Anda di halaman 1dari 14

BAB 3

METEOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh
proses penelitian.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitiann pra eksperimental
dengan pendekatan One group pra post test design yaitu jenis penelitian yang
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok
subjek. Kelompok subjek observasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian
diobservasi lagi setelah intervensi. Dengan studi ini akan diperoleh prevalensi
atau efek suatu fenomena (variabel dependen) dihubungkan dengan penyebab
(variabel dependen) (Nursalam, 2013: 165). Pada penelitian ini, peneliti
memberikan kuesioner tingkat pengetahuan tentang penyakit asam urat dan
kolesterol dan melakukan penyuluhan tentang diet asam urat dan kolesterol.
Sebelum (pre test) dan sesudah (post test) dinilai pengaruhnya terhadap kadar
asam urat dan kolesterol.

3.2 Kerangka Kerja


Kerangka kerja merupakan bagan kerja rancangan kegiatan penelitian yang
akan dilakukan. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, dan teknik sampling
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisa data (Hidayat, 2008: 31).
Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Populasi
Semua lansia di Wilayah UPTD Puskesmas
panarung Palangka Raya

Sampling
Menggunakan metode purposive sampling

Sampel
Lansia yang menderita asam urat

Informed Consent

Variabel Independen Variabel Dependen


Pendidikan kesehatan tentang diet Tingkat pengetahuan
asam urat pada lansia

Pengumpulan Data
Kuesioner

Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Analisa Data
Uji Beda Z

Penyajian Hasil dan Kesimpulan

Bagan 3.1 Kerangka Kerja Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Diet


Asam Urat Terhadap Tingkat Pengetahuan pada Lansia di
Wilayah UPTD Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka Raya.
3.3 Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel merupakan bagian penelitian dengan cara menentukan
variabel-variabel yang ada dalam penelitian seperti variabel independen (bebas)
dan dependen (terikat) (Hidayat, 2008: 34).
3.3.1 Variabel Independen
Variabel yang mempengaruhi atau nilanya menentukan variable lain. Suatu
kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak
pada variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan
diukur untuk mengetahui hubungannya atau penagruhnya terhadap variabel lain
(Nursalam, 2013: 177). Variabel independen (bebas) yang ada dalam penelitian
ini adalah pendidikan kesehatan tentang diet asam urat.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel
respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain.
Variabel terikat adalah adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan
ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2013: 178).
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan pada
lansia.

3.4 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefiniskan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)
itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
oleh orang lain (Nursalam, 2013: 181).
Tabel 3.2 Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Diet Asam Urat Terhadap Tingkat Pengetahuan Pada Lansia
Di Panti Wilayah UPTD Puskesmas Kereng Bangkirai Palangka Raya.
Nama Variabel Definisi Operasioanl Parameter Alat Ukur Skala Skor
1. Variabel Kegiatan menyebarkan Pendidikan kesehatan SOP Nominal 1 = Tidak
Independen informasi tentang diet meliputi. 2 = Ya
Pendidikan asam urat serta 1) Pengertian asam urat Kategori:
kesehatan tentang diharapakan dapat 2) Penyebab asam urat 1. Baik : bila diperoleh
diet asam urat. mengubah perilaku hidup 3) Tanda dan gejala skor 51%-100%
sehat sesorang. asam urat 2. Kurang : bila
4) Kadar asam urat diperoleh skor <50%
5) Komplikasi
6) Pencegahan
7) Diet asam urat
2. Variabel Kemampuan yang Tingkat pengetahuan Kuesioner Ordinal 1= Bila jawaban benar 1
Dependen diperoleh sesorang melalui tentang penyakit asam 2= Bila jawaban benar 2
Tingkat informasi yang diterima. urat dan kolesterol 3= Bila jawaban benar 3
pengetahuan meliputi: 4= Bila jawaban benar 4
tentang penyakit 1) Tahu (know) Rumus:
asam urat 2) Memahami
𝑠𝑝
(comprehension) N = 𝑠𝑚 x 100%
3) Aplikasi (application) N : Nilai Pengetahuan
Sp : skor yang didapat
Sm : skor tertinggi
maksimum
Kategori:
3. Baik : bila diperoleh
skor 75%-100%
4. Cukup : bila diperoleh
skor 56%-74%
5. Kurang : bila
diperoleh skor <55%
3.5 Populasi, Sampel dan Sampling
3.5.1 Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan (Nursalam,). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
lansia yang tinggal di Wilayah UPTD Puskesmas Panarung Palangka Raya.
Populasi target adalah lansia yang terkena penyakit asam urat di Wilayah UPTD
Puskesmas Kereng Bangkirai.
3.5.2 Sampel
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013: 171). Sampel dalam
penelitian ini adalah lansia yang terkena penyakit asam urat di Wilayah UPTD
Puskesmas Panarung Palangka Raya. Berdasarkan kriterianya, sampel dibagi
dalam kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan
dapat atau tidaknya sampel digunakan. Besar sampel dihitung dengan rumus
sebagai berikut (Nursalam, 2013 : 172).
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2
Keterangan.
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat signifikasi (p)

Dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel yang dibedakan menjadi 2


kriteria, yaitu.
3.5.2.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013: 172). Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah.
1) Lansia yang dapat berkomunikasi dengan baik dan kooperatif
2) Lansia yang bersedia menjadi responden
3) Lansia yang menderita penyakit asam urat
3.5.2.2 Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengelurakan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari penelitian (Nursalam, 2013: 172). Kriteria eksklusi
pada penelitian ini adalah.
1) Lansia yang tidak bersedia menjadi responden.
2) Lansia yang tidak kooperatif.
3) Lansia yang tidak menderita penyakit asam urat.
3.5.3 Sampling
Sampling adalah proses penyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada (Nursalam, 2013: 157). Pada penelitian ini digunakan proses
teknik Purposive sampling, yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih
sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah
dalam penelitian), sehingga sampel terserbut dapat mewakili karakteristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya.

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.6.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama penelitian berlangsung. Lokasi penelitian dilakukan pada lansia yang
terkena penyakit asam urat di Wilayah UPTD Puskesmas Panarung Palangka
Raya.
3.6.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan. Waktu penelitian dalam penelitian
ini dilakukan selama 1 bulan pada bulan April 2015.
3.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data
3.7.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2013: 191).
Tahap pengumpulan data dimulai dari pengajuan judul proposal diterima,
peneliti mendapatkan surat izin survei pendahuluan untuk data awal penyusunan
proposal penelitian dari STIKes Eka Harap Palangka Raya kepada Kepala UPTD
Puskesmas Panarung Palangka Raya. Setelah surat diterima, kemudian disetujui
untuk dilakukannya survei pendahuluan di Wilayah UPTD Puskesmas Palangka
Raya. Proposal yang dibuat dan telah di acc maka akan dilakukan ujian proposal,
proposal dinyatakan lulus dan siap untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu
penelitian. Setelah mulai penelitian, peneliti menyeleksi responden dengan
berpedoman pada kriteria inklusi yang telah ditentukan. Kemudian peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian selama pengumpulan data dan jika
responden bersedia untuk diteliti maka responden diminta untuk tanda tangan
persetujuan dengan memberikan informed consent. Setelah mendapatkan sampel,
sebelum diberikan intervensi akan diberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat
pengetahuan lansia tentang penyakit asam urat.
3.7.2 Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner.
Kuesioner berisi beberapa pertanyaan tertutup yang langsung diajukan kepada
responden. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dalam dua bagian yang terdiri
atas data demografi responden dan kuesioner penyakit asam urat. Sebelum
kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang
sebenarnya, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji coba kepada responden lain
yang memiliki karakter sama dengan karakter populasi penelitian.
1.7.2.1 Uji Validitas dan Rehabilitas
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2006 dalam Budiman, 2013 : 22). Uji
validitas dilakukan untuk menguji validitas setiap pertanyaan angket. Teknik uji
yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Jika pertanyaan tidak
valid, maka pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan. Pertanyaan-pertanyaan
yang sudah valid kemudian baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
melalui tahap-tahap sebagai berikut (Susilo, 2014 : 155-158).
(1) Input data dalam format SPSS.
(2) Klik analisa dan pilih scale kemudian klik → di reliability analysis.
(3) Pindahkan seluruh item pernyataan pada → kotak item. Blok seluruh item
pernyataan pada kotak sebelah kiri dan pindahkan ke kotak di kanannya.
Kotak model ALPHA tetap saja.
(4) Pada kotak Descriptives for → pilih kotak kecil scale if item deleted
kemudian → continue dan OK.
(5) Out-put validitas dan reliabilitas
(6) Pada kolom corrected item-total correction bandingkan dengan tabel r.
Apabila lebih besar dari nilai tabel r, maka item dinyatakan valid. Apabila
nilai corrected item-total correction ada yang lebih kecil dari nilai r tabel
maka item tidak valid dan sebaiknya dikeluarkan dari instrumen penelitian.
Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan pernyataan
pada item kuisioner.
Langkah-langkah mencari nilai r table dan t table dengan mempergunakan
SPSS (Susilo, 2014 : 159).
(1) Nilai t table dicari dengan langkah: menentukan df (derajat bebas) = N
(jumlah item instrumen penelitian riset) – 2.
(2) Buka SPSS → klik data view isikan nilai df dengan N – 2 lalu → transform
selanjutnya pilih compute variable.
(3) Isikan pada kolom target variable t_0.05 pada level signifikansi 95%.
Kemudian pada kotak Numeric expression, ketik rumus IDF.T (0,95,df) →
OK.
(4) Maka didapat nilai t tabel.
(5) Selanjutnya untuk mencari r table, ulangi lagi dengan transform dan
compute variabel. Pada kotak target variable → ketik r_0.05 sedangkan
pada kotak numeric expression ketik rumus t_0,05/SQRT(df+t_0.05*2)
(6) Luaran nilai r yang dipergunakan sebagai cut of point uji validitas pada
kuisioner.
Hasil uji akan dibandingkan antara harga r hitung dan r tabel dengan taraf
signifikan 0,05. Apabila hasil r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid
untuk digunakan penelitian.
2) Uji Rehabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten atau sama bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat ukur yang sama (Budiman, 2013 : 22).
Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang terletak
di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap pertanyaan
dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta maka pertanyaan tersebut
reliabel (Budiman, 2013 : 22). Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel luaran
reliability statistics pada nilai Alpha Cronbach’s (Susilo, 2014 : 167).
Menurut Budi (2006), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach
diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala alpha tersebut
dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Cronbach atau α
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Kurang reliabel
> 0,20 – 0,40 Agak reliabel
> 0,40 – 0,60 Reliabel
> 0,60 – 0,80 Cukup reliabel
> 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

