Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan perdarahan pervaginam 2
jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak pernah merokok, minum alcohol,
ataupun mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan
obat penenang.
• Riwayat Operasi
Section caesaria Riwayat saecar tahun 2015.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Berat Badan : 85 Kg
• Tinggi Badan : 158 Cm BMI : 34,1
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg (obesitas)
• Nadi : 84 x/menit
• Pernafasan : 18 x/menit
• Suhu : 36,2º C
Kepala
Bentuk : Normocephale
Mata : Palpebra tidak cekung dan tidak edema, Konjungtiva anemis (-/-),
Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor kanan dan kiri, reflex cahaya positif (+/+).
Telinga : Bentuk normal, tidak ada cairan yang keluar dari telinga.
Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum, tidak hiperemis,dan tidak
ada secret yang keluar dari lubang hidung, malampati 2.
Jantung
Auskultasi
• Bising usus (+) normal.
Palpasi
• nyeri tekan negatif, teraba kepala bayi sudah masuk ke
dalam PAP
Perkusi
• Timpani pada seluruh region abdomen.
Kulit
• Kulit tidak kering, tidak ada lesi, tidak sianosis dan
tidak ikterik. Turgor kulit baik, CRT <2 detik
Ekstremitas
• Superior : Deformitas (-/-), jari tabuh (-/-), sianosis
(-/-), tremor (-/-), edema (-/-), akral dingin (-/-),
kesemutan (-/-), sensorik dan motoric baik.
• Inferior : Deformitas (-/-), jari tabuh (-/-), sianosis
(-/-), tremor (-/-), edema (-/-), akral dingin (-/-),
kesemutan (-/-), sensorik dan motoric baik.
Kesulitan Airway
Gigi : Tidak ada gigi yang hilang atau goyang. Tidak
ada pemakaian gigi palsu
3-3-2 rules : Bukaan mulut (3), jarak mentum ke hyoid (3) jarak
tiroid ke hyoid (2).
HITUNG JENIS
Basofil 0.2 0-1 %
Eosinofil 0,3 (L) 1-3 %
Neutrophil 84.4 (H) 52,0-76,0 %
Limfosit 12,5 (L) 20-40 %
Monosit 2.6 2-8 %
RDW-CV 15,0 (H) 11,5-14,5 %
Hasil Pemeriksaan Hemostasis
Jenis pemeriksaan hasil Nilai rujukan
PT + INR
PT pasien 11.3 (H) 9,8-11,2 detik
PT control 10.5
INR 1.01
APTT
APTT pasien 39,4 31,0-47,0 detik
APTT control 33.12
• CTG
Gerak janin >2x/10menit, kontraksi (+), CTG kategori 1
• Diagnosis Klinis
G3P2 hamil 35-36 minggu janin letak lintang, BSC, plasenta akreta dan
perdarahan pervaginam
• Tindakan
Section secaria dan histerektomi
• Hasil Konsul
o Anestesi : Puasa 6 jam sebelum operasi dilaksanakan.
• Kesan
ASA 2 dengan g3p2 hamil 35-36 minggu dengan plasenta
akreta, anemia dan obesitas. Pasien sedia ICU pasca
operasi.
ANESTESI
1. Rencana Anestesi: Regional anestesi pada spinal.
pada posisi duduk tegak dengan posisi kepala difleksikan sampai menyentuh
dada. Lama anestesi 30menit (pukul 16.15 – 16.45) dan lama operasi 25 menit
(pukul 16.30 – 16.45).
Spinal:
• Bupivacain 0,5% heavy 12,5
• Fentanyl 25 µg
• Propofol
• Dosis : 2 – 3 mg/kgbb
• Rentang dosis : 150 mg – 225 mg 150 mg
• Sediaan : 10 mg/ml 15 ml
RELAKSAN
• Rocuronium
• Dosis : 0,6 – 1,2 mg/kgbb 45-90 mg 50 mg
• Sediaan : 10 mg/ml 5 mL
Inhalasi
Relaksan
Obat-obatan lain
• Ondansetron 4 mg
• Ranitidin 50 mg.
• Tranxamine 1 gr.
• Ranitidin 50 mg.
• Paracetamol 1 g
• Tramadol 100 mg
• Sulfa atropine 2 ampul.
