Anda di halaman 1dari 11

1

BAB 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang


dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Nyeri adalah
sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat
dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang,
mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah konsep yang sulit
dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009). Menurut International Association
for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry (2009), nyeri adalah pengalaman
perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual
maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Nyeri
merupakan suatu rasa atau sensasi yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat.
Selain cedera, nyeri juga dirasakan oleh individu yang melakukan operasi.
Operasi atau pembedahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pengobatan penyakit dengan jalan memotong, mengiris atau membuka bagian
tubuh yang sakit. Keluhan adanya rasa nyeri atau sakit sering kali merupakan
alasan individu untuk mendapatkan perawatan medis. Pasien dan keluarganya
kurang mengetahui tentang nyeri dan cara mengatasi nyeri secara non
farmokologi sehingga mereka seringkali meminta obat-obatan untuk mengurangi
nyeri pada saat nyeri muncul. Pendidikan kesehatan ini dilatar belakangi bahwa
pasien dan keluarga diruang dahlia RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya belum
pernah mendapatkan Pendidikan Kesehatan tentang nyeri.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari Word Health Organization
(WHO) (2015), jumlah pasien nyeri pembedahan meningkat dari tahun ke tahun,
pada tahun 2011 tercatat terdapat 140 juta pasien atau sekitar 1,9% di seluruh
dunia, pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 148 juta pasien atau sekitar
2,1%, Sedangkan menurut Fabbian, Giorgi, Palam, Menegatti, Gallerani &
Manfredini (2014), prevalensi nyeri di Italia di alami oleh 21% pasien penyakit
kanker, 33% pasien penyakit cardiovaskuler, 23% pasien penyakit Pulmo, 24%
pasien dengan penyakit pembuluh darah, 16% pasien dengan gangguan

1
2

musculoskeletal, 18% pasien dengan penyakit saraf, 4% pasien penyakit kulit,


15% pasien penyakit ginjal, 16% pasien dengan penyakit gangguan metabolik,
10% pasien penyakit hepatik, 9% pasien dengan penyakit dan gangguan pankreas,
12% pasien dengan penyakit dan gangguan lambung dan 11% pasien dengan
penyakit dan gangguan pada usus. Jumlah prevalensi nyeri secara keseluruhan
belum pernah di teliti di Indonesia, namun diperkirakan nyeri kanker dialami oleh
sekitar 12,7 juta orang atau sekitar 5% dari penduduk Indonesia (WHO, 2014),
angka kejadian nyeri rematik di Indonesia mencapai 23,6-31,3% (Purastuti dalam
Fanada & Muda 2012), sedangkan nyeri punggung bawah (LBP) sebanyak 40%
penduduk dengan jumlah prevalensi pada laki-laki sekitar 18,2% dan wanita
13,6% (Wulandari, Maja & Khosama, 2013.
Nyeri merupakan alasan yang paling umum seseorang mencari bantuan
perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama proses penyakit, pemeriksaan
diagnostik dan proses pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan
banyak orang. Perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain tidak bisa melihat dan
merasakan nyeri yang dialami oleh klien, karena nyeri bersifat subyektif (antara
satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam menyikapi nyeri). Bidan
memberi asuhan kebidanan kepada klien di berbagai situasi dan keadaan, yang
memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan. Menurut beberapa teori
kebidanan kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan
pemberian asuhan kebidanan. Pernyataan tersebut didukung oleh Kolcaba yang
mengatakan bahwa kenyamanan adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia.
Salah Satu cara untuk mengurangi rasa nyeri untuk pasien yang
mengalami nyeri agar berkurang dengan cara melakukan manajemen nyeri secara
non farmakologis. Nyeri adalah suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Nyeri adalah sensasi
yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi
dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang, mengubah
kehidupan orang tersebut. Sehingga perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien
agar dapat mengatasi nyeri saat timbulnya nyeri tanpa menggunakan obat di ruang
Aster RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, maka kelompok memilih topik
3

penyuluhan manajemen Nyeri untuk mengatasi atau mengurangi nyeri saat terjadi
nya nyeri di ruang Aster RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarganya
mampu mengerti, memahami dan dapat mempraktekan atau melakukan
menajemet nyeri secara mandiri.

1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama 30 menit tentang cara
mencuci tangan yang benar dan sehat, adik-adik TK dapat:
1. Menjelaskan pengertian nyeri
2. Menjelaskan klasifikasi nyeri
3. Menjelaskan tanda dan gejala nyeri
4. Melakukan manajemen nyeri nonfarmakologi

1.3 Metode Penyuluhan


1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

1.4 Media
1. Poster
2. Ex Benner
3. Leaflet

1.5 Pelaksanaan tugas


Adapun rangkaian kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh
mahasiswa STIKES Eka Harap Palangka Raya.
1) Topik : Menajemen Nyeri
2) Media dan Alat : Poster,Ex Benner dan Leaflet
3) Tempat : Ruang Aster
4

4) Hari dan Tanggal : Rabu, 26 Mei 2018


5) Jam : 16.00 WIB

1.6 Seting Tempat


Ket :
: Fasilitator

: Peserta

: Moderator, Penyaji

:
1.7 Tugas Pengorganisasian
Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan pendidikan
kesehatan ini meliputi :
1) Moderator : Agustin Cristiyani
Uraian tugas :
(1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
(2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
(3) Menutup acara penyuluhan.
2) Penyuluh/Pengajar : Eko Saputra
Uraian tugas :
(1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
(2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
(3) Memotivasi peserta untuk bertanya.
3) Fasilitator : Vini Widia Putri
Uraian tugas :
(1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
(2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
(3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
5

(4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
(5) Membagikan leaflet kepada peserta

1.8 Kegiatan Penyuluhan


No. Waktu Kegiatan Peyuluhan Kegiatan peserta
Langkah-
langkah
Pembukaan : a. Menjawab
salam
- Membuka kegiatan dengan b. Mendengarkan
mengucapkan dan
3 - Menjelaskan tujuan yang memperhatikan
1. Pendahuluan akan di sampaikan dari
Menit
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang
akan dibahas pada saat
penyuluhan
Pelaksanaan : a. Memperhatikan
dan menjawab
Menjelaskan tentang : pertanyaan
- Menjelaskan pengertian yang dilakukan
nyeri b. Bertanya dan
15 menjawab
2. Penyajian
menit - Menjelaskan klasifikasi
pertanyaan
nyeri
- Menjelaskan tanda dan yang diajukan
gejala nyeri
- Menjelaskan manajemen
nyeri nonfarmakologi
1. Evaluasi
- Menanyakan kepada
peserta tentang materi
6 yang telah diberikan.
3. Evaluasi Pasrtisipasi aktif
Menit

Terminasi: a. Mendengarkan
- Mengucapkan b. Menjawab
2 terimakasih atas perhatian salam
4. Terminasi peserta
menit
- Mengucapkan salam
penutup
6

1.9 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Waktu untuk mulai acara, persiapan alat, persiapan media, kelengkapan
jumlah mahasiswa, kelengkapan alat yang akan digunakan.
2. Evaluasi Proses
Bagaimana berlangsungnya proses kegiatan, ada hambatan atau tidak ada
hambatan, keaktifan pasien dan keluarga, Tanya jawab bias hidup atau tidak.
3. Evaluasi Hasil
a) Dengan memberikan pertanyaan secara lisan.
b) Menjelaskan pengertian nyeri
c) Menjelaskan klasifikasi nyeri
d) Menjelaskan tanda dan gejala nyeri
e) Menjelaskan manajemen nyeri nonfarmakologi
7

BAB 2
MATERI PENYULUHAN
2.1 Definisi
Nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh
individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya atau
nyeri adalah perasaan spesifik seseorang yang diinformasikan oleh mekanisme
pertahanan organisasi tubuh terhadap suatu lesi (kerusakan jaringan).

2.2. Klasifikasi Nyeri


2.2.1 Nyeri akut
Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang disebabkan karena suatu
cidera,prosedur pembedahan, proses penyakit atau fungsi abnormal otot dan
visera.
2.2.1. Nyeri kronik
Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yang menetap melebihi rentang
waktu suatu proses akut atau melebihi kurun waktu normal tercapainya
suatu penyembuhan; periodenya dapat bervariasi dari 1 hingga 6 bulan

2.3. Tanda dan Gejala Nyeri


2.3.1 Suara
1) Menangis
2) Merintih
3) menarik/ menghembuskan nafas
2.3.2 Ekspresi Wajah
1) meringis
2) menggigt lidah , mengatupkan gigi
3) tertutup rapat/membuka mata atau mulut
4) menggigit bibir
2.3.4 Pergerakan Tubuh
1) Kegelisahan
2) mondar-mandir
3) gerakan menggosok atau berirama
4) bergerak melindungi tubuh

7
8

5) otot tegang
2.3.4 Interaksi Sosial
1) menghindari percakapan dan kontak sosial
2) berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
3) disorientasi waktu

2.4 Manajemen Nyeri Nonfarmakologi


2.4.1 Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain
sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
1) Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
2) Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3) Menonton TV
4) Medengarkan musik, radio, dll
2.4.2 Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi
dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan
aktivitas simpatik dalam system saraf otonom .
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
9

10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang


11) Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
10

BAB 3
LAPORAN HASIL KEGIATAN

3.1 Tahap Persiapan


Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam tahap persiapan
kegiatan, meliputi:
1) Menentukan sasaran atau tempat dilaksanakannya pendidikan kesehatan dan
memohon persetujuan dilaksanakan kegiatan tersebut.
2) Membuat proposal kegiatan pendidikan kesehatan serta mengkonsultasikan
proposal tersebut dengan pembimbing.
3) Menyiapkan alat (media) serta hal-hal yang akan digunakan dalam waktu
empat hari.
4) Menyerahkan surat permohonan pelaksanaan pendidikan kesehatan.
5) Menyiapkan surat tugas mahasiswa untuk melaksanakan pendidikan
kesehatan yang telah diajukan melalui pembimbing atau CI di Ruang Aster.
6) Melakukan Role Play satu hari sebelum melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di Ruang Aster.

3.2 Tahap Pelaksanaan


Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam tahap pelaksanaan
kegiatan, meliputi:
1) Mahasiswa datang pada pukul 15.00 WIB untuk melakukan persiapan alat,
tempat yang akan digunakan.
2) Penyuluhan dilakukan pada pukul 16.00 WIB sampai dengan 16.30 WIB
didalam ruangan.
3) Peserta yang hadir sejumlah 6 orang.
4) Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang ditetapkan sebagai
fasilitator kegiatan pendidikan Kesehatan.
5) Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh peserta.

10
11

3.3 Tahap Evaluasi


1) Evaluasi Struktur
a. Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan
b. Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan
c. Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan
2) Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dilakukan pada pukul 16.00 WIB sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
b. Selama penyuluhan peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan aktif
serta tidak ada yang meninggalkan tempat.
c. Peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
3) Evaluasi Hasil
Peserta yang mengikuti penyuluhan sudah mampu memahami penyuluhan
tentang Manajemen Nyeri.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lembar Konsul
    Lembar Konsul
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsul
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Jenis Dan Bentuk Narkotika
    Jenis Dan Bentuk Narkotika
    Dokumen48 halaman
    Jenis Dan Bentuk Narkotika
    Anonymous Xqytzr3Ysq
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen19 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen8 halaman
    Bab 4
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Mencuci Tangan Leaflet
    Mencuci Tangan Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Mencuci Tangan Leaflet
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • SAP Gastristis
    SAP Gastristis
    Dokumen6 halaman
    SAP Gastristis
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
    Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
    Dokumen8 halaman
    Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
    Rustina
    0% (1)
  • Dokumentasi Nusa Indah
    Dokumentasi Nusa Indah
    Dokumen4 halaman
    Dokumentasi Nusa Indah
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen19 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab1-Bab 4 Aster
    Bab1-Bab 4 Aster
    Dokumen12 halaman
    Bab1-Bab 4 Aster
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Nyeri Selesai
    Leaflet Nyeri Selesai
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Nyeri Selesai
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen19 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Dokumentasi Nusa Indah
    Dokumentasi Nusa Indah
    Dokumen4 halaman
    Dokumentasi Nusa Indah
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • 6
    6
    Dokumen1 halaman
    6
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Dokumen5 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Topik
    Topik
    Dokumen1 halaman
    Topik
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Dokumen14 halaman
    BAB 3 New
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • INFORMED CONSENT
    INFORMED CONSENT
    Dokumen9 halaman
    INFORMED CONSENT
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Hipertensi Panarung
    Leaflet Hipertensi Panarung
    Dokumen1 halaman
    Leaflet Hipertensi Panarung
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Dokumen14 halaman
    BAB 3 New
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 New
    Bab 2 New
    Dokumen2 halaman
    Bab 2 New
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Peserta Pendidikan Kesehatan
    Daftar Hadir Peserta Pendidikan Kesehatan
    Dokumen3 halaman
    Daftar Hadir Peserta Pendidikan Kesehatan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Topik
    Topik
    Dokumen1 halaman
    Topik
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Sap PK Panarung Fiks
    Sap PK Panarung Fiks
    Dokumen5 halaman
    Sap PK Panarung Fiks
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 New
    Bab 1 New
    Dokumen23 halaman
    Bab 1 New
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Riset Kel 2
    Riset Kel 2
    Dokumen16 halaman
    Riset Kel 2
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat