SNI-4154-2014 Metode Uji Kekuatan Lentur Beton (Menggunakan Balok Sederhana Dengan Beban Terpusat Di Tengah Bentang) PDF
SNI-4154-2014 Metode Uji Kekuatan Lentur Beton (Menggunakan Balok Sederhana Dengan Beban Terpusat Di Tengah Bentang) PDF
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
© ASTM 2010 – All rights reserved
© BSN 2014 untuk kepentingan adopsi standar © ASTM menjadi SNI – Semua hak dilindungi
BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 4154:2014
Daftar Isi
© BSN 2014 i
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 4154:2014
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Metode uji kekuatan lentur beton (menggunakan
balok sederhana dengan beban terpusat di tengah bentang) merupakan revisi dari SNI 03-
4154-1996, Metode pengujian kuat lentur beton dengan balok uji sederhana yang dibebani
terpusat langsung. Standar ini merupakan hasil adopsi identik dari ASTM C293/C293M-10,
Standard Test Method for Flexural Strength of Concrete (Using Simple Beam With Center-
Point Loading).
Standar ini dipersiapkan oleh Panitia Teknik 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan
Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Bahan Bangunan pada Sub Panitia Teknis 91-01-S4
Bahan, Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti PSN Nomor 08:2007 dan telah dibahas dalam Rapat
Konsensus pada tanggal 3 Juni 2013 di Bandung oleh Sub Panitia Teknis 91-01-S4 Bahan,
Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan yang melibatkan para narasumber, pakar dan
lembaga terkait.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 4154:2014
Pendahuluan
Standar ini digunakan untuk menentukan modulus runtuh spesimen yang telah disiapkan
dan dirawat sesuai dengan ASTM C31/C31M atau ASTM C192/C192M.
Hasil dari metode uji ini dapat digunakan untuk menentukan kesesuaian terhadap spesifikasi
atau sebagai dasar untuk menentukan proporsi, mencampur dan melaksanakan
pengecoran.
Dengan adanya standar ini, maka diharapkan dapat menentukan kekuatan lentur spesimen
beton menggunakan balok sederhana dengan beban terpusat di tengah bentang.
Metode uji kekuatan lentur beton Standard Test Method for Flexural
(menggunakan balok sederhana Strength of Concrete (Using Simple
denganbeban terpusat di tengah Beam With Center-Point Loading)
bentang)
1.2 Nilai-nilai dinyatakan dalam satuan SI 1.2 The values stated in either SI units
atau satuan inch-pound adalah dianggap or inch-pound units are to be regarded
terpisah sebagai standar. Nilai-nilai separately as standard. The values stated
dinyatakan dalam setiap sistem tidak dapat in each system may not be exact
persis sama; karena itu, setiap sistem harus equivalents; therefore, each system shall
digunakan secara terpisah satu dengan yang be used independently of the other.
lainnya. Menggabungkan nilai-nilai dari dua Combining values from the two systems
sistem dapat menghasilkan ketidaksesuaian may result in non-conformance with the
dengan standar ini. standard.
1.3 Standar ini tidak dimaksudkan untuk 1.3 This standard does not purport to
mengatasi seluruh masalah keselamatan, address all of the safety concerns, if any,
jika ada, terkait dengan penggunaannya. Hal associated with its use. It is the
ini merupakan tanggung jawab pemakai responsibility of the user of this standard to
standar untuk menetapkan keselamatan dan establish appropriate safety and health
praktik yang tepat untuk kesehatan dan practices and determine the applicability of
menentukan penerapan batasan peraturan regulatory limitations prior to use.
sebelum digunakan.
4. Apparatus
4. Peralatan
4.1 The testing machine shall conform
to the requirements of the sections on
4.1 Mesin pengujian harus memenuhi
Basis of Verification, Corrections, and Time
persyaratan dari ASTM E4 Pasal Verifikasi,
Interval Between Verifications of Practices
Koreksi dan Interval Waktu Antara Verifikasi.
E4. Hand operated testing machines
Tidak diizinkan menggunakan mesin uji
having pumps that do not provide a
manual dengan pompa yang tidak
continuous loading to failure in one stroke
menyediakan pembebanan menerus sampai
are not permitted. Motorized pumps or
runtuh dalam satu kali pembebanan. Boleh
hand operated positive displacement
menggunakan pompa bermesin atau pompa
pumps having sufficient volume in one
manual dengan perpindahan positif yang
continuous stroke to complete a test
mempunyai volume cukup untuk
without requiring replenishment are
menyelesaikan pengujian dengan satu kali
permitted and shall be capable of applying
pembebanan menerus sampai runtuh dan
loads at a uniform rate without shock or
harus mampu menerapkan beban dengan
interruption.
kecepatan yang sama tanpa kejutan atau
terputus.
4.2 Loading Apparatus – The
mechanism by which forces are applied to
4.2 Peralatan Pembebanan - Mekanisme
the specimen shall employ a load-applying
gaya yang diterapkan pada spesimen harus
block and two specimen support blocks. It
menggunakan blok pembebanan dan dua
shall ensure that all forces are applied
blok tumpuan spesimen. Harus dipastikan
perpendicular to the face of the specimen
bahwa gaya yang diterapkan tegak lurus
without eccentricity. A diagram of an
permukaan spesimen tanpa eksentrisitas.
apparatus that accomplishes this purpose
Diagram peralatan pembebanan ditunjukkan
is shown in Fig. 1.
pada Gambar 1.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 4154:2014
4.2.1 Semua peralatan untuk membuat uji 4.2.1 All apparatus for making center-point
lentur dengan beban terpusat di tengah loading flexure tests shall be similar to Fig.
bentang harus sama dengan Gambar 1 dan 1 and maintain the span length and central
pertahankan panjang bentang dan posisi position of the load-applying block with
tengah blok beban terhadap blok tumpuan respect to the support blocks constant
konstan tidak lebih dari ± 1,0 mm [± 0,05 in.]. within ± 1.0 mm [± 0.05 in.].
4.2.2 Reaksi harus sejajar terhadap arah 4.2.2 Reactions shall be parallel to the
beban yang diterapkan selama pengujian direction of the applied load at all times
berlangsung, dan rasio jarak horizontal during the test, and the ratio of the
antara titik penerapan beban ke reaksi horizontal distance between the point of
terdekat terhadap tinggi balok harus 1,5 ± 2 load application and nearest reaction to the
%. depth of the beam shall be 1.5 ± 2 %.
4.2.3 Tinggi blok beban dan blok tumpuan 4.2.3 The load-applying and support blocks
tidak boleh lebih dari 65 mm [2,50 in.], diukur shall not be more than 65 mm [2.50 in.]
dari pusat atau sumbu pivot, dan mempunyai high, measured from the center or the axis
lebar minimal selebar spesimen. Permukaan of pivot, and shall extend at least across
tumpuan keras harus tetap menyentuh the full width of the specimen. Each
specimen dan tidak boleh menyimpang dari hardened bearing surface in contact with
bidang lebih dari 0.05 mm [0,002 in.] dan the specimen shall not depart from a plane
harus merupakan bagian dari silinder, dalam by more than 0.05 mm [0.002 in.] and shall
hal ini sumbu yang dimaksud sama dengan be a portion of a cylinder, the axis of which
sumbu batang atau pusat bola, tempat is coincidental with either the axis of the rod
dimana blok berputar. Sudut yang terbentuk or center of the ball, whichever the block is
oleh permukaan melengkung dari setiap blok pivoted upon. The angle subtended by the
paling sedikit 45° [0.80 rad]. Blok beban dan curved surface of each block shall be at
blok tumpuan harus dijaga dalam posisi least 0.80 rad [45˚]. The load-applying and
vertikal dan menyentuh batang atau bola support blocks shall be maintained in a
seolah-olah dipegangi oleh sekrup pegas. vertical position and in contact with the rod
Batang pada pusat blok beban seperti or shall by means of spring-loaded screws
Gambar 1 dapat diabaikan jika blok tumpuan that hold them in contact with the pivot rod
dudukan spherical digunakan. or ball. The rod in the center load-applying
block in Fig. 1 may be omitted when a
spherically seated bearing block is used.
CATATAN 1 Alat dapat digunakan terbalik NOTE 1 Apparatus may be used inverted
Gambar 1-Diagram alat uji lentur beton FIG.1-Schematic of a Suitable Apparatus for
dengan beban terpusat di tengah bentang Flexure Test of Concrete by Center-Point
Loading Method
5. Pengujian 5. Testing
5.1 Spesimen uji harus memenuhi semua 5.1 The test specimen shall conform to all
persyaratan ASTMC31/C31M atau requirements of Practice C31/C31M or
C192/C192M berlaku untuk spesimen C192/C192M applicable to beam
© BSN 2014 3 dari 7
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 4154:2014
balokdan harus memiliki bentang uji dengan specimens and shall have a test span
toleransi 2% dari tiga kali tinggi balok. Sisi within 2 % of being three times in depth as
spesimen harus tegak lurus terhadap bagian tested. The sides of the specimen shall be
atas dan bawah. Semua permukaan harus at right angles with the top and bottom. All
halus dan bebas dari goresan, lekukan, surfaces shall be smooth and free of scars,
lubang, atau tanda identifikasi. indentations, holes, or inscribed
identification marks.
5.2 Teknisi yang melakukan pengujian
balok beton untuk uji penerimaan harus 5.2 The individual who tests concrete
sesuai dengan ASTM C1077 termasuk beams for acceptance testing shall meet
ASTM C293/C293M sebagai metode uji yang the concrete laboratory requirements of
relevan. Practice C1077 including Test Method
C293/C293M as a relevant test.
CATATAN 1 Laboratorium pengujian yang NOTE 1 The testing laboratory performing this
melakukan metode uji ini dapat dievaluasi sesuai test method may be evaluated in accordance
dengan ASTM C1077 with Practice C1077.
6. Prosedur 6. Procedure
6.1 Uji lentur dari spesimen yang telah 6.1 Flexural tests of moist-cured
dirawat lembab harus dilakukan segera specimens shall be made as soon as
setelah dipindahkan dari ruang perawatan practical after removal from moist storage.
lembab . Pengeringan permukaan specimen Surface drying of the specimen results in a
akan menghasilkan pengurangan modulus reduction in the measured modulus of
runtuh yang terukur. rupture.
6.2 Letakkan spesimen uji pada 6.2 Turn the test specimen on its side with
tempatnya seperti posisi pada saat dicetak respect to its position as molded and
dan pasang di tengah blok tumpuan. Pasang center it on the support blocks. Center the
sistem pembebanan di tengah terkait dengan loading system in relation to the applied
gaya yang bekerja. Letakkan blok beban force. Bring the load-applying block in
sampai menyentuh permukaan specimen di contact with the surface of the specimen at
tengah bentang dan terapkan beban antara 3 the center and apply a load of between 3
% dan 6% dari estimasi beban ultimit. and 6 % of the estimated ultimate load.
Dengan menggunakan feeler gages tipe Using 0.10 mm [0.004 in.] and 0.40 mm
daun berukuran 0,10 mm [0,004 in.] dan 0,40 [0.015 in.] leaf-type feeler gages,
mm [0,015 in.], tentukan apakah ada celah determine whether any gap between the
antara specimen dan blok beban atau blok specimen and the load-applying or support
tumpuan yang lebih besar atau lebih kecil blocks is greater or less than each of the
dari setiap gages sepanjang 25 mm [1 in.] gages over a length of 25 mm [1 in.] or
atau lebih. Gerinda, tutup, atau gunakan more. Grind, cap, or use leather shims on
lapisan bantalan (shim) dari bahan kulit pada the specimen contact surface to eliminate
permukaan kontak spesimen untuk any gap in excess of 0.10 mm [0.004 in.].
menghilangkan setiap celah yang lebih dari Leather shims shall be of uniform 6 mm
0,10 mm [0,004 in.]. Bantalan (shim) kulit [0.25 in.] thickness, 25 to 50 mm [1.0 to 2.0
tersebut harus memiliki ketebalan yang in.] in width, and shall extend across the
seragam sebesar 6 mm [0,25 in.], lebar 25 full width of the specimen. Gaps in excess
mm sampai 50 mm [1,0 in. sampai 2,0 in.], of 0.40 mm [0.015 in.] shall be eliminated
dan harus membentang selebar spesimen. only by capping or grinding. Grinding of
Celah yangmelebihi 0,40 mm [0,015 in.]harus lateral surfaces shall be minimized in as
dihilangkan dengan kaping (capping) atau much as grinding may change the physical
gerinda. Penggerindaan pada permukaan characteristics of the specimens. Capping
shall be in accordance with applicable
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan & Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 4154:2014
8. Calculation
3PL (2)
R (2)
2bd 2
Where :
Keterangan:
R = modulus of rupture, MPa [psi],
R adalah modulus runtuh, MPa [psi],
P = maximum applied load indicated by the
P adalah beban maksimum yang diterapkan testing machine, N [lbf],
ditunjukkan oleh mesin uji, N [lbf],
L = span length, mm [in.],
L adalahpanjang bentang, mm [in.],
b = average width of specimen, at the
b adalah lebar rata-rata spesimen di daerah fracture, mm [in.], and
runtuh, mm [in.], dan
d = average depth of specimen, at the
d adalah tinggi rata-rata spesimen di daerah fracture, mm [in.].
runtuh, mm [in.].
NOTE 2 The weight of the beam is not
CATATAN 2Berat balok tidak termasuk dalam included in the above calculation.
perhitungan di atas.
9. Report
9. Laporan
9.1 Report the following information :
9.1 Laporkan informasi berikut: 9.1.1 Identification number,
9.1.1 Nomor identifikasi, 9.1.2 Average width to the nearest 1 mm
9.1.2 Lebar rata-rata pada jarak mendekati 1 [0.05 in.], at the fracture,
mm [0,05 in.], di daerah runtuh, 9.1.3 Average depth to the nearest 1 mm
9.1.3 Tinggi rata-rata pada jarak mendekati 1 [0.05 in.], at the fracture,
mm [0,05 in.], didaerah runtuh, 9.1.4 Span length in mm [in.],
9.1.4 Panjang bentang, mm [in.], 9.1.5 Maximum applied load in N [lbf],
9.1.5 Beban maksimum yang diterapkan, N 9.1.6 Modulus of rupture calculated in the
[lbf], nearest 0.05 MPa [5 psi],
9.1.6 Modulus runtuh dihitung mendekati 9.1.7 Record of curing and apparent
0,05 MPa [5 psi], moisture condition of the specimens
9.1.7 Catat kondisi perawatan dan at the time of test,
kelembaban spesimen pada waktu 9.1.8 If specimens were capped, ground,
pengujian, or if leather shims were used,
9.1.8 Jika spesimenmenggunakan kaping
(capping), diratakan, atau jika bantalan 9.1.9 Defects in specimens, and
(shim) kulit digunakan, 9.1.10 Age of specimens.
9.1.9 Cacat pada spesimen, dan
9.1.10 Umur spesimen.
berbeda lebih dari 12%.Koefisien variasi are not expected to differ from each other
multi-laboratoriumtelah didapat sebesar by more than 12 %. The multilaboratory
5,3%. Oleh karena itu, hasil dari dua coefficient of variation has been found to
laboratorium yang berbeda pada balok yang be 5.3 %. Therefore, results of two different
dibuat dari batch sampel yang sama tidak laboratories on beams made from the
boleh berbeda lebih dari 15 %. same batch sample are not expected to
differ from each other by more than 15 %.
10.2 Bias- Karena tidak ada standar yang 10.2 Bias–Because there is no accepted
memenuhi untuk menentukan bias dalam standard for determining bias in this test
metode uji ini, maka tidak ada pernyataan method, no statement on bias is made.
bias yang dibuat.
11. Keywords
11. Kata kunci
11.1 beams; concrete; flexural strength
11.1 balok; beton; pengujian kekuatan testing; modulus of rupture.
lentur; modulus runtuh.