• Neostigmin 2 ampul.
Tindakan
Intubasi
NGT
Pemberian cairan:
• Jam ke I : maintenance + ½ pengganti puasa + stress operasi
115 ml + ½ (690) + 450 = 910 ml
• Jam ke II : maintenance + ¼ pengganti puasa + stress operasi
115 ml + ¼ (690) + 450 = 737.5 ml
• Jam ke III : maintenance + ¼ pengganti puasa + stress operasi
115 ml + ¼ (690) + 450 = 737.5 ml
• Jam ke IV : maintenance + stress operasi
115 ml + 450 ml = 565 ml
EBV 65 x 75 kg = 4875 cc
• Perdarahan 700 cc = 14,3% EBV
• ABL = 4875 x (Hi-Hf/Hi)= 4875 x (35,8-30/35,8) =789.8 mL
• Tranfusi PRC 407 cc.
Pasca Operasi
• Pasien dilakukan ekstubasi setelah operasi selesai
di rawat di ruang perawatan kebidanan II.
• Pengelolaan nyeri :
o Diberikan morfin 1 g diencerkan dalam 10 cc nacl /24 jam, dimasukan
melalui epidural.
• Pengelolaan mual-muntah :
o Ondansetron 4 mg.
• Antibiotika :
o Sesuai kepentingan bidang obsgyn.
• Infus :
o Sesuai kepentingan bidang obgyn.
• Diet dan nutrisi :
o Minum sedikit-sedikit dan bertahap setelah sadar penuh
• Pemantauan TTV :
o Pemantauan tiap 15 menit selama 24 jam.
Tinjauan Pustaka
BODY FLUID VOLUME
Body fluid
60% water
Intracelluler extracelluler
2/3(40%) 1/3(20%)
(28 lt in 70 kg (14 lt in 70 kg
young adult) young adult)
Transcelluler
Interstitial Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult) 70 kg young adult)
(aqueous humor)
PERSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
Bayi premature 80
3 bulan 70
6 bulan 60
1-2 tahun 59
11-16 tahun 58
Dewasa 58-60
Protein
Urea
Non-elektrolit
Kreatinin
Glukosa
ISI CAIRAN TUBUH
• Zat bukan ion: protein, ureum, kreatinin
• Zat ion (garam-garam)
- Kation : Na, K, Mg, Ca (+ lain)
- Anion : HCO3-, PO4-, asam organik
Komponen ini disebut CAIRAN
ELEKTROLIT
Pergerakan Air
• Tekanan osmotik adalah tekanan yang
dibutuhkan untuk mencegah perembesan
(difusi) cairan melalui membran
semipermeabel ke dalam cairan lain yang
konsentrasinya lebih tinggi.
• Membran semipermeabel ialah membran
yang dapat dilalui air (pelarut),namun tidak
dapat dilalui zat terlarut(misal: protein)
• Tek. Osmotik plasma = 285 ± 5 mOsm/L
• Larutan yg tek. Osmotik sama isotonis NaCl
0,9%, Dextrosa 5%,Ringer Laktat
• Tek. Osmotik lebh rendah hipotonik akuades
• Tek. Osmotik lebih tinggi hipertonik
Elektrolit
Konsentrasi molar jumlah zat yang setara dengan atom tau berat molekul
zat dalam garam
Sampai 10 kg 4 mL
10 – 20 kg + 2 mL
>20 kg + 1 mL
KRISTALOID KOLOID
D Cairan kristaloid
Ringer
•Natrium dan klorida nya lebih sedikit, serta ada kalium,magnesium dan
kalsium
•Disertai buffer laktat, asetat, malat; dibutuhkan dlm kondisi pasien asidosis
yg diresusitasi
Dextrose 5%
•Sebenarnya sama seperti air karena glukosa akan dimetabolisme dan air akan
didistribusi ke seluruh kompartemen serta intrasel
•Untuk pemeliharaan atau rumatan saja
CAIRAN KOLOID
• Cairan yang mengandung partikel onkotik dan karenanya
menghasilkan tekanan onkotik.
• Tujuan terapi koloid adalah untuk mengganti kehilangan
cairan Intravaskuler.
Laparotomi VC