Anda di halaman 1dari 8

RUMUS FISIKA for UN

a. Besaran Pokok
Padat Cair Gas
Besaran pokok adalah besaran yang ditetapkan
terlebih dahulu .
Besaran Satuan SI Alat ukur
Mistar, meteran
gulung, jangka
Panjang Meter ( m ) sorong, Letak beraturan dan Letak tidak teratur Letak tidak teratur
mikrometer berdekatan dan agak berjauhan dan berjauhan
sekrup Gerakan tidak Gerakan agak Gerakan bebas dan
Neraca lengan, bebas, bergetar di bebas, tetapi tidak meninggalkan
Massa Kilogram ( Kg ) neraca o’hauss, tempat meninggalkan tempat
neraca digital tempat
Jam, stopwatch, Gaya tarik – Gaya tarik – Gaya tarik –
Waktu Sekon ( s ) menarik sangat menarik kurang menarik sangat
jam atom
kuat kuat lemah
Kuat arus Ampere ( A ) Ammeter
bentuk tetap bentuk yang bentuk yang
Suhu Kelvin ( K ) Termometer berubah – ubah berubah – ubah
Jumlah - sesuai tempat sesuai tempat
Mole ( mol )
zat volume tetap volume tetap volume yang
Intensitas Lux meter, light berubah – ubah
Kandela ( Cd ) meter
cahaya

b. Besaran turunan
Gas
Besaran turunan adalah besaran yang
diturunkan dari beberapa besaran pokok. Mendeposisi Mengembun
Besaran Satuan SI (deposition) (condensation)
Massa jenis Kg/m3 Menyublim Menguap
Kecepatan m/s (sublimation) (evaporation)

Membeku (freezing)
PADAT Cair
Melebur (melting)
1. Pengukuran panjang
a. Jangka sorong
Skala utama Menyerap kalor ( suhunya naik) : menguap, melebur, menyublim

Melepas kalor (suhunya turun) : mengembun, membeku,


mendeposisi
NOTES :
Skala nonius
 Kohesi : gaya tarik partikel sejenis
 Adhesi : gaya tarik partikel lain jenis
 Miniskus : kelengkungan permukaan zat cair
Cara pengukuran
 Kapilaritas : naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler
skala utama
 Tegangan permukaan : kecenderungan zat cair untuk menegang
skala nonius
b. Mikrometer sekrup

KOHESI > ADHESI ADHESI > KOHESI

rohmatulfaizah84@yahoo.com
𝑚 Perpindahan kalor
𝜌=
𝑣 a. Konduksi
Keterangan :  Ujung logam akan terasa panas saat ujung yang
ρ = massa jenis (density) (kg/m3 ; g/cm3) m lain di panaskan
m = massa (mass) (kg ; g)  Tangan terasa panas saat di masukkan di air
V = volum (volume) (m3 ; cm3)  V hangat
1 g/cm3 = 1000 Kg/m3 a. Konveksi
 Gerakan naik turunnya air saat di rebus
 Terjadinya angin darat dan laut
 Ventilasi udara
Reamur Termometer Lainnya
b. Radiasi
Celcius Fahrenheit Kelvin
100o 80o 212oC 373oC TTA
 Sinar matahari sampai ke bumi
 Kita ikut hangat saat di dekat api unggun

tC tR tF tK t𝜒

A. Gerak Lurus beraturan


0o 0o 32o 273o TTBo
S = jarak ( m )
𝐶−0 𝑅−0 𝐹 − 32 𝐾 − 273 𝑇𝑥 − 𝑇𝑡𝑏 V = Kecepatan ( m/s2 )
= = = = S
100 − 0 80 − 0 212 − 32 373 − 273 𝑇𝑡𝑎 − 𝑇𝑡𝑏 t = waktu ( s )
𝐶 𝑅 𝐹 − 32 𝐾 − 273 𝑇𝑥 − 𝑇𝑡𝑏 V t
= = = =
5 4 9 5 𝑇𝑡𝑎 − 𝑇𝑡𝑏
contoh :
Pengisi Kelebihan Kekurangan
 Mudah di lihat, Mahal  Mobil yang melaju di jalan raya dengan
mengkilap Tidak dapat kecepatan 20 m/s
 Perubahan volue mengukur suhu S V
Raksa
teratur yang sangat
 Tidak membasahi rendah
dinding kaca Zat berbahaya
Titik didih t t
 Murah rendah
 Dapat megukur Tidak berwarna,
Alkohol
suhu yang sangat susah di baca Ticker Timer
rendah Membasahi
dinding kaca B. Gerak lurus berubah beraturan
1. Di percepat
𝑽𝟐−𝑽𝟏 a = percepatan ( m/s2)
a= V1 = kec. awal ( m/s)
𝒕
Q4 = m x U V2 = kec. Akhie m/s )
V t = waktu ( s )

t
Q3 = m x Cair x T
contoh:
a. Kelereng menuruni bidang miring
b. Buah kelapa jatuh
2. Di perlambat
Q2 = m x L
V
Q1 = m x Ces x T

Q = kalor yang di terima / di lepas ( J ) t


M = massa ( kg ) Contoh :
T = perubahan suhu ( 0C ) a. Bola menggelinding di pasir
L = kalor lebur ( J / Kg ) b. Bola di lempar vertikal keatas
U = kalor uap ( J / Kg )

rohmatulfaizah84@yahoo.com
W W = Berat ( N )
M = massa ( kg )
m g g = Gravitasi (m/s2)
Gaya yang searah

Massa Berat
10 N 20 N
Di manapun tetap Berubah – ubah sesuai
Resultannya = 10 N + 20 N = 30 N
tempatnya
Tidak di pengaruhi Di pengaruhi gravitasi
Resultan gaya
gravitasi
Gaya yang berlawanan arah
Besaran pokok Besaran turunan
Satuan Kg Satuan N

10 N 20
N
Resultannya = 20 N – 10N = 10 N

W W = Usaha ( Joule )
1. H. Newton 1 ΣF = 0 F = gaya ( N )
Benda diam / bergerak dengan kecepatan konstan F S S = jarak ( m )
Penerapan
Penumpang terdorong ke depan saat mobil tiba-
tiba di rem
Koin yang berada di atas kertas di meja akan
tetap disana ketika kertas di tarik dengan cepat
mobil yang diam tiba – tiba melaju dengan Hukum kekekalan energi : energi tidak dapat di
kencang, sehingga penumpang terdorong ke ciptakan dan di musnahkan tetapi dapat di ubah dari
belakang bentuk satu ke bentuk yang lain
2. H. Newton 2 ΣF = m . a
F = resultan gaya ( N ) E.m = E.P + E.K
M = massa ( kg )
F E.P = m . g . h E.K = ½ m . V2
a = percepatan ( m/s2 )
m a
E.m = energi mekanik ( Joule )
E.P = Energi potensial ( Joule )
E. K = Energi Kinetik ( Joule )
Berapakah percepatan yang di alami benda ? M = massa ( Kg)
F = 20 + 35 = 55 N g = gravitasi Bumi ( m/s2 )
𝐹 55 h = tinggi ( m )
a=𝑚= = 5 𝑚/𝑠 2
11
V = kecepatan ( m/s )
Penerapan
Dua ekor anjing yang saling beradu kekuatan E. Potensial : energi yang di miliki benda karena
terpental akibat saling mendorong letaknya . semakin jauh dari tanah ( tinggi )
Gajah betina mendorong anaknya dengan hati – energi nya semakin besar
hati ke sungai, karena massa tubuhya jauh lebah E. Kinetik : energi yang di miliki benda karena
besar geraknya
3. H. Newton 3 F aksi = - F reaksi
Penerapan
Seekor ikan berenang dengan menggerakkan
sirip ke belakang
Tangan menghantam tembok, tangan terasa
sakit

rohmatulfaizah84@yahoo.com
𝑙𝑘 𝑤 1. PADAT
1. TUAS KM = = F
P = Tekanan ( N/m2 )
𝑙𝑏 𝑓 P= F = Gaya/Gaya berat ( N )
A
Km = keuntungan mekanis A = Luas bidang ( m2 )
Lk = lengan kuasa
Lb = lengan beban Semakin kecil alas, semakin besar
W = Berat ( N ) tekana dan sebaliknya
F = Gaya/Kuasa ( N ) 2. CAIR
a. Tekanan HIDROSTATIS
P = tekanan ( Pascal )
P=𝝆.g.h g = gravitasi ( m/s2 )
h = tinggi benda di lihat
dari permukaan zat
cair
𝝆= massa jenis ( kg/m3 )
b. Hukum PASCAL
Jenis tuas
a. Ke – 1 ( titik tumpu di tengah ) 𝐹1 𝐹2
=
Gunting , guntingkuku, tang 𝐴1 𝐴2
b. Ke – 2 ( beban di tengah )
Gerobak beroda satu , pemotong kertas, F = gaya ( N )
pelubang kertas A = luas ( m2 )
c. Ke – 3 ( kuasa di tengah ) c. Bejana Berhubungan
Lengan, alat pancing, sekop
1.h1 = 2.h2
2. Katrol 𝝆= massa jenis ( kg/m3 )
a. Katrol tunggal H = tinggi zat cair (m)
KM = 1
Gaya = Berat
d. Hukum Archimedes

Fa  Wu  Wa
b. Katrol bergerak/ganda Fa
KM = 2
Gaya = ½ Berat Wu
Wa

Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)


c. Katrol majemuk Wu = gaya berat benda di udara (N)
KM = banyaknya katrol Wa = gaya berat benda di dalam air (N)
1
Gaya = 𝑛 Berat
Fa    g  V

3. Bidang Miring
Fa = gaya ke atas / gaya apung ( N )
 = massa jenis zat cair ( kg/m3)
𝑾 𝑺
KM = = V = volume zat cair yang tercelup (m3)
𝑭 𝒉 g = percepatan grafitasi (m/s2)

Contoh : baji, mur, baut, pisau, tangga.

rohmatulfaizah84@yahoo.com
Infrasonik Audio sonik Ultrasonik
20 Hz 20 KHz
V .t Jika ada pemantulan
• satu getaran = B - C - B - A - B S= S = jarak ( m )
2
• amplitudo = A - B atau B - C V = cepat rambat ( m/s )
• satu getaran = X - Y - X - Z - X T = waktu ( s )
• amplitudo = N
1. Resonansi
Gelombang Transversal Ikut bergetarnya suatu benda karena benda
Arah getar tegak lurus arah rambatan lain yang memiliki frekuensi yang sama
2. Gaung / kerdam
Bunyi pantul yang hanya terdengar sebagian
bersamaan dengan bunyi asli. Gaung terjadi
di ruang tertutup dan mengganggu bunyi asli
( gedung, gua dll )
3. Gema
½ Gelombang = AC, CE, EG, GI, IK, KM Bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi
1 gelombang = ACE, CEG, EGI, GIK, IKM asli. Gema terjadi di ruang terbuka ( lapangan,
Amplitudo = BB’, DD’ , FF’, HH’ , JJ’, LL’ pantai dll )
contoh = cahaya, gelombang tali Manfaat bunyi pantul
a. Mengukur panjang gua
Gelombang Longitudinal b. Mengukur kedalaman laut
arah getar searah arah rambatan c. Mengetahui keretakan logam
d. Proses USG

1 gelombang = 1 rapatan + 1 renggangan A. Cermin Datar


Contoh = bunyi Sifat bayangan
Maya
Gelombang elektromagnetik : tidak butuh perantara
Sama besar
untuk merambat , contoh: gel.radio, Tv, cahaya dll
Tegak
Gelombang mekanik : butuh medium untuk merambat , Terbalik ( kiri – kanan )
contoh : gel.tali, bunyi, gel.air dll Untuk cermin lengkung dan lensa
Ruang Benda + Ruang bayangan = 5
S λ
V= V = λ. 𝑓 V= B. Cermin cekung dan lensa cembung (F+)
t T
( mengumpulkan sinar/konvergen)
n 1 Pembentukan bayangan
f= f=
t T 1. Benda di Ruang 1
t 1 S Maya, tegak di perbesar
T= T= λ= 2. Benda di ruang 2
n f n
Nyata , terbalik, di perbesar
3. Benda di ruang 3
V = cepat rambat ( m/s )
Nyata , terbalik, di perkecil
S = jarak (m)
4. Benda di F
t = waktu (s)
Di tempat tak hingga
T = periode (s)
λ 5. Benda di 2F/R/M
nV = = banyak gelombang ( buah )
T Nyata , terbalik, sama besar
f = frekuensi ( Hz )
𝜆
T = periode (s)
λ = panjang satu gelombang ( m )
rohmatulfaizah84@yahoo.com
C. Cermin cembung dan lensa cekung (F-) B. Lup ( kaca pembesar )
( menyebarkan cahaya / divergen ) Tak berakomodasi , letak benda di F
𝐧
Sifat bayangan selalu P= 𝐟
Maya , tegak, di perkecil
Berakomodasi , letak benda di ruang 1
1 1 1 F = Fokus / titik api 𝐧
= + S = jarak benda
P= 𝐟 +1
f S S′
S’= jarak bayangan Sifat – sifat cahaya
S′ h′ M = perbesaran bayangan 1. Memiliki energi
M= = h = tinggi benda 2. Dapat di pantulkan
S h h’ = tinggi bayangan 3. Menembus benda bening
S’ hasilnya - , maka bayangannya maya 4. Dapat di biaskan

A. Mata ( nyata, terbalik, di perkecil )


Fungsi organ

Renggang – rapat = mendekati Garis Normal


Rapat – renggang = menjauhi garis Normal

1. Pupil
Mengatur cahaya yang masuk dengan PLASTIK
WOL KACA SUTRA
cara menebal/menipis EBONIT
2. Retina : Membentuk bayangan
3. Aqueous humor
Membiaskan cahaya yang masuk
-
INGAT,,,,,,,,,
+ + -
4. Iris : Memberi warna Yang bisa berpindah hanya ELEKTRON
5. Bintik kuning : paling peka cahaya
6. Lensa : mengatur pembiasan dan
memfokuskan bayangan
Cacat mata
1. MIOPI ( R. Jauh ) ( lensa Cekung )

Terjadi jika titik jauh mata bergeser mendekat


𝟏𝟎𝟎
P = Kekuatan Lensa ( dioptri )
P= PR = titik jauh ( cm )
− 𝐏𝐑
2. HIPERMETROPI ( R. Dekat ) ( Lensa cembung)

Terjadi jika titik dekat mata bergeser menjauh


𝟏𝟎𝟎 P = kekuatan Lensa ( dioptri )
P=4− PP = titik dekat ( cm )
𝐏𝐏

3. PRESBIOPI (R. Ganda ) ( Lensa Rangkap )


Mata tua
Amperemeter di pasang seri
4. SILINDRIS/ASTIGMATISME ( Lensa silindris )
Tidak mampu membedakan garis lurus Voltmeter di pasang paralel

rohmatulfaizah84@yahoo.com
V = tegangan jepit ( V )  Cara memperbesar elektromagnet
V=I.R
I = kuat arus ( A ) a. Memperbanyak lilitan
R = hambatan ( Ω) b. Memperbesar arus
𝜀
I = 𝑅+𝑟 𝜀 = GGL ( V ) c. Menambah besi lunak ke kumparan
R = hambatan dalam (Ω)  Pemenfaatan elektromagnet
a. Pengangkat beban
b. Bel listrik
c. Relai magnetik
d. Pesawat telepon
e. saklar

W = V.I.t P = V.I.
= I.R.I.t = I.R.I.
= P.t 𝐖
= 𝐭
𝐕𝟐 F=B.I.L
= 𝐱𝐭 𝐕𝟐
𝐑 = 𝐑
F = gaya lorentz ( N )
B = medan magnetik ( Tesla)
W = energi ( Joule ) L = panjang kawat ( m )
P = daya ( watt )
I = arus ( A)  Pemanfaatan Gaya lorentz
T = waktu ( s ) a. Motor listrik
V = tegangan jepit ( V ) ( kipas angin, bor listrik, pemutar CD )
R = hambatan ( Ω) b. Alat ukur listrik
( amperemeter, voltmeter, Avometer )
Biaya = energi dalam KWh x waktu x tarif

Cara pembuatan
1. Di gosok
Ujung
pertama yang
di sentuh akan  Memperbesar GGL induksi
menjadi kutub yang sama dengan kutub 1. Mempercepat gerak magnet
magnet 2. Memperbanyak jumlah lilitan
3. Memperbesar kekuatan magnet
2. Di aliri arus searah (DC)  Pemanfaatan
1. Generator
2. Transformator
3. Dinamo

3. Di induksi / di dekatkan
Q menjadi Kutub U
P menjadi kutub S

rohmatulfaizah84@yahoo.com
N = lilitan
I = Arus ( A ) Benda antarplanet
V = Tegangan ( V ) 1. Asteroid/ Plenetoid
P = primer / masukan / input Bongkahan batu antara mars dan yupiter
S = Sekunder / keluaran / output 2. Komet / bintang berekor
Bongkahan es dan debu yang mengitari
Jenis transformator matahari dengan orbit elips
Arah ekor selalu menjauhi matahari
STEP UP STEP DOWN 3. Meteorid
Vs > Vp , Ns > Np , Is < Ip Vs < Vp , Ns < Np , Is > Ip Batuan – batuan yang terletak di ruang antar
planet
4. Meteor / bintang jatuh
Cahaya meteorid yang tampak akibat
bergesekan dengan atmosfer bumi
5. Meteorit
batuan meteorid yang sampai permukaan bumi

Akibat Rotasi Bumi


1. Terjadinya siang dan malam
2. Gerak semu harian matahari
3. Perbedaan waktu
4. Perubahan arah angin
Akibat Revolusi Bumi
1. Perbedaan lamanya siang dan malam
2. Perubahan musim
3. Perubahan letak rasi bintang
4. Gerak semu tahunan matahari

Planet terbesar = Yupiter


Planet bercincin horizontal
Planet bercincin vertikal
= Saturnus
= Uranus
Pasang Surut
Disebut bintang kejora / bintang pagi = Venus
Planet merah = Mars

Pengelompokan planet
1. Bumi sebagai pembatas
Inferior : merkurius & Venus
Superior : mars, yupiter, saturnus, uranus,
neptunus
2. Asteroid sebagai pembatas
Planet dalam/ inner planets : merkurius, venus,
bumi, mars
Planet luar/ outer planets : yupiter saturnus,
uranus, neptunus
3. Berdasarkan ukuran dan komposisi
Terestrial ( punyusunnya berupa batuan ) : Pasang Purnama / naik = membentuk sudut 1800
merkurius, venus, bumi, mars Pasang berbani / turun = membentuk sudut 900
Jovian ( berukuran besar, penyusunnya berupa es
dan gas hidrogen ) : yupiter, saturnus, uranus,
neptunus

rohmatulfaizah84@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai