Kriteria evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang keperawatan
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan 1 hari sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
2) Meningkatkan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan, menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan jastifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
Pengorganisasian
1. Kepala ruang :
2. PP I :
PP II :
3. PA I :
PA II :
4. Perawat konselor :
5. Pembimbing :
6. Supervisor :
MATERI RONDE KEPERAWATAN PADA DIAGNOSA MEDIS KAD
(ASIDOSIS METABOLIK)
A. Definisi
Mengacu pada kondisi di mana keseimbangan asam-basa tubuh terganggu
karena peningkatan produksi asam atau berkurang ekskresi dan penurunan
produksi bikarbonat. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan asidemia atau
keasaman darah, di mana pH arteri turun di bawah 7,35. Jika kondisi ini tidak
diobati, dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan koma dan
bahkan kematian.
Asam biasanya diproduksi sebagai produk sampingan dalam sejumlah aktivitas
metabolisme termasuk pemecahan lemak. Keseimbangan normal antara asam dan
basa dikelola oleh bikarbonat, yang menetralisir asam, sehingga mencegah
akumulasi berlebihan asam. Oleh karena itu, faktor-faktor yang memberikan
kontribusi ke salah satu kelebihan produksi asam atau penurunan produksi normal
bikarbonat dapat menyebabkan asidosis metabolik.
Asidosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana keasaman darah yang
berlebihan, ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila
peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar
menjadi asam.
keadaan ini menyebabkan penurunan pH darah, pernafasan menjadi lebih cepat
dan lebih dalam sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam
darah dengan cara menurunkan jumlah CO2, dan pada akhirnya, ginjal ikut
berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih
banyak asam dalam air kemih. Namun kedua usaha tubuh tersebut bisa
terlampaui apabila tubuh terus menerus menghasilkan asam terlalu banyak,
sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.
B. Penyebab
Ada tiga kelompok utama yang menyebabkan asidosis metabolik, yaitu:
1)Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau
suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan
asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya adalahzat anti beku (etilen
glikol) dan metanol (alkohol kayu). Overdosis aspirin juga dapat menyebabkan
asidosis metabolik.
2)Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam
dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa
menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi
ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita
gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk
membuang asam.
3)Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme. Tubuh
dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa
penyakit; salah satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak
terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang
disebut keton. Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut,
dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.
Kelainan metabolik dapat menyebabkan asidosis. Penggunaan lemak
daripada karbohidrat, untuk menurunkan energi, seperti dalam kasus diabetes
mellitus, dapat menyebabkan produksi berlebihan asam. Pemecahan lemak
menghasilkan keton dan meningkatkan tingkat asam dalam tubuh. Kondisi ini
disebut sebagai ketoasidosis diabetik.
Kadang-kadang, seperti ketidakseimbangan pH dapat terjadi bahkan tanpa
produksi berlebihan asam. Misalnya, dalam kasus orang yang menderita gagal
ginjal, ginjal mungkin gagal untuk mengeluarkan asam melalui urin.
Jadi bisa kita simpulkan penyebab utama dari asidosis metabolik yaitu :
gagal ginjal, kelainan bentuk ginjal (Asidosis Tubulus Renalis), Ketaoasidosis
Dieabetikum, Betambahnya asam laktat (Asidosis Laktat), Kehilangan basa
(misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau
kolostomi, dan Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol,
paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida.
C. Gejala
Meskipun asidosis metabolik biasanya ditandai dengan napas yang cepat, gejala
mungkin tidak spesifik, dan bisa bervariasi tergantung pada penyebab yang
mendasarinya. Namun, beberapa gejala umum adalah:
Nyeri dada
sakit kepala
jantung berdebar
nyeri otot dan tulang
kelemahan otot
sakit perut, dll
Pada ketoasidosis diabetik, pasien mungkin menderita dari kadar gula darah tinggi
dan dehidrasi. Seperti kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, individu
mungkin mengalami:
kecemasan dan kantuk progresif
Mual
muntah
kehilangan nafsu makandan
penurunan berat badan adalah beberapa gejala lainnya.
Dalam kondisi ekstrim, dapat menyebabkan komplikasi parah seperti:
pingsan
koma dan
kejang
D. Pengobatan
Dokter umumnya melakukan tes darah seperti analisis gas darah dan jumlah sel
darah lengkap untuk mendiagnosa kondisi. Pengobatan tergantung pada penyebab
yang mendasarinya. Namun, jika pH darah turun di bawah 7,1, kondisi dapat
memerlukan administrasi bikarbonat intravena untuk menetralisir asam.
Dalam kasus yang parah, dialisis mungkin diperlukan. Ventilasi mekanis juga
digunakan untuk meringankan masalah pernapasan.
Memantau dan mengendalikan faktor yang bertanggung jawab untuk
menyebabkan kondisi ini adalah cara terbaik untuk mencegah kondisi dari
memburuk. Seperti misalnya, mengendalikan penyebab seperti diabetes dapat
membantu mengontrol penyakit pada pasien diabetes. Asidosis metabolik sering
merupakan gejala dari beberapa penyakit serius seperti gagal ginjal dan jantung
dan diabetes. Jadi pemantauan yang tepat dari gejala kondisi ini akan sangat
membantu dalam mencegah komplikasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN K
DENGAN ASIDOSIS METABOLIK (KAD)
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Tn. K
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : kristen
Pekerjaan : pensiun
Tanggal masuk : 4 Februari 2014
Informan : Pasien, Keluarga Pasien, dan RM
Diagnosa medis : KAD (keto Asidosis Diabetikum)
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : kristen
Pendidikan : sarjana
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan klien : anak klien
2. Survey primer
Airway: adanya busa dari mulut klien, nafas bau aseton
Breathing : frekuensi pernafasan cepat dan dalam, RR 30X/menit
Circulation : TD 100/70 mmHg
HR 60 X/menit
GDS : high
Capillary refill : > 2 detik
Disability : letargi
3. Survey sekunder
a. Keluhan utama
Lemah, sakit kepala, sulit bergerak/berjalan, disorientasi, nafas cepat dan dalam,
klien juga mengalami mual, muntah
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang dengan keluarganya, anak klien mengatakan sebelum di bawa ke RS
klien mengatakan sakit kepala, mual, muntah, sulit bergerak/berjalan, sesak nafas,
lama-lama klien tampak lemah hingga klien disorientasi.
c. Riwayat penyakit sebelumnya
Anak klien mengatakan kalau klien memiliki riwayat penyakit DM.
d. Riwayat penyakit keluarga
Menurut sepengetahuan keluarga tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit DM.
e. Pemeriksaan fisik
1) Sistem pernafasan
Klien tampak lapar O2, mulut klien berbusa dan nafas klien bau aseton.
2) Sistem saraf
Pada saat datang ke IGD klien disorientasi, lama-lama tampak mengantuk, letargi,
stupor, koma, hingga aktifitas kejang.
3) Sistem muskuloskeletal
Klien tampak lemah, letih, sulit bergerak, tonus otot menurun
Kekuatan otot
1 1
1 1
4) Sistem integumen
Kulit kering/bersisik, turgor kulit jelek, capillary refill > 2 detik
5) Sistem endokrin
Adanya masalah pada organ pankreas sehingga produksi insulin menurun yang
mengakibatkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi (hiperglikemia).
Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula
darah).
6) Nutrisi
Keluarga mengatakan nafsu makan klien menurun dalam 2 minggu terakhir ini,
terjadi penurunan berat badan, klien juga mengalami mual, muntah sebelum di
bawa ke RS
7) Pola eliminasi
Terjadi perubahan pola berkemih (poliuria), dan berkenbang menjadi
oliguria/anuria, bising usus hiperaktif
8) Seksualitas
Biasanya masalah impoten pada laki-laki.
f. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah Nilai Normal
pH rendah (5-6,8) 7,35-7,45
PCO2 turun (10-30 mmHg) 35-45 mmHg
Keton serum positif Negatif
Kreatinin naik 0,7-1,2 mg/dL
Hb dan Ht naik 13,5-18,0 g/dL dan 40-54%
Leukositosis 4.000-11.000/ul
2) Elektrolit
Fosfor menurun 2,5-4,5 mEq/l
Kalium dan Natrium rendah 3,5-5 mEq/l dan 135-145 mEq/l
3) Urinalisa
Adanya Leukosit dalam urin
Adanya Glukosa dalam urin
4) Ekg
Pada EKG gelombang T naik
g. Medikasi
Ranitidin 1 A
Ketorolac 1 A
RI (bolus insulin kerja cepat) 0,1 iu/kgBB
B. Diagnosa Keperawatan
1. Data fokus
Ds ;
Keluarga mengatakan sebelum dibawa ke RS klien mengeluh lemas, letih, sakit
kepala, kesulitan bergerak/berjalan.
Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat DM
Keluarga mengatakan nafsu makan klien menurun sejak 2 minggu yang lalu
Keluarga juga mengatakan klien mengalami mual, muntah
Do ;
Klien tampak lemah, kesulitan bergerak dan tidak mampu berjalan
Kulit klien kering/bersisik, turgor kulit jelek, capillary refill > 2 detik
Vital sign : TD 100/70 mmHg, RR 30 X/menit, HR 60 X/menit
Frekuensi nafas klien cepat dan dalam
Klien tampak kurus
Terjadi oliguria pada klien
Mulut klien berbusa dan nafasnya berbau aseton
Bising usus hiperaktif
2. Analisa data
Symptom Problem Etiologi
Ds ; Kekurangan volume Kegagalan mekanisme
Keluarga mengatakan cairan regulasi (diuresis
sebelum dibawa ke RS osmotik akibat
klien mengeluh lemas, hiperglikemia)
letih.
Do ;
Kulit klien tampak
kering/bersisik, turgor
kulit jelek, capillary
refill > 2 detik
HR 60 X/menit
Klien mengalami
oliguria
Ds ; Ketidak seimbangan Ketidak mampuan
Keluarga mengatakan nutrisi : kurang dari untuk mencerna
nafsu makan klien kebutuhan tubuh makanan (ketidak
menurun selama 2 cukupan insulin)
minggu terakhir
Keluarga mengatakan
klien memiliki riwayat
DM
Keluarga juga
mengatakan klien
mengalami mual,
muntah
Do ;
Klien tampak kurus
Vital sign ; TD
100/70 mmHg, RR 60
X/menit
Peristaltik usus klien
hiperaktif
Ds ; Ketidak efektifan pola Hiperventilasi
Do ; nafas (kompensasi asidosis
Mulut klien berbusa metabolik)
dan nafas klien berbau
aseton
Frekuensi nafas klien
cepat dan dalam
RR 30 X/menit
3. Prioritas masalah
a. Ketidakefektifan pola nafas b/d hiperventilasi (kompensasi asidosis metabolik)
b. Kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme regulasi (diuresis osmotik
akibat hiperglikemia)
c. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan
untuk mencerna makanan (ketidak cukupan insulin)
C. Rencana Keperawatan
http://endangkharis.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html