E KHUSUSNYA PADA
NY. T DENGAN ANEMIA SEDANG DI RT 02 RW II LEYANGAN
KEC. UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG
Disusun oleh :
Farida Nur Khayati
005552
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kehadirat dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan laporan komunitas dengan judul ASUHAN
KEBIDANAN PADA KELUARGA TN. E KHUSUSNYA PADA NY. T DENGAN
ANEMIA SEDANG DI RT. 02 RW II DESA LEYANGAN KECAMATAN
UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG ini dengan lancar tanpa suatu
hambatan apapun.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas individu PKL kebidanan komunitas
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Dalam penyusunan laporan ini, penulis
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian laporan ini. Adapun rasa terima kasih penulis ucapkan
diantaranya untuk :
1. Lila Kusuma Rahayu S.SiT. M. Si, selaku ketua yayasan Akademi Kebidanan
Ngudi Waluyo.
2. Surjani S.SiT selaku direktur Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran.
3. Para Dosen Pembimbing PKL Kebidanan Komunitas Akademi Kebidanan
Ngudi Waluyo Ungaran.
4. Dosen penguji sekaligus pembimbing Widayati S.SiT yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk dengan penuh kesabaran.
5. Keluarga Tn E selaku keluarga binaan.
6. Keluargaku yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materiil
tanpa kenal lelah.
7. Agung Budi Prastio yang selalu memberikan semangat dan dorongan.
8. Teman- teman yang senantiasa membantu terselesainya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Demikian laporan ini penulis buat, semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Leyangan, Februari 2008
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari masyarakat yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap
individu merupakan bagiannya dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan
tanpa hambatan yang berarti, setiap manusia mempunyai permasalahan yang
beragam, dan permasalahan tersebut harus dihadapi dan diselesaikan.
Dari sebuah keluarga hampir setiap pasangan mempunyai keinginan untuk
memperoleh keturunan, karena keturunan adalah generasi penerus yang akan
melanjutkan cita-cita orang tuanya. Ketika terjadi suatu kehamilan dalam
keluarga, mereka ingin merawat dan menjaga dengan sebaik-baiknya agar ibu dan
janin selalu sehat. Namun, kadang dalam menjaga kehamilan terjadi halangan
yang disebabkan oleh perubahan yang khususnya disebabkan oleh kehamilan.
Pada masa kehamilan banyak sekali terjadi perubahan. ada yang bersifat
fisiologis dan adapula yang bersifat patologi. Namun setiap perubahan pasti dapat
diatasi. Anemia gizi merupakan salah satu perubahan atau bisa dibilang
permasalahan ibu hamil. Anemia ini mempunyai pengaruh besar terhadap ibu
hamil.
Penulis mengambil keluarga binaan di dusun krajan yaitu keluarga Tn. E,
karena isteri Tn. E yaitu Ny. T mengalami beberapa keluhan dan keluhan tersebut
setelah dilakukan pengkajian ternyata adalah keluhan seorang yang mengalami
anemia. Selain itu juga diperkuat dari pemeriksaan laboratorium bahwa Ny. T
mengalami anemia yang sifatnya sedang tetapi harus segera ditangani. keluarga
berharap semua yang dialami Ny. T bisa segera ditangani melalui penyuluhan-
penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Untuk itu penulis
menggunakan Tn. E sebagai keluarga binaan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang berkaitan dengan
manajemen kebidanan komunitas yang telah diperoleh dari akademik sebagai
wujud penerapan ilmu dan pengetahuan dengan menitikberatkan pada
kesehatan ibu dan anak.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn E.
b. Mahasiswa mampu melakukan analisa masalah pada keluarga Tn. E.
c. Mahasiswa mampu merumuskan masalah yang timbul pada keluarga Tn
E.
d. Mahasiswa mampu menemukan prioritas masalah yang timbul pada
keluarga Tn E.
e. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan terhadap masalah yang timbul
pada keluarga Tn E.
f. Mahasiswa mampu melakukan pelaksanaan terhadap permasalahan yang
timbul pada keluarga Tn E.
g. Mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang didapatkan dari
akademik dengan praktek dilapangan.
C. Manfaat
Dalam kegiatan PKL ini mahasiswa berharap semoa bernanfaat bagi :
1. Mahasiswa
Harapkan mampu mengaplikasikan antara teori yang didapat dari
akademik dengan praktek yang ada dimasyarakat.
2. Masyarakat
Diharakan dapat meningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai perwujudan kesehatan umum
3. Institusi
a. Puskesmas
Laporan PKL ini diharapkan mampu memberikan gambaran nyata
agi tenaga kesehatan di Desa Leyangan tentang upaya pembinaan
komunitas sehingga dapat membantu meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
b. Pendidikan
Dapat menambah kepustakaan yang ada.
BAB II
TINJAUAN TEORI
B. Teori Keluarga
1. Pengertian Keluargan
Menurut Depkes RI 1998 dalam Effendy 1998 keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkait, berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Sedangkan menurut Soluicion G Bailon dan
Aracelis Maglaya, 1989 dalam Effendy, 1998 disebutkan keluarga adalah dua
atau lebih dari dua individu yang bergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup satu rumah.
Friedmen (1998) mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan
dua orang tua atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan
emosional serta individu mempunyai peran masing- masing yang merupakan
bagian dari keluarga. Pakar konseling keluarga dari Yogyakarta, Sayekti
(1994) menulis bahwa keluarga adalah suatu ikatan/ persekutuan hidup atas
dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup
bersama atau seorang laki- laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian
dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam
sebuah rumah tangga. Menurut UU no. 10 tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami isteri dan anaknya. Dari
kesemuanya mempunyai persamaan bahwa dalam keluarga terdapat ikatan
perkawinan dan hubungan darah yang tinggal bersama dalam satu atap
(serumah) dengan peran masing- masing serta keterikatan emosional.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi adat
ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus dibentuk atas dasar
perkawinan, seperti yang tertulis dalam peraturan pemerintah (PP) No. 21
tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah
(Prajitno).
2. Tipe Keluarga
Menurut Prajitno pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks
keilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisional
keluargadikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah,
ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga yang lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-
nenek, paman- bibi)
Namun dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa
individualisme, pengelompokan tipe keluarga selain kedua diatas berkembang
menjadi:
a. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari
salah satu orang tua dengan anak- anak akibat perceraian atau ditinggal
pasangannya.
b. Keadaan ini di Indonesia juga menjadi tren karena adanya pengaruh
Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru yang
terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya.
gaya hidup barat yang pada zaman dahulu jarang sekali ditemui sehingga
seorang yang telah cerai atau ditinggal pasangannya cenderung hidup
sendiri untuk membesarkan anak- anaknya.
c. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried tenage mother).
d. Orang dewasa (laki- laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa
pernah menikah (the single adult living alone). Kecenderungan di
Indonesia juga meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh
pasangan atau anaknya kelak jika telah menikah.
e. keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the man marital
hetero seksual cahabating family). Biasanya dapat dijumpai pada daerah
kumuh perkotaan (besar), tetapi pada mereka dinikahkan oleh pemerintah
daerah (Kabupaten/ Kota) meskipun usia pasangan tersebut telah tua demi
status anak- anaknya.
f. keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay
and lesbian family).
3. Tahap perkembangan
Menurut Prajitno bukan hanya individu saja yang mempunyai tahap
perkembangan, keluargapun memilika tahap perkembangan dengan dengan
berbagai tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada tahapnya. Ada
perbedaan pembagian tahap perkembangan menurut Carter dan mcGoldrick
(1989) dan Duvall (1985)
Perbedaan tahap perkembangan
Carter dan McGoldrick Duvall
(family therapy perspective, 1989) (sociological perspective, 1985)
1. Keluarga antara masa bebas Tidak diidentifikasi karena periode
(pacaran) dewasa muda waktu antara dewasa dan menikah
tak dapat ditentukan
2. Terbentuknya keluarga baru 1. Keluarga baru menikah
melalui suatau perkawinan
3. Keluarga yang memiliki anak usia 2. Keluarga dengan anak baru
muda (anak usia bayi sampai usia lahir (usia anak tertua sampai
sekolah) 30 bulan)
3. keluarga dengan anak
prasekolah (usia anak tertua
2,5- 5 tahun)
4. Keluarga denag anak usia
sekolah (usia anak tertua 6-12
tahun)
4. Keluarga yang memiliki anak 5. Keluarga dengan anak remaja
dewasa (usia anak tertua 13-20 tahun)
5. Keluarga yang mulai melepas 6. Keluarga mulai melepas anak
anaknya untuk keluar rumah sebagai dewasa (anak- anaknya
mulai meninggalkan rumah)
7. Keluarga yang hanya terdiri
dari orang tua saja/ keluarga
usia pertengahan (semua anak
meninggalkan rumah)
6. Keluarga lansia 8. Keluarga lansia
Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan
tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki
keluarga. Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap
perkembangannya.
Tugas perkembangan keluarga sesuai tahap perkembangan
Tahap perkembangan Tugas perkembangan (utama)
1. Keluarga baru Membina hubungan intim yang memuaskan
menikah Membina hubungan dengan keluarga lain, teman,
dan kelompok sosial
Mendiskusikan rencana memliki anak
2. Keluarga dengan 1. Mempersiapkan menadi orang tua
anak baru lahir 2. Adaptasi dengan perubahan adanya anggota
keluarga.
3. Interaksi keluarga, hubungan seksual dan
kegiatan sosial
4. Mempertahankan hubungan dalam rangka
memuaskan pasangannya
3. Keluarga dengan 1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga misal
anak usia kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan rasa aman
prasekolah 2. Membantu anak untuk bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir,
sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga
harus terpenuhi
4. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik
didalam maupun diluar keluarga (keluarga lain
dan lingkungan sekitar)
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan
anak (biasanya keluarga mempunyai tingkat
kerepotan yang tinggi)
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan
anak.
4. Keluarga dengan 1. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan
anak usia sekolah rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas (yang
tidak atau kurang diperoleh dari sekolah atau
masyarakat)
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Memenuhi kebutuhn yang meningkat, termasuk
biaya kehidupan dan kesehatan anggota
keluarga.
5. Keluarga dengan 1. Memeberikan kebebasan yang seimbang dan
anak remaja bertanggung jawab mengingat remaja adalah
seorang dewasa muda dan mulai memiliki
otonomi
2. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
yang serasi
3. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak
dan orang tua. Hindarkan terjadinya perdebadan,
kecurigaan dan permusuhan
4. Mempersiapkan perubahan dan sistem peran dan
peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga
6. Keluarga mulai 1. Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti
melepas anak menjadi keluarga besar
sebagai dewasa 2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga
baru di masyarakat
4. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan
dirumah
7. Keluarga usia 1. Mempertahankan kesehatan individu dan
pertengahan pasangan usia pertengahan
2. Mempertahankan hubungan yang serasi dan
memuaskan dengan anak- anaknya dan sebaya
3. Meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua 1. Mempertahankan suasana kehidupan rumah
tangga yang saling menyenangkan pasangannya
2. Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi
kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan
penghasilan keluarga
3. Mempertahankan keakraban pasangan dan Saling
merawat
4. melakukan life review masa lalu
4. Struktur keluarga
Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga
melaksanakan fungsi keluarga dimasyarakat sekitarnya. Parad dan Caplan
(1965) yang diadopsi oleh Friedman mengatakan ada empat eleman keluarga,
yaitu:
a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masin masing anggota
keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat
atau perna formal dan informal.
b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai atau norma yang
dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan
dengan kesehatan.
c. Pola komuikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola
komunikasi ayah- ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan
anak, dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga
inti.
d. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota
keluarga untuk mempengarhi dan mengendalikan orang lain untuk
mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.
Struktur keluarga ini nantinya perlu dikaji oleh tenaga kesehatan yang
memberikan asuhan. Berdasarkan keempat elemen dalam struktur keluarga,
diasumsikan bahwa (Leslie & Korman, 1989; Parsons & Bales, 1995):
a. Keluarga merupakan sistem sosial yang memiliki funfsi sendiri.
b. Keluarga merupakan sistem sosial yang mampu menyelesaikan masalah
individu dan lingkungannya.
c. Keluarga merupakan satu kelompok kecil yang dapat memengaruhi
kelompok lain.
d. Perilaku individu yang ditampakkan merupakan gambaran dari nilai dan
norma yang berlaku dalam keluarga.
5. Pemegang kekuasaan dalam keluarga
a. Patrikal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
pihak ayah.
b. Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaa adalam keluarga
adalah pihak ibu.
c. Equalitarian, yang memegang kekuatan dalam keluarga adalah ayah dan
ibu (Effendy, 1998)
4) Tanda bahaya
a. Jika sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna kuning
atau abu-abu
b. Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
c. Nyeri ligamentm rotundum
1) Penyebab
a. Peregangan ligament elama kehamilan
b. Tekanan dari uterus pada ligament
2) Cara mencegah
a. Penjelasan mengenai penyebab nyeri
b. Tekuk lutut kearah abdomen
c. Mandi air hangat
d. Gunakan bantalan pemanas pada area yang sakit
3) Pengobatan: -
4) Tanda bahaya: chek up untuk mengesampingkan diagnosis
apendisitis
d. Pusing
1) Penyebab
a. Hipertensi posttural
b. Penggumpalan darah didalam pembuluh darah
c. Mungkin dihubungkan dengan hipoglikemia
2) Cara mencegah
a. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
b. Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang sesak
c. Hindari berbaring dalam posisi terlentang
3) Pengobatan: -
4) Tanda bahaya
a. Jika kehilangan kesadaran
b. Jika disertai dengan tanda- tanda atau gejala anemia
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data umum
a. Kepala keluarga (KK) : Tn. E
b. Alamat : Rt. 02 Rw. II Leyangan
c. Pekerjaan KK : Buruh
d. Pendidikan KK : SMP
e. Komposisi keluarga
no nama Jenis Hub Pendidikan
BCG cam ket
sex kel umur
1 2 3 1 2 3 1 2 3
pak
KK
1 Tn. E Suami 23 SMP
2 Ny. T istri 19 SMP
Genogram
3. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Tn. E dan Ny. T masih tinggal dengan orang tua. Dengan rumah
seluas 165 m² dengan jumlah 9 ruangan dan mempunyai ventilasi pada
setiap ruangan sehingga sinar matahari dapat masuk secara langsung dan
diatur sedemikian rupa dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Peletakan perabotan keluarga secara baik dan mempunyai sarana
pembuangan air limbah melalui septitank. Sarana air bersih yang dimiliki
untuk kebutuhan minum, masak, dan MCK (mandi, cuci, kakus)
menggunakan air sumur dengan kualitas air yang jernih, tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau.
Denah rumah
B. Intepretasi Data
1. Analisa
No Data Diagnosa Masalah Dx. potensial
1 Data subjektif Ibu belum tau Anemia sedang
a. Ibu mengatakan berumur ketidaknyamanan
19 tahun ibu hamil TM III
b. Ibu mengatakan hamil Hasi Px
yang pertama dan belum penunjang, HB :
pernah keguguran 8,4 gr%
c. Ibu mengatakan kadang
merasakan pegal- pegal
pada perut bagian bawah
d. Ibu mengatakan belum
mengetahui
ketidaknyamanan ibu
hamil TM III
e. Ibu mengatakan salah satu
anggota keluarganya ada
yang emelihara kucing
2 Data objektif
Keadaan umum : baik
Kesadaran :
coposmentis
Status obstetric
a. Inspeksi
Muka : bersih,
sedikit pucat
Mamae : payudara
menegang, areola
menghitam, puting susu
menonjol
Abdomen : membesar
sesuai umur kehamilan,
terdapat linea nigra
Genetalia : bersih, tidak
terdapat udem dan flour
albus
Palpasi
Mamae : tidak
ada masa
Abdomen :LI : TFU
28 cm, teraba bulat lunak
tdak melentng
L II : bagian kanan teraba
tahanan keras memanjang
Bagian kiri teraba bagian-
bagian kecil janin
L III : teraba bulat keras
melenting
L IV : konvergen
Pemeriksaan penunjang :
Hb: 8.4 g%
C. Rencana Asuhan
Diagnosa Ny. T GIP0A0 umur 19 ahun hamil 32 minggu dengan anemia sedang
Hasil atau
No Tujuan Kriteria Perencanaan
Standar
1 Sekelah Verbal 1. Ibu dapat 1. Kaji pengetahuan ibu dan
dilakukan (pengetahuan) mengetahui keluarga tentang anemia ibu
tindakan maka tanda- tanda hamil
berkurangnya anemia 2. Kaji tindakan yang pernah
keluhan- 2. Ibu tahu cara dilakukan ibu apabila
keluhan yang mengatasi mengalami keluhan anemia
dirasakan ibu anemia dan 3. Diskusikan dengan keluarga
saat ini tidakan cara mengatasi keluhan yang
sederhananya dialami ibu berhubungan
3. Keluarga dengan anemia
dapat 4. Berikan kesempatan ibu dan
memutuskan keluarga untuk menanyakan
apabila terjadi penjelasan yang telah
sesuatu hal pada diberikan
ibu 5. Evaluasi secara singkat
terhadap topik yang
didiskusikan dengan ibu dan
keluarga
6. Beri pujian terhadap
kemampuan ibu dan
keluarga tentang anemia
Perilaku 1. Kaji kemampuan keluarga
(psikomotor) 1. Keluarga dapat untuk menyediakan sarana
menyediakan yang yang diperlukan oleh
keperluan yang ibu
dibutuhkan oleh
ibu 2. Anjurkan ibu untuk minum
2. Ibu akan minum tablet Fe secara teratur dan
tablet Fe secara anjurkan minum dengan air
teratur dan akan jeruk
minum dengan
air jeruk 3. Anjurkan keluarga untuk
3. Keluarga menyiapkan makanan yang
mengupayakan bergizi
untuk
menyiapkan
makanan yang
bergizi
2 Setelah Verbal 1. Ibu dapat 1. Kaji pengetahuan ibu
dilakukan mengetahui mengenai ketidaknyamanan
penyuluhan ketidaknyamana ibu hamil
maka ibu n ibu hamil 2. Diskusikan dengan keluarga
mengerti 2. Iibu ta cara mengatasi
keluhan yang ketidaknyamana ketidaknyanmanan ibu hamil
dirasakan n ibu hamil 3. Beri kesempatan ibu dan
3. Ibu tau cara keluarga untuk menanyakan
mengatasi penjelasan tang telah
ketidaknyamana diberikan
n ibu hamil 4. Evaluasi secara singkat
terhadap topik yang yang
didiskusikan dengan ibu dan
keluarga
5. Beri pujian terhadap
kemampuan ibu dan
keluarga yang didiskusikan
Kaji kemampuan ibu untuk
Perilaku Ibu dapat mengatasi keluhan yang
mengatasi keluhan dirasakan
yang dirasakan
3 Kebiasaan salah Verbal Keluarga dapat Kaji pengetahuan keluarga
satu anggota mengetahui tentang kegemaran salah satu
keuarga yang kegemaran yang anggota keluarga yang dapat
memelihara dilakukan oleh mempengaruhi kesehatan
kucing salah satu anggota Kaji kemampuan keluarga
keluarga dapat untuk membatasi berhubungan
mengganggu dengan hewan peliharaan
kesehatan
Perilaku Keluarga dapat
membatasi
frekuensi
berhubungan
denganhewan
peliharaan (kucing)
D. Implementasi
No. Tanggal/
Diagnosa/ masalah Implementasi
waktu
1. 6-12- 2008 / 1. Anemia ibu hamil 1. Mengkaji pengetahuan ib u dan keluarga tentang
20.00 wib anemia ibu hamil
2. Mengkaji tindakan yang pernah dilakukan ibu
apabila mengalami keluhan anemia
3. Mendiskusikan dengan keluarga cara mengatasi
keluhan yang dialami ibu berhubungan dengan
anemia
4. Memberikan kesempatan ibu dan keluarga untuk
menanyakan penjelasan yang telah diberikan
5. Mengkaji kemampuan keluarga untuk
menyediakan sarana yang yang diperlukan oleh
ibu
6. Menganjurkan ibu untuk minum tablet Fe secara
teratur dan anjurkan minum dengan air jeruk
7. Menganjurkan keluarga untuk menyiapkan
makanan yang bergizi
2. Ketidaknyamanan 1. Mengkaji pengetahuan ibu mengenai
ibu hamil ketidaknyamanan ibu hamil
2. Mendiskusikan dengan keluarga cara mengatasi
ketidaknyanmanan ibu hamil
3. Memberi kesempatan ibu dan keluarga untuk
menanyakan penjelasan tang telah diberikan
4. Mengkaji kemampuan ibu untuk mengatasi
keluhan yang dirasakan
3. Kegemaran salah 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
satu anggota kegemaran salah satu anggota keluarga yang dapat
keluarga yang mempengaruhi kesehatan
memelihara 2. Mengkaji kemampuan keluarga untuk membatasi
kucing berhubungan dengan hewan peliharaan
E. Evaluasi
Tanggal dan No. Diagnosa/
Evaluasi
Waktu Masalah
8-2-2008 1 1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang anemia ibu
08.00 WIB hamil
2. Keluarga sudah mengetahui cara mengatasi keluhan
yang dialami ibu berhubungan dengan anemia
3. Keluarga sudah mampu untuk menyediakan sarana yang
yang diperlukan oleh ibu
4. Ibu sudah minum tablet Fe secara teratur dan minum
dengan air jeruk
5. Keluarga sudah menyiapkan makanan yang bergizi
terutama makanan untuk ibu anemia
8-2-2008 2 1. Ibu sudah mengetahui ketidaknyamanan ibu hamil
08.00 WIB 2. Keluarga sudah mengetahui cara mengatasi
ketidaknyanmanan ibu hamil
3. Ibu sudah mengetahui cara mengatasi keluhan yang
dirasakan
8-2-2008 3 1. Keluarga sudah mengetahuitentang kegemaran salah
08.00 WIB satu anggota keluarga yang dapat mempengaruhi
kesehatan
2. Mengkaji kemampuan keluarga untuk membatasi
berhubungan dengan hewan peliharaan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
D. MEDIA
Poster, bentuk asli dan clip chart
E. EVALUASI
1. Prosedur : post test
2. Alat : lisan
3. Soal : dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian anemia
b. Jelaskan penyebab anemia
c. Jelaskan cara mengatasi anemia
F. REFERENSI
- Indiarti, MT. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan Persalinana dan Perawatan
Bayi. Yogyakarta : diglossia Medi
- Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencanan untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
- Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
- Notoatmodjo, Soekidjo. 1998. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
- Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
G. LAMPIRAN MATERI
Anemia pada kehamilan
1. Pengertian
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau kadar
haemoglobin di dalam sel darah merah kurang, dikarenakan adanya kelainan
dalam pembentukan sel perdarahan/ gabungan keduanya (< 10,5 gr%).
2. Penyebab anemia
a. Kurangnya zat besi
Adalah suatu unsur gizi yang merupakan pembentukan Hb atau sel
darah merah
b. Anemia gizi besi terjadi karena
1) Kandungan zat besi dari makanan tidak cukup, makanan yang kaya zat
besi adalah:
2) Hewani : ikan, daging, hati, ayam
3) Nabati : sayuran hijau, walaupun kaya zat besi tetapi hanya sedikit
yang bisa diserap baik oleh usus
4) Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi
5) Bumil meningkat untuk pertumbuhan janin dan ibu serta penderita
penyakit menahun seperti TBC
6) Meningkatnya pengeluaran zat besi dari dalam tubuh oleh karena
cacingan, malaria, perdarahan.
7) Sering muntah (karena ngidam) sehingga makanan yang dimakan
belim sampai diserap sari makanannya.
8) Karena seringnya melahirkan dalam jangka waktu yang pendek,
misalnya setiap tahun sekali
9) Kemungkinan ada parasit dalam usus
3. Tanda- tanda anemia
a. 5L (lemah, letih, lesu, lalai, lelah)
b. Pusing, mata berkunang- kunang
c. Kelopak mata, bibir, lidah, kulit,
telapak tangan dan kukunya menjadi pucat
4. Pengaruh anemia terhadap kehamilan dan janin
a. Dapat terjadi abortus
b. Persalinan prematuritas
c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d. Mudah terjadi infeksi
e. Ketuban pecah dini
5. Cara mencegah dan mengobati anemia
a. Makan- makanan yang mengandung besi seperti sayuran hijau tua, hati,
daging, kacang- kacangan, tempe, tahu.
b. Minum tablet tambah darah setiap hari satu tablet selama kehamilan
(minimal 90 tablet) sampai dengan 42 hari setelah melahirkan.
c. Mengatur jarak kelahiran, usahakan setiap 3 tahun dengan cara menjadi
akseptor KB.
B. POKOK BAHASAN
1. Bentuk- bentuk ketidaknyamanan ibu hamil TM III
2. Penyebab ketidaknyamanan ibu hamil TM III
3. C dari ketidaknyamanan mencegah ketidaknyamanan ibu hamil TM III
4. Pengobatan ketidaknyamanan kehamilan TM III
5. Identifikasi tanda bahaya ketidaknyamanan ibu hamil TM III
B. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Waktu Kegiatan Media
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan 3 mnt 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan 3. Mendengarkan
C. MEDIA
Poster
D. EVALUASI
1. prosedur : post test
2. Alat : lisan
3. Soal : dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan :
a. Apa bentuk- bentuk ketidaknyamanan ibu hamil
b. Bagaimana cara mencegah pusing
E. REFERENSI
Manuaba, Ida Bagus.1998. Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
............... 2003. Asuhan Antenatal Buku 2. Jakarta: Pusdiknas WHO
JHPIEGO
F. LAMPIRAN MATERI
Ketidaknyamanan ibu hamil TM III
a) Sering buang air kecil
a. Penyebab
- Tekanan uterus pada kandung kemih
- Pengeluaran sodium yang meningkat bersamaan terjadinya dengan
pengeluaran air
a. Cara mencegah
- Penjelasan mengenai sebab terjadinya
- Kosongkan saat terasa dorongan kencing
- Perbanyak minum pada siang hari
- Jangan kurangi minum pada malam hari
- Batasi minum bahan diuretiks alamiah, kopi, teh, cofe dengan caffeine
b. Pengobatan
- Tidak memerlukan pengobatan farmakologis
c. Tanda bahaya
- Resiko terjadi ISK
b) Keputihan
a. Penyebab
1. Hiperplasia mukosa vagina
2. Peningkatan produksi lendir
b. Cara mencegah
1) Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
2) Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun daya serapnya lebih
kuat.
c. Pengobatan
1) Hindari pencucian vagina
2) Gunakan bedak tabur ntuk mengeringkan tapi jangan terlalu banyak
d. Tanda bahaya
1) Jika sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna kuning atau
abu-abu
2) Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
c) Nyeri ligamentm rotundum
a. Penyebab
- Peregangan ligament elama kehamilan
- Tekanan dari uterus pada ligament
b. Cara mencegah
- Penjelasan mengenai penyebab nyeri
- Tekuk lutut kearah abdomen
- Mandi air hangat
- Gunakan bantalan pemanas pada area yang sakit
c. Pengobatan: -
d. Tanda bahaya: chek up untuk mengesampingkan diagnosis apendisitis
d) Pusing
1. Penyebab
- Hipertensi posttural
- Penggumpalan darah didalam pembuluh darah
- Mungkin dihubungkan dengan hipoglikemia
2. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
- Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang sesak
- Hindari berbaring dalam posisi terlentang
3. Pengobatan: -
4. Tanda bahaya
- Jika kehilangan kesadaran
- Jika disertai dengan tanda- tanda atau gejala anemia
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan ashan kebidanan komunitas pada keluarga Tn. E dengan ibu
yang menderita anemia seang, dimana keluarga juga kurang mengetahui tentang
masalah kesehatan. Asuhan inidilakukan didusun krajan desa leyangan kecamatan
Ungaran timur kabupaten semarang, maka penulis elakukan pembahasan tersebut.
Bidan mempunyai peran dan fungsi sebagai pelaksana yaitu melaksanakan
tugas mandiri denan memberikan asuhan kebidanan pada ibu dan melibatkan
keluarga, dengan menetapkan management kebidanan berdasarkan peran dan fungsi
tersebut. Langkah pertama yang dilakukan penuls adalah pengkajian pada keluarga
Tn. E, karena menganggap bahwa anemia dan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
Ny. T serta kegemaran salah satu anggota keluarga memelihara kucing bukan
merupakan masalah yang perlu dikhawatirkan, sehingga pada saat dilakukan
pengkajian keluarga tidak mengerti tentang :
a. Anemia ibu hamil
b. Ketidaknyamanan ibu hamil TM III
c. Efek dari memelihara kucing
Untuk itu perlu peran tenaga kesehatan khususnya bidan dalam mengatasi
masalah kesehatan keluarga Tn. E. Penulis kemudia menyusun perencanaan untuk
mengatasi masalah kesehatan keluarga Tn. E.
Peran dan fungsi bidan selain sebagai pelaksana juga sebagai pendidik yaitu
memberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan pada bu dan keluarga untuk
membantu dalam memecahkan permasalahan. Bedasarkan intervensi yang disusun
maka penulis melaksanakan implementasi pada keluarga Tn. E yang dilaksanakan
pada hari rabu tanggal 6 Februari 2008 sekitar jam 20.00 WB yang isinya antara lain :
1. Memberikan penyuluhan anemia ibu hamil
a. Pengertiaan anemia
b. Penyebab anemia
c. Tanda- tanda anemia
d. Pengaruh anemia terhadap ibu dan janin
e. Cara mencegah anemia
2. Penyulahan ketidaknyamanan ibu hamil
a. Penyebab
b. Cara mengatasi
c. Pengobatan
d. Tanda bahaya
Dalam implementasi yang dilakukan, penulis mendapat dukungan positif dari
keluarga, sehingga pelaksanaan ini dapat berjalan dengan baik. Adanya dukungan
keluarga dari keluarga, sehinngga Ny. T termotivasi untuk mengetahui tentang
kesehatan yang dialami diri dan keluarganya.
Setelah dilakukan implementasi, penulis melakukan evaluasi dan dapatkan
hasil :
1. Ny. T mengerti tentang anemia
2. Ny. T mengerti tentang ketidaknyamanan ibu hamil TM III
3. Keluarga Tn. E mengetahui dampak dari memelihara kucing
Ny. T dan keluarga termotivasi untuk melaksanakan apa yang sudah
diinformasikan pada keluarga untuk mengatasi masalah keluarga.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurangnya pengetahuan yenyang anemia pada ibu hamil dapat menimbulkan
masalah kesehatan
2. Setelah dilakukan evaluasi keluarga Tn. E memberikan respon positif terhadap
apa yang telah disampaikan
3. Pemberian KIE sangat penting guna mengatasi masalah kesehatan
B. Saran
1. Bagi keluarga Tn.. E diharapkan mampu mengatasi masalah kesehatan yang
dihadapi, serta diharapkan bertanya kepada petugas kesehatan jika mengalami
kesulitan
2. Kepada petugas kesehatan diharapkan oleh ibu meningkatkan frekuensi
penyuluhan ke masyarakat.
3. Kepada perangkat desa dan masyarakat untuk lebih memperhatikan masalah
yang dihadapi khususnya mengenai kesehatan dan memberikan dukungan
moril.