Anda di halaman 1dari 190

KABUPATEN

SIAK
Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak

ARTI LAMBANG DAERAH


KABUPATEN SIAK

Bentuk dan Pembagian Lambang

Lambang Daerah Kabupaten Siak berbentuk Perisai berwarna hijau lumut


didalamnya terdiri dari :

1. Bintang bersegi lima, berwarna kuning keemasan.


2. Istana Siak, berwarna kuning air.
3. Padi, berwarna kuning keemasan.
4. Kapas, berwarna hijau dan putih
5. Roda Pembangunan bersegi dua belas, berwarna hitam.
6. Gelombang dan bertindih, berwarna kuning keemasan dan hitam.
7. Pita, berwarna merah dengan tulisan “SIAK” berwarna putih.

Warna Lambang

Warna utama yang dipakai adalah : hijau lumut, merah darah burung dara,
kuning keemasan disamping sedikit mempergunakan warna hitam dan
putih.

Makna Lambang

1. PERISAI, secara keseluruhan bermakna sebagai perlindungan


pertahanan dan melindungi masyarakat.
2. BINTANG, melambangkan bahwa masyarakat Siak adalah masyarakat
yang religius, berketuhanan Yang Maha Esa dan berada dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. ISTANA SIAK, berwarna kuning air melambangkan kebesaran dan
kejayaan Kabupaten Siak.
4. PADI DAN KAPAS, melambangkan kesejahteraan, meliputi antara lain :
sandang, pangan, papan, dll, merupakan standar kesejahteraan.
5. RODA PEMBANGUNAN BERGERIGI DUABELAS BERWARNA HITAM,
melambangkan dinamika roda pembangunan disegala bidang dan
tanggal 12 Oktober 1999 resminya Siak menjadi Kabupaten.
6. GELOMBANG DUA BERTINDIH, melambangkan potensi sumber daya
alam yang dimiliki Siak yaitu : gelombang warna hitam melambangkan
minyak bumi sebagai potensi pertambangan. Gelombang berwarna
kuning melambangkan minyak sawit sebagai potensi perkebunan dan
pertanian.
7. PITA, menyatakan/melambangkan dinamika Kabupaten Siak yang terus
giat membangun.
8. TULISAN SIAK DENGAN HURUF KATIN DAN HURUF MELAYU,
menyatakan nama Kabupaten Siak.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 i


Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak

9. WARNA HIJAU LUMUT, KUNING KEEMASAN DAN MERAH DARAH


BURUNG ADALAH WARNA TRADISIONAL KHAS MELAYU RIAU ;
 Hijau lumut melambangkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, adat istiadat dan kesuburan.
 Kuning keemasan perlambang kebesaran/keagungan dan
kemuliaan serta keadilan.
 Merah darah burung, melambangkan keberanian dan semangat di
atas kebenaran dan tanggung jawab.
 Hitam putih dan warna-warni asli yang melambangkan keabadian.
10. TIGA SIMPUL IKATAN PADI DAN KAPAS, melambangkan Kabupaten
Siak berangkat dari tiga Kecamatan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ii


Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa berkat rahmat dan hidayahNya, maka Buku Profil Daerah
Kabupaten Siak Tahun 2013 ini telah dapat disusun sesuai yang
diharapkan. Sebagaimana ditegaskan pada Pasal 152 Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa
perencanaan pembangunan daerah haruslah berdasarkan data dan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Buku Profil
Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ini dimaksudkan sebagai upaya untuk
menyajikan data statistik yang akurat dan berkualitas mengenai gambaran
umum kondisi Kabupaten Siak, potensi sumber daya serta hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai pada berbagai sektor sesuai dengan Visi
dan Misi Kabupaten Siak Tahun 2011-2016 yang dapat dimanfaatkan oleh
seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) baik oleh penyelenggara
pemerintah, dunia usaha serta masyarakat luas. Data dan informasi
merupakan faktor penting yang saling mendukung agar tercapainya kualitas
perencanaan dan pengendalian pembangunan yang dapat dihandalkan.
Kami menyadari bahwa Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun
2013 masih belum sepenuhnya sempurna, untuk itu kami mengharapkan
masukan dan saran yang konstruktif serta dukungan data dan informasi
dari seluruh pihak untuk kesempurnaan dan keberlanjutan penyusunan
buku profil setiap tahunnya.
Akhirnya apa yang disajikan dengan segala keterbatasannya
diharapkan dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan Buku Profil Kabupaten Siak Tahun 2013
kami ucapkan terima kasih.

Siak Sri Indrapura, Desember 2014

KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SIAK

Drs. H. YAN PRANA JAYA, M.Si


Pembina Tk. I
NIP. 19651018 199503 1 001

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 iii


Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman
Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak .................................. i
Kata Pengantar .................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................. iv
Daftar Tabel ......................................................................... vi
Daftar Grafik ........................................................................ xi

I. KONDISI UMUM DAERAH .................................................. 1


1.1. Luas dan Batas Wilayah .................................................. 1
1.2. Letak dan Kondisi Geografis ............................................ 2
1.3. Topografi ......................................................................... 3
1.4. Geologi ............................................................................ 3
1.5. Klimatologi ...................................................................... 3
1.6. Hidrologi ......................................................................... 4
1.7. Penggunaan Lahan .......................................................... 5
1.7.1. Kawasan Lindung ................................................. 6
1.7.2. Kawasan Budidaya ............................................... 6
1.7.3. Lahan Persawahan ................................................ 10
1.7.4. Lahan Kering ........................................................ 12
1.8. Wilayah Rawan Bencana ................................................. 15
1.9. Kerusakan Lingkungan ................................................... 16
1.9.1. Kerusakan Hutan ................................................. 16
1.9.2. Pencemaran Udara ............................................... 19
1.9.3. Pencemaran Sungai .............................................. 20

II. KONDISI PEMERINTAHAN UMUM ................................... 21


2.1. Administrasi Pemerintahan ........................................... 21
2.2. Kewenangan Pemerintahan .......................................... 23
2.3. Aparatur Pemerintah Daerah ......................................... 24
2.4. Organisasi Pemerintah Daerah ...................................... 24
2.5. Pelaksanaan Asas Pemerintahan ................................... 30
2.6. Peraturan Daerah (Perda) dan Perizinan ........................ 33

III. KONDISI SOSIAL BUDAYA .............................................. 37


3.1. Demografi ...................................................................... 37
3.2. Tenaga Kerja ................................................................. 41
3.3. Pendidikan .................................................................... 43
3.4. Kesehatan ..................................................................... 56
3.5. Kepemudaan dan Olahraga ........................................... 60
3.6. Agama ........................................................................... 62
3.7. Politik, Hukum, dan Keamanan ..................................... 64

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 iv


Daftar Isi

IV. KONDISI SUMBER DAYA ALAM ....................................... 67


4.1. Pertanian ...................................................................... 67
4.2. Kehutanan dan Perkebunan .......................................... 69
4.3. Peternakan .................................................................... 73
4.4. Perikanan ...................................................................... 77
4.5. Pertambangan dan Energi ............................................. 79

V. KONDISI INFRASTRUKTUR .............................................. 81


5.1. Perumahan dan Pemukiman ......................................... 81
5.2. Pekerjaan Umum ........................................................... 82
5.3. Listrik ........................................................................... 87
5.4. Air Bersih ...................................................................... 90
5.5. Lingkungan Hidup ........................................................ 91
5.6. Pertanahan ................................................................... 92
5.7. Pariwisata ..................................................................... 94
5.8. Perhubungan, Pos, Telekomunikasi dan Informatika ..... 106

VI. KONDISI PEREKONOMIAN .............................................. 109


6.1. Koperasi, Perdagangan dan Industri ............................. 109
6.2. Penanaman Modal ........................................................ 113
6.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ...................... 114
6.3.1. PDRB Per Kapita ................................................ 118
6.3.2. Pendapatan Regional Per Kapita ......................... 120
6.4. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) ......................................................................... 121
6.5. Neraca Daerah .............................................................. 129
6.6. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) .............................. 135

VII. KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH ............................... 141


7.1. Pertumbuhan Ekonomi ................................................ 141
7.2. Laju Inflasi ................................................................... 142
7.3. Angka Kemiskinan ....................................................... 143
7.4. Angka Harapan Hidup (AHH) ........................................ 145
7.5. Angka Melek Huruf (AMH) ............................................ 146
7.6. Angka Rata-rata Lama Sekolah ..................................... 147
7.7 Pengeluaran Per Kapita ................................................ 148
7.8. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ............................ 149
7.9. Angka Kematian Ibu dan Anak ..................................... 150

VIII. PRESTASI DAN PENGHARGAAN .................................... 156

IX. KESIMPULAN ............................................................... 160

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 v


Daftar Tabel

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nama Kecamatan, Ibukota, Jumlah
Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah (Km2) di
Kabupaten Siak Tahun 2014 ................................. 2
Tabel 1.2 Luas Lahan Kabupaten Siak Menurut Penggunaan
Tahun 2013 .......................................................... 5
Tabel 1.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Siak Tahun
2013 .................................................................... 10
Tabel 1.4 Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan
dan Penggunaannya Tahun 2013 ............................ 11
Tabel 1.5 Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut
Kecamatan dan Penggunaannya Tahun
2013 ..................................................................... 14
Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di
Kabupaten Siak Tahun 2006 – 2013 ...................... 22
Tabel 2.2 Jumlah Desa/Kelurahan, Luas Wilayah
Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Siak
Tahun 2013 ............................................................ 23
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan
Tahun 2011 – 2013 ............................................... 25
Tabel 2.4 Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis
Pemerintah Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .... 27
Tabel 2.5 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil
Pemerintah Kabupaten Siak Mengikuti Tugas
Belajar dan Izin Belajar Tahun 2011 – 2013 ........... 27
Tabel 2.6 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil
Pemerintah Kabupaten Siak Menerima Bantuan
Beasiswa Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun
2011 – 2013 ......................................................... 28
Tabel 2.7 Lama Pengurusan dan Jumlah Persyaratan
Dokumen Perizinan ................................................ 35
Tabel 2.8 Jumlah Perizinan yang Dikeluarkan oleh BPMP2T
Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 ....................... 36
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun
2013 ..................................................................... 38
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 ......................................................... 39
Tabel 3.3 Kondisi Tenaga Kerja Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 ......................................................... 41
Tabel 3.4 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Siak Tahun
2012 - 2013 .......................................................... 42
Tabel 3.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Siak
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2013 ... 45

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 vi


Daftar Tabel
Tabel 3.6 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Siak
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2013 ... 47
Tabel 3.7 Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah
(APS) di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......... 48
Tabel 3.8 Jumlah Pembangunan Sekolah di Kabupaten Siak
Tahun 2011-2013 ................................................. 48
Tabel 3.9 Jumlah Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di
Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 ....................... 49
Tabel 3.10 Bantuan Peralatan Sekolah Siswa Keluarga Miskin
Kabupaten Siak Tahun 2013 – 2014 ....................... 49
Tabel 3.11 Jumlah Sekolah di Kabupaten Siak Menurut
Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 .... 50
Tabel 3.12 Jumlah Siswa di Kabupaten Siak Menurut Jenjang
Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 ............... 50
Tabel 3.13 Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang
Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 ............... 51
Tabel 3.14 Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut
Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 .... 52
Tabel 3.15 Jumlah Rombongan Belajar di Kabupaten Siak
Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan
Tahun 2013 .......................................................... 53
Tabel 3.16 Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Guru di
Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan
Kecamatan Tahun 2013 ......................................... 54
Tabel 3.17 Rasio Jumlah Rombongan Belajar Terhadap
Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut
Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 .... 55
Tabel 3.18 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 58
Tabel 3.19 Jumlah Sarana Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Siak Tahun 2013 .................................. 61
Tabel 3.20 Jumlah Organisasi Pemuda Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 ............................................................ 61
Tabel 3.21 Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Menurut Agama
dan Kecamatan per Desember Tahun 2013 ............. 62
Tabel 3.22 Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Siak
Menurut Kecamatan Tahun 2013 ........................... 63
Tabel 3.23 Kondisi Politik Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 .......................................................... 64
Tabel 3.24 Jumlah Kriminalitas Kabupaten Siak Tahun
2011 - 2013 .......................................................... 66
Tabel 4.1 Peningkatan Produksi Pertanian Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013 ................................................ 68
Tabel 4.2 Luas Kawasan Hutan Kabupaten Siak Tahun
2013 ...................................................................... 69
Tabel 4.3 Realisasi Produksi Hasil Hutan Kayu Kabupaten
Siak Tahun 2011 – 2013 ........................................ 70
Tabel 4.4 Realisasi Produksi Hasil Hutan Kabupaten Siak
Tahun 2013 ........................................................... 70

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 vii


Daftar Tabel
Tabel 4.5 Perkembangaan Kegiatan UPHHK-HTI Kabupaten
Siak Tahun 2013 ................................................... 71
Tabel 4.6 Peningkatan Produksi Perkebunan Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013 ................................................ 73
Tabel 4.7 Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 75
Tabel 4.8 Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar di
Kabupaten Siak Menurut Jenis Ikan Tahun
2011 – 2013 ........................................................... 78
Tabel 5.1 Kondisi Perumahan dan Pemukiman Kabupaten
Siak Tahun 2011 – 2013 ........................................ 81
Tabel 5.2 Pembangunan Rumah Layak Huni Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013 ................................................ 82
Tabel 5.3 Panjang Jalan Kabupaten Siak Menurut Kondisi
dan Jenis Permukaan (km) Tahun 2011 – 2013 ...... 83
Tabel 5.4 Perkembangan Panjang Jalan Kabupaten Siak
Menurut Jenis Permukaan Tahun 2011 – 2013 ..... 84
Tabel 5.5 Pembangunan Jembatan Kabupaten Siak Menurut
Jenis Jembatan Tahun 2013 ................................. 85
Tabel 5.6 Pembangunan Infrastruktur Irigasi Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013 ............................................... 86
Tabel 5.7 Pembangunan Infrastruktur Pengairan Kabupaten
Siak Tahun 2011 – 2013 ......................................... 86
Tabel 5.8 Rasio Elektrifikasi (RE) Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 ............................................................ 87
Tabel 5.9 Jumlah Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik
PLN Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ................ 87
Tabel 5.10 Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik
Non PLN Kabupaten Siak ....................................... 88
Tabel 5.11 PLTD dan PLTS Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 ............................................................ 88
Tabel 5.12 Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak yang Telah
Dialiri Listrik .......................................................... 89
Tabel 5.13 Jumlah Bantuan PLTS-SHS Melalui APBD
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ..................... 89
Tabel 5.14 Jaringan Listrik yang Telah Dibangun Pemerintah
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 90
Tabel 5.15 Jumlah Proporsi Rumah Tangga yang Mendapatkan
Akses Air Bersih Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 .......................................................... 91
Tabel 5.16 Jumlah Sambungan Rumah (SR) Penerima Air
Bersih Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ............ 91
Tabel 5.17 Kondisi Persampahan Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 .......................................................... 92
Tabel 5.18 Jumlah Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat
Tahun 2011 – 2013 ................................................ 93
Tabel 5.19 Luas Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat
Tahun 2011 – 2013 ................................................. 94

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 viii


Daftar Tabel
Tabel 5.20 Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara
yang Berkunjung ke Istana Siak di Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013 ............................................... 105
Tabel 5.21 Jumlah Pembangunan Terminal Bus dan
Pelabuhan Sungai Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 .......................................................... 106
Tabel 5.22 Jumlah Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas di
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ...................... 107
Tabel 5.23 Jumlah Cek, Wesel, Surat dan Paket Pos
Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012*, 2013 ............ 107
Tabel 5.24 Jumlah Satuan Sambungan Telepon (JSST) di
Kabupaten Siak Menurut Sentra Telepon Otomat
(STO) Tahun 2011 – 2013 ....................................... 108
Tabel 5.25 Jumlah Jenis Surat Kabar Terbitan Lokal di
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 108
Tabel 6.1 Jumlah Koperasi di Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 ........................................................... 110
Tabel 6.2 Nilai Ekspor Kabupaten Siak Menurut Kelompok
Komoditas Tahun 2011 – 2013 ............................... 111
Tabel 6.3 Nilai Impor Kabupaten Siak Menurut Kelompok
Komoditas Tahun 2011 – 2013 ............................... 112
Tabel 6.4 Jumlah Industri Menurut Kelompok Industri
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 113
Tabel 6.5 Nilai Investasi PMDN dan PMA Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013 ................................................. 114
Tabel 6.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan
Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ...................... 115
Tabel 6.7 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan
Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013 ................................................ 116
Tabel 6.8 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa
Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 117
Tabel 6.9 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa
Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013 ............................................... 118
Tabel 6.10 Perkembangan PDRB Per Kapita Tanpa Migas
Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013
(Juta Rupiah) ........................................................ 119
Tabel 6.11 Perkembangan Pendapatan Regional Per Kapita
Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013
(Juta Rupiah) .......................................................... 120
Tabel 6.12 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Siak
Tahun 2013 .......................................................... 123
Tabel 6.13 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Siak Tahun
2013 .................................................................... 126
Tabel 6.14 Perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013 ................................................ 130

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ix


Daftar Tabel
Tabel 7.1 Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut
Lapangan Usaha (%) Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 .......................................................... 142
Tabel 7.2 Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun
2014 Serta Andil Inflasi Menurut Kelompok
Pengeluaran (2013=100) 143
Tabel 7.3 Angka Kemiskinan Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 .......................................................... 144
Tabel 7.4 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH)
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 146
Tabel 7.5 Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH)
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 147
Tabel 7.6 Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 148
Tabel 7.7 Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kabupaten
Siak Tahun 2011 – 2013 ......................................... 149
Tabel 7.8 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 ............. 150
Tabel 7.9 Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Siak Tahun
2011 – 2013 .......................................................... 151
Tabel 7.10 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) yang
Dilaporkan Per 1.000 Kelahiran Hidup di
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 153
Tabel 7.11 Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) yang
Dilaporkan Per 1.000 Kelahiran Hidup di
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... 155

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 x


Daftar Grafik

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1.1 Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan


dan Penggunaannya Tahun 2013 ............................. 12
Grafik 1.2 Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut
Kecamatan dan Penggunaannya Tahun
2013 ....................................................................... 14
Grafik 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan
Tahun 2013 ............................................................ 25
Grafik 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2013 ............................................................ 26
Grafik 2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenjang
Pendidikan Tahun 2013 .......................................... 26

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 xi


Kondisi Umum Daerah

KONDISI UMUM DAERAH

1.1 Luas dan Batas Wilayah

Kabupaten Siak secara


geografis memiliki luas 8.556,09
km2 atau 9,74% dari total luas
wilayah Provinsi Riau, merupakan
wilayah terluas ke-6 kabupaten/
kota di Provinsi Riau dengan pusat
administrasi di Kota Siak Sri
Indrapura. Wilayah Kabupaten
Siak sampai tahun 2014 memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 122
desa dan 9 kelurahan. Selanjutnya data kecamatan dan luasnya dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Secara administratif batas wilayah Kabupaten Siak adalah sebagai
berikut :
 Sebelah Utara : Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten
Kepulauan Meranti;
 Sebelah Selatan : Kabupaten Kampar, Kabupaten
Pelalawan dan Kota Pekanbaru;
 Sebelah Timur : Kabupaten Bengkalis, Kabupaten
Pelalawan dan Kepulauan Meranti;
 Sebelah Barat : Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Kampar dan Kota
Pekanbaru.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 1


Kondisi Umum Daerah

Tabel 1.1
Nama Kecamatan, Ibukota, Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah
(Km2) Di Kabupaten Siak Tahun 2014

Jumlah Luas Wilayah


Kecamatan Ibukota
Desa/Kelurahan (km2)
1. Minas Minas 5 346,35
2. Kandis Kandis 11 1493,65
3. Siak Siak Sri Indrapura 8 894,17
4. Sungai Apit Sungai Apit 15 1.346,33
5. Sungai Mandau Muara Kelantan 9 1705,00
6. Kerinci Kanan Kerinci Kanan 12 128,66
7. Lubuk Dalam Lubuk Dalam 7 155,09
8. Tualang Tualang 9 343,60
9. Koto Gasib Pangkalan Pisang 11 704,70
10. Dayun Dayun 11 232,24
11. Bunga Raya Bunga Raya 10 151,00
12. Mempura Benteng Hilir 8 437,45
13. Sabak Auh Bandar Sungai 8 73,38
14. Pusako Dusun Pusaka 7 544,47
Jumlah 131 8.556,09
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

1.2 Letak dan Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Siak terletak diantara


1°16’30”LU-0°20’49”LU dan 100°54’21”BT-102°10’59”BT, yang sebagian
besar terdiri dari dataran rendah di bagian timur dan sebagian dataran
tinggi di sebelah barat. Morfologi wilayah Kabupaten Siak sebagian
besar terdiri dari dataran dan sebagian kecil terdiri dari perbukitan
yang terletak di bagian barat daya. Morfologi dataran mencakup sekitar
60% Wilayah Kabupaten Siak. Morfologi perbukitan rendah terdapat di
bagian utara, timur dan memanjang dari arah barat laut sampai

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 2


Kondisi Umum Daerah
tenggara. Morfologi perbukitan tinggi terletak di bagian barat daya
wilayah DAS Siak.

1.3 Topografi

Kabupaten Siak terdiri dari satuan dataran rendah dan satuan


perbukitan. Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah,
dengan ketinggian 0-50 m dari permukaaan laut, meliputi dataran
banjir sungai dan rawa serta terbentuk endapan permukaan.
Kemiringan lereng sekitar 0°- 3° atau bisa dikatakan hampir datar.
Sedangkan satuan perbukitan mempunyai ketinggian antara 50-150 m
dari daerah sekitarnya, dengan kemiringan 3°-15°.

1.4 Geologi

Wilayah Kabupaten Siak merupakan bagian dari daerah yang


tersusun dari batuan sedimen tufa yang berombak sampai
bergelombang. Batuan induk didominasi batuan lempung (clay), silika,
batu pasir dan batu lapis. Formasi ini terdapat di daerah Minas.

Jenis tanah yang dominan adalah tanah tropodulit atau setara


dengan tanah pedzolik merah kuning pada perbukitan dan tropaquepst
atau setara dengan tanah alluvial yang sudah mulai berkembang pada
bagian daratan rendah, terutama di pinggiran sungai. Tekstur tanah
galuh lempung pasiran (sandy clay loam) dan galuh lempung yang
makin ke dalam makin tinggi kadar lempungnya. Struktur tanah
gembur sampai gumpal menyudut untuk horison A dan gumpal
menyudut untuk horison B yang umumnya memiliki sifat fermeabilitas
yang rendah. Wilayah alluvium merupakan daerah rawa-rawa yang
terjadi karena gambut yang mengalami proses sedimentasi dari sungai-
sungai didekatnya.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 3


Kondisi Umum Daerah

1.5 Klimatologi

Berdasarkan letak astronomis, seluruh Kabupaten Siak bila dilihat


dari iklim matahari, seluruhnya terletak di daerah tropis, sehingga
iklim yang berlaku di daerah ini juga iklim tropis dengan suhu udara
berkisar antara 250C sampai dengan 370C dan kelembaban udara
88,9% per bulan. Menurut klasifikasi iklim Koppen, Kabupaten Siak
dengan curah hujan yang hampir merata di sepanjang tahun. Jumlah
hari hujan pada tahun 2013 mencapai 1.449 hari dan curah hujan
sebesar 35.108 mm. Pada tahun 2013 rata–rata curah hujan tertinggi
terjadi di Kecamatan Minas yakni 403 mm per bulan per tahun.
Sementara jumlah hari hujan paling banyak di Kecamatan Lubuk
Dalam sejumlah 177 hari.

1.6 Hidrologi

Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan


dataran rendah yang berawa-rawa, Kabupaten Siak memiliki banyak
sungai. Sungai tersebar adalah Sungai Siak, kemudian Sungai
Mandau, Sungai Rawa, Sungai Gasib, Sungai Siak Kecil, Sungai Apit
dan Sungai Buatan. Selain perairan sungai, Kabupaten Siak juga
memiliki beberapa danau/tasik antara lain : Tasik Pulau Besar,
Zamrud, Pulau Atas, Pulau Bawah, Tasik Serai, Tasik Air Hitam dan
Tasik Ketilau. Tasik-tasik tersebut berpotensi untuk dijadikan
budidaya perikanan air tawar serta pariwisata.
Sungai Siak berasal dari dua anak sungai, yaitu Sungai Tapung
Kanan dan Tapung Kiri yang anak-anak sungainya berasal dari wilayah
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Bengkalis.
Sungai Tapung Kanan berasal dari anak-anak sungai Paturuk, Karas
Takuana, Suram, Lindai dan Siangkala.
Sungai Mandau merupakan sungai yang cukup penting yang di
bagian hulunya merupakan rawa dengan fisiografi kubah gambut.
Formasi ini memiliki kondisi hidrologi yang dicirikan oleh air tanah
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 4
Kondisi Umum Daerah
yang dangkal, sehingga dengan evapotranspirasi dari air hujan yang
meresap melalui air tanah dari kawasan hutan disekitarnya. Oleh
karena itu, hutan memegang peranan penting bagi penyediaan air
tanah di daerah ini.
Setiap perubahan lingkungan kubah gambut oleh penebangan
hutan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi hidrografi
di daerah ini. Pelepasan air dari kawasan ini merupakan penyalur
utama aliran air yang masuk melalui anak-anak sungai, yang lain
masuk ke Sungai Mandau yang airnya berwarna coklat kehitaman.
Kondisi aliran air kubah gambut hampir terdapat di sepanjang Sungai
Siak yang kesemuanya akan memberikan kontribusi terhadap kualitas
perairan di Sungai Siak.

1.7 Penggunaan Lahan

Luas lahan Kabupaten Siak menurut penggunaannya pada tahun


2013 dapat dilihat pada Tabel 1.2. Penggunaan lahan terluas adalah
lahan perkebunan yaitu sebesar 200.603 Ha atau sebesar 23,45%.

Tabel 1.2
Luas Lahan Kabupaten Siak Menurut Penggunaan Tahun 2013

Penggunaan Luas (Ha) Proporsi (%)


Lahan Sawah 4.675 0,55
Perkarangan - -
Tegal/Kebun 30.900 3,61
Ladang/Huma 9.353 1,09
Padang Rumput 236 0,03
Hutan Rakyat 110.702 12,94
Hutan Negara 90.958 10,63
Perkebunan 200.603 23,45
Rawa 18.479 2,16
Tambak 15.825 1,85
Kolam Empang - -
Sementara Tidak Diusahakan 2.012 0,24
Rumah Bangunan/Halaman 174.922 20,45
Lain-Lain 196.944 23,02
Jumlah 855.509 100,00
Sumber: Siak Dalam Angka Tahun 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 5


Kondisi Umum Daerah

1.7.1. Kawasan Lindung

Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, yang dimaksud


dengan kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan
dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup
yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan lindung dapat diklasifikasikan menjadi kawasan yang
memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan
perlindungan setempat, kawasan hutan suaka alam, kawasan
hutan pelestarian alam dan kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan.
Salah satu kawasan lindung yang terkenal di Kabupaten
Siak dan merupakan kawasan hutan suaka alam yaitu cagar
biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB). Cagar biosfer
Giam Siak Kecil-Bukit Batu untuk wilayah Kabupaten Siak
memiliki luas ± 219.929 Ha, terdiri dari 3 zona yaitu zona inti
(± 62.470 Ha), zona penyangga (± 55.432 Ha) dan zona transisi
(± 102.027 Ha).

1.7.2. Kawasan Budidaya

Di dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007


disebutkan bahwa Kawasan budidaya adalah wilayah yang
ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas
dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. Adapun yang termasuk
dalam kawasan budidaya adalah kawasan peruntukan hutan
produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan
peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan,
kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan
permukiman, kawasan peruntukan industri, kawasan
peruntukan pariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan
pendidikan, dan kawasan pertahanan keamanan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 6
Kondisi Umum Daerah
Mengacu pada RTRW Kabupaten Siak kawasan budidaya di
Kabupaten Siak terdiri dari delapan kawasan, yaitu hutan
produksi (hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan
hutan produksi yang dapat dikonversi), perkebunan, pertanian
lahan basah, industri, pertambangan, perikanan air payau
(tambak), pariwisata, dan permukiman.

 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

Dari keseluruhan kawasan yang dinyatakan


sesuai/dapat dikembangkan sebagai kawasan hutan produksi
tersebut, yang digolongkan menjadi hutan produksi tetap
adalah sebesar 195.840,8 Ha. Sementara, yang dikategorikan
menjadi hutan produksi terbatas/hutan tanaman industri
adalah sebesar 223.017,59 Ha. Sedangkan, yang
dikategorikan menjadi hutan produksi yang dapat dikonversi
adalah sebesar 159.261,38 Ha.

Kawasan hutan produksi ini banyak tersebar di beberapa


kecamatan di Kabupaten Siak, antara lain di Kecamatan
Sungai Apit, Mempura, Dayun, Minas, Kandis, Tualang, Siak
dan Koto Gasib. Namun luasan terbesar kawasan hutan
produksi terkonsentrasi di Kecamatan Sungai Apit, yang juga
berdekatan dengan pusat kegiatan agroindustri Tanjung
Buton.

Terkait dengan perkembangan sektor ekonomi yang akan


diarahkan untuk mendukung agroindustri dan agrobisnis,
maka pemanfaatan kawasan budidaya sebagai kawasan
hutan memiliki peran yang sangat penting.

 Kawasan Peruntukan Pertanian


Kawasan peruntukkan pertanian terdiri dari kawasan
peruntukkan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Kawasan pertanian adalah kawasan yang fungsi utamanya
berupa pengembangan tanaman pangan. Berdasarkan hasil
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 7
Kondisi Umum Daerah
pengamatan dan analisis, potensi pertanian tanaman pangan
di Kabupaten Siak adalah sebesar 8.491 Ha atau 1,0% dari
luas wilayah Kabupaten Siak. Pusat-pusat pengembangan
budidaya pertanian tanaman pangan diarahkan di Kecamatan
Bunga Raya, Kecamatan Sabak Auh, Sungai Apit dan
Kecamatan Sungai Mandau, sedangkan untuk tanaman
hortikultura tersebar di wilayah Kabupaten Siak dengan
luasan relatif kecil. Kawasan perkebunan di Kabupaten Siak
didominasi oleh komoditas kelapa sawit dan karet; tersebar di
seluruh kecamatan di Kabupaten Siak (bisa dilihat pada peta
rencana pola ruang), dengan total luas perkebunan besar
sebesar 269.190 Ha atau 31,4% dari luas wilayah Kabupaten
Siak.

 Kawasan Peruntukan Pariwisata


Siak dikenal sebagai sebuah kerajaan besar Melayu yang
didirikan pada tahun 1723 oleh Sultan Abdul Jalil Rakmat
Syah atau sering di sebut sebagai raja Kecik. Di kabupaten ini
banyak terdapat tempat yang menarik untuk dikunjungi
dengan berbagai keelokan objek wisatanya. Mengingat
banyaknya potensi wisata di Kabupaten Siak, pemerintah
daerah selalu berusaha untuk membenahi diri dengan
infrastruktur pendukung yang memadai seperti jalan raya,
sarana umum dan lain sebagainya. Dengan semakin
lengkapnya fasilitas umum, maka akses untuk
mengembangkan potensi pariwisata lebih mudah dilakukan.
Adapun potensi pariwisata yang ada saat ini dapat
digolongkan kedalam tiga kategori sesuai dengan UU No. 10
Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, antara lain:
 Keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam;
 Budaya;
 Hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 8
Kondisi Umum Daerah
Berdasarkan kategori tersebut, sebagian besar potensi
wisata yang ada di Kabupaten Siak berasal dari kekayaan
budaya yang terdapat di Kecamatan Siak.

 Kawasan Peruntukan Industri


Berdasarkan hasil analisis, luas kawasan industri di
Kabupaten Siak adalah 6.886 Ha atau 0,8% dari luas wilayah
Kabupaten Siak yang terdiri dari Industri Perawang dengan
luas kurang lebih 1.319 Ha berada di Kecamatan Tualang dan
Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) dengan luas kurang
lebih 5.566 Ha berada di Kecamatan Sungai Apit.

 Kawasan Peruntukan Pertambangan (Minyak dan Gas


Bumi)

Kawasan pertambangan minyak di Kabupaten Siak


terpusat di Kecamatan Kandis, Minas, dan Sabak Auh,
dengan total luas kawasan sebesar 19.758 Ha atau 2,3% dari
luas wilayah Kabupaten Siak. Dengan adanya kebijakan
pemusatan kegiatan industri di Tanjung Buton Kecamatan
Sungai Apit, maka dalam perkembangan selanjutnya
perusahaan industri di wilayah Kandis dan Minas akan
diarahkan ke kawasan industri Tanjung Buton tersebut,
terutama untuk kegiatan industri hilir. Berbeda dengan
perusahaan industri lainnya, perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan memiliki keterkaitan dengan lokasi
bahan tambang, sehingga sampai akhir tahun perencanaan
atau hingga akhir masa konsesi kuasa pertambangan
mendatang kegiatan ini masih akan berkembang di 4 (empat)
kecamatan tersebut.

 Kawasan Peruntukan Permukiman


Selain arahan pengembangan kawasan permukiman
perkotaan yang sudah ada, juga diarahkan pengembangan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 9


Kondisi Umum Daerah
kawasan permukiman baru di wilayah Kabupaten Siak. Dari
hasil analisis dan perencanaan, kawasan permukiman di
Kabupaten Siak adalah sebesar 76.960 Ha atau 9,00% dari
luas wilayah Kabupaten Siak.

Tabel 1.3
Rencana Pola Ruang Kabupaten Siak Tahun 2013

No Rencana Peruntukan Luas (Ha) Proporsi (%)


1 Hutan Produksi Terbatas 73.127 8,50%
2 Hutan Produksi Tetap 232.994 27,20%
3 Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi 5.751 0,70%
4 Kawasan Perkebunan 269.190 31,40%
5 Kawasan Tanaman Pangan 8.491 1,00%
6 Kawasan Perikanan Air Payau 10.918 1,30%
7 Kawasan Industri 6.886 0,80%
8 Kawasan Pertambangan (Minyak & Gas Bumi) 19.758 2,30%
9 Kawasan Permukiman 76.960 9,00%
Jumlah Kawasan Budidaya 704.075 82,00%
Total Luas Kabupaten Siak 858.092 100,00%
Sumber: Hasil Analisis dan Perencanaan

1.7.3. Lahan Persawahan

Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-


petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk
menahan atau menyalurkan air, biasanya ditanami padi
sawah, termasuk lahan rawa tanpa memandang dari mana
diperolehnya atau status tanah tersebut. Berdasarkan
penggunaannya, lahan sawah bisa di bagi menjadi lahan sawah
berpengairan, lahan sawah tidak berpengairan dan tidak
diusahakan.

