BHISMA MARGIJANTO
11-2013-032
Pendahuluan
Magnesium
Pada DAI terjadi penurunan konsentrasi Mg
sampai 1 minggu setelah injury.
Mg dapat memberikan efek neuroproteksi
pada injury dari akson pemberian < 24 jam
pascatrauma
Mg memiliki fungsi untuk menghasilkan ATP
dari fosforilasi, Mg juga memiliki kemampuan
untuk mengaktifkan Na K ATP pump dan
bloking pada channel NMDA yang mengatur
influks Ca
Hipotermia
Hipotermia memiliki efek perbaikan sitoskeleton akson pada
DAI. Hal ini dibuktikan pada sebuah penelitian yang
mengatakan bahwa hipotermia sedang (32 derajat) dapat
mengurangi kehilangan mikrotubule dan neurofilamen
terutama pada 4 jam setelah injury.
Cyclosporin A
Influx Ca ke dalam mitokondria yang dapat menyebabkan
terjadinya terjadinya kegagalan mitokondria yang pada
akhirnya menyebabkan terjadinya secondary axotomy.
Cyclosporin ini berfungsi untuk menghambat influx Ca ke
dalam mitokondria.
KESIMPULAN
DAI disebabkan oleh trauma pada otak yang menyebabkan
tarikan antara gray matter dengan white matter otak.
Hal itu dapat menyebabkan tertariknya akson ataupun
bahkan dapat menyebabkan axotomy.
Hal ini menyebabkan manifestasi klinis pada DAI dapat
langsung timbul akibat primary axotomy atau timbul
progresif akibat secondary axotomy.
Patofisiologi dari DAI sendiri sangatlah kompleks,
penyebab terjadinya secondary axotomy disebabkan oleh
banyak hal seperti gangguan permeabilitas akson, influx
Ca, dan kerusakan pada sitoskeleton.
Pengobatan yang dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi
dilakukan dengan menggunakan Mg, hipotermia, dan
Siklosporin.