Anda di halaman 1dari 17

OBAT PELUMPUH OTOT

(MUSCLE REALAXANT )

Septiana abdurrahim
1620221166
PRINSIP FARMAKOLOGI
PELUMPUH OTOT

Menghalangi transmisi impuls saraf di


sambungan saraf-otot (neuromuscular
junction).
TUJUAN DIBERIKANNYA
PELUMPUH OTOT

Menyediakan suatu kondisi relaksasi


otot untuk memfasilitasi intubasi
endotrakea dan memudahkan kerja
operator selama anestesi umum
FISIOLOGI KONTRAKSI OTOT
KLASIFIKASI OBAT
PELUMPUH OTOT

NON-DEPOLARISASI DEPOLARISASI
Short Acting
1. Mivacurium
Intermediate Acting
1. Atracurium
2. Cisatracurium Short Acting
3. Vecuronium 1. Suksinilkolin
4. Rocuronium
Long Acting
1. Duxacurium
2. Pancuronium
3. Pipecuronium
Depolarisasi

• Memiliki struktur kimia mirip dengan Archetilcholine


• Fase 1
• Berikatan pada reseptor asetilkolin  potensial aksi otot. ( namun obat-obat ini
membuat ACH resisten dari degradasi Achetylcholinesterase dan konsentrasianya
dalam celah sinaptik tetpi tidak turun dengan cepat sehingga memperpanjang
depolarisasi end-plate otot )
• Fase 2
• Pemanjangan depolarisasi end-plate  perubahan ionik di dalam reseptor asetilkolin
 inisiasi depolarisasi end-plate akan turun  membrane mengalami repolarisasi.
SUKSINILKOLIN

Suksinilkolin memiliki 2 ciri unik dan penting, yaitu menyebabkan paralisis yang intens dengan
cepat dan efeknya akan berkurang sebelum pasien yang di preoksigenasi alami hipoksia
1. Kegunaan
• Mempermudah intubasi trakea karena mulai kerja dengan cepat dengan lama kerja yang singkat.
• Memelihara relaksasi otot dengan pemberian kontinyu
2. Dosis
• Intubasi : 1-2 mg/kgBB/IV
3. Mulai Kerja
• 1 – 2 menit (Lama Kerja 3 – 5 menit)
SUKSINILKOLIN

4. Efek Samping :
• Hiperkalemia
• Aritimia Jantung
• Mialgia
• Peningkatan TIO
NON -
DEPOLAR
ISASI

Berikatan dengan reseptor Ach tapi tidak membuka channel Na+  tidak terjadi
depolarisasi sehigga asetilkolin tidak dapat bekerja.
ROCURONIUM BROMIDA

1.Interaksi dan Potensi


• Rocuronium memiliki efek potensiasi dengan enflurane dan
isoflurane
2.Efek Kardiovaskular
• Rokuronium tidak menyebabkan perubahan denyut jantung
maupun tekanan darah
• Rokuronium pada dosis yang lebih tinggi dapat membantu
pencegahan dari bradikardia intraoperative
3.Farmakokinetik
• Rocuronium terutama dieliminasi melalui jalur hepatobilier dan
10% ginjal
• Terdapat pemanjangan kerja yang signifikan dari pemberian
rocuronium pada pasien dengan gangguan hati dan ginjal
ATRACURIUM

1. Interaksi dan Potensi


• Atracurium sebaiknya tidak dicampur dengan obat yang bersifat alkali karena akan
mengakibatkan kerusakan dini pada obat
2. Efek kardiovaskular
• Pemberian cepat atracurium dengan dosis tinggi menyebabkan perubahan sirkulasi
sehingga melepaskan histamin
3. Farmakokinetik
1. Atracurium mengalami degradasi spontan non-enzimatis pada temperature tubuh dan
pH normal yang dikenal sebagai eliminasi hoffman, selanjutnya atracurium akan
dihidrolisi oleh plasma esterase yang non-spesifik. Kedua rute ini tidak tergantung pada
hepar dan renal.
2. Atracurium memiliki metabolisme yang unik sehingga durasi kerja dapat memanjang
akibat hipotermia
FARMAKOLOGI

Metabolism Ekskresi Onset Durasi Pelepasan Blok Vagal


e Primer Histamin
Atracurium +++ Insignifikan ++ ++ + 0

Rocuronium Insignifikan Bilier +++ ++ 0 +

ED95 Dosis Mula Kerja Durasi Dosis Dosis


(mg/kg) Intubasi Intubasi (menit) Rumatan Rumatan
(mg/kg0 (menit) Bolus Infus
(mg/kg) (mg/kg/mnt)
Atracurium 0,2 0,5 2,5 – 3 30 – 45 0,1 5 – 12

Rocuronium 0,3 0,8 1,5 35 - 75 0,15 9 - 12


ANTAGONIS PELUMPUH OTOT NON
DEPOLARISASI
( REVERSAL )
Neostigmin Methyl Sulfat ( Prostigmin® )

 Sediaan : Ampul 0,5 mg/cc


 Merupakan Anticholinesterase  mencegah hidrolisis & menyebabkan akumulasi
Ach
 Memp. Efek : - Muskarinik
- Nikotinik
- Stimulasi otot
 Efek samping  sering karena efek muskarinik ;
1. Bradikardia
2. Hyperperistaltik, Spasme sal. Cerna
3. Hipersekresi kel. Ludah & sal. Nafas
4. Bronkospasme
5. Kontraksi Vesika urinaria
6. Miosis
NEOSTIGMINE…

Efek samping tersebut Dapat dihambat dgn pemb. R/


Sulfas atropin

Dosis Prostigmin : 0,02 – 0,08 mg/kgbb/iv

Biasa diberikan bersama R/Sulfas Atropin dengan dosis :


0,01 – 0,04 mg/kgbb/iv
Test utk melihat fungsi otot rangka sudah baik/belum  bila nerve
stimulator (-) post relaksan :

1. Hand grip test


2. Angkat kepala
3. Buka mata lebar
4. Keluarkan lidah
5. Ventilasi paru / TV  sudah baik
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai