Anda di halaman 1dari 11

I.

PERHITUNGAN
Flowsheet Cooling Tower
Blower
I-1

Cooling
V-1
Tower

Tangki

Pompa

Distilation
Unit

Stirred
E-4
Tank
Vaporized Reactor

Leaching
E-7

E-6

Uraian Proses
Cooling tower mempunyai prinsip dasar yaitu untuk mendinginkan air panas dari suatu
proses dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa melalui
blower. Cooling tower pada laboratorium ini, air panas yang berasal dari proses – proses
di pilot plant masuk ke dalam cooling tower dimana air panas tersebut akan melewati
sekat – sekat pada cooling tower sehingga memperluas kontak dengan udara yang
sebelumnya. Udara telah ditarik dari bawah sekat dengan blower agar terjadi kontak
antara air panas dengan udara dan uap panas dari air panas tersebut akan dihisap dengan
blower sehingga menurunkan temperaturnya dan menghasilkan air pendingin.
Kemudian air pendingin tersebut akan ditampung dalam tangki dan diinputkan ke
kondensor/cooler yang terdapat lab pilot plant. Air pendingin akan diinputkan ke
distillation unit dimana didalamnya terdapat satu kondensor dan heat exchanger tipe
shell and tube. Pada stirred tank reactor terdapat dua buah kondensor yang
menggunakan air pendingin juga. Kemudian pada leaching ada satu kondensor dan
pada vaporizer terdapat 1 shell and tube dimana keduanya membutuhkan air pendingin.
Saat proses, terjadi pertukaran panas dimana air pendingin akan meningkat suhunya
dan kemudian air panas tersebut akan dikembalikan ke cooling tower untuk direcycle
dan menghasilkan air pendingin, begitu seterusnya.
Dalam menjaga kapasitas air pendingin maka ditambahkan make up water karena
ditakutkan kapasitas air pendingin selama proses ada yang berkurang.

1.1 Neraca Massa dan Neraca Panas Cooling Tower

Data Aktual

T TH T TH
F 708 F 1805 F 3201
3201 3201 3202 3202
(ton/jam) (ton/jam) (ton/jam)
(oC) (oC) (oC) (oC)
6204,07 14000 426 28,7 38,3 29,5 38,4
6575,83 14000 495 28,4 38,7 28,3 38,1
6209,33 14000 455 28,3 38,4 27,8 38,4
6329,74 14000 458,67 28,47 38,47 28,53 38,3

Laju Sirkulasi = 20600 m3/h

Massa Make up = 470 ton/h

Suhu make up air = 27 oC

Udara masuk dengan Tw = 28oC

Keterangan :

F 708 (ton/jam) : Inlet Flow Plant Urea

F 1805 (ton/jam) : Inlet Flow Plant Ammonia

F 3201 (ton/jam) : Flow Make up

T 3201 (oC) : Temperatur Air Cooling Water ke Plant Ammonia

TH 3201 (oC) : Temperatur Air Hot Water dari Plant Ammonia

T 3202 (oC) : Temperatur Air Cooling Water ke Plant Urea

TH 3202 (oC) : Temperatur Air Hot Water dari Plant Urea


Data Desain Pada Unit Cooling Tower

Parameter Nilai
Flow air masuk (m3/h) 26650
Temperatur air masuk (oC) 45,5
Temperatur air keluar (oC) 32
Temperatur bola basah (oC) 28
Kapasitas ID Fan (m3/s) 544,7
Spesifik volume udara (cuft/lb udara
14,71
kering)

PERHITUNGAN

• Neraca Massa
Blok Diagram Cooling Tower

Make up

Flow
Cooling Cooling water
tower
Sirkulasi

Laju sirkulasi = 20600 ton/h

Make up = 470 ton/h

Evaporation Loss (NH3)

ENH3 = 241,2 ton/h

Evaporation Loss (CO(NH2)2)

E(CO(NH2)2) = 106,6 ton/h

Total = Evaporation Loss (NH3) + Evaporation Loss


(CO(NH2)2)

= 241,4 ton/h + 106,6 ton/h= 348 ton/h

Cooling water = (Sirkulasi + Make up) – (evaporasi + blow down + windage loss)

=22733,06 ton/h
Neraca Panas

Suhu air masuk = 38,385oC = 101,093oF

Suhu air masuk = 28,5oC =83,3oF

Sirkulasi laju alir = 20600 m3/h

= 20600 m3/h x 1000 Kg/ m3 x 1 ton / 1000 Kg

= 20600 Ton/h

Make up flow = 470 m3/h

= 470 m3/h x 1000 Kg/ m3 x 1 ton / 1000 Kg

= 470 Ton/h

Suhu make up air = 27oC = 80,6oF

Q4

Q1 SISTEM

Q2 Q3

Q6

Q5

Keterangan :

Q1 = Panas pada sirkulasi

Q2 = Panas pada flow udara

Q3 = Panas pada cooling water supply

Q4 = Panas pada evaporasi

Q5 = Panas pada blow down

Q6 = Panas pada air make up

a. Menghitung Suhu Campuran Make-up dengan Air yang telah Didinginkan

T = Suhu Campuran
Qsuhu diserap make-up = 470 Ton/h x (T – 80,6) oF

Q yang dilepas air = 20600 Ton/h x (83,3 – T)0F

Q yang dilepas air = Q yang diserap make-up

470 Ton/h x (T-80,6)0F = 20600 Ton/h x (83,3 – T)0F

T = 83,24 0F

b. Menghitung Q1 (Panas pada sirkulasi)

Hpada 101,0093 F = 1105,47 Btu/lb

Intersep entalpi

Pada 100 0F → 1105,0 Btu/lb

110 0F → 1109,3 Btu/lb

Y=

= 1105,47 Btu/lb

Hpada 83,24 F = 1097,83 Btu/lb

Intersep entalpi

Pada 80 0F → 1096,4 Btu/lb

85 0F → 1098,6 Btu/lb

Y=

= 1097,83 Btu/lb

Q1 = m . ΔH

= 20600 Ton/h x 2205 lb/h x (1105,47 Btu/lb – 1097,83 Btu/lb)

= 347031720 Btu/h
c. Menghitung O2 (Panas pada Flow udara)

Asumsi : kondisi udara masuk pada waktu optimal = kondisi udara masuk pada
waktu tes lapangan baik suhu maupun flow.

Udara masuk dengan Tw = 28 0C = 82,40F

Dari phsycometric chart didapat heat content = 46 Btu/lb udara kering.

Kapasitas ID Fan = 544,7 m3/s

= 1960920 m3/h

= 9 Fan x 1960920 m3/h

= 17648260 m3/h

Dimana ρudara = ρo2 + ρN2

= (21 % ρo2 ) + (79% ρN2)

= (0,21 x 1,4289 g/l) + (0,79 x 1,2507 g/l)

= 1,2881 Kg/m3

= 2,8403 lb/m3

Flow = Kapasitas ID Fan x ρudara

= 17648260 m3 x 2,8403 lb/m3

= 50126409,68 lb/h

Panas yang dibawa oleh udara masuk

Q2 = 46Btu/lb udara kering x 50126409,68 lb/h

= 2305814845 Btu/h

d. Menghitung Q4 (panas pada Evaporasi)

Q4 =m.λ

λpada 83,24 F = 1047,14 Btu/lb

80,6 0F → 1046,6 Btu/lb

86 0F → 1045,5 Btu/lb

Maka,

Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
= 1046,6+ ( 1046,6 – 1045,5 ) Btu/lb

= 1047,14 Btu/lb

Q4 =m.λ

= 348 Ton/h x 2205 lb/h x 1047,14 Btu/lb

= 803512407,6 Btu/h

e. Menghitung Q5 (panas pada Blow dow)

Hpada 83,24 °F = 1097,83 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 °F 1096,4 Btu/lb
85 °F 1098,6 Btu/lb

Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
= 1096,4 + ( 1098,6 – 1096,4 ) Btu/lb

Hpada 83,24 °F = 1097,85 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 °F 1096,4 Btu/lb
85 °F 1098,6 Btu/lb

Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
= 1096,4 + ( 1098,6 – 1096,4 ) Btu/lb
= 1097,85 Btu/lb

Q5 = m . ΔH
= 80,8 Ton/h x 2205 lb/h x (1097,85 – 1097,83) Btu/lb
= 3563,28 Btu/h

f. Menghitung Q6 (panas pada air Make-up)

Hpada 80,6 °F = 1096,92 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 °F 1096,4 Btu/lb
85 °F 1098,6 Btu/lb

Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
(80,6 − 80) F
= 10965 + (1098,6 − 1096,4)Btu / lb
= 1096 ,92 Btu / lb

H pada 83,24 0F = 1097,83 Btu/lb


Interpolasi entalpi

Pada 800F →1096,4 Btu/lb

850F→1098,6 Btu/lb

X − X1
Y = Y1 + (Y2 − Y1 )
X 2 − X1

= 1096 ,4 +
(83,24 − 80 )F (1098,6 − 1096,4) Btu / lb
(85 − 80 )F
Q6 = m.H
= 470Ton / hx2205lb / hx(1097 ,83 − 1096 ,92) Btu / lb
= 943078 ,5 Btu / h

g. Menghitung Q3 (Panas pada coling water supply)

Qin = Qout

Q1 + Q2 + Q3 = Q3 + Q4 + Q5

Q3 = (Q1 + Q2 + Q6) - (Q4 – Q5)

= ((347031720 + 2305814845 + 943078,5)–(803512407,6 + 3563,28 ))Btu/h


= 1850273673 Btu/h

= 1850273673 Btu/h

h. Menghitung efisiensi

Q3
Efisiensi =
Q1 + Q2 + Q6
1850273673 Btu / h
=
2653789644 Btu / h
= 69,72%

Tabel Neraca Massa

KOMPONEN INPUT (Ton/h) OUTPUT (Ton/h)


Sirkulasi air 20600
Make up 470
Flow udara 22733,06 227333,06
Cooling water 20600
Blow down 348
Blow down 30,8
Windage loss 41,2
TOTAL 43803,06 43803,06

Tabel Neraca Panas

KOMPONEN INPUT (Ton/h) OUTPUT (Ton/h)


Sirkulasi air 347031720
Make up 943078,5
Flow udara 2305814845
Cooling water 185027367,3
Evaporation loss 803512407,6
Blow down 3563,28
TOTAL 2653789644 2653789644
II. ANALISA PERCOBAAN

Praktikum “Cooling Water” bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian coolong tower,


uraian proses dalam pengoperasiannya, menentukan neraca massa dan panasnya serta efisiensi
dari cooling tower.

Prinsip kerja dari cooling tower ini adalah dengan mengontakkan air panas dengan
udara secara konveksi paksa menggunakan blower. Pada cooling tower, air mengalir ke bagian
atas menara kemudian mengalir jatuh melewati sekat-sekat pada cooling tower dimana air yang
mengalir ke atas adalah untuk memperluas bidang kontak dengan udara kemudian mengalami
penguapan. Udara yang telah mengalami kontak dengan air akan dihisap oleh blower dan
dibuang keluar. Sehingga menurunkan temperature dan menghasilkan air pendingin.

Neraca massa & neraca panas serta efisiensi dari alat cooling tower ditentukan dengan
rumus input = output. Dimana inputnya berupa sirkulasi air, air make-up dan flow udara.
Sedangkan outputnya berupa cooling water, evaporation loss, blow down dan windage lose.
Untuk neraca panas menggunakan rumus yang sama. Tetapi untuk neraca panas melibatkan
temperatur dalam penentuannya. Efisiensi dari cooling tower ditinjau dari perbandingan antara
panas pada cooling water supply terhadap jumlah panas pada sirkulasi, panas pada flow udara
dan panas pada air make-up.

Dari data yang didapat serta perhitungan, cooling tower menghasilkan air pendingin
sebanyak 43803,06 ton/hr dan panas sebanyak 2653789644Btu/hr dengan efisiensi sebesar
69,72%. Dari nilai efisiensi yang didapat, cooling tower ini masih dapat bekerja dengan cukup
baik, karena standar efisiensi alat > 50%, apabila nilai efisiensinya < 50% maka alat tersebut
kurang baik.
IX. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

· Cooling tower adalah menara pendingin yang digunakan untuk mendinginkan air
panas dari suatu proses dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara
konveksi paksa menggunakan blower.
· Neraca massa cooling tower sebesar 43803,06 ton/hr.
· Neraca panas cooling tower sebesar 2653789644 Btu/hr.
· Efisiensinya cooling tower sebesar 69,72%.

Anda mungkin juga menyukai