Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas segala anugerah dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
TEORITIS (NYERI)”

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan baik segi penulisan, isi dan juga tata
bahasa yang baik dalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri adalah suatu mekanisme nyeri proteksi bagi penderita yang timbul bilamana
jaringan sedang dirusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa
nyeri.
Masalah yang mempengaruhi nyeri diantaranya arti nyeri bagi bagi seseorang yang
memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti
membahayakan, merusak, dan lain-lain. Keadaan ini mempengaruhi beberapa faktor seperti :
usia, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, lingkungan dan pengalaman, toleransi. Nyeri
juga berhubungan erat dengan intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang
menahan nyeri. Faktor yang mempengaruhi antara lain alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan,
pengalihan perhatian dan kepercayaan yang kuat. Solusinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
”nyeri” dalam pelayanan kesehatan keperawatan dapat di lakukan dengan pemberian obat
analgesik dan sejenisnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan pada klien sesuai dengan manajemen
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data
b. Intervensi data dasar
c. Merencanakan suatu tindakan yang komprehensif
d. Melakukan asuhan keperawatan sesuai rencana
e. mengevaluasi hasil pelaksanaan Asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya
diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Nyeri, sakit, dolor (Latin) atau pain (Inggris) adalah
kata-kata yang artinya bernada negatif; menimbulkan perasaan dan reaksi yang kurang
menyenangkan. Walaupun demikian,kita semua menyadari bahwa rasa sakit kerapkali berguna,antara
lain sebagai tanda bahaya; tanda bahwa ada perubahan yang kurang baik di dalam diri manusia.

Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian nyeri :


1. Mc. Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang
yang keberadaannya diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya.
2. Wolf Weifsel Feurst (1974), nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental
atau perasaan yang bias menimbulkan ketegangan.
3. Arthur C. Curton (1983), nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika
jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan nyeri.
4. Scrumum, mengartikan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis,
dan emosional.

B. Pengkajian
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses keperawatan dengan pengumpulan
data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui permasalahan yang ada. Pengkajian
terdiri dari :
a. Pengumpulan Data
Merupakan upaya untuk mendapatkan data yang dapat digunakan sebagai informasi tentang
klien. Data yang dibutuhkan tersebut merupakan data biologis, psikologis sosial dan spiritual dari
klien, data yang berhubungan dengan masalah klien serta tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi atau yang berhubungan dengan klien seperti data keluarga klien dan lingkungan.
1) Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Status
Alamat
Pekerjaan
Tanggal MRS
Tanggal Pengkajian
Diagnosa Medis
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama : keluhan yang dirasakan klien saat masuk RS
b) Riwayat Penyakit Sekarang : Klien mengatakan nyeri
 Faktor Pencetus (P:Provocate),
Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulus-stimulus nyeri pada klien, dalam
hal ini perawat juga dapat melakukan observasi bagian-bagian tubuh yang mengalami
cedera.
 Kualitas (Q: Quality),
Kualitas nyeri merupakan seseuatu yang subjektif yang diungkapkan oleh klien.
Misal kalimat-kalimat: tajam, tumpul, berdenyut, berpindah-pindah, seperti tertindih,
perih, dan tertusuk.
 Lokasi (R: Region),
Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk menunjukkan semua
bagian atau daerah yang dirasakan tidak nyaman oleh klien.
 Keparahan (S: Severe),
Tingkat keparahan pasien tentang nyeri merupakan karakteristik yang paling
subjektif. Pada pengkajian ini klien diminta untuk menggambarkan nyeri yang ia
rasakan sebagai nyeri ringan, nyeri sedang atau berat.
 Durasi (T: Time).
Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan
rangkaian nyeri
c) Riwayat Kesehatan Dahulu : adanya riwayat penyakit yang lain penyakit jantung,
obesitas maupun tindakan medis yang pernah didapat maaupun obat-obatan yang biasa
digunakan penderita
d) Riwayat Kesehatan Keluarga : menanyakan apakan keluarga memiliki penyakit
keturunan missal Hipertensi, jantung dll.
3) Pola-pola Kebutuhan Dasar Manusia
a) Pola Presepsi Manajemen Kesehatan
b) Pola Nutrisi Metabolik
c) Pola Eliminasi
d) Pola Aktivitas-Latihan
e) Pola Peran Hubungan
f) Pola Presepsi kognitif
g) Pola Konsep diri
h) Pola Reproduksi seksual
i) Pola Istirahat-Tidur
j) Pola koping stress
k) Pola keyakinan
4) Pemeriksaan Fisik
a) Status kesehatan umum meliputi keadaan penderita, kesadaran/GCS, suara bicara, tinggi
badan, berat badan, dan TTV (Tekanan Darah, Nadi, Suhu, Respirasi)
b) Kepala dan Leher : kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher,
telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah terasa tebal,
apakah penglihatan kabur, dan lensa mata keruh.
c) System Integumen : turgor kulit menurun, adanya luka/warna kehitaman bekas luka,
kelembaban dan suhu kulit didaerah sekitar ulkus, kemerahan pada kulit, sekitar luka
tekstur rambut dan kuku.
5) Diagnosa Keperawatan
NO Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan Rasional
Gangguan rasa nyaman Tujuan : 1. Kaji tingkat, 1. Untuk mengetahui
(Nyeri) b/d iskemik Rasa nyeri hilang/berkurang frekuensi dan reaksi berapa berat nyeri
jaringan Kriteria Hasil : nyeri yang dialami yang dialami
- Penderita secara verbal pasien pasien
mengatakan nyeri 2. Jelaskan pada pasien 2. Pemehaman
berkurang/hilang tentang sebab-sebab pasien tentang
- Penderita dapat terjadinya nyeri penyebab nyeri
melakukan metode atau 3. Ajarkan teknik dan memudahkan
tindakan untuk distraksi dan relaksasi pasien diajak
mengatasi atau 4. Ciptakan lingkungan kerjasama dalam
megurangi nyeri yang tenang melakukan
- TTV Normal 5. Atur posisi pasien tindakan
(S : 36-37,5°c, N : 60- senyaman mungkin 3. Untuk mengurangi
80 x/menit , TD : 100- sesuai keinginannya rasa nyeri yang
130 mmHg, RR : 18- 6. Kolaborasi dengan dirasakan
20x/menit dokter untuk 4. Rangsangan yang
pemberian terapi berlebihan dari
pengobatan lingkungan akan
memperberat rasa
nyeri yang
dirasakan
5. Posisi nyaman
membantu otot
untuk relaksasi
seoptimal
mungkin
6. Membantu
mengurangi nyeri
pasien
6) Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sudah dilaksanakan dalam rencana keperawatan.
Tindakan keperawatan mencakup tindakan independent, interdependent, dan dependent.
Implementasi disesuaikan dengan rencana keperawatan atau intervensi yang telah di buat
atau di susun.

7) Evaluasi
Merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara mekakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak, dalam
melakukan evaluasi perawat seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
memahami respon terhadap intervensi keperawatan.
a) Jenis Evaluasi
Evaluasi formatif, menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi
dengan respon segera.
Evaluasi sumatif, merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisa status pasien
pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan pada tahap perencanaan.
Disamping itu evaluasi juga sebagai alat ukur suatu tujuan yang mempunyai kriteria
tertentu yang membuktikan apakah tujuan tercapai, tidak tercapai atau tercapai sebagian.
S (Subyek)
O (Obyek)
A (Asessment)
P ( Planning).
b) Tujuan tercapai, tujuan dikatakan tercapai apabila telah menunjukkan perubahan dan
kemajuan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c) Tujuan tercapai sebagian, tujuan dikatakan tercapai sebagian apabila tujuan tidak tercapai
secara keseluruhan sehingga masih perlu dicari berbagai masalah atau penyebabnya.
d) Tujuan tidak tercapai, tujuan dikatakan tidak tercapai apabila tidak menunjukkan adanya
perubahan kearah kemajuan sebagaimana kriteria yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai