Tema :
“Menjadi Gereja Yang Memberkati”
Sub Tema :
“Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!”
1
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
PENJELASAN SIMBOL
BULAN MISI PENTAKOSTA GKPB
TAHUN 2018
Penjelasan Simbol:
1. Bumi sebagai symbol Dunia yang didalamnya ada suku-suku dan Masyarakat
majemuk,
2. Orang-orang ditengah-tengah bumi sebagai symbol orang-orang yang sudah percaya
kepada Yesus yang telah memberikan Anugerah hidup kekal, mereka bersyukur
kepada Yesus yang telah menyelamatkan mereka dengan giat juga untuk bersaksi
memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya dimana mereka ada
yang bersedia mendengarkan Injil.
3. Burung Merpati sebagai symbol Roh Kudus yang menolong dan menyertai orang-
orang percaya yang bersedia bersaksi dengan cerdik dan tulus, Roh Kudus juga
menolong dan menggerakan orang-orang yang sudah mendengar Injil untuk
bertumbuh dalam Iman, Percaya dan mengandalkan Yesus saja untuk memperoleh
Hidup yang kekal (sorga). Roh Kudus juga yang menggenapi rencanaNya untuk
menyelamatkan dunia ini dari hukuman dosa.
2
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Penjelasan Umum Bulan Misi Pentakosta 2018
Tema : Menjadi Gereja Yang Memberkati
Sub Tema : Bersaksilah di Tengah Masyarakat dengan Pertolongan Roh Kudus!
Pengantar
Sudara-saudaraku sepelayanan dan seiman dalam Yesus.
Mari kita bersyukur kepada Tuhan atas kasih karunia dan anugerahNya yang memampukan kita
bekerja dan melayani dalam ruang lingkup keluarga, jemaat, Sinode dan dalam masyarakat luas.
Atas kebaikan dan kemurahanNya kita sebagai gereja dimampukan melaksanakan tugas panggilan
kita untuk memberitakan kabar baik bagi semua mahkluk di bumi.
Setelah kita melewati rangkaian acara Paskah, kini kita memasuki masa untuk memperingati dan
merayakan Hari Pentakosta. Sebagaimana pengalaman ditahun-tahun yang lampau, demi terjalinnya
kebersamaan dalam tekad,semangat, komitmen untuk mencapai maksud dan tujuan pelayanan,
selalu ada arahan dan pembekalan berupa materi yang dikemas kedalam satu paket jadwal
pelayanan, yang didistribusikan ke jemaat-jemaat dan lembaga-lembaga terkait lainnya.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, maka Depsakbang, dalam hal ini Bidang Penginjilan
(Yayasan Tabur Tuai Bali), bersama Tim Ministry Wilayah Badung Selatan sudah mempersiapkan
materi Bulan Misi Pentakosta untuk dijadikan sebagai bahan acuan pelaksanaan pelayanan di
jemaat-jemaat dilingkungan GKPB. Materi tersebut dilengkapi dengan Thema dan Sub Thema,
gambar Simbol Bulan Misi Pentakosta, lirturgi kebaktian, bahan PA, bahan renungan dan jadwal
kegiatan. Materi tersebut dapat diolah dan dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan dan situasi
jemaat setempat.
Panggilan untuk memberitakan Kabar Baik sudah secara otomatis menjadi kewajiban dan
tanggungjawab kita sebagai orang percaya, baik secara pribadi, jemaat dan sinodal GKPB dengan
tetap mengandalkan kekuatan kuasa Roh Kudus sajalah kita bisa melaksanakan tugas-pelayanan
kita dalam membangun gereja Tuhan, mendukung pemerintah dalam membangun negeri ini
menjadi bangsa yang beriman ditengah-tengah situasi dunia yang rawan dengan krisis iman sebagai
dampak negatif perkembangan global, terjadinya berbagai konflik kehidupan dan tragedi alam.
Dibawah terang Tema : “Menjadi Gereja Yang Memberkati” dan Sub Tema : “Bersaksilah di Tengah
Masyarakat dengan Pertolongan Roh Kudus!”, kita hendak bergandengan tangan menyuarakan
kasih Yesus bagi dunia dimana kita sedang berpijak saat ini. Sebagaimana perintah Tuhan Yesus
kepada murid-muridNya: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."(Matius 28:19-20). Perkataan Tuhan Yesus tersebut menjadi landasan pacu
kita untuk melaksanakan mandat missi yang tersirat dalam thema dan Sub Thema diatas. Pesan
Yesus yang lainnya kepada murid-muridNya, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa
datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (27) Tetapi kamu
juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku,”(Yohanes 15:26-27).
Perkataan Yesus ini menjadi dasar dan landasan motivasi kita untuk bersaksi tanpa rasa takut, cemas
3
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
dan gelisah ketika menyuarakan kebenaran ditengah-tengah lingkungan masyarakat yang krisis
iman,kebenaran dan keadilan. Perkataan Yesus tersebut menjadi modal keberanian kita dan menjadi
sumber kuasa pertolongan untuk mewujudkan harapan menjadi berkat bagi sesama. Dengan
berbekal pesan Alkitab yang sarat makna, “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-
tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati,”(Matius
10:16). Sikap hidup yang toleran terhadap sesama penganut kepercayaan lain patut tetap dijunjung
tinggi namun tanpa harus kehilangan identitas kekristenan dan melemahkan gelora Amanat Agung
Yesus Kristus yang harus kita kerjakan (Matius 28:19-20). Lingkungan dimana kita tinggal, hidup
dan berkarya, itu adalah tempat yang Tuhan sediakan untuk kita bangun dan berkati.
Harapan kami, semoga materi Bulan Misi Pentakosta ini dapat membantu suadara-saudara dalam
memperlancar segala kegiatan dalam keluarga maupun jemaat. Semoga melalui Bulan Misi
Pentakosta ini, hati kita akan tergugah untuk bertindak dan terinspirasi untuk memaknai hidup yang
singkat ini, bahwa kita harus bersaksi dan menjadi berkat. Dengan pertolongan Roh Kudus gereja
terus bertumbuh dan menjadi berkat.
4
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Jadwal Kegiatan BULAN MISI (PENTAKOSTA) 2018
Tema : Menjadi Gereja yang Memberkati
Sub Tema : Bersaksilah di Tengah Masyarakat dengan Pertolongan Roh Kudus!
Tanggal: 5 Mei s.d 27 Mei 2018
Sabtu, 5 Mei Minggu, 6 Mei Senin, 7 Mei Selasa, 8 Mei Rabu, 9 Mei
2018 2018 2018 2018 2018
Persiapan Pagi : Pagi : Pagi : Pagi :
Pembukaan Bulan - Ibadah - Saat teduh - Saat teduh - Saat teduh
Misi (Pentakosta) Pembukaan pagi subuh pagi subuh pagi subuh
2017 Bulan Misi pribadi pribadi (Puji pribadi
(Pentakosta) (Bahan Puji & Janji) (Bahan Puji &
Sore: 2018 dan Janji) Janji)
- Kerja bakti di (MINGGU Malam : Malam : - Persiapan
halaman dan ROGATE) - Disarankan ada - Persekutuan Doa Hari
- Jadwal, tangan
gedung gereja Persekutuan di keluarga
berdoa dan Kenaikan
(tema, symbol, Doa/Seminar masing-masing
amplop Tuhan Yesus
tangan berdoa Doa yang (dipimpin
persembahan
dari kertas, secara bergilir
khusus diadakan oleh Malam :
oleh anggota
jadwal dan dibagikan. Jemaat masing- - Persekutuan Doa
keluarga dan
amplop/celenga masing di juga melibatkan di keluarga
n untuk Malam : Gereja/BPI dan masing-masing
anak-anak)
- Persekutuan Doa (dipimpin
persembahan Pdt/Vikaris - Memakai
di keluarga secara bergilir
khusus setempat yang Materi Janji
masing-masing oleh anggota
disiapkan). menyampaikan Hidup &
(dipimpin secara keluarga dan
- Kerja bakti Mengumpulk
bergilir oleh materi tentang juga melibatkan
an
dirumah anggota keluarga Doa kepada anak-anak)
persembaha
masing-masing : dan juga Jemaat - Memakai
n khusus
Pemasangan melibatkan anak- Materi Janji
- Pokok Doa
anak) Hidup &
penjor tunggul (Ada di
- Memakai Mengumpulka
(usahakan catatan/puji
Materi Janji n
memakai “Ntal” dan janji
Hidup & persembahan
ditambah
agar tidak Mengumpulka khusus
dengan doa
mudah layu n - Pokok Doa
penginjilan,
karena akan persembahan (Ada di
bangsa dan
terpasang satu khusus catatan/puji
negara)
- Pokok Doa dan janji
bulan)
(Ada di ditambah
catatan/puji dengan doa
dan janji penginjilan,
ditambah bangsa dan
dengan doa negara)
penginjilan,
bangsa dan
negara)
5
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Kamis, 10 Mei Jumat, 11 Mei Sabtu, 12 Mei Minggu, 13 Senin, 14 Mei
2018 2018 2018 Mei 2018 2018
Pagi : Pagi : Pagi : Pagi : Pagi :
- Saat teduh pagi - Saat teduh - Saat teduh - Ibadah Minggu - Doa
subuh pribadi pagi subuh pagi subuh Exaudi (Ibadah Pembukaan
(Puji & Janji) (Puji & Janji) (Puji & Janji) Minggu Mission Trip
- Ibadah - Gereja Yang - Gereja Yang Keluarga/selur
GKPB di Gereja
Kenaikan uh katagorial
Memberkati Memberkati Sumberkasih
Tuhan Yesus Ibadah Raya di
(di gedung melalui Aksi melalui Aksi Gereja) Sumberkima,
gereja atau Sosial di Sosial di Pk. 09.00 Wita
ibadah padang, Masyarakat Masyarakat Sore :
liturgi (sudah di - Perkunjungan Malam :
disiapkan oleh Malam : survey dan antar keluarga - Persekutuan Doa
Pdt/Vikaris - Persekutuan Doa di keluarga
koordinasi
setempat) di keluarga Malam : masing-masing
sebelumnya
masing-masing - Persekutuan (dipimpin secara
Malam : oleh panitia
(dipimpin secara Doa di keluarga bergilir oleh
- Persekutuan Doa hari raya
bergilir oleh masing-masing anggota
di keluarga jemaat)
masing-masing anggota keluarga (dipimpin keluarga dan
(dipimpin secara dan juga Sore : secara bergilir juga melibatkan
bergilir oleh melibatkan anak- Persiapan di oleh anggota anak-anak)
anggota keluarga anak) Gereja untuk keluarga dan - Memakai
dan juga - Memakai Ibadah Exaudi juga melibatkan Materi Janji
melibatkan anak- Materi Janji anak-anak) Hidup &
anak) Malam : - Memakai
Hidup & Mengumpulka
- Memakai - Persekutuan Doa
Mengumpulka Materi Janji n
Materi Janji di keluarga
Hidup & n Hidup & persembahan
masing-masing
Mengumpulka persembahan Mengumpulk khusus
(dipimpin secara
n khusus an - Pokok Doa
persembahan - Pokok Doa bergilir oleh
persembaha (Ada di
khusus (Ada di anggota keluarga
n khusus catatan/puji
- Pokok Doa catatan/puji dan juga - Pokok Doa dan janji
(Ada di melibatkan anak- (Ada di
dan janji ditambah
catatan/puji anak)
ditambah catatan/puji dengan doa
dan janji - Memakai Materi
ditambah dengan doa dan janji penginjilan,
Janji Hidup &
dengan doa penginjilan, ditambah bangsa dan
Mengumpulkan
penginjilan, bangsa dan dengan doa negara)
bangsa dan persembahan
negara) penginjilan,
negara) khusus
bangsa dan
- Pokok Doa (Ada
negara)
di catatan/puji Catatan:
dan janji Tim TTB GKPB
ditambah bersama
dengan doa Perwakilan
penginjilan, Pemuda di
bangsa dan Wilayah Badung
negara) Selatan
melaksanakan
Mission Trip di
Sumberkima
6
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Selasa, 15 Mei Rabu, 16 Mei Kamis, 17 Mei Jumat, 18 Sabtu, 19 Mei
2018 2018 2018 Mei 2018 2018
Pagi : Pagi : Pagi : Pagi : Pagi :
- Saat teduh pagi - Saat teduh pagi - Saat teduh pagi - Saat teduh pagi - Saat teduh pagi
subuh (Puji & subuh (Puji & subuh (Puji & subuh (Puji & subuh (Puji &
Janji) Janji) Janji) Janji) Janji)
7
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
8
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Catatan: Kegiatan sosial dan PI dapat disepakati oleh panitia Hari Raya Bulan Misi Pentakosta di
jemaat masing-masing
9
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
10
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
kebaktian minggu. Dan pengharapan akan kedatanganNya yang kedua kali. Kalau kita mengalami
kematian supaya itu adalah dalam berkat Tuhan. (Dikutip dari Puji dan Janji 2018)
PERSEMBAHAN KHUSUS
BULAN MISI PENTAKOSTA 2018
Pada tahun 2014, Sinode GKPB membangun kantor untuk Yayasan Tabur Tuai Bali diatas tanah
GKPB yang terletak di Jalan Raya Dalung, Gang Dam Indah IV, Kuta Utara, Dalung- Bali, tepatnya
di depan Tukad Yeh Poh. Ketika mendengar Tukad Yeh Poh, kita pasti mengingat kembali pada
sejarah masuknya Injil di Bali, dimana ada 12 orang yang baru percaya di Baptis di Tukad Yeh Poh
oleh Rev. Jeffrey sebagai buah penginjilan Misionaris Cina yakni Tjan To Hang.
Mengingat betapa pentingnya sejarah masuknya Injil di Bali, sebagai titik awal tumbuhnya gereja-
gerja di Bali, maka kantor Yayasan Tabur Tuai Bali bukan hanya difungsikan sebagai tempat
mempersiapkan pelayanan kesaksian di tengah Masyarakat namun juga Kantor YTTB akan menjadi
tempat yang juga bersaksi karena itulah selain sebagai Kantor Yayasan Tabur Tuai Bali, tempat
tersebut akan dijadikan Rumah Misi GKPB, sehingga setiap orang yang datang akan merasakan
Cinta Kasih Tuhan terhadap orang-orang Bali. Sehingga untuk mendukung pemberitaan kabar baik
melalui Rumah Misi GKPB maka dalam Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018 kita diajak
menyisihkan berkat Tuhan sebagai rasa syukur kita untuk dapat menunjang pembangunan untuk
kelengkapan Rumah Misi GKPB (Seperti; memperbaiki Monumen Tukad Yeh Poh, membuat
Relief Baptisan Pertama di Tukad Yeh Poh dan Perjalanan orang percaya yang Exsodus ke
Blimbingsari, juga membuat satu lukisan memvisualkan PI kontekstual dan mengumpulkan benda-
benda yang bersejarah berkaitan dengan PI di Bali). Kami hendak mengajak seluruh Jemaat GKPB
untuk bersaksi melalui pengumpulan Persembahan Khusus di Perayaan Bulan Misi (Pentakosta)
GKPB, (adapun gambar dan RAB terlampir).
Atas doa, kerjasama dan dukungan dari seluruh Jemaat GKPB maka Roh Kudus pasti terus
memberi semangat dan menolong kita untuk bersaksi di tengah Masyarakat. Kasih dan Rahmat dari
Tuhan Yesus menyertai kita semua.
Catatan;
- Persembahan Khusus dapat dikumpulkan secara serentak pada Ibadah Pentakosta I ( 20 Mei
2018) atau bagi yang belum membawa pada saat tersebut dapat diberi kesempatan kembali
untuk dikumpulkan pada saat Ibadah Penutupan Bulan Missi ( 27 Mei 2018)
11
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
12
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
13
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
LITURGI IBADAH MINGGU ROGATE (BERDOALAH)
MINGGU, 06 MEI 2018
1. PANGGILAN BERIBADAH:
Majelis : Saudara dan saudari : Peristiwa kemenangan Kristus atas kuasa maut melalui
kebangkitan-Nya telah kita peringati dalam ibadah Paskah pada beberapa minggu
yang lalu. Suatu peristiwa yang telah mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa
Tuhan yang kita Imani adalah Tuhan yang tidak kalah atas apapun termasuk maut.
Kemenangan-Nya atas semua itu telah menjamin kemenangan kita juga. Dalam
kemenangan yang dibawa-Nya telah membawa kita kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan. Dan pengharapan itu tidak pernah mengecewakan melainkan telah
menumbuhkan ketekunan dalam diri masing- masing umat-Nya termasuk kita.
Sebagai umat yang telah menerima kuasa kebangkitan-Nya, kita juga kembali diberi
kesempatan untuk mengingat akan panggilan kita menyaksikan kebaikan dan kuasa
Kristus bagi masyarakat sekitar kita dengan pertolongan Roh Kudus. Karena itu mari
kita mengingat dan mewujudkan kembali panggilan tersebut dalam bulan misi
Pentakosta.
Jemaat : Menaikkan Pujian: PKJ. 13: 1- 3 “Kita Masuk Rumahnya”
1. Oleh Kaum Pria: Kita masuk rumah-Nya berkumpul menyembah kepada-Nya
Kaum Wanita : Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada-Nya
Bersama : Kita masuk rumah-Nya, berkumpul menyembah kepada Kristus
Menyembah Kristus Tuhan
2. Oleh Kaum Pria: Lupakanlah dirimu, arahkanlah hatimu kepada-Nya
Kaum Wanita : Lupakanlah dirimu, arahkanlah hatimu kepada-Nya
Bersama : Lupakanlah dirimu, arahkanlah hatimu kepada Kristus
Menyembah Kristus, Tuhan
3. Bersama : Muliakan nama-Nya, dan angkat tanganmu kepada-Nya 2x
Muliakan nama-Nya, dan angkat tanganmu kepada Kristus
Menyembah Kristus, Tuhan
2. VOTUM DAN SALAM:
Pdt : Sidang jemaat; dalam kerinduan kita untuk terus dapat menyaksikan kasih Tuhan bagi
masyarakat sekitar, maka di hari perhentian hari minggu ini, kita berhimpun kembali
dalam suasana sukacita merasakan hadirat dan lawatan-Nya. Marilah kita memulai
ibadah Pembukaan Bulan Misi Pentakosta ini dengan pengakuan bahwa:
Jmt : Pertolongan kita hanya berasal dari Allah yang telah menjadikan langit dan bumi,
dalam kuasa kasih Yesus Kristus yang telah menang dan dalam pertolongan Roh
Kudus
Pdt : Salam sejahtera dari Allah Tri Tunggal kepada saudara semua
Jmt : Salam sejahtera bagi saudara juga.
Jemaat : Amin….
3. INTROITUS:
Pdt : “Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya
dari padaku.” Mazmur 66: 20
Jmt : Menyanyikan Pujian: NKB. 140: 1- 2 “Bila Ku Berdoa”
1. Tuhan sambut jiwaku, bila ‘ku berdoa;
Dia dan aku bertemu bila ku berdoa
Reff:
Bila ‘ku berdoa, bila ‘ku berdoa.
14
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Tuhan sambut jiwaku bila ‘ku berdoa
2. Tiada bimbang dan gentar bila ‘ku berdoa;
Hatiku pun bergemar bila ‘ku berdoa….Reff
4. PEMBACAAN MAZMUR:
MAZMUR 95 : 1 – 7B (Dibaca oleh dua orang Pemuda/i)
6. PENGAKUAN DOSA:
Doa pengakuan: (Diantar oleh salah seorang Majelis berjabatan Penatua)
Pujian Pengakuan: NKB. 122: 1 – 3 “Ku Ingin Berperangai”
1. ‘Ku ingin berperangai laksana Tuhanku,
Lemah lembut dan ramah, dan manis budiku.
Tetapi sungguh sayang, ternyata ‘ku cemar.
Ya Tuhan, b’ri ‘ku hati yang suci dan benar
2. ‘Ku ingin ikut Yesus, mencontoh kasih-Nya,
Menghibur orang susah, menolong yang lemah.
Tetapi sungguh sayang ternyata ‘ku cemar.
Ya Tuhan, b’ri ‘ku hati yang suci dan benar
3. Ya sungguh, Jurus’lamat, cemarlah hatiku,
Dan hanya ‘Kau yang dapat menghapus dosaku,
Supaya k’lak di sorga kupandang wajah-Mu
Dan aku jadi sama laksana diri-Mu
Berita Anugerah:
Pdt : Saudara yang kekasih..hari ini Tuhan memberi kesempatan kepada kita untuk
mengakui kasih Tuhan atas kita dan betapa hina serta cemarnya diri kita. Melalui
doa pengakuan yang telah kita panjatkan, kita memohon agar Tuhan berkenan
mengampuni dan tidak menjauhkan kita dari kasih-Nya. KARENA itu kepada
kita sekalian yang telah mengakui segala dosa, maka terimalah Firman Tuhan
yang berisi anugerah-Nya yakni dari Roma 4 : 7-8 :” Berbahagialah orang yang
diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepdanya.”
Jadi saudara-saudari berdasarkan Firman Tuhan tersebut yang merupakan bukti
kasih Tuhan, maka sebagai Hamba Tuhan saya memberitakan kepada kita semua
bahwa pengampunan telah diberikan secara cuma-cuma dalam belas kasihan
didalam nama Allah : Bapa, Putera dan Roh Kudus.”
Jmt : Merespon dengan berdiri lalu saling bersalaman seraya mengucapkan antara satu
dengan yang lainnya: “Tuhan mengasihi dan mengampuni kita.”
15
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Reff:
Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu, agar semua suku bangsa
Datang menyembah-Mu, jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu
9. PERSEMBAHAN PUJIAN:
16
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Pdt : Selanjutnya dengan pertolongan Tuhan maka saya membuka Bulan Misi Pentakosta
tahun ini dalam Nama Allah Tri Tunggal : Bapa, Putera dan Roh Kudus, Amin. Mari
kita beri kemuliaan untuk Tuhan
Jmt : Menyambut dengan bertepuk tangan
Pdt : Mengundang perwakilan keluarga atau kategorial ke depan untuk menerima materi dan
amplop bulan Misi
Jmt : Sementara Pelayan membagikan materi Bulan Misi Jemaat – menaikkan pujian:
Pujian: Berdoa Bersaksi T’rus Sampai Tuhan Datang
Berdoa t’rus sampai Tuhan datang
Berdoa t’rus sampai Tuhan datang
Berdoa berdoa berdoa t’rus sampai Tuhan datang
Bersaksi t’rus sampai Tuhan datang
Bersaksi t’rus sampai Tuhan datang
Bersaksi, bersaksi, bersaksi t’rus sampai Tuhan datang.
Reff :
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.
Ibadah sejati: Kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
Jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan
2. Marilah ikut melayani orang berkeluh,
Agar iman tetap kuat serta teguh.
Itulah tugas pelayanan, serta panggilan,
Persembahan yang berkenan bagi Tuhan…Reff
17
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Dan penuh kasih menolong orang yang berbeban;
Itulah tanggung jawab orang beriman..Reff
Wakil Dari Kaum Bapak : Bapak ibu sidang jemaat saya persilahkan untuk berdiri dan marilah
kita berdoa seperti Daud hamba-Nya yang menaikkan Nyanyian
Pujian kepada Tuhan Allah yang tertulis di dalam I Tawarikh 29:11
- 13
Jemaat : Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan,
kemasyuran, dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit
dan di bumi! Ya Tuhan, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang
tertinggi itu melebihi segala- galanya sebagai kepala
Wakil Dari Kaum Bapak : Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal daripada-Mu dan
Engkaulah
yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan
dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan
mengokohkan segala- galanya.
Jemaat : Sekarang ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji
nama- Mu yang agung itu.
Wakil Dari Kaum Bapak : Ya Tuhan jadikanlah persembahan kami ini sebagai satu tanda
syukur dari kami semua.
Jemaat : Dalam nama Tuhan Yesus sumber berkat kami menaikkan doa
syukur ini. Amin.
15. PENUTUP:
Jemaat : Menaikkan pujian: NKB. 211: 1 “Pakailah Waktu Anugerah Tuhan”
1. Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,
Hidupmu singkat bagaikan kembang
Mana benda yang kekal di hidupmu?
Hanyalah kasih tak akan lekang
Ref f:
Tiada yang baka di dalam dunia,
S’gala yang indah pun akan lenyap
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus
Sungguh bernilai dan tinggal tetap.
Pdt : Sidang jemaat pulanglah dengan damai sejahtera, marilah kita mengisi bulan misi
Pentakosta ini dengan penuh sukacita melalui kegiatan dan materi yang ada seraya
mengingat bahwa Tuhan memanggil kita untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Akhirnya:
BERSAKSILAH DI TENGAH MASYARAKAT DENGAN PERTOLONGAN
ROH KUDUS!.” Sekarang arahkanlah seluruh kehidupan saudara dan terimalah
Berkat-Nya: Tuhan memberkati dan melindungi saudara, Tuhan menerangi saudara
dengan wajah-Nya dan mengasihi saudara, Tuhan menghadapkan wajah-Nya seraya
mengaruniakan damai sejahtera.
Jmt : Merespon dengan menaikkan pujian dari NKB 226: “Amin Halleluya”
Amin haleluya, amin haleluya terpuji nama-Mu Amin haleluya
18
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
A. PERSIAPAN UMUM
- Jemaat tiba di tempat ibadah dan mengambil saat teduh pribadi...
- Selama ibadah belum dimulai music instrument mengalun pelan...
- Gong dibunyikan 7x (3+3+1) music intrumen berhenti.
- Majelis berdoa dan berbagi tugas pelayanan di ruang konsistori
B. PROSESI IBADAH
- Majelis I masuk membawa lilin Theofany dan meletakkan di meja Jemaat otomatis berdiri,
saat majelis I memasuki ruang ibadah.
- Majelis II masuk untuk memandu lagu pembukaan bagi jemaat.
- Majelis jemaat yang lain berdiri berderet di depan menghadap altar, dan kembali ke tempat
duduk setelah votum dan salam.
1. PANGGILAN BERIBADAH
Mj : Empat puluh hari setelah kebangkitan adalah waktu untuk Yesus kembali kepada
Bapa di Sorga. Disaksikan dengan oleh para murid, Tuhan Yesus terangkat ke
sorga dan awan mulai menutupNya dari pandangan para murid. Hari ini juga kita
memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus, membuktikan bahwa Ia adalah Anak
Allah. Dengan memandang Dia yang terangkat ke sorga kitapun meyakini bahwa
Ia akan datang kembali ke dunia dengan cara yang sama seperti Dia naik ke sorga.
Marilah kita mengarahkan pandangan kepada Tuhan yang hidup dan
mengagungkan namaNya dengan menyanyikan:
KJ. 222b :1,2,4,7 “Agungkan Kuasa NamaNya”
1. Agungkan kuasa namaNya; malaikat bersujud!
Nobatkan Raja mulia dan puji, puji, puji Yesus, Tuhanmu!
2. Hai bintang-bintang fajar t'rang, bersoraklah terus!
Agungkan Dia yang menang dan puji, puji, puji, Yesus, Tuhanmu!
4. Jemaat yang tak melupakan derita Penebus,
b'ri hormat di hadiratNya dan puji, puji, puji Yesus, Tuhanmu!
7. Hai bangsa-bangsa dunia, sekarang bertelut;
akui KerajaanNya dan puji, puji, puji Yesus, Tuhanmu!
19
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Pdt + Jem : “Pertolongan kita datangnya dari Tuhan yang menciptakan langit dan
bumi dan yang tidak meninggalkan ciptaan tangan-Nya. Ia tetap setia
untuk selama-lamanya”
Pdt : (sambil mengedangkan tangan) “Salam sejahtera dari Allah: Bapa, Putra,
Roh Kudus, kepada Saudara.”
Jemaat : “Salam sejahtera bagi Saudara juga”
Bersama : 5 3 4 5 6 5 4 5
A………………..…….min.
20
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Mjs : Jiwaku tertekan dalam diriku,
Jmt : sebab itu aku teringat kepada-Mu
Mjs : dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon,
Jmt : dari gunung Mizar.
Mjs : Samudera raya berpanggil-panggilan
Jmt : dengan deru air terjun-Mu;
Mjs : segala gelora dan gelombang-Mu
Jmt : bergulung melingkupi aku.
Mjs : TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari,
Jmt : dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah
kehidupanku.
Mjs : Aku berkata kepada Allah, gunung batuku:
Jmt : "Mengapa Engkau melupakan aku?
Mjs : Mengapa aku harus hidup berkabung
Jmt : di bawah impitan musuh?"
Mjs : Haleluya
Jmt : Amin!
6. PENGAKUAN DOSA:
Pujian Jemaat : NKB.17: 1,3 “Agunglah Kasih Allahku”
1 Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah.
Kar’na kasihNya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuniNya.
Refrein:
O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umatNya.
3 Andaikan laut tintanya dan langit jadi kertasnya,
andaikan ranting kalamnya dan insan pun pujangganya,
takkan genap mengungkapkan hal kasih mulia
dan langit pun takkan lengkap memuat kisahnya. Refrein:
21
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
tolonglah kami sekarang ini
dan selamanya!
9. PEMBERITAAN FIRMAN
a. Doa Pembacaan Firman
b. Pembacaan Firman : Wahyu 1: 4-8
c. Kotbah
d. Saat teduh
14. PERSEMBAHAN
a. Ayat : “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan
masuklah ke pelataran-Nya! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan
berhiaskan kekudusan.” (Mazmur 96: 8-9a)
b. Pujian : NKB.197: 1 – dst “Besarlah Untungku”
1. Besarlah untungku jika Yesus milikku,
bersuka jiwaku kar’na damai yang penuh.
meskipun angin k’ras badai dunia menderu,
tak goyah hatiku kar’na Yesus milikku.
Refrein: Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar, besarlah untungku.
Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku.
22
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Kar’na ‘ku sungguh tahu jika Yesus milikku,
tak sia-sialah segenap usahaku. Refrein:
23
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
1. PEMBUKAAN
Lit : Saudara-saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan, hari ini kita beribadah di tengah-tengah
alam ciptaan Allah yang indah. Sedikit berbeda dengan tradisi ibadah di gedung gereja.
Selain untuk menikmati dan mensyukuri ciptaan Allah yang indah, kita juga mengingat
peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Ketika itu Yesus mengajak para murid ke luar
kota sampai dekat Betania. Yesus memberkati mereka dan berpisah dari mereka, kemudian
Ia terangkat ke sorga. Mari kita menikmati keindahan alam ini dengan bersorak memuji
Tuhan dan menyanyikan pujian “Betapa Baiknya Engkau Tuhan” dan “Oh Betapa
Indahnya”
“Betapa Baiknya Engkau Tuhan”
Betapa baikNya Engkau Tuhan
KasihMu tiada berkesudahan
Betapa mulia kasihMu Yesus
Jiwaku diselamatkan
Hosana, hosana kumemuji Tuhan
Hosana kutinggikan Yesus
Hosana, hosana, hosanna
2. DOA PEMBUKAAN
Menyanyikan pujian : “Anak Allah Yesus Namanya”
Anak Allah Yesus namaNya
Menyembuhkan, menyucikan
Bahkan mati tebus dosaku
24
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Kubur kosong membuktikan Dia hidup
S’bab Dia hidup ada hari esok
S’bab Dia hidup ku tak gentar
Karna ku tahu Dia pegang hari esok
Hidup jadi berarti s’bab Dia hidup
7. DOA SYUKUR/SYAFAAT
8. PERSEMBAHAN
a. Diiringi KJ 377 “Betapa Kita Tidak Bersyukur”
1. Betapa kita tidak bersyukur
bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah,
menghijau padang, bukit dan lembah.
Refrein: Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung, Mahakuasa.
2. Alangkah indah pagi merekah
bermandi cah’ya surya nan cerah,
ditingkah kicau burung tak henti,
bunga pun bangkit harum berseri. Refrein:
3. Bumi yang hijau, langitnya terang,
berpadu dalam warna cemerlang;
25
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
indah jelita, damai dan teduh,
persada kita jaya dan teguh. Refrein:
b. Doa Persembahan
10. BERKAT
26
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
1. PERSIAPAN UMUM:
a. Jemaat tiba di tempat ibadah, sebelum jam ibadah mulai, dan mengambil saat teduh.
b. Musik instrumentalia dimainkan untuk menyambut dan mengiringi persiapan jemaat
untuk beribadah.
c. Gong dibunyikan sebanyak 7X (3+3+1), musik berhenti, dan para pelayan berdoa untuk
memulai ibadah.
2. PROSESI PELAYAN LITURGI
a. Majelis I membawa lilin yang sudah menyala dan meletakkannya di meja Altar. Diikuti
Majelis II untuk memandu pujian.
b. Pada saat Majelis I dan II memasuki ruang ibadah, jemaat secara otomatis berdiri.
c. Sementara pujian pembukaan dinyanyikan, Pelayan Firman dan Majelis yang lain
memasuki ruang ibadah. Setelah serah terima Alkitab, Pendeta berdiri menghadap Altar
dan saat teduh sejenak.
d. Majelis jemaat tetap berdiri di depan menghadap ke Altar dan kembali ke tempat duduk
sesudah votum dan salam.
3. PANGGILAN BERIBADAH
Majelis : Saudara-saudara yang terkasih, Hari ini kita kembali merayakan Hari Minggu
Exaudi, yaitu minggu ke-6 setelah Paskah. Dimana ibadah ini mau
mengingatkan kita semua, seperti yang dikatakan sang Pemazmur, dalam Kitab
Mazmur 27:7 yang berkata: “Dengarlah Tuhan seruan yang kusampaikan”.
Melalui ungkapan sang Pemazmur ini, maka kita percaya bahwa Tuhan yang
kita sembah, akan selalu mendengar setiap seruan hati anak-anak-Nya. Karena
itu, marilah kita menghadap Dia yang selalu berkenan mendengar serua kita
dengan menaikkan pujian: “Roh Kudus Kau Hadir Disini”
Roh Kudus Kau hadir di sini
Roh Kudus Kau mengasihiku
Kau lembut, Kau manis, Kaulah penghiburku
Penolongku di utus Bapaku
Roh Kudus Kau hadir di sini
Roh Kudus Kau mengasihiku
Kau lembut, Kau manis, Kaulah penghiburku
Penolongku di utus Bapaku
Reef :
Kubuka hati untuk Roh-Mu Tuhan
Kubuka hati menyembah-Mu Yesus
Jamahlah kami, penuhi kami
Dengan kuasa Allah Mahatinggi
5. INTROITUS
Yohanes 12 : 32 “Yesus berkata: Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik
semua orang datang kepada-Ku”.
6. NYANYIAN JEMAAT
KJ. No. 228 : 1, 3, 5 “Datanglah, Ya Roh Kudus”
1. Datanglah, ya Roh Kudus, b’rikanlah cahayaMu,
Sinar sorga yang baka. O Pengasuh kaum lemah,
Pemberi anugerah, Suluh hati, datanglah!
28
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Jem : di negeri orang-orang yang hidup
MJ : Nantikanlah TUHAN!
Jem : Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!
MJ : ya, nantikanlah TUHAN
MJ : Haleluya
Jem : Amin
8. PUJIAN & DOA BERKAT UNTUK ANAK SM DAN REMAJA
9. PENGAKUAN DOSA
Pdt : Saudara-saudara yang terkasih, kita sungguh menyadari, bahwa sebagai umat
Tuhan, seringkali kita lalai dalam melakukan setiap perintah Tuhan dalam
kehidupan kita. Untuk itu, dihari Minggu Exaudi ini, saya berikan kesempatan buat
saudara, pribadi lepas pribadi, untuk mengaku setiap kesalahan dan dosa dihadapan
Tuhan, serta memohon pengampunan-Nya (Berikan kesempatan kepada jemaat
untuk mengaku dosa dan memohon pengampunan dari Tuhan)
Jem : KJ. 42 “Tuhan Kasihani”
Tuhan kasihani, Kristus kasihani, Tuhan kasihani kami!
Pdt : Ya Tuhan, kasihanilah kami dan dengarkanlah seruan kami, serta jadikanlah kami
manusia baru, yang Engkau ampuni dan yang senantiasa Kau perbaharui dengan
kuasa Roh Kudus-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan bersyukur, atas
pengampunan yang Engkau anugerahkan bagi kami. Amin
14. PE
M
BE
RI
TA
AN
FIRMAN TUHAN
Doa Pembacaan Alkitab
Pembacaan : Yeremia 31 : 31 – 34
Khotbah
Saat Teduh
Persembahan pujian
30
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
16. WARTA JEMAAT
18. PERSEMBAHAN
Firman Tuhan: 2 Korintus 9 : 7 “Hendaklah masing-masing memberikan menurut
kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah
mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”
Nyanyian : NKB. No. 208 : 1 – 3 “Tabur Waktu Pagi”
Doa Persembahan
31
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
20. BERKAT
Respon Jemaat: Haleluya 5x, Amin 3x
LITURGI IBADAH PENTAKOSTA I
MINGGU, 20 MEI 2018
A. PERSIAPAN
B. NYANYIAN UNDANGAN (Prosesi) Beribadah KJ 355 “Yesus Memanggil”
1. Yesus memanggil, “Mari seg’ra!” Ikutlah jalan s’lamat baka;
Jangan sesat dengar sabdaNya, “Hai marilah seg’ra!”
Refrein:
Sungguh, nanti kita ‘kan senang, Bebas dosa, hati pun tent’ram
Bersama Yesus dalam terang, Di rumah yang kekal.
C. KEBAKTIAN
1. VOTUM DAN SALAM
Pdt./PL. : Sidang Jemaat, Tuhan berkenan hadir bagi kita. Sekarang kita berada
dihadapanNya. Marilah kita merendahkan diri dihadapanNya dengan bersama
sama mengucapkan:
PL+Jmt : Pertolonganku datang dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Ia tetap
setia untuk selama-lamanya.
Pdt./PF. : Salam sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus kepada saudara-saudara
Sekalian
Jemaat : Salam sejahtera bagi saudara juga
Bersama : (menyanyikan) A…………..min
2. INTROITUS
a. Ayat Minggu (AM) Zakaria 4:6
Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,
firman TUHAN semesta alam.” (Za 4:6 TB)
b. Nyanyian Sahutan atas AM SSR HOPE 59 ROH KUDUS DATANGLAH
32
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
3. MAZMUR MINGGU
a. Dipimpin Majelis: Mazmur 118:24-29
b. Nyanyian Pemujaan/Penyembahan/Mazmur
NKB.104 APINYA BERKOBAR DALAM HATIKU
4. DOA
33
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Jemaat Duduk
6. PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
a. Doa
b. Pembacaan Alkitab 1 Korintus 2:12-16
c. Khotbah
d. Saat Teduh
10. PERSEMBAHAN
a. Ayat Pengantar Persembahan 2 Korintus 9:6
34
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
“Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang
menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (TB)
b. Nyanyian Iringan Persembahan KJ.235 KU DENGAR
1. Kudengar berkatMu turun bagai hujan yang lebat,
Menghidupkan padang guru dan menghibur yang penat.
Aku pun, aku pun, ya berkati aku pun!
2. Bapa, jangan Kaulewati aku, walau ‘ku cemar;
‘Ku tak layak Kaudekati, namun rahmatMu besar.
Aku pun, aku pun, kasihani aku pun!
3. Mampirlah, ya Jurus’lamat, Kau dambaan hatiku;
Aku rindu amat sangat mendengar panggilanMu.
Aku pun, aku pun, Yesus, panggil aku pun!
4. Mampirlah, ya Roh perkasa, t’rangi mata hatiku;
Sabda Kristus b’ri berkuasa, dalam diri hambaMu.
Aku pun, aku pun, ya, terangi aku pun!
c. Doa Persembahan
11. NYANYIAN PENUGUTUSAN: NKB.102 “Sebarkan Wartanya”
35
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
LITURGI IBADAH PENUTUPAN
BULAN MISI PENTAKOSTA GKPB 2018
MINGGU, 27 MEI 2018
A. PERSIAPAN UMUM
B. PROSESI PELAYAN LITURGI
Reff :
Sorak, sorak, sorak Haleluya,
Mari, mari, mari nyanyilah
Pujilah Tuhan yang Maha Kudus,
Mari, kawan ajak teman bernyanyilah terus
4. INTROITUS : Yesaya 6: 3
“Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam seluruh bumi penuh kemulianNya!”
Pujian : KJ 2 – Suci, Suci, Suci
Reff :
Yesus, Kaulah Surya rahmat, Kau kobarkan hatiku.
Bersyukur di jalan s’lamat, aku puji nama-Mu!
37
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Jemaat :(Jemaat Berdiri, serta memberi salam peneguhan kepada saudara-saudara yang
lain dengan ucapan “Tuhan mengasihi dan mengampuni kita“)
38
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
14. WARTA JEMAAT
16. PERSEMBAHAN
Majelis : Berilah kepada TUHAN kemuliaan namaNya bawalah persembahan dan
masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan
berhiasakan kekudusan. (I Tawarikh 16 : 29)
Pujian : KJ. 235: 1 - 4, 7 KUDENGAR BERKATMU TURUN
1. Kudengar berkatMu turun bagai hujan yang lebat,
Menghidupkan padang gurun dan menghibur yang penat.
Aku pun, aku pun, ya, berkati aku pun!
2. Bapa, jangan Kaulewati aku, walau ‘ku cemar;
‘Ku tak layak Kaudekati namun rahmatMu besar.
Aku pun, aku pun, kasihani aku pun!
3. Mampirlah, ya, Jurus’lamat, kau dambaan hatiku;
Aku rindu amat sangat mendengar panggilanMu
Aku pun, aku pun, Yesus, panggil aku pun!
4. Mampirlah, ya Roh perkasa, t’rangi mata hatiku
Sabda Kristus b’ri berkuasa, dalam diri hambaMu.
Aku pun, aku pun, ya, terangi aku pun!
7. Ikatlah hatiku, Tuhan, selamanya padaMu;
B’rilah air kehidupan melimpahi diriku.
Aku pun, aku pun, ya, berkati aku pun!
39
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
RANCANGAN KHOTBAH
MINGGU ROGATE (BERDOALAH)
PEMBUKAAN BULAN MISI PENTAKOSTA
MINGGU, 06 MEI 2018
URAIAN:
Hari ini nama Minggu kita “ROGATE” yang berarti Berdoalah.
Melalui nama Minggu ini, kita semua diajak dan diingatkan untuk selalu berdoa. Tidak sedikit
orang percaya memahami bahwa doa merupakan cara membangun relasi atau komunikasi dengan
Tuhan. Bahkan sebahagian besar orang percaya termasuk kita memahami doa sebagai nafas
kehidupan sehingga ketika kita belum atau tidak berdoa maka kita merasa belum/ tidak bernafas
juga .
Anjuran “Berdoalah” ini berlaku untuk semua orang tidak terkecuali dalam setiap situasi dan
dalam segala kondisi. Maksudnya kita berdoa tidak saja ketika kita berada pada masa- masa sulit
saja baru ingat berdoa atau sebaliknya ketika berada di masa-masa yang penuh dengan segala
kemudahan. Jujur kita mengakui terkadang situasi yang kita jumpai sangat memegang peranan
didalam kita meningkatkan kwantitas dan kwalitas jam/ waktu doa kita. Benar atau tidak saudara-
saudara? Misalnya: ada yang menjadi semakin tekun atau sebaliknya tidak lagi berdoa ketika ada
masalah atau pergumulan. Entah itu sakit penyakit, masalah ekonomi, pekerjaan, pendidikan anak,
dsb. Namun bisa juga jam-jam doa menjadi berkurang atau bahkan semakin meningkat ketika
apa yang menjadi harapan tercapai. Berhasil dalam usaha, pekerjaan memberi hasil yang
memuaskan, tabungan tidak ludes karena seluruh anggota keluarga semua sehat, dsb. Untuk semua
ini maka kita sering mendengar ungkapan bahwa: “BERDOA BERDASARKAN SIKON ATAU
SITUASI DAN KONDISI” Tentu ungkapan ini tidak benar sama sekali. Yang benar adalah
bahwa dalam setiap keadaan maka doa menjadi kebutuhan kita.
Dalam nasehatnya kepada jemaat di Kolose, Rasul Paulus juga memberi pesan dengan mengatakan:
“Bertekunlah dalam doa ( Kolose 4: 2a) Hal senada juga diungkapkan dalam I Tes. 5:17 “Tetaplah
berdoa”. Nasehat Rasul Paulus ini baik kepada jemaat di Kolose maupun kepada jemaat di
Tesalonika bahkan untuk kita sekarang ini didasari oleh adanya pengalaman imannya kepada
Kristus. Ia sadar sekali dalam perjalanan pelayanannya memberitakan Injil, begitu besar tantangan
yang dihadapinya dan betapa kecil kekuatan yang dipunyainya. Ia telah mengalami kekuatan dari
suatu doa. Doa menjadi bukti akan adanya hubungan yang intim bagi Paulus dengan Tuhan Yesus.
40
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Jadi jika Firman-Nya mengingatkan kita semua untuk “Tekun dan Tetap” berdoa; sudah jelas
alasannya yakni karena kita merupakan manusia biasa yang tidak dapat berjalan dengan kekuatan
dan kemampuan sendiri. Melalui doa sesungguhnya kita mengakui kebesaran Tuhan dan betapa
kecilnya kita; Melalui Doa kita sedang mencari hadirat dan lawatan Tuhan; Melalui Doa maka kita
sedang berbagi dengan Tuhan tentang beban hidup dan meyakini Tuhan sanggup memberi kelegaan;
Melalui doa sesungguhnya memberi pengakuan kalau Tuhan adalah Pencipta dan kita hanyalah
ciptaan penuh dengan segala kelemahan. Melalui doa kita sadar bahwa di luar Tuhan kita bukan
apa- apa sehingga sepenuhnya kita memerlukan campur tangan-Nya dalam seluruh kehidupan kita;
Melalui doa kita dapat bersyukur untuk semua yang Tuhan kerjakan kepada kita. Sebab ketika kita
menaikkan doa syukur sesungguhnya kita mengimani bahwa hidup yang kita hidupi adalah
sesungguhnya karena kasih karunia dari-Nya.(Ay.2c). Doa menjadi alat bagi kita untuk
mengandalkan Tuhan.
Tuhan yang kita Imani adalah Tuhan yang sama diimani Pemazmur. Pengalamannya dalam
beriman kepada Tuhan membuat Pemazmur semakin tekun dalam doa. Pemazmur merasakan
bahwa Tuhan yang kepadanya ia berseru tidak pernah menolak setiap doanya bahkan tidak
menjauhkan kasih setia-Nya. Karena itu tidak ada alasan baginya untuk tidak memuji Tuhan.
Tuhan yang kepada-Nya ia selalu menaruh pengaharapannya dalam suka-duka telah mengajarkan
kepadanya kalau Tuhan tidak pernah menolak setiap doa-doanya dan tidak pernah menjauhkan
kasih setia-Nya. Kenapa ia begitu yakin??? Sudah jelas jawabannya yakni berdasarkan pada
pengalamannya. Pengalaman bergaul karib dengan Tuhan membuatnya tidak lagi meragukan akan
kesetiaan Tuhan didalam mengasihi umat-Nya. Untuk menjawab atau membalas semua itu tidak
ada yang lain kecuali memuji-Nya.
Baik Pemazmur maupun Rasul Paulus keduanya adalah orang-orang yang telah membuktikan kasih
Tuhan dalam kehidupannya dan betapa pentingnya membangun hubungan secara kontinuitas
kepada Tuhan yang Maha kasih melalui doa. Melalui puji-pujian dan sudah pasti dengan
menempatkan doa sebagai kekuatan,Pemazmur hendak menyaksikan kasih Tuhan supaya setiap
orang juga bersedia datang kepada Tuhan. Demikian juga Rasul Paulus. Rasul Paulus telah
menempatkan “doa” sebagai dasar dari setiap pergerakan pelayanan dan hidupnya. Seiring dengan
ketekunan dalam doa, betapa pentingnya juga memiliki sikap berjaga-jaga dan kehidupan yang
dipenuhi ungkapan syukur kepada Tuhan.
Jadi iman yang bertumbuh tidak lain adalah praktek hidup percaya yang menjadikan doa, senantiasa
berjaga- jaga, dan ucapan syukur sebagai bagian yang utama dalam kehidupan beriman sehari-
hari.
Praktek hidup yang tidak lagi berpusat kepada kekuatan sendiri, kemampuan sendiri, kemapaman
materi, tingginya jabatan, besarnya kekuasaan, dsb; tetapi kepada Kristus Tuhan. Kepada Dia saja
kita memusatkan seluruh keberadaan kita. Hanya Dia saja yang patut menerima pujian dari setiap
apa yang dapat kita perjuangkan atau yang dapat kita raih. Sekali lagi di luar Tuhan kita “ bukan
siapa-siapa dan bukan apa- apa”. Tetapi di dalam dan bersama Tuhan maka kita dapat menjadi
“siapa-siapa” dan menjadi “apa-apa”.
Berdoalah…dan Berdoalah… kapanpun dan dimana pun. Semasih Tuhan berkenan dijumpai
marilah kita sediakan waktu kita untuk datang kepada-Nya. Jangan pernah ragu untuk datang
kepada-Nya. Hadirkan dan libatkanlah Tuhan dalam setiap perkara dan perjalanan hidup kita
sehari- hari. Sebab letak kekuatan kita bukan kepada diri kita melainkan ketika kita mengandalkan
Tuhan. Kita bersyukur mempunyai Tuhan yang selalu membuka hati-Nya bagi setiap kita. Sudah
waktunya bagi kita semua untuk menyaksikan Tuhan yang selalu membuka diri-Nya baik untuk
setiap doa kita dan yang tidak menjauhkan kasih setia-Nya kepada kita di tengah-tengah
masyarakat. Amin.
41
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
RANCANGAN KHOTBAH
HARI KENAIKAN TUHAN YESUS
KAMIS, 10 MEI 2018
Kitab Wahyu ditulis berdasarkan penglihatan yang diterima oleh Yohanes di pulau Patmos. Memang
ada beberapa simbol dan makna kiasan yang dituliskan dalam suratnya, sehingga memerlukan
ketelitian untuk kita dapat memahami arti sesungguhnya.
Dalam bagian pertama suratnya, Yohanes menuliskan salam dan doxology kepada ketujuh jemaat di
Asia Kecil. Mengapa tujuh jemaat? Tentu ada lebih dari tujuh jemaat yang tersebar di wilayah Asia
pada masa itu. Ternyata ketujuh jemaat ini dipilih untuk mewakili keseluruhan jemaat yang telah
ada pada masa itu. Ketujuh jemaat ini mewakili gambaran berbagai tipe dan pergumulan yang
dialami oleh jemaat-jemaat. Kemudian tujuh jemaat ini juga mewakili seluruh jemaat di sepanjang
zaman gereja-gereja di berbagai masa. Dengan menyebut tujuh, menyatakan lengkap dan
keseluruhan dari jemaat, sehingga surat ini juga bermaksud ditujukan kepada seluruh jemaat dari
masa ke masa, termasuk pada masa sekarang. Selain itu, angka tujuh melambangkan kesempurnaan
dan pelayanan Roh Allah dalam pertumbuhan gereja di berbagai tempat dan masa.
Yohanes mengawali salamnya dengan ucapan “Kasih Karunia dan damai sejahtera menyertai
kamu”. Tentu sudah biasa kita mendengar ucapan ini sebagai salam. Namun di dalamnya
terkandung makna yang sangat dalam. Jemaat mengalami tantangan yang berbeda-beda dan
bagaimana keadaan mereka ketika surat itu diterima, entah sedang baik atau kurang baik. Kasih
karunia mengingatkan bahwa keberadaan jemaat adalah semata-mata karena kemurahan Tuhan, dan
damai sejahtera adalah tanda kehadiraan Allah di setiap pergumulan jemaat. Apapun keadaan yang
sedang dialami, kasih Allah selalu ada untuk memberi damai sejahtera.
Tujuan ditulisnya wahyu kepada ketujuh jemaat terlihat dalam ayat 5b-7, yakni untuk menyatakan
kemenangan Allah di dalam Yesus Kristus ketika Ia datang untuk yang keduakalinya pada akhir
zaman. Allah akan mendirikan KerajaanNya yang kekal, dimana kuasa iblis telah dikalahkah dan
Yesus memerintah dalam kerajaan yang kekal. Itu berarti tidak ada lagi kuasa iblis dan kejahatan,
bahkan duniapun akan berlalu dan digantikan dengan langit dan bumi yang baru. Orang-orang yang
percaya kepada Kristus akan turut serta dalam Kerajaan Allah yang penuh sukacita dan damai
sejahtera.
Pada bagian akhir diperkenalkanlah darimana asalnya wahyu ini, yaitu dari Tuhan Allah yang sudah
ada dan yang akan datang, yang Mahakuasa, yang disebut juga Alfa dan Omega. Alfa adalah huruf
pertama dalam alfabet Yunani, menunjuk pada makna bahwa Allah adalah Pencipta, yang
mengawali segala sesuatu di dunia ini. Omega adalah huruf terakhir dalam alfabet Yunani,
menunjuk bahwa Allah juga yang akan mengakhiri kehidupan di dunia melalui kedatangan Yesus
yang keduakalinya. Dari simbol ini kita melihat bahwa Allah Sang Pemberi wahyu adalah Allah
yang Mahakuasa, yang mengetahui dan mengatur segala sesuatu, dan Ia yang melimpah dengan
42
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
kasih setia. Pada akhirnya Ia akan menunjukkan kemenanganNya atas kejahatan dan menegakkan
pemerintahanNya yang kekal.
Hari ini kita memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga setelah kebangkitanNya. Empat
puluh hari lamanya sejak kebangkitan, Yesus bersama para murid dan orang-orang yang
dikasihiNya untuk membuktikan bahwa Ia hidup dan untuk menguatkan iman mereka agar tetap
percaya kepadaNya serta siap melanjutkan tugas pemberitaan kabar baik. Setelah itu Ia harus
kembali kepada Bapa di sorga untuk mempersiapkan tempat bagi mereka yang percaya kepadaNya.
Peristiwa ini juga mengingatkan kita akan kedatanganNya kembali ke dunia, dengan cara yang
sama seperti ketika ia naik ke sorga (Kisah Para Rasul 1:11). Apa yang dapat kita renungkan dalam
mengenang kenaikan Tuhan Yesus ke sorga hari ini?
1. Jangan takut sebab orang percaya (jemaat) tidaklah sendirian.
Awalnya para murid merasa sendiri ketika Yesus telah mati dan tidak lagi ada bersama-sama
dengan mereka secara fisik. Namun selanjutnya kita tahu bahwa Yesuspun tetap bersama
mereka. Bahkan ketika Yesus naik ke sorga untuk mempersiapkan tempat bagi orang percaya,
Iapun mengutus RohNya, yaitu Roh Kudus untuk menyertai para murid, orang-orang percaya
dan gerejaNya dari masa ke masa. Sampai sekarang dan untuk selamanya gereja akan tetap
ada, itu karena pekerjaan Roh Kudus. Jadi, ini alasan kita untuk tidak takut. Apalagi kita tahu
bahwa kasih karunia dan damai sejahtera Allah menyertai setiap orang yang percaya
kepadaNya.
2. Hidup dalam pengharapan dengan bersaksi.
Ketika Yohanes mengenalkan Allah sebagai Alfa dan Omega, berati Ia yang Mahakuasa dan
membawa kemenangan yaitu kehidupan yang kekal. Inilah yang menjadi alasan agar kita tetap
berpengharapan di dalam Dia, sebab ada kepastian keselamatan. Berpengharapan sebab Yesus
yang naik ke sorga akan kembali untuk yang keduakalinya dan memberi hidup yang kekal.
Dalam hidup berpengharapan inilah kita akan mampu untuk bersaksi di tengah masyarakat,
sesuai dengan sub tema bulan Pentakosta tahun ini, “Bersaksilah di Tengah Masyarakat Dengan
Pertolongan Roh Kudus”. Iman kita kepada Kristus, keselamatan yang telah kita terima sebagai
anugerah, inilah yang harus kita saksikan kepada dunia agar mereka juga diselamatkan. Banyak
tindakan bersaksi yang dapat kita lakukan, misalnya memperkatakan kebenaran firman Tuhan,
kelakuan hidup yang benar, menjadi pribadi yang positif, bergaul dengan baik dengan saling
menghargai dan tidak menghina, tidak menebar kebencian, serta banyak lagi contoh kesaksian
lainnya dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Peliharalah iman dan ketaatan kepada firmanNya.
Nats pembimbing hari ini mengingatkan bahwa Yesus akan menarik semua orang kepadaNya
ketika Ia ditinggikan dari bumi. Tentu yang diajak bersama Yesus masuk dalam kerajaanNya
adalah mereka yang mau percaya kepadaNya. Kepercayaan kepada Yesus tidak cukup hanya di
mulut saja, tetapi harus disertai dengan tindakan dan komitmen. Tindakan iman berarti siap
berjalan bersama dengan Kristus apapun yang terjadi, taat melakukan firmanNya, dan setia
kepadaNya sampai selamanya. Dalam masa penantian kedatangan Yesus yang keduakalinya,
akan ada banyak tantangan dan cobaan. Dalam masa-masa inilah iman kita diuji. Kiranya kita
dapat setia sampai akhir dan dapat mengambil bagian dalam kerajaaanNya yang kekal. Tuhan
Yesus memberkati. Amin
43
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
RANCANGAN KHOTBAH
MINGGU EXAUDI
MINGGU, 13 MEI 2018
PENDAHULUAN
Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul perikop kita ini Perjanjian baru. Kalau kita berbicara
tentang penjanjian, kita pasti pernah membuat perjanjian, seperti perjanjian kontrak kerja, perjanjian
bisnis, perjanjian jual-beli, bahkan juga dalam pernikahan, Perjanjian itu ada yang bersifat tertulis
tetapi ada juga hanya saling percaya dan tidak tertulis. Ada juga orang yang berjanji pada dirinya
sendiri: yaitu ketika nanti ia mendapat pekerjaan, maka gaji pertamanya akan dipersembahkan ke
gereja. Ada juga yang berjanji apabila ia sembuh dari sakitnya ia akan melayani Tuhan dengan setia,
ada yang berjanji ketika ia menjabat nanti atau memiliki posisi yang baik, ia akan memperhatikan
orang-orang yang telah mendukungnya, dan lain-lain. Tetapi janji-janji seperti ini seringkali
terlupakan atau tidak ditepati (dilanggar). Kalau kita mau jujur, kita seringkali melanggar janji yang
pernah kita ucapkan atau yang telah kita sepakati.
ISI KHOTBAH
Bangsa Israel adalah Bangsa yang dipilih oleh Allah menjadi bangsa kepunyaan-Nya. Bangsa Israel
dipilih bukan karena bangsa itu besar, kuat, hebat, pintar. Tidak! Malah sebaliknya, bangsa Israel
adalah bangsa yang kecil, bangsa yang lemah, dan bangsa yang diperbudak di mesir. Bangsa Israel
dipilih Allah semata-mata adalah karena anugrah Allah sendiri. Dalam pemilihan dan penetapan itu,
Allah membuat perjanjian dengan bangsa Israel, dan Allah tidak pernah mengingkari dan
melupakan janji-Nya. Melainkan selalu setia serta menepatinya!
Ini artinya bahwa Allah setia dan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Apa yang dijanjikan oleh
Allah pasti akan ditepati. Kalau kita melihat dari sisi yang lain, justru bangsa Israel-lah yang tidak
44
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
konsisten dengan janjinya. Ada banyak hal yang menggoda bangsa Israel untuk melanggar
perjanjiannya dengan Allah. Berkali-kali mereka jatuh ke dalam dosa. Mereka tidak setia dan taat
atas perjanjian yang Tuhan telah ikat. Mereka menyembah patung buatan tangan mereka sendiri,
mereka selalu berontak kepada Allah, mereka tidak percaya, selalu mengeluh, dan minta kembali ke
Mesir menjadi budak. Mereka merasa lebih baik di Mesir menikmati makanan yang enak, dari pada
menuju tanah perjanjian dengan penuh penderitaan. Karena ketidaktaatan bangsa Israel terhadap
janjinya, maka Allahpun mengulangi (memperbaharui) janji-Nya dengan bangsa Israel.
KESIMPULAN
Melalui Firman Tuhan ini kita diingatkan supaya kita selalu bertindak sesuai dengan kehendak
Allah. Kita menggerakkan hati dan jiwa kita untuk selalu menghayati dan melakukan perintah-
perintah Allah, karena disaat-saat seperti itulah kita akan dapat menikmati kuasa dan kemurahan-
Nya. Allah kita adalah Allah yang Mahabaik, Allah yang penuh kasih sayang. Dengan kebaikan dan
kasih sayang Allah, kita memiliki pengharapan dalam menjalani setiap kehidupan kita. Karena
Allah setia menolong kita. Dan kita telah menyadari bahwa dalam diri Tuhan Yesus Kristus, kita
telah memperoleh pengampunan dosa. Kita patut bersyukur atas pengampunan yang Tuhan sudah
berikan bagi kita. Oleh karena itu marilah kita jalani kehidupan kita dengan penuh ketaatan dan
kesetiaan kepada Tuhan.
APLIKASI
1. Allah selalu mengetahui kegelisahan dan pergumulan yang kita alami. Untuk itu, mari kita
mengadukan kegelisahan dan pergumulan kita hanya kepada Allah. Yakinlah Allah adalah
tempat untuk kita menyatakan seluruh kegelisahan dan Allah siap untuk mendengar dan
menguatkan kita.
2. Janji Tuhan itu pasti! Allah tidak akan ingkar janji karena Dia adalah Allah yang setia. Memang
jawaban dari kasih setia Allah itu tidak selamanya langsung kita dapat seperti membalikkan
telapak tangan, tidak selamanya doa kita akan langsung dikabulkan Allah dan tidak semua doa
kita akan dikabulkan-Nya. Namun Allah akan senantiasa melimpahkan berkat-Nya kepada
orang yang setia kepada-Nya. Seperti halnya janji Allah kepada bangsa Israel, bahwa Ia akan
selalu menuntun mereka, sekalipun mereka mengingkari janji kesetiaannya dihadapan Tuhan,
namun Dia tidak pernah mengingkari apa yang telah dijanjikan-Nya. Itu-lah sebabnya, di dalam
segala keberadaan hidup kita, Dia selalu mendengarkan segala permohonan kita. Karena itu,
kita harus mampu mempercayai kasih setia Allah di tengah-tengah kehidupan kita, bahwa Allah
senantiasa bekerja memperhatikan dan membimbing kita kepada kasih setia-Nya itu.
3. Dalam Minggu Exaudi ini, kita diingatkan bahwa janji Tuhan untuk menuntun setiap umat-Nya
itu tetap berlaku, baik dahulu, sekarang, bahkan sampai selama-lamanya. Dan seperti apa yang
telah dijanjikan-Nya, bahwa setelah Dia terangkat ke sorga, maka Dia akan mencurahkan
45
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Kuasa Roh Kudus bagi orang percaya. Sehingga melalui kuasa Roh Kudus itu-lah, maka orang
percaya dimampukan untuk menjadi saksi ditengah-tengah dunia ini. Sehingga semakin banyak
orang yang percaya kepada-Nya melalui kesaksian para pengikut Yesus. Namun bukan berarti
bahwa kesaksian mereka lancar dan mulus. Justru dalam kesaksian mereka, mereka mengalami
banyak tantangan dan penderitaan. Namun ditengah-tengah penderitaan dan tantangan yang
mereka alami, Kuasa Roh Kudus tetap menyertai setiap pelayanan mereka. Dan Kuasa Roh
Kudus yang sama juga, akan tetap memberikan pertolongan bagi kita untuk bersaksi ditengah-
tengah masyarakat, dimana Tuhan tempatkan kita semua.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
RANCANGAN KHOTBAH
PENTAKOSTA I
MINGGU, 20 MEI 2018
Bagaimana kita dapat membedakan apakah seseorang dikendalikan Roh Kudus atau roh pribadi
atau bahkan roh jahat? Hanya apa bila kita memiliki pikiran Kristus. Rasul Paulus memiliki pikiran
Kristus. Oleh karena itu ia tahu membedakan mana roh dunia dan mana Roh Allah. Roh Allah akan
memimpin seseorang untuk memperjatakan kasih karunia Allah tetapi roh dunia memimpin
seseorang memperkatakan hal-hal yang duniawi seperti pengalaman magis, pengalaman aneh
dimana bagi yang mendengar itu mengerikan, tetapi bagi yang memperkatakan merasa dirinya
malah hebat.
Dalam Yohanes 14:26 “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus Bapa dalam nama-Ku,
Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua
yang telah Ku-katakan kepadamu.” Artinya setiap kata yang terucap, setiap langkah yang dijalani,
setiap aktivitas yang diperbuat, cara memandang kepada sesuatu dalam hidup ini, akan selalu ada
referensi atau rujukan terhadap apa yang Kristus ajarkan dan katakan. Itulah perbuatan atau
perkataan yang bersumber pada pikiran Kristus.
Kalau dibalik: setiap ucapan yang keluar, setiap jalan yang ditempuh, setiap kegiatan yang
dilakukan, cara pandang terhadap sesuatu yang tidak ada dasar ajaran alkitab yang bersmuber pada
pikiran Kristus itu adalah mau-mau saya atau anda sendiri atau suntikan dari roh lain. Itu adalah
kemauan dunia ini yang kita keluarkan.
Karena itu penting bagi kita mengenal dan mengalami hidup yang dipimpin Roh Kudus untuk
memungkinkan kita memiliki pikiran-pikiran Kristus. Ketika seseorang memiliki pikiran Kristus dia
bisa menilai segala sesuatu yang dilihatnya. Tidak hanya bisa menilai tetapi bersikap bahkan
bertindak. Ketika seseorang memiliki pikiran Kristus tidak mungkin ia menjadi seorang pendiam di
46
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
rumah atau di gedung gereja. Pikiran Kristus adalah pikiran missioner. Pikiran Kristus adalah
pikiran penjangkauan. Pikiran Kristus adalah pikiran keluar dari zona nyaman ke zona tantangan.
Tantangan apa? Tantangan membangun dan mengembangkan Kerajaan Allah. Kristus datang ke
dunia untuk terwujudnya Kerajaan Allah di Bumi.
Kitapun ditantang untuk melanjutkan misi tersebut. Kita mengistilahkan dengan kata bersaksi di
tengah masyarakat. Apa yang harus disaksikan? Datangnya Kerajaan Allah di bumi. Ada kendala
besar dalam upaya orang percaya ambil bagian dalam bersaksi tentang datangnya Kerajaan Allah di
bumi. Kendalanya adalah “pikiran-ku”. Pikiran-ku berbeda bahkan dalam berapa hal bertentangan
dengan “pikiran-Nya” (Nya = Kristus). Pikiran-ku orang Kristen itu cukup dibaptis/sidhi, rajin ke
gereja, jangan absen Perjamuan Kudus. Bila semua itu sudah dilakukan, cukup. Pikiran-ku tidak
pernah menyuruh aku keluar untuk mencari dan menemukan orang-orang yang harus dibantu
menemukan jalan kebenaran dan hidup. Jalan kebenaran dan hidup hanya untukku. Bila aku
melakukannnya sepertinya aku sedang melakukan hal yang membuang-buang waktu dan tenagaku
bahkan biaya untuk sesuatu yang tidak ada untungnya bagiku. Sementara tidak kurang kesibukan
kerja dan tugas-tugas pribadi yang harus ku kerjakan.
Berbeda dengan seseorang yang dipenuhi pikiran Kristus. Sebagian besar hidupnya akan dibaktikan
bagi terwujudnya Kerajaan Allah di bumi. Ia tidak bisa nyaman berlama-lama diam. Ia memiliki
sasaran baru tiap hari untuk dijangkau, orang baru untuk dikunjungi, tempat baru untuk di doakan
dan diklaim. Oarng-orang dengan pikiran Kristus akan dengan mudah menemukan orang-orang
miskin, orang lemah, orang tak berdaya menanti-nantikan kedatangannya. Orang-orang dengan
pikiran Kristus akan menjadi voluntir voluntir yang mempelopori melakukan hal-hal yang pernah
Kristus lakukan di dunia ini.
Anak-anak Sekolah minggu yang memiliki pikiran Kristus akan suka bernyanyi memuji Tuhan dan
menyayang orang-orang sekeliling sebagai saudara-saudara kandungnya. Anak-anak remaja dan
pemuda yang memiliki pikran Kristus akan mulai belajar terjun melayani para lanjut usia, melayani
kawan-kawannya yang sakit, sejak masih muda belia. Anak-anak muda yang dipikirannya adalah
pikiran Kristus akan menjadi pelopor bahkan pahlawan dalam hal kebersihan dan perawatan
lingkungan sebagai bentuk kesaksian kasihnya kepada alam sekitar atau lingkungan dan sesama
manusia.
Ayah-ayah yang memiliki pikiran Kristus akan pimpin Roh untuk mengupayakan teladan hidup
beriman bagi anak-anaknya. Mereka tidak akan puas diri dengan minggu kegereja tengah minggu
ibadah rumah tangga saja. Mereka akan penuh penilaian terhadap kehidupan yang monotun,
merubah yang non produktif menjadi produktif.
Ibu-ibu yang dikendalikan Kristus akan dipimpin Roh mengembangkan sikap-sikap keteladanan
kepada anak-anak dalam perawatan kesehatan tubuh lebih dari pada bersolek. Mereka akan dengan
mudah mengarahkan pandangan pada tetangga dan menilai apakah yang harus dikerjakan bagi
sesama yang memutuhkan. Semua itu terjadi ketika anda memilih dipimpin oleh Roh Tuhan. Amin!
47
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
RANCANGAN KHOTBAH
MINGGU PENUTUPAN BULAN MISI PENTAKOSTA
MINGGU, 27 MEI 2018
Di dalam merangkai khotbah berdasarkan firman Allah dalam bacaan Minggu ini, baik melalui
introitus, bahan khotbah maupun Mazmur Minggu, pasti banyak hal yang bisa kita dapatkan,
banyak pula ide atau cara untuk menyampaikannya. Karena itu dalam uraian ini hanya bersifat
sebuah sketsa dan catatan-catatan kecil yang diharapkan semoga dapat menjadi salah satu bahan
masukan untuk mempersiapkan dan menyampaikan khotbah.
Istilah ini juga menunjukan kepada hubungan dan mengandung arti ketentuan Allah untuk
memelihara ciptaanNya sendiri. Ini juga memberikan pengertian kekuasan mutlak Allah atas
ciptaanNya. Kekudusan Allah tidak hanya menjelaskan perbedaan ciptaan khususnya manusia
(Hosea 11:9), tetapi memberikan pengertian bahwa Allah yang mahatinggi, dan menekankan sifat
Allah yang sangat menakutkan (Mazmur 99:3). Kekudusan Allah juga memberikan gambaran sifat
dari segala sifat Allah. Kekudusan juga memberikan pengeritan sebagai kesempurnaan kehidupan.
Sebab itu ketika kita dituntut untuk hidup kudus, kita harus hidup sesuai dengan seluruh perintah
dan hukum Allah sebab seluruh perintah dan hukum Allah adalah gambaran dari kesempurnaan
Allah; dalam segala perintah dan hukumNya kekudusanNya-lah yang terungkap untuk mengatur
pikiran dan tindakan, selaras dengan kesempurnaan-Nya.
Dan ketidak-kudusan adalah segala pelanggaran atas perintah dan hukumNya. Karena itu
pelanggaran ialah penentangan atas apa yang dituntut untuk kekudusan dan kemuliaan Allah dari
kita, yang pada hakekatnya sama dengan menentang Allah sendiri. Sebab itu dapatlah dimengerti
dalam Alkitab kekudusan disifatkan secara khusus untuk setiap Oknum Allah Tritunggal, Bapa (Yoh
48
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
17:11), Anak (Kis 4:30) dan khususnya Roh Kudus sebagai yang menyatakan dan yang
mengaruniakan kekudusan Allah kepada ciptaan-Nya.
Pilihan inilah yang menyebabkan akhirnya Adam dan Hawa memberontak atas otoritas mutlak
Allah pencipta atas ciptaanNya khususnya manusia dan akhirnya manusia jatuh ke dalam dosa. Dan
akibatnya sangat mengerikan dan banyak. Manusia yang diciptakanNya yang serupa dan segambar
denganNya (Kej 1:27) dan diciptakan hampir sama denganNya serta dimahkotai dengan kemuliaan
dan hormat (Mzm 8:5), agar dapat hidup di hadapan Allah dan dalam persekutuan dengan Dia,
semuanya menjadi berubah total. Mamusia gentar berjumpa dengan Allah (Yohanes 3:20), rasa
malu dan ketakutan merajai hati dan hidup mereka (bnd. Kej 2:25, Kej 3:7,8,10) dan ini
menunjukan hubungan Allah dan manusia terjadi perpecahan atau putus.
Sikap Allah terhadap manusia menjadi berubah, manusia harus mendapatkan hukuman, hajaran,
kutukan dan pengusiran dari Taman Eden bahkan bumi/tanah pun turut terkutut akibat dosa
manusia. Dosa memang timbul dari satu pihak, tetapi berakibat pada dua pihak. Dosa telah
menimbulkan amarah dan kegusaran Allah. Dan ini memang pasti terjadi sebab dosa bertentangan
mutlak dengan haketak Allah yang kudus. Mustahil Allah masa bodoh dan berkompromi dengan
dosa, karena mustahil pula Allah menyangkal diriNya.
Dalam PL menjelaskan Allah memilih para bapak leluhur Israel dan Islarel juga, hanya atas dasar
kasih karuniaNya. Sama sekali tidak ada jasa atau kebenaran di dalam mereka yang dapat dianggap
sebagai dasar pemilihan mereka (Ul 7:7-8 bnd Ul 8:18). Dalam pembutan perjanjian Sinai, sama
seperti dulu dalam membuat perjanjian Abraham, prakarsa dari Allah datangnya. Nabi-nabi juga
yang menekankan perlunya pertobatan, tapi sesungguhnya mereka mengakui bahwa hati yang baru
49
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
harus diperoleh sebagai karunia dari Tuhan (Yeh 36:26; Yer 31:31-34), artinya, hanya berdasarkan
kasih karuniaNya saja.
Dalam PB, Kasih Karunia diterjemahkan dari kata Yunani Kharis, yang dipakai untuk
menterjemahkan kata khen=Kasih Karunia dari bahasa Ibrani. Kata kerja Kharizesthai dipakai
untuk menunjukan arti pengampunan dari manusia dan juga dari Allah.
Walaupun kata kharis tidak pernah dikenakan dalam ucapan Yesus, tetapi gagasan dan tindakan
Yesus secara inheren sangat jelas tentang kasih karunia. Misalanya Yesus datang untuk mencari
yang hilang dan orang berdosa, pengajaranNya melalui perumpamaan-perumpaman sangat jelas dan
banyak tentang kasih karunia Allah untuk dunia dan manusia. Dalam hubungannya dengan otoritas
anugerah Allah, tidak ada yang bisa menghalangi dan mengaturnya, semuanya adalah mutlak
dariNya (perumpumaan penggarap kebun anggur Mat 20:1-16).
Sementara dalam surat-surat Paulus perkataan kharis mendapat tempat utama dalam salam
pembukaan dan salam penutup. Dan ajaran Paulus tentang kasih karunia sangat jelas dalam Roma
1:16-3:20 manusia berdosa, tapi oleh kasih karunia Allah ia dibenarkan, (Roma 3:21-4:25) Allah
dalam kasih karuniaNya memperlakukan manusia, walaupun bersalah, seakan-akan ia tidak pernah
berbuat dosa. Dan masih banyak lagi bisa kita temukan bagaimana pentingnya kasih karunia Allah
bagi manusia. Suarat-surat lainnya juga memandang betapa pentingnya kasih karunia Allah bagi
manusia dan keselamatan manusia. Kita dapat mengatakan dalam Alkitab kepercayaan atas kasih
karunia sangat penting dan menentukan, sebab tanpa kasih karunia manusia tidak ada apa-apanya.
Jika tidak ada kasih karunia Allah tidak ada Injil atau tidak ada keselamatan atau berita keselamatan
(misalanya bandingkan Yohanes 3:16) dan masih banya ayat firman Tuhan lainnya.
Refleksi
Dari uraian ini seperti ada beberapa hal bisa dijadikan sebagai salah satu jembatan untuk memahami
dan menyampaikan firman Allah yang menjumpai kita melalui Efesus 1 : 3 – 14 dan sabda introitus
Yesaya 6 : 3 “ … "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-
Nya!"
Pertama, ketika kita ingin mengerti tentang kekudusan Allah (Yesaya 6:3, ternyata kekudusan
Tuhan merupakan suatu sifat yang sangat bertentangan dengan manusia yang berdosa, dan tidak
mungkin manusia dapat menghampiri Allah karena keadaannya yang berdosa. Kekudusan berlawan
langsung dengan dosa atau keberdosaan.
Dengan demikian kita bisa memahami saat Musa berjumpa dengan Tuhan melalui nyala api di
tengah belukar yang tidak membakar belukar itu di gunung Horeb, dimana Musa harus melepas
“kasutnya”. Akibat keberdosaan kita sungguh kita menjadi terpisah dari Allah yang kudus.
Kedua, Allah yang kita kenal yang kudus itu sungguh tidak pernah berkompromi dengan dosa. Dan
Karena keberadaan manusia yang berdosa, sekalipun dia berupaya dengan seluruh kemampuannya,
tidak mungkin dapat memperbaiki hubungannya dengan Sang Khaliknya, dan manusia tidak
mungkin dapat menghapiri Allah. Walaupun Allah sangat membenci dosa manusia. Tapi rupanya
Allah sangat mengasih manusia, dan memang Allah tidak mungkin dapat menyangkal diri sebagai
Allah yang pengasih, sekalipun Dia adil dalam hukumannya atas dosa manusia. Sebab itu kita bisa
mengerti mengapa Allah dari semula Dia memilih untuk menyelamatkan manusia, untuk
menjadikannya kembali kudus dihadapanNya agar manusia kembali dapat menjadi gambarNya
yang utuh, mulia dan mendapat kehormatannya kembali sebagai ciptaan yang melebih ciptaan lain
(Efesus 1 : 3-5, 11).
50
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Ketiga, Memang Allah tidak mungkin menyangkal diriNya dalam kasihNya, tetapi tidak mungkin
juga berkompromi dan mentolerir dosa. Artinya Allah juga tidak dapat menyangkal diriNya dalam
keadilanNya. (Efesus 1:6-10). Inilah yang bisa kita mengerti kasih dan keadilan dapat berjumpa jika
ada pengorbanan. Manusia yang berbuat dosa, tetapi akibatnya bukan hanya pada manusia, tapi dari
pihak Allah juga sangat berdampak. Dampaknya itu adalah hanya oleh pengorbanNya saja manusia
kembali mendapatkan martabatnya sebagai gambarNya, kudus, mulia di hadapan Allah.
Karena korban apapun yang dilakukan manusia tidak dapat merubah dirinya menjadi manusia
kudus, mulia dan berkenan kepada Allah serta segambar denganNya. Hanya satu korban penebusan
yang membuat kita kudus atau mengembalikan kekudusan kita agar kita dapat menghampiriNya
yaitu Allah sendiri. Itulah yang kita mengerti dan Imani Allah dalam Yesus Kristus telah menderita,
disalib dan mati sebagai korban penebusan dosa kita. DarahNya yang suci tercurah untuk
menyucikan dan mengudusankan kita sehingga kita akhir dapat menghampiri Allah.
Keempat, Karya penyelamatan Allah ini atau injil keselamat ini hanya bisa diterima dengan iman
atau percaya Efesus 1 : 12-13. Tetapi iman yang dimaksudkan ialah bukan suatu keyakinan yang
hanya berdasarkan kekuatan dari hati/rasa, budi/akal dan karsa/pengalaman manusia, sebab pada
hakekatnya manusia terbatas. Iman yang dimaksud adalah kepercayaan yang dimeteraikan oleh Roh
Kudus. Iman yang dimaksud adalah iman yang dikaruniakan Allah Efesus 2:8-9 “ (8) Sebab karena
kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9)
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”.
Kelima, catatan terakhir adalah penebusan yang menjadikan kita kudus karena kasih karunia Allah
yang kita peroleh, tidak boleh berhenti dalam diri sendiri tetapi yang terekspresi dalam hidup kita.
Artinya hidup kita harus memberi dampak bagi kemuliaan Allah, dalam karsa/tindakan, budi/akal
dan rasa/hati (Efesus 1:12, 14). Dan dengan dampak yang kita wujudkan tersebut, dengan
pertolongan Roh kudus banyak orang percaya kepada Yesus Kristus sebagai juruselamat mereka.
Bersaksilah di tengah masyarakat dengan pertolongan Roh Kudus. Amin
51
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Penelahan Alkitab – Bulan Misi
Persekutuan Warga Senior “Kristya Jati” GKPB
Rabu, 16 Mei 2018
Dalam bulan bulan misi Pentakosta ini yang menjadi pokok pembahasan kita adalah mengenai
khotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:14-40).
Hari Pentakosta adalah suatu momen yang sangat penting dalam hidup kekristenan, karena pada
hari itu ada peristiwa penting yang dikerjakan oleh Tuhan.
Khotbah Petrus di hari Pentakosta berbicara mengenai Yesus Kristus adalah satu-satunya
Juruselamat dunia. Dalam seluruh perjalanan sejarah, ada prinsip dasar yang bersifat kontinu atau
terus menerus berjalan, tetapi pada prakteknya ada yang diskontinu atau tidak berlanjut.
Jadi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memiliki konsep kontinuitas dan diskontinuitas, contoh:
dalam Perjanjian Lama semua orang disunat, sedangkan dalam Perjanjian Baru semua orang
dibaptis. Jadi orang Perjanjian Baru tidak harus disunat lagi. Prinsip yang kontinu dalam hal ini
adalah: sunat merupakan tanda perjanjian, demikian juga dengan baptis; jadi prinsip perjanjian
Allah dengan umatNya tetap berjalan secara kontinu tetapi prakteknya tidaklah berlanjut.
Dalam Perjanjian Lama, umat Tuhan adalah umat yang secara fisik dikaitkan dengan bangsa Israel,
tandanya adalah sunat. Sedangkan dalam Perjanjian Baru; Umat Tuhan adalah semua orang yang
percaya kepada Yesus Kristus sebagai juru selamatnya.
Jadi Perjanjian Baru tidak lagi melihat Kerajaan Allah dan umat Tuhan bersifat fisikal, tetapi
melihat dalam konsep yang global, yang ditandai dengan baptisan.
Demikian juga halnya dengan penebusan, dalam Perjanjian Lama haruslah ditandai dengan darah
atau melalui pencurahan darah (konsep pendamaian yang bersifat kontinu) yaitu dengan
menyembelih hewan korban.
Dalam Perjanjian Baru korban sudah diselesaikan oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib sebagai Anak
Domba Paskah yang sempurna, sekali berlaku untuk selama-lamanya.
Praktek hewan korban hanya di Perjanjian Lama dan tidak perlu dikerjakan di zaman Perjanjian
Baru, tetapi ada prinsip penebusan melalui penumpahan darah yang terus dijalankan.
Hari Pentakosta juga merupakan batas diskontinu dalam ibadah. Pada zaman Perjanjian Lama
semua orang beribadah pada hari Sabat (hari terakhir minggu itu).
Sedangkan orang Kristen beribadah pada hari pertama minggu, karena gereja pertama terjadi pada
hari Minggu yaitu hari Pentakosta, Kebangkitan Kristus juga terjadi pada hari Minggu, kebaktian
pertama terjadi pada hari Minggu.
Jadi gereja melakukan kebaktian juga pada hari Minggu.
Jadi hal yang penting dalam mengikut Tuhan bukanlah terletak pada gejalanya, tetapi bagaimana
Tuhan mengubah orang tersebut secara totalitas dari dalam dirinya.
Inilah yang dialami dan diberitakan oleh Petrus.
Petrus mengalami perubahan yang luar biasa dalam hidupnya.
52
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
akibatnya ketika Mesias asli hadir di hadapan mereka, mereka tidak mengenalinya bahkan
membunuhnya.
Yang menjadi problem adalah orang membaca Firman Tuhan tetapi tidak nyambung.
Interpretasi terhadap Kitab Yoel oleh bangsa Israel tidaklah bertemu dengan realita yang sebenarnya
karena cara pandangnya yang berbeda.
Demikian juga halnya dengan Petrus yang mempunyai banyak pengalaman dan interaksi dengan
Tuhan Yesus, tetapi sampai detik terakhir dia tidak bisa mengerti karena belum nyambung.
Hal ini disebabkan karena Petrus mempunyai pandangan yang lain dalam mengerti kehidupan dan
iman Kristen.
Petrus dicengkeram oleh kepentingannya sendiri sehingga seluruh yang dia alami, yang dia lihat,
yang dia serap berdasarkan kepentingan dirinya.
Begitu Roh Kudus bekerja pada hari Pentakosta, Petrus menjadi “nyambung“ dan berkata: sekarang
aku melihat kebenaran, sekarang aku mengerti siapakah Yesus, aku mengerti sejarah dari pandangan
yang selama ini tidak aku lihat.
Pada hari ini kita akan melihat apa yang Petrus lihat setelah Roh Kudus bekerja dalam hatinya.
Kisah Rasul 2:22 tertulis: Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan,
ialah Yesus dari Nazaret, ...
Ada 4 hal tentang Yesus, yang Petrus ungkapkan dalam Kisah Rasul 2:22-24 yaitu:
1) Seorang yang sudah ditentukan Allah.
Istilah “Yesus orang Nazaret“menjadikan orang bingung karena dalam PL tidak pernah
dinubuatkan tentang Nazaret. Istilah ini juga menguatkan kondisi kemanusiaan Tuhan Yesus
yang dikenal hanya sebagai guru yang sangat bagus, yang banyak melakukan mujizat, tetapi
sayangnya mengalami kegagalan sampai mati di atas kayu salib. Ketika disalib, Yesus diberi
tambahan gelar oleh Pilatus yaitu Yesus orang Nazaret, Raja Orang Yahudi. Orang Yahudi
bingung tentang siapakah Dia, bahkan sampai kematianNya. Petrus memberikan jawaban yaitu:
Dialah Juruselamat dunia yang ditentukan Allah turun ke dunia ini. Dulu Petrus melihat Yesus
sebagai raja yang akan menggantikan pimpinan pada waktu itu, setelah Roh Kudus bekerja
dalam dirinya, dia menjadi tahu bahwa Yesus datang dengan misi khusus yang merupakan
rencana global dalam sejarah keselamatan yang sudah ditetapkan Allah dalam kekekalan.
2) Seorang yang dibukakan Allah melalui mujizat, tanda, kuasa.
Apa yang Kristus kerjakan merupakan pernyataan dari Allah sendiri. Orang-orang yang
mengalami mujizat 5 roti dan 2 ikan berbondong-bondong mengikut Yesus untuk menjadikan
Dia sebagai raja mereka. Tuhan Yesus berkata: kamu mencari Aku bukan karena mengerti tanda
melainkan karena kamu makan dan perutmu menjadi kenyang.
Setelah Roh Kudus bekerja, Petrus menjadi sadar bahwa Yesus melakukan mujizat bukanlah
untuk kepentingan manusia melainkan untuk menyatakan DiriNya yang merupakan agen Tuhan
Allah. Mujizat bertujuan agar manusia mengenal Tuhan Yesus. Kita harus sadar bahwa Yesus
adalah agen Allah yang berdaulat penuh dan memiliki kuasa yang besar baik di atas bumi, di
bumi, maupun di bawah bumi.
Kalau kita sadar akan hal ini maka kita akan berani mengambil resiko dalam mengikut Dia.
Kepenuhan Roh Kudus akan menimbulkan keberanian ini. Inilah yang dialami oleh Petrus yang
semula menyangkali Tuhan Yesus karena takut, menjadi berani mati martir. Hal ini juga dialami
oleh semua orang Kristen yang menjalankan kehendak Tuhan.
53
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Yesus dapat dianiaya sampai mati kalau bukan karena Allah yang menyerahkan Dia. Allah
menyerahkan Yesus untuk dibunuh oleh tangan-tangan keji. Yesus mati karena kita telah
berdosa, Dia diserahkan Allah supaya manusia yang berdosa bisa diselamatkan. Itulah berita
Injil. Orang yang mendengarkan berita ini mulai sadar untuk mengevaluasi ulang seluruh
tindakannya, sampai seorang prajurit Romawi mengakui bahwa Yesus memang Anak Allah.
Manusia seharusnya mereposisi kembali cara pikirnya, siapakah yang sebetulnya bersalah
dalam hal ini. Yesus atau kitakah yang layak untuk disalib?
4) Seorang yang dibangkitkan Allah dengan melepaskan Dia dari sengsara maut karena tidaklah
mungkin Dia tetap berada dalam kuasa maut.
Kristus tidak berdosa maka kuasa maut tidak berkuasa atas Dia. Kebangkitan Kristus
memberikan konsep yang penting tentang kemenangan. Dosa menyebabkan seseorang
mengalami maut. Roh Kudus datang untuk menginsyafkan manusia akan dosa, kebenaran dan
penghakiman. Jadi dosa bukan sekedar urusan masa kini, urusan di dunia ini tetapi juga
menyangkut kekekalan yaitu penghakiman terakhir yang akan menentukan seseorang masuk
surga atau neraka. Kebangkitan Kristus bukan sekedar 1 momen dalam sejarah tetapi juga
merupakan sejarah yang mengkaitkan kesementaraan dengan kekekalan.
Khotbah Petrus mengkonfirmasi kebangkitan Kristus sampai hari ini. Reaksi dari orang-orang
yang mendengar khotbah Petrus ini adalah mereka menyadari dirinya orang celaka, lalu mereka
bertanya harus melakukan apa.
Berita tentang Yesus yang dikaitkan dengan kedaulatan Allah bukanlah berita yang sederhana, yang
bukan hanya urusan duniawi melainkan juga menyangkut urusan kekekalan. Kita haruslah
meresponinya dengan bertobat, kita harus menerima Roh Kudus dan menjadi anak Tuhan yang
sungguh.
Renungkanlah:
1. Seberapa besar peran Roh Kudus dalam mengubah dan memimpin hidup saudara kepada
Kristus selama menjadi orang percaya? Sharingkan pada rekan seiman saudara satu hal yang
pernah saudara alami dan mau syukuri atas peranNya dalam hidup Anda.
2. Bagaimana peran Roh Kudus dalam kehidupan saudara dalam aspek menginsyafkan manusia
atas dosa, kebenaran dan penghakiman.
3. Komitmen apa yang saudara mau lakukan di minggu ini bagi sesama saudara dalam hal ini.
Berdoa dan lakukan komitmen saudara tersebut.
54
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Dalam Bulan Misi Pentakosta tahun ini, marilah kita sebagai kaum Bapak dalam gereja, bersama-
sama merenungkan dua tokoh bapak, yang juga memikul suatu tanggung jawab yang besar dalam
hidupnya, yaitu bapak Yakobus dan Bapak Petrus.
Dijelaskan bahwa pada masa itu adalah masa yang sulit bagi kehidupan gereja. Raja Herodes yang
merupakan cucu dari Herodes yang mengadili Tuhan Yesus, adalah orang yang sama bencinya
dengan Kekristenan.
Alkitab mencatat bahwa herodes telah bertindak keras terhadap beberapa jemaat, dia bukan saja
menyuruh menangkap Yakobus, tetapi kemudian juga menyuruh membunuhnya dengan pedang.
Setelah itu Petrus juga ditangkap, dia dijebloskan ke dalam penjara dan setelah hari Paskah,
Herodes menghendaki agar Peterus juga harus mengalami hal yang sama seperti Yakobus.
Suasana yang benar-benar menakutkan, membuat segenap anggota jemaat bersatu untuk bersekutu
dalam doa. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan oleh anak-anak Tuhan dalam menghadapi
masa krisis, selain dengan berdoa. Mereka sama-sama mendoakan Yakobus dan Petrus.
Dan diluar dugaan sama sekali, tiba-tiba Petrus dapat keluar dari penjara. Tuhan melepaskan Petrus
dengan cara mujizat yang sangat spektakuler. Malaikat Tuhan datang menghampiri Petrus dan
melepaskan segala belenggu rantai yang mengikat kaki dan tangannya. Malaikat itu menuntun
Petrus dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai Petrus keluar dari penjara dengan aman.
Anggota jemaat yang sedang berdoa, sampai tercengang-cengang, seolah-olah tidak percaya, ketika
melihat Petrus sudah keluar dari penjara dan berada bersama-sama mereka dalam ruang doa.
Dari kisah ini kita akan melihat dasar yang sangat pokok di dalam pengenalan kita kepada Tuhan.
Ada satu masalah teologis yang mendasar yang perlu kita ketahui dengan baik, sehingga kita tidak
salah dalam mengenal Allah .
Pada bagian ini kita akan mempelajari dan melihat apa yang dimaksudkan dengan pemeliharaan dan
perlindungan Tuhan kepada umat-Nya. Apa artinya Tuhan melindungi dan memelihara anak-anak
Tuhan?
Apakah pemeliharaan dan perlindungan Tuhan itu dalam pengertian: “Saya luput dari mara bahaya,
tidak mengalami penganiayaan atau penderitaan. Bahkan luput dari kematian”?
Kalau saya bebas dari semuanya itu apakah itu dapat diartikan sebagai pemeliharaan dan
perlindungan dari Tuhan? Apakah kalau saya secara fisik tidak mengalami kesakitan dan
penderitaan, maka saya mendapatkan pemeliharan dan perlindungan dari Tuhan?
Kalau kita menjadab “YA”, bagaimana dengan kasus di atas, bapak Yakobus dan bapak Petrus?
Kedua bapak tersebut adalah sama-sama rasul, sama-sama murid Tuhan Yesus, sama-sama
mengabarkan Injil Kerajaan Allah, sama-sama ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara!!!
Tetapi mengapa Yakobus dibunuh dengan pedang; sedangkan Petrus dibebaskan dengan mujizat
yang sangat spektakuler?… Mengapa malaikat Tuhan itu tidak menggandeng tangan Yakobus?…
Apakah lupa …. Atau Tuhan itu pilih kasih antara Yakobus dan Petrus.
55
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Dengan peristiwa ini kita dapat melihat dengan jelas, bahwa perlindungan dan pemeliharaan Tuhan
itu bukan sekedar dan sebatas fisik saja. Kalau ada orang-orang yang bebas dari segala penderitaan
dan penganiayaan, maka jelas itu merupakan perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. TETAPI kalau
ada orang-orang yang harus mati syahid karena kebenaran imannya, maka kita harus mengerti
bahwa hal itu juga merupakan pemeliharaan dan perlin dungan Tuhan.
Melalui peristiwa kedua Bapak ini kita dapat menyimpulkan bahwa pemeliharaan dan perlindungan
Tuhan yang sebenarnya adalah masalah pergumulan iman. Iman itu benar-benar diperlihara,
dilindungi dan dijaga oleh Tuhan; sehingga anak-anak Tuhan dalam mengahadpi situasi krisis
apapun imannya tidak akan goncang. Iman yang sudah diberikan tidak akan murtad!!!
Kalau Yakobus mati dengan pedang, maka iman yang ada di dalam diri Yakobus tidak gentar, tidak
takut dan benar-benar mengalami kekuatan, karena Tuhan memelihara dan melindungi imannya.
Dia benar-benar memelihara iman anak-anakNya agar tetap tegar dalam menghadapi segala mara-
bahaya yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
2. Petrus Lolos Karena Ada Tugas Yang Lebih Besar dan Lebih Berat.
Pelapesan Petrus dengan mujizat yang spektakuler ini, secara khusus diberikan kepada Petrus.
Tuhan melindungi dan memelihara Yakobus, dengan iman yang tidak goyah, Yakobus berani
menatap pedang yang terhunus yang akan melepaskan kepalanya dari badan.
Demikian juga pemeliharaan dan perlindungan Tuhan datang kepada Petrus dengan melepaskannya
ke luar dari penjara.
Maka dengan tegas dan lugas saya katakan bahwa pada saat Petrus keluar dari penjara, bukan
berarti dia bebas dari penderitaan di masa yang akan datang. Bukan berarti juga dia dapat pulang ke
rumah dengan santai, kumpul-kumpul bersama isteri dan anak-anak. Juga bukan berarti dia dapat
jelan-jalan atau kumpul-kumpul di gereja, MELAINKAN masih ada tugas pelayanan yang lebih
besar dan berat yang sedang menunggunya untuk dikerjakan.
Pembebasan Petrus dari situasi yang krisis dan menakutkan itu bukan untuk meninggalkan
penderitaan dan krisis yang sedang terjadi, tetapi untuk mengisi dan menguatkan anak-anak Tuhan
yang sama-sama menghadapi situasi krisis tersebut.
Penderitaan dan krisis hidup itu tetap ada di depan mata Petrus. Apa buktinya? Jelas setelah Petrus
keluar dari penjara, dia tetap saja diuber-uber oleh orang-orang yang berdosa yang melawan Tuhan.
Dan sampai akhir hanyatnya, Petrus tidak berbeda jauh dengan Yakobus. Ketika Petrus berada di
Roma sebenarnya ia sudah melarikan diri, namun menurut tradisi mengatakan: kembali ke Roma
karena bertemu Tuhan Yesus, maka ia kembali ke Roma untuk disalibkan. Dalam tradisi (sejarah)
mencatat bahwa Petrus meminta agar disalibkan dengan kepala di bawah; karena dia tidak layak
untuk disalibkan dengan kepala di atas seperti Tuhannya.
Oleh karena itu, apa artinya mujizat pelepasan Petrus dari penjara ini?
56
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Bukan mujizatnya yang ditonjolkan, bukan mujizatnya yang lebih diutamakan, bukan mujizatnya
yang menjadi kebanggaan pribadi, bahwa dia digandeng oleh malaikat keluar dari penjara. Bukan
itu yang penting!!!
Tetapi yang jauh lebih penting adalah apa yang harus dikerjakan oleh Petrus setelah mengalami
mujizat tersebut. Ini jauh lebih penting, dan itu yang harus digarap setelah dia lolos dari penjara.
Mujizat itu hanya sebagai sarana yang diberikan Tuhan, supaya Petrus melakukan perkara-perkara
yang lebih besar lagi.
Saudara, ini pelajaran yang sangat penting bagi kita. Marilah kita jangan sampai salah kaprah di
dalam melihat dan mengalami mujizat atau berkat-berkat Tuhan atau perlindungan dan
pemeliharaan Tuhan.
Kita semua sering mendengar orang-orang memberikan kesaksian bagaimana Tuhan melin dungi
dan memelihara hidupnya. Entah sembuh dari sakit, terluput dari kecelakaan, keluar dari kemelut
hidup: baik pribadi, rumah tangga, atau tempatnya bekerja, dan sebagainya.
Pengalaman-pengalaman tersebut baik dalam bentuk pengalaman biasa atau yang luar biasa. Orang
yang mengalami sendiri merasa Tuhan itu luar biasa; dan orang yang mendengar kesaksiannya, juga
melihat Tuhan itu hebat!!!
Tetapi yang menjadi persoalan bagi kita, yaitu setelah kita mengalami banyak mujizat dari Tuhan,
atas segala pemeliharan dan perlindunganNya, apa yang kita kerjakan untuk Tuhan?
Kalau hidup kita sama dan tidak pernah ada perubahan setelah menerima mujizat pemeliharaan dan
perlindungan Tuhan, maka kita perlu hati-hati dan kembali kepada Tuhan dan benar-benar hidup
takut kepada Tuhan.
Petrus sadar, bahwa saat dia lolos dari situasi yang mengerikan, dia cepat-cepat pergi ke gereja
domestik, atau gereja rumah tangga, yaitu di rumah Maria, ibu Yohanes, karena di sana sedang ada
persekutuan doa.
Petrus masuk, mereka terkejut, dan Petrus memberikan isyarat dengan tanggannya supaya diam,
jangan ribut-ribut, tentunya dikuatirkan akan timbul masalah yang baru lagi. Kemudian Petrus
menceriterakan bagaimana Tuhan melepaskannya dengan mujizat yang luar biasa; lalu dia berpesan
tolong sampaikan juga kepada Yakobus. Petrus tidak tahu kalau Yakobus kepalanya sudah
dipenggal.
Hal yang lebih mengejutkan lagi, Tuhan tidak tinggal diam kepada orang-orang yang menganiaya
anak-anakNya. Herodes dengan kecongkakannya, yang menghujat Tuhan dan tidak mau bertobat;
langsung jatuh, mati dan di makan oleh cacing-cacing. Betapa mengerikan, orang-orang yang jatuh
ke tangan humkuman Tuhan.
kedua Bapak dalam Kisah Rasul ini memberikan keteladanan kepada kita selaku kaum Bapak,
marilah kita melihat dengan jelas apa artinya pemeliharaan dan perlindungan Tuhan.
Dia adalah Tuhan yang hidup, yang memelihara dan memberikan perlindungi kepada kita secara
pasti. Iman kita pasti dipelihara dengan benar.
Diskusikan:
1. Kalau Tuhan memelihara dan melindungi kita, apa yang kita lakukan dan kerjakan saat ini
sebagai anak-anak Tuhan?
2. Bagaimana dengan kita selaku bapak-bapak, sebagai suami, sebagai ayah ?… Sudahkah kita
selaku bapak, menjadi kepala keluarga yang sungguh-sungguh beriman dalam Kristus?
3. Siapkah saudara dengan tidak jemu-jemu mengadakan persekutuan doa, baik secara pribadi,
maupun dalam kehidupan bergereja, mencari kehendak Tuhan, perlindungan dan pemeliharaan-
Nya, sehingga dalam keadaan apapun juga, kita tetap menjadi saksi-saksi Tuhan.
57
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
58
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Penelahan Alkitab – Bulan Misi
Persekutuan Dian Kristawati GKPB
Jumat, 18 Mei 2018
Jika membaca sebagian besar isi dari Kisah Para Rasul menceritakan kisah perjalanan Paulus.
Setelah menjadi rasul, Paulus enjadi seorang yang berani mewartakan keselamatan yang telah ia
terima. Ia bersaksi tentang pengalaman imannya,mengajar,menguatkan jemaat dan berdiskusi.
Peristiwa yang kita baca saat ini adalah salah satu dari diskusi yang dilakukan oleh Paulus dengan
jemaat sebelum kepergiannya ke kota lain. Diskusi menjadi sangat menarik hingga mengahbiskan
waktu hingga larut malam. Jika kita perhatikan,menjadi kebiasaan pada saat seseorang sangat
berkonsentrasi pada satu hal tertentu maka tidak lagi memperhatikan hal yang lain disekitarya. Jika
hal itu yang terjadi maka tidak akan ada yang sadar bahwa Eutikhus terjatuh. Atau paling tidak,
tidak mempedulikannya karena merasa jauh dibawah sana dan sudah akan ada yang mengurusi.
Urusan mereka saat ini adalah berdiskusi soal iman dan kehidupan umat mereka, namun yang
terjadi malah sebaliknya. Sekalipun sedang asyik berdiskusi, toh mereka tetap waspada. Mereka
tetap sadar kalau ada saudara mereka yang membutuhkan pertolongan. Rasul Paulus juga
melakukan sesuatu yang berkuasa dengan kuasa yang dikaruniakan kepadanya. Hasilnya?
KEHIDUPAN. Eutikhus hidup kembali.
Fenomena kekinian yang terjadi adalah kehidupan beriman atau bergereja sering terjebak pada hal –
hal yang rohaniah semata. Seakan – akan kalau berkaitan dengan gereja, hanya ada urusan rohani,
surgawi, ilahi, yang muluk – muluk, yang tinggi – tinggi. Hal – hal yang lain bukan menjadi urusan
gereja. Jadi bisa saja sampai sekarang ada yang heran jika ada sebuah gereja yang merencanakan
membuat tempat di sudut gereja sebagai BANK SAMPAH, atau jika ada sebuah gereja yang
merencanakan penyuluhan mengenai kompor gas biogas. Apahubungannya iman Kristen dengan
Bank Sampah atau juga dengan kompor gas biogas?
Yang dilakukan oleh Rasul Paulus bersama dengan peserta diskusinya pada waktu itu dan gereja
yang mengadakan penyuluhan kompor gas biogas atau membuka Bank Sampah adalah gambaran
gereja yang waspada akan kondisi riil di sekitarnya. Firman Tuhan yang didengar, dikaji dan di
renungkan bersama tidak berhenti pada kotbah atau pertemuan – pertemuan ibadah. Tidak juga
hanya berhenti pada kesaksian melalui kata – kata mulut yng mengajak orang lain percaya pada
Tuhan Yesus, akan tetapi mewujudnyatakannya dalam sebuah aksi nyata secara langsung
dipraktekkan dan dirasakan. Sebuah aksi nyata tanpa pamrih dalam merawat dan menjawa
kehidupan bersama.
Panduan Diskusi :
1. Apa yang gereja (secara khusus Dian Kristawati) lakukan sebagai kesaksian yang nyata dalam
aksi merawat dan menjaga kehidupan?
59
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
2. Bentuk pelayanan seperti apa yang dapat menyentuh diri manusia secara utuh (spiritual,
kejiwaan dan jasmani)?
I. Pendahuluan
Setiap orang pasti pernah memiliki “momentum”, yaitu suatu saat yang tepat untuk melakukan
sesuatu dengan sukses. Biasanya momentum itu Cuma datang sekali-sekali, tidak terus menerus
bahkan tidak jarang hanya satu kali, lalu lari berlalu. Sebab itu harus dimanfaatkan secepat-
cepatnya dan setepat-tepatnya.
II. Penjelasan
Di atas ayat ini ditampilkan sebuah dialog antara murid-murid dengan Yesus. Sebuah dialog tentang
momentum “Pemulihan kerajaan bagi Israel”, kerajaan mereka. Dalam bahasa yang lain, murid-
murid ingin mengatakan bahwa sekaranglah saatnya Yesus membangun kerajaan bagi mereka.
Tetapi Yesus tidak memberikan jawaban yang dapat membuat hati mereka senang dan bahagia.
Bahkan dalam pikiran mereka bahwa kerajaan yang mereka idam-idamkan tidak akan pernah ada,
karena sebentar lagi Yesus akan kembali ke kerajaan-Nya. Disisi yang lain, Yesus ingin katakan
bahwa Allah sang Bapa mempunyai rencana sendiri akan mereka, akan bangsa mereka. Kepada
mereka dituntut iman yang benar, mengakui kedaulatan Allah dalam segala hal. Iman yang benar
adalah memperlakukan Allah sebagai Allah. Kita harus menaati ketetapan-Nya, bukan Dia yang
menaati ketetapan kita. Yesus akan naik ke sorga, Ia akan pergi sementara kita masih tetap di bumi.
Kepada kitalah diberikan tanggungjawab melanjutkan segala pekerjaan Yesus yang telah dilakukan-
Nya selama ini. Karena itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya “kamu akan menjadi saksi-Ku
di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan samaria dan sampai ke ujung bumi”. Yesus menginginkan
setiap orang percaya menjadi saksi bagi-Nya, bukan saksi bagi “kerajaan kita”, ambisi kita,
kehendak kita. Kita hendaknya menjadi saksi bagi kerajaan Allah, bagi kehendak Allah, bagi kuasa
Allah dan Kasih-Nya. Yesus juga ingin mengatakan kepada murid-murid-Nya, bahwa mereka harus
bersaksi bukan hanya untuk diri mereka sendiri, kelompok mereka, daerah atau kerajaan mereka.
Kesaksian mereka tentang Yesus haruslah melampaui semuanya itu, seluruh dunia dan seluruh umat
manusia.
III. Penutup
Yesus ingin mengajarkan kepada kita, secara khusus pemuda untuk menggunakan potensi yang ada
pada kita secara maksimal untuk bersaksi tentang Yesus sampai akhir zaman. Hendaklah kita jangan
menyia-yiakan waktu yang ada (masa muda) untuk hal-hal yang tidak berguna. Yesus naik ke sorga,
sekaligus juga mengingatkan kita untuk keluar dari keegoan kita, lalu mengusahakan yang terbaik
untuk semua. Orang muda sangat cenderung bersikap egois, tidak memiliki kepedulian, berpikir
untuk diri sendiri, selera sendiri, kesenangan sendiri. Karena itu mari memanfatkan “momentum”
ke pemudaan kita menjadi suatu kesempatan yang terbaik untuk bersaksi bagi kerajaan Allah, bagi
kuasa Allah, bagi kasih Allah. Jangan pernah memakai istilah “aku masih muda” untuk mengelak
dari panggilan dan suruhan Tuhan untuk menyatakan kerajaan-Nya di bumi ini. Ingat momentum
Masa muda akan berlalu seiring perjalanan waktu dan tidak akan pernah kembali lagi. Jangan
sampai berlalu begitu saja tanpa makna, sehingga hidup kita tidak menjadi kesaksian tentang
bagaimana besarnya kuasa dan kasih Allah dalam hidup kita. Selamat memaknai masa muda ini
dengan momentum bersaksi tentang Tuhan.
Diskusi
1. Kesaksian apa yang dapat kita katakan tentang Yesus dalam hidup kita pribadi lepas pribadi ?
60
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
2. Hal-hal apa yang sering membuat kita tidak mau atau menghalangi kita untuk bersaksi tentang
Kristus?
3. Coba diskusikan model kesaksian yang bagaimana yang harus kita lakukan pada jaman ini,
khususnya dalam konteks sebagai pemuda/pemudi GKPB?
Penelahan Alkitab – Bulan Misi
Persekutuan Duta Kristama GKPB
Minggu, 20 Mei 2018
ROH KUDUS
Tujuan:
1. Anak-anak tahu apa yang terjadi pada hari Pentakosta
2. Anak-anak tahu bahwa Tuhan menganugerahkan Roh Kudus untuk menyertai orang percaya
3. Anak-anak meminta penyertaan Roh Kudus dalam doa dan permohonannya
Renungan
Pentakosta mungkin bukan hari raya yang cukup populer bagi anak-anak karena berada pada hari
Minggu sehingga anak-anak mungkin menganggapnya seperti hari minggu yang biasa saja, apalagi
jika di sekolah minggu anak-anak tidak diingatkan tentang hari Pentakosta. Tapi tentunya makna
penting Pentakosta bagi kehidupan orang Kristen haruslah mulai dikenal oleh anak-anak karena
dalam peristiwa inilah secara jelas diceritakan bagaimana Tuhan menganugerahkan Roh Kudus bagi
manusia untuk memampukan mereka menjadi saksi Kristus, selain itu hal ini juga merupakan
penggenapan dari janji yang Tuhan Yesus sendiri sampaikan kepada murid-murid saat akan naik ke
surga (Kis. 1:8).
Memahami Pentakosta juga harus memahami tentang Roh Kudus, namun bukanlah hal mudah
menggambarkan Roh Kudus bagi anak-anak, karena Roh Kudus tidak dapat digambarkan dalam
sebuah wujud, walaupun dalam cerita digambarkan sebagai lidah api yang menyala-nyala tetapi
tentunya Roh Kudus bukanlah api itu.
Roh Kudus diartikan sebagai Roh Kebenaran yang berasal dari Allah sendiri yang diam di dalam
diri setiap orang percaya. Karena Roh Kudus, orang percaya dimampukan untuk melakukan
kehendak Allah dalam kehidupannya dan menjadi saksi tentang kebenaran Allah dalam setiap
tindakan maupun perkataannya (bnd. Yoh. 14:16-17; Kis. 1:8). Roh Kudus juga adalah penghibur
yang setia (Yoh. 14:26)
Roh Kudus memang tidak berwujud dan tidak kelihatan tetapi Roh Kudus memberikan kemampuan
dalam diri setiap orang percaya untuk melakukan kehendak Bapa. Untuk dapat menjelaskan tentang
hal itu kepada anak-anak, berikan contoh kepada anak-anak tentang cahaya sebagai penerang.
Cahaya bukanlah sesuatu yang berwujud bahkan tidak kelihatan tetapi cahaya yang memampukan
kita untuk melihat sesuatu, tanpa cahaya semuanya gelap dan tidak kelihatan. Demikian halnya
peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya, tanpa Roh Kudus tidak ada yang mampu
melakukan kehendak Bapa dan menjadi saksi tentang Kristus. Cerita Pentakosta memberikan
gambaran tentang apa yang dilakukan oleh murid-murid saat mereka dipenuhi dengan Roh Kudus,
yaitu ketika mereka berbicara maka setiap orang yang mendengarkannya mampu memahami apa
yang dikatakan mereka sesuai bahasa yang dimengerti oleh masing-masing orang yang
mendengarkannya.
Hal itu bukan soal bahasa yang diucapkan tetapi pekerjaan Roh Kudus dalam diri mereka membuat
apapun yang mereka katakan dapat dipahami. Jika hanya kekuatan dan kemampuan murid-murid
61
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
tentunya hanya orang-orang yang berbahasa sama dengan mereka saja yang bisa memahami ucapan
mereka. Kekuatan dari Roh Kudus itu memampukan diri murid dan juga hal penting dari karya Roh
Kudus adalah membuka hati dan mata semua orang yang mendengar dan melihat apa yang
dilakukan oleh murid-murid.
Karya Roh Kudus inilah yang harus dimengerti oleh kita dan juga anak-anak sebagai kekuatan dari
Tuhan yang akan bekerja dalam diri kita untuk memampukan kita dan bekerja dalam diri orang lain
untuk membuka hati setiap orang yang melihat dan mendengarkan kita. Mungkin apa yang kita
lakukan adalah hal kecil dan tidak berarti dimata orang lain namun hal itu akan menjadi berarti bagi
kemuliaan nama Tuhan jika Roh Kudus bekerja didalamnya, dan karena karya Roh Kudus juga apa
yang kita lakukan akan menjadi berarti bagi orang lain. Ajarkan anak-anak untuk selalu memohon
penyertaan Tuhan dalam Roh Kudus dalam setiap doa dan pujian untuk memampukan mereka
melakukan setiap hal bagi kemuliaan nama Tuhan.
Alat Peraga:
62
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
Aktivitas:
Mewarnai (gambar diperbesar menjadi satu kertas)
63
Bulan Misi Pentakosta GKPB 2018
Bersaksilah di Tengah Masyarakat
dengan Pertolongan Roh Kudus!
SABTU CERIA
UNTUK SEKOLAH MINGGU
Sabtu, 19 Mei 2018
2. Peserta seluruh anak sekolah Minggu yang dibagi dalam beberapa katagori;
3. Dewan Juri; dapat diusulkan Pdt/Vikaris, Majelis dan Warga Jemaat yang dianggap mampu
memberi penilaian (jika tidak ada sama sekali yang dapat diusulkan menjadi Juri maka dapat
juga Juri diambil dari Guru Sekolah Minggu yang dapat bersikap netral dalam memberi
penilaian)
4. Hadiah untuk pemenang disiapkan oleh Pengurus Sekolah Minggu, yang akan diserahkan
pada saat Ibadah Pentakosta di hadapan Jemaat.
III. Penutup
- Lembar Penilaian terlampir dapat diperbanyak.
64