3.7.3 Pengolahan Data


Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan
mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh
dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian
hipotesis. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, di antaranya (Hidayat, 2009: 107). Pengolahan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer dengan bantuan
SPSS (Statistic Product and Service Solution) for windows version 20.
3.7.2.1 Editing (penyuntingan)
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan
data atau setelah data terkumpul.

3.7.2.2 Coding (pengkodean)


Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
bila pengolahan data dan anlisis data menggunakan computer. Biasanya dalam
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book)
untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
Kode yang digunakan berupa angka yang selanjutnya akan diproses dengan
komputer.
1) Responden
Kode: R1, R2, R3, dan seterusnya.
2) Jenis kelamin
Kode: 1 = Laki-laki
2 = Perempuan
3) Umur
Kode: 1 = Usia 45-59 tahun
2 = Usia 60-74 tahun
3 = Usia 75-90 tahun
4 = Usia > 90 tahun
4) Lama menderita asam urat
Kode: 1 = Kurang dari 1 tahun
2 = Kurang lebih 1 tahun
3 = Lebih dari 1 tahun
5) Tingkat pengetahuan
Kode: 1 = Bila jawaban benar 1
2 = Bila jawaban benar 2
3 = Bila jawaban benar 3
4 = Bila jawaban benar 4
2.7.3.2 Scoring (penilaian)
Scoring adalah menentukan skor atau nilai untuk setiap item pertanyaan,
tentukan nilai terendah dan tertinggi, tetapkan jumlah kuesioner dan bobot
masing-masing kuesioner.
Tingkat pengetahuan
Nilai: 1 = Baik 75-100%
2 = Cukup 56-74%
3 = Kurang ≤ 55%
2.7.3.3 Tabulating (tabulasi)
Pembuatan tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat
tabulasi merupakan tindakan memasukkan data ke dalam table dan menagatur
semua angka sehingga dihitung dalam berbagai kategori.
2.7.4 Analisa data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan
pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
mengungkap fenomena (Hidayat, 2009: 117). Analisa data dapat dibagi dalam
analisa univariat, bivariat.

1.7.4.1 Analisa Univariat


Analisa univariat adalah analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
1.7.4.2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui
kemungkinan adanya hubungan atau korelasi dari dua variabel. Variabel
independent dalam penelitia ini adalah pendidikan kesehatan tentang diet asam
urat sedangkan variabel dependent adalah tingkat pengetahuan pada lansia. Uji
statistik yang digunakan yaitu uji beda Z, uji ini dilakukan terhadap 2 sampel
berpasangan (paired). Sampel yang berpasangan merupakan sebagai sebuah
sampel dengan subjek yang sama tetapi mengalami 2 perlakuan atau pengukuran
yang berbeda (longitudinal). Tetap menggunakan pada analyze uji t apabila data
responden penelitian < 30 responden di SPSS.
Pada jumlah sampel yang besar > 30, maka uji t dapat digantikan dengan uji
z, hasil yang didapat dapat diinterprestasikan sebagai perolehan z, seperti (t
hitung), untuk jumlah sampel > 30 akan sama dengan angka z hitung. Sedangkan
angka signifikasi atau probabilitas tetap mempunyai arti yang sama untuk
menolak atau menerima Ho (Susilo, 2014: 172).
Adapun langkah-langkah uji beda Z menggunakan SPSS yaitu sebagai
berikut:
1) Klik Start  All Program IBM SPSS Statistik IBM SPSS Statistik 20.
2) Kotak dialog SPSS akan terbuka, klik tombol Cancel untuk membuat data
baru.
3) Klik Variable view  Name (ketik judul dari masing-masing variabel) 
Values (isi dengan kategori yang telah ditentukan oleh peneliti misalnya 1 =
kurang, 2 = cukup, 3= baik)  klik add  Measure (pilih Scale/ukuran data
dari kategori yang ada) OK. Setelah itu ulangi seperti cara di atas untuk
memasukkan variabel lainnya.
4) Klik Data View lalu masukan data yang sudah diberi kode sesuai dengan
variabel yang sudah didefinisikan pada variabel view.
5) Klik menu Analyze Compare Means Paired-Samples T Test.
6) Pada kotak dialog Paired Samples T Test, masukan variabel pre pada
kolom Variable1 dan Variabel Post pada kolom Variable2 pada bagian
Paired Variables.
7) Selanjutnya klik OK maka akan didapatkan hasil output.
3.8 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penulis dalam penelitian ini adalah kurangnya literatur dalam
pembahasan teori tentang kolesterol. Keterbatasan penelitian memaparkan hal-hal
atau variabel yang sebenarnya mencakup di dalam keluasan lingkup penelitian
tetapi karena kesulitan-kesulitan metodologis atau prosedural tertentu sehingga
tidak dapat dicakup di dalam penelitian dan luar kendali peneliti.
3.9 Etika Penulisan
3.9.1 Informed Consent
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed consent
berupa lembar persetujuan untuk menjadi respondens. Pemberian informed
consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek
bersedia, maka mereka harus mendatangani lembar persetujuan dan jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut
(Hidayat, 2008: 58).
3.9.2 Anonimity (Tanpa nama)
Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data. Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data tersebut (Hidayat, 2008: 59).
3.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil
penelitian (Hidayat, 2008: 59).

Anda mungkin juga menyukai

  • Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
    Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
    Dokumen8 halaman
    Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
    Rustina
    0% (1)
  • Lembar Konsul
    Lembar Konsul
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsul
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Jenis Dan Bentuk Narkotika
    Jenis Dan Bentuk Narkotika
    Dokumen48 halaman
    Jenis Dan Bentuk Narkotika
    Anonymous Xqytzr3Ysq
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen19 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen8 halaman
    Bab 4
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Mencuci Tangan Leaflet
    Mencuci Tangan Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Mencuci Tangan Leaflet
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • SAP Gastristis
    SAP Gastristis
    Dokumen6 halaman
    SAP Gastristis
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Dokumentasi Nusa Indah
    Dokumentasi Nusa Indah
    Dokumen4 halaman
    Dokumentasi Nusa Indah
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen19 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab1-Bab 4 Aster
    Bab1-Bab 4 Aster
    Dokumen12 halaman
    Bab1-Bab 4 Aster
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Topik
    Topik
    Dokumen1 halaman
    Topik
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Nyeri Selesai
    Leaflet Nyeri Selesai
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Nyeri Selesai
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen19 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Dokumentasi Nusa Indah
    Dokumentasi Nusa Indah
    Dokumen4 halaman
    Dokumentasi Nusa Indah
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • 6
    6
    Dokumen1 halaman
    6
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Dokumen5 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 New
    Bab 2 New
    Dokumen2 halaman
    Bab 2 New
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • INFORMED CONSENT
    INFORMED CONSENT
    Dokumen9 halaman
    INFORMED CONSENT
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Peserta Pendidikan Kesehatan
    Daftar Hadir Peserta Pendidikan Kesehatan
    Dokumen3 halaman
    Daftar Hadir Peserta Pendidikan Kesehatan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Hipertensi Panarung
    Leaflet Hipertensi Panarung
    Dokumen1 halaman
    Leaflet Hipertensi Panarung
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Dokumen14 halaman
    BAB 3 New
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Materi Penyuluhan
    Materi Penyuluhan
    Dokumen11 halaman
    Materi Penyuluhan
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Topik
    Topik
    Dokumen1 halaman
    Topik
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Sap PK Panarung Fiks
    Sap PK Panarung Fiks
    Dokumen5 halaman
    Sap PK Panarung Fiks
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 New
    Bab 1 New
    Dokumen23 halaman
    Bab 1 New
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Riset Kel 2
    Riset Kel 2
    Dokumen16 halaman
    Riset Kel 2
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat