Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Besarnya modal investasi perusahaan pertambangan batubara dalam
melakukan kegiatan pertambangan diduga akan memberikan dampak positif
terhadap perekonomian masyarakat lokal. Walaupun demikian, kegiatan
pertambangan batubara tentunya juga berpotensi menimbulkan dampak negatif
bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar. Menurut Hesperian (2013),
pertambangan menyebabkan kerusakan lingkungan karena melakukan kegiatan
pembukaan lahan yang luas, menggali lubang yang dalam dan memindahkan
tanah dalam jumlah besar. Selain itu, kegiatan pertambangan batubara dapat
mengakibatkan masyarakat di sekitar terkena gangguan kesehatan berupa
gangguan pernafasan akibat debu batubara.
Akumulasi dari dampak ekonomi dan lingkungan akan memengaruhi
persepsi masyarakat sekitar atas kehadiran perusahaan pertambangan batubara dan
kondisi sosial masyarakat. Selain itu, kehadiran perusahaan pertambangan
batubara dengan melakukan introduksi tenaga kerja dari luar akan meningkatkan
potensi konflik. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah tidak selalu paralel
dengan persepsi masyarakat (Ekayani et al., 2015 a,b) Oleh karena perlu adanya
sebuah kegiatan penilaian untuk mengetahui besaran nilai dampak ekonomi, nilai
dampak lingkungan dan identifikasi kondisi sosial masyarakat sekitar area
pertambangan batubara.
Perhitungan nilai ekonomi digunakan sebagai dasar pertimbangan kegiatan
penambangan batubara selama kegiatan penambangan berlangsung maupun
setelah kegiatan penambangan berakhir dapat memberikan manfaat terhadap
daerah tersebut.
Sebagai upaya untuk mengetahui valuasi ekonomi dari pertambangan
batubara yang akan dilakukan oleh PT XXX dilakukan penelitian yang berjudul :
“Valuasi Ekonomi Pada Perencanaan Pertambangan Batubara Di PT XXX
Menggunakan Metode Cost Benefit Analysis dan Real Option Valuation”.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana mendapatkan parameter yang diperlukan untuk menhitung nilai
ekonomi dari manfaat kegiatan penambangan batubara yang dilakukan PT
XXX?
b. Berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan PT XXX untuk kegiatan
penambangan yang akan dilakukan?
c. Berapa besar biaya lingkungan yang dikeluarkan PT XXX dari kegiatan
penambangan yang akan dilakukan?
d. Berapa nilai ekonomi dari bahan galian batubara dan nilai manfaatnya?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Membentuk tambang yang berlandaskan good mining practice.
b. Menghitung biaya teknis, lingkungan dan sosial dari perencanaan kegiatan
penambangan batubara PT XXX.
c. Menganalisa nilai ekonomi dari pemanfaatan bahan galian batubara dengan
menggunakan benefit cost valuation dan real option valuation.

1.4 Batasan Masalah


Pembahasan terhadap masalah agar sesuai dengan tujuan penulisan
penelitian ini, maka masalah pokok yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
a. Data diambil dari PT XXX.
b. Perhitungan nilai lingkungan berdasarkan rencana kegiatan pertambangan
yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam dokumen studi kelayakan,
AMDAL, Reklamasi dan Mineclosure.
c. Perhitungan cadangan batubara, produksi dan kebutuhan peralatan pada
rencana kegiatan penambangan berdasarkan dokumen studi kelayakan.
d. Harga batubara yang digunakan megikuti harga tahun 2018 dan nilai tukar
rupiah yang digunakan adalah Rp. 13.891,00 per 1$.
e. Metode penentuan biaya lingkungan yang digunakan adalah biaya
pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and environmental
management).
f. Penentuan biaya sosial menggunakan metode valuasi kontingensi berupa
kuisioner yang ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah
penambangan.

1.5 Tinjauan Pustaka


1.5.1 Dampak Penambangan batubara

2
Menurut World Bank (1998), dampak utama terhadap lingkungan yang
ditimbulkan oleh penambangan batubara adalah terjadinya perubahan bentang
alam di wilayah yang luas, ditambah dengan kemungkinan terjadinya gangguan
pola aliran air di atas dan di bawah permukaan tanah. Selain itu dapat pula timbul
masalah lingkungan yang diakibatkan oleh adanya air asam tambang serta
timbulnya debu akibat kegiatan penambangan yang dapat menyebabkan masalah
lingkungan.
Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan usaha yang kompleks dan
sangat rumit, sarat risiko, merupakan kegiatan usaha jangka panjang, melibatkan
teknologi tinggi, padat modal, dan membutuhkan aturan regulasi yang
dikeluarkan oleh beberapa sektor. Selain itu, kegiatan pertambangan mempunyai
daya ubah lingkungan yang besar sehingga memerlukan perencanaan total yang
matang sejak tahap awal sampai pasca tambang. Seharusnya pada saat
membuka tambang, sudah harus dipahami bagaimana menutup tambang
yang menyesuaikan dengan tata guna lahan pasca tambang sehingga proses
rehabilitasi/reklamasi tambang bersifat progresif, sesuai rencana tata guna lahan
pasca tambang. Dasar rencana dan implementasi seperti ini, harus dilakukan di
menghentikannya karena sifat alamiah dari reaksi yang terjadi pada batuan.
Dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dampak lingkungan didefinisikan sebagai
suatu perubahan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu dan atau
kegiatan. Sementara itu, Soemarwoto (2005) dalam Raden et.al (2010)
mendefinisikan dampak sebagai suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat
suatu aktivitas di mana aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia,
fisik, dan biologi.

3
Gambar 1.1.
Dampak yang Timbul Akibat Aktivitas Pembangunan

Berbagai dampak potensial di sektor sosial dan ekonomi dapat terjadi


akibat adanya penambangan batubara di suatu wilayah, baik dampak positif
maupun dampak negatif. Berbagai dampak positif diantaranya tersedianya
fasilitas sosial dan fasilitas umum, kesempatan kerja karena adanya penerimaan
tenaga kerja, meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat sekitar tambang,dan
adanya kesempatan berusaha. Disamping itu dapat pula terjadi dampak negatif
diantaranya munculnya berbagai jenis penyakit akibat menurunnya kualitas
udara, meningkatnya kecelakaan lalu lintas, dan terjadinya konflik sosial saat
pembebasan lahan (Raden et.al, 2010).

1.5.2 Valuasi Ekonomi


1.5.2.1 Devinisi Valuasi Ekonomi
Valuasi berasal dari kata bahasa Inggris "value" yang berarti harga, nilai.
Sedangkan sumberdaya alam adalah segala sumberdaya hayati dan non hayati
yang dimanfaatkan umat manusia sebagai sumber pangan, bahan baku dan energi.
Dengan kata lain, sumberdaya alam merupakan faktor produksi dari alam yang
digunakan untuk menyediakan barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi. Oleh
karena itu valuasi ekonomi sumberdaya alam adalah upaya menentukan nilai
ekonomi dari sumberdaya alam.
Valuasi Ekonomi merupakan salah satu perangkat yang cukup penting
dimana hasilnya dapat digunakan oleh para pengambil kebijakan untuk

4
meningkatkan mutu dari kebijakan yang diambil terutama untuk menentukan dua
kepentingan yang berbeda antara konservasi dan eksploitasi. Walaupun demikian,
kadang – kadang valuasi ekonomi belum menggambarkan nilai ekonomi
sesungguhnya dari sumberdaya alam terutama dalam valuasi jasa lingkungan. Hal
ini disebabkan penilaian hanya dilakukan melalui pendekatan sehingga bukan
sasuatu yang komprehensif, akan tetapi hasilnya masih tetap dapat digunakan
untuk memperlihatkan manfaat sumberdaya alam.
Kelangkaan sumberdaya alam dan ketakterbatasan kebutuhan
menyababkan setiap individu harus menghadapi dan memecahkan problem dasar
ekonomi yaitu bagaimana menggunakan sumber –sumber ekonomi yang terbatas
guna memenuhi kebutuhan yang tak terbatas sehingga memunculkan pilihan –
pilihan dan pengorbanan. Dengan demikian, masalah dasar ekonomi dapat
dibedakan menjadi :
1. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi.
2. Bagaimana barang dan jasa tersebut harus diproduksi.
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi.

1.5.2.2 Metode Valuasi Ekonomi


Terdapat beberapa metode untuk menghitung nilai sumberdaya alam
mineral/batubara, yaitu :
a) Cost Benefit Analysis (CBA)
Secara umum, Cost Benefit Analysis (CBA) menurut Siegel dan
Shimp adalah: “Cara untuk menentukan apakah hasil yang menguntungkan
dari sebuah alternatif, akan cukup untuk dijadikan alasan dalam menentukan
biaya pengambilan alternatif. Analisa ini telah dipakai secara luas dalam
hubungannya dengan proyek pengeluaran modal”. Khususnya untuk dunia
teknologi informasi, CBA adalah suatu teknik yang paling umum untuk
menghitung biaya (cost) dan keuntungan/manfaat (benefit) dalam suatu
proyek teknologi informasi. Untuk dapat melaksanakan CBA, kita harus
menentukan hal-hal tersebut sebagai suatu cost dan benefit. Pada dasarnya,
metode pengukuran dan analisa cost-benefit didasarkan pada cara serta

5
perspektif manajemen dalam menilai kinerja teknologi informasi yang
diimplementasikan. Aplikasi analisis CBA yang paling sering digunakan
adalah Nilai Kini (Present Value), Nilai Kini Bersih (Net Present Value) dan
Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return) dari arus
kas.Kuantitas SDA dipandang sebagai faktor produksi. Perubahan dalam
kualitas lingkungan merubah produktivitas dan biaya produksi yang
kemudian mengubah harga dan tingkat hasil yang dapat diamati dan diukur.
b) Real Option Valuation (ROV)
Real option valuation merupakan suatu metode untuk menghitung
opsi yang ada pada masa yang akan dating dalam keadaan yang tidak pasti
(Hand, 2001). Real option valuation mempertimbangkan nilai volatilitas.
Volatilitas adalah ukuran sejauh mana suatu harga dapat naik atau turun
(berfluktuasi) dengan cepat dalam rentang waktu yang pendek.
Real option valuation juga digunakan untuk mengetahu proyek yang
sedang berjalan dengan memberikan analisa berupa opsi-opsi untuk
dimodifikasi, ditinggalkan, atau diteruskan pengembangannya. Pada
penelitian ini metode valuasi yang digunakan yaitu binomial lattice.
Binomial lattice adalah suatu teknik dengan pendekatan menggunakan
diagram pohon untuk menggambarkan ketidakpastian dari suatu proyek
(Crundwell, 2008). Dalam perhitungan menggunakan binomial lattice
diperlukan beberapa parameter input dasar yaitu present value dari underlying
asset (S), volatilitas (σ), waktu tambang (T), risk free rate (r). Metode
binomial lattice juga memerlukan dua perhitungan tambahan yaitu faktor up
dan down (u dan d) serta perhitungan risk neutral probablilitas (p).

Selama ini metode Real Options (RO) sering dianggap merupakan


alternatif bagi metode CBA dengan memasukkan unsur fleksibilitas manajemen
dalam menghadapi uncertainty kedepan. Secara teori sebenarnya ada perbedaan
yang mendasar antara CBA dan RO. Perbedaan mendasar dari dua metode ini
adalah bagaimana pendekatannya dalam mempertimbangkan faktor risiko
terhadap cash flow suatu project. Dalam CBA, pendekatannya adalah dengan
menggunakan satu discount factor yang merupakan gabungan antara faktor risiko

6
atas uncertainty dan waktu, dimana discount factor ini yang akan digunakan untuk
menghitung Net Present Value dari cash flow suatu project. Sedangkan dalam RO,
pendekatan ini berusaha memisahkan faktor-faktor diatas yaitu risiko atas
uncertainty dan waktu. Risiko atas uncertainty tersebut akan diaplikasikan ke
setiap sumber (variabel) sehingga akan didapat cash flow yang sudah diberi faktor
risiko, sebelum akhirnya cash flow ini diberi faktor risiko atas waktu untuk
mendapatkan NPV versi RO ini.

Berikut ini adalah penelitian maupun penyusunan makalah terdahulu yang


dapat dijadikan referensi untuk penyusunan Thesis.

No Nama Peneliti Judul Alat Analisis Hasil Penelitian


1 Hanggoro Permodelan  Analisis permodelan  Hasil perhitungan
sumberdaya batubara dan volume sumberdaya
Pamungkas Sumberdaya Batubara
analisis valuasi ekonomi batubara yang dihasilkan
dan Valuasi perusahaan tambang oleh perangkat lunak
batubara menggunakan 2 minescape terdiri dari 3
Keekonomian Metode
metode valuasi yaitu net sumberdaya yaitu
Net Present Value present value (NPV) dan sumberdaya terukur
real option valuation sebesar 15.327.169 ton,
(NPV) dan Real Option
(ROV) tertunjuk sebesar
Valuation (ROV) 9.537.671 ton, dan
tereka sebesar
10.962.198 ton.
 Berdasarkan hasil
perhitungan dengan
menggunakan tingkat
suku bunga 8,5%
sehingga didapatkan net
present value sebesar $
280.100.651. Net present
value sering dipadukan
dengan payback period
dan internal rate of
return. Adapun payback
period pada daerah
penelitian adalah 9
bulan, dan internal rate
of return daerah
penelitian sebesar
150,89%. Berdasarkan
data tersebut bahwa
proyek layak untuk
dilaksanakan
2 R. Wisnu Ali Studi Valuasi Ekonomi  Analisis ekonomi  Nilai pendapatan yang
Martono (nilai cadangan) cadangan batubara diperoleh dari
Batubara Studi Kasus menggunakan beberapa pertambangan batubara
Ombilin metode valuasi ekonomi ombilin berdasarkan tiap

7
No Nama Peneliti Judul Alat Analisis Hasil Penelitian
yaitu perubahan metode yaitu :
produktivitas, nilai  Metode perubahan
penggantian dan benefit produktivitas sebesar
cost analysis 2.498.637.322.993
 Metode Nilai
penggantian sebesar
1.326.140.328.445
 Metode net present value
sebesar
3.107.393.061.537
 Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan,
metode valuasi ekonomi
net present value
memberikan keuntungan
yang lebih tinggi
dibandingan metode-
metode lain,
3 Tanti Analisis Biaya-biaya  Menggunakan metode  PT Petrokimia mengakui
Lingkungan (Studi kualitatif untuk biaya-biaya lingkungan
Kasus PT Petrokimia menganalisa penyajian yang terjadi sebagai
Gresik) biaya lingkungan dalam biaya overhead.
laporan perusahaan.  PT Petrokimia mencatat
biaya biaya lingkungan
yang terjadi dalam
perusahaan masih
menggunakan pencatatan
sederhana dimana
pencatatan yang
dilakukan berdasarkan
jenis biaya lingkungan
yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
4 Ahmad H. Valuasi Ekonomi menggunakan konsep  Penilaian ekonomi
Mubarok dan Dampak Lingkungan pendekatan terhadap dampak
Udisubakti Tambang willingness to pay (WTP). lingkungan yang
Ciptomulyono Marmer di Kabupaten dilakukan adalah
Tulungagung dengan dampak bidang sosial
Pendekatan ekonomi, dimana
Willingness to pay dan
diperoleh nilai WTP dari
Fuzzy MCDM
masyarakat diperoleh
sebesar Rp
14.722,00/bulan.
 Ada beberapa variabel
yang memiliki pengaruh
dominan terhadap respon
masyarakat terhadap
aktivitas pertambangan
dan pengolahan marmer.
Variabel tersebut terdiri
dari: pendapatan,
pendidikan, lokasi rumah

8
No Nama Peneliti Judul Alat Analisis Hasil Penelitian
dan pekerjaan.
 Tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan dan
tingkat kedekatan jarak
lokasi pemukiman
masyrakat dari kawasan
marmer memiliki
hubungan yang
sebanding
terhadap nilai WTP.
5 Farida Afriani Kelayakan Ekonomi Parameter kegiatan  Kegiatan pertambangan
Astuti, Andi Dan Lingkungan penambangan di bukit adalah rakyat yang ada di
Sungkowo Kegiatan umur tambang, potensi pasar Kabupaten Sleman
Pertambangan Rakyat dan pemanfaatan bahan galian, memiliki hasil kelayakan
Di Kabupaten Sleman dan benefit cost ratio (BCR). ekonomi tidak layak (10
Sedangkan parameter kegiatan titik lokasi), kurang
penambangan di sungai adalah
layak (5 titik lokasi) dan
perbandingan cadangan
layak (4 titik lokasi).
terhadap penggunaan bahan
galian (PCPBG) potensi pasar Sebagian besar titik
dan pemanfaatan bahan galian, lokasi yang tidak layak
dan benefit cost ratio (BCR). secara ekonomi adalah
titik lokasi penambangan
pasir di sungai.

 Secara umum titik lokasi


yang tidak layak dari
aspek ekonomi
disebabkan karena total
manfaat dari kegiatan
penambangan lebih kecil
dibandingkan dengan
biaya lingkungan yang
harus dikeluarkan.

1.6 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan adalah:
a. Biaya teknis adalah biaya yang dikeluarkan akibat adanya kegiatan
penambangan batubara yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya
kualitas lingkungan yang rendah akibat adanya kegiatan produksi
yang dilakukan oleh perusahaan.

9
c. Biaya sosial adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai
bagian dari kegiatan pengembangan masyarakat sekitar lokasi
pertambangan.
d. Dengan menghitung nilai valuasi ekonomi dari manfaat bahan galian
batubara, maka PT XXX dapat mengetahui nilai ekonomi dari bahan
galian batubara dapa wilayah IUP tersebut dan manfaat yang diperoleh
oleh perusahaan dan masyarakat sekitar.

1.7 Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Mendapatkan nilai valuasi ekonomi bahan galian batubara di PT XXX.
b. Terbentuk tambang batubara berlandaskan good mining practice yang
bermanfaat terhadap aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.

1.8 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai referensi bagi
pemerintah daerah dalam menentukan parameter kegiatan dan biaya
yang harus dilakukan perusahaan dalam mengusahakan penambangan
batubara.
b. Bahan evaluasi dan acuan bagi perusahaan untuk menghitung biaya
teknis, lingkungan dan sosial dari kegiatan penambangan.

10

Anda mungkin juga menyukai