Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan Perawat
Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989.
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status profesional
dengan cara sebagai berikut:
Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal. yaitu:
Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya
kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain
dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan
keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut
personal atau corak masalah kesehatan.
2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang
bersifat rahasia
3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh
praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau ilegal
4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang
dijalankan masing-masing individu
5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan
6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan
kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi
8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningfkatkan
standar keperawatan
9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi
kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas
10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap
informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat
11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya
dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan publik
Dari paparan di atas, etika seorang perawat sangat dijaga. Namun pada nyatanya
masih banyak perawat yang belum menerapkan kode etik tersebut. Ketika di Rumah
Sakit kami masih banyak menemukan perawat yang melanggar kode etik tersebut. Seperti
perawat yang jarang ngecek infus pasien, sehingga infus pasien sampai habis dan
darahnya sampai naik. Ketika keluarga meberitahu perawat, perawatnya datangnya lama.
Seharusnya perawat bisa langsung datang atau jika perawat sedang ada tugas lain bisa
menyuruh rekannya yang dianggap mampu dalam bidangnya. Karna untuk hal ini sesuai
dengan kode etik keperawatan baik menurut PPNI dan atau ANA. Dalam hal ini perawat
telah melanggar kode etik terhadap tugasnya dan kode etik ana yaitu Perawat
melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan
kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain. Selain itu yang masih
sering terjadi adalah ketika keluarga klien bertanya kepada perawat misalnya tentang
prosedur di rumah sakit atau sesuatu yang dimana klien atau keluarga belum paham,
perawat jawab sambil main handphone. Kejadian seperti ini membuat keluarga klien
tersinggung. Padahal dalam kode etik sudah dijelaskan bagaimana tanggung jawab
perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Di lapangan atau di Rumah Sakit juga banyak perawat yang menerapkan kode
etik perawat. Mereka dengan ikhlas bekerja ingin menolong dan membantu
penyembuhan klien. Mereka bekerja karena panggilan hati nuraninya. Misalnya perawat
yang dikirim ke daerah perbatasan bersama tim medis lain. Mereka rela jauh dari
keluarga, hidup di daerah pedalaman dengan keterbatasan fasilitas sarana prasana.
Namun mereka ikhlas menjalaninya dengan niat ingin mengabdi pada Negara dan
membantu penyembuhan klien serta meningkatkan kualitas kesehatan di daerah tersebut.
Mereka tidak membedakan ras, suku dan agama. Mereka berdapatasi dengan lingkungan
baru dan melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat untuk mengetahui adat
istiadat, tradisi dan budaya daerah setempat. Mereka melakukannya supaya mengetahui
strategi yang digunakan untuk melakukan tugasnya dengan baik tanpa pengaruh dari
sukunya, ras, warna kulit, budayanya, adat istiadat daerah. Karena banyak masyarakat
yang lebih percaya pada adat istiadat setempat dan sulit untuk dihilangkan.
Apa yang mereka lakukan sesuain dengan kode etik seorang perawat menurut PPNI yaitu
tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat meliputi:
Hal ini juga sesuai kode etik perawat yaitu tanggungjawab terhadap tugas dan
tanggungjawab terhadap pemerintah.
Di luar negeri juga terjadi pelanggaran kode etik seorang perawat, di Rumah Sakit
Stafford Inggris akibat kelalaian seorang perawat, bayi usia 6 hari mengalami luka bakar
akibat kakinya dicelupkan ke dalam air mendidih. Dalam hal ini sangat jelas bahwa
seorang perawat tidak mengikuti kode etik yang di buat oleh ANA yaitu seorang perawat
harus mempertahankan kompetensinya.
Pada praktik di lapangan ada banyak terjadi pelanggaran kode etik keperawatan,
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun juga masih banyak perawat yang
maati kode etik perawat, baik menurut negaranya maupun luar negeri. Sebagai perawat
yang baik lebih baik menaati kode etik perawat yang da. Karena kode etik dibuat untuk
kebaikan semuanya, baik untuk perawat sendiri maupun klien, keluarga, masyarakat,
profesi dan Negara. Oleh karena itu mulai dari sekarang kita latih diri sendiri untuk
menaati aturan yang ada, sehingga untuk kedepannya kita akan selalu mengikuti aturan
yang aka ada.