Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Presentasi kegiatan dan hasil analisis pengkajian serta rencana penyelesaian


masalah manajemen keperawatan di RSUD Labuang Baji Makassar dilaksanakan
pada hari Senin, tanggal 23 April 2018 yang dihadiri oleh kepala ruangan IGD,
ketua tim IGD, pembimbing lahan serta pembimbing institusi. Pada pertemuan
tersebut telah disepakati prioritas masalah yang telah ditetapkan meliputi :
1. Belum diterapkannya five moment (pasien safety).
2. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post conference keperawatan di
ruangan.
3. Belum diterapkannya penggunaan rambu risiko jatuh (pasien safety).
4. Belum diterapkannya penggunaan SAK Nanda, NIC dan NOC.
Rencana penyelesaian masalah di atas melakukan kegiatan role play dengan
tema penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional dengan metode
modifikasi tim-primer. Fokus kegiatan antara lain role play pre dan post
conference, supervisi untuk five moment (pasien safety), sosialisasi penggunaan
SAK Nanda, NIC dan NOC, pengadaan rambu risiko jatuh (pasien safety).
Tahapan proses keperawatan manajemen pada dasarnya sama dengan
tahapan proses keperawatan di klinik yang meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap pengkajian data yang diperlukan data yang
perlu dikaji adalah komunikasi efektif dengan tekhnik SBAR, pasien safety dan
manajemen ruangan. Hasil pengkajian ini di analisis dengan tekhnik SWOT
(Strength/Kekuatan, Weaknes/Kelemahan, Opportunity/Kesempatan dan
Threat/Ancaman).
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan metode wawancara langsung dengan
perawat di ruangan IGD, pemberian kuesioner, dan observasi langsung
tentang tindakan keperawatan dalam ruangan. Analisis SWOT :

59
1. Strength/Kekuatan
Kekuatan dari pengkajian keperawatan manajemen ini adalah adanya
dasar pengetahuan tentang pengkajian keperawatan manajemen oleh
mahasiswa, adanya dukungan dari pihak rumah sakit, akademik
khususnya tim keperawatan manajemen serta jumlah mahasiswa
sebanyak 13 orang yang sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak
sehingga memungkinkan untuk melakukan pengkajian dengan baik.
2. Weaknes/Kelemahan
Pada saat dilakukan pengkajian dalam ruangan IGD tidak ada kelemahan
yang ditemukan.
3. Opportunity/Kesempatan
Kesempatan dari tahap pengkajian ini adalah respon positif dari
pembimbing lahan dan institusi sehingga masalah dalam pengkajian
keperawatan manajemen dapat di analisa dengan baik.
4. Threat/Ancaman
Ancaman dari tahap ini adalah keakuratan hasil observasi/kuesioner
karena pada saat pengkajian ada beberapa perawat yang tidak berada di
ruangan karena mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak rumah
sakit.
B. Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan dari hasil pengkajian yang didapatkan di
dalam ruangan. Analisis SWOT :
1. Strength/Kekuatan
Kekuatan dari perencanaan keperawatan manajemen ini adalah
mahasiswa memiliki pengetahuan cukup tentang manajemen
keperawatan.
2. Weaknes/Kelemahan
Kelemahan dalam menyusun perencanaan kurang melibatkan pihak
terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan.

60
3. Opportunity/Kesempatan
Setiap perencanaan kegiatan yang akan dilakukan selalu mendapat
dukungan dari pihak rumah sakit dan akademik.
4. Threat/Ancaman
Ancaman dalam perencanaan ini adalah ketidakpastian sumber dana
untuk membiayai setiap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
C. Implementasi
1. Five moment (pasien safety)
Tujuan dalam penerapan five moment dalam pengkajian ini agar petugas
kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk pasien dan
menurunkan risiko infeksi. Aplikasi dalam penerapan five moment di
ruangan IGD adalah supervisi five moment terhadap perawat di ruang
IGD pada tanggal 28 April 2018. Analisis SWOT :
a. Strength/Kekuatan
Antusias perawat IGD dalam penerapan five moment (cuci tangan
sebelum kontak dengan pasien).
b. Weaknes/Kelemahan
Kelemahan dalam penerapan implementasi ini adalah belum
optimalnya penerapan cuci tangan sebelum dan setelah kontak
dengan pasien.
c. Opportunity/Kesempatan
Kesempatan dalam implementasi ini adalah pengembangan hand
hygiene (five moment) untuk mengurangi risiko infeksi dan
peningkatan SOP serta peningkatan kedisiplinan perawat.
d. Threat/Ancaman
Belum optimalnya pelaksanaan cuci tangan sesuai dengan standar
WHO dan penerapan five momentnya.
2. Pre dan post conference
Kegiatan pre dan post conference di kelompok dilakukan setelah operan
dan pengarahan dari kepala ruangan setelah itu ketua tim melakukan
kegiatan pre-post conference bersama anggota timnya dan membagi

61
pasien pada shiftnya. Mahasiswa berdiskusi dengan kepala ruangan
tentang metode penugasan primer, bersama-sama dengan ketua tim
menentukan tingkat ketergantungan pasien. Pada aplikasi perencanaan
menejemen pre dan post conference ini mahasiswa profesi melakukan
role play di ruangan sesuai dengamn SOP yang ada pada tanggal 30 April
2018.
Masing-masing mahasiswa memiliki peran, ada yang berperan sebagai
kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana dengan berdasar pada
pembagian shift masing-masing tim.
Analisis SWOT
a. Strength/Kekuatan
Memiliki struktur organisasi, ada absensi harian perawat serta
penugasan menggunakan metode TIM.
b. Weaknes/Kelemahan
Dalam pelaksanaannya menggunakan metode fungsional, pre dan
post conference belum berjalan secara optimal.
c. Oppertunity/Kesempatan
Pengembangan metode TIM yang lebih baik, peningkatan SOP dan
peningkatan kedisiplinan perawat.
d. Threat/Ancaman
Pelaksanaan tugas tidak sesuai dengan metode TIM
3. Pengendalian risiko jatuh (pasien safety)
Dalam hal ini, pengendalian risiko jatuh di realisasikan oleh kelompok
profesi dalam bentuk pengadaan rambu risiko jatuh.
Analisi SWOT :
a. Strength/Kekuatan
Memiliki lembar pengkajian risiko jatuh
b. Weaknes/Kelemahan
Kelemahan dalam proses pengadaan rambu risiko jatuh ini adalah
sumber dana yang tidak menentu.

62
c. Opportunity/Kesempatan
Meningkatkan ketepatan perawat megidentifikasi pasien berisiko
jatuh
d. Threat/Ancaman
Ketidakpastian sumber dana untuk membiayai rencana kegiatan
4. Sosialisasi pengunaan SAK Nanda NIC dan NOC
Pelaksanaan standar asuhan keperawatan diperoleh dengan 5 proses
keperawatan diantaranya terdiri dari pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan
evaluasi keperawatan.
Analisi SWOT :
a. Strength/Kekuatan
Ada format SAK Nanda, NIC dan NOC di ruangan untuk setiap
Diagnosa keperawatan
b. Weaknes/Kelemahan
Dalam pelaksanaan standar asuhan keperawatan menggunakan
standar Nanda, NIC dan NOC belum berjalan secara optimal.
c. Opportunity/Kesempatan
Diterapkannya pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai
standar.
d. Threat/Ancaman
Persiapan pelaksanaan menggunakan NIC dan NOC masih belum
optimal.
D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Dalam perencanaan kegiatan telah diorganisir dengan baik mencakup
penunjukan penanggung jawab/kepanitiaan, job description, dengan
harapan kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan baik.

63
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung dengan baik, karena semua
anggota kelompok dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang
dilakukan.
3. Evaluasi hasil
Kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana yaitu :
a. Supervisi five moment untuk pelaksanaan hand hygiene pada hari
Sabtu, 28 April 2018.
b. Penerapan pre dan post conference sesuai dengan SOP yang ada
dengan melakukan role play pada hari Senin, 30 April 2018.
c. Pengadaan rambu risiko jatuh pada hari Jumat, 27 April 2018.
d. Sosialisasi penggunaan SAK NIC dan NOC pada hari Kamis, 03 Mei
2018.

64
TABEL 5
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO. MASALAH WAKTU KEGIATAN EVALUASI


Pasien safety (Five Moment) Sabtu, 28 April Melakukan supervisi penerapan Evaluasi struktur :
2018 five moment pada perawat di - Persiapan kegiatan dilakukan selama ± 1
ruangan IGD minggu.
Evaluasi proses :
- Pelaksanaan kegiatan berlangsung
1. dengan baik.
- Anggota kelompok berpartisipasi dalam
kegiatan.
Evaluasi hasil :
- 98% perawat telah menerapkan five
moment.
Aplikasi perawat mengenai fungsi Senin, 30 Mei Role play pre dan post conference Evaluasi struktur :
pengarahan keperawatan (pre dan 2018 di ruang IGD - Persiapan kegiatan dilakukan selama ± 1
2.
post conference) minggu.
Evaluasi proses :

65
- 4 perawat hadir dalam kegiatan.
- Semua anggota kelompok terlibat dalam
kegiatan.
- Kegiatan berlangsung selama 20 menit.
- Pelaksanaan kegiatan berlangsung
dengan baik.
Evaluasi hasil :
- 80% perawat telah menerapkan fungsi
pengarahan manajemen keperawatan.
Pasien safety (Risiko Jatuh) Jumat, 27 Pengadaan dan pemasangan Evaluasi struktur :
April 2018 rambu risiko jatuh pada pasien - Persiapan kegiatan dilakukan selama 3
risiko jatuh hari.
Evaluasi proses :
- Anggota kelompok berpartisipasi dalam
3.
kegiatan.
Evaluasi hasil :
- Terpasang rambu risiko jatuh pada bed
pasien.

66
Sosialisasi penggunaan SAK NIC Kamis, 03 Mei Sosialisasi penggunaan SAK NIC Evaluasi struktur :
dan NOC 2018. dan NOC - Persiapan kegiatan dilakukan selama 1
minggu.
Evaluasi proses :
4. - Anggota kelompok berpartisipasi dalam
kegiatan.
Evaluasi hasil :
- Menunjukkan beberapa contoh diagnose
keperawatan Nanda NOC NIC.
Pasien safety (Gelang Identitas) Senin, 23 April Mengusulkan pemasangan gelang Evaluasi struktur :
2018 identitas - Persiapan kegiatan dilakukan selama 1
hari.
Evaluasi proses :
5. - Anggota kelompok berpartisipasi dalam
kegiatan.
- Perawat berpartisipasi dalam kegiatan.
Evaluasi hasil :
- Terpasang gelang identitas pada pasien.
6. Sosialisasi pentingnya Senin, 23 April Sosialisasi pentingnya Evaluasi struktur :

67
peningkatan metode komunikasi 2018 peningkatan metode komunikasi - Persiapan kegiatan dilakukan selama 1
SBAR SBAR hari.
Evaluasi proses :
- Anggota kelompok berpartisipasi dalam
kegiatan.
- Perawat berpartisipasi dalam kegiatan.
Evaluasi hasil :
- Perawat menggunakan metode
komunikasi SBAR.
Mengusulkan pengadaan alat Senin, 23 April Mengusulkan pengadaan alat Evaluasi struktur :
komunikasi antar ruangan 2018 komunikasi antar ruangan - Persiapan kegiatan dilakukan selama 1
hari.
Evaluasi proses :
- Anggota kelompok berpartisipasi dalam
7.
kegiatan.
- Perawat berpartisipasi dalam kegiatan.
Evaluasi hasil :
- Perawat menggunakan alat komunikasi
walkie talkie.

68
69

Anda mungkin juga menyukai