Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL :

Manfaat Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah pada
Penderita Diabetes Mellitus Tahun 2012 (Ike Setia Kurniyasari)

ABSTRAK :
Diabetes Mellitus adalah keadaan peningkatan kadar glukosa darah yang kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik (Mirza maulana,2009). Peningkatan glukosa darah yang
tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi antara lain kelainan pembuluh darah
yang akhirnya menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi ginjal, luka sulit
sembuh dan membusuk (gangren) dan merupakan penyebab utama terjadinya
pengerasan dan penyempitan pembuluh darah (Aterosklerosis) sehingga
menimbulkan stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat lidah buaya
(Aloe Vera) sebagai penurun kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus.
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah quasy
eksperimental dua kelompok. Yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,
dengan pendekatan pre dan post perlakuan. Populasinya adalah seluruh warga di RW
08 Dusun Gedangsewu Kulon yang terdiagnosa Diabetes Mellitus sebanyak 10 orang.
Sampel pada penelitian ini sebanyak 10 orang yang menderita Diabetes Mellitus di
RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon, dimana 5 orang sebagai kelompok perlakuan dan
5 orang sebagai kelompok kontrol. Analisa data dilakukan dengan membandingkan
tingkat kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan, dianalisis secara
inferensial untuk menentukan rata – rata dan standart deviasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan sejumlah 5 orang terjadi penurunan
kadar glukosa darah setelah diberikan olahan Aloe Vera yaitu dari 195.40 mg/dl (Pre
Test) menjadi 133.40 mg/dl (Post Test). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
terjadi penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan yang diberikan
olahan Aloe Vera selama 5 hari berturut – turut, dalam artian olahan Aloe Vera dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada klien Diabetes Mellitus.
Kata kunci : Aloe Vera, Glukosa Darah, Diabetes Mellitus
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah keadaan peningkatan kadar glukosa darah yang kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik (Mirza maulana,2009). Hormon insulin dihasilkan oleh
sekelompok sel beta dikelenjar pancreas dan sangat berperan dalam metabolisme
glukosa dalam sel tubuh. Tingginya prevalensi Diabetes Mellitus menjadikan sangat
penting untuk segera diatasi. Namun saat ini masih banyak masyarakat yang kurang
menyadari / mengetahui akan manfaat tanaman herbal sebagai terapi herbal dalam
mengatasi Diabetes Mellitus. Data terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia
menempati urutan ke-4 dalam jumlah Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2006
jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia 14 juta orang. Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan, didapatkan data dari jumlah klien Diabetes Mellitus
yang periksa di Puskesmas Sidorejo wilayah Desa Gedangsewu bulan Januari-
Oktober 2011 adalah sebanyak 98 orang. Sedangkan di wilayah RW 08 Desa
Gedangsewu yang telah terdiagnosis Diabetes Mellitus sebanyak 10 orang. Dari 10
responden mengatakan belum mengetahui bahwa pengobatan Diabetes Mellitus dapat
menggunakan tanaman herbal, yang diketahui hanya obat – obatan bahan kimia.
Kontrol glukosa menjadi kunci utama dari penyakit Diabetes Mellitus. Faktor
perekonomian yang labil merupakan salah satu kendala penderita diabetes melakukan
proses terapi. Apabila kepatuhan proses terapi dinilai kurang maka cenderung glukosa
darah terjadi peningkatan. Peningkatan glukosa darah yang tidak terkontrol akan
menimbulkan komplikasi antara lain kelainan pembuluh darah yang akhirnya
menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi ginjal, luka sulit sembuh dan
membusuk (gangren) dan merupakan penyebab utama penyempitan pembuluh darah
(Aterosklerosis) sehingga menimbulkan stroke. Untuk menanggulangi peningkatan
penderita Diabetes, maka diperlukan obat yang dapat membantu penderita dalam
menurunkan kadar glukosa yang berlebih. Disamping mengkonsumsi obat, penderita
Diabetes juga harus menjaga pola makan serta olahraga secara teratur. Tahun 1996 di
Universitas Mahidol, Bangkok, melaporkan Aloe Vera terbukti mengurangi kadar
glukosa darah pada 72 pasien yang kadar glukosanya sangat tinggi (Rostita,2008).
2. Tujuan
Tujuan penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui manfaat lidah buaya (Aloe Vera) sebagai penurun kadar glukosa
darah pada penderita Diabetes Mellitus.
b. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus sebelum
diberikan olahan Aloe Vera.
2) Mengidentifikasi kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus sesudah
diberikan olahan Aloe Vera.
3) Menganalisa manfaat lidah buaya (Aloe Vera) sebagai penurun kadar glukosa
darah.
B. METODE
1. Design review
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
eksperimental semu (quasy eksperimental) dengan rancangan (non equivalent
control group). Dalam penelitian ini peneliti ingin melakukan perlakuan pada
responden yaitu pada penderita Diabetes Mellitus dengan pemberian terapi herbal
yang menggunakan olahan Aloe Vera pada responden yang telah dipilih oleh
peneliti dengan perlakuan sebanyak 2 kali perhari dan dalam kurun waktu 5 hari
serta dikontrol sebelum dan sesudah diberikan olahan Aloe Vera. Populasi
penelitian ini adalah sebanyak 10 orang., dan keseluruhannya dijadikan sebagai
sampel penelitian (total sampling) dimana 5 orang sebagai kelompok perlakuan
dan 5 orang sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan
lembar observasi berisikan identitas diri responden dan kadar glukosa darah
dengan menggunakan alat berupa glukosa elektronik Nesco multicheck glucotest.
Analisis data dalam penelitian ini untuk menguji antara kelompok kontrol dengan
perlakuan (Pre Test) digunakan analisis statistik Uji One Sampel T Test.
Sedangkan untuk analisis statistik (Post Test) menggunakan Uji T Dua Sampel
Berpasangan dengan cara uji dua pihak.
2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Populasi pada penelitian ini sebanyak 10 orang dan keseluruhannya dijadikan
sebagai sampel penelitian (total sampling) dimana 5 orang sebagai kelompok
perlakuan dan 5 orang sebagai kelompok control dengan criteria inklusi :
1) Pasien telah terdiagnosa mengalami diabetes mellitus
2) Pasien yang bersedia menjadi responden
Adapun criteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
1) Pasien diabetes mellitus dengan komplikasi
i. Tipe Study
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental semu (quasy
eksperimental) dengan rancangan (non equivalent control group).
ii. Tipe responden
Berdasarkan hasil penelitian ini tipe responden perlakuan berdasarkan
umur yaitu Berdasarkan 41-45 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 46-50
tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 51-55 tahun sejumlah (20%) atau 1
responden, 56-60 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 61-65 tahun
sejumlah (20%) atau 1 responden. Sementara tipe responden kelompok control
berdasarkan umur Berdasarkan 41-45 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden,
46-50 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 51-55 tahun sejumlah (20%)
atau 1 responden, 56-60 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 61-65 tahun
sejumlah (20%) atau 1 responden.
Tipe responden kelompok perlakuan berdasarkan jenis kelamin yaitu (60%)
atau sejumlah 3 responden berjenis kelamin perempuan , (40%) atau sejumlah
2 responden berjenis kelamin laki – laki. Sementara pada kelompok control
yaitu 5 responden pada kelompok kontrol sebagian besar yaitu (60%) atau
sejumlah 3 responden berjenis kelamin perempuan , (40%) atau sejumlah 2
responden berjenis kelamin laki – laki.
Tipe responden kelompok perlakuan berdasarkan pekerjaan yaitu (60%)
atau 3 Responden Tidak Bekerja, (20%) atau 1 Responden menjadi pegawai,
(20%) atau 1 Responden menjadi petani. Sementara tipe responden kelompok
control yaitu (60%) atau 3 Responden Tidak Bekerja, (20%) atau 1 Responden
menjadi pegawai, (20%) atau 1 Responden menjadi petani.
Tipe responden kelompok perlakuan berdasarkan riwayat penyakit
keturunan adalah (80%) atau sejumlah 4 Responden menjawab ada riwayat
keturunan Diabetes Mellitus pada keluarga dan (20%) atau sejumlah 1
Responden menjawab tidak ada penyakit keturunan Diabetes Mellitus pada
keluarganya. Sementara pada kelompok control adalah (80%) atau sejumlah 4
Responden menjawab ada riwayat keturunan Diabetes Mellitus pada keluarga
dan (20%) atau sejumlah 1 Responden menjawab tidak ada penyakit keturunan
Diabetes Mellitus pada keluarganya.
iii.Tipe intervensi
Menilai kadar glukosa darah tiap responden, setelah itu responden kelompok
perlakuan akan diberikan olahan aloe vera sebanyak 2 kali perhari dan dalam
kurun waktu 5 hari. Sementara kelompok control tidak diberikan olahan aloe
vera. Kemudian kelompok perlakuan maupun control akan dilakukan
pengecekan kembali pada kadar glukosa darahnya.
iv. Tipe outcome yang diukur
Outcome yang diukur adalah kadar glukosa darah yang mengalami penurunan
setelah diberikan olahan aloe vera
3. Metode pengkajian kualitas study (critical appraisal)
(A) Are the results of the study valid?
Screening Questions
1. Did the study address a clearly focused issue? Yes
HINT: A question can be focused in terms of
a. The population studied
Populasi pada penelitian ini sebanyak 10 orang dan keseluruhannya dijadikan
sebagai sampel penelitian (total sampling) dimana 5 orang sebagai kelompok
perlakuan dan 5 orang sebagai kelompok control dengan criteria inklusi pasien
telah terdiagnosa mengalami diabetes mellitus dan pasien yang bersedia menjadi
responden. Sedangkan criteria eksklusi pada penelitian ini yaitu pasien diabetes
mellitus dengan komplikasi
b. The intervension given
Menilai kadar glukosa darah tiap responden, setelah itu responden kelompok
perlakuan akan diberikan olahan aloe vera sebanyak 2 kali perhari dan dalam
kurun waktu 5 hari. Sementara kelompok control tidak diberikan olahan aloe vera.
Kemudian kelompok perlakuan maupun control akan dilakukan pengecekan
kembali pada kadar glukosa darahnya.
c. Whether the study tried to detect a beneficial or harmful effect?
Studi ini mencoba melihat efek menguntungkan dari penggunaan aloe vera
atau lidah buaya pada penurunan kadar glukosa darah pasien diabetes mellitus
2. Did the authors use an appropriate method to answer their question? Yes
HINT: Consider
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental
semu (quasy eksperimental) dengan rancangan (non equivalent control group).
Desain penelitian ini sesuai untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Dengan
hasil akhir yang didapat yaitu adanya pengaruh aloe vera terhadap penurunan glukosa
darah pada pasien diabetes mellitus
3. Were all of the patients who entered the trial properly accounted for at its
conclusion?
Semua subyek penelitian diperhitungkan dalam hasil dan kesimpulan.
Dibandingkan dengan kelompok kontrol, responden dalam kelompok perlakuan
memiliki kadar glukosa darah yang tinggi namun saat diberikan perlakuan
glukosa darah responden menurun
a. Was follow up complete?
Follow up dijelaskan dengan lengkap. Responden perlakuan di berikan aloe vera
sebanyak 2 kali selama 5 hari
Detailed question
4. Were patients, health workers and study personel “blind” to treatment? No
Pada penelitian ini, pengobatan tidak dilakukan secara “blind”. Pengobatan yang
dilakukan secara blind tidak layak, karena tidak akan mencapai perbedaan yang
memadai dalam kontrol glukosa antara kelompok dan mungkin mengurangi
keselamatan pasien.
5. Were the groups similar at the start of the trial? No
In term of other factors that might effect the outcome such as age, sex, social class.
Pada penelitian ini, karakteristik responden berbeda-beda dari jenis kelamin usia
maupun pekerjaan. Namun dalam penelitian ini terdapat persamaan yaitu sama-
sama pasien dengan diabetes mellitus dan memiliki kadar glukosa darah yang
cukup tinggi
6. Aside from the experimental intervention, were the groups treated equally?
Yes
Selain perlakuan yang dieksperimenkan, subyek diperlakukan sama. Kelompok
kontrol dan kelompok terapi mendapatkan beberapa perlakuan yang sama seperti
dilakukan cek glukosa darah saat pretest maupun post test pada hari yang sama.
(B) What are the result?
7. How large was the treatment effect? What outcomes are measured? Yes
Rentang penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan mengalami
penurunan setelah diberikan olahan aloe vera yaitu dari 195.40 mg/dl (pre test)
menjadi 133.40 mg/dl (post test). Sementara pada kelompok control tidak
mengalami penurunan sama sekali.
(C) Will the results help locally?
8. Can the results be applied to the local population? Yes
Hasil dari penelitian ini dapat diterapkan pada populasi lokal, karena pasien lokal
dapat memenuhi kriteria pada penelitian ini, baik kriteria inklusi maupun
eksklusi.
9. Were all clinically important outcomes considered? Yes
Olahan aloe vera bisa menjadi terapi herbal bagi pasien dengan diabetes mellitus
untuk menurunkan kadar glukosa darahnya. Selain itu penelitian ini juga telah
dilakukan diberbagai tempat salah satunya di Universitas Mahidol, Bangkok,
(1996) melaporkan Aloe vera terbukti mengurangi kadar glukosa darah pada 72
pasien yang kadar glukosanya sangat tinggi.
10. Are the benefits worth the harms and costs? Yes
Manfaat dari penelitian ini sebanding dengan biaya yang dikeluarkan bahkan
melebihi ekspektasi karena penurunan glukosa darah yang didapat (195.40 mg/dl
(pre test) menjadi 133.40 mg/dl (post test)) cukup drastis.
11. This is unlikely to be addressed by the trial. But what do you think?
Menurut saya olahan aloe vera ini patut dicoba terutama bagi pasien dengan
diabetes mellitus. Selain biaya yang dikeluarkan cukup sedikit, bahan yang
diperlukan juga sangat mudah dicari serta tidak terdapat efek samping yang dalam
mengonsumsi olahan tersebut namun perlu diingat dalam cara pembuatannya
harus sesuai prosedur yang ada.
4. Cara ekstraksi data
a. Analisa Univariat
1) Kadar glukosa darah sebelum diberikan olahan aloe vera (kelompok
perlakuan)
Dari penelitian ini, 5 responden pada kelompok perlakuan diantaranya
sebanyak 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 179
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 184
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 198
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 205
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 211
mg/dl.
Sementara pada kelompok control (Pre test)
5 responden pada kelompok kontrol diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah
1 responden dengan kadar glukosa darah 176 mg/dl, 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 181 mg/dl, 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 187 mg/dl, 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 191 mg/dl, 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 215 mg/dl.
2) Kadar glukosa darah setelah diberikan olahan aloe vera (kelompok perlakuan)
Dalam penelitian ini didapatkan data daru 5 responden pada kelompok
perlakuan diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 124 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 128 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 133 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 135 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 147 mg/dl
Sementara hasil post test pada kelompok control
Diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa
darah 183 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah
189 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 196
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 198
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 216
mg/dl.
b. Analisis bivariat
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan data 5 responden pada
kelompok perlakuan yang diberi olahan aloe vera diantaranya, 1 responden
dengan kadar glukosa darah pre test 211 mg/dl menjadi (post test) 147 mg/dl
dengan selisih hasil -64 , 1 responden dengan kadar glukosa darah 184 mg/dl
menjadi (post test) 128 mg/dl dengan selisih hasil -56, 1 responden dengan
kadar glukosa darah 198 mg/dl menjadi (post test) 124 mg/dl dengan selisih
hasil -74,1 responden dengan kadar glukosa darah 179 mg/dl menjadi (post
test) 133 mg/dl dengan selisih hasil -46, 1 responden dengan kadar glukosa
darah 205 mg/dl menjadi (post test) 135 mg/dl dengan selisih hasil -70. Rata –
rata antara pre test dan post test pada kelompok perlakuan yaitu 195.40 mg/dl
menjadi 133.40 mg/dl. Dapat disimpulkan penderita Diabetes Mellitus yang
diberikan olahan aloe vera mengalami penurunan kadar glukosa darah.
Sementara pada kelompok komtrol didapatkan hasil: 5 responden pada
kelompok kontrol yang tidak diberi olahan aloe vera diantaranya, 1 responden
dengan kadar glukosa darah pre test 187 mg/dl menjadi (post test) 196 mg/dl
dengan selisih hasil +9 , 1 responden dengan kadar glukosa darah 176 mg/dl
menjadi (post test) 183 mg/dl dengan selisih hasil +7, 1 responden dengan
kadar glukosa darah 215 mg/dl menjadi (post test) 216 mg/dl dengan selisih
hasil +1, 1 responden dengan kadar glukosa darah 191 mg/dl menjadi (post
test) 198 mg/dl dengan selisih hasil +7, 1 responden dengan kadar glukosa
darah 181 mg/dl menjadi (post test) 189 mg/dl dengan selisih hasil +8. Rata –
rata antara pre test dan post test pada kelompok kontrol yaitu 190.00 mg/dl
menjadi 196.40 mg/dl. Dapat disimpulkan penderita Diabetes Mellitus yang
tidak diberikan olahan aloe vera tidak mengalami penurunan kadar glukosa
darah.
Berdasarkan hasil tersebut, dilakukan pengujian dengan Paired T-test
dan didapatkan hasil kadar glukosa darah kelompok perlakuan sebelum
diberikan olahan aloe vera dan setelah diberikan olahan aloe vera, didapatkan
rentang penurunan kadar glukosa darah 48.062 mg/dl. Diketahui nilai T tabel
yaitu 2.776 sedangkan nilai T hitung 12.351 yang berarti bahwa nilai T
Hitung lebih besar daripada T tabel. Sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak
dan H1 diterima yang
artinya ada manfaat lidah buaya (aloe vera) sebagai penurun kadar glukosa
darah pada penderita Diabetes Mellitus.
C. HASIL
Dari data yang ada didapatkan hasil didapatkan hasil kadar glukosa darah
kelompok perlakuan sebelum diberikan olahan aloe vera dan setelah diberikan
olahan aloe vera, didapatkan rentang penurunan kadar glukosa darah 48.062
mg/dl. Diketahui nilai T tabel yaitu 2.776 sedangkan nilai T hitung 12.351 yang
berarti bahwa nilai T Hitung lebih besar daripada T tabel. Sehingga dapat
disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya ada manfaat lidah buaya
(aloe vera) sebagai penurun kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus.
Penelitian ini didukung oleh penelitian dari Minh Q. Ngo, Pharm.D.; Nancy N.
Nguyen, Pharm.D.; Sachin A. Shah, Pharm.D.
Penelitian ini merupakan review dari penelitian lain yang berjumlah 8
penelitian yaitu
a. Agarwal OP. Prevention of atheromatous heart disease. Angiology. 1985; 36:
485–92.
b. Ghannam N, Kingston M, Al-Meshaal IA, et al. The antidiabetic activity of
aloes: preliminary clinical and experimental observations. Horm Res. 1986;
24:288–94.
c. Nasiff HA, Fajardo FR, Velez F, et al. Efecto del aloe sobre la hiperlipedemia
en pacientes refractarios a la dieta. Rev Cuba Med Gen Integr. 1993; 9:43–51.
Abstract. [In Spanish].
d. Yongchaiyudha S, Rungipitarangsi V, Bunyapraphatsara N, et al. Antidiabetic
activity of Aloe vera L. juice. I. Clinical trial in new cases of diabetes
mellitus. Phytomedicine. 1996; 3:241–3.
e. Bunyapraphatsara N, Yongchaiyudha S, Rungipitarangsi V, et al. Antidiabetic
activity of Aloe vera L. juice. II. Clinical trial in diabetes mellitus patients in
combination with glibenclamide. Phytomedicine. 1996; 3:245–8.
f. Chalaprawat M. The hypoglycemic effects of aloe vera in Thai diabetic
patients. J Clin Epidemiol. 1997; 50(suppl_1):S3.
g. Devaraj S, Jialal R, Jialal I, et al. Effect of aloe vera supplements in patients
with prediabetes. FASEB J. 2009; 23:900.7. Abstract.
h. Yagi A, Hegazy S, Kabbash A, et al. Possible hypoglycemic effect of Aloe
vera L. high molecular weight fractions on type 2 diabetic patients. J Saudi
Pharm Soc. 2009; 16:209–15.
Dari 8 penelitian tersebut 6 diantaranya membahas tentang manfaat ole
vera bagi pasien diabetes mellitus, 1 diantaranya membahas tentang diabetes
mellitus dan disiplidemia dan 1 diantaranya hanya membahas disiplidemia
dengan total sampel yang digunakan sebanyak 5285 pasien, yang dinilai
menggunakan lidah buaya lisan pada manusia.. Hasil yang didapat yaitu 6
dari 8 studi yang dievaluasi pada pasien diabetes menunjukkan penurunan
yang signifikan pada glukosa darah. (Penelitian nomor a,b,d,e,h) Sementara
dua studi yang tersisa melaporkan trend menuju penurunan darah dalam
kelompok perlakukan (Penelitian nomor f,g). Salah satu contoh penelitian
yang dibahas pada jurnal ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ghannam et
al (1986) yang mempelajari lima, pasien non-insulin-dependent sehat dengan
diabetes mellitus yang mengaku pernah menggunakan latex lidah
buaya.Pasien menerima setengah sendok teh lidah buaya lateks, dalam bentuk
resin kering, setiap hari selama 4-14 minggu. Dan hasil yang didapatkan yaitu
gula darah pada semua pasien menurun yang awalnya rata-raya 273 ± 56 mg /
dL menjadi 151 ± 51 mg / dL setelah pengobatan ( p < 0,001). Penelitian ini
juga mendapatkan hasil penurunan HbA1c pada pasien diabetes.
D. PEMBAHASAN
Kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus sesudah diberikan olahan
aloe vera dirumah klien Diabetes Mellitus berdasarkan hasil penelitian diketahui
pengukuran kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan mayoritas mengalami
penurunan. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan kadar
glukosa darah. Rentang penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan
mengalami penurunan setelah diberikan olahan aloe vera yaitu dari 195.40 mg/dl
(pre test) menjadi 133.40 mg/dl (post test). Data tersebut membuktikan bahwa
terjadi penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan. Penurunan
kadar glukosa darah akibat perlakuan dengan pemberian aloevera berfungsi untuk
memperbaiki pankreas. Senyawa yang berperan penting dalam penurunan kadar
glukosa yaitu Cromium, inositol (merupakan bagian dari Vitamin B kompleks)
dan Vitamin A. Adapun senyawa lain sebagai penurun kadar glukosa darah yaitu
Mono dan polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, untuk memproduksi
mucopolisakarida, menekan kadar glukosa dan trigliserida post pandrial dan
menurunkan ratio glukosa post pandrial. Pada tumbuhan Aloe Vera yang
digunakan sebagai terapi yaitu daging dari aloe vera tersebut. Tahun 1996 di
Universitas Mahidol, Bangkok, melaporkan Aloe vera terbukti mengurangi kadar
glukosa darah pada 72 pasien yang kadar glukosanya sangat tinggi (Rostita,2008).
Dari uraian fakta dan teori diatas, peneliti sependapat bahwa penurunan kadar
glukosa darah pada kelompok perlakuan setelah diberikan olahan aloe vera pada
penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
pada tahun 1996 di Universitas Mahidol, Bangkok, melaporkan Aloe vera terbukti
mengurangi kadar glukosa darah pada 72 pasien yang kadar glukosanya sangat
tinggi. Pada penelitian ini didapatkan rentang penurunan kadar glukosa darah
pada kelompok perlakuan mengalami penurunan setelah diberikan olahan aloe
vera yaitu dari 195.40 mg/dl (pre test) menjadi 133.40 mg/dl (post test).
Sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan sama sekali. Hal
tersebut dikarenakan kelompok perlakuan diberikan olahan aloe vera yang direbus
kemudian disaring dan diminum saat hangat setelah makan 2-3 gelas perhari
(1gelas = 200cc ). Lama pemberian terapi aloe vera tergolong singkat hanya 5
hari berturut-turut. Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan
olahan aloe vera, kadar glukosa pada penderita Diabetes Mellitus tersebut tidak
mengalami penurunan.
E. PENUTUP
Pada daging aloe vera yaitu berfungsi untuk memperbaiki pankreas. Senyawa
yang berperan penting dalam penurunan kadar glukosa yaitu Cromium, inositol
(merupakan bagian dari Vitamin B kompleks) dan Vitamin A. Adapun senyawa
lain sebagai penurun kadar glukosa darah yaitu Mono dan polisakarida, selulosa,
glukosa, mannose aldopentosa, rhamnosa yang berfungsi sebagai memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh, untuk memproduksi mucopolisakarida, menekan
kadar glukosa dan trigliserida post pandrial dan menurunkan ratio glukosa post
pandrial. Pada tumbuhan Aloe Vera yang digunakan sebagai terapi yaitu daging
dari aloe vera tersebut.
F. DAFTAR PUSTAKA
Kurniasari,Ike Setya. 2012.Manfaat lidah buaya (aloe vera) sebagai penurun
kadar glukosa darah pada penderita diabetes
mellitus.http://ejournal.akperpamenangac.id/index.php/akp/article/view
File/113/97.Diakses tanggal 13 Juli 2018
Minh Q et al.2010. Oral aloe vera for treatment of diabetes mellitus and
dyslipidemia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20966143 .Diakses
tanggal 13 Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai