Anda di halaman 1dari 6

Pengetahuan Merkuri Organik

hehehe..ketemu lagi buat belajar kimia bersama,materi kali ini kita akan coba membahas tentang
merkuri anorganik.
Merkuri anorganik (Hg+, Hg2+) merupakan senyawa merkuri dalam bentuk garam. Contohnya
merkuri nitrat (Hg(NO3)2), merkuri klorida (HgCl2) dan merkuri oksida (HgO). Jenis merkuri
ini banyak digunakan pada kosmetika, obat pencahar, pemutih gigi, obat diuretik dan antiseptik.
Merkuri anorganik juga dapat terbentuk dari metabolisme merkuri metalik atau organomerkuri.

Berdasarkan hasil penelitian pada beberapa hewan percobaan, senyawa merkuri anorganik
seperti merkuri nitrat (Hg(NO3)2), merkuri klorida (HgCl2) dan merkuri oksida (HgO),
menumpuk terutama di dalam organ hati, ginjal dan otak. Ekskresi senyawa tersebut melalui urin
sangat sedikit, hanya sekitar 2,3 % (Palar, 1994).

Keracunan merkuri anorganik terutama meliputi masalah saluran pencernaan ( colitis, gingivitis,
stomatitis, dan permasalahan kelenjar saliva) serta kelainan metabolismee tubuh (proteinuria,
hematuria, dysuria dan uremia). Iritasi kulit dapat terjadi apabila senyawa ini kontak dengan
kulit.

Dalam tubuh manusia merkuri anorganik dapat membentuk kompleks dengan gluthation pada
hati dan disekresikan dalam bentuk kompleks merkuri-glutathion atau merkuri-sistein. Selain
membentuk kompleks dengan gluthation dan sistein, merkuri anorganik juga membentuk
kompleks dengan garam empedu yang selanjutnya disekresikan bersamaan dengan feces.
Sayangnya kompleks merkuri anorganik dengan garam empedu ini dalam usus besar dapat
diabsorbsi kembali kedalam tubuh manusia.

sumber : chem-is-try.org

Read More »

Posted under Fisika, Kimia

Sir Robert Robinson Pemenang Nobel Kimia 1947


Sir Robert Robinson dilahirkan di Rufford dekat Chesterfield,
Derbyshire pada tanggal 13 September 1886, anak laki-laki dari William Bradbury Robinson,
pembuat pakaian bedah yang menemukan mesinnya sendiri untuk menghasilkan kain tiras dan
pembalut dan lain-lain, dan kardus kertas karton untuk mengemas produk tersebut. Ia dididik di
Chesterfield Grammar School, Fulneck School, dekat Leeds dan di Universitas Manchester di
mana ia lulus B.Sc. pada tahun 1906 dan gelar D.Sc. pada tahun 1910.

Pada tahun 1912, ia ditunjuk sebagai profesor pertama Kimia Organik Murni dan Terapan di
Universitas Sydney. Ia kembali ke Inggris pada tahun 1915 untuk emngambil jabatan ketua
Kimia organik di universitas Liverpool hingga tahun 1920 ketika dia menerima perjanjian
sebagai Direktur Penelitian di British Dyestuffs Corporation. Setahun kemudian ia menjadi
Profesor kimia di St. Andrews dan pada tahun 1922 ia menjabat sebagai Kepala Kimia Organik
di Universitas Manchester hingga tahun 1928 ketika dia menerima jabatan yang saama di
Universitas London. Pada tahun 1930, ia ditunjuk sebagai Profesor Kimia Waynflete, Universitas
Oxford, di mana ia menetap hingga pensiun tahun 1955 ketika ia ditunjuk sebagai Profesor
Emeritus dan Penerima Beasiswa Kehormatan Kampus Magdalen. Ia adalah Direktur Perusahaan
Kimia Shell dan menjadi konsultan kimia sejak tahun 1955.

Sir Robert adalah anggota dari tiga puluh Komite Pemerintah dan beberapa darinya dijabat
sebagai ketua. Ia adalah utusan Inggris untuk menghadiri Konferensi UNESCO yang pertama
pada tahun 1947. Ia mendapat gelar kehormatan pada tahun 1939 dan ditunjuk sebagai penerima
Medali Jasa pada tahun 1949.

Penelitian ekstensif Robert dalam kimia organik telah berurusan tidak hanya dengan struktur dan
sintesis senyawa kimia organik, tapi juga dengan mekansime elektrokimia pada reaksi organik.
Ketertarikannya pada penyusunan kimia pewarna tanaman (antosianin) juga diperluas dengan
grup sayuran lainnya , senyawa alkaloid, di mana dilakukan serangkain penelitian yang luar
biasa untuk sintesisnya. Kontribusinya sangat besar pada pendefinisian penyusunan atom dalam
molekul morfin, papaverin, narkotin dan lain-lain. Penemuan-penemuan ini mengarah pada
produksi beberapa bahan obat antimalaria tertentu (mereka dilaporkan dalam sejumlah paper
ilmiah, terutama di Jurnal Chemical Society).
Sir Robert adalah penerima beasiswa dari Institut Kimia Kerajaan dan di Royal Society adalah
ketua Himpunan Kimia , pada periode 1939-1941, di Rotyal Society pada periode 1945-1950,
Asosiasi Inggris untuk Pengembangan Sains pada tahun 1955, dan Himpunan Industri Kimia
pada tahun 1958. Ia adalah Komanadan de la Légion d’Honneur dan memegang gelar doktor
kehormatan lebih dari 20 universitas Inggris dan luar negeri. Ia dianugerahi Mdali Longstaff,
faraday, dan Flintoff oleh Himpunan Kimia, Medali Davy, Royal dan Copley dari Royal Society
dan himpunan Kimia Swiss, Amerika, Perancis dan Jerman; ia telah mendapat penghargaan
Medali Franklin dari Institut Franklin di Philadelphia, medali Emas Albert dari Himpunan Seni
Kerajaan dan Medalli Kebebasan dari pemerintah Amerika Serikat. Sir Robert adalah Anggota
korespondensi, Penerima Beasiswa Kehormatan, Rekana Korespondensi di lebih dari 50
organisasi terpelajar Inggris dan luar negeri.

Pada tahun 1962, Chemical Society menganugerahi Sir Robert dengan mendirikan Beasiswa
Pengajar Robert Robinson, untuk diberikan per dua tahun.
Pada tahun 1912, Sir Robert menikahi Gertrude Maud Walsh, murid penerima beasiswa di
Universitas Manchester. Mereka berkolaborasi dalam beberapa bidang penelitian ilmu kimia,
khususnya pada pengamatan antosianin. Istrinya wafat pada tahun 1954; mereka memiliki satu
anak laki-laki dan satu anak perempuan. Pada tahun 1957, ia menikah dengan Stearn Sylvia
Hillstrom (nѐe Hershey) di New York.

Pada usia muda, Sir Robert adalah pecinta gunung, telah memanjat di pegunungan Alpen,
Pyrenees, Norwegia, dan Selandia Baru dan ia adalah pemain catur yang rajin dan pernah
menjadi Ketua Federasi Catur Inggris pada periode 1950-1953. Hobinya termasuk forografi dan
musik.

sumber : http://www.chem-is-try.org

Read More »

Posted under Kimia

Nanopartikel Membahayakan Kesehatan?

Nanosains dan nanoteknologi merupakan ranah ilmu yang dewasa ini berkembang sangat pesat
dan digunakan dalam berbagai keperluan. Ukuran partikel yang kecil namun efisiensi yang lebih
tinggi merupakan alasan ilmu ini dikembangkan. Namun, ternyata tidak hanya efek positif yang
dapat dihasilkan dari perkembangan sains dan teknologi ini tetapi juga efek negatif. Nanopartikel
ditengarai membahayakan kesehatan manusia yang kontak dengannya.
Para peneliti dari Centre of Cancer Biomedicine Norwegian Radium Hospital menemukan
bahwa nanopartikel dapat mengganggu jalannya transportasi substansi vital masuk dan keluar
sel. Tim peneliti ini juga menemukan bahwa terganggunya transportasi tersebut mengakibatkan
kerusakan fisiologis sel dan mengganggu fungsi sel yang normal. Meski beberapa jenis
nanopartikel telah dimanfaatkan sebagai obat, efek jangka panjangnya dikhawatirkan dapat
mengganggu transportasi substansi vital pada sel.

Nanopartikel dapat memasuki tubuh manusia melalui berbagai macam mekanisme. Nanopartikel
terlebih dahulu disimpan di dalam vesikel yang berada pada permukaan sel. Vesikel kecil
kemudian bergabung membentuk vesikel besar seperti badan multivesikular. Badan
multivesikular ini kemudian bergabung dengan lisosom, dimana protein dan makromolekul
lainnya dipecah oleh protease dan enzim lainnya. Nanopartikel yang terkandung di dalamnya
dapat menyebar di dalam sel dan dapat keluar melalui jalur endosom ataupun daur endosom.

Tim peneliti ini kemudian bereksperimen dengan menggunakan nanopartikel besi oksida yang
biasa digunakan pada pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging/MRI) selama
20 tahun. Peneliti menemukan bahwa meski 99% protein sel tidak berikatan dengan nanopartikel
sehingga nanopartikel dapat keluar dari sel, 1% lainnya berikatan dengan sel dan tidak dapat
dikeluarkan dari sel. Jumlah ini dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya sistem transportasi
internal sel melalui endosom.

Penelitian ini menjadi penting terutama di bidang pengobatan dan industri farmasetika yang
menggunakan nanopartikel. Nanopartikel yang diproduksi sebagai obat-obatan harus
mengedepankan risiko akumulasi nanopartikel dalam sel yang dapat mengganggu sistem
transportasi sel. Selain itu, nanopartikel obat yang tidak mencapai target harus dapat didegradasi
dan dieksresi secara sempurna dari tubuh.

sumber : http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/nanopartikel-membahayakan-kesehatan/

Read More »

Posted under Kimia

Penentuan Harga Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan


Konsentrasi dan Tekanan Parsial Gas
Dalam penentuan harga tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dan tekanan parsial gas
haruslah mengetahui hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.
Disosiasi adalah peruraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih sederhana. Disosiasi yang terjadi
akibat pemanasan disebut disosiasi termal. Disossiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup
akan berakhir dengan suatu kesetimbangan yang disebut kesetimbangan disosiasi.
Beberapa contoh kesetimbangan disosiasi gas :

Besarnya fraksi yang terdisosiasi dinyatakan oleh derajat disosiasi (a), yaitu perbandingan antara
jumlah zat yang terdisosiasi dengan jumlah zat mula-mula :

Hubungan kuantitatif mol zat sebelum dan sesudah reaksi dapat digambarkan misalnya pada
reaksi disosiasi Secara umum reaksi disosiasi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Misal jumlah A mula-mula = a mol dan derajat disosiasi = a, maka jumlah zat A yang
terdisosiasi = a x a mol, dan jumlah mol B yang terbentuk = n x aa mol. Susunan kesetimbangan
dapat dirumuskan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai