Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“HIPERTENSI”

Oleh :

KELOMPOK III

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR


MAKASSAR
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Judul : Hipertensi

Hari/tanggal : Kamis, 16 Agustus 2018

Tempat : RW 004 / RT B Kelurahan Pampang

Lama : 30 menit/ 11.00

Penyaji : Mahasiswa STIK Makassar

Audiens : masyarakat RW 004 / RT B

I. LATAR BELAKANG

Era globalisasi menuntun manusia untuk selalu berusaha dan tanggap dalam

menghadapi permasalahan yang ada ketidakmampuan ekonomi menjadikan

masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari – hari yang semakin mendesak

salah satunya pemenuhan dalam bidang kesehatan.

Timbulnya berbagai penyakit menjadikan mereka tidak mampu mengatasinya

sendiri karena pengetahuan akan hal itu. Melihat realita yang ada sekarang salah satu

penyakit yang banyak diderita masyarakat yakni Hipertensi. Untuk itu kami

memberiakan penyuluhan tentang Hipertensi dalam upaya peningkatan derajat

kesehatan dalam masyarakat.

II. TUJUAN

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan masyarakat RW 004 / RT B

Kelurahan Pampang dapat mengetahui tentang penyakit Hipertensi


B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK).

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan masyarakat

RW 004/ RT B Kelurahan Pampang dapat mengetahui tentang penyakit Hipertensi.

1. Menjelaskan Pengertian Hipertensi.


2. Menjelaskan penyebab dari Hipertensi.
3. Menyebutkan Tanda dan Gejala Hipertensi.
4. Menjelaskan pencegahan Hipertensi
5. Menjelaskan Pengobatan hipertensi.
III. MATERI

Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :

1. Menjelaskan Pengertian Hipertensi.


2. Menjelaskan penyebab dari Hipertensi.
3. Menyebutkan Tanda dan Gejala Hipertensi.
4. Menjelaskan pencegahan Hipertensi
5. Pengobatan hipertensi.

(Materi terlampir)

IV. METODE

Metode yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi adalah :

1. Ceramah.

2. Tanya Jawab.

Waktu Kegiatan Uraian Kegiatan Proses Sasaran

5 menit Membuka 1. Memberikan salam pembuka. 1. Mendengarkan

2. Memperkenalkan diri. 2. Mendengarkan

3. Apersepsi. 3. Mendengarkan

4. Menyampaikan tujuan penyuluhan.


5. Membalas salam.

35 menit Inti 1. Menggali pengetahuan sasaran 1. Mengungkapkan


tentang penyuluhan hipertensi.
hal – hal yang
2. Menjelaskan Pengertian
diketahui peserta.
Hipertensi.
3. Menjelaskan penyebab dari 2. Mendengarkan.
Hipertensi.
3. Mendengarkan.
4. Menyebutkan Tanda dan Gejala
4. Mendengarka.
Hipertensi.
5. Menjelaskan pencegahan 5. Mendengarkan.
Hipertensi
6. Mendengarkan.
6. Menjelaskan Pengobatan
hipertensi.
5 menit Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah 1. Mendengarkan

diberikan. 2. Menjawab

2. Mengevaluasi pemahaman sasaran pertanyaan yang

tentang materi yang diberikan. diberikan.

3. Mengucapkan permintaan maaf dan 3. Membalas salam.

menyampaikan salam penutup.

V. MEDIA

Media yang digunakan dalam Penyuluhan hipertensi adalah :

- Leaflet

- Poster
VI. SETTING TEMPAT

Setting tempat

Penyuluh dan moderator

MC

Notulen

audiens audiens audiens audiens audiens audiens

audiens audiens audiens audiens audiens audiens

VII. RENCANA EVALUASI

A. Struktur

1. Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan bisa digunakan

dengan baik dalam penyuluhan yaitu :

 Leaflet

2. Undangan

Dalam penyuluhan tentang hipertensi kami mengundang seluruh masyarakat

RW 004/RT B Kelurahan Pampang

B. Proses Penyuluhan

1. Penyuluhan hipertensi berlangsung lancar dan terjadi proses interaksi antara

mahasiswa/i dengan para warga

2. Kehadiran undangan diharapkan sekitar 90 % dan tidak ada yang

meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.

C. Hasil Penyuluhan
1. Jangka pendek

Setelah diberikan penyuluhan siswa mampu :

a Memahami materi penyuluhan sebanyak 70 % dari apa yang telah

disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan yang akan

diberikan oleh penyulu

b mampu menyebutkan pengertian hipertensi

c mampu menyebutkan penyebab dari Hipertensi.

d Mampu menyebutkan Tanda dan Gejala Hipertensi.

e Mampu menyebutkan pencegahan Hipertensi

f Mampu menyebutkan Pengobatan hipertensi

2. Jangka panjang

Meningkatkan pengetahuan masyarakat RW 004/RT B Kelurahan Pampang

tentang pentingnya kesehatan tubuh serta mampu menerapkan cara

memelihara kesehatan diri dari tekanan darah tinggi.

VIII. Uraian Tugas

1. Penyaji : Ismayani

2. Observer :

1) Mirna Damayanti
2) Kartina
3) Ridzma Sugiana
4) Fitri Yulia
5) Nurul Azizah
6) Irdiamsyah
3. Fasilitator :

1) Wahyudi
2) Andi Tuti Febrianti
3) Ida Sismawati
4) Sri Adriani
5) Juwita Wahyuni
6) Purnama Sealtiel Laoh
MATERI HIPERTENSI
1. PENGERTIAN
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
(morbiditas) dan angka kematian/mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan
pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukkan fase
darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukkan fase
darah yang kembali ke jantung (Triyanto, Endang, 2014).
2. KLASIFIKASI MENURUT WHO
Sistolik Diastolik
Klasifikasi
(mmHg) (mmHg)
Normal <130 <85
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi ringan (stadium 1) 140-159 90-99
Hipertensi sedang (stadium 2) 160-179 100-109
Hipertensi berat (stadium 3) 180-209 110-119
Hipertensi sangat berat
210 120
(stadium 4)

3. PENYEBAB HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Hipertensi esensial (hipertensi primer)
Sekitar 90-95% penderita hipertensi adalah hipertensi primer. Hipertensi primer
biasanya dimulai sebagai proses labil (intermiten) pada individu pada akhir 30-an dan
awal 50-an yang secara bertahap akan menetap. Hipertensi primer secara pasti belum
diketahui penyebabnya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa hipertensi primer
dini didahului oleh peningkatan curah jantung, kemudian menetap dan menyebabkan
peningkatan tahanan tepi pembuluh darah total. Gangguan emosi, obesitas, konsumsi
alkohol yang berlebih, rangsang kopi yang berlebih, rangsang konsumsi tembakau,
obat-obatan, dan keturunan berpengaruh pada proses terjadinya hipertensi primer.
Penyakit hipertensi primer lebih banyak terjadi pada wanita dari pada pria
(Widyanto, Faisalado C, 2013).
2. Hipertensi sekunder
Pada hipertensi sekunder, penyebab dan patofisiologi dapat diketahui dengan
jelas sehingga lebih mudah untuk dikendalikan dengan obat-obatan. Penyebab
hipertensi sekunder diantaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes,
kelainan adrenal, kelainan aorta, kelainan endokrin lainnya seperti obesitas, resistensi
insulin, hipertiroidisme, dan pemakaian obat-obatan seperti kontrasepsi oral dan
kortikosteroid (Wijaya, Andra Saferi, 2013).
Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan karena gangguan
pembuluh darah atau organ tertentu. Secara sederhananya, hipertensi sekunder
disebabkan karena adanya penyakit lain. Berbeda dengan hipertensi primer,
hipertensi sekunder sudah diketahui penyebabnya seperti disebabkan oleh penyakit
ginjal, penyakit endokrin, obat dan lain sebagainya (Widyanto, Faisalado C, 2013).
a. Penyakit parenkim ginjal
Permasalahan pada ginjal yang menyebabkan kerusakan parenkim akan
menyebabkan hipertensi.
b. Hipertensi renovaskular
Hipertensi renovaskular menyebabkan gangguan dalam vaskularisasi darah ke
ginjal seperti aterosklerosis. Penurunan pasokan ginjal akan menyebabkan
produksi rennin pisilateral dan meningkatkan tekanan darah, sering diatasi secara
farmakologis dengan ACE inhibitor. Hipertensi pada kehamilan termasuk dalam
hipertensi renovaskular ini.
c. Endokrin
Gangguan aldosteronisme primer akan berpengaruh terhadap hipertensi.
Tingginya kadar aldosteron dan rendahnya kadar renin mengakibatkan kelebihan
natrium dan air sehingga berdampak pada meningkatnya tekanan darah.
d. Obat-obatan
4. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri
tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita
hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas,
Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun.
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
a. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg 2.
b. Sakit kepala
c. Pusing / migraine
d. Rasa berat ditengkuk
e. Penyempitan pembuluh darah
f. Sukar tidur
g. Lemah dan lelah
h. Sulit bernafas saat beraktivitas
5. KOMPLIKASI
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam jangka
panjang akan menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang
mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Menurut Wijaya, Andra Saferi (2013),
komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ sebagai berikut :
a. Jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan
penyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan
meningkat, otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang
disebut dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak mampu lagi memompa sehingga
banyak cairan tertahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang dapat
menyebabkan sesak napas atau oedema.
b. Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan risiko stroke, apabila tidak
diobati risiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
c. Ginjal
Tekanan darah tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal, tekanan darah tinggi
dapat menyebabkan kerusakan sistem penyaringan di dalam ginjal akibatnya
lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh
yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
d. Mata
Pada mata, hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan
dapat menimbulkan kebutaan.

6. CARA MENCEGAH HIPERTENSI

a. menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan.

b. makan makanan rendah garam.

c.kurangi asupan lemak,dan kolestrol dalam makanan.

d. olaraga teratur dan jauhi srees

e. rutin mengukur tekanan darah.

7. CARA PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

a. Menurunkan berat badan

b. Diet pembatasan natrium

c. Olaraga

d. Mengkonsumsi mentimun

caranya dengan dikonsumsi langsung atau diolah menjadi jus mentimun

Anda mungkin juga menyukai