A. Data Pasien
Nama pasien : M. Ilham Zakaria
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kampung Dalam Pauh, Padang
No RM : 11287
B. Hasil Pemeriksaan
- Pemeriksaan Subjektif :
1. CC
Pasien datang dengan keluhan adanya rasa sakit di kedua sendi rahang ketika bangun tidur
2. PI
Pasien merasakan keluhan adanya rasa sakit di kedua sendi rahang ketika bangun tidur
semenjak lebih kurang dua tahun yang lalu. Pasien juga terkadang mengeluhkan gigi depan
sering terasa ngilu. Pasien juga menyadari gigi depan rahang atas dan bawah terlihat rata
baru-baru ini setelah diperiksa dan diberitahu oleh mahasiswa koas di klinik gigi FKG
Unand sekitar 5 bulan yang lalu. Pasien mempunyai kebiasaan menggertak-gertakkan
giginya pada saat tidur yang diketahuinya sekitar 1 tahun yang lalu dari saudara dan
temannya.
3. PDH
Pasien terakhir kali datang ke dokter gigi sekitar 2 tahun yang lalu untuk membersihkan
karang gigi dan menambal gigi gigi posterior kiri bawah. Pasien mengalami clicking
sebelah kiri.
4. PMH
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik dan tidak ada alergi obat.
5. FH
Ayah : Tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
Ibu : Tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
6. SH
Pasien seorang mahasiswa akhir jurusan ilmu politik Universitas Andalas. Pasien memiliki
kebiasaan begadang. Paien memiliki kebiasaan mengunyah 1 sisi (sebelah kiri). Pasien
tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum minuman keras. Pasien sering meminum
kopi.
- Pemeriksaan Objektif
1. Ekstra oral
- Profil : cembung
- Muka : oval, asimetris
- Kelenjar Limfe
kiri : tidak teraba, tidak sakit
kanan : tidak teraba, tidak sakit
- Bibir : normal, kompeten
- TMJ : clicking kiri
- Pembukaan mulut : deviasi kiri
- Kelainan lain: -
3. Gambaran klinis
4. Odontogram
UNE UNE
UNE UNE
C. Diagnosa
Atrisi pada gigi 13,12,11,21,22,23,24,25,26,36,35,34,33,32,31,41,42,43 e.c Bruxism
Relasi rahang : Maloklusi Kelas I Angle tipe 1 Dewey
D. Rencana perawatan
1. DHE
2. Scalling RA dan RB
3. Pembuatan Night Guard dengan desain Michigan Splint
2. Bahan
- Alginate
- Gips biru
- Gips kuning
- Gips plaster
- Wax
- Spiritus
NIGHT GUARD
Night Guard adalah suatu alat yang dipasang untuk mencegah berkontaknya gigi-gigi
rahang atas dengan rahang bawah agar tidak terjadi kerusakan gigi dan jaringan periodontal lebih
lanjut akibat aktivitas parafungsi.
Aktivitas parafungsi yaitu suatu kebiasaan yang tanpa disadari dan berulang atau tidak
beraturan (spasmodik). Aktivitas parafungsi dapat berupa nokturnal (aktif di malam hari) berupa
bruxism atau diurnal (aktif di siang hari) termasuk clenching, bracing (menggigit dengan
kencang), menggertakkan gigi, serta grinding (gerakan mengasah/menggerus gigi) tanpa
kesadaran dari subjek.
A. Kunjungan I
1. Pengisian rekam medis
2. Probing depht
3. Membuat study model dan working model
B. Kunjungan II
1. Try in pola lilin
Perhatikan :
Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang menekan
jaringan, semua permukaan nightguard menyentuh permukaan incisal atau
oklusal gigi.
Oklusi : tidak melebihi batas freeway space
2. Lab processing
C. Kunjungan III
1. Insersi
Perhatikan :
Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang tajam atau
menekan jaringan, semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal
gigi, permukaan halus, mengkilap dan licin.
Retensi : tidak terlepas pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik.
Jika nightguard ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
Stabilisasi : tidak goyang pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan
eksentrik. Jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul,
maka sisi lawannya tidak terangkat.
Oklusi : tidak melebihi batas freeway space dan tidak terdapat prematur kontak.
2. Instruksikan kepada pasien agar alat dipakai saat tidur pada malam hari selama 1
bulan dan rendam alat dalam wadah berisi air ketika alat tidak dipakai.
D. Kunjungan IV
Kontrol 1 minggu
Pemeriksaan pada saat kontrol :
Kooperatif pasien : ditanyakan kepada pasien apakah alat dipakai oleh pasien
setiap malam ketika tidur
Keluhan pasien
Kondisi jaringan sekitar
Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi
Retensi : jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
Stabilisasi : jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang
tumpul, maka sisi lawannya tidak terangkat.
Oklusi : DV sebelum dan sesudah memakai nightguard
E. Kunjungan V
Kontrol 1 bulan
Pemeriksaan pada saat kontrol :
Kooperatif pasien : ditanyakan kepada pasien apakah alat dipakai oleh pasien
setiap malam ketika tidur, bila perlu ditanyakan satu minggu sebelum kontrol
satu bulan
Keluhan pasien
Kondisi jaringan sekitar
Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi
Retensi : jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
Stabilisasi : jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang
tumpul, maka sisi lawannya tidak terangkat.
Oklusi : DV sebelum dan sesudah memakai nightguard
Ditanyakan kepada orang terdekat pasien apakah pasien masih memiliki
kebiasaan menggertak-gertakkan gigi pada saat tidur dimalam hari (bruxism)
Penyakit periodontal dapat merubah gambaran morfologi tulang alveolar sehingga terjadi
penurunan ketinggian tulang.