METODOLOGI PENELITIAN
7
d) AMDAL
AMDAL adalah suatu proses pengkajian dampak lingkungan dari suatu
rencana kegiatan penambangan. Jenis rencana usaha/kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan AMDAL ditetapkan berdasarkan potensi dampak penting,
luas perijinan (IUP) ≥200 Ha.
e) Persiapan dan pembangunan akses sarana dan prasarana
Persiapan dan pembangunan akses sarana dan prasarana adalah kegiatan yang
dilakukan sebelum mwmulai kegiatan penambangan. Pembangunan ini untuk
membantu kelancaran kegiatan penambangan yang akan dilakukan.
f) Penambangan
Penambangan adalah kegiatan eksploitasi bahan galian. Kegiatan dalam
penambangan adalah : penggalian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian
yang akan diolah lebih lanjut.
g) Pengolahan
Kegiatan dalam pengolahan batubara adalah proses mengecilkan ukuran dan
pencucian batubara untuk mengurangi pengotornya hingga sesuai dengan
permintaan pasar.
h) Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan penjualan batubara kepada konsumen. Kegiatan ini
meliputi pengapalan dan pengiriman sampai tujuan.
i) Reklamasi dan Pasca Tambang
Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menata, memulihkan, dan
memperbaiki lahan yang terganggu akibat usaha pertambangan agar dapat
berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Pasca tambang adalah
kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu sebagai akibat dihentikannya kegiatan penambangan dan/atau
pengolahan dan pemurnian untuk memnuhi kriteria sesuai dengan dokumen
Rencana Pasca Tambang.
8
2.1.2 Parameter analisis valuasi ekonomi
Analisis valuasi ekonomi pada perencanaan pertambangan adalah hasil
kajian teknis dan pemasaran dari studi kelayakan dalam penambangan batubara.
Kajian teknis penambangan batubara menghasilkan parameter dasar yang
melandasi perhitungan nilai ekonomi dari proyek tersebut, seperti :
a) Jumlah cadangan batubara tertambang (mineable reserve)
b) Kapasitas produksi batubara
c) Jenis dan jumlah peralatan utama operasi penambangan
d) Jenis dan jumlah peralatan pendukung
e) Infrastuktur dalam dan luar tambang
f) Segmen pasar batubara
g) Harga jual batubara
9
c) Biaya studi kelayakan yang terdiri dari penyusunan AMDAL dan studi
kelayakan
d) Biaya eksplorasi, yang terdiri atas :
1) Pemetaan topografi
2) Pemetaan Geologi
3) Geokimia
4) Geofisika
5) Pemboran dan eksplorasi
6) Perhitungan sumberdaya dan cadangan
e) Biaya investasi peralatan, yang terdiri atas :
1) Investasi peralatan pengupasan tanah penutup
2) Investasi peralatan operasi penambangan
3) Investasi peralatan pendukung operasi penambangan
4) Investasi peralatan operasi pengolahan
5) Investasi peralatan lain-lain
f) Biaya investasi pengembangan (development), yang terdiri atas biaya
konstruksi infrastruktur baru meliputi : jalan, kantor, perumahan, bengkel,
gudang, stockpile, crushing plant, dan lain-lain.
g) Biaya investasi reklamasi dan pascatambang, yang terdiri atas :
1) Reklamasi
2) Penutupan tambang
3) Pembongkaran fasilitas
4) Penataan lahan
5) Pebibitan dan penanaman
6) Perawatan dan kontrol
h) Biaya modal kerja (working capital) yaitu dana yang dikeluarkan perusahaan
sebagai akibat keharusan pemenuhan biaya operasi penambangan sebelum
diproduksi dan dijual produk batubaranya.
10
hingga siap untuk dijual. Biaya produksi ini mencakup biaya produksi langsung
maupun tidak langsung. Biaya produksi langsung digunakan untuk membiayai
semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan operasi untuk menghasilkan
produk batubara, sedangkan biaya tidak langsung digunakan untuk membiaya
semua kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
Biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi batubara ini akan
mencakup biaya operasi penambangan, biaya operasi pengolahan dan
pengangkutan.
