BROMATOMETRI Merupakan titrasi redoks dimana analit (reduktor) langsung dititrasi dengan larutan KbrO3 (oksidator). KbrO3 merupakan oksidator kuat dalam suasana asam yang tereduksi menjadi bromida. Titrasi digunakan untuk Kalium Bromat adalah suatu zart pengoksid yang kuat : BrO3- + 6H+ + 6e Br- + 3H2O Reaksi dengan arsen(III) : BrO3- + 3HasO2 Br- + 3 HasO3 Biasanya larutan itu mengandung asam klorida 1 M. Titik akhir titrasi ditandai oleh munculnya brom berwarna kuning menurut reaksi : BrO3- + 5 Br- + 6 H+ 3Br2 + 3H2O Tetapi kadang-kadang reaksi diatas kurang begitu sempurna sehingga masih dibutuhkan zat organik yang dapat bereaksi dengan brom,sehingga terjadi perubahan warna. Terdapat tiga indikator untuk titrasi ini : alfa naftiflavon, kuning kuinoilina, p-etiksikrisoidina. Kalium Bromat tersedia dalam kemurnian yang tinggi dan larutannya stabil. Larutan titer dapat dibuang langsung dengan melarutkan zat yang telah ditimbang. Kemudian ditambahkan KI lalu dititrasi dengan Na2S2O3 dalam suasana asam dengan indikator kanji. BROMOMETRI Penetapan kadar suatu zat berdasarkan atas reaksi dari zat itu dengan brom. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi subsitusi, adisi, oksidasi. Bromometri digunakan secara luas untuk penentuan zat-zat terutama dalam bidang farmasi. Analit direaksikan dengan brom berlebih dalam suasana asam. Kelebihan brom direaksikan dengan KI berlebih, lalu iodium yang terjadi dititrasi dengan larutan titer tiosianat menggunakan indikator kanji, hingga warna biru hilang. Analit + Br2 (berlebih) produk Br2 (sisa) + 2KI (berlebih) 2KBr + I2 I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O5 LARUTAN TITER Larutan Brom tidak stabil, maka larutan bromat lebih disukai sebagai titer dan pembuatannya lebih praktis. Larutan Brom dibuat dengan melarutkan KbrO 3 dan KBr lalu distandardisasi secara iodimetri.