Lahan sawah berpengairan adalah lahan sawah yang


memperoleh pengairan dari irigasi yang sistem pembagian
airnya belum teratur meskipun pihak pemerintah sudah
ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut. Lahan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 10


Kondisi Umum Daerah
sawah tidak berpengairan yang diusahakan terdiri atas lahan
sawah tadah hujan, pasang surut, polder, lebak dan rawa
yang diusahakan.

Lahan sawah berpengairan merupakan lahan sawah


yang banyak dipakai oleh petani di Kabupaten Siak untuk
menanam padi. Lahan sawah sementara tidak diusahakan
adalah lahan sawah yang karena alasan, misalnya tidak ada
tenaga atau yang dikuasai pihak lain selama lebih dari 1
tahun dan kurang dari 2 tahun tidak diusahakan. Bila
lahan tersebut tidak diusahakan (tidak ditanami tanaman
semusim) lebih dari 2 tahun dianggap bukan lahan sawah dan
dimasukkan lahan kering.

Tabel 1.4
Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya
Tahun 2013

Lahan Sawah (Ha)


No. Kecamatan Tidak
Ditanami
Ditanami Jumlah
Padi
Padi
1 Siak - - -
2 Mempura - - -
3 Sabak Auh 1.380 - 1.380
4 Sungai Apit 343 30 373
5 Bungaraya 2.202 - 2.202
6 Minas - - -
7 Dayun - - -
8 Kandis 82 - 82
9 Tualang - - -
10 Koto Gasib - - -
11 Kerinci Kanan - - -
12 Lubuk Dalam - - -
13 Sungai Mandau 606 - 606
14 Pusako 30 2 32
Kabupaten Siak 4.643 32 4.675
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Siak, 2013

Komposisi penggunaan lahan sawah di Kabupaten Siak


tahun 2013 yang terdiri dari lahan sawah ditanami padi dan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 11


Kondisi Umum Daerah
lahan sawah yang tidak ditanami padi seluas 4.675 Ha.
Luas lahan sawah yang ditanami padi seluas 4.643 Ha dan
luas lahan sawah yang tidak ditanami padi seluas 32 Ha
(Tabel 1.4 dan Grafik 1.1).

Grafik 1.1
Luas Sawah Kabupaten Siak (Ha) Menurut Penggunaannya Tahun 2013

4.643
6.000

4.000

2.000 32

Ditanam Padi
Tidak Ditanam Padi

1.7.4. Lahan Kering

Lahan bukan sawah (lahan kering) terdiri dari lahan


yang diusahakan untuk pertanian dan bukan pertanian.
Lahan bukan sawah yang diusahakan untuk pertanian
misalnya tegal/kebun, ladang/huma, tambak/tebat/lempang
pengembalaan/padang rumput, lahan yang ditanami kayu-
kayuan/hutan rakyat dan perkebunan. Lahan bukan sawah
yang diusahakan bukan pertanian seperti perumahan,
pemukiman dan lahan untuk bangunan.

Ladang adalah lahan yang ditanami tanaman musiman


dan pemakaiannya hanya semusim atau dua musim
kemudian ditinggalkan karena tidak subur lagi.
Kemungkinan lahan ini beberapa tahun lagi akan dikerjakan
kembali jika subur. Tegal/kebun adalah bukan lahan sawah

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 12


Kondisi Umum Daerah
yang ditanami tanaman musiman atau tahunan letaknya
terpisah dengan halaman sekitar rumah serta pemakaiannya
tidak berpindah-pindah. Termasuk lahan yang sementara tidak
diusahakan kurang dari 1 tahun (untuk menunggu penanaman
yang akan datang) dan tegal/kebun milik transmigrasi yang
berasal dari hutan negara setelah penempatan transmigrasi
2 (dua) tahun atau lebih. Kolam/tambak adalah lahan yang
dipergunakan untuk melakukan pemeliharaan ikan, udang
atau fauna/biota air lainnya. Letak tambak biasanya tidak jauh
dari laut atau air asin atau payau yang merupakan campuran
air laut dan air tawar.

Padang rumput adalah lahan yang dipakai untuk


pengembalaan ternak. Lahan yang untuk sementara tidak
diusahakan (dibiarkan kosong lebih dari satu tahun) tidak
dianggap sebagai lahan padang rumput walaupun terdapat
hewan yang digembalakan di sana. Lahan ini dimasukkan ke
dalam lahan yang sementara tidak diusahakan. Luas padang
rumput cukup luas di Kabupaten Siak, dimana pada umumnya
digunakan untuk tempat pengembalaan ternak. Namun padang
rumput ini dari tahun ke tahun mengalami penyempitan
akibat digunakan untuk kawasan perumahan, dan untuk
peruntukan lainnya. Pada daerah Kabupaten Siak umumnya,
lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan kering berupa
pekarangan, tegal/kebun, dan ladang/huma. Sedangkan
lahan lainnya dimanfaatkan untuk usaha
tambak/tebat/lempang, pengembalaan/padang rumput, lahan
yang ditanami kayu-kayuan/hutan rakyat dan perkebunan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 13


Kondisi Umum Daerah

Grafik 1.2
Luas Lahan Kering Kabupaten Siak
Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013

Komposisi penggunaan lahan kering di Kabupaten Siak


tahun 2013 seluas 40.253 Ha. Luas lahan kering terdiri dari
lahan tegal/kebun seluas 30.900 Ha dan lahan ladang/huma
seluas 9.353 Ha. Berikut ini merupakan luas lahan kering
yang ada pada kecamatan di Kabupaten Siak (Tabel 1.5).

Tabel 1.5
Luas Lahan Kering Kabupaten Siak
Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013

Lahan Kering (Ha)


No Kecamatan
Tegal/Kebun Ladang/Huma Jumlah
1 Minas 129 81 210
2 Kandis 146 139 285
3 Siak 3.378 80 3.458
4 Sungai Apit 2.087 36 2.123
5 Sungai Mandau 14.710 6.685 21.395
6 Kerinci Kanan 15 - 15
7 Lubuk Dalam 217 22 239
8 Tualang 55 16 71
9 Koto Gasib 1.115 158 1.273
10 Dayun 270 200 470
11 Bunga Raya 228 30 258
12 Mempura 5.850 1.906 7.756
13 Sabak Auh 29 - 29
14 Pusako 2.671 - 2.671
Kabupaten Siak 30.900 9.353 40.253
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Siak, 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 14


Kondisi Umum Daerah

1.8 Wilayah Rawan Bencana

Wilayah rawan bencana di Kabupaten Siak dikelompokkan


menjadi 3 kawasan yaitu kawasan rawan bencana banjir, kawasan
rawan bencana gempa, dan kawasasan abrasi pantai.

1. Kawasan Rawan Bencana Banjir


Secara umum, Kabupaten Siak tidak memiliki kendala fisik
untuk pengembangan wilayah yang cukup berbahaya terutama
untuk budidaya perkotan. Dari hasil interpretasi rona fisik,
wilayah Kabupaten Siak cenderung memiliki topografi yang landai
dengan kemiringan lereng sekitar 0-3% dan ketinggian 0-50 meter
dpl serta memiliki sifat batuan pada satuan perbukitan yang stabil
sehingga potensi untuk terjadinya gerakan tanah dan erosi yang
menyebabkan longsor sangat kecil. Namun, karena sebagian besar
wilayahnya relatif datar (14-30mdpl), potensi untuk terjadinya
banjir cukup besar di beberapa tempat terutama didaerah
sepanjang Sungai Siak. Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi
dimana terjadi surplus air sekitar 15% manjadi aliran permukaan
dari curah hujan rata-rata bulanan, maka kemungkinan
terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan basah. Kecamatan
yang rawan terjadinya banjir adalah Kecamatan Sungai Mandau,
Siak, Sungai Apit, Mempura dan perbatasan Kecamatan Minas
dan Sungai Mandau.

2. Kawasan Rawan Bencana Gempa


Pulau Sumatera dilalui oleh sesar Semangka yang apabila
terjadi pergerakan mengakibatkan terjadinya gempa. Provinsi Riau
terletak di jalur patahan bagian tengah sumatera, sehingga
Kabupaten Siak masuk ke dalam jalur tersebut. Di Kabupaten
Siak sendiri tidak terdapat patahan. Pada saat terjadi gempa,
Kabupaten Siak hanya terkena magnitude atau getaran saja.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 15


Kondisi Umum Daerah

3. Kawasan Abrasi Pantai

Kabupaten Siak berpotensi bahaya erosi atau lebih tepatnya


abrasi pantai di sepanjang pesisir Kecamatan Sungai Apit.
Karakteristik struktur geologi dan jenis tanah di pesisir pantai
Kecamatan Sungai Apit terdiri dari jenis endapan permukaan
pantai dan sungai dengan komposisi struktur tanahnya sebagian
besar adalah kerikil pasir dan lempung. Jenis tanah ini menjadi
faktor material yang berpengaruh besar terhadap proses
pengikisan tanah di pantai dan sempadan sungai.

1.9 Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan yang terjadi di Kabupaten Siak meliputi


kerusakan hutan, pencemaran udara, dan pencemaran sungai.

1.9.1 Kerusakan Hutan

Kebakaran hutan dan lahan merupakan musibah yang


terjadi tiap tahun di Kabupaten Siak. Musibah kebakaran hutan
ini telah memberikan dampak baik kepada perekonomian,
transportasi, produksi pertanian maupun hubungan
kenegaraan. Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak
dipicu oleh tersedianya bekas lahan terutama pada musim
kemarau, umumnya terjadi pada lahan bekas tebangan
(HPH/HPHTI), lahan perkebunan, lahan masyarakat dan lahan
gambut.
Disamping itu kerusakan hutan di Kabupaten Siak
bersumber dari penggundulan hutan baik yang dilakukan
melalui penebangan hutan secara legal maupun secara illegal
dan peruntukkan kawasan hutan untuk erbagai kepentingan.
Penggundulan hutan yang terjadi selama ini telah memberikan
dampak bagi kerusakan lingkungan dalam bentuk erosi,

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 16


Kondisi Umum Daerah
gangguan terhadap satwa, dan pengurangan terhadap
keanekaragaman hayati. Banyak Daerah Aliran Sungai yang
rusak akibat penggundulan hutan yang tidak terkendali yang
meningkatkan debit aliran sungai dan mengurangi kapasitas
penyimpanan air dalam tanah serta mengakibatkan variasi
aliran air yang lebih besar sepanjang tahun. Secara umumnya
penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten
Siak disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Kesadaran semua lapisan masyarakat terhadap bahaya
kebakaran masih rendah
2. Belum adanya alternatif penyiapan lahan yang relatif lebih
murah dibanding dengan penyiapan lahan dengan cara
pembakaran
3. Organisasi Non Struktural Pusat Pengendalian Kebakaran
Hutan dan Lahan di tingkat Kabupaten maupun Satlak
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di kecamatan
bersifat koordinatif belum bekerja secara maksimal dalam
kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
4. Perambahan hutan yang terjadi di dalam kawasan hutan
lindung, kawasan konservasi, Taman Hutan Raya, Taman
Nasional maupun hutan produksi.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah


Kabupaten Siak dalam rangka penanggulangan kebakaran
hutan dan lahan adalah sebagai berikut : (1) Mendayagunakan
regu Manggala Agni mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan
dan desa yang pada intinya membentuk regu-regu pemadam
kebakaran di tingkat desa dalam bentuk masyarakat peduli api;
(2) Mengintensifkan kegiatan penyuluhan kebakaran hutan dan
lahan; (3) Meningkatkan kemapuan SDM pemadam kebakaran,
jumlah dana dan sarana prasarana; (4) Mengkoordinasikan
instansi yang terkait dengan kegiatan penanggulangan
kebakaran dari pusat sampai daerah.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 17


Kondisi Umum Daerah
Diantara permasalahan yang menonjol dalam urusan
lingkungan hidup di Kabupaten Siak antara lain permasalahan
bidang kebakaran hutan dan lahan. Hal tersebut terbukti
dengan masih terpantaunya titik api oleh Satelit NOAA
sepanjang Februari 2013 sebanyak 16 titik api (hot spot) dan
sepanjang Agustus 2013 sebanyak 1 (satu) titik api (hot spot).

Penyebab dari terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut,


antara lain :

 Banyaknya lahan-lahan yang terlantar;

 Tingginya animo masyarakat untuk berkebun sawit;

 Masih minimnya kesadaran masyarakat akan dampak bahaya


kebakaran hutan dan lahan;

 Masih lemahnya penegakan hukum terhadap para pelaku


pembakaran hutan dan lahan.

Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya


kebakaran hutan di Kabupaten Siak selama ini, antara lain :
(1) Masih lemahnya penegakan hukum (Law Enforcement),
(2) Masih belum teranggarkannya dana pengendalian
kebakaran hutan dan lahan secara terprogram (political will)
Pemerintah Kabupaten Siak, (3) Masih rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang pemadaman kebakaran hutan dan lahan,
(4) Masih kurangnya sarana dan prasarana pemadaman
kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, (5) Masih
rendahnya sistem informasi kebakaran hutan dan lahan di
Kabupaten Siak, (6) Masih kurangnya pengawasan di areal
PBS/HPHTI, (7) Masih kurangnya kesadaran pihak pengusaha
PBS/HPHTI akan pentingnya kualitas lingkungan hidup dalam
pembukaan areal, (8) Pola pikir pengusaha masih bersifat profit
oriented sehingga kurang memperhatikan program Zero Burning
dalam pembukaan lahan, dan (9) Masih kurangnya peran serta
masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 18


Kondisi Umum Daerah
Adapun dampak dan kondisi ekosistem lingkungan akibat
terjadinya kebakaran hutan dan lahan adalah :
(1) Terganggunya aktivitas perekonomian dan pembangunan,
(2) Permasalahan kabut asap yang sampai mengganggu kegiatan
penerbangan dan lintas pelayaran bahkan transportasi darat,
(3) Penyebaran penyakit ISPA bagi masyarakat, (4) Punahnya
keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di sekitar
lokasi kebakaran, (5) Kerugian negara secara finansial atas
punahnya fungsi sumber daya alam hayati dan penanggulangan
kebakaran hutan dan lahan, (6) Terganggunya aktivitas
pendidikan dan (7) Terganggunya produksi pertanian akibat
lemahnya intensitas matahari untuk aktivitas fotosintesa.
Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan
lahan dapat dilakukan secara preventif berupa; pemasangan
papan peringatan, penyuluhan dan pemantauan dan
penyebarluasan hot spot. Pemasangan papan peringatan
diwajibkan kepada pimpinan perusahaan dilokasi yang mudah
telihat, rawan kebakaran dengan bahasa yang informatif,
mudah dimengerti serta dihindari menggunakan kata-kata yang
sifatnya melarang dan mengancam. Penyuluhan diberikan
melalui pertemuan sekaligus penyebarluasan leaflet/booklet
ataupun dalam bentuk pemutaran film. Pemantauan dan
penyebarluasan data hot spot disebarluaskan kepada
kecamatan dan desa/kelurahan, perusahaan perkebunan dan
kehutanan serta kepada instansi terkait untuk dilakukan
pengecekan ke lapangan.

1.9.2 Pencemaran Udara

Udara adalah salah satu unsur lingkungan yang sangat


vital bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya. Udara yang dihirup oleh manusia
apabila tidak memenuhi syarat kesehatan dapat
menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti berbagai

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 19


Kondisi Umum Daerah
penyakit saluran pernapasan. Sedangkan pencemaran udara
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi dan atau ko mponen lainnya ke udara dan atau
berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau
proses alam sehingga kualitas udara turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak
dap at berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (PP No.
41 tahun 1999). Kadar pencemaran udara ditentukan oleh
adanya zat-zat seperti karbon monoksida, debu/partikel,
sulfur dioksida, nitrogen oksida dan hidrokarbon.

Sumber pencemaran yang terjadi di Kabupaten Siak


pada umumnya disebabkan oleh jenis kegiatan seperti industri
pengolahan, transportasi dan kegiatan keseharian rumah
tangga. Sumber pencemaran udara lain yang bahkan
menjadi isu nasional adalah terjadinya kebakaran hutan dan
lahan yang menyebabkan timbulnya kabut asap bahkan
sampai ke negara tetangga sehingga mengakibatkan
menurunnya kualitas udara. Upaya pemantauan kualitas udara
terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak terutama
untuk melihat sejauh mana tingkat pencemaran udara yang
terjadi di wilayah Kabupaten Siak, terutama pada lokasi
pemantauan. Disamping itu, kerja sama dengan lembaga-
lembaga yang bergerak dibidang lingkungan hidup, terus
dilakukan baik didalam maupun diluar Kabupaten.

1.9.3 Pencemaran Sungai

Pencemaran sungai Siak disebabkan oleh pencemaran yang


diakibatkan oleh limbah dari perusahaan industri yang ada di
pinggiran sungai maupun dari limbah rumah tangga. Di
samping itu disinyalir adanya sebagian masyarakat yang
melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan-bahan
beracun.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 20


Kondisi Pemerintahan Umum

KONDISI PEMERINTAHAN UMUM

2.1 Administrasi Pemerintahan

Pemerintah Kabupaten Siak merupakan daerah pemerintahan


otonomi baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis yang saat ini
telah berusia 15 tahun semenjak terbentuk pada tanggal 12 Oktober
1999 berdasarkan Undang Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Daerah Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi, dan Kota Batam.
Eksistensi Kabupaten Siak didedikasikan untuk membangun
kompetensi daerah yang berdaya saing dengan memanfaatkan potensi
sumberdaya yang dimiliki meliputi sumber daya alam, khususnya
potensi di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan serta
perikanan yang dibinakembangkan sebagai acuan utama
pengembangan kehidupan masyarakat Kabupaten Siak yang berfokus
pada kegiatan agribisnis dan agroindustri serta mendorong tumbuhnya
Siak menjadi pusat pariwisata budaya sehingga mendorong Kabupaten
Siak sebagai pusat budaya melayu. Hal ini menuntut pemerintahan
Kabupaten Siak untuk mandiri, inovatif, serta responsif terhadap
kepentingan publik sehingga jarak antara pemerintah dan masyarakat
menjadi semakin dekat. Hal ini akan dapat diwujudkan melalui
peningkatan efisiensi dan efektifitas perencanaan serta pelaksanaan
pembangunan, sehingga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat akan lebih mudah dicapai.

Harapan di atas tentu membutuhkan sarana yang dapat


memediasi dan menginformasikan kinerja Pemerintah Daerah dalam
konteks penyelenggaraan pemerintahan serta dampak pembangunan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 21


Kondisi Pemerintahan Umum
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu,
pemerintah daerah juga membutuhkan umpan balik dari masyarakat
dengan mengembangkan mekanisme check and balancing. Dengan kata
lain, kewenangan (authority) yang dimiliki pemerintah daerah, dalam
hal ini Kepala Daerah, dalam mengelola kelembagaan pemerintahan
dan menjalankan kebijakan pembangunan perlu dibarengi dengan
kewajiban untuk menginformasikan apa yang telah dilakukan
(akuntabilitas) kepada publik.

Tabel 2.1
Jumlah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak
Tahun 2006 - 2013

No. Tahun Kecamatan Desa/Kelurahan


1 2006 13 113
2 2007 14 113
3 2008 14 113
4 2009 14 126
5 2010 14 126
6 2011 14 129
7 2012 14 131
8 2013 14 131
Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, 2014

Pada tahun 2006, Kabupaten Siak memiliki 13 kecamatan dengan


113 desa/kelurahan. Adanya pemekaran Kecamatan Bunga Raya di
Kabupaten Siak berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007
maka jumlah Kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2007
bertambah menjadi 14 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan yang
terus bertambah. Pada tahun 2013 jumlah desa/kelurahan di
Kabupaten Siak berjumlah 122 desa dan 9 kelurahan (Tabel 2.1).
Adanya pertambahan jumlah kecamatan di Kabupaten Siak ini
diharapkan dapat menciptakan pemerintahan yang efektif dan juga
meningkatkan percepatan dalam pembangunan daerah dan pelayanan
kepada masyarakat.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 22


Kondisi Pemerintahan Umum
Luas wilayah Kabupaten Siak pada tahun 2013 yaitu seluas
8.556,09 km2 dengan persentase kecamatan yang paling luas yaitu
Kecamatan Sungai Mandau seluas 1.705 km2 atau sebesar 19,93 %
(Tabel 2.2).

Tabel 2.2
Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah di Kabupaten Siak
Berdasarkan Kecamatan Tahun 2013

Luas
Jumlah Persentase
Kecamatan Ibukota Wilayah
Desa/Kelurahan Luas (%)
(km2)
1. Minas Minas 5 346,35 4,05
2. Kandis Kandis 11 1.493,65 17,46
Siak Sri
3. Siak 8 894,17 10,45
Indrapura
4. Sungai Apit Sungai Apit 15 1.346,33 15,74
Muara
5. Sungai Mandau 9 1.705,00 19,93
Kelantan
6. Kerinci Kanan Kerinci Kanan 12 128,66 1,50
7. Lubuk Dalam Lubuk Dalam 6 155,09 1,81
8. Tualang Tualang 8 343,60 4,02
Pangkalan
9. Koto Gasib 11 704,70 8,24
Pisang
10. Dayun Dayun 11 232,24 2,71
11. Bunga Raya Bunga Raya 10 151,00 1,76
12. Mempura Benteng Hilir 8 437,45 5,11
13. Sabak Auh Bandar Sungai 8 73,38 0,86
14. Pusako Dusun Pusaka 7 544,47 6,36
Jumlah 129 8.556,09 100,00
Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, 2014

2.2 Kewenangan Pemerintahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007


tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka
pemerintah Kabupaten Siak mempunyai tanggungjawab untuk
melaksanakan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan sesuai dengan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 23
Kondisi Pemerintahan Umum
kewenangannya. Adapun Urusan wajib yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten Siak antara lain pendidikan, kesehatan,
pekerjaan umum, perumahan, perencanaan pembangunan, penataan
ruang, pemerintahan umum, serta urusan wajib lainnya yang
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk
urusan pilihan meliputi pelayanan di bidang pertanian, kehutanan,
perikanan dan kelautan, energi dan sumberdaya mineral, pariwisata,
serta perdagangan dan perindustrian.

2.3 Aparatur Pemerintahan Daerah

Suksesnya pembangunan suatu daerah tidak terlepas dari


kualitas dan kemampuan aparatur pemerintah daerah. Pendayagunaan
aparatur pemerintah daerah ditempatkan sebagai bagian tak terpisah
dari keseluruhan strategi pembangunan daerah serta dilaksanakan
secara konsisten dan berkesinambungan. Pendayagunaan tersebut
dapat berupa pendayagunaan dalam kelembagaan maupun
pendayagunaan pegawai pemerintah daerah. Pendayagunaan
kelembagaan merupakan usaha penataan susunan organisasi
pemerintahan yang memiliki tujuan agar wewenang tugas, tanggung
jawab, fungsi dari setiap unsur lembaga pemerintahan semakin jelas
dan tidak tumpang tindih sehingga dapat dilaksanakan secara semakin
berdaya guna dan berhasil guna. Pendayagunaan aparatur pemerintah
daerah ditujukan untuk mewujudkan pegawai negeri sipil yang
memiliki tingkat kemampuan profesional dan kesejahteraan yang
memadai, semangat pengabdian dan disiplin yang tinggi dalam
mengemban tugas, serta didukung sistem administrasi dan informasi
kepegawaian yang mantap. Jumlah PNS/ aparatur pemerintah
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat
pada Tabel 2.3.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 24


Kondisi Pemerintahan Umum

Tabel 2.3
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak
Menurut Golongan Tahun 2011 - 2013

Tahun
Golongan
2011 2012 2013
Golongan I 165 151 103
Golongan II 2.053 2.047 1.950
Golongan III 2.894 2.918 2.918
Golongan IV 836 825 854
Jumlah 5.948 5.941 5.825
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014

Jumlah PNS pada tahun 2013 berjumlah 5.825 pegawai dengan


jumlah pegawai terbanyak terdapat pada Golongan III yaitu 2.918
pegawai atau 50,09% dari total PNS. Persentase jumlah PNS menurut
golongan dapat dilihat pada Diagram 2.1 di bawah ini.

Diagram 2.1
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak
Menurut Golongan Tahun 2013

Berdasarkan jenis kelamin, persentase pegawai terbanyak berjenis


kelamin perempuan, yaitu 56% dari total PNS, sedangkan sisanya
berjenis kelamin laki-laki sebesar 44%. Jumlah PNS menurut jenis
kelamin tahun 2013 dapat dilihat pada Diagram 2.2 di bawah ini.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 25


Kondisi Pemerintahan Umum

Diagram 2.2
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013

Jenjang pendidikan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten


Siak pada tahun 2013, persentase PNS terbanyak berpendidikan S-1
yaitu 57,25% dari total PNS, diikuti SMA yaitu 17,68%, D-III yaitu
8,89% dan seterusnya. Persentase jumlah PNS menurut jenjang
pendidikan dapat dilihat pada Diagram 2.3 di bawah ini.

Diagram 2.3
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013

Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur di lingkungan


Pemerintah Kabupaten Siak telah dilaksanakan berbagai pendidikan
dan pelatihan (Diklat) struktural maupun teknis lainnya. Rincian jenis
diklat dan jumlah peserta dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat
dilihat pada Tabel 2.4 di bawah ini.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 26


Kondisi Pemerintahan Umum

Tabel 2.4
Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis
Pemerintah Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Jumlah Peserta
No. Jenis Diklat (Orang)
2011 2012 2013
1 DIKLAT PIM TK. II 4 4 3
2 DIKLAT PIM TK. III 10 9 6
3 DIKLAT PIM TK. IV 40 40 120
4 DIKLAT PRAJABATAN 276 0 0
5 DIKLAT TEKNIS LAINNYA 88 200 104
Total 418 253 233
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014

Di samping penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di atas,


Pemerintah Kabupaten Siak juga memberikan kesempatan serta
bantuan beasiswa tugas belajar dan izin belajar bagi aparatur
pemerintah yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan formal yang
lebih tinggi. Jumlah PNS yang mengikuti tugas belajar dan izin belajar
dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan jumlah PNS yang mendapatkan
bantuan beasiswa dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.5
Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak
Mengikuti Tugas Belajar dan Izin Belajar
Tahun 2011 – 2013

Tahun Pelaksana
No. Kualifikasi Pendidikan 2011 2012 2013
TB IB TB IB TB IB
1 Doktor (S-3) 1 1 0 0 0 0
2 Dokter Spesialis 1 0 1 0 1 0
3 Strata 2 (S-2) 0 93 2 88 0 49
4 Strata 1 (S-1) 1 347 0 151 0 102
5 Diploma Empat (D-IV) 0 0 1 0 0 0
6 Diploma Tiga (D-III) 0 24 0 1 0 2
7 Diploma Dua (D-II) 0 0 0 0 0 0
8 Diploma Satu (D-I) 0 0 1 0 0 0
Total 3 465 5 240 1 153
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014
Keterangan : TB = Tugas Belajar
IB = Izin Belajar
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 27
Kondisi Pemerintahan Umum

Tabel 2.6
Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak
Menerima Bantuan Beasiswa Tugas Belajar dan Izin Belajar
Tahun 2011 – 2013

Tahun Pelaksana
No. Kualifikasi Pendidikan 2011 2012 2013
TB IB TB IB TB IB
1 Doktor (S-3) 0 2 1 5 1 1
2 Dokter Spesialis 8 0 9 0 7 0
3 Strata 2 (S-2) 1 49 2 107 2 201
4 Strata 1 (S-1) 2 151 1 387 2 395
5 Diploma Empat (D-IV) 0 0 0 0 0 0
6 Diploma Tiga (D-III) 0 15 0 25 0 7
7 Diploma Dua (D-II) 1 0 0 0 0 0
8 Diploma Satu (D-I) 0 0 0 0 1 0
Total 12 217 13 524 13 604
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014
Keterangan : TB = Tugas Belajar
IB = Izin Belajar

2.4 Organisasi Pemerintahan Daerah

Pembentukan organisasi pemerintah daerah dibentuk berdasarkan


pertimbangan-pertimbangan, yaitu kewenangan pemerintahan yang
dimiliki oleh daerah meliputi karakteristik, potensi dan kebutuhan
daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumber daya
aparatur dan pengembangan pola kerjasama antar daerah dan atau
pihak ketiga. Kemudian organisasi perangkat daerah tersebut dibentuk
dan ditetapkan dengan peraturan daerah yang menetapkan
pembentukan, kedudukan tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi
Pemerintahan Daerah. Pembentukan organisasi atau kelembagaan di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak merupakan tindak
lanjut dari pelaksanaan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Organisasi perangkat daerah Kabupaten Siak dipimpin oleh
seorang Bupati dan dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Di dalam
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahannya untuk
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 28
Kondisi Pemerintahan Umum
mewujudkan visi dan misi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
RPJMD Kabupaten Siak Tahun 2011-2016, Bupati dan Wakil Bupati
dibantu oleh organisasi perangkat daerah yang terdiri dari : Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, 14 Lembaga Teknis Daerah Badan/Kantor, 15
Dinas, 14 Kecamatan dan 9 Kelurahan.
Sekretaris Daerah membawahi 3 Asisten, yaitu : Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan
Pembangunan dan Asisten Administrasi Umum. Asisten Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat membawahi 3 Bagian, yaitu : Bagian
Administrasi Pemerintahan Umum, Bagian Administrasi Kesejahteraan
Rakyat, dan Bagian Pertanahan. Asisten Perekonomian dan
Pembangunan membawahi 2 Bagian, yaitu : Bagian Administrasi
Perekonomianm dan Bagian Administrasi Pembangunan. Asisten
Administrasi Umum membawahi 4 Bagian, yaitu : Bagian Hukum,
Bagian Organisasi, Bagian Humas, dan Bagian Umum. Struktur
organisasi Sekretariat Daerah ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2012.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) di samping
bertugas secara teknis, juga mengkoordinir dan mengintegrasikan
usaha, penyusunan rencana program kerja, sedangkan Inspektorat
merupakan unsur pengawas dengan tugas pokok melakukan
pengawasan umum atas jalannya roda pemerintahan daerah sesuai
dengan rencana dan peraturan yang berlaku. Struktur organisasi
Bappeda dan Inspektorat Kabupaten Siak ditetapkan melalui Peraturan
Daerah Nomor 15 Tahun 2012.
Dinas Kabupaten merupakan unsur pelaksana pemerintah
kabupaten dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dimana
dinas kabupaten mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
Desentralisasi dan Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Propinsi.
Kemudian dalam menyelenggarakan tugas, dinas kabupaten
mempunyai fungsi merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan
lingkup tugasnya; pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 29
Kondisi Pemerintahan Umum
umum, pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya (Tupoksi). Struktur organisasi Dinas ditetapkan berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Siak.
Pemerintah Kabupaten Siak mempunyai 14 (empat belas)
Kecamatan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Siak Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan, yang terdiri dari:
 Kecamatan Siak
 Kecamatan Mempura
 Kecamatan Bunga Raya
 Kecamatan Dayun
 Kecamatan Sei Apit
 Kecamatan Sabak Auh
 Kecamatan Sei Mandau
 Kecamatan Koto Gasib
 Kecamatan Lubuk Dalam
 Kecamatan Kerinci Kanan
 Kecamatan Tualang
 Kecamatan Minas
 Kecamatan Kandis
 Kecamatan Pusako

2.5 Pelaksanaan Asas Pemerintahan

Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah maka Pemerintah


Kabupaten Siak dan seluruh Satuan Kerjanya berupaya menciptakan
tata pemerintahan yang baik dengan membuat komitmen bersama
yang secara konkrit diwujudkan melalui penetapan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Siak Tahun
2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2016.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 30


Kondisi Pemerintahan Umum
Pada saat ini, RPJMD memuat seluruh kebijakan, strategi dan
program pembangunan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima)
tahun, yaitu untuk tahun 2011-2016 dengan memperhitungkan semua
potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul
serta akomodatif terhadap tuntutan masyarakat atas pelayanan yang
cepat, mudah, transparan, dan akuntabel dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan.

A. VISI

Visi pembangunan Kabupaten Siak sebagai rumusan umum


mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan
pembangunan 5 (lima) tahun 2011-2016 dan merupakan bagian dari
visi RPJPD Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 dirumuskan sebagai
berikut:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat,
Cerdas, dan Sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang
agamis dan berbudaya Melayu serta sebagai kabupaten dengan
Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun 2016.”

Secara spesifik, penjabaran dari visi ini dirumuskan sebagai


berikut :
1. Masyarakat dan daerah Kabupaten Siak adalah seluruh lapisan
masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Siak yang berada di wilayah
Kabupaten Siak.
2. Masyarakat Kabupaten Siak yang sehat, ditandai dengan tingginya
tingkat kesehatan masyarakat yang prima sehingga menjadi
masyarakat yang memiliki daya saing yang tinggi.
3. Masyarakat yang cerdas, ditandai dengan tingginya inovasi,
kreatifitas dan daya tanggap terhadap situasi yang ditunjang oleh
tingginya derajat pendidikan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 31


Kondisi Pemerintahan Umum
4. Masyarakat yang sejahtera ditandai dengan adanya kemajuan,
peningkatan pendapatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
dasar. Kondisi tersebut diukur berdasarkan peningkatan dalam
Pendapatan per Kapita; Angka Kemiskinan dan Indeks Pemenuhan
Kebutuhan Dasar.
5. Masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu, ditandai dengan
adanya kemajuan dan peningkatan dalam kehidupan beragama.
Perwujudan masyarakat yang agamis dilakukan melalui
implementasi nilai-nilai keislaman (sebagai agama mayoritas) dalam
kehidupan kemasyarakatan dan sebagai landasan spiritual
pembangunan daerah serta dengan mewujudkan budaya Melayu
sebagai sarana kultural kehidupan kemasyarakatan.
6. Mewujudkan pelayanan publik terbaik dilakukan dengan
mengimplementasikan standar pelayanan minimal (SPM) bidang
pelayanan dasar dan perizinan, serta secara bertahap meningkatkan
mutu dan standar pelayanan menjadi pelayanan prima sehingga
menjadi yang terbaik di Provinsi Riau.

B. Misi

Misi pembangunan sebagai penjabaran dari upaya yang akan


dilaksanakan untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Siak
dirumuskan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas SDM, beriman dan bertaqwa serta berbudi
pekerti yang luhur melalui pembangunan sektor pendidikan,
kesehatan, kebudayaan dan keagamaan.
2. Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat melalui
pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pertanian,
perkebunan, ketahanan pangan, perikanan dan peternakan serta
sektor-sektor produktif lainnya dan dengan memanfaatkan kekayaan
sumber daya alam yang terbarukan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 32


Kondisi Pemerintahan Umum
3. Menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi
kerakyatan, pemberdayaan perekonomian perdesaan, pembangunan
sektor ketenagakerjaan serta pemerataan dan pengendalian
kependudukan.
4. Membangun, meningkatkan dan memeratakan pembangunan
infrastruktur daerah melalui peningkatan prasarana jalan,
jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air,
pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan.
5. Mengimplementasikan tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih (clean government and good governance), menerapkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang pelayanan dan perizinan dan
mengoptimalkan implementasi otonomi kepada desa.

2.6 Peraturan Daerah (Perda) dan Perizinan

A. Peraturan Daerah (Perda)

Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan


pelaksanaan pembangunan berbagai sektor di Kabupaten Siak
sesuai dengan RPJMD Kabupaten Siak Tahun 2011-2016, maka
Pemerintah Kabupaten Siak bersama DPRD Kabupaten Siak telah
menetapkan beberapa Peraturan Daerah (Perda) sebagai pedoman
dalam pelaksanaannya. Adapun Peraturan Daerah tersebut terdiri
dari :

1. Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabuapten
Siak Tahun Anggaran 2011-2016
2. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
3. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 16 Tahun 2010
Tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda
Penduduk dan Akta Catatan Sipil

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 33


Kondisi Pemerintahan Umum
4. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan
Bangunan di Kabupaten Siak
5. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyusunan
Perencanaan Pembangunan Desa
6. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang
Penanggulangan Kemiskinan
7. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah
8. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana
Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Siak
9. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaran Kepariwisataan
10. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Tanggungjawab
Sosial dan Lingkungan Perusahaan
11. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata
Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaran
Pemerintah Desa
12. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Diniyah Takmiliyah Awwaliyah
13. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabuapten Siak Nomor 12 Tahun 2006
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Siak
14. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pengelolaan
Zakat
15. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Siak Tahun
2005-2025
16. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Bangunan
Gedung
17. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 34


Kondisi Pemerintahan Umum
18. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Perda Nomor 28 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016
19. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Wajib Belajar
12 Tahun

B. Perizinan

Dalam rangka meningkatkan pelayanan perizinan kepada


masyarakat, Pemerintah Kabupaten Siak telah melakukan
berbagai kebijakan, diantaranya :
1. Membentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak
2. Melimpahkan sebagian kewenangan Bupati kepada BPMP2T
3. Menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan
4. Melaksanakan pelayanan yang cepat, mudah dan praktis
sesuai SOP Perizinan yang telah ditetapkan.

Untuk lama pengurusan dan jumlah persyaratan perizinan


dapat dilihat pada Tabel 2.7. Sedangkan untuk Jumlah perizinan
yang dikeluarkan oleh BPMP2T Kabupaten Siak dari tahun 2011
sampai tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2.7
Lama Pengurusan dan Jumlah Persyaratan Dokumen Perizinan

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Pengurusan Perijinan
1) Lama Pengurusan Perijinan
- SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan Hari 5 5 3
- TDP : Tanda Daftar Perusahaan Hari 3 3 3
- IUI : Izin Usaha Industri Hari 14 14 14
- TDI : Tanda Daftar Industri Hari 14 14 5
- IMB : Izin Mendirikan Bangunan Hari 10 10 10
- HO : Izin Gangguan Hari 3 3 7

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 35


Kondisi Pemerintahan Umum
Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
2) Jumlah Persyaratan Dokument Perijinan
a. SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan
- SIUP PT Dok 11 11 11
- SIUP Koperasi Dok 9 9 9
- SIUP CV Dok 11 11 9
- SIUP PO Dok 8 8 9
- SIUP Pembuka Cabang/ Perwakilan
Perusahaan Dok 8 8 6
b. TDP : Tanda Daftar Perusahaan
- TDP PT Dok 6 6 8
- TDP Koperasi Dok 5 5 8
- TDP CV Dok 3 3 7
- TDP Firma Dok 4 4 7
- TDP PO Dok 3 3 6
- TDP Perusahaan Lain (BUMD) Dok 4 4 7
- TDP Pembuka Cabang/ Perwakilan
Perusahaan Dok 4 4 7
c. IUI : Izin Usaha Industri Dok 8 8 11
d. TDI : Tanda Daftar Industri Dok 6 6 7
e. IMB : Izin Mendirikan Bangunan Dok 17 17 11
f. HO : Izin Gangguan Dok 8 8 12
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terbadu Kabupaten
Siak, 2014

Tabel 2.8
Jumlah Perizinan yang Dikeluarkan oleh BPMP2T Kabupaten Siak
Tahun 2011-2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah ijin usaha yang dikeluarkan Unit 43 38 39
Jumlah izin perinsip yang telah dikeluarkan Dok 1 7 30
Jumlah perizinan investasi PMDN yang
Unit 1 7 30
dikeluarkan/disetujui
Jumlah izin Lokasi Unit 6 1 10
Jumlah permohonan izin lokasi orang 6 1 9
Jumlah IMB yang dikeluarkan Dok 248 149 190
Jumlah HO/ Izin Gangguan yang dikeluarkan Dok 40 26 24
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terbadu Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 36


Kondisi Sosial Budaya

KONDISI SOSIAL BUDAYA

3.1 Demografi

Data kependudukan memegang peranan penting dalam


menentukan kebijakan perencanaan pembangunan dan evaluasi hasil-
hasil pembangunan, baik bagi Pemerintah maupun pihak lain
termasuk dunia usaha. Oleh karena itu ketersediaan data
perkembangan kependudukan yang akurat, lengkap dan terkini
menjadi faktor kunci keberhasilan pelaksanaan program-program
kependudukan.
Jumlah penduduk Kabupaten Siak tahun 2013 berjumlah 491.967
jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 57,50 jiwa/km2. Jika
dibandingkan dengan kondisi pada saat berdirinya Kabupaten Siak
pada tahun 2000, artinya terjadi peningkatan jumlah penduduk
sebanyak dua kali lipat dari total penduduk tahun 2000 yaitu 238.700
jiwa, sedangkan untuk kepadatan penduduk juga mengalami
peningkatan sebesar dua kali lipat dari kepadatan penduduk tahun
2000 sebesar 27,90 jiwa/km2.
Kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak adalah
Kecamatan Tualang yaitu berjumlah 133.532 jiwa, dengan kepadatan
penduduk sebesar 388,63 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan dengan
jumlah penduduknya paling sedikit adalah Kecamatan Pusako yang
berjumlah 6.732 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 12,36
jiwa/km2. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kabupaten Siak
menurut kecamatan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 37


Kondisi Sosial Budaya

Tabel 3.1
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Siak Menurut
Kecamatan Tahun 2013

Jumlah Luas Wilayah Kepadatan Penduduk


Kecamatan
(Jiwa) (km2) (Jiwa /km2)
1. Minas 34.304 346,35 99,04
2. Kandis 87.080 1.493,65 58,30
3. Siak 27.633 894,17 30,90
4. Sungai Apit 31.524 1.346,33 23,41
5. Sungai Mandau 7.455 1.705,00 4,37
6. Kerinci Kanan 27.593 128,66 214,46
7. Lubuk Dalam 21.383 155,09 137,87
8. Tualang 133.532 343,60 388,63
9. Koto Gasib 24.286 704,70 34,46
10. Dayun 34.271 232,24 147,57
11. Bunga Raya 26.605 151,00 176,19
12. Mempura 16.667 437,45 38,10
13. Sabak Auh 12.902 73,38 175,82
14. Pusako 6.732 544,47 12,36
Kabupaten Siak 491.967 8.556,09 57,50
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki Kabupaten


Siak tahun 2013 sebanyak 257.282 jiwa dan perempuan sebanyak
234.685 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
menghasilkan sex rasio Kabupaten Siak sebesar 109 yang berarti
jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada jumlah penduduk
perempuan. Jika dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan kelompok
umur, usia produktif (15-64 tahun) sebesar 331.295 jiwa atau 67,34%.
Hal ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Siak memiliki potensi
sumberdaya manusia yang dapat dimobilisasi pada berbagai sektor
pembangunan daerah. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Siak
tahun 2013 sebesar 4,22%, dengan laju pertumbuhan penduduk
terbesar terdapat pada Kecamatan Minas yaitu sebesar 8,44% dan laju
pertumbuhan penduduk terkecil terdapat pada Kecamatan Kerinci

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 38


Kondisi Sosial Budaya
Kanan yaitu sebesar 1,00%. Dilihat dari jenjang pendidikan, jumlah
penduduk Kabupaten Siak yang berpendidikan SLTA sederajat sebesar
104.279 jiwa atau 21,20%, dan Diploma/S-1/S-2/S-3 sebesar 18.776
jiwa atau 3,82%. Data keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
1 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
- Laki-laki jiwa 223.731 246.672 257.282
- Perempuan jiwa 204.160 225.356 234.685
Jumlah jiwa 427.891 472.028 491.967

2 Jumlah penduduk berdasarkan usia


-0–4 jiwa 23.447 39.220 40.052
-5–9 jiwa 50.362 55.142 55.345
- 10 – 14 jiwa 49.140 51.910 54.867
- 15 – 19 jiwa 40.840 43.002 44.669
- 20 – 24 jiwa 36.052 39.840 41.373
- 25 – 29 jiwa 40.515 45.565 46.834
- 30 – 34 jiwa 44.378 48.584 50.180
- 35 – 39 jiwa 40.518 43.052 44.577
- 40 – 44 jiwa 35.226 36.931 38.475
- 45 – 49 jiwa 24.257 25.127 28.058
- 50 – 54 jiwa 16.163 16.688 17.658
- 55 – 59 jiwa 10.187 10.505 11.742
- 60 – 64 jiwa 6.797 6.992 7.729
- 65+ jiwa 10.009 9.470 10.408
Jumlah 427.891 472.028 491.967

3 Jumlah penduduk jiwa 304.942 325.756 341.703


15 tahun ke atas
4 Kepadatan jiwa/km2 50,01 55,17 57,50
penduduk
5 Laju pertumbuhan % 10,14 10,32 4,22
penduduk
6 Jumlah penduduk berdasarkan jenjang pendidikan
- Tidak/ Belum Jiwa 92.559 107.047 118.460
Sekolah

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 39


Kondisi Sosial Budaya
Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
- Belum Tamat SD/ Jiwa 54.458 61.798 64.412
Sederajat
- Tamat SD/ Jiwa 97.489 105.838 107.834
Sederajat
- SLTP/ Sederajat Jiwa 71.139 77.315 78.206
- SLTA/ Sederajat Jiwa 95.087 101.925 104.279
- Diploma I/II Jiwa 3.674 3.773 3.715
- Akademi/ Diploma jiwa 4.330 4.541 4.716
III/ Sarjana Muda
- Diploma IV/Strata jiwa 8.700 9.324 9.875
I
- Strata II jiwa 377 394 394
- Strata III jiwa 78 73 76

7 Jumlah penduduk berdasarkan agama


- Islam jiwa 355.365 387.475 400.039
- Kristen jiwa 61.141 72.163 78.945
- Katolik jiwa 6.197 7.020 7.579
- Hindhu jiwa 291 295 284
- Budha jiwa 4.574 4.738 4.786
- Konghuchu jiwa 170 197 131
- Lainnya jiwa 153 140 203

8 Jumlah penduduk jiwa 275.304 307.440 321.645


wajib KTP
9 Jumlah penduduk yang memiliki KTP berdasarkan jenis kelamin

- Laki-laki jiwa - 82.212 22.197


- Perempuan jiwa - 72.125 19.410
Jumlah jiwa 142.271 154.337 41.607

10 Jumlah penduduk jiwa 304.942 325.756 341.703


>= 17 tahun yang
ber-KTP

11 Jumlah penduduk jiwa 106.456 120.031 127.012


memiliki KK
12 Jumlah penduduk jiwa 57.022 64.574 70.384
memiliki Akte
Kelahiran
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 40


Kondisi Sosial Budaya

3.2 Tenaga Kerja

Pada tahun 2013 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas


Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Siak mencapai 4.575
orang dan yang telah ditempatkan sebanyak 55 orang. Agar pencari
kerja yang telah ditempatkan dapat meningkat jumlahnya dari tahun
ke tahun, Pemerintah Kabupaten Siak telah melaksanakan beberapa
kebijakan diantaranya :
1. Adanya link and match antara dunia pendidikan dengan pasar kerja
melalui rencana pendirian Politeknik dan Akademi Komunitas.
2. Transparansi penerimaan tenaga kerja melalui kegiatan pameran
kesempatan kerja/job fair yang dilaksanakan setiap tahunnya.
3. Pengembangan kawasan ekonomi baru seperti pengembangan
Kawasan Industri dan Pelabuhan Tanjung Buton.

Kondisi tenaga kerja Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai


dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3
Kondisi Tenaga Kerja Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
1 Jumlah penduduk yang orang 297.507 317.937 184.545
bekerja menurut lapangan
usaha
2 Angkatan kerja (bekerja orang 304.942 325.756 192.103
dan mencari pekerjaan)
3 Jumlah pencari kerja yang orang 1.149 2.423 4.575
terdaftar
4 Jumlah pencari kerja yang orang - 26 55
ditempatkan
5 Jumlah tenaga kerja yang orang 16.459 24.106 16.088
bekerja pada PMDN
6 Jumlah tenaga kerja yang Orang 9.792 9.911 1.211
bekerja pada PMA
7 Jumlah konflik pekerja konflik 25 50 64
dengan pengusaha
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 41


Kondisi Sosial Budaya
Adapun statistik ketenagakerjaan Kabupaten Siak tahun 2012 dan
tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4
Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Siak Tahun 2012 - 2013

Uraian 2012 2013

TPAK (%) 55,53 61,90


Mencari pekerjaan (%) 2,12 5,38
Bekerja (%) 54,15 58,57

Bekerja di sektor Pertanian (%) 33,52 38,48


Bekerja di sektor Perdagangan (%) 20,02 16,90
Bekerja di sektor Manufaktur (%) 21,25 21,09
Bekerja di sektor Jasa-jasa (%) 13,24 13,24
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS, 2012 - 2013

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Siak pada


tahun 2013 sebesar 61,90%. Hal ini menunjukkan bahwa total
penduduk Kabupaten Siak yang termasuk dalam angkatan kerja lebih
besar dari pada penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). Persentase
TPAK penduduk laki–laki di Kabupaten Siak lebih besar dibandingkan
dengan persentase TPAK penduduk perempuan, dimana pada tahun
2013 TPAK penduduk laki-laki sebesar 81,16% sedangkan TPAK
penduduk perempuan sebesar 34,26%.
Berdasarkan perbandingan menurut sektor-sektor utama, pilihan
bekerja di sektor Pertanian/Agriculture masih mendominasi pasar kerja
di Kabupaten Siak dengan persentase sebesar 38,48% pada tahun
2013, kemudian sektor manufaktur/Manufacturing dengan persentase
sebesar 21,09% yang diikuti dengan sektor perdagangan/Trade sebesar
16,90%. Sementara pekerja di sektor-sektor jasa-jasa/Services dengan
persentase sebesar 13,24% ada di posisi keempat mengingat sektor ini
lebih bersifat padat modal. Meski pertumbuhan sektor pertanian tidak
cukup besar setiap tahunnya namun sektor ini mampu menyerap
tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor–sektor ekonomi
lainnya di Kabupaten Siak. Hal ini antara lain disebabkan karena

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 42


Kondisi Sosial Budaya
sektor ini tidak mensyaratkan persyaratan–persyaratan tertentu seperti
misalnya pendidikan.

3.3 Pendidikan

Undang-undang Dasar Negara RI 1945, salah satunya


mengamanatkan bahwa tujuan negara adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya setiap
warga negara diberi kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan
setingi-tingginya. Dengan pendidikan yang tinggi, diharapkan kualitas
sumber daya manusia dapat meningkat sehingga kita siap untuk dapat
bersaing menghadapi situasi dan kondisi yang selalu mengalami
perubahan. Berbagai permasalahan yang ada pada bidang pendidikan
saat ini antara lain masih minimnya prasarana dan sarana pendidikan,
rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, terdapatnya kesenjangan
pemerataan pendidikan, serta masih kurangnya akses pendidikan
dikarenakan permasalahan ekonomi bagi masyarakat yang kurang
mampu. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut sehingga
bidang pendidikan di Kabupaten Siak dapat lebih baik kedepannya
dalam rangka mencerdaskan masyarakat sesuai visi jangka menengah
2011-2016, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengambil berbagai
kebijakan antara lain :
1. Menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2014 tentang
Wajib Belajar 12 Tahun, dimana sekolah gratis dari SD sampai
SMA/SMK negeri
2. Beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Kabupaten Siak
3. Bantuan peralatan sekolah (baju seragam sekolah, sepatu sekolah,
dan tas sekolah) bagi siswa keluarga miskin
4. Bantuan hibah dana operasional kepada seluruh sekolah swasta
berdasarkan rombongan belajar
5. Pembangunan unit sekolah baru, ruang baru dan laboratorium
6. Rehabilitasi bangunan sekolah dan ruang kelas belajar

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 43


Kondisi Sosial Budaya
7. Pengadaan meubelier, alat peraga, praktek sekolah dan buku
pelajaran
8. Workshop Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penguatan
Kompetensi, Sosisalisasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala
sekolah dan pengawas sekolah
9. Beasiswa bagi guru dan pengawas sekolah untuk melanjutkan
pendididkan S1 dan S2
10. Program akreditasi sekolah
11. Workshop Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bidang studi
12. Pemberian insentif bagi guru dan pengawas sekolah
13. Sertifikasi bagi tenaga pendidik
14. Penerimaan mahasiswa Akademi Komunitas Negeri (AKN) Siak
untuk jurusan Teknik mesin dan Teknik Kimia
15. Penerimaan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung pola kerjasama
Pendidikan Di luar Domisili (PDD) jurusan Administrasi Bisnis
16. Pengiriman mahasiswa berprestasi ke perguruan tinggi ternama
(Beasiswa Pemerintah Daerah).

Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan tentunya tidak


hanya dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana fisik
semata, namun juga harus ditunjang dengan kemauan dan kesadaran
penduduk Kabupaten Siak dalam meningkatkan kapasitas sumber
dayanya sebagai manusia. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu ukuran untuk
menggambarkan seberapa besar partisipasi penduduk memanfaatkan
fasilitas pendidikan yang telah tersedia pada masing-masing jenjang
pendidikan (PAUD, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK ). APK
didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa yang
bersekolah pada masing-masing jenjang pendidikan dengan jumlah
penduduk kelompok usia sekolah. APK ini digunakan untuk
mengetahui banyaknya siswa yang bersekolah pada jenjang pendidikan
tertentu di suatu wilayah tertentu. Semakin tinggi APK berarti semakin
banyak siswa yang bersekolah di wilayah tersebut. Nilai APK bisa lebih
besar dari 100% karena terdapat siswa yang berusia di luar usia
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 44
Kondisi Sosial Budaya
sekolah. APK Kabupaten Siak tiga tahun terakhir pada semua jenjang
pendidikan mengalami fluktuasi dalam setiap pencapainnya. Pada
tahun 2013 APK tingkat PAUD mencapai 49,67%, tingkat SD/MI
mencapai 92,41%, tingkat SMP/MTs mencapai 80,40%, dan
SMA/MA/SMK mencapai 65,01%. Hal ini menunjukkan bahwa
partisipasi penduduk Kabupaten Siak untuk bersekolah pada masing-
masing jenjang pendidikan masih rendah. Dengan kebijakan
Pemerintah Kabupaten Siak menyelenggarakan Program Wajib Belajar
12 Tahun diharapkan ke depan APK Kabupaten Siak dapat meningkat.
Perkembangan APK Kabupaten Siak pada semua jenjang pendidikan
selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5
Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Siak Menurut Jenjang
Pendidikan Tahun 2011 - 2013

Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
1 PAUD
- Jumlah Siswa Pada Jenjang Orang 13.584 13.621 15.530
TK/RA
- Jumlah Penduduk Kelompok Orang 27.303 30.952 31.269
Usia 4-6 Tahun
- APK PAUD % 49,75 44,01 49,67

2 SD/MI
- Jumlah Siswa yang Bersekolah Orang 61.500 62.102 62.273
Berjenjang Pendidikan SD/MI
- Jumlah Penduduk Kelompok Orang 62.942 66.819 67.390
Usia 7-12 Tahun
- APK SD/MI % 97,71 92,94 92,41

3 SMP/MTs
- Jumlah Siswa yang Bersekolah Orang 22.380 22.420 23.846
Berjenjang Pendidikan SMP/MTs
- Jumlah Penduduk Kelompok Orang 26.966 28.199 29.661
Usia 13-15 Tahun
- APK SMP/MTs % 82,99 79,51 80,40

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 45


Kondisi Sosial Budaya
Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
4 SMA/MA/SMK
- Jumlah Siswa yang Bersekolah Orang 16.021 16.092 17.330
Berjenjang Pendidikan
SMA/MA/SMK
- Jumlah Penduduk Kelompok Orang 24.728 25.860 26.658
Usia 16-18 Tahun
- APK SMA/MA/SMK % 64,79 62,23 65,01
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014

APM didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa


kelompok usia sekolah yang bersekolah pada masing-masing jenjang
pendidikan dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM ini
digunakan untuk mengetahui banyaknya siswa usia sekolah yang
bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu di suatu wilayah
tertentu. Semakin tinggi APM berarti semakin banyak siswa usia
sekolah yang bersekolah di wilayah tersebut. APM Kabupaten Siak tiga
tahun terakhir pada semua jenjang pendidikan mengalami fluktuasi
dalam setiap pencapainnya. Pada tahun 2013 APM tingkat SD/MI
mencapai 89,15%, tingkat SMP/MTs mencapai 74,23%, dan
SMA/MA/SMK mencapai 65,01%. Hal ini menunjukkan bahwa masih
terdapat penduduk usia sekolah pada masing-masing jenjang
pendidikan yang tidak bersekolah.
APM untuk tingkat SD/MI pada tahun 2013 tiga kecamtan
terendah terdapat pada Kecamatan Kerinci Kanan yaitu sebesar
79,81%, diikuti Kecamatan Kandis sebesar 82,55% dan Kecamatan
Tualang sebesar 84,33%. APM untuk tingkat SMP/MTs pada tahun
2013 tiga kecamatan terendah terdapat pada Kecamatan Mempura
yaitu sebesar 28,09%, diikuti Kecamatan Kerinci Kanan sebesar
59,30% dan Kecamatan Lubuk Dalam sebesar 62,69%. APM untuk
tingkat SMA/MA/SMK pada tahun 2013 tiga kecamatan terendah
terdapat pada Kecamatan Koto Gasib yaitu sebesar 42,58%, diikuti
Kecamatan Kerinci Kanan sebesar 46,35% dan Kecamatan Pusako
sebesar 50,90%. Perkembangan APM Kabupaten Siak menurut jenjang

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 46


Kondisi Sosial Budaya
pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada
Tabel 3.6.

Tabel 3.6
Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Siak Menurut Jenjang
Pendidikan Tahun 2011 – 2013

Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
1 SD/MI
- Jumlah Siswa Kelompok Usia 7- Orang 60.550 60.860 60.076
12 Tahun yang Bersekolah di
Jenjang Pendidikan SD/MI

- Jumlah Penduduk Kelompok Orang 62.942 66.819 67.390


Usia 7-12 Tahun
- APM SD/MI % 96,20 91,08 89,15

2 SMP/MTs
- Jumlah Siswa Kelompok Usia Orang 21.515 21.972 22.016
13-15 Tahun yang Bersekolah di
Jenjang Pendidikan SMP/MTs

- Jumlah Penduduk Kelompok Orang 26.966 28.199 29.661


Usia 13-15 Tahun
- APM SMP/MTs % 79,79 77,92 74,23

3 SMA/MA/SMK
- Jumlah Siswa Kelompok Usia Orang 15.925 15.932 17.330
16-18 Tahun yang Bersekolah di
Jenjang Pendidikan
SMA/MA/SMK
- Jumlah Penduduk Kelompok Orang 24.728 25.860 26.658
Usia 16-18 Tahun
- APM SMA/MA/SMK % 64,40 61,61 65,01
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014

Perkembangan Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah


(APS) pada masing-masing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 47


Kondisi Sosial Budaya

Tabel 3.7
Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah (APS) Kabupaten
Siak Tahun 2011 – 2013

Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
1 Angka Kelulusan (AL)
- SD/MI % 100,00 99,99 99,99
- SMP/MTs % 100,00 99,97 99,99
- SMA/SMK/MA % 99,95 99,96 100,00
2 Angka Putus Sekolah (APS)
- SD/MI % 0,13 0,14 0,06
- (APS) SMP/MTs % 0,45 0,41 0,23
- SMA/SMK/MA % 0,49 0,43 0,37
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014

Jumlah pembangunan sekolah di Kabupaten Siak pada masing-


masing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat
dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8
Jumlah Pembangunan Sekolah di Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Tahun
Sekolah 2011 2012 2013
(Unit) (Unit) (Unit)
SD/MI 0 1 6
SMP/MTs 0 0 3
SMA/SMK/MA 0 2 5
PONDOK PESANTREN 0 0 1
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014

Jumlah pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Kabupaten Siak


pada masing-masing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai
dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 48


Kondisi Sosial Budaya

Tabel 3.9
Jumlah Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Tahun
Sekolah 2011 2012 2013
(Unit) (Unit) (Unit)
SD 6 34 27
SMP 3 6 19
SMA/SMK 3 23 12
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014

Banyaknya bantuan peralatan sekolah yang telah diberikan oleh


Pemerintah Kabupaten Siak kepada siswa keluarga miskin di
Kabupaten Siak yaitu berupa seragam sekolah, sepatu sekolah dan tas
sekolah dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10
Bantuan Peralatan Sekolah Siswa Keluarga Miskin
Kabupaten Siak Tahun 2013 - 2014

Jumlah Penerima Bantuan


Sekolah
(Orang)
SD 10.940
SMP 2.698
SMA 1.524
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014

Jumlah sekolah menurut jenjang pendidikan pada masing-masing


kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 3.11.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 49


Kondisi Sosial Budaya

Tabel 3.11
Jumlah Sekolah di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan
Kecamatan Tahun 2013

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan SLTP/ SMU/
PAUD TK SD SDLB SLB SMK
MTs ALIYAH
1 Minas 27 16 14 0 0 10 1 2
2 Siak 37 8 11 1 1 8 3 2
3 Sungai Apit 36 17 23 0 0 10 5 1
4 Tualang 68 41 33 0 0 22 5 6
5 Kerinci Kanan 26 13 13 0 0 8 2 2
6 Dayun 34 20 20 0 0 10 6 1
7 Bunga Raya 25 16 15 0 0 8 2 1
8 Sungai Mandau 15 3 8 0 0 6 1 0
9 Kandis 45 27 23 0 0 21 7 5
10 Lubuk Dalam 18 9 8 1 1 5 3 1
11 Koto Gasib 38 16 17 0 0 7 2 1
12 Mempura 22 6 10 0 0 4 3 0
13 Sabak Auh 24 8 10 0 0 5 1 1
14 Pusako 14 7 7 0 0 4 1 0
Jumlah 429 207 211 2 2 128 42 23
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

Jumlah siswa menurut jenjang pendidikan pada masing-masing


kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 3.12.

Tabel 3.12
Jumlah Siswa di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan
Kecamatan Tahun 2013

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan SLTP/ SMU/
PAUD TK SD SDLB SLB SMK
MTs ALIYAH
1 Minas 27 629 4.370 0 0 1.699 724 517
2 Siak 37 753 3.434 35 4 1.413 922 131
3 Sungai Apit 36 557 4.055 0 0 1.546 803 291
4 Tualang 68 2.752 17.904 0 0 6.766 2.871 2.195
5 Kerinci Kanan 26 581 2.672 0 0 1.220 528 481

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 50


Kondisi Sosial Budaya

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan SLTP/ SMU/
PAUD TK SD SDLB SLB SMK
MTs ALIYAH
6 Dayun 34 907 3.831 0 0 1.541 785 112
7 Bunga Raya 25 602 2.913 0 0 1.178 623 148
8 Sungai Mandau 15 88 1.238 0 0 378 271 0
9 Kandis 45 1.185 10.988 0 0 3.805 943 1538
10 Lubuk Dalam 18 528 2.337 0 0 1.021 373 312
11 Koto Gasib 38 695 2.972 0 0 1.017 448 12
12 Mempura 22 292 1.720 0 0 681 325 665
13 Sabak Auh 24 290 1.182 0 0 645 331 0
14 Pusako 14 186 896 0 0 250 142 0
Jumlah 429 10.045 60.512 35 4 23.160 10.089 6.402
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

Jumlah guru menurut jenjang pendidikan pada masing-masing


kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 3.13.

Tabel 3.13
Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan
Kecamatan Tahun 2013

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan
TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK
1 Minas 71 275 0 0 170 56 62
2 Siak 62 227 1 1 155 100 65
3 Sungai Apit 79 376 0 0 146 106 28
4 Tualang 242 874 0 0 411 190 109
5 Kerinci Kanan 41 188 0 0 123 61 53
6 Dayun 81 330 0 0 167 101 20
7 Bunga Raya 78 250 0 0 118 63 33
8 Sungai Mandau 10 110 0 0 54 26 0
9 Kandis 96 484 0 0 258 90 108
10 Lubuk Dalam 38 151 0 0 81 53 31
11 Koto Gasib 48 269 0 0 88 52 7
12 Mempura 27 162 0 0 64 33 68
13 Sabak Auh 45 191 0 0 81 51 0
14 Pusako 24 103 0 0 41 22 0
Jumlah 942 3.990 1 1 1.957 1.004 584
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 51


Kondisi Sosial Budaya
Jumlah ruang kelas menurut jenjang pendidikan pada masing-
masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat
pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14
Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan
dan Kecamatan Tahun 2013

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan
TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK
1 Minas 30 127 0 0 68 20 20
2 Siak 36 115 3 1 61 27 6
3 Sungai Apit 34 177 0 0 62 35 16
4 Tualang 109 446 0 0 206 84 60
5 Kerinci Kanan 33 120 0 0 51 21 17
6 Dayun 42 160 0 0 69 26 6
7 Bunga Raya 28 121 0 0 53 18 11
8 Sungai Mandau 4 62 0 0 21 10 0
9 Kandis 39 279 0 0 118 32 44
10 Lubuk Dalam 13 85 0 0 42 13 14
11 Koto Gasib 37 130 0 0 42 13 6
12 Mempura 14 67 0 0 26 15 31
13 Sabak Auh 18 67 0 0 32 12 0
14 Pusako 13 49 0 0 15 5 0
Jumlah 450 2.005 3 1 866 331 231
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

Jumlah rombongan belajar menurut jenjang pendidikan pada


masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 3.15.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 52


Kondisi Sosial Budaya

Tabel 3.15
Jumlah Rombongan Belajar di Kabupaten Siak Menurut Jenjang
Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan
TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK
1 Minas 39 176 0 0 319 22 20
2 Siak 38 120 6 0 53 28 6
3 Sungai Apit 34 184 0 0 63 39 12
4 Tualang 133 588 0 0 217 83 68
5 Kerinci Kanan 32 122 0 0 50 18 9
6 Dayun 45 180 0 0 66 24 4
7 Bunga Raya 33 121 0 0 166 18 10
8 Sungai Mandau 4 60 0 0 20 9 0
9 Kandis 58 374 0 0 129 30 58
10 Lubuk Dalam 32 93 0 0 38 13 14
11 Koto Gasib 37 149 0 0 65 10 1
12 Mempura 17 88 0 0 27 13 31
13 Sabak Auh 19 64 0 0 24 12 0
14 Pusako 15 43 0 0 34 6 0
Jumlah 536 2362 6 0 1271 325 233
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar


yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
15 Tahun 2010 di Kabupaten/Kota menyatakan bahwa setiap SD/MI
tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 murid dan setiap
SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk 36 murid. Jika dilihat
dari rasio murid terhadap guru menurut jenjang pendidikan
sebagaimana terdapat pada Tabel 3.16, seorang guru SD rata-rata
mengajar 15 murid, untuk SLTP/MTs seorang guru rata-rata mengajar
12 murid sedangkan untuk SMU/ALIYAH dan SMK masing-masing
seorang guru mengajar rata-rata 10 murid dan 11 murid. Hal ini
menunjukkan bahwa rasio murid terhadap guru untuk jenjang
pendidikan SD dan SLTP/MTs di Kabupaten Siak telah memenuhi
SPM.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 53


Kondisi Sosial Budaya
Rasio jumlah murid terhadap jumlah guru menurut jenjang
pendidikan dan kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16
Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut
Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan
TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK
1 Minas 8,86 15,89 - - 9,99 12,93 8,34
2 Siak 12,15 15,13 35,00 4,00 9,12 9,22 2,02
3 Sungai Apit 7,05 10,78 - - 10,59 7,58 10,39
4 Tualang 11,37 20,49 - - 16,46 15,11 20,14
5 Kerinci Kanan 14,17 14,21 - - 9,92 8,66 9,08
6 Dayun 11,20 11,61 - - 9,23 7,77 5,60
7 Bunga Raya 7,72 11,65 - - 9,98 9,89 4,48
8 Sungai Mandau 8,80 11,25 - - 7,00 10,42 -
9 Kandis 12,34 22,70 - - 14,75 10,48 14,24
10 Lubuk Dalam 13,89 15,48 - - 12,60 7,04 10,06
11 Koto Gasib 14,48 11,05 - - 11,56 8,62 1,71
12 Mempura 10,81 10,62 - - 10,64 9,85 9,78
13 Sabak Auh 6,44 6,19 - - 7,96 6,49 -
14 Pusako 7,75 8,70 - - 6,10 6,45 -
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar


yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15
Tahun 2010 di Kabupaten/Kota juga disebutkan bahwa untuk setiap
rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi
dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta
papan tulis. Jika dilihat dari rasio rombongan belajar terhadap ruang
kelas menurut jenjang pendidikan sebagaimana terdapat pada Tabel
3.17, sebuah ruang kelas rata-rata menampung satu rombongan
belajar untuk jenjang pendidikan SD, SLTP/MTs, SMU/ALIYAH dan
SMK. Hal ini menunjukkan bahwa rasio rombongan belajar terhadap
ruang kelas di Kabupaten Siak telah memenuhi SPM. Rasio jumlah

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 54


Kondisi Sosial Budaya
rombongan belajar terhadap jumlah ruang kelas menurut jenjang
pendidikan dan kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 3.17.

Tabel 3.17
Rasio Jumlah Rombongan Belajar Terhadap Jumlah Ruang Kelas di
Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan
Tahun 2013

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan
TK SD SDLB SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK

1 Minas 1,30 1,39 - - 4,69 1,10 1,00


2 Siak 1,06 1,04 2,00 - 0,87 1,04 1,00
3 Sungai Apit 1,00 1,04 - - 1,02 1,11 0,75
4 Tualang 1,22 1,32 - - 1,05 0,99 1,13
5 Kerinci Kanan 0,97 1,02 - - 0,98 0,86 0,53
6 Dayun 1,07 1,13 - - 0,96 0,92 0,67
7 Bunga Raya 1,18 1,00 - - 3,13 1,00 0,91
8 Sungai Mandau 1,00 0,97 - - 0,95 0,90 -
9 Kandis 1,49 1,34 - - 1,09 0,94 1,32
10 Lubuk Dalam 2,46 1,09 - - 0,90 1,00 1,00
11 Koto Gasib 1,00 1,15 - - 1,55 0,77 0,17
12 Mempura 1,21 1,31 - - 1,04 0,87 1,00
13 Sabak Auh 1,06 0,96 - - 0,75 1,00 -
14 Pusako 1,15 0,88 - - 2,27 1,20 -
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Selain pembangunan pendidikan umum yang menjadi


tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Siak di bawah Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan, pemerintah daerah juga berkomitmen dan sangat
mendukung pembangunan pendidikan di bidang agama antara lain :
1. Pembangunan Pondok Pesantren Gontor Putra 14 di Kecamatan
Sungai Mandau
2. Pembangunan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN- IC) di
Kecamatan Tualang
3. Pengembangan Sekolah Islamic Center

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 55


Kondisi Sosial Budaya
4. Pembangunan Pondok Pesantren Tahfiz Al quran di Kecamatan
Sungai Apit
5. Pengiriman santri dan santriwati untuk belajar ilmu agama di
Quran Center Batam dan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang
Jawa Timur
6. Pengiriman santri ke Pondok Pesantren Baitul Hidayah Bandung
dan Pondok Pesantren Darul Khufadz di Kecamatan Pusako

Dalam rangka mengembangkan kebudayaan melayu di Kabupaten


Siak untuk mewujudkan Siak The Truly Malay, Pemerintah daerah
melakukan beberapa kebijakan antara lain :
1. Penyusunan Grand Design pengembangan budaya melayu di
Kabupaten Siak yang terdiri dari :
- Perubahan sikap dan perilaku masyarakat
- Produk budaya melayu
- Pengembangan dan pengelolaan cagar budaya
- Pembentukan Kampung budaya
- Pembangunan museum
2. Pembangunan gedung LAM di setiap kecamatan

3.4 Kesehatan

Salah satu hak dasar warga negara Indonesia adalah


mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Dengan semakin
meningkatnya pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang pada akhirnya mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kesehatan merupakan
suatu investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta peran
penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Human
Developments Indeks (HDI) menetapkan kesehatan sebagai indikator
utama selain pendidikan dan pendapatan. Sejalan dengan visi jangka
menengah Kabupaten Siak tahun 2011-2016 yaitu “Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 56
Kondisi Sosial Budaya
Lingkungan Masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu Serta
Sebagai Kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik Di Provinsi Riau
Tahun 2016”, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, Pemerintah
Kabupaten Siak telah mengambil berbagai kebijakan antara lain :
1. Menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Daerah
(JAMKESDA), dimana masyarakat mendapatkan pelayanan
kesehatan gratis di puskesmas dan RSUD Kelas III. Per tahun 2014
Pemerintah Kabupaten Siak telah mengadakan kerjasama dengan 8
(delapan) rumah sakit rujukan antara lain : RSUD Siak, RS Selasih
Pelalawan, RS Arifin Ahmad Pekanbaru, RS Ibnu Sina Pekanbaru,
RS Jiwa Tampan Pekanbaru, RS Jantung Harapan Kita Jakarta, RS
Cipto Mangunkusumo Jakarta, serta RS Ortopedi Solo
2. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk anak usia 6-
24 bulan dari keluarga miskin
3. Mewujudkan Puskesmas Santun Usia Lanjut (USILA)
4. Program Kesehatan Ibu dan Anak
5. Program Pemberantasan Penyakit Menular dan Kesehatan
Lingkungan
6. Membuat Program Fit For School, yaitu sekolah yang peduli
terhadap kesehatan gigi, kesehatan diri dan rutin meminum obat
cacing setiap 6 bulan sekali, program ini telah diakui oleh
Kemenkes RI dan WHO
7. Pengadaan alat-alat kesehatan nonmedis, laboratorium kimia serta
alat-alat kedokteran umum
8. Pengadaan Ambulance
9. Pengadaan Obat-obatan
10. Pemberian Insentif bagi kader Posyandu
11. Pembangunan puskesmas, pustu, poskesdes, polindes dan
posyandu serta laboratorium
12. Rehab/revitalisasi puskesmas, pustu, poskesdes, polindes dan
posyandu
13. Menjadikan RSUD Siak sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan
sebagai BLUD
14. Menerapkan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 57
Kondisi Sosial Budaya
15. Memprogramkan Kota Layak Anak (KLA) di Kabupaten Siak
16. Mempersiapkan semua UPTD Puskesmas Kecamatan menjadi
BLUD
17. Mempersiapkan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah dengan
Peraturan Bupati Nomor 34 tahun 2014.

Jumlah sarana dan prasara kesehatan Kabupaten Siak tahun


2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.18.

Tabel 3.18
Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan
Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
1 Jumlah sarana kesehatan
- Rumah Sakit ( Tipe C ) Unit 1 1 1
- Puskesmas Unit 15 15 15
- Pustu Unit 75 75 75
- Polindes /Poskesdes Unit 98 100 108
- Posyandu Unit 364 367 384
- Klinik / Praktek Dokter Unit 44 42 44
Jumlah Penduduk Jiwa 427.891 472.028 491.967
Rasio Rumah Sakit per Satuan 0,000002 0,000002 0,000002
Penduduk
Rasio Puskesmas per Satuan 0,000035 0,000032 0,000030
Penduduk
Rasio Pustu per Satuan Penduduk 0,000175 0,000159 0,000152

2 Jumlah Tenaga Medis


- Dokter Spesialis Jiwa 11 11 8
- Dokter umum Jiwa 66 61 59
- Dokter Gigi Jiwa 17 18 21
- Bidan Jiwa 266 213 326
- Perawat Jiwa 345 369 409
- Apoteker Jiwa 8 7 8
Jumlah Penduduk Jiwa 427.891 472.028 491.967
Rasio Dokter Spesialis per Satuan 0,000026 0,000023 0,000016
Penduduk
Rasio Dokter Umum per Satuan 0,000154 0,000129 0,000120
Penduduk
Rasio Perawat per Satuan Penduduk 0,000806 0,000782 0,000831

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 58


Kondisi Sosial Budaya
Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
3 Angka Kematian Bayi (AKB) Jiwa 8 6 5
Dilaporkan per 1.000 Kelahiran
Hidup
4 Angka Kematian Balita (AKBA) Jiwa 9 7 6
Dilaporkan per 1.000 Kelahiran
Hidup
5 Angka Kematian Ibu (AKI) Jiwa 96 127 84
Dilaporkan per 1.000 Kelahiran
Hidup
6 Jumlah balita gizi buruk Jiwa 17 20 22
7 Jumlah penderita
- Demam Berdarah Jiwa 246 161 134
- Malaria Jiwa 214 490 361
8 Jumlah penerima Jiwa 68.836 129.785 289.623
JAMKESDA/JAMKESMAS
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Siak Tahun 2014 dan Hasil Olahan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013,


Kabupaten Siak memiliki satu unit rumah sakit yaitu Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) dengan type C dan menjadi rumah sakit
rujukan pertama di Kabupaten Siak. Selain itu, sarana pelayanan
kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga
terdapat pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Siak. Pada
tahun 2013 jumlah Puskesmas di Kabupaten Siak sebanyak 15 unit
yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Siak.
Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
terutama yang tinggal di pedesaan, Pemerintah Kabupaten Siak pada
tahun 2013 juga telah membangun 3 (tiga) unit Puskesmas Pembantu
(Pustu) dan merehab 3 (tiga) unit gedung Puskesmas Pembantu (Pustu)
yang rusak. Poliklinik Desa (Polindes) atau Pos Kesehatan Masyarakat
(Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dari tiga tahun
terakhir mengalami peningkatan. Semakin baik sarana dan prasarana
kesehatan yang tersedia maka semakin baik pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat karena cakupan layanan yang semakin
besar dan semakin dekat.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 59


Kondisi Sosial Budaya
Untuk menunjang operasional penyelenggaraan pelayanan
kesehatan pada masing-masing sarana kesehatan, maka tenaga medis
yang tersedia haruslah mencukupi sehingga dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik. Jumlah tenaga medis yang ada pada sarana
pelayanan kesehatan Kabupaten Siak tahun 2013 yaitu dokter spesialis
sebanyak 8 orang, dokter umum sebanyak 59 orang, dokter gigi
sebanyak 21 orang, bidan sebanyak 326 orang, perawat sebanyak 409
orang, dan apoteker sebanyak 8 orang.
Angka Kematian Bayi (AKB) didefenisikan sebagai banyaknya bayi
yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun yang dinyatakan
dalam 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Balita
(AKBA) adalah jumlah kematian per 1.000 kelahiran hidup pada anak
sebelum berusia lima tahun. Dilihat dari tabel di atas jumlah AKB dan
AKBA Kabupaten Siak pada tahun 2011 sampai dengan 2013
mengalami penurunan. Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan
dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan
lama kehamilan per 100.000 penduduk. Pada tahun 2013 AKI
Kabupaten Siak sebanyak 84 orang. Angka ini lebih kecil dibanding
tahun 2012 yaitu sebanyak 127 orang.

3.5 Kepemudaan dan Olahraga

Untuk mengurus dan mengelola kegiatan atau iven-iven


kepemudaan dalam bentuk pertandingan, perlombaan dan acara
kepemudaan lainnya yang diadakan oleh organisasi pemuda,
Pemerintah Kabupaten Siak telah menyediakan gelanggang/balai
remaja. Di samping itu, dalam rangka pembinaan olahraga di
Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Siak juga membangun fasilitas
sarana olahraga berupa lapangan, gedung dan venue olahraga untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berolahraga guna
menciptakan masyarakat yang sehat baik jasmani maupun rohani
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 60
Kondisi Sosial Budaya
serta untuk meningkatkan prestasi olahraga. Adapun jumlah sarana
kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 3.19 di bawah ini.

Tabel 3.19
Jumlah Sarana Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Siak Tahun 2013

No. Uraian Satuan Jumlah


1 Jumlah Gelanggang/Balai Remaja Buah 16
2 Jumlah Penduduk Jiwa 491.967
3 Rasio Jumlah Gelanggang/Balai % 0,003%
Remaja dan Jumlah Penduduk
4 Jumlah Lapangan Olahraga Lapangan 159
- Lapangan Sepakbola Lapangan 43
- Lapangan Basket Lapangan 20
- Lapangan Volley Lapangan 47
- Lapangan Bulu Tangkis Lapangan 27
- Kolam Renang Lapangan 3
- Lapangan Takraw Lapangan 14
- Lapangan Tenis Lapangan 2
- Arena BMX Venue 1
- Gedung Sport Hall Gedung 1
- Arena Sepatu Roda Venue 1
5 Rasio Jumlah Lapangan Olahraga % 0,03%
dan Jumlah Penduduk
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak, 2014

Jumlah organisasi pemuda di Kabupaten Siak pada tahun 2011-


2013 dapat dilihat pada Tabel 3.20 di bawah ini.

Tabel 3.20
Jumlah Organisasi Pemuda Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

No. Kecamatan 2011 2012 2013


1 Siak 30 196 18
2 Minas - 54 10
3 Tualang - - -
4 Dayun - 50 -
5 Kerinci Kanan - 23 -
6 Bunga Raya - - -
7 Sungai Mandau - - -
8 Kandis - - -
9 Mempura 95 279 30
10 Lubuk Dalam - - -

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 61


Kondisi Sosial Budaya

No. Kecamatan 2011 2012 2013


11 Sabak Auh 316 240
12 Koto Gasib - - -
13 Sungai Apit - - -
14 Pusako - - -
Jumlah 441 842 52
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Siak, 2014

3.6 Agama

Kabupaten Siak didiami oleh sejumlah penduduk dengan berbagai


latar belakang agama dan kepercayaan. Namun demikian struktur
penduduk Kabupaten Siak menurut agama menunjukkan bahwa
mayoritas penduduk di kabupaten ini merupakan penganut agama
islam yaitu sebanyak 400.039 jiwa (81,31%). Hanya sebagian kecil
penduduk yang beragama Hindu dan Konghucu yaitu masing-masing
sebanyak 284 jiwa (0,06%) dan 131 jiwa (0,03%). Di Kabupaten Siak
toleransi antar agama cukup baik dan saling menghormati dilihat dari
tidak adanya pertikaian yang timbul antar umat beragama dari tahun
ke tahun. Jumlah Penduduk menurut agama dan kecamatan dapat
dilihat pada Tabel 3.21 di bawah ini.

Tabel 3.21
Jumlah Penduduk di Kabupaten Siak Menurut Agama dan Kecamatan
Per Desember Tahun 2013

Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan
Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghucu Lainnya
1 Siak 25.419 993 68 1 1.152 - 129
2 Sungai Apit 29.222 762 18 7 1.261 125 20
3 Minas 24.102 9.585 586 1 10 - 36
4 Tualang 103.520 25.493 2.745 32 1.706 - -
5 Sungai Mandau 7.343 94 18 - - - -
6 Dayun 28.165 5.569 522 5 - - 10
7 Kerinci Kanan 24.725 2.539 296 30 3 - -
8 Bunga Raya 25.976 477 98 3 51 - -
9 Koto Gasib 21.690 2.390 170 - 36 - -

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 62


Kondisi Sosial Budaya
Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan
Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghucu Lainnya
10 Kandis 58.132 26.028 2.470 204 234 6 6
11 Lubuk Dalam 16.772 4.143 464 - 2 - 2
12 Sabak Auh 12.524 88 21 - 269 - -
13 Mempura 16.034 538 49 1 45 - -
14 Pusako 6.415 246 54 - 17 - -
Jumlah 400.039 78.945 7.579 284 4.786 131 203
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014

Sarana peribadatan di Kabupaten Siak baik yang dibangun oleh


pemerintah maupun masyarakat terdiri dari mesjid, mushalla/langgar,
gereja, church, vihara, pura, dan kelenteng. Sebagai agama mayoritas
yang dianut oleh masyarakat Kabupaten Siak, fasilitas sarana
peribadatan agama islam seperti mesjid dan mushalla/langgar lebih
banyak daripada fasilitas sarana peribadatan agama lainnya. Secara
keseluruhan jumlah mesjid di Kabupaten Siak yang tersebar pada
masing-masing kecamatan untuk tahun 2013 sebanyak 434 buah dan
mushalla/langgar sebanyak 522 buah. Jumlah sarana peribadatan
yang ada di Kabupaten Siak untuk tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 3.22 di bawah ini.

Tabel 3.22
Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Siak Menurut Kecamatan
Tahun 2013

Sarana Peribadatan
No. Kecamatan Mushalla/
Mesjid Gereja Church Vihara Pura Kelenteng
Langgar
1 Minas 22 32 1 11 0 0 0
2 Kandis 47 20 5 57 0 1 0
3 Siak 18 27 0 3 1 0 0
4 Sungai Apit 36 25 0 1 0 0 2
5 Sungai Mandau 20 3 0 0 0 0 0
6 Kerinci Kanan 34 103 2 11 0 1 0
7 Lubuk Dalam 14 59 3 14 0 0 0
8 Tualang 77 40 2 29 2 0 1
9 Koto Gasib 42 28 1 5 0 0 0
10 Dayun 36 78 1 11 0 0 0

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 63


Kondisi Sosial Budaya
Sarana Peribadatan
No. Kecamatan Mushalla/
Mesjid Gereja Church Vihara Pura Kelenteng
Langgar
11 Bunga Raya 29 52 0 0 0 0 0
12 Mempura 23 19 0 0 0 0 0
13 Sabak Auh 22 25 0 1 0 0 1
14 Pusako 14 11 0 3 0 0 0
Jumlah 434 522 15 146 3 2 4
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

3.7 Politik, Hukum, dan Keamanan

A. Politik

Partai politik yang ada di Kabupaten Siak untuk tahun 2013


sebanyak 10 partai politik. Peta perpolitikan Kabupaten Siak
cenderung seimbang. Dari hasil pemilu legislatif tahun 2009, dari
35 kursi yang ada di DPRD partai Golongan Karya Plus mendapat
jumlah kursi terbanyak yaitu 6 kursi diikuti oleh Partai Amanat
Nasional, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat Plus yang masing-
masing partai sebanyak 5 kursi. DPRD Kabupaten Siak periode
2009-2014 terdiri dari 8 fraksi dengan 3 komisi. Kondisi politik
yang ada di Kabupaten Siak tahun 2011-2013 dapat dilihat pada
Tabel 3.23.

Tabel 3.23
Kondisi Politik Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
1 Jumlah Partai Politik Partai 13 13 10
2 Jumlah Kursi DPRD Kursi 35 35 35
Per Faksi
- Fraksi Partai Amanat Kursi 5 5 5
Naional
- Fraksi PDI Kursi 5 5 5
Perjuangan
- Fraksi Golongan Kursi 6 6 6
Karya Plus
- Fraksi Bintang Kursi 4 4 4
Kebangkitan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 64
Kondisi Sosial Budaya
Nilai
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013
- Fraksi Partai Kursi 3 3 3
Keadilan Sejahtera
- Fraksi Partai Kursi 3 3 3
Persatuan
Pembangunan
- Fraksi Demokrat Plus Kursi 5 5 5

- Fraksi Garuda Kursi 4 4 4


Rakyat
3 Jumlah Fraksi DPRD Fraksi 8 8 8
4 Jumlah Komisi DPRD Komisi 3 3 3
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

B. Hukum

Dalam rangka penegakan hukum khususnya penegakan


terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah (PERDA), Pemerintah
Kabupaten Siak telah membentuk Satuan Pamong Praja
(SATPOL-PP) dengan jumlah anggota pamong praja untuk tahun
2013 sebanyak 289 orang yang bertugas melakukan pengawasan
dan penertiban terhadap pelanggaran PERDA yang terjadi. Untuk
tahun 2013 dari jumlah pelanggaran PERDA yaitu sebanyak 28
kasus telah diselesaikan sebanyak 26 kasus.

C. Keamanan

Keamanan suatu daerah ditandai dengan semakin rendahnya


tingkat kriminalitas yang terjadi. Suatu kondisi yang aman
memberikan daya tarik tersendiri bagi investor untuk berinvestasi
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu
daerah. Selain itu kondisi yang aman juga dapat meningkatkan
minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Untuk
menciptakan keamanan suatu daerah sangat diperlukan peran
serta semua pihak baik pemerintah, aparat keamanan maupun
masyarakat. Adapun jumlah kriminalitas yang terjadi di

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 65


Kondisi Sosial Budaya
Kabupaten Siak selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada
Tabel 3.24.

Tabel 3.24
Jumlah Kriminalitas Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Nilai
No Uraian Satuan
2011 2012 2013
1 Volume kayu yang dicuri M3 27.5 60 9.5
2 Jumlah kayu yang dicuri Kasus 13 24 5
Jumlah lokasi pencurian dan
3 penyelundupan Lokasi 13 24 5
4 Jumlah perkara yang dilaporkan
- Pidana Perkara 643 892 843
- Perdata Perkara - - -
- Politik dan HAM Perkara - - -
- Lalu Lintas Perkara 277 268 251

5 Jumlah Tindak Kriminal


- Jumlah kasus Narkoba Kasus 30 39 47
- Jumlah kasus Pembunuhan Kasus 3 4 5
- Jumlah kasus Seksual Kasus 20 42 42
- Jumlah kasus Penganiayaan Kasus 85 85 77
- Jumlah kasus Pencurian Kasus 257 414 386
- Jumlah kasus Penipuan Kasus 30 37 30
- Jumlah kasus Pemalsuan Uang Kasus - - -

Jumlah Tindak Kriminal yang


6 ditangani
- Jumlah kasus Narkoba Kasus 30 39 47
- Jumlah kasus Pembunuhan Kasus 2 3 2
- Jumlah kasus Seksual Kasus 16 33 28
- Jumlah kasus Penganiayaan Kasus 59 61 59
- Jumlah kasus Pencurian Kasus 93 194 171
- Jumlah kasus Penipuan Kasus 12 18 22
- Jumlah kasus Pemalsuan Uang Kasus - - -

7 Aparat dan Sarana Keamanan


- Jumlah aparat keamanan (Polisi) Orang 600 585 562
- Jumlah Pos Keamanan (Polisi) Unit 27 27
Sumber : Kepolisian Resor Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 66


Kondisi Sumber Daya Alam

KONDISI SUMBER DAYA ALAM

4.1 Pertanian

Struktur ekonomi dengan migas menurut lapangan usaha


didominasi oleh tiga sektor terbesar yaitu sektor pertanian,
perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, sektor
pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan. Sektor
yang memiliki sumbangan terbesar terhadap total PDRB dengan migas
adalah pertambangan dan penggalian, dan sektor yang memiliki
sumbangan terkecil adalah sektor listrik, gas dan air minum. Namun
apabila unsur migas dikeluarkan dari perhitungan perekonomian
Kabupaten Siak maka sektor pertanian menjadi salah satu motor
penggerak dan memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian
Kabupaten Siak selain sektor industri tanpa migas dan sektor
perdagangan.
Komoditi unggulan Kabupaten Siak untuk sektor pertanian terdiri
dari padi, jagung, kedelai, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.
Kabupaten Siak memiliki luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(LP2B) mencapai 4.675 hektar (lahan sawah produktif) dan cadangan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (cadangan LP2B) seluas
2.610 hektar, sehingga luas total potensi lahan pertanian pangan
berkelanjutan seluas 7.285 hektar. Potensi lahan sawah terbesar
terdapat di 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Bunga Raya,
Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Sabak Auh, dan Kecamatan Sungai
Mandau.
Tanaman padi dibandingkan dengan tanaman lainnya pada tahun
2013 memiliki jumlah produksi yang paling banyak yaitu sebesar
36.978 ton dan memiliki luas panen yang paling luas yaitu seluas

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 67


Kondisi Sumber Daya Alam
8.359 hektar. Selain itu juga diikuti oleh tanaman jagung dengan
jumlah produksi sebesar 474 ton dan memiliki luas panen seluas
207 hektar serta diikuti oleh komoditi unggulan lainnya. Data ini
memberikan gambaran bahwa tanaman padi masih mendominasi
sektor pertanian di Kabupaten Siak. Peningkatan produksi pertanian
di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
di lihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1
Peningkatan Produksi Pertanian Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

2011 2012 2013


Jenis
Luas Luas Luas
Tanaman Produksi Produksi Produksi
Panen Panen Panen
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha)
Padi 27.446 6.639 32.298 7.982 36.978 8.359
Jagung 491 223 681 296 474 207
Kedelai 15 14 28 26 9 9
Kacang tanah 94 100 98 105 70 75
Kacang hijau 13 13 17 17 3 3
Ubi Kayu 4.676 217 5.930 228 5.846 218
Ubi Jalar 523 64 600 72 442 55
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak, 2014

Beberapa kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan


produksi pertanian antara lain :
1. Perluasan dan pengembangan tanaman pangan dan hortikultura
(intensifikasi dan ekstensifikasi)
2. Pengembangan bibit unggul melalui kerjasama dengan bidang
penelitian dan pengembangan instansi terkait
3. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung seperti irigasi,
mekanisasi dan saptotan
4. Pemberian modal untuk petani tanaman pangan dan hortikultura
5. Menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang salah
satu intinya untuk menghindari alih fungsi lahan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 68


Kondisi Sumber Daya Alam

4.2 Kehutanan dan Perkebunan

A. Kehutanan

Hampir seluruh bagian di Kabupaten Siak ditutupi oleh


hutan, yang terdiri dari hutan produksi, hutan konservasi, dan
hutan lindung. Luas kawasan hutan Kabupaten Siak tahun 2013
sebesar 660.927,09 hektar yang meliputi luas kawasan hutan
produksi sebesar 578.122,26 hektar (87,47%), luas kawasan
konservasi sebesar 69.880,83 hektar (10,57%), dan luas kawasan
lindung sebesar 12.924 hektar (1,96%). Sementara itu, dari total
luas kawasan hutan produksi, terdapat hutan produksi tetap
sebesar 195.840,79 hektar (29,63%), hutan produksi terbatas
sebesar 223.018,04 hektar (33,74%), dan hutan produksi
konservasi/areal pengembangan lainnya sebesar 159.263,43
hektar (24,10%). Luas kawasan hutan Kabupaten Siak tahun 2013
dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Luas Kawasan Hutan Kabupaten Siak Tahun 2013

Persentase
No. Kawasan Hutan Luas (Ha)
(%)
1 Kawasan Konservasi 69.880,83 10,57%
a. Hutan Suaka Margasatwa 65.145,24 9,86%
b. Taman Hutan Raya 4.735,59 0,72%
2 Kawasan Lindung 12.924,00 1,96%
a. Hutan Lindung 6.103,48 0,92%
b. Hutan Mangrove 6.820,53 1,03%
3 Kawasan Hutan Produksi 578.122,26 87,47%
a. Hutan Produksi Tetap 195.840,79 29,63%
b. Hutan Produksi Terbatas 223.018,04 33,74%
c. Hutan Produksi Konservasi/ 159.263,43 24,10%
Areal Pengembangan Lainnya
TOTAL 660.927,09 100,00%
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 69


Kondisi Sumber Daya Alam
Produksi hasil hutan berupa kayu bulat, kayu bulat kecil,
dan acasia. Realisasi produksi hasil hutan kayu di Kabupaten Siak
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 4.3.

Tabel 4.3
Realisasi Produksi Hasil Hutan Kayu Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013

Jenis Tanaman Satuan 2011 2012 2013


Acacia sp m3 1.483.548,72 2.704.635,66 2.882.786,07
Kayu Bulat Kecil m3 1.122.196,35 53.579,02 54.395,08
Kayu Bulat Sedang m3 248.933,37 12.878,78 18.319,57
Kayu Bulat m3 13.985,00 5.511,86 9.129,87
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014

Produksi hasil hutan tersebut dapat diolah menjadi kayu


lapis (plywood), kayu gergajian, moulding, block board, fancy wood,
furniture, plystrip, dan lain-lain yang diolah oleh industri yang
berada di wilayah Kabupaten Siak. Realisasi produksi hasil hutan
Kabupaten Siak tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4
Realisasi Produksi Hasil Hutan Kabupaten Siak Tahun 2013

Julah Produksi
Jenis Olahan
(Ton)
Plywood 17.366,1081
Pulp 1.542.133,7600
Paper 157.379,2900
Kayu Gergajian 25.930,0061
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014

Terdapat 2 (dua) jenis usaha industri pengolahan hasil hutan


kayu yang masih aktif di Kabupaten Siak yaitu jenis industri kayu
lapis yang dikelola oleh PT. Panca Eka Bina Plywood Industry dan
PT. Siak Raya Timber, serta jenis industri pulp and paper yang
dikelola oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 70


Kondisi Sumber Daya Alam
Produksi industri hasil hutan ini diekspor ke beberapa negara
di Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Cina, Jepang, Korea Selatan,
Filipina, India, dan negara lainnya. Ekspor terbesar komoditas
kertas dan barang dari kertas, kayu lapis, dan kayu olahan lain.
Ekspor dilakukan dari 3 (tiga) pelabuhan di Kabupaten Siak, yakni
Pelabuhan Buatan, Pelabuhan Perawang, dan Pelabuhan Siak Sri
Indrapura. Ke depan, Pemerintah Daerah Kabupaten Siak akan
membangun pelabuhan dan Kawasan Industri Buton (KIB) dengan
memanfaatkan lokasi Tanjung Buton yang strategis bagi
pengembangan pelabuhan.
Pada tahun 2013 jumlah Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) di
Kabupaten Siak sebanyak 8 (delapan) perusahaan dengan luas
hutan sebesar 68.034,53 hektar. Perkembangaan kegiatan
UPHHK-HTI Kabupaten Siak tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 4.5.

Tabel 4.5
Perkembangaan Kegiatan UPHHK-HTI Kabupaten Siak Tahun 2013

Lokasi/
No. Nama Perusahaan Luas (Ha)
Kecamatan
1 PT. RAPP 7.788,00
- Blok Mandau - Sungai Mandau
- Blok Tasik Belat - Sungai Apit
2 PT. Arara Abadi 17.889,53
- Distrik Berbari - Sungai Apit
- Distrik Pusako - Pusako
- Distrik Gelombang - Minas
- Distrik Melibur - Tualang
- Distrik Rasau Kuning - Tualang
3 PT. Ekawana Lestari Dharma 0,000 Mempura
4 PT. Riau Abadi Lestari 0,000 Minas
5 PT. Bina Daya Bintara 763,00 Minas
6 PT. Seraya Sumber 19.450,00 Siak
7 PT. Balai Kayang Mandiri 16.514,00 Sungai Mandau
8 PT. Rimba Mandau Lestari 5.630,00 Siak
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 71


Kondisi Sumber Daya Alam
Beberapa kebijakan pemerintah daerah bidang kehutanan antara
lain :
1. Penanaman serentak gerakan menanam pohon nasional (OBIT)
2. Rehabilitasi hutan dan lahan
3. Peberantasan pembalakan liar dan perambahan hutan
4. Pemeliharaan hutan industri

B. Perkebunan

Komoditi tanaman perkebunan yang dikembangkan di


Kabupaten Siak antara lain kelapa sawit, karet, sagu, kelapa, dan
kakao. Sentra produksi kelapa sawit terdapat di Kecamatan Minas,
Kecamatan Tualang dan Kecamatan Dayun, Karet terdapat di
Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Dayun dan Siak Sri
Indrapura. Sedangkan kelapa terdapat di Kecamatan Sungai Apit,
Kecamatan Bunga Raya dan Kecamatan Tualang. Dari data luas
lahan dan produksi perkebunan memperlihatkan bahwa
komoditas kelapa sawit memiliki nilai produksi dan luas lahan
terbesar bila dibandingkan dengan komoditas lainnya dari lahan
perkebunan, disusul dengan komoditas karet.
Selama tiga tahun terakhir yakni dari tahun 2011 sampai
dengan 2013 luas lahan perkebunan kelapa sawit selalu
mengalami peningkatan dan memiliki luas lahan perkebunan yang
paling luas. Pada tahun 2013 luas lahan perkebunan kelapa sawit
yaitu seluas 287.782 hektar, diikuti oleh karet seluas
16.129 hektar, sagu seluas 11.557 hektar, kelapa seluas
1.657 hektar, dan kakao seluas 66 hektar. Selain memiliki luas
lahan perkebunan yang paling luas, kelapa sawit juga mempunyai
jumlah produksi yang paling banyak, yaitu sebesar 925.010 ton,
diikuti karet sebesar 7.039 ton, sagu sebesar 19.904 ton, kelapa
sebesar 894 ton dan kakao sebesar 21 ton. Peningkatan Produksi
Perkebunan Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan tahun
2013 dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 72


Kondisi Sumber Daya Alam

Tabel 4.6
Peningkatan Produksi Perkebunan Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

2011 2012 2013


Jenis
Tanaman Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
Lahan (Ha) (Ton) Lahan (Ha) (Ton) Lahan (Ha) (Ton)
Kelapa Sawit 237.043,00 738.879,00 287.065,00 857.777,00 287.782,00 925.010,00
Karet 13.851,00 10.628,00 15.011,00 8.731,00 16.129,00 7.039,00
Sagu 11.758,00 25.358,00 11.557,00 20.779,00 11.557,00 19.904,00
Kelapa 1.605,00 1.634,00 1.667,00 1.554,00 1.657,00 894,00
Kakao 61,00 19,00 67,00 25,00 66,00 21,00
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014

Beberapa kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan


produksi perkebunan antara lain :
1. Melakukan peremajaan (replanting) kelapa sawit seluas 15,000
hektar/7.500 KK dengan umur tanaman besar dari 25 tahun dan
produktifitas kecil dari 15 ton/ hektar /tahun.
2. Peremajaan kebun kelapa sawit dimulai pada tahun 2014 dengan
prioritas kebun tahun tanah 1982/1983 dan 1983/1984, untuk
tahun anggaran 2014 akan dimulai pelaksanaanya dengan luas
1.102 hektar untuk Kecamatan Koto Gasib Desa Keranji Guguh
seluas 654 hektar dan Desa Tasik Seminai seluas 448 hektar.
3. Pembagian kebun Pola KKPA pada petani Kecamatan Koto Gasib
seluas 2.650 hektar.

4.3 Peternakan

Perkembangan populasi dan produksi ternak merupakan


rangkaian proses pembangunan peternakan yang sinergis dan
berkelanjutan. Pembangunan peternakan di Kabupaten Siak
berorientasi pada pengembangan kawasan dengan komoditas
unggulan dengan mempertimbangkan dukungan sumber daya alam
setempat. Peningkatan populasi dan produksi ternak merupakan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 73


Kondisi Sumber Daya Alam
salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan peternakan,
khususnya dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan bahan
makanan sumber protein asal ternak.

Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak


bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Siak dalam membangun dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berwawasan lingkungan
dengan berbasis pada sumber daya alam, pemakaian teknologi
terapan, khususnya pada bidang peternakan. Konsep pembangunan
tersebut bertujuan agar pembangunan peternakan sesuai dengan
konsep pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis pada
pelestarian alam dan keseimbangan hayati, penerapan teknologi
ramah lingkungan, mudah diserap oleh masyarakat, seiring dengan
kondisi sosial budaya tempatan dan dapat meningkatkan
kesejahteraan rakyat dengan prinsip penumbuhan kemandirian
masyarakat.
Komoditas unggulan sektor peternakan yang dikembangkan di
Kabupaten Siak antara lain, sapi, kerbau, kambing, ayam buras dan
itik. Kecamatan yang memiliki sentral pengembangan ternak
tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Lubuk Dalam,
Kerinci Kanan dan Bunga Raya. Pengembangan lokasi/kawasan
penyebaran dan pengembangan ternak berpedoman pada kriteria
antara lain :
 Adanya potensi sumber daya alam pendukung pengembangan
peternakan
 Lokasi/daerah tersebut merupakan daerah rencana
pengembangan ternak baik ternak besar/kecil dan unggas
 Minat dan animo masyarakatnya tinggi untuk beternak
 Pakan dan HMT unggul mencukupi dan bisa dikembangkan HMT
unggulan daerah tersebut
 Sarana transportasi baik dan dapat dijangkau jalan darat
 Serta ketentuan lain yang sifatnya mendesak dan perlu pembinaan
khusus

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 74


Kondisi Sumber Daya Alam
Peningkatan populasi ternak dan produksi ternak Kabupaten
Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 4.7.

Tabel 4.7
Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013

JenisTernak Satuan 2011 2012 2013


Ternak Besar
- Sapi Ekor 15.728 16.022 17.533
- Kerbau Ekor 454 466 479
Ternak Kecil
- Kambing Ekor 16.247 16.893 17.464
Unggas
- Ayam Buras Ekor 97.237 99.029 243.071
- Itik Ekor 12.211 13.215 28.047
Produksi Hasil Peternakan
- Produksi Daging Ton 2.025 2.291,4 2.362,14
- Produksi Telur Ton 175 192 400
Sumber : Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Siak, 2014

Dari berbagai jenis populasi hewan ternak yang ada di Kabupaten


Siak pada tahun 2013, populasi ayam buras mempunyai jumlah
populasi yang paling banyak yaitu sebanyak 243.071 ekor, diikuti
populasi itik yaitu sebanyak 28.047 ekor, sapi sebanyak 17.533 ekor,
kambing sebanyak 17.464 ekor, dan kerbau sebanyak 479 ekor.
Berbicara masalah populasi ternak tidak terlepas dari jumlah
produksi daging yang dihasilkan. Selain produksi daging dari hewan
ternak juga menghasilkan telor. Untuk tahun 2013 produksi daging
ternak mencapai 2.362,14 ton dan produksi telor mencapai 400 ton.

Saat ini Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten


Siak sedang melakukan penataan kawasan pengembangan ternak.
Penataan kawasan pengembangan ternak tersebut berpedoman antara
lain pada :

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 75


Kondisi Sumber Daya Alam
 Rencana Induk Koridor Ekonomi Indonesia
 Koridor Ekonomi Sumatera, dimana Sumatera merupakan Sentra
Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi
Nasional
 Perspektif pengembangan peternakan Sumatera
 Skenario spasial kluster peternakan dalam konteks Pembangunan
Daerah Provinsi Riau, dimana wilayah Kabupaten Siak merupakan
Koridor I yang merupakan kawasan pengembangan sapi potong
dengan dukungan pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai
sumber bahan pakan
 Penetapan kawasan pengembangan ternak komoditas strategis
dan komoditas unggulan; saat ini telah ditetapkan kawasan dan
penyanggah kawasan pengembangan integrasi ternak sapi dan
tanaman kelapa sawit untuk 4 (empat) kecamatan sebagai pilot
project yaitu Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Lubuk Dalam,
Kecamatan Koto Gasib dan Kecamatan Dayun
 Penerapan sistem integrasi ternak dengan tanaman; saat ini telah
diterapkan pola Sistem Integrasi Sapi dengan Kelapa Sawit (SISKA)
dan Sistem Integrasi Sapi dengan Padi (SISPA)
 Konsep pengembangan agribisnis berbasis peternakan

Dalam kerangka induk (master plan) pengembangan komoditas


ternak regional Sumatera, telah ditetapkan bahwa komoditas ternak
strategis untuk Kabupaten Siak adalah sapi potong sedangkan
komoditas ternak unggulan adalah kambing. Sementara itu, rincian
penjabaran perwilayahan komoditas ternak di Kabupaten Siak sedang
dalam proses pelaksanaan. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
kawasan pengembangan ternak sampai pada tingkat kecamatan dan
desa. Sejalan dengan komitmen Pemerintah Pusat dalam hal program
pengembangan ternak melalui program integrasi, Kementerian
Pertanian RI telah menetapkan Kabupaten Siak sebagai Proyek
Percontohan Nasional (Pilot Project) Pengembangan Ternak Sapi Potong
Terintegrasi dengan Tanaman Kelapa Sawit.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 76


Kondisi Sumber Daya Alam
Selain produksi daging dari ternak sapi, kotoran sapi juga dapat
diolah menjadi pupuk padat dan urine sapi diolah menjadi pupuk
cair. Di Kabupaten Siak terdapat kelompok ternak yaitu kelompok
Karya Tunggal Desa Rawang Kao Kecamatan Lubuk Dalam yang telah
berhasil memproduksi pupuk cair atau urine sapi serta telah
mendapatkan izin merek dari Dirjen HAKI dengan produksi pupuk
cair per bulan sebesar 8.300 liter dan produksi pupuk padat per
bulan sebesar 5.000 kilogram.

4.4 Perikanan

Pengembangan produksi perikanan di Kabupaten Siak meliputi


perikanan budidaya dan perikanan tangkap.

A. Perikanan Budidaya

Pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Siak adalah


perikanan budidaya air tawar yang menjadi sangat penting dan
sangat menjanjikan terutama untuk memenuhi kebutuhan protein
yang berasal dari ikan serta untuk meningkatkan ekonomi rakyat.
Pengembangan perikanan budidaya air tawar menjadi sangat
strategis dilakukan karena mempunyai keunggulan diantaranya :
 Syarat lokasi tidak terlalu sulit
 Usaha ini dapat dilakukan dengan skala kecil
 Tidak membutuhkan keahlian khusus
 Manajemen pemeliharaan tidak serumit pada usaha budidaya
tambak
 Resiko kegagalan usaha ini rendah
 Akses permodalan dari perbankan tersedia

Komoditas unggulan sektor perikanan air tawar yang


dikembangkan di Kabupaten Siak antara lain ikan nila, lele, patin,
gurami, bawal, dan ikan mas. Dalam pengembangan perikanan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 77
Kondisi Sumber Daya Alam
budidaya air tawar di Kabupaten Siak potensi lahan tersedia cukup
besar. Hal ini dapat dilihat dari luasnya perairan umum yang dimiliki
seperti Sungai Siak beserta anak sungainya, rawa-rawa dan danau.
Pada tahun 2011 luas kolam masyarakat sebanyak 64,52 hektar,
pada tahun 2012 sebanyak 61,05 hektar dan tahun 2013 sebesar
66,14 hektar. Produksi perikanan budidaya air tawar menurut jenis
ikan Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8
Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar di Kabupaten Siak Menurut
Jenis Ikan Tahun 2011 – 2013

Produksi
Jenis 2011 2012 2013
(Ton) (Ton) (Ton)
Ikan Mas 43.238 18.647 33.665
Ikan Nila 135.666 161.756 156.075
Ikan Gurami 33.728 51.025 77.329
Ikan Lele Dumbo 405.149 518.612 566.916
Ikan Patin/Jambal Siam 47.373 71.896 72.596
Ikan Bawal 37.406 32.193 24.391
Jumlah 702.560 854.129 930.972
Sumber : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, 2014

B. Perikanan Tangkap

Usaha perikanan tangkap merupakan usaha awal dari kegiatan


perikanan sebelum berkembangnya usaha perikanan budidaya. Hal
ini disebabkan para nelayan melakukan penangkapan ikan yang ada
di alam terutama di perairan umum seperti sungai-sungai, rawa-
rawa dan danau. Usaha ini pada awalnya mengalami perkembangan
yang sangat berarti, sehingga kalau dilihat produksinya juga
semakin meningkat.
Namun akhir-akhir ini banyak mengalami penurunan produksi
terutama hasil tangkapan di Sungai Siak karena sungai ini telah
tercemar oleh limbah industri perusahaan-perusahaan yang
beroperasi sepanjang pinggiran Sungai Siak dan bahkan pencemaran

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 78


Kondisi Sumber Daya Alam
tersebut berdasarkan hasil penelitian beberapa pakar dan perguruan
tinggi ada beberapa spesies ikan di Sungai Siak telah punah. Untuk
usaha perikanan tangkap masih didominasi oleh Kecamatan Sungai
Apit dan dalam melakukan usaha perikanan ini, nelayan
menggunakan armada perikanan berupa perahu motor dan perahu
tanpa motor yang ukurannya dibawah 5 GT.

C. Pengolahan Hasil Perikanan

Kegiatan pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Siak telah


berjalan dan terus mengalami perubahan, meskipun sebagian besar
pelaku usaha pengolahan masih menerapkan teknologi sederhana
yang menghasilkan produk primer sehingga mutu dan nilai tambah
ekonomi yang didapat sangat kecil. Ditinjau dari prosesnya, maka
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang ada saat ini adalah
penggaraman/pengeringan (bilis asam, ikan asin),
pengasapan/pemindangan (ikan salai), dan pengolahan lainnya.
Dari data yang ada usaha pengolahan perikanan yang ada saat ini
berasal dari Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Tualang, Kecamatan
Koto Gasib, Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Sungai Mandau,
Kecamatan Dayun dan Kecamatan Bunga Raya. Sedangkan untuk
pemasaran produk olahan sebagian besar dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan lokal dan sebagian kecil yang dipasarkan di
luar Kabupaten Siak.

4.5 Pertambangan dan Energi

Kabupaten Siak adalah penghasil minyak utama dan berkualitas


di Provinsi Riau dan Indonesia yang berada di Kecamatan Minas dan
Kecamatan Sungai Apit. Setelah ditandatanganinya serah terima CPP
Blok dari pihak Caltex Pacific Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten
Siak, maka sejak 8 Agustus 2002 pengolahan CPP Blok resmi

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 79


Kondisi Sumber Daya Alam
dilakukan oleh konsorsium PT. Bumi Siak Pusako (BSP) dan Pertamina
Hulu Energi dengan membentuk Badan Operasi Bersama (BOB).
Keberadaan perusahaan minyak ini telah membawa Multiplier Effect
yang besar bagi penduduk Riau melalui penciptaan lapangan kerja
sekunder yang terkait ke belakang dan ke depan (backward and
fordward linkages). Saat ini total produksi minyak yang dihasilkan oleh
BOB PT. BSP – PHE mencapai 15.000 barrel per hari. Di samping
sebagai penghasil minyak, Kabupaten Siak juga memiliki potensi gas
yang cukup besar, dimana menurut hasil kajian PT. Kondur Petroleum
SA, jumlah cadangan gas bumi di Kecamatan Sungai Apit sebesar
22,5 BCF dengan kemampuan produksi 8 MMSCF/Day. Selain itu juga
terdapat potensi gas di kawasan Selat Petro (Blok Rawa Minyak)
sebesar 20 MMSCF/Day.
Pada tanggal 31 Januari 2008 lalu pemerintah telah mendirikan
satu lagi BUMD yang bernama PT. Siak Pertambangan dan Energi
(SPE). Perusahaan ini terbagi dalam dua divisi, yaitu Divisi
Pertambangan dan Divisi Energi. Divisi Pertambangan nantinya akan
bergerak di bidang jasa driling over (perawata sumur minyak). PT. SPE
akan menjadi rekanan BOB PT. BSP-Pertamina Hulu dalam menangani
perawatan sumur-sumur minyak yang akan dikelola. Pada tahun 2013
Pemerintah Kabupaten Siak melalui Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Kabupaten Siak telah mengeluarkan 1 (satu) izin
usaha untuk hak pengusahaan pertambangan kepada perusahaan
dalam hal pengelolaan dan penguasaan pertambangan di Kabupaten
Siak.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 80


Kondisi Infrastruktur

KONDISI INFRASTRUKTUR

5.1 Perumahan dan Pemukiman

Dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Siak, pada tahun 2013


terdapat 612,15 km2 luas lingkungan pemukiman kumuh atau sebesar
7,15% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Untuk kondisi perumahan di
Kabupaten Siak, pada tahun 2013 terdapat 76.994 unit rumah layak
huni atau 81,66% dari total rumah di Kabupaten Siak. Selain itu
Jumlah rumah tangga bersanitasi di Kabupaten Siak sebanyak 52.044
rumah tangga atau sebesar 55%. Kondisi perumahan dan pemukiman
di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1
Kondisi Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Luas Lingkungan Permukiman km2
1,05 1,05 612,15
Kumuh
Luas Wilayah Kabupaten Siak km2 8.556,09 8.556,09 8.556,09
Persentase Lingkungan %
0,01 0,01 7,15
Permukiman Kumuh
Jumlah Rumah Layak Huni Unit 45.897 45.897 76.994
Jumlah Seluruh Rumah di Unit
79.181 79.181 94.284
Wilayah Kabupaten Siak
Persentase Rumah Layak Huni % 57,96 57,96 81,66
Jumlah rumah tangga bersanitasi Unit 4.145 4.145 52.044
Persentase rumah tangga
% 5,23 5,23 55
bersanitasi
Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 81


Kondisi Infrastruktur

Untuk meningkatkan jumlah rumah layak huni di Kabupaten Siak


khususnya untuk masyarakat miskin, Pemerintah Kabupaten Siak
mempunyai Program Pembangunan Rumah Layak Huni sebanyak
minimal 140 unit per tahun. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2013, Pemerintah Kabupaten Siak telah membangun rumah layak huni
untuk masyarakat miskin dengan total sebanyak 318 unit. Selain
melalui APBD Kabupaten Siak, Kabupaten Siak juga mendapatkan
bantuan rumah layak huni dari tahun 2011 sampai dengan 2013
sebanyak 69 unit yang bersumber dari APBD Provinsi Riau.
Pembangunan rumah layak huni di Kabupaten Siak dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2
Pembangunan Rumah Layak Huni Kabupaten Siak
Tahun 2011-2013

Tahun
Sumber Dana Satuan Jumlah
2011 2012 2013
APBD Kabupaten Siak unit 0 140 178 318
APBD Provinsi Riau unit 0 30 39 69
Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Siak, 2014

5.2 Pekerjaan Umum

Ruang lingkup pekerjaan umum Kabupaten Siak meliputi


pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan pengairan.
Infrastruktur jalan sangat penting karena merupakan salah satu urat
nadi kelancaran lalu lintas untuk pergerakan barang maupun orang
dalam rangka menunjang perkembangan perekonomian suatu daerah.
Menurut status jalan, panjang jalan di Kabupaten Siak dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2013 terdiri dari jalan nasional dengan
panjang jalan 94,08 km, jalan Provinsi Riau dengan panjang jalan
243,37 km, dan jalan Kabupaten Siak dengan panjang jalan
2.880,19 km.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 82


Kondisi Infrastruktur

Pada tahun 2013, panjang jalan Kabupaten Siak menurut jenis


permukaan jalan dari total panjang jalan yaitu sepanjang 2.880,19 km,
terdapat jalan aspal dengan panjang 839,97 km dengan kondisi baik
sepanjang 570,84 km atau 19,82%, jalan kerikil dengan panjang
923,75 km dengan kondisi baik sepanjang 175,05 km atau 6,08%,
jalan tanah dengan panjang 799,47 km dengan kondisi baik sepanjang
83,69 km atau 2,91%, dan jalan beton dengan panjang 317,01 km
dengan kondisi baik 130,54 km atau 4,53%. Panjang jalan menurut
kondisi dan jenis permukaan di Kabupaten Siak dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3.
Panjang Jalan di Kabupaten Siak Menurut Kondisi dan Jenis
Permukaan (Km) Tahun 2011 - 2013

Jenis Tahun
Kondisi
Permukaan 2011 2012 2013
Baik 419,84 484,84 570,84
Sedang 188,83 233,83 243,83
Aspal Rusak Ringan 80,03 45,30 25,30
Rusak Berat 0,64 - -
Jumlah 689,34 763,97 839,97
Baik 127,05 145,05 175,05
Sedang 795,63 763,77 693,77
Kerikil Rusak Ringan 85,41 67,41 48,52
Rusak Berat 8,42 3,42 6,42
Jumlah 1.016,51 979,65 923,75
Baik 28,06 28,690 83,69
Sedang 413,92 473,921 478,21
Tanah Rusak Ringan 311,58 276,379 196,38
Rusak Berat 108,74 41,190 41,19
Jumlah 862,30 820,18 799,47
Baik 123,54 125,54 130,54
Sedang 124,50 124,50 122,50
Beton Rusak Ringan 62,06 63,42 58,42
Rusak Berat 1,95 2,95 5,55
Jumlah 312,05 316,41 317,01
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 83


Kondisi Infrastruktur

Dari total panjang jalan Kabupaten Siak 2.880,19 km,


pembangunan jalan aspal dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
mengalami peningkatan sepanjang 150,626 km atau sebesar 21,85%,
jalan kerikil/base mengalami penurunan sepanjang 92,76 km atau
sebesar 9,13%, jalan beton mengalami peningkatan sepanjang 4,97 km
atau sebesar 1,59%, dan jalan tanah mengalami penurunan sepanjang
62,83 km atau sebesar 7,29%. Perkembangan panjang jalan menurut
jenis permukaan jalan di Kabupaten Siak pada tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4
Perkembangan Panjang Jalan di Kabupaten Siak Menurut Jenis
Permukaan Tahun 2011 – 2013

Rencana
Akhir Akhir
Akhir
Jenis Tahun Tahun Peningkatan/Penurunan
No Tahun
Permukaan 2011 2012 s.d Tahun 2013 (Km)
2013
(Km) (Km)
(Km)
689,34 763,97 839,97 150,63
1 Aspal
23,93% 26,52% 29,16% 21,85%
1.016,51 979,65 923,75 -92,76
2 Kerikil/Base
35,29% 34,01% 32,07% -9,13%
312,05 316,41 317,01 4,97
3 Beton
10,83% 10,99% 11,01% 1,59%
862,30 820,18 799,47 -62,83
4 Tanah
29,94% 28,48% 27,76% -7,29%
Jumlah 2.880,19 2.880,19 2.880,19
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014

Untuk meningkatkan kemudahan akses darat antar daerah di


wilayah Kabupaten Siak yang dipisah oleh sungai telah dibangun
beberapa jembatan, antara lain :

 Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah di kota Siak Sri


Indrapura - Mempura
 Jembatan Sultan Syarif khasim di Kecamatan Tualang
 Jembatan Raja Kecik di Kecamatan Sungai Apit – Sauh

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 84


Kondisi Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur jembatan di Kabupaten Siak hingga


tahun 2013 sepanjang 8.637,50 meter atau meningkat sepanjang
285,05 meter dibanding tahun 2011 yaitu sepanjang 8.352,45 meter.
Perkembangan panjang jembatan menurut jenis jembatan di
Kabupaten Siak sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 5.5.

Tabel 5.5
Pembangunan Jembatan di Kabupaten Siak Menurut Jenis Jembatan
Sampai Dengan Tahun 2013

Data Awal s.d Tahun Tahun s.d Tahun


No. Jenis Jembatan
Tahun 2011 2012 2013 2013
1 Cable Stayed 1.196,00 - - 1.196,00
2 Balance Cantilever 1.404,00 - - 1.404,00
3 Arch Truss 1.650,00 - - 1.650,00
4 Box Culvert 415,90 110,55 80,50 606,95
5 Rangka Baja 280,00 40,00 40,00 360,00
6 Beton 901,35 - 14,00 915,35
7 Besi Lantai Kayu 933,20 - - 933,20
8 Kayu 1.572,00 - - 1.572,00
Jumlah 8.352,45 150,55 134,50 8.637,50
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014

Pembangunan infrastruktur pengairan/irigasi untuk penunjang


sektor pertanian yang menjadi prioritas utama dari visi dan misi
Kabupaten Siak dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat
sampai dengan tahun 2013 terdiri dari bangunan pintu air sebanyak
168 unit, jaringan irigasi primer sepanjang 97.008 meter, jaringan
irigasi sekunder sepanjang 270.348 meter dan jaringan irigasi tersier
sepanjang 282.374 meter. Pembangunan infrastruktur irigasi di
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 5.6.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 85


Kondisi Infrastruktur

Tabel 5.6
Pembangunan Infrastruktur Irigasi Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Tahun
Jenis Konstruksi Satuan
2011 2012 2013
Bangunan pintu air unit 148 160 168
Jaringan Primer meter 97,008 97,008 97,008
Jaringan Sekunder meter 259,124 259,124 270,348
Jaringan Tersier meter 267,886 267,886 282,374
unit 148 160 168
Total
meter 624.018 624.018 649.730
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014

Selanjutnya dalam rangka mengurangi abrasi di Kabupaten Siak,


hingga tahun 2013 telah dibangun turap sepanjang 9.039 meter dan
bronjong sepanjang 8.592 meter. Untuk pengendalian banjir hingga
tahun 2013 telah dibangun leoning sepanjang 58.786 meter.
Pembangunan infrastruktur pengairan di Kabupaten Siak dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7
Pembangunan Infrastruktur Pengairan Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Tahun
Jenis Konstruksi Satuan
2011 2012 2013
Turap konstruksi Beton
(Sheet Pile dan Tiang meter 6.407 6.719 6.919
Pancang)
Turap konstruksi Amour
Rock (struktur pemecah meter 1.500 1.500 1.500
gelombang)
Turap konstruksi
Concrete Revetment meter 620 620 620
(CRM)
Leoning konstruksi
meter 566 566 566
matras
Konstruksi Batu
meter 5.975 7.692 8.592
Bronjong
Leoning konstruksi Beton
meter 51.312 54.769 58.220
Bertulang
Total meter 66.380 71.866 76.417
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 86


Kondisi Infrastruktur

5.3 Listrik

Ketersediaan listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok


masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik kegiatan
rumah tangga, perkantoran, maupun usaha. Ketersediaan listrik juga
merupakan faktor penggerak kemajuan perekonomian suatu daerah
untuk menarik investor yang akan melakukan investasi di daerah
tersebut. Pada tahun 2013 ketersediaan listrik di Kabupaten Siak
dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN telah mencapai 41,74% atau
meningkat sebesar 7,81% jika dibandingkan pada atahu 2011 yaitu
33,93%. Perkembangan Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Siak tahun
2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Sedangkan untuk jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik PLN
dapat dilihat pada Tabel 5.9 dan Non PLN dapat dilihat pada
Tabel 5.10.

Tabel 5.8
Rasio Elektrifikasi (RE) Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
PLN % 33,93 39,71 41,74
Non PLN % 16,63 22,65 21,11
Total % 50,56 62,36 62,85
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014

Tabel 5.9
Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Siak yang Menggunakan Listrik
PLN Tahun 2011 – 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah Rumah Tangga Yang RT 35.585 38.000 43.717
Menggunakan Listrik PLN
Jumlah Rumah Tangga RT 104.872 101.321 125.184
Persentase Rumah Tangga Yang % 34 38 35
Menggunakan Listrik PLN
Rasio Elektrifikasi % 33,93 39,71 41,74
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 87


Kondisi Infrastruktur

Tabel 5.10
Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik Non PLN di
Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah Rumah Tangga Yang RT 17.437 18.774 17.704
Menggunakan Listrik Non PLN
Jumlah Rumah Tangga RT 104.872 101.321 125.184
Persentase Rumah Tangga Yang % 17 19 14
Menggunakan Listrik Non PLN
Rasio Elektrifikasi % 16,63 22,65 21,11
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014

Pembangkit listrik di Kabupaten Siak terdiri dari Pembangkit


Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS). Pada tahun 2013 jumlah PLTD di Kabupaten Siak berjumlah
131 unit dengan kapasitas daya PLTD sebesar 19.020 KVA, sedangkan
untuk PLTS berjumlah 317 unit dengan kapasitas daya PLTS sebesar
130 WP. Jumlah PLTD dan PLTS di Kabupaten Siak pada tahun 2011
sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11
PLTD dan PLTS di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah PLTD Unit 131 131 131
Kapasitas PLTD KVA 19.020 19.020 19.020
Jumlah PLTS Unit 492 365 317
Kapasitas PLTS WP (Watt Peak) 130 130 130
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014

Secara umum pelayanan ketersediaan listrik di Kabupaten Siak


pada tahun 2013 sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan telah
terjangkaunya listrik PLN di seluruh kelurahan dan lebih dari separuh
jumlah desa di Kabupaten Siak. Untuk desa yang belum teraliri listrik
PLN sebanyak 59 desa, Pemerintah Kabupaten Siak telah memberikan
bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Solar Home System (PLTS-
SHS) untuk memenuhi kebutuhan listrik pada desa tersebut.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 88
Kondisi Infrastruktur

Hingga tahun 2013 melalui APBD Kabupaten Siak telah diberikan


bantuan PLTS-SHS sebanyak 1.174 unit atau meningkat 682 unit jika
dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 492 unit.

Tabel 5.12
Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak yang Telah Dialiri Listrik

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah Desa Berlistrik PLN Desa 46 50 63
Jumlah Kelurahan Berlistrik PLN Kelurahan 9 9 9
Jumlah Desa/Kelurahan Berlistrik Desa/Kelurahan 74 72 59
Non PLN/Genset/PLTS-SHS
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014

Tabel 5.13
Jumlah Bantuan PLTS-SHS Melalui APBD Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Tahun PLTS-SHS (unit)


Sampai dengan 2011 492
2012 365
2013 317
Total 1.174
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014

Untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat di


kecamatan, kelurahan maupun desa, Pemerintah Kabupaten Siak telah
membangun jaringan listrik baik Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
maupun Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Hingga tahun 2013 telah
dibangun jaringan listrik untuk JTM sepanjang 249,87 Kms atau
bertambah 80,52 Kms jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu
169,35 Kms. Sedangkan untuk JTR hingga tahun 2013 telah dibangun
sepanjang 414,19 Kms atau bertambah 126,57 Kms jika dibandingkan
pada tahun 2011 yaitu 287,62 Kms. Sampai saat ini Kabupaten Siak
masih defisit energi listrik, untuk memenuhi kebutuhan kekurangan
daya listrik tersebut akan dilakukan berbagai upaya salah satunya
pembangunan PLTMG Rawa Minyak berkapasitas 25 MW di Desa Rawa
Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit serta direncanakan akan dibangun

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 89


Kondisi Infrastruktur

pembangkit listrik kapasitas 15 MW memanfaatkan panas buangan


dari power plant BOB PT. BSP-Pertamina Hulu Energi.

Tabel 5.14
Jaringan Listrik yang Telah Dibangun Pemerintah Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013

Tahun
Uraian
Sampai 2011 2012 2013
JTM (Kms) 169,35 35,13 45,39
JTR (Kms) 287,62 74,62 51,95
TRAFO (Unit) 0 24 19
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014

5.4 Air Bersih

Ketersediaan air bersih di Kabupaten Siak merupakan kebutuhan


masyarakat yang sama pentingnya dengan ketersediaan listrik. Hal ini
juga menjadi salah satu faktor pendukung minat investor untuk
berinvestasi di daerah Kabupaten Siak. Saat ini ketersediaan air bersih
di Kabupaten Siak masih rendah, hanya 59% dari total rumah tangga
yang telah mendapatkan akses air bersih baik memanfaatkan air
sungai, sumur bor maupun mata air. Berbagai upaya yang dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Siak untuk memenuhi ketersediaan air
bersih bagi rumah tangga antara lain pembangunan sarana air bersih
berupa Instalasi Pengolahan Air (IPA) di setiap kecamatan,
memperbanyak jumlah sambungan rumah (SR) serta membangun
sumur bor di desa. Hingga tahun 2013 telah dibangun IPA di 7(tujuh)
kecamatan yang ada di Kabupaten Siak yakni Kecamatan Siak,
Kecamatan Mempura, Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Minas,
Kecamatan Tualang, Kecamatan Koto Gasib, dan Kecamatan Kandis.
Pada tahun 2014 direncanakan akan dibangun IPA untuk 3 (tiga)
kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Mandau, Dayun dan Bunga Raya
melalui Sharing Budget APBD Kabupaten Siak dengan APBN. Total
Sambungan Rumah (SR) penerima air bersih hingga tahun 2013
berjumlah 6.030 sambungan atau bertambah 1.246 sambungan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 90
Kondisi Infrastruktur

dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah 4.784 sambungan. Jumlah


proporsi rumah tangga yang telah mendapatkan akses air bersih di
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 5.15 dan jumlah sambungan rumah tangga
penerima air bersih di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.16.

Tabel 5.15
Jumlah Proporsi Rumah Tangga di Kabupaten Siak yang
Mendapatkan Akses Air Bersih Tahun 2011 – 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah Rumah Tangga Yang unit 4.803 4.803 55.532
Menggunakan Air Bersih
Jumlah Rumah Tangga unit 79.181 79.181 94.284
Persentase Rumah Tangga Yang % 6,07 6 59
Menggunakan Air Bersih
Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan 2013

Tabel 5.16
Jumlah Sambungan Rumah (SR) Penerima Air Bersih Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Tahun Jumlah SR

2011 4.784
2012 5.712
2013 6.030
Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Siak, 2014

5.5 Lingkungan Hidup

Sumber utama timbunan sampah yaitu sampah domestik (rumah


tangga) dan sampah non domestik yang meliputi sampah institusional
(sekolah, kantor, dan lain-lain), sampah komersial (pasar, toko, dan
lain-lain), sampah aktifitas perkotaan (penyapuan jalan, lapangan, dan
lain-lain), sampah klinik, sampah industri, sampah konstruksi dan lain
sebagainya. Pengelolaan sampah di Kabupaten Siak dilakukan oleh
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 91
Kondisi Infrastruktur

masyarakat baik perorangan maupun kelompok dan pemerintah


daerah. Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat
dengan cara membakar, menimbun dan membuang sampah secara
langsung ke tempat pembuangan sampah. Sedangkan pengelolaan
sampah yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah melalui
penyediaan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara sebelum
dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kondisi persampahan di
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 5.17.

Tabel 5.17
Kondisi Persampahan Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah daya tampung TPS m3 94.735 1.724 240
Jumlah penduduk jiwa 427.891 472.028 491.967
Rasio daya tapung TPS terhadap 22,14% 0,37% 0,05%
jumlah penduduk

Volume Sampah yang ditangani m3 94.735 312,39 30.800

Volume Produksi Sampah Yang


m3 134.221 798,95 504.467
Dihasilkan Per Tahun

Persentase Penanganan Sampah % 70,58 39,10 6,11


Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan 2013

5.6 Pertanahan

Hak atas tanah ialah hak yang memberi wewenang kepada


pemiliknya untuk mempergunakan atau mengambil manfaat dari tanah
yang menjadi haknya. Hak-hak atas tanah dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Hak Milik/HM; merupakan hak turun temurun terkuat dan
terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. Hak ini dapat
beralih dan dialihkan kepada pihak lain, dan jangka waktu hak
milik tidak terbatas.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 92


Kondisi Infrastruktur

2. Hak Guna Bangunan/HGB; merupakan hak untuk mengusahakan


(mendirikan dan mempunyai bangunan di atas tanah) tanah yang
dikuasai langsung oleh negara untuk jangka waktu tertentu.
3. Hak Guna Usaha /HGU; merupakan hak untuk mengusahakan
tanah yang dikuasai langsung oleh negara selama jangka waktu
tertentu, dan tujuan penggunaannya terbatas. HGU juga tidak dapat
dibebankan pada tanah hak milik dan hanya dapat diberikan oleh
negara.
4. Hak Pakai/HP; merupakan hak untuk menggunakan dan/atau
memungut hasil dari tanah yang langsung dikuasai oleh negara
atau tanah milik orang lain, yang memmberi wewenang dan
kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya atau
dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian
sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah segala sesuatu
asal tidak bertentangan dengan undang-undang.

Jumlah hak atas tanah di Kabupaten Siak yang telah bersertifikat


dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 5.18 dan luas hak atas tanah di Kabupaten Siak yang telah
bersertifikat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat
pada Tabel 5.19.

Tabel 5.18
Jumlah Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat
Tahun 2011 - 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Hak Milik buah 820 2.868 2.039
Hak Guna Bangunan buah - 63 331
Hak Guna Usaha buah - - 3
Hak Pakai buah - 8 33
Total buah 820 2.939 2.406
Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 93


Kondisi Infrastruktur

Tabel 5.19
Luas Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat
Tahun 2011 - 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Hak Milik ha 1.640,0 5.736,0 4.078,0
Hak Guna Bangunan ha - 126,0 8.275,0
Hak Guna Usaha ha - - 70.931,0
Hak Pakai ha - 15,2 16,5
Total ha 1.640,0 5.877,2 83.300,5
Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Siak, 2014

Beberapa kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak dalam rangka


menyelesaikan konflik-konflik lahan antara perusahaan pemegang
HGU/HPHTI dengan masyarakat antara lain :
 Melaksanakan informasi tanah desa dimana sampai dengan tahun
2014 direncanakan sebanyak 22 (dua puluh dua) desa telah
dilakukan inventarisasi
 Program sertifikasi tanah masyarakat miskin untuk tahun 2013
sebanyak 120 persil lahan dan tahun 2014 direncanakan sebanyak
100 persil lahan
 Pembangunan kebun kelapa sawit untuk masyarakat miskin
 Kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat tempatan
melalui program community development.

5.7 Pariwisata

Pembangunan pariwisata merupakan kegiatan dan usaha yang


terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua sarana
dan prasarana serta fasilitas yang diperlukan dalam melayani
permintaan wisatawan. Tujuan utama pembangunan sektor pariwisata
adalah untuk menggaet penerimaan devisa dari pengeluaran wisatawan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 94


Kondisi Infrastruktur

yang mengunjungi suatu daerah. Agar devisa sektor pariwisata lebih


banyak diterima maka perlu diupayakan agar wisatawan yang datang
lebih banyak dan lebih lama tinggal serta lebih banyak membelanjakan
uangnya di daerah tujuan wisata sehingga semakin banyak uang yang
dibelanjakan di daerah tersebut yang akhirnya akan semakin banyak
devisa yang diperoleh. Devisa ini secara langsung akan bisa
meningkatkan perekonomian masyarakat setempat maupun
perekonomian daerah. Pengembangan wisata dengan sasaran
wisatawan domestik maupun mancanegara juga akan memacu lajunya
pertumbuhan ekonomi daerah, karena pariwisata tidak berdiri sendiri.
Pengembangan pariwisata juga akan membuka berbagai lapangan kerja
seperti perhotelan, restoran, biro atau travel perjalanan wisata, industri
kerajinan, pramuwisata.
Sektor pariwisata di Kabupaten Siak, terbagi dalam empat
kelompok objek wisata diantaranya :
 Objek Wisata Sejarah : meliputi Istana Asserayah el Hasyimiyah
atau Istana Siak, Balai Kerapatan Tinggi, Mesjid Sultan Sultan
Syarif Kasim XII, Makam Sultan Syarif Kasim XII, Makam Koto
Tinggi, Tangsi Belanda, Klenteng, Monumen Pompa Angguk;
 Objek Wisata Alam : meliputi Taman Nasional Zamrud, Taman
Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Ekowisata Mempura, Tasik
Betung, Kolam Hijau, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil- Bukit Batu;
 Objek Wisata Budaya : meliputi Kesenian Tradisional Siak seperti
Silat, Tari Zapin, Olang-olang, Upacara Adat, Kerajinan Tenun
Siak;
 Objek Wisata Buatan : meliputi Jembatan Sultan Syarif Hasyim,
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifa, dan Jembatan Sultan
Abdul Djalil Rahmadsyah.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 95


Kondisi Infrastruktur

Objek Wisata Sejarah

 Istana Asserayah el bukti Hasyimiyah atau Istana Siak


Istana Siak adalah sejarah
kebesaran Kerajaan Melayu Islam
berawal dari abad ke-16 sampai
abad ke-20, dan silsilah Sultan-
sultan Kerajaan Siak dimulai
pada tahun 1723 M dengan 12
Sultan yang pernah bertahta.
Kita dapat melihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana
Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim
Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama Istana
Asseraiyah Al Hasyimiah.
 Balai Kerapatan Tinggi
Gedung ini terletak di pinggir
Sungai Siak dan berhadapan
dengan muara Sungai Mempura.
Gedung Balai Kerapatan Tinggi
memiliki arsitektur khas dengan 2
arah pintu masuk, yaitu dari
sungai dan dari darat (jalan raya).
Gedung ini dibangun pada tahun 1886 dan dipergunakan untuk
sidang perkara juga berfungsi sebagai tempat pertabalan Sultan.
 Mesjid Sultan Sultan Syarif Kasim XII
Mesjid Sultan ini dibangun
pada masa Sultan Siak XII (Sultan
Syarif Kasim II) pada tahun 1927
dan selesai tahun 1935 dengan
arsitektur bercirikan Eropa dan
Timur Tengah (Turki). Letaknya
sekitar 500 meter di depan Istana
Siak dengan bentuk yang khas dan unik , di dalamnya terdapat
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 96
Kondisi Infrastruktur

sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir dari Jepang dan
bermotifkan sulur, daun dan bunga. Juga menggunakan pilar yang
berlapiskan kuningan. Pada masa Kerajaan, mesjid ini memiliki
nama Mesjid Sultan.

 Makam Sultan Syarif Kasim XII


Makam Sultan ini terletak
disamping sisi dari Mesjid Sultan
(Mesjid Raya Syahbuddin).
Komplek pemakaman ini terdiri
makam Sultan Syarif Kasim II,
beserta Permaisuri Tengku
Agung Sultanah Latifah, dan
Tengku Maharatu serta Panglima Sultan yang selalu diziarahi oleh
pengagumnya. Pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie,
Sultan Syarif Kasim II diberi tanda kehormatan “Bintang Maha
Putra Adi Pradana” pada tanggal 6 November 1998.

 Makam Koto Tinggi


Komplek makam Koto Tinggi
terletak di Pusat Kota Siak. Di
komplek pemakaman ini terdapat
makam Raja-raja Siak seperti
Sultan Syarif Ali Abdul Jalil
Syaifuddin, Sultan Syarif Ibrahim
Abdul Jalil Khaliluddin, Sultan
Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin, Sultan Syarif Kasim I, Sultan
Syarif Hasyim serta makam keluarga kerabat kerajaan lainnya.
Komplek pemakaman ini berukuran 15 m X 15 m. Nisan dari
makam yang terdapat disini semuanya berukiran sangat rumit,
terbuat dari kayu dan marmer. Disini juga terdapat makam
Pahlawan Siak (Taman Bahagia Siak).

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 97


Kondisi Infrastruktur

 Tangsi Belanda
Tangsi Belanda ini
merupakan benteng peninggalan
Belanda yang terletak disisi
Sungai Siak di Desa benteng
Hilir Kecamatan Mempura.
Dahulunya digunakan sebagai
kantor Residen, Rumah
Tahanan, Gudang Peluru, serta Barak Pasukan Belanda, dan
dahulunya anak Sultan pernah ditahan di Tangsi Belanda ini.

 Klenteng
Kelenteng ini terletak di
tengah-tengah Kota Siak Sri
Indrapura yang dibangun pada
tahun 1871 dan merupakan
bangunan tertua di Siak.
Klenteng ini mempunyai bentuk
arsitektur yang unik dan juga
merupakan tempat ibadah masyarakat Tionghoa di Siak.

 Monumen Pompa Angguk


Monumen Pompa Angguk
terletak di Kecamatan Minas
yang terkenal dengan hasil
buminya yaitu minyak bumi dan
menjadi standar terbaik dunia.
Pompa pengeboran minyak milik
PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI)
yang berbentuk angguk ini merupakan pompa pengeboran minyak
pertama untuk daerah Riau. Penetapan lokasi sumur minyak
pertama yaitu pada bula Maret 1941, dan pengeboran sumur
minyak pertama dilakukan oleh Sultan Syarif Kasim II pada tanggal
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 98
Kondisi Infrastruktur

10 Desember 1944. Pompa ini kini telah dijadikan Monumen


Sejarah Perminyakan di Kota Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Objek Wisata Alam

 Taman Nasional Zamrud


Terletak di Desa Dayun,
Kecamatan Dayun Kabupaten
Siak dengan luas sekitar 28.000
Ha. Disekitar danau masih
ditemukan hutan rawa primer
diatas lahan gambut yang masih
asli. Kondisi danau maupun
hutan di sekitar danau berstatus
suaka margasatwa, masih
terdapat berbagai jenis aneka
satwa dan tumbuhan langka.
Sumberdaya yang terdapat di
danau ini seperti pinang merah,
harimau sumatera, ular, beruang
merah, ikan arwana, dan ikan balido yang dilindungi. Kawasan
Danau Zamrud dan sekitarnya telah menjadi taman nasional.

 Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim


Taman Hutan Raya Sultan
Syarif Hasyim (TAHURA SSH)
merupakan hutan konservasi
dengan keasrian hutan yang juga
dijadikan Pusat Latihan Gajah
(PLG) dan Bumi Perkemahan
TAHURA. Taman Hutan Raya ini
terletak di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, 100 Km dari pusat
Kota Siak dan banyak memiliki keanekaragaman satwa.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 99


Kondisi Infrastruktur

 Ekowisata Mempura
Suatu perkampungan yang
teduh terletak di Desa Kampung
Tengah Kecamatan Mempura
dimana terdapat berbagai jenis
pepohonan yang usianya sudah
puluhan bahkan ratusan tahun.
Desa Mempura pernah menjadi
pusat Kerajaan Siak di zaman kepemimpinan Sultan Abdul Djalil
Muzaffar Syah (Sultan Siak ke-2) pada tahun 1746-1765 M yang
lebih dikenal dengan sebutan Sultan Buang Asmara . Pada musim
tertentu kita dapat menikmati buah durian sambil menikmati
musik gambus yang mengiringi penari membawakan tarian zapin
oleh penduduk setempat dengan fasihnya. Sungai Mempura
memiliki alur yang meliuk-liuk dengan panorama yang indah kiri
dan kanan sungai. Program pengembangan Kawasan Ekowisata
Mempura ini dimulai sejak tanggal 14 Februari 2009 silam.

 Tasik Betung
Tasik Betung berada di
Kecamatan Sungai Mandau .
Keunikan tasik ini apabila airnya
sedang surut maka kita dapat
melihat panoraman alam dengan
hamparan pasir daratan yang
membentang luas. Selain itu Tasik
betung ini termasuk dalam kawasan Cagar Biosfer Giam Siak
Kecil - Bukit Batu.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 100


Kondisi Infrastruktur

 Kolam Hijau
Kolam Hijau terletak di
Kecamatan Bunga Raya
Kabupaten Siak. Merupakan
kolam buatan yang dibangun
pada zaman Kerajaan Siak. Pada
zaman dahulu difungsikan
sebagai tempat pemandian para
jawara-jawara yang kalah dalam suak gelanggang atau pertarungan
bebas. Disebut Kolam Hijau karena menurut cerita, kolam tersebut
dipenuhi oleh darah-darah para jawara yang kalah yang lama-
kelamaan air kolam tersebut berubah menjadi hijau.

 Cagar Biosfer Giam Siak Kecil- Bukit Batu


Inisiatif pembangunan Cagar
Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit
Batu ini berawal pada tahun 2004
lalu. Kawasan ini diubah menjadi
koridor ekologi yang
menggabungkan dua SM Giam
Siak Kecil dan Bukit Batu. Luas
Suaka Margasatwa Giam Siak
Kecil mencapai 84.967 Ha dan
Bukit Batu yang mencapai 21.500
Ha. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil
– Bukit Batu ini dibagi menjadi 3
zonasi, yaitu zona Inti 178.722
Ha, zona Penyangga 222.426 Ha,
dan zona Transisi 304.123 Ha. Cagar Biosfer ini sangat langka,
hanya ada di Brazil dan Indonesia.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 101


Kondisi Infrastruktur

Objek Wisata Budaya

 Kesenian Tradisional Siak seperti Silat


Silat merupakan salah satu
kesenian tradisional budaya
melayu yang ada di Kabupaten
Siak. Silat juga disebut dengan
sebutan Pencak Silat. Pencak
Silat menggunakan gerakan
tangan, kaki dan keris yang
biasa ditampilkan pada acara pernikahan, acara penyambutan
tamu dan hari besar budaya di Kabupaten Siak.

 Tari Zapin
Kabupaten Siak menyimpan
berbagai bentuk Seni Budaya
Melayu baik berupa seni tari,
musik, teater, sastra, kerajinan,
dan lain sebagainya, diantaranya :
tari berupa Tari Zapin, Olang-
olang, Joget Mak Inang, dan lain-
lain, musik berupa Musik Nafiri,
Kompang, Berdah, Gambus, dan
lain-lain, teater berupa Sandiwara,
Tonil dan Bangsawan, sastra
berupa Syair, Pantun, Bidal,
Seloka, dan Gurindam.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 102


Kondisi Infrastruktur

 Upacara Adat
Upacara adat yang terkenal di
Kabupaten Siak adalah Adat
Perkawinan yang dimulai dari :
Merisik, Meminang, Menghantar
Tanda Antar Belanja, Berinai,
Berandam, Berinai Lebai/Akad
Nikah, Hari Langsung (Bersanding),
Mandi Taman, dan kemudian Menyembah Mertua.
 Kerajinan Tenun Siak
Kerajinan tangan yang sangat
terkenal dari Siak sejak dahulu
adalah kerajinan industri rumah
tangga yaitu kerajinan tenun, yang
dinamakan kain Tenun Siak.
Semasa dahulu pekerjaan
menenun hanya dikenal dalam
lingkungan istana saja sebagai pekerjaan sambilan. Tenun Siak
adalah tenunan yang dibuat (ditenun) dengan menggunakan
benang katun atau benang sutera yang diberi motif benang emas
dengan berbagai motof seperti pucuk rebung, siku keluang, tampuk
manggis, dan lain-lain.

Objek Wisata Buatan

 Jembatan Sultan Syarif Hasyim


Diresmikan pada 17 Februari
2011 oleh Gubernur Provinsi Riau
H.M Rusli Zainal, SE., MP, proyek
pembangunan Jembatan Perawang
ini merupakan proyek Multi Years
yang berlokasi di Maredan,
Kecamatan Tualang Kabupaten
Siak.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 103
Kondisi Infrastruktur

 Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifa


Jembatan ini terletak di Siak
Sri Indrapura yang menjembatani
antara Kota Siak dengan
Kecamatan Mempura. Didesain
untuk ketahanan lebih dari 100
tahun dengan sistem konstruksi
modern Cable Stayed. Jembatan
ini dirancang sejak tahun 2001,
memiliki panjang 1.196 meter dan
lebar 16.95 meter ditambah 2
buah trotoar selebar 2.25 meter
yang mengapit sisi kiri dan kanan
jembatan. Ketinggian Jembatan
mencapai 23 meter diatas
permukaan air Sungai Siak yang lebarnya sekitar 300 meter. Diatas
jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang
dilengkapi dengan 2 buah lift untuk menuju puncak menara.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah ini diresmikan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Agustus 2007.

 Jembatan Sultan Abdul Djalil Rahmadsyah


Diresmikan pada 17 Februari
2011 oleh Gubernur Provinsi Riau
H.M Rusli Zainal, SE., MP
bersama Bupati Siak Drs. H.
Syamsuar, M.Si, pada tanggal 14
Desember 2012, yang berlokasi di
Desa Teluk Mesjid Kecamatan
Sungai Apit Kabupaten Siak.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Istana Siak pada tahun


2013 berjumlah 45.976 wisatawan, yang terdiri dari 45.794 wisatawan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 104
Kondisi Infrastruktur

domestik dan 182 wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan


domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Istana Siak di
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 5.20.

Tabel 5.20
Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang Berkunjung ke
Istana Siak di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Negara Asal 2011 2012 2013


Domestik 41.470 53.143 45.794
Mancanegara 139 151 182
Jumlah 41.609 53.294 45.976
Sumber : Siak Dalam Angka Tahun 2012, 2013 dan 2014

Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten


Siak untuk meningkatkan sektor pariwisata antara lain :
 Penyusunan Grand Design Pengembangan Budaya Melayu
 Tuan rumah acara temu redaktur PWI Bidang Kebudayaan
se-Indonesia dan Jelajah Sejarah Nasional yang dilaksanakan oleh
Kemendikbud RI.
 Napak Tilas Jelajah Sejarah Bersepeda yang dilaksanakan oleh
Kemendikbud RI.
 Festival Siak Bermadah, Pawai Budaya Melayu dan Festival Kuliner.
 Pembangunan museum Suku Sakai.
 Pembangunan gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) di setiap
kecamatan.
 Pencanangan pembangunan kampung budaya sebagai kampung
adat.
 Mengikuti pameran dan pawai seni budaya nusantara.
 Tour de Siak.
 Tuan rumah Asian BMX Championship 2014.
 Tuan rumah kejuaraan nasional sepatu roda.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 105


Kondisi Infrastruktur

5.8 Perhubungan, Pos, Telekomunikasi dan Informatika

A. Perhubungan

Untuk meningkatkan akses trasportasi darat dan sungai dalam


rangka mempermudah mobilitas baik orang maupun barang di
Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Siak melakukan berbagai
kegiatan pengembangan di sektor perhubungan melalui
pembangunan sarana dan prasarana transportasi seperti
pembangungan terminal dan pelabuhan. Pada tahun 2013 telah
dibangun terminal bus sebanyak 2 (dua) terminal dan pelabuhan
sungai sebanyak 2 (dua) pelabuhan. Jumlah pembangunan terminal
bus dan pelabuhan sungai di Kabupaten Siak dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.21.

Tabel 5.21
Jumlah Pembangunan Terminal Bus dan Pelabuhan Sungai Kabupaten
Siak Tahun 2011 - 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah Terminal Bus Terminal 2 2 2
Jumlah Pelabuhan 0 1 2
Pelabuhan
Sungai
Sumber : Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak, 2014

Adapun jumlah izin trayek yang dikeluarkan oleh Dinas


Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak untuk tahun 2013
sebanyak 13 izin yang keseluruhannya merupakan izin trayek
pedesaan. Dalam rangka menekan lajunya angka kecelakaan lalu
lintas, Pemerintah Kabupaten Siak dari tahun ke tahun mengadaan
pemasangan rambu-rambu lalu lintas dengan jumlah yang terus
meningkat. Untuk tahun 2013 jumlah rambu-rambu lalu lintas yang
dipasang sebanyak 1.000 unit. Jumlah pemasangan rambu-rambu lalu
lintas di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
dapat dilihat pada Tabel 5.22.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 106


Kondisi Infrastruktur

Tabel 5.22
Jumlah Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas
di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah Pemasangan
unit 155 318 1000
Rambu-Rambu Lalu Lintas
Sumber : Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak, 2014

B. Pos, Telekomunikasi dan Informatika

Jumlah transaksi uang, surat menyurat dan paket barang


menggunakan jasa pos dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
terus mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Pada tahun 2013 jumlah transaksi setoran uang dengan cek dan
wesel pos mencapai 8.485 transaksi, jumlah pembayaran uang
dengan cek dan wesel pos mencapai 33.215 transaksi, jumlah surat
kilat khusus yang dikirim sebanyak 20.894 surat, dan jumlah paket
pos yang dikirim sebanyak 885 paket.

Tabel 5.23
Jumlah Cek, Wesel, Surat dan Paket Pos Kabupaten Siak
Tahun 2011, 2012*, 2013

Tahun
Uraian
2011 2012* 2013
Jumlah Setoran Uang dengan Cek 5.801 5.801 8.485
dan Wesel Pos
Jumlah Pembayaran Uang 1.172 1.172 33.215
dengan Cek dan Wesel Pos
Jumlah Surat Kilat Khusus yang 16.283 16.283 20.894
Dikirim
Jumlah Paket Pos yang Dikirim 188 188 885
Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013 dan 2014
Keterangan : *) Data tahun 2012 tidak tersedia

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 107


Kondisi Infrastruktur

Di sektor komunikasi secara umum terdapat perkembangan positif


khususnya akses penduduk terhadap layanan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) seperti penggunaan jasa telepon. Pada tahun 2013
jumlah Sentra Telepon Otomat (STO) di Kabupaten Siak mencapai
2.743 STO, hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.24.

Tabel 5.24
Jumlah Satuan Sambungan Telepon (JSST) di Kabupaten Siak
Menurut Sentra Telepon Otomat (STO) Tahun 2011 – 2013

Tahun
Uraian
2011 2012 2013
Jumlah Sentra Telepon 2.816 2.738 2.743
Otomat (STO)
Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013 dan 2014

Adapun untuk kemudahan memperoleh informasi melalui media


cetak seperti surat kabar, telah terbit beberapa surat kabar terbitan
lokal baik harian maupun mingguan di Kabupaten Siak. Jumlah jenis
surat kabar lokal baik harian maupun mingguan dalam rentang 3 (tiga)
tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 jumlah jenis
surat kabar terbitan lokal harian sebanyak 13 jenis dan mingguan
sebanyak 34 jenis. Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal di
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 5.25.

Tabel 5.25
Jumlah Jenis Surat Kabar Terbitan Lokal di Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Nilai
Uraian Satuan
2011 2012 2013
Jumlah jenis Jenis Harian = 12 Harian = 12 Harian = 13
surat kabar
terbitan lokal
Jumlah jenis Jenis Mingguan = Mingguan = Mingguan =
surat kabar 26 32 34
terbitan lokal
Sumber : Bagian Hubungan masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 108


Kondisi Perekonomian

KONDISI PEREKONOMIAN

6.1. Koperasi, Perdagangan dan Industri

A. Koperasi

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang


perkoperasian, koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan. Jika dilihat pada data perkembangan jumlah koperasi
di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 6.1, jumlah dan anggota koperasi terus meningkat
namun jumlah koperasi aktif dari tahun ke tahun semakin
menurun. Untuk dapat meningkatkan jumlah koperasi aktif,
Pemerintah Kabupaten Siak melakukan berbagai kegiatan antara
lain :
1. Pemberian penghargaan terhadap koperasi berprestasi
2. Pembinaan dan pengawasan koperasi
3. Pelatihan akuntasi koperasi bagi pengurus/pengelola koperasi
4. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD
5. Pemetaan kelembagaan dan kinerja koperasi

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 109


Kondisi Perekonomian

Tabel 6.1
Jumlah Koperasi di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Uraian 2011 2012 2013

Jumlah Koperasi Aktif 201 195 137

Jumlah Koperasi Tidak Aktif 59 79 154

Jumlah Seluruh Koperasi 260 274 291

Persentase Koperasi Aktif 77,31% 71,17% 47,08%

Jumlah Anggota Koperasi 40.771 41.212 46.446

Jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) 34 34 34


Jumlah Non Koperasi Unit Desa
226 240 257
(Non KUD)
Sumber : Siak Dalam Angka 2014

B. Perdagangan

Sektor perdagangan memiliki peran yang sangat penting dalam


menunjang perekonomian suatu daerah. Apabila dikelola dengan
baik hasil kekayaan alam yang melimpah tersebut dapat dijadikan
komoditas ekspor ke luar daerah yang dapat memajukan
perekonomian daerah. Ekspor dan Impor merupakan salah satu
indikator makro dalam perekonomian suatu daerah. Kemampuan
ekspor suatu daerah menunjukkan tingkat kemajuan dalam daya
saing produk daerah tersebut terhadap pasar internasional. Impor
menunjukkan beberapa hal, salah satunya adalah tidak tersedianya
suatu komoditi di daerah tersebut atau dapat dikatakan bahwa
daerah tersebut belum mampu memproduksi ataupun mencukupi
kebutuhan terhadap jenis-jenis barang tertentu. Ekspor Kabupaten
Siak pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 2.633,75 juta, atau
mengalami peningkatan sebesar 7,92 persen terhadap total ekspor
Kabupaten Siak tahun 2012. Komoditas ekspor terbesar Kabupaten
Siak pada tahun 2013 adalah kelompok komoditas non migas hasil
industri seperti bubur kayu (pulp) dengan nilai sebesar

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 110


Kondisi Perekonomian
US$ 1.463,14 juta. Di tempat kedua yaitu kertas dan karton sebesar
US$ 1.419,56 juta, dan di urutan ketiga yaitu ampas dan sisa
industri makanan. Perkembangan nilai ekspor menurut kelompok
komoditas Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2013 dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2
Nilai Ekspor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas
Tahun 2011 - 2013

Kelompok Tahun (US $)


No.
Komoditas 2011 2012 2013
1 Migas - - -
- Minyak
- - -
Mentah
- Hasil Minyak - - -
- Gas Alam - - -
2 Non Migas 2.492.029.506 2.440.578.085 2.633.752.330
- Hasil
- 461.173 -
Pertanian
- Hasil Industri 2.492.029.506 2.440.116.912 2.633.752.330
- Hasil
Tambang dan - - -
Lainnya
TOTAL 2.492.029.506 2.440.578.085 2.633.752.330
Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013, dan 2014

Untuk total impor Kabupaten Siak baik migas maupun non


migas pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 680,14 juta. Komoditas
impor terbesar Siak tahun 2013 adalah komoditas non migas seperti
mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$ 300,35 juta.
Di tempat kedua dan ketiga adalah bubur kayu (pulp) dan bahan
bakar mineral. Perkembangan nilai impor menurut kelompok
komoditas Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2013 dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 111


Kondisi Perekonomian

Tabel 6.3
Nilai Impor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas
Tahun 2011 – 2013

Kelompok Tahun (US $)


No.
Komoditas 2011 2012 2013
1 Migas - 50.827.309 53.690.170
- Minyak Mentah - - -
- Hasil Minyak - 50.827.309 -
- Gas Alam - - -
- Bahan Bakar
- - 53.690.170
Mineral
2 Non Migas 668.853.146 796.186.530 626.452.345
TOTAL 668.853.146 847.013.839 680.142.515
Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013, dan 2014

C. Industri

Untuk menunjang sektor perdagangan sehingga memiliki daya


saing yang tinggi, diperlukan dukungan dari sektor industri dan
kerajinan. Dengan adanya sektor tersebut, maka nilai ekonomi suatu
barang akan meningkat sehingga akan semakin menambah daya jual
suatu barang. Potensi sumber daya alam yang melimpah di
Kabupaten Siak dapat dijadikan sebagai bahan mentah untuk
mengembangkan sektor industri dan kerajinan sehingga dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat serta menciptakan lapangan
kerja. Jumlah industri di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun
terakhir terus meningkat. Pada tahun 2013 jumlah industri di
Kabupaten Siak sebanyak 977 industri atau meningkat sebanyak
40 industri jika dibandingkan tahun 2012. Perkembangan jumlah
industri menurut kelompok industri dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.4.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 112


Kondisi Perekonomian

Tabel 6.4
Jumlah Industri di Kabupaten Siak Menurut Kelompok Industri
Tahun 2011 - 2013

No. Kelompok Industri 2011 2012 2013


1 Industri Pangan dan Agro 124 268 271
Industri Sandang dan 59 112
2 112
Kulit
Industri Kimia dan Bahan 334 369
3 401
Bangunan
4 Industri Kerajinan 40 65 68
Industri Hogen Hasil 91 123
5 125
Hutan dan Elektronik
Jumlah 648 937 977
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Siak, 2014

6.2. Penanaman Modal

Untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah sangat


diperlukan peran serta para investor untuk berinvestasi di daerah
tersebut sehingga dapat menciptakan lapangan dan kesempatan kerja
bagi masyarakat setempat. Beberapa kebijakan Pemerintah Kabupaten
Siak untuk menarik minat investor baik lokal maupun asing agar
berinvestasi serta turut berperan serta dalam pembangunan pada
berbagai sektor di Kabupaten Siak antara lain :
 Membentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
terpadu (BPMP2T).
 Melimpahkan sebagian kewenangan Bupati kepada camat, melalui
Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dan
pelimpahan kewenangan Bupati kepada BPMP2T.
 Menciptakan keamanan yang kondusif, penegakan dan kepastian
hukum bersama FORKOMPINDA Kabupaten Siak.
 Menyiapkan perangkat peraturan daerah yang mendukung investasi.
 Melakukan kegiatan promosi investasi daerah.
 Melaksankan pelayanan yang cepat, mudah dan praktis.
 Menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 113


Kondisi Perekonomian
 Membangun infrastruktur yang mendukung investasi.
 Melakukan pengendalian pengawasan penanaman modal.

Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM),


realisasi nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Kabupaten Siak selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir meningkat
4 (empat) kali lipat sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA)
meningkat 8 (delapan) kali lipat. Pertumbuhan nilai investasi PMDN
dan PMA Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
dapat dilihat pada Tabel 6.5.

Tabel 6.5
Nilai Investasi PMDN dan PMA Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

No. Uraian Satuan 2011 2012 2013


1 PMDN Rupiah 410.719.900.000 1.195.675.400.000 1.876.848.200.000
2 PMA US $ 102.350.564 754.859.650 847.940.850
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, 2014

6.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya
dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) sektor atau lapangan usaha,
yaitu:
1. Pertanian, Perternakan, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air
5. Bangunan/Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7. Angkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 114
Kondisi Perekonomian
PDRB dengan migas Kabupaten Siak atas dasar harga konstan
tahun 2000 pada tahun 2013 berjumlah Rp.13.464.261,95 juta.
Kontribusi terbesar pada sektor Pertambangan & Penggalian yaitu
sebesar 65,25% dan terbesar kedua adalah sektor Industri Pengolahan
sebesar 17,88% dari total PDRB. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih
memberikan kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,03%.
Perkembangan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB dengan migas
atas dasar harga konstan tahun 2000 Kabupaten Siak dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.6.

Tabel 6.6
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

2011 2012 2013


No Sektor
(Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) %
1 Pertanian 1.257.975,94 9,22 1.332.181,67 9,59 1.412.816,31 10,49
Pertambangan &
2 9.563.363,70 70,11 9.513.394,30 68,46 8.785.893,96 65,25
Penggalian
3 Industri Pengolahan 2.118.446,63 15,53 2.266.949,73 16,31 2.407.299,07 17,88
Listrik,Gas & Air
4 3.566,95 0,03 3.887,48 0,03 4.225,41 0,03
Bersih
5 Bangunan/Konstruksi 127.756,19 0,94 153.524,61 1,10 161.337,19 1,20
Perdagangan, Hotel &
6 262.820,40 1,93 293.084,62 2,11 327.497,65 2,43
Restoran
Pengangkutan &
7 74.916,63 0,55 84.382,97 0,61 94.689,91 0,70
Komunikasi
Keuangan, Sewa, &
8 38.529,83 0,28 41.769,73 0,30 45.246,24 0,34
Jasa Perusahaan
9 Jasa-Jasa 192.449,57 1,41 207.969,94 1,50 225.256,21 1,67
Jumlah 13.639.825,84 100,00 13.897.145,05 100,00 13.464.261,95 100,00
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013

PDRB dengan migas Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku


tahun 2013 berjumlah Rp.57.515.706,73 juta. Kontribusi terbesar pada
sektor Pertambangan & Penggalian yaitu sebesar 39,88% dan terbesar
kedua adalah sektor Industri Pengolahan sebesar 32,15% dari total
PDRB. Sektor Listrik,Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil
terhadap PDRB yaitu sebesar 0,04%. Perkembangan nilai dan
kontribusi sektor dalam PDRB dengan migas atas dasar harga berlaku

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 115


Kondisi Perekonomian
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 6.7.

Tabel 6.7
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga
Berlaku Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

2011 2012 2013


No Sektor
(Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) %
1 Pertanian 8.216.076,96 16,83 9.370.576,62 17,78 10.570.411,75 18,38
Pertambangan &
2 22.988.435,92 47,08 22.735.589,85 43,13 22.935.980,50 39,88
Penggalian
Industri
3 14.213.332,74 29,11 16.218.833,99 30,77 18.489.699,97 32,15
Pengolahan
Listrik, Gas, & Air
4 13.413,10 0,03 16.717,25 0,03 20.811,93 0,04
Bersih
5 Konstruksi 1.229.991,62 2,52 1.523.221,63 2,89 1.836.926,01 3,19
Perdagangan,
6 962.155,41 1,97 1.288.264,23 2,44 1.639.778,06 2,85
Hotel, & Restoran
Pengangkutan &
7 150.878,56 0,31 178.455,16 0,34 212.617,13 0,37
Komunikasi
Keuangan, Sewa,
8 & Jasa 218.228,27 0,45 284.373,79 0,54 366.038,86 0,64
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 839.938,58 1,72 1.099.773,50 2,09 1.443.442,52 2,51
Jumlah 48.832.451,16 100,00 52.715.806,02 100,00 57.515.706,73 100,00
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013

PDRB tanpa migas Kabupaten Siak atas dasar harga konstan


tahun 2000 pada tahun 2013 berjumlah Rp.4.703.265,10 juta.
Kontribusi terbesar pada sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar
51,18% dan terbesar kedua adalah sektor Pertanian sebesar 30,04%
dari total PDRB. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih memberikan
kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,09%. Perkembangan
nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB tanpa migas atas dasar harga
konstan tahun 2000 Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.8.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 116


Kondisi Perekonomian

Tabel 6.8
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

2011 2012 2013


No Sektor
(Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) %
1 Pertanian 1.257.975,94 9,22 1.332.181,67 30,23 1.412.816,31 30,04
Pertambangan &
2 21.868,42 70,11 23429,83 0,53 24897,11 0,53
Penggalian
3 Industri Pengolahan 2.118.446,63 15,53 2.266.949,73 51,44 2.407.299,07 51,18
4 Listrik,Gas & Air Bersih 3.566,95 0,03 3.887,48 0,09 4.225,41 0,09
5 Bangunan/Konstruksi 127.756,19 0,94 153.524,61 3,48 161.337,19 3,43
Perdagangan, Hotel &
6 262.820,40 1,93 293.084,62 6,65 327.497,65 6,96
Restoran
Pengangkutan &
7 74.916,63 0,55 84.382,97 1,91 94.689,91 2,01
Komunikasi
Keuangan, Sewa, & Jasa
8 38.529,83 0,28 41.769,73 0,95 45.246,24 0,96
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 192.449,57 1,41 207.969,94 4,72 225.256,21 4,79
Jumlah 4.098.330,56 100,00 4.407.180,58 100,00 4.703.265,10 100,00
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013

PDRB tanpa migas Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku


tahun 2013 berjumlah Rp.34.802.480,62 juta. Kontribusi terbesar pada
sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 53,13% dan terbesar kedua
adalah sektor Pertanian sebesar 30,37% dari total PDRB. Sektor
Listrik,Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap
PDRB yaitu sebesar 0,06%. Perkembangan nilai dan kontribusi sektor
dalam PDRB dengan migas atas dasar harga berlaku Kabupaten Siak
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel
6.9.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 117


Kondisi Perekonomian

Tabel 6.9
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga
Berlaku Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

2011 2012 2013


No Sektor
(Juta Rp) % (Juta Rp) % (Juta Rp) %
1 Pertanian 8.216.076,96 31,64 9.370.576,62 31,09 10.570.411,75 30,37
Pertambangan &
2 121910,03 0,47 164042,15 0,54 222754,39 0,64
Penggalian
3 Industri Pengolahan 14.213.332,74 54,74 16.218.833,99 53,80 18.489.699,97 53,13
Listrik, Gas, & Air
4 13.413,10 0,05 16.717,25 0,06 20.811,93 0,06
Bersih
5 Konstruksi 1.229.991,62 4,74 1.523.221,63 5,05 1.836.926,01 5,28
Perdagangan, Hotel,
6 962.155,41 3,71 1.288.264,23 4,27 1.639.778,06 4,71
& Restoran
Pengangkutan &
7 150.878,56 0,58 178.455,16 0,59 212.617,13 0,61
Komunikasi
Keuangan, Sewa, &
8 218.228,27 0,84 284.373,79 0,94 366.038,86 1,05
Jasa Perusahaan
9 Jasa-Jasa 839.938,58 3,23 1.099.773,50 3,65 1.443.442,52 4,15
Jumlah 25.965.925,27 100,00 30.144.258,32 100,00 34.802.480,62 100,00
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013

6.3.1 PDRB Per kapita

Tujuan pembangunan ekonomi dan sosial adalah


meningkatkan pendapatan masyarakat yang ditandai dengan
meningkatnya daya beli masyarakat tersebut, dan dengan
disertai pengurangan masyarakat miskin, yang antara lain
dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan
perbaikan derajat kesehatan yang pada akhirnya akan
membawa kepada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Peningkatan PDRB per kapita menjadi salah satu tolok ukur
terhadap pencapaian kemakmuran suatu masyarakat dalam
satu daerah. PDRB per kapita adalah salah satu indikator
ekonomi yang cukup penting, yang dapat digunakan untuk
melihat tingkat kemakmuran yang telah dicapai penduduk pada
suatu daerah. PDRB per kapita dapat dibahasakan sebagai rata-
rata nilai tambah yang dihasilkan oleh satu orang penduduk
pada suatu daerah. Bila disajikan secara berkala, data tersebut
akan dapat menunjukkan adanya perubahan kemakmuran yang

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 118


Kondisi Perekonomian
terjadi di daerah tersebut, sehingga dapat diinterpretasikan
apakah perubahannya menunjukkan ke arah yang semakin
membaik atau sebaliknya. Angka PDRB per kapita diperoleh
dengan cara membagi nilai PDRB suatu daerah dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun yang ada di daerah
tersebut. Dengan demikian jumlah penduduk yang ada di suatu
daerah sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai PDRB
per kapita.
Pada tahun 2013, PDRB per kapita penduduk Kabupaten
Siak atas dasar harga berlaku sebesar 83,60 juta rupiah. Hal ini
dapat diartikan bahwa pada tahun 2013, setiap penduduk
Kabupaten Siak dapat menciptakan nilai tambah (value added)
sebesar 83,60 juta rupiah dalam setahun. Tabel 6.10
menunjukkan bahwa angka PDRB per kapita tanpa migas atas
dasar harga berlaku selama kurun waktu 2011-2013 terus
mengalami peningkatan; yaitu dari 66,28 juta rupiah pada
tahun 2011, naik menjadi 74,20 juta rupiah di tahun 2012,
kemudian menjadi 83,60 juta rupiah pada tahun 2013.
Dalam periode yang sama secara riil PDRB per kapita atas
dasar harga konstan tahun 2000 juga menunjukkan tren yang
meningkat yakni 10,46 juta rupiah di tahun 2011, kemudian di
tahun 2012 menjadi 10,91 juta rupiah dan 11,30 juta rupiah di
tahun 2013.

Tabel 6.10
Perkembangan PDRB Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013 (Juta Rupiah)

Uraian 2011 2012 2013


Harga Berlaku 66,28 74,60 83,60
Harga Konstan Tahun 2000 10,46 10,91 11,30
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 119


Kondisi Perekonomian

6.3.2 Pendapatan Regional Per Kapita

Pendapatan Regional Per Kapita adalah rata-rata


pendapatan yang diterima oleh satu orang penduduk pada
suatu daerah. Angka pendapatan regional per kapita diperoleh
dengan cara membagi nilai pendapatan suatu daerah dengan
jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang ada di daerah
tersebut. Dengan demikian jumlah penduduk yang ada di suatu
daerah sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai
Pendapatan regional Per Kapita.
Pada tahun 2013 pendapatan regional per kapita penduduk
Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku sebesar 76,43 juta
rupiah. Hal ini dapat diartikan bahwa pada tahun 2013, setiap
penduduk Kabupaten Siak mempunyai pendapatan sebesar
76,43 juta rupiah dalam setahun.
Tabel 6.11 menunjukkan bahwa angka pendapatan
regional per kapita tanpa migas atas dasar harga berlaku
selama kurun waktu 2011-2013 terus mengalami peningkatan;
yaitu dari 60,81 juta rupiah pada tahun 2011, naik menjadi
67,90 juta rupiah di tahun 2012, kemudian menjadi 76,43 juta
rupiah pada tahun 2013.
Dalam periode yang sama secara riil pendapatan regional
per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 juga
menunjukkan tren yang meningkat yakni 9,60 juta rupiah di
tahun 2011, kemudian di tahun 2012 menjadi 9,93 juta rupiah
dan 10,33 juta rupiah di tahun 2013.

Tabel 6.11
Perkembangan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten
Siak Tahun 2011 - 2013 (Juta Rupiah)

Uraian 2011 2012 2013


Harga Berlaku 60,81 67,90 76,43
Harga Konstan Tahun 2000 9,60 9,93 10,33
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 – 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 120


Kondisi Perekonomian

6.4. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Siak berpedoman pada


Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas tentang
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah
Kabupaten Siak Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan tersebut, maka struktur APBD Kabupaten Siak Tahun
Anggaran 2013 terdiri dari :
1. Pendapat Daerah, terdiri dari : (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah, (2) Dana Perimbangan meliputi Dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK), (3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi
Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Dari Pemerintah Daerah
Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan
Keuangan dari Provinsi dan dari Pemerintah Daerah Lainnya.
2. Belanja Daerah, terdiri dari : (1) Belanja Tidak Langsung meliputi
Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah,
Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan
dan Belanja Tidak Terduga, (2) Belanja Langsung terdiri atas
Belanja Pegawai, Belanja Barang Jasa dan Belanja Modal.
3. Pembiayaan Daerah, terdiri dari : (1) Pembiayaan penerimaan
meliputi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya
(SILPA), hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, (2)
Pembiayaan pengeluaran meliputi Pembentukan Dana Cadangan,
Penyertaan Modal (investasi) daerah, Pembayaran pokok utang.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 121
Kondisi Perekonomian

A. Pendapatan

Berikut disajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan


untuk pendapatan daerah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013
setelah dikonversi sesuai dengan Lampiran II Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2013 dianggarkan
sebesar Rp.1.872.988.596.490,13 dengan realisasi Tahun 2013
dan 2012 masing-masing sebesar Rp.2.273.786.289.905,72 atau
121,40% dari anggaran yang ditetapkan dan
Rp.2.248.768.141.337,25. Pada Tahun 2013 terjadi peningkatan
realisasi pendapatan daerah sebesar Rp.25.018.148.568,47 atau
1,11% dibandingkan Tahun 2012. Jika dibandingkan dengan
kondisi pada saat setelah terbentuknya Kabupaten Siak,
pendapatan daerah Kabupaten Siak untuk tahun 2013 telah
meningkat sebesar 28 kali lipat dari pendapatan daerah tahun
2000 yaitu sebesar Rp.63.170.596.934. Pendapatan Daerah
Kabupaten Siak terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan
Transfer dan Lain-Lain Pendapatan yang sah.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 122


Kondisi Perekonomian

Tabel 6.12
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013

No. Uraian Anggaran Realisasi TA 2013 % Realisasi TA 2012


4 PENDAPATAN 1.872.988.596.490,13 2.273.806.072.650,72 121,4 2.248.768.141.337,25
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 232.490.249.203,00 348.638.385.027,72 149,96 346.604.319.540,25
4.1.1 Pajak Daerah 37.735.000.000,00 82.022.220.860,00 217,36 32.489.186.468,00
4.1.2 Retribusi Daerah 10.203.680.000,00 12.579.214.640,40 123,28 8.784.705.214,00
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
134.920.473.928,00 179.291.486.767,00 132,89 239.318.358.826,00
yang Dipisahkan
4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
49.631.095.275,00 74.745.462.760,32 150,6 66.012.069.031,25
yang Sah
4.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.640.498.347.287,13 1.925.167.687.623,00 117,35 1.902.163.821.797,00
4.2.1 Transfer Pemerintah Pusat – Dana
1.511.796.970.501,13 1.768.816.719.820,00 117 1.768.144.667.481,00
Perimbangan
4.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 242.435.590.039,00 311.035.148.534,00 128,3 236.494.129.678,00
4.2.1.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 979.104.534.462,13 1.167.524.725.286,00 119,24 1.348.624.421.803,00
4.2.1.3 Dana Alokasi Umum (DAU) 272.530.626.000,00 272.530.626.000,00 100 167.312.486.000,00
4.2.1.4 Dana Alokasi Khusus (DAK) 17.726.220.000,00 17.726.220.000,00 100 15.713.630.000,00
4.2.2 Transfer Pemerintah Pusat – 62.788.674.172,00 61.409.943.000,00 97,8 48.202.403.000,00
lainnya
4.2.2.1 Dana Otonomi Khusus 0 0 0 0
4.2.2.2 Dana penyesuaian 62.788.674.172,00 61.409.943.000,00 97,8 48.202.403.000,00
4.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi 65.912.702.614,00 94.941.024.803,00 144,04 85.816.751.316,00
4.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 50.139.862.614,00 80.154.184.803,00 159,86 81.728.851.316,00
4.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 15.772.841.000,00 14,786,840.000,00 93,75 4.087.900.000,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
4.3 0 0 0 0
SAH
4.3.1 Pendapatan Hibah 0 0 0 0
Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 123


Kondisi Perekonomian

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Siak


Tahun Anggaran 2013 dianggarkan sebesar
R p . 232.490.249.203,00 dengan realisasi Tahun 2013
dan 2012 masing-masing sebesar 348.618.602.282,72
atau 149,95% dari anggaran yang ditetapkan dan
346.604.319.540,25. Pada Tahun 2013, terjadi
peningkatan sebesar 2.014.282.742,47 atau 0,58%
dari realisasi PAD tahun lalu. Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan,
Lain-lain PAD yang Sah.

2. Pendapatan transfer

Pendapatan Transfer Kabupaten Siak Tahun


Anggaran 2013 dianggarkan sebesar
R p . 1.640.498.347.287,13 dengan realisasi Tahun
2013 dan 2012 masing-masing sebesar
Rp.1.925.167.687.623,00 atau 117,35% dan
Rp.1.902.163.821.797,00. Pendapatan Tahun 2013
meningkat sebesar R p . 23.003.865.826,00 atau 1,21%
dari realisasi tahun lalu.

3. Lain-lain pendapatan yang sah

Tahun Anggaran 2013 Pemerintah Kabupaten


Siak tidak memperoleh Lain - Lain Pendapatan yang
Sah.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 124


Kondisi Perekonomian

B. Belanja Daerah

Berikut disajikan realisasi target kinerja belanja


Pemerintah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 setelah
dikonversi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah
dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari APBD dan
Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 125


Kondisi Perekonomian

Tabel 6.13
Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013

No. Uraian Anggaran Realisasi TA 2013 % Realisasi TA 2013


2. BELANJA 2.682.367.987.279,39 2.285.374.036.987,60 85,2 2.071.317.017.756,00
2.1 BELANJA OPERASI 1.786.872.230.318,39 1.481.991.580.663,60 82,94 1.328.166.757.673,00
2.1.1 Belanja Pegawai 866.097.099.889,05 712.557.110.786,00 82,27 657.322.029.558,00
2.1.2 Belanja Barang 578.458.221.177,00 466.026.639.368,60 80,56 446.606.903.931,00
2.1.3 Bunga 0 0 0 0
2.1.4 Hibah 196.801.655.300,00 173.494.679.402,00 88,16 122.805.520.799,00
2.1.5 Bantuan Sosial 20.454.300.000,00 11.720.200.000,00 57,3 6.220.320.000,00
2.1.6 Subsidi 10.996.560.000,00 6.915.692.070,00 62,89 7.368.994.160,00
2.1.7 Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kab./Kota, Pemerintah Desa 114.064.393.952,34 111.277.259.037,00 97,56 87.842.989.225,00
dan Partai Politik
2.2 BELANJA MODAL 889.795.756.961,00 803.328.618.824,00 90,28 743.038.842.083,00
2.2.1 Belanja Tanah 13.054.849.000,00 3.861.891.259,00 29,58 16.589.058.063,00
2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 146.658.391.544,00 135.738.214.224,00 92,55 91.553.409.713,00
2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 171.580.336.719,00 137.795.383.039,00 80,31 115.381.489.886,00
2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
554.095.201.698,00 521.617.295.202,00 94,14 511.590.069.555,00
2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 4.406.978.000,00 4.315.835.100,00 97,93 7.924.814.866,00
2.2.6 Belanja Aset Lainnya 0 0 0 0
2.3 BELANJA TAK TERDUGA 5.700.000.000,00 53.837.500,00 0,94 111.418.000,00
2.3.1 Belanja Tak Terduga 5.700.000.000,00 53.837.500,00 0,94 111.418.000,00
2.4 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA 0 0 0 0
2.4.1 Bagi Hasil Pajak 0 0 0 0
2.4.2 Bagi Hasil Retribusi 0 0 0 0
2.4.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0 0 0 0
Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 126


Kondisi Perekonomian

Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Siak Tahun


Anggaran 2013 tercatat sebesar 2.682.367.987.279,39
dengan realisasi belanja sebesar 2.285.374.036.987,60
atau sebesar 85,20%.

1. Belanja Operasi

Realisasi Belanja Operasi secara keseluruhan


sebesar Rp.1.481.991.580.663,60 atau 82,94% dari yang
dianggarkan, terdiri dari Belanja Pegawai sebesar
Rp.712.557.110.786,00 atau 82,27% dari anggaran,
Belanja Barang sebesar Rp.466.026.639.368,60 atau
80,56% dari anggaran, Hibah sebesar
Rp.173.494.679.402,00 atau 88,16% dari anggaran,
Bantuan Sosial sebesar Rp.11.720.200.000,00 atau
57,30% dari anggaran, dan Subsidi sebesar
Rp.6.915.692.070,00 atau 62,89% dari anggaran dan
Bantuan Keuangan Rp.111.277.259.037,00 atau 97,56%
dari anggaran.

2. Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal secara keseluruhan sebesar


Rp.803.328.618.824,00 atau 90,28% dari anggaran yang
ditetapkan, terdiri dari Belanja Tanah sebesar
Rp.3.861.891.259,00 atau 29,58% dari anggaran,
Belanja Peralatan dan Mesin sebesar
Rp.135.738.214.224,00 atau 92,55% dari anggaran,
Belanja Gedung dan Bangunan sebesar
Rp.137.795.383.039,00 atau 80,31% dari anggaran,
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar
Rp.521.617.295.202,00 atau 94,14% dari anggaran, dan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 127


Kondisi Perekonomian

Belanja Aset Tetap lainnya sebesar Rp.4.315.835.100,00


atau 97,93% dari alokasi anggaran.

3. Belanja Tidak Terduga

Realisasi Belanja Tidak Terduga sebesar


Rp.53.837.500,00 atau 0,94% dari anggayaran yang
ditetapkan.

C.Pembiayaan

Realisasi Pembiayaan Daerah Neto Tahun 2013


sebesar R p . 923.457.582.685,10 sedangkan Tahun 2012
sebesar Rp.745.685.301.633,85 atau mengalami
kenaikan sebesar Rp.177.772.281.051,25 atau 23,84%
dari tahun sebelumnya.

1. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun 2013


sebesar Rp.923.457.582.685,10 terdiri dari
penggunaan SiLPA sebesar Rp.923.136.425.215,10
dan penerimaan piutang daerah sebesar
Rp.321.157.470,00. Penggunaan SiLPA Tahun 2013
sebesar R p . 923.136.425.215,10 atau 100,00% dari
yang dianggarkan. Apabila dibandingkan Tahun 2012,
penggunaan SiLPA Tahun 2013 mengalami
kenaikan sebesar R p . 178.196.854.078,25 atau
23,92% dibandingkan realisasi tahun lalu. Penerimaan
Piutang Daerah Tahun 2013 sebesar
R p . 321.157.470,00 merupakan angsuran piutang
yang diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UMKM sebesar R p . 18.443.500,00, Dinas

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 128


Kondisi Perekonomian

Tanaman Pangan dan Hortikultura sebesar


R p . 25.426.620,00, Dinas Peternakan, Perikanan dan
Kelautan sebesar R p . 254.287.350,00 dan Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
berupa angsuran Kredit UED-SP sebesar
Rp.23.000.000,00.

2. Pengeluaran Pembiayaan

Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun


2013 dan 2012 sebesar 0,00.

6.5. Neraca Daerah

Neraca Daerah adalah neraca yang disusun berdasarkan


standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan
kondisi masing masing pemerintah. Neraca daerah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban
(utang), dan ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut
dikeluarkan. Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan
rekening utama yang masih dapat dirinci lagi menjadi sub rekening
sampai level rincian obyek.

Neraca daerah sangat penting dalam pengelolaan pemerintahan


daerah karena:

 memberikan informasi kepada manajemen Pemerintahan


daerah mengenai likuiditas keuangan daerah;
 memberikan informasi kepada manajemen Pemerintah
Daerah tentang fleksibilitas keuangan (financial flexibility);
 mendorong terciptanya tata pemerintahan yang baik (good
governance).

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 129


Kondisi Perekonomian

Neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan


yang harus dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Siak. Laporan ini
sangat panting bagi pimpinan, tidak hanya dalam rangka
memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan yang
berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan sumber-
sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien
dan efektif. Perkembangan neraca daerah Pemerintah
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
dapat dilihat pada Tabel 6.14 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 6.14
Perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Per 31 Desember
No. Uraian Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2013
2011
1. ASET 1,013,706,373,429.18 1,298,037,253,559.42 10.575.452.718.595,20
1.1. ASET LANCAR 745,268,932,903.76 923,217,491,494.10 1.023.737.848.613,79
1.1.1. Kas 255,586,513,116.75 361,973,254,585.19 912.023.183.676,22
1.1.2. Piutang 12,850,927,408.67 12,846,507,480.13 96.758.350.738,68
1.1.3. Persediaan 1,013,706,373,429.18 1,298,037,253,559.42 14.956.314.198,89

1.2 INVESTASI
JANGKA 955,274,742,580.43 999,834,211,940.69 1.039.845.410.826,73
PANJANG
Investasi Non
1.2.1 22,401,767,572.93 40,021,741,667.93 13.729.719.132,93
Permanen
Investasi
1.2.2 932,872,975,007.50 959,812,470,272.76 1.026.115.691.693,80
Permanen

1.3 ASET TETAP 6,975,220,791,520.14 7,708,408,124,184.95 8.451.943.759.101,05


1.3.1 Tanah 808,117,191,588.99 823,749,561,251.99 853.867.562.671,57
Peralatan dan
1.3.2 464,075,895,314.87 544,482,138,348.78 633.825.446.263,23
mesin
Gedung dan
1.3.3 1,375,743,169,902.06 1,494,141,893,642.55 1.652.999.543.853,17
bangunan
Jalan, irigasi, dan
1.3.4 4,150,356,245,931.69 4,689,437,747,000.21 5.220.767.425.348,30
jaringan
1.3.5 Aset tetap lainnya 32,195,147,505.65 34,380,834,975.08 37.348.468.372,03
Konstruksi dalam
1.3.6 144,733,141,276.88 122,215,948,966.34 53.135.312.592,75
pengerjaan

1.4 ASET LAINNYA 64,647,812,622.50 45,442,210,992.06 59.925.700.053,65


Tagihan
1.4.1 penjualan 0.00 0.00 -
angsuran
Tagihan tuntutan
1.4.2 0.00 0.00 -
ganti kerugian

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 130


Kondisi Perekonomian

Per 31 Desember
No. Uraian Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2013
2011
daerah
Kemitraan
1.4.3 dengan pihak 0.00 0.00 -
kedua
1.4.4 Aset tak berwujud 2,999,836,003.75 3,701,125,916.24 5.626.802.649,55
1.4.5 Aset Lain-Lain 61,647,976,618.75 41,741,085,075.82 54.298.897.404,10

JUMLAH ASET
9,008,849,720,152.25 10,051,721,800,677.10
DAERAH

2. KEWAJIBAN 4,108,285,233.85 7,885,864,923.33 498.581.773,00


2.1. KEWAJIBAN
JANGKA 4,108,285,233.85 7,885,864,923.33 498.581.773,00
PENDEK
2.1.1. Utang
perhitungan 314,873,334.91 76,350,279.00 153.348.073,00
pihak ketiga
2.1.2. Uang muka dari
0.00 0.00 -
kas daerah
2.1.3. Pendapatan
3,793,411,898.94 7,809,514,644.33 345.233.700,00
diterima dimuka

3. EKUITAS DANA 9,004,741,434,918.40 10,043,835,935,753.80 10.574.954.136.822,20


3.1. EKUITAS DANA
1,009,598,088,195.33 1,290,151,388,636.09 1.023.239.266.840,79
LANCAR
3.1.1 SiLPA 744,939,571,136.85 923,136,425,215.10 911.869.835.603,22
Pendapatan Yang
3.1.2 14,488,432.00 4,716,000.00 -
Ditangguhkan
Cadangan
3.1.3 255,586,513,116.75 361,973,254,585.19 96.758.350.738,68
Piutang
Cadangan
3.1.4 12,850,927,408.67 12,846,507,480.13 14.956.314.198,89
Persediaan
3.1.5 Dana Yang Harus
disediakan Untuk
Pembayaran -3,793,411,898.94 -7,809,514,644.33 -345.233.700,00
Utang Jangka
Pendek

EKUITAS DANA
3.2. 7,995,143,346,723.07 8,753,684,547,117.70 9.551.714.869.981,43
INVESTASI
3.2.1 Diinvestasikan
Dalam Investasi 955,274,742,580.43 999,834,211,940.69 1.039.845.410.826,73
Jangka Panjang
3.2.2 Diinvestasikan
6,975,220,791,520.14 7,708,408,124,184.95 8.451.943.759.101,05
Dalam Aset Tetap
3.2.3 Diinvestasikan
Dalam Aset 64,647,812,622.50 45,442,210,992.06 59.925.700.053,65
Lainnya
Jumlah
Kewajiban Dan 9,008,849,720,152.25 10,051,721,800,677.10 10.575.452.718.595,20
Ekuitas Dana
Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak, 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 131


Kondisi Perekonomian

A. Aset
Aset daerah merupakan aset yang memberikan
informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan
dikuasai Pemerintah Kabupaten Siak, memberikan
manfaat ekonomi dan sosial bagi Pemerintah Kabupaten
Siak maupun masyarakat di masa mendatang sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam
uang. Saldo aset Pemerintah Kabupaten Siak per
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar
Rp.10.575.452.718.595,20 dan Rp. 10.051.721.800.677,10
atau meningkat R p . 523.730.917.918,10 dibandingkan
Tahun 2012. Aset daerah terdiri dari aset lancar, investasi
jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya.

1. Aset Lancar

Saldo Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Siak


per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp.1.023.737.848.613,79 dan
Rp.1.298.037.253.559,42.

2. Investasi Jangka Panjang

Saldo Investasi Jangka Panjang per 31


Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp.1.039.845.410.826,73 dan
Rp.999.834.211.940,69, terdiri dari Investasi Non
Permanen dan Investasi Permanen.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 132


Kondisi Perekonomian

3. Aset Tetap
Saldo aset tetap per 31 desember 2013
dan 2012 masing-masing sebesar
R p . 8.451.943.759.101,05 dan
Rp.7.708.408.124.184,95. Saldo aset tetap tahun
2013 mengalami peningkatan sebesar
R p . 743.535.634.916,10 atau 9,65% dibanding
aset tetap tahun 2012.

4. Aset Lainnya

Saldo aset lainnya yang dimiliki Pemerintah


Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp.59.925.700.053,65 dan
Rp.45.442.210.992,06.

B. Kewajiban

Kewajiban memberikan informasi tentang utang


Pemerintah Kabupaten Siak kepada pihak ketiga atau
klaim pihak ketiga terhadap arus kas Pemerintah
Kabupaten Siak. Saldo kewajiban yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar 498.581.773,00 dan 76.350.279,00,
terdiri dari kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.

1. Kewajiban Jangka Pendek

Saldo kewajiban jangka pendek yang dimiliki


Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan
2012 masing-masing sebesar Rp.498.581.773,00 dan
Rp.76.350.279,00.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 133


Kondisi Perekonomian

2. Kewajiban Jangka Panjang

Saldo kewajiban jangka panjang yang dimiliki


Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan
2012 masing-masing sebesar 0,00 dan 0,00

C. Ekuitas Dana

Ekuitas dana yang meliputi dana lancar, dana


investasi dan dana cadangan merupakan selisih antara
aset dengan kewajiban Pemerintah Kabupaten Siak. Saldo
Ekuitas Dana yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak
per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar
Rp.10.574.954.136.822,20 dan Rp.10.043.835.935.753,80
yang terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas dana
investasi dan ekuitas dana cadangan.

1. Ekuitas Dana Lancar

Saldo ekuitas dana lancar yang dimiliki


Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember
2013 dan 2012 masing-masing sebesar
R p . 1.023.239.266.840,79 dan
R p . 1.290.151.388.636,09 atau mengalami kenaikan
sebesar -266.912.121.795,30 atau -20,69%
dibandingkan tahun 2012.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 134


Kondisi Perekonomian

2. Ekuitas Dana Investasi

Saldo ekuitas dana investasi yang dimiliki


Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013
dan 2012 masing-masing sebesar
Rp.9.551.714.869.981,43 dan Rp.8.753.684.547.117,70

3. Ekuitas Dana Cadangan

Saldo ekuitas dana cadangan yang dimiliki


Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013
dan 2012 masing-masing sebesar 0,00 dan 0,00.

6.6. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang


bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, Pemerintah Kabupaten Siak telah membentuk
BUMD yang bergerak dalam berbagai sektor usaha. Beberapa
BUMD di Kabupaten Siak, antara lain :

A. PT. Bumi Siak Pusako (PT. BSP)

PT. Bumi Siak Pusako adalah salah satu perusahaan


daerah Kabupaten Siak, Provinsi Riau bergerak dalam
bidang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi yang
didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nomor
9 tahun 2007 dan Akte Notaris Nomor 41 tanggal 17
Oktober 2001, sebagaimana terakhir dirubah dengan Akte
Notaris Nomor 32 tanggal 24 Oktober 2008.
Sesuai dengan bidang usahanya, PT Bumi Siak
Pusako dan Pertamina diberi kewenangan oleh Pemerintah
Republik Indonesia melalui Badan Pelaksana Kegiatan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 135


Kondisi Perekonomian

Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas), selaku Badan resmi


Pemerintah dalam pengawasan usaha hulu Migas di
Indonesia, untuk mengelola Wilayah Kerja Coastal Plains
and Pekanbaru Block (Blok CPP) dengan luas sebesar
9.135,06 kilometer persegi. Blok CPP terletak di Propinsi
Riau – Sumatera yang tercakup dalam beberapa Kabupaten
yakni Siak, Bengkalis, Kampar, Rokan Hilir, Rokan Hulu,
Pelalawan dan Kota Dumai.
Pada tanggal 29 Desember 2001 ditandatangani Nota
Kesepahaman (MoU) antara Tim CPP Blok Riau yang
dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Siak dengan
persetujuan Gubernur Riau dan Tim Pertamina tentang
Pengelolaan Wilayah Kerja Blok CPP. Pola kerjasama yang
disepakati adalah kerjasama Konsorsium Manajemen dan
Konsorsium Operasi, dengan Participating Interest sama
besar masing-masing 50%, yang selanjutnya membentuk
perusahaan patungan (joint venture company) yang akan
bertindak sebagai pelaksana operasi atau operator. Sebagai
perwujudan kerjasama konsorsium antara PT Bumi Siak
Pusako dan Pertamina Hulu pada tanggal 04 Juni 2002
dibentuk Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak
Pusako – Pertamina Hulu yang dituangkan dalam Joint
Management Agreement (JMA) dan Joint Operating
Agreement (JOA).
Production Sharing Contract (PSC) antara Badan
Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) dengan
PT. Bumi Siak Pusako dan Pertamina untuk wilayah kerja
Blok CPP ditandatangani pada tanggal 06 Agustus 2002.
Sejak tanggal 09 Agustus 2002 secara resmi BOB PT. Bumi
Siak Pusako – Pertamina Hulu mengambil alih pengelolaan
Blok CPP dari PT. CPI.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 136


Kondisi Perekonomian

Badan Operasi Bersama yang dibentuk sifatnya


sementara karena bukan merupakan legal entity. Sesuai
kesepakatan, pembentukan joint venture company paling
cepat dalam 2 (dua) tahun terhitung sejak
ditandatanganinya Production Sharing Contract.
Selanjutnya PT. Bumi Siak Pusako akan
dikembangkan menjadi industri yang memberikan nilai
tambah (Oil Related Business), baik pengembangan usaha
di bidang Jasa Penunjang Pertambangan Migas, maupun
kegiatan Hulu Migas. Saat ini terdapat 255 orang pegawai
yang tergabung di PT. Bumi Siak Pusako dengan
penempatan di Kantor Pusat, BOB PT. Bumi Siak Pusako –
Pertamina Hulu dan Unit Bisnis Rig.

B. PT. Permodalan Siak (PT.Persi)

PT. Permodalan Siak didirikan berdasarkan Peraturan


Daerah Kabupaten Siak Nomor 11 Tahun 2007 tentang
Pembentukan BUMD PT. Permodalan Siak. Secara resmi
PT. Permodalan Siak berdiri pada tanggal 12 Januari 2007,
dengan Akte Notaris Nomor 54 yang dibuat oleh Tito
Utoyo,SH dan mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan HAM RI Nomor W4-00289 HT.01.01-TH. 2007
Tentang Pengesahan Akte Pendirian Perseroan Terbatas.
Sesuai dengan Perda Nomor 11 tahun 2007,
dijelaskan bahwa ruang lingkup usaha PT. Permodalan
Siak adalah :
 Melakukan penyediaan modal, penyertaan modal, jasa
manajemen, jasa pemasaran, pendampingan dan
kegiatan lainnya untuk pengembangan usaha mikro.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 137


Kondisi Perekonomian

 Pengelolaan dana-dana pengembangan usaha mikro,


kecil, menengah dan koperasi, baik yang berasal dari
pemerintah maupun swasta termasuk kegiatan
pelatihan, penelitian dan sebagainya.
 Kegiatan usaha lainnya guna menunjang pelaksanaan
kegiatan diatas.

Berdasarkan Perda tersebut, sejak berdiri sampai


dengan saat ini PT. Permodalan Siak telah menjalankan
usaha penyediaan modal dalam bentuk penyaluran kredit
dan penyertaan modal ke sejumlah badan usaha. Produk
kredit yang dikeluarkan oleh PT. Permodalan Siak antara
lain : Kredit Perorangan Modal Kerja, Kredit Perorangan
Investasi, Kredit Pertanian, Kredit Candak Kulak, Kredit
Sawit Rakyat, Kredit Masyarakat Miskin, Kredit Koperasi
dan Kredit PNS dan Karyawan BUMD.

C. PD. Sarana Pembangunan Siak (PD. SPS)

Perusahaan Daerah Sarana Pembangunan Siak (PD.


SPS) didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Siak Nomor 07 tahun 2001 (Lembaran Daerah Kabupaten
Siak Nomor 7 Seri D).
Maksud dan Tujuan didirikan PD. SPS yaitu :
 Meningkatkan pendapatan Asli Daerah
 Turut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi
 Memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja

Perusahaan Daerah Sarana Pembangunan Siak


bergerak dibidang usaha yang beragam diantaranya :
industri, jasa, perhotelan, angkutan, agribisnis,
agroindustri, pertambangan dan kehutanan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 138


Kondisi Perekonomian

D. PT. Siak Pertambangan dan Energi (PT. SPE)

PT. SPE didirikan berdasarkan Peraturan Daerah


Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan BUMD PT.
SPE. PT. SPE merupakan perusahaan daerah terkemuka
yang bergerak dibidang Jasa penunjang minyak dan gas
bumi.

E. PT. Siak Prima Nusalima (PT.SPN)

PT. Siak Prima Nusalima didirikan berdasarkan Akte


Notaris Melly Try Yenny Alidin,SH Nomor 14 tanggal
04 Desember 2008 yang disahkan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-66781.AH.01.01
tanggal 10 Maret 2009. PT. Siak Prima Nusalima (PT.SPN)
adalah perusahaan patungan antara Pemerintah
Kabupaten Siak melalui perusahaan BUMD PT. Sarana
Pembangunan Siak, PT. Perkebunan Nusantara-V dan
Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui perusahaannya
PT. Prima Kelola Agribisnis Agroindustri. Tujuan
dibentuknya PT. Siak Prima Nusalima adalah untuk
mengelola kebun kelapa sawit bantuan Pemerintah Daerah
Kabupaten Siak yang dibangun untuk pemberdayaan
ekonomi kerakyatan guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Siak, yang terdiri dari :
 Kebun Siak I : yang dibangun sejak tahun 2003/2004,
meliputi 7 desa dan 2 kecamatan seluas + 3.500 Ha.
 Kebun Siak II : seluas + 5.127 Ha dengan lokasi di 10
blok terpisah di 5 kecamatan. (saat ini sedang dalam
proses untuk serah terima dari PT. Persi).

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 139


Kondisi Perekonomian

F. PT. Kawasan Industri Tanjung Buton (PT.KITB)

PT. KITB dibentuk sebagai pengelola kawasan industri


Tanjung Buton sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Siak
Nomor 7 Tahun 2004 tentang PT. KITB. Kawasan industri
Tanjung Buton memiliki lahan seluas 5.192,292 Ha (sudah
dibebaskan), dimana 600 Ha telah bersertifikat HPL.

Jenis industri yang dikembangkan :


 Industri Perkebunan (Agro Industri)
 Industri Pengolahan Kayu
 Industri Barang Turunan Kertas
 Industri Barang Dari Logam
 Industri Makanan
 Industri Perikanan
 Industri Petrokimia

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 140


Kinerja Pembangunan Daerah

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

7.1 Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan pemerintah yang menurunkan subsidi Bahan Bakar


Minyak (BBM) telah membawa dampak yang cukup besar bagi
perekonomian nasional maupun daerah. Akibatnya inflasi dan suku
bunga melambung tinggi. Sektor-sektor ekonomi juga tidak terlepas
terkena dampaknya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak, baik
langsung maupun tidak langsung saling mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi regional maupun daerah
disekitarnya. Sehingga secara tidak langsung kondisi makro ekonomi
sedikit banyaknya juga mempengaruhi perekonomian Kabupaten Siak.
Pertumbuhan ekonomi diukur dari pergerakan PDRB tanpa migas Atas
Dasar Harga Konstan (ADHK). Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Siak tumbuh rata–rata sebesar 7,24 persen selama 3 (tiga) tahun
terakhir. Pada tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak
mencapai sebesar 6,72% mengalami sedikit perlambatan bila dibanding
tahun 2012 yaitu sebesar 7,54%. Hal ini dikarenakan oleh terjadinya
pertumbuhan yang melambat dari sektor Bangunan dimana
sebelumnya pada tahun 2012 sektor Bangunan tumbuh sebesar
20,17%, kemudian pada tahun 2013 tumbuh melambat sebesar 5,09%.
Jika kita lihat pada Tabel 7.1, sektor Angkutan dan Komunikasi
mempunyai pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 12,21%, kemudian
pada urutan kedua pada sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
tercatat 11,74% dan pada urutan ketiga yaitu sektor Listrik dan Air
Bersih yakni sebesar 8,69%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas
menurut lapangan usaha Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.1.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 141
Kinerja Pembangunan Daerah

Tabel 7.1
Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (%)
Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

Lapangan Usaha 2011 2012 2013


1. Pertanian 5,89 5,9 6,05
2. Pertambangan dan Penggalian 6,95 7,14 6,26
3. Industri Pengolahan 7 7,01 6,19
4. Listrik dan Air Bersih 8,73 8,99 8,69
5. Bangunan 20,23 20,17 5,09
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 11,64 11,52 11,74
7. Angkutan dan Komunikasi 12,17 12,64 12,21
8. Keuangan 7,74 8,41 8,32
9. Jasa-jasa 8,1 8,06 8,31
KABUPATEN SIAK 7,46 7,54 6,72
Sumber: Data Olahan

7.2 Laju Inflasi

Inflasi merupakan indikator yang menunjukkan kenaikan harga


barang dan jasa secara umum yang terjadi di suatu wilayah. Inflasi
dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan
bersangkutan terhadap bulan sebelumnya. Laju inflasi Kabupaten Siak
sangat dipengaruhi oleh inflasi dari kota terdekat dalam hal ini Kota
Pekanbaru dan Kota Dumai. Pada Triwulan III 2014, secara umum
Kota Siak Sri Indrapura mengalami inflasi sebesar 2,06%, atau terjadi
peningkatan IHK dari 105,75 pada bulan Triwulan II 2014 menjadi
107,92 pada Triwulan III 2014. Semua kelompok pengeluaran
mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi pada kelompok bahan
makanan sebesar 5,30 persen dengan andil/share 1,40 persen, diikuti
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,22
persen dengan andil/share 0,44 persen, kelompok kesehatan sebesar
1,73 persen dengan andil/share 0,06 persen, kelompok sandang 0,81
persen dengan andil/share 0,05 persen, dan sebagainya. Inflasi

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 142


Kinerja Pembangunan Daerah
Triwulan III ini jauh lebih tinggi dibanding Triwulan II yang hanya 0,74
persen, antara lain disebabkan oleh momen hari besar keagamaan
(Ramadhan dan Idul Fitri), tahun ajaran baru, kenaikan tarif tenaga
listrik dan bahan bakar rumah tangga.
Perkembangan inflasi Kota Siak Sri Indrapura dari Januari sampai
dengan September 2014 (inflasi kumulatif hingga Triwulan III 2014)
mencapai 3,88 persen, dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 5,92 persen,
diikuti kelompok kesehatan sebesar 5,19 persen, kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 4,70 persen, kelompok
bahan makanan 4,55 persen, kelompok sandang 1,81 persen,
kelompok transpor 1,13 persen da kelompok pendidikan 1,11 persen.
Inflasi Kota Siak Sri Indrapura menurut kelompok pengeluaran dapat
dilihat pada Tabel 7.2.

Tabel 7.2
Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun 2014, Serta Andil
Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran (2013=100)

Inflasi
IHK IHK Inflasi
Kumulatif Andil /
Kelompok Pengeluaran Triwulan Triwulan Triwulan
s/d Tri III Share
II 2014 III 2014 III 2014
2014
UMUM / TOTAL 105,75 107,92 2.06 3.88 3.88
Bahan Makanan 106,13 111,75 5.30 4.55 1.40
Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
105,94 106,17 0.22 4.70 0.05
Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas &
107,61 109,99 2.22 5.92 0.44
Bahan Bakar
Sandang 102,50 103,33 0.81 1.81 0.05
Kesehatan 105,32 107,14 1.73 5.19 0.06
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 102,53 102,62 0.09 1.11 0.01
Transpor, Komunikasi dan Jasa
105,51 105,86 0.33 1.13 0.05
Keuangan
Sumber : Tingkat Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun 2014

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 143


Kinerja Pembangunan Daerah

7.3 Angka Kemiskinan

Angka Kemiskinan dihitung berdasarkan Standar Garis


Kemiskinan. Garis Kemiskinan adalah pengeluaran kebutuhan
minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori per
kapita per hari ditambah kebutuhan minimum non makanan yang
mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.
Persentase jumlah penduduk miskin di Kabupaten Siak selama 3 (tiga)
tahun meskipun naik namun masih di bawah angka kemiskinan
Provinsi Riau dan Nasional. Penduduk miskin adalah penduduk yang
memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis
kemiskinan. Perkembangan kemiskinan di Kabupaten Siak dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.3.

Tabel 7.3
Angka Kemiskinan Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013

No. Uraian 2011 2012 2013


1 Garis Kemiskinan 299.609,00 316.774,00 336.671,00
(Rp)
2 Persentase 5,29 5,17 5,54
Penduduk Miskin
Tahun 2011-2013
(%)
3 Jumlah Penduduk 20,83 21,20 23,21
Miskin (000)
Tahun 2011-2013
(%)
Sumber : BPS Kabupaten Siak, 2014

Untuk menekan lajunya angka kemiskinan di Kabupaten Siak,


Pemerintah Kabupaten Siak telah membentuk Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Siak serta telah
menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2012 tentang
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Siak. Berdasarkan basis
data terpadu yang telah dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2012 sampai dengan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 144


Kinerja Pembangunan Daerah
tahun 2013, jumlah rumah tangga miskin berjumlah 17.300 rumah
tangga (KK) dengan total penduduk miskin sebanyak 73.369 individu.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Siak dalam mengurangi tingkat
kemiskinan telah diupayakan, hal ini sejalan dengan adanya program
MDGs (Millennium Development Goals) dalam menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan. Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Siak dalam rangka menurunkan angka
kemiskinan di Kabupaten Siak melalui beberapa program
penanggulangan kemiskinan diantaranya :
1. Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga: subsidi Raskin,
sembako murah 2 (dua ) kali dalam setahun, rumah layak huni 140
unit per tahun, beasiswa dan bantuan peralatan sekolah keluarga
miskin (pakaian, sepatu dan tas sekolah), bantuan sosial fakir
miskin, yatim piatu dan penyandang cacat serta bantuan rumah
tangga miskin lansia terlantar per bulan Rp.200.000.
2. Program berbasis pemberdayaan masyarakat : pelatihan otomotif,
menjahit, bordir, pengelasan dan manajemen kewirausahaan.
3. Program berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil :
penyediaan permodalan UED-SP dan KUR, penyelenggaraan promosi
produk, peningkatan kemitraan usaha.
4. Program-program lain yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat miskin : bantuan alat dan bibit
pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, bantuan KUBE,
bantuan zakat produktif dan konsumtif dari BAZ serta bantuan CSR.

7.4 Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama


hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola
mortalitas menurut umur. Angka harapan hidup pada suatu umur x
adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang
yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu dalam
situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 145
Kinerja Pembangunan Daerah
Tinggi rendahnya angka harapan hidup menggambarkan tinggi
rendahnya taraf hidup suatu daerah, semakin tinggi angka harapan
hidup suatu daerah maka kondisi kesehatan di daerah tersebut
semakin baik pula. Angka harapan hidup juga dapat digunakan
sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Berdasarkan data
pada Tabel 7.4 dapat dilihat bahwa angka harapan hidup di Kabupaten
Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 angka harapan hidup
Kabupaten Siak sebesar 72,07 tahun atau meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya.

Tabel 7.4
Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013

Angka Harapan Hidup


Tahun
(Tahun)
2011 71,86
2012 72,03
2013 72,07
Rata-rata 71,99
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014

7.5 Angka Melek Huruf (AMH)

Angka Melek Huruf (AMH) menggambarkan kualitas Sumber Daya


Manusia (SDM) yang diukur dari aspek pendidikan. Indikator AMH
diambil dari penduduk dewasa (umur 15 tahun ke atas) yang dapat
membaca dan menulis minimal kata-kata atau kalimat sederhana
aksara tertentu, baik huruf latin atau lainnya. Angka melek huruf
Kabupaten Siak selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir mengalami
peningkatan. Pada tahun 2013 AMH Kabupaten Siak mencapai 98,69%
atau sebesar 1,31% penduduk Kabupaten Siak masih berada dalam
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 146
Kinerja Pembangunan Daerah
kategori tidak melek huruf. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
sumber daya manusia Kabupaten Siak sangat baik jika diukur dari
aspek pendidikan. Perkembangan AMH Kabupaten Siak dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.5.

Tabel 7.5
Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013

Angka Melek Huruf


Tahun
(%)
2011 98,65
2012 98,68
2013 98,69
Rata-rata 98,67
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014

7.6 Angka Rata-rata Lama Sekolah

Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang


dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh
semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Lamanya
bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan
individu. Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan akan membantu
meningkatkan pendapatan individu tersebut. Rata-rata lama
bersekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal manusia suatu
daerah.
Angka rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Siak selama
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir terus mengalami kenaikan. Pada
tahun 2013 lama rata-rata sekolah mencapai 9,16 tahun dibandingkan
tahun 2012 dan 2011 yang tidak mengalami perubahan, tetap pada
angka 9,14 tahun. Artinya rata-rata penduduk di Kabupaten Siak
untuk umur 15 tahun ke atas telah pernah mengenyam pendidikan
formal minimal SMP. Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Siak
untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah yaitu dengan menjalankan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 147
Kinerja Pembangunan Daerah
Program Wajib Belajar 12 tahun sebagaimana telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2014 Tentang Wajib Belajar
12 Tahun. Perkembangan Angka rata-rata lama sekolah penduduk
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 7.6.

Tabel 7.6
Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013

Angka Rata-rata Lama Sekolah


Tahun
(Tahun)
2011 9,14
2012 9,14
2013 9,16
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014

7.7 Pengeluaran Per Kapita

Pengeluaran per kapita menggambarkan tingkat kesejahteraan


penduduk. Perkembangan kesejahteraan penduduk salah satunya
dapat diukur melalui perkembangan tingkat pendapatan. Tingkat
pendapatan penduduk Kabupaten Siak yang didekati dengan ukuran
pengeluaran menunjukkan adanya peningkatan seperti yang
ditunjukkan oleh semakin meningkatnya tingkat pengeluaran per
kapita sebagai proxy pendapatan. Secara umum, selama periode
2011–2013 tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Siak
mengalami peningkatan seperti yang ditunjukkan oleh semakin
meningkatnya tingkat pengeluaran per kapita sebagai proxy
pendapatan. Pada Tabel 7.7 dapat dilihat bahwa pengeluaran per
kapita penduduk Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 dan
tahun 2012. Pada tahun 2013 pengeluaran per kapita penduduk di
Kabupaten Siak untuk sebulan sebesar Rp.652.960,00.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 148


Kinerja Pembangunan Daerah

Tabel 7.7
Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Siak
Tahun 2011 – 2013

Pengeluaran Per Kapita


Tahun
(Ribu Rupiah)
2011 648,16
2012 651,35
2013 652,96
Rata-rata 650,82
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014

7.8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan indeks pencapaian


kemampuan dasar pembangunan manusia yang dibangun melalui
pendekatan tiga dimensi/komponen dasar yaitu meliputi (1) peluang hidup
(longevity), (2) pengetahuan (knowledge) dan (3) standar hidup layak
(decent). Dalam pembangunan suatu daerah, IPM dapat digunakan untuk
mengukur pengaruh kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup. Ada
4(empat) indikator untuk mengukur IPM antara lain, (1) angka harapan
hidup, (2) angka melek huruf, (3) rata-rata lama sekolah, (4) pengeluaran
per kapita disesuaikan.
Berdasarkan Tabel 7.8, IPM Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun
terakhir terus mengalami peningkatan, dimana IPM Kabupaten Siak berada
di atas IPM Provinsi Riau dan Nasional. Pada tahun 2013 IPM kabupaten
siak mencapai 77,44% lebih tinggi jika dibandingkan IPM tahun 2012 yakni
sebesar 77,27%. IPM Kabupaten Siak menempati posisi ketiga untuk
kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Perkembangan IPM Kabupaten Siak dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.8.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 149


Kinerja Pembangunan Daerah

Tabel 7.8
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Siak
Tahun 2011 - 2013

Uraian Satuan 2011 2012 2013


Angka Harapan Hidup (AHH)
Nasional Tahun 69,65 69,87 70,07
Provinsi Riau Tahun 71,55 71,69 71,73
Kabupaten Siak Tahun 71,86 72,03 72,07

Angka Melek Huruf (AMH)


Nasional % 92,99 93,25 94,14
Provinsi Riau % 98,42 98,45 98,48
Kabupaten Siak % 98,65 98,68 98,69
Rata-rata Lama Sekolah
Nasional Tahun 7,94 8,08 8,14
Provinsi Riau Tahun 8,63 8,64 8,78
Kabupaten Siak Tahun 9,14 9,14 9,16

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Nasional % 72,77 73,29 73,81
Provinsi Riau % 76,53 76,9 77,25
Kabupaten Siak % 76,92 77,27 77,44
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014

7.9 Angka Kematian Ibu dan Anak

A. Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator


penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insindentil)
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 penduduk. Salah satu target MDGs adalah menurunkan

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 150


Kinerja Pembangunan Daerah
AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menargetkan AKI pada tahun
2013 kurang dari 120 per 100.000 kelahiran. Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyatakan bahwa AKI
Indonesia tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Hasil SDKI tahun 2012 ternyata AKI di Indonesia meningkat
menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu yang dilaporkan pada tahun 2013 di
Kabupaten Siak sebanyak 8 (delapan) orang dari 9.553 kelahiran
hidup. Berdasarkan laporan tersebut dapat dihitung angka
kematian ibu tahun 2013 sebesar 84 per 100.000 kelahiran hidup.
AKI tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan AKI
tahun 2012 yang mencapai 127 per 100.000 kelahiran hidup
dengan jumlah kematian ibu yang dilaporkan sebanyak 11 orang
dari 8.633 kelahiran hidup. Berdasarkan waktu kematian ibu,
diketahui bahwa 4 (empat) orang ibu meninggal pada masa
kehamilan, 1 (satu) orang pada saat persaliann dan 3 (tiga) orang
pada masa nifas. Berdasarkan usia diketahui bahwa 1 (satu) orang
berusia kurang dari 20 tahun, 5 (lima) orang berusia 20-34 tahun
dan 1 (satu) orang berusia lebih dari 35 tahun. Perkembangan AKI
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada Tabel 7.9.

Tabel 7.9
Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

Angka Kematian Ibu (AKI)


Tahun
(Jiwa)
2011 96
2012 127
2013 84
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 151


Kinerja Pembangunan Daerah
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa AKI di Kabupaten
Siak pada tahun 2013 menunjukkan penurunan jika dibandingkan
tahun 2012 dan berada di bawah AKI Provinsi Riau yang mencapai
281 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) dan AKI Nasional
yang mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Target AKI Kabupaten Siak tahun 2013 kurang dari 120 per
100.000 kelahiran hidup sudah tercapai.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka
kematian ibu adalah peningkatan kompetensi petugas kesehatan
khususnya bidan melalui Workshop Kajian Standar Kinerja
Pelayanan Bidan. Sebanyak 146 orang bidan di Kabupaten Siak
sudah mengikuti workshop tersebut. Melalui dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) juga dilaksanakan beberapa kegiatan
antara lain :
 Deteksi Dini dan Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil Kurang Energi
Kalori (KEK)
 Kelas Ibu Hamil
 Pelacakan Kasus Ibu Hamil
 Otopsi Verbal
 Pendampingan P4K
 Posyandu (Pemeriksaan Kehamilan, Imunisasi, Pemberian tablet
Fe, Konsultasi Kehamilan dan Persalinan, dan lain sebagainya)
 Kemitraan Bidan dan Dukun dalam menolong persalinan
 Sweeping Ibu Hamil yang tidak terdata

B. Angka Kematian Anak

Angka kematian anak terbagi 2 (dua), yaitu Angka Kematian


Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBA).

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 152


Kinerja Pembangunan Daerah

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefenisikan sebagai


banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu)
tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup. Salah satu
target MDGs adalah menurunkan angka kematian bayi menjadi
23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dinas Kesehatan
Kabupaten Siak menargetkan AKB Tahun 2013 kurang dari
7 (tujuh) per 1.000 kelahiran hidup.
Jumlah bayi yang meninggal yang dilaporkan tahun 2013
sebanyak 50 orang dari 9.553 kelahiran hidup. Berdasarkan
laporan tersebut dapat dihitung angka kematian bayi sebesar
5 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini menglami penurunan
dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 6 per 1.000 kelahiran
hidup dengan jumlah bayi meninggal yang dilaporkan sebanyak
56 orang dari 8.633 kelahiran hidup. Target AKB tahun 2013
kurang dari 7 per 1.000 kelahiran hidup sudah tercapai.
Perkembangan angka kematian bayi yang dilaporkan per 1.000
kelahiran hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.10.

Tabel 7.10
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) yang Dilaporkan Per 1.000
Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

Angka Kematian Bayi


Tahun
(Jiwa)
2011 8
2012 6
2013 5
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 153


Kinerja Pembangunan Daerah
Dari tabel di atas terlihat bahwa AKB di Kabupaten Siak
selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan. AKB di
Kabupaten Siak jauh lebih rendah dibandingkan dengan AKB di
Provinsi Riau yang mencapai 24 per 1.000 kelahiran hidup
(SDKI, 2012) dan AKB Nasional yang mencapai 32 per 1.000
kelahiran hidup (SDKI, 2012). Beberapa upaya yang dilakukan
terkait penurunan AKB tersebut melalui dana APBD Kabupaten
Siak Tahun Anggaran 2013 adalah Pelatihan Peningkatan
Kapasitas Dokter di Puskesmas dalam Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Madu (MTBM).
Sebanyak 15 orang Dokter Puskesmas selama 5 (lima) hari telah
mengikuti pelatihan tersebut. Di samping itu juga dilaksanakan
penelusuran sebab kematian bayi oleh Tim dari Kabupaten Siak
untuk mengevaluasi faktor penyebab terjadinya kematian pada
bayi. Melalui dana BOK Tahun Anggaran 2013 juga dilaksanakan
beberapa kegiatan untuk menurunkan angka kematian bayi,
antara lain : Kunjungan Neonatus, Pemantauan Neonatus Resiko
Tinggi, Deteksi Dini Bayi Resiko Tinggi, Pemantauan Bayi Resiko
Tinggi, Imunisasi dan Sweeping Bayi yang tidak terdata.

2. Angka Kematian Balita (AKBA)

Angka Kematian Balita (AKBA) adalah jumlah kematian per


1.000 kelahiran hidup pada anak sebelum berusia 5 (lima) tahun.
Salh satu target MDGs adalah menurunkan angka kematian
balita menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menargetkan AKBA tahun 2013
kurang dari 9 per 1.000 kelahiran hidup.
Jumlah balita meninggla yang dilaporkan pada tahun 2013
sebanyak 56 orang atau 6 per 1.000 kelahiran hidup dengan
jumlah kelahiran sebanyak 9.553 orang, sedangkan pada tahun
2012 jumlah balita meninggal sebanyak 63 orang atau 7 per
1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak
8.633 orang. Terjadi penurunan jumlah balita yang meninggal
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 154
Kinerja Pembangunan Daerah
pada tahun 2013 ini jika dibandingkan dengan tahun 2012.
Target MDGs tahun 2015 AKBA ≤ 32 sudah tercapai. Di samping
itu juga dilaksanakan penelusuran sebab kematian balita oleh
Tim dari Kabupaten Siak untuk mengevaluasi faktor penyebab
terjadinya kematian pada balita. Perkembangan angka kematian
balita yang dilaporkan per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten
Siak Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada
Tabel 7.11.

Tabel 7.11
Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) yang Dilaporkan
Per 1.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013

Angka Kematian Balita


Tahun
(Jiwa)
2011 9
2012 7
2013 6
Rata-rata 7,33
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013

Dari tabel di atas terlihat bahwa AKBA di Kabupaten Siak


selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan. AKB di
Kabupaten Siak jauh lebih rendah dibandingkan dengan AKBA di
Provinsi Riau yang mencapai 28 per 1.000 kelahiran hidup
(SDKI, 2012) dan AKBA Nasional yang mencapai 40 per 1.000
kelahiran hidup (SDKI, 2012).

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 155


Prestasi Dan Penghargaan

PRESTASI DAN PENGHARGAAN

Selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, Pemerintah


Kabupaten Siak telah memperoleh berbagai macam prestasi dan
penghargaan baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau dan
pihak lain atas keberhasilan capaian pembangunan dalam berbagai sektor.
Adapun prestasi dan penghargaan yang diraih dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
 Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian melalui Program
Peningkatan Beras Nasional (P2BN) yang diberikan oleh Bapak Presiden
Republik Indonesia melalui Menteri Pertanian Republik Indonesia
tanggal 19 Agustus 2011.
 Juara I Tingkat Nasional Kelompok Tani Sawit Karya Sakti Desa
Sialang Sakti Kecamatan Dayun yang diberikan oleh Presiden RI
Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono di Istana Negara Jakarta tanggal
06 Desember 2011.
 Penghargaan Bina Keluarga Balita (BKB) yang diberikan olen Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, tanggal
20 Desember 2011.
 Penghargaan sebagai Kota terbersih se-Provinsi Riau yang diberikan
oleh Bapak Gubernur Riau, tanggal 21 Desember 2011.
 Juara I Pelaksanaan Terbaik Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan
Tingkat Provinsi Riau Tahun 2011.
 Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-
turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun
anggaran 2011 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI.
 Penghargaan atas keberhasilan program PATEN yang diberikan oleh
Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI melalui Direktorat Jenderal
Pemerintah Umum (PUM) Tanggal 28 Februari 2012.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 156


Prestasi Dan Penghargaan

 Penghargaan K3 pada peringatan Bulan Bhakti K3 dari Menteri Tenaga


Kerja dan Transmigrasi RI pada tanggal 26 April 2012.
 Piagam Adipura Kebersihan Kota Siak Sri Indrapura yang diberikan
oleh Bapak Menteri Negara Lingkungan Hidup pada tanggal 05 Juni
2012.
 Juara I Desa Seminai Kecamatan Kerinci Kanan pada Lomba Desa
Tingkat Provinsi Riau Tahun 2012, dan Sepuluh Besar Lomba Desa
Tingkat Nasional Tahun 2012 Tanggal 20 Juni 2012.
 Penghargaan atas komitmen dan keberhasilan dalam penyelenggaraan
pelayanan penerapan e-KTP yang diberikan oleh Bapak Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia pada tanggal 22 Juni 2012.
 Penghargaan Kecamatan Siak sebagai Kecamatan terbaik pertama di
Propinsi Riau atas keberhasilan tata kelola sistem pemerintahan yang
baik. Diberikan oleh Bapak Gubernur Riau di Pekanbaru Tanggal
09 Agustus 2012.
 Penghargaan atas penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD), dengan capaian Stándar tertinggi dalam
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah dengan Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Menteri Keuangan RI yang diserahkan oleh
Wakil Presiden RI Dr.H.Boediono bersama 67 Kepala Daerah Provinsi,
Kabupaten dan Kota tanggal 11 September 2012 di Jakarta.
 Penghargaan Riau Invesment Award 2012 untuk kategori Percepatan
Infrastruktur Investasi 2012, Tanggal 05 Desember 2012 di Pekanbaru.
 Juara Harapan I Lomba Lokasi PNPM Terbaik Tingkat Provinsi Riau
Tanggal 25 Oktober 2012.
 Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-
turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun
anggaran 2012 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI.
 Juara III Perlombaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) Tingkat Nasional tahun 2012.
 Penghargaan atas Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2012,
KUD. Karya Tani Desa seminai Kecamatan Kerinci Kanan yang
diberikan oleh Wakil Presiden RI Dr. H. Boediono.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 157


Prestasi Dan Penghargaan

 Juara I tingkat Propinsi tahun 2012 tingkat SD (SD 001 Lubuk Dalam)
Duta Sanitasi Berbasis Masyarakat. Mewakili Provinsi Riau pada
tingkat Nasional.
 Tepat waktu penyampaian Laporan Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) tahun 2012 yang diserahkan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia.
 Juara II Desa Dayun Kecamatan Dayun pada Lomba Ekonomi Desa–
Simpan Pinjam Tingkat Provinsi Riau Tanggal 15 Maret 2013.
 Penghargaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap PBB tahun 2012
Kabupaten Siak yang melampaui target pada tanggal 21 Maret 2013 di
Pekanbaru.
 Penghargaan Anugerah Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
peringatan Bulan Bhakti K3 dari Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI pada tanggal 30 April 2013 di Jakarta.
 Juara II Desa Seminai Kecamatan Kerinci Kanan pada Lomba Bulan
Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Riau Tanggal 27
Mei 2013, yang diserahkan oleh Bapak Gubernur Riau di Pekanbaru.
 Perolehan Piala Adipura atas Keberhasilan Kota Kecil Terbersih Tingkat
Nasional yang di Serahkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia
pada tanggal 10 Juni 2013 di Jakarta.
 Juara I KB Lestari 10 Tahun Tingkat Provinsi Riau Tahun 2013.
Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru.
 Juara II Keluarga Harmonis Tingkat Provinsi Riau pada peringatan Hari
Keluarga Nasional ke 20 Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru.
 Juara II Lomba Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera tingkat Provinsi Riau Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru.
 Juara III Kader Bina Keluarga Balita tingkat Provinsi Riau diserahkan
Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru.
 Juara II Pusat Informasi Konseling Remaja tingkat Provinsi Riau
Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru.
 Juara II PKK KB KES tingkat Provinsi Riau diserahkan oleh Ketua Tim
Penggerak PKK Provinsi Riau Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 158


Prestasi Dan Penghargaan

 Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Koperasi dan


UMKM RI pada Puncak Peringatan Hari Koperasi ke 66 pada Tanggal
12 Juli 2013 di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
 Penghargaan Kota Layak Anak dengan Kategori Pratama yang
diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Republik Indonesia, Linda Gumelar pada tanggal 23 Juli 2013 di
Jakarta.
 Penghargaan kepada Kecamatan Siak sebagai Kecamatan Percontohan
Pelaksanaan PATEN di Provinsi Riau tahun 2013 pada tanggal
21 Agustus 2013 di Pekanbaru.
 Penghargaan kepada Kecamatan Tualang sebagai Kecamatan Terbaik
dalam Penyelenggaraan Kinerja di Provinsi Riau tahun 2013 pada
tanggal 21 Agustus 2013 di Pekanbaru.
 Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha kategori kota kecil tertib lalu
lintas dari Kementerian Perhubungan RI 2013 tanggal 03 Oktober 2013
di Surabaya
 Juara I tingkat Propinsi Riau tahun 2013 lomba desa Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat Desa Banjar Seminai Kecamatan Dayun.
 Juara II Dokter teladan tingkat propinsi Riau tahun 2013.
 Juara II desa PHBS tingkat Propinsi Riau tahun 2013
 Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian
Perhubungan RI kategori kota kecil tertib lalu lintas tahun 2013.
 Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-
turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun
anggaran 2013 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI.

Prestasi dan penghargaan di atas yang telah diraih, tidak terlepas dari
peran berbagai pihak/pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten
Siak baik Pemerintah Daerah, DPRD, dunia usaha dan masyarakat
Kabupaten Siak.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 159


Kesimpulan

KESIMPULAN

Tujuan penyusunan Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013


adalah untuk menyajikan data dan informasi terkini, valid dan akurat
tentang gambaran umum dan hasil pembangunan Kabupaten Siak dari
berbagai sektor terhitung dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
Pembangunan Kabupaten Siak jika mengacu pada RPJMD Kabupaten
Siak Tahun 2011-2016, saat ini telah berjalan 3 (tiga) tahun. Tentunya
banyak sekali hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai oleh Pemerintah
Kabupaten Siak dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang pada akhirnya dapat mewujudkan masyarakat Kabupaten Siak yang
sehat, cerdas dan sejahtera sebagaimana yang menjadi visi jangka
menengah Kabupaten Siak. Dalam mewujudkan visi Kabupaten Siak yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan
Sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya
Melayu serta sebagai kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi
Riau Tahun 2016”, Pemerintah Kabupaten Siak telah menetapkan 6 (enam)
prioritas pembangunan antara lain :
1. Peningkatan status kesehatan masyarakat
2. Peningkatan status kecerdasan masyarakat
3. Pengembangan perekonomian daerah dan peningkatan ekonomi
kerakyatan
4. Pengembangan pariwisata dan kebudayaan
5. Pembangunan infrastruktur dasar daerah
6. Reformasi birokrasi dan inisiasi pelayanan publik

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 160


Kesimpulan

Prioritas-prioritas pembangunan tersebut diwujudkan melalui berbagai


kebijakan-kebijakan pembangunan dengan melaksanakan berbagai program
dan kegiatan prioritas yang menjadi tanggung jawab SKPD terkait
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak. Dengan terlaksananya program
dan kegiatan, tentunya hasil pembangunan yang menjadi prioritas tadi
dapat tercapai sesuai yang direncanakan baik pada dokumen RPJMD
Kabupaten Siak tahun 2011-2016 maupun Rencana Strategi (Renstra)
SKPD sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap
masyarakat. Berbagai capaian hasil pembangunan tentunya tidak hanya
peran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Siak namun juga didukung oleh
berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau, DPRD
Kabupaten Siak, swasta dan masyarakat. Adapun capaian hasil
pembangunan yang telah dicapai selama kurun waktu 2011 sampai dengan
2013 antara lain :
1. Peningkatan status kesehatan masyarakat ditandai dengan
meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Siak dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2013 dimana pada tahun 2013 angka
harapan hidup Kabupaten Siak sebesar 72,07 tahun atau meningkat
sebesar 0,21 tahun dari tahun 2011 yaitu sebesar 71,86 tahun.
2. Peningkatan status kecerdasan masyarakat ditandai dengan
meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Pada tahun 2013 angka
melek huruf Kabupaten Siak mencapai 98,69% atau meningkat sebesar
0,04% jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 98,65% dan
rata-rata lama sekolah mencapai 9,16 tahun atau meningkat
0,02 tahun jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar
9,14 tahun.
3. Pengembangan perekonomian daerah dan peningkatan ekonomi
kerakyatan ditandai dengan angka pertumbuhan ekonomi, angka
kemiskinan dan pendapatan per kapita. Pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Siak tumbuh rata–rata sebesar 7,24 persen selama 3 (tiga)
tahun terakhir. Pada tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Siak mencapai sebesar 6,72% mengalami sedikit perlambatan bila
dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 7,54%. Persentase jumlah
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 161
Kesimpulan

penduduk miskin di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun meskipun


naik namun masih di bawah angka kemiskinan Provinsi Riau dan
Nasional. Pada tahun 2013 Persentase jumlah penduduk miskin
sebesar 5,54%. Adapun pendapatan regional per kapita penduduk
Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku dan pendapatan regional per
kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 selama 3 (tiga) tahun
terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 pendapatan
regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku
sebesar 76,43 juta rupiah atau meningkat sebesar 15,62 juta rupiah
jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya 60,81 juta rupiah.
Sedangkan pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Siak
atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2013 sebesar
10,33 juta rupiah atau meningkat sebesar 0,73 juta rupiah jika
dibandingkan tahun 2011 yang hanya 9,60 juta rupiah.
4. Pengembangan pariwisata dan kebudayaan ditandai dengan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata yang ada di Kabupaten
Siak. Adapun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Istana Siak baik
domestik maupun mancanegara berjumlah 45.976 wisatawan.
5. Pembangunan infrastruktur dasar daerah ditandai dengan
meningkatnya kondisi infrastruktur jalan dan ketersediaan listrik di
Kabupaten Siak dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN. Pada tahun
2013, panjang jalan Kabupaten Siak menurut jenis permukaan jalan
dari total panjang jalan yaitu sepanjang 2.880,19 km, terdapat jalan
aspal dengan panjang 839,97 km dengan kondisi baik sepanjang
570,84 km atau 19,82%, jalan kerikil dengan panjang 923,75 km
dengan kondisi baik sepanjang 175,05 km atau 6,08%, jalan tanah
dengan panjang 799,47 km dengan kondisi baik sepanjang 83,69 km
atau 2,91%, dan jalan beton dengan panjang 317,01 km dengan
kondisi baik 130,54 km atau 4,53%. Adapun ketersediaan listrik di
Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan.
Pada tahun 2013 dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN telah
mencapai 41,74% atau meningkat sebesar 7,81% jika dibandingkan
pada tahun 2011 yaitu 33,93%.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 162


Kesimpulan

6. Reformasi birokrasi dan inisiasi pelayanan publik ditandai dengan


capaian opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Siak, dimana untuk
LKPD tahun 2011, 2012 dan 2013 Pemerintah Kabupaten Siak
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut
dari BPK.

Demikian beberapa capain hasil pembangunan sesuai prioritas


Pemerintah Kabupaten Siak. Untuk ketersediaan data dan informasi
pembangunan per sektor secara lengkap telah tersajikan dalam buku profil
ini. Akhir kata kiranya Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ini
dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) baik
oleh penyelenggara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat luas.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 163


SEKILAS
INFO
KECAMATAN
Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Minas
Camat : Drs. Afrizal
Sekcam : Said Irwan, SE

Kecamatan Minas dimekarkan menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu


Kecamatan Minas dan Kecamatan Sungai Mandau berdasarkan pada
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001. Kecamatan Minas yang pusat
pemerintahannya berada di Desa Minas Timur memiliki luas wilayah
sebesar 770 km2 dengan jarak ±100 km dari pusat pemerintahan
Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan
Minas memiliki 5 (lima) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk
sebesar 36,45 jiwa/km2. Adapun jumlah penduduk Kecamatan Minas
berjumlah 28.070 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 14.308 jiwa dan
perempuan 13.762 jiwa.

Kecamatan Minas berbatasan dengan :


 Utara : Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Kandis
 Selatan : Kota Pekanbaru
 Barat : Kecamatan Kandis, Kabupaten Kampar
 Timur : Kecamatan Tualang, Kecamatan Koto Gasib,
Kecamatan Sungai Mandau
Kecamatan Minas sangat