Biaya operasi penambangan batubara, terdiri dari :
a) Biaya operasi penambangan batubara, yang terdiri dari
1) Biaya pembersihan lahan
2) Biaya pengupasan dan pengangkutan top soil
3) Biaya penggalian dan pengangkutan overburden
4) Biaya operasi pendukung penambangan (mining suport)
b) Biaya pengangkutan batubara, yang terdiri dari
1) Biaya pengangkutan batubara dari raw coal stockpile ke crushing plant
2) Biaya proses pengolahan batubara di crushing plant
3) Biaya operasi pendukung pengolahan (crushing plant support)
4) Biaya pengangkutan batubara menuju port
Untuk menghitung biaya operasi penambangan pada satu periode produksi
maka beberapa aspek yang menjadi pertimbangan adalah :
a) Target produksi yang direncanakan (produksi batubara dalam ton dan tanah
penutup dalam BCM)
b) Peralatan utama penambangan yang dioperasikan (jenis dan jumlahnya,
spesifikasi teknis, jam kerja operasi, nilai ekonomis alat)
c) Peralatan pendukung penambangan yang dioperasikan (jenis dan jumlahnya,
spesifikasi teknis, jam kerja operasi, nilai ekonomis alat)
d) Sumberdaya Manusia untuk melakukan operasi (kualifikasi, jumlah, standar
gaji)
Setelah melakukan pendekatan seperti di atas maka biaya produksi (coal
production cost) terdiri dari biaya operasi penambangan langsung (stripping cost,
11
getting coal cost, coal processing cost, hauling coal cost dan mine support
operating cost), ditambah biaya operasi penambangan tidak langsung.
12
limbah, program penghijauan, pengendalian polusi, dan pelestarian lingkungan
hidup.
d) Kontribusi produk atau jasa (Product or services contribution), mencakup
keamanan dan kualitas produk, kepuasan konsumen, dan sebagainya.
Berdasarkan Peraturan Daerah Tanah Bumbu Tahun 2015 Tentang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang mengutip dari Undang undang Nomor 4
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, menyatakan bahwa besaran nilai
pembiayaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, pemulihan dan/atau
peningkatan fungsi lingkungan hidup dan memacu pertumbuhan ekonomi
berkualitas berbasis kerakyatan dialokasikan minimum sebesar 2% dari keuntungan
bersih setelah dipotong pajak suatu perusahaan.
13
Tabel 2.1
Harta Berwujud dan Tarif Depresiasinya
14
perubahan fungsi lingkungan, baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan
misalnya akibat dari kegiatan tambang tidak mengakibat pencemaran limbah
B3, Erosi, sedimentasi, banjir dan lainnya. Pada dasarnya studi pada aspek
lingkungan akan meneliti dalam : dampak terhadap kualitas udara, air dan
tanah, pemantauan, rehabilitasi, pengendalian erosi, reklamasi dan rehabilitasi,
pengelolaaan bahan dan limbah berbahaya dan tidak berbahaya.
c) Aspek Sosial, yaitu aspek kegiatan usaha pertambangan yang memberi dampak
sosial kepada masyarakat, yaitu melihat hal : pengembangan sumberdaya lokal,
kemitraan, pengembangan masyarakat dan daerah, tenaga kerja, produk dalam
negeri. Aspek sosial ini sangat erat berhubungan dengan aspek ekonomi.
d) Aspek Ekonomi, yaitu aspek kegiatan usaha pertambangan dapat memberikan
dampak perubahan ekonomi yang positif bagi daerah dan masyarakat yang
berada disekitar tambang misalnya dengan naiknya pendapatan perkapita
masyarakat setempatnya maupun yang berhubungan dengan tambang,
perkembangan infrastruktur (jalan, sarana air bersih, pendidikan) berkembang
sejalan dengan kemajuan industri pertambangan yang dikelola.
15
Besarnya aliran kas masuk ini bagi perusahaan ditentukan oleh beberapa
faktor di bawah ini :
a) Laba bersih yang diterima perusahaan baik untung atau rugi.
b) Pinjaman utang dari bank untuk investasi
c) Penanaman modal investasi dari perusahaan sendiri atau dari pemegang saham,
dan lain-lain.
Sedangkan laba bersih yang diterima perusahaan merupakan fungsi dari
pendapatan yang diterima dan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan pada
kegiatan produksi batubara bersih. Selisih pendapatan dan biaya tersebut adalah
laba bagi perusahaan.
Komponen-komponen yang menentukan pendapatan perusahaan antara
lain:
a) Nilai penjualan batubara bersih perusahaan
b) Nilai pendapatan bunga atas simpanan di bank
Sedangkan komponen-komponen yang menentukan biaya perusahaan
antara lain :
a) Biaya produksi batubara bersih sampai siap dijual
b) Biaya umum dan administrasi
c) Pembayaran bunga pinjaman ke bank
d) Pembayaran pajak, iuran, dan biaya-biaya lain
Besarnya aliran kas keluar dipengaruhi beberapa komponen di bawah ini :
a) Pembayaran untuk biaya investasi dan modal kerja
b) Pembayaran cicilan pokok atas pinjaman ke bank
c) Pembayaran kembali investasi dari perusahaan sendiri, dan lain-lain
Cash flow dapat digambarkan dalam dua bentuk, yaitu bentuk tabel dan
bentuk diagram.
a) Cash flow dalam bentuk tabel terdiri dari paling tidak tiga komponen utama,
yaitu waktu, penerimaan, dan biaya.
b) Cash flow dalam bentuk diagram menggambarkan aliran uang masuk dan
keluar terhadap waktu. Cash-in ditunjukkan oleh anak panah yang mengarah
16
ke atas (cash flow positif), sedangkan cash-out ditunjukkan oleh anak panah
yang mengarah ke bawah (cash flow negatif).
Gambar 2.1
Cash Flow Diagram
Tabel 2.2
Tabel Cash Flow
No Uraian Tahun
0 1 2 n
1 Pendapatan
(+) Hasil penjualan
(+) Pinjaman
(+) Nilai sisa
2 Pengeluaran
(-) Biaya Operasi
(-) Royalti
(-) Biaya Pascatambang
(-) Biaya Reklamasi
(-) K3 dan Pengembangan
Masyarakat
17
3 Biaya Tetap
(-) Gaji Karyawan
(-) Gaji Operator
(-) Administrasi
(-) Biaya umum
(-) Asuransi
(-) Pajak bumi dan bangunan
(-) Depresiasi
(-) Amortisasi
(-) Bunga pinjaman
Cash Flow
Cummulative Cash Flow
NPV
ROR
PB
18
2.1.12 Metode Analisis Ekonomi
Kelayakan suatu investasi (proyek) dari aspek ekonomi dapat dianalisis
berdasarkan manfaat (benefit) dan biaya (cost). Suatu proyek dikatakan layak untuk
dikerjakan jika manfaat yang diberikan lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan. Untuk menilai keekonomian suatu proyek perlu dilihat seluruh
pengeluaran dan pendapatan sepanjang umur proyek tersebut (life cycle analysis),
bukan hanya dengan melihat biaya per satuan produksi di tahun tertentu (stermole,
1996).
Beberapa indikator yang digunakan untuk menilai kelayakan
proyek/investasi antara lain :
a) Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
b) Metode Tingkat Pengembalian Modal (Rate of Retun)
c) Metode Masa Pelunasan (Payback Cost Period)
1) Net Present Value
Metode ini berdasarkan nilai sekarang (present worth = PW, atau present value
= PV) dimana aliran uang tunai diubah menjadi bentuk yang setara dengan nilai
sekarang, berdasar tingkat bunga minimum yang diinginkan (minimum rate of
return) = i
NPV = ∑ 𝑃𝑊 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 @ 𝑖 − ∑ 𝑃𝑊 𝐶𝑜𝑠𝑡 @ 𝑖
= ∑𝑛𝑗=1 𝐹𝑗 (P/F,I,j) - 𝐹0 (𝑃/𝐹, 𝑖, 0)
= Nilai bersih PW positif dan negatif dari aliran uang tunai pada i
Dimana
NPV = nilai sekarang bersih
i = bunga minimum
𝐹0 (𝑃/𝐹, 𝑖, 0) = modal awal
2) Tingkat Pengembalian Modal (rate of return)
ROR adalah discount rate (i) yang menyebabkan NPV = 0. ROR merupakan
laju perolehan per tahun yang dihasilkan oleh investasi suatu proyek
(menunjukkan keuntungan secara relatif terhadap skala investasi proyek). Cara
menghitung ROR adalah coba-coba (trial and error), memperhitungkan nilai
waktu uang, lebih dipengaruhi cash flow awal, tidak tergantung nilai absolut
19
cash flow, tidak bisa dihitung jika semua cash flow negatif atau positif atau
belum balik modal, dan bisa diperoleh nilai ganda. Suatu proyek dikatakan
layak jika ROR>MARR.
20
HBA = 25% ICI-1 + 25% Platts-1 + 25% NEX + 25% GC [US$/ton]
Dimana :
HBA = Harga Batubara Acuan [US$/ton]
ICI = Indonesia Coal Index [US$/ton]
Platts = Platts Benchmark Price [US$/ton]
NEX = New Castle Export Index [US$/ton]
GC = New Castle Global Coal Index [US$/ton]
21
memudahkan proses analisis dengan menggunakan perhitungan. Metode penelitian
dilakukan dengan teori dan data yang didapat di lapangan.
22
Pengumpulan Data
Data Sekunder
a. Peta topografi daerah
b. Peta geologi
c. Peta batas kegiatan tambang
d. Peta rona awal tambang
e. Peta rencana rona akhir tambang
f. Data sumberdaya dan cadangan batubara
g. Dokumen feasibility study
h. Dokumen AMDAL, RKL, RPL
i. Dokumen RPT
Pengolahan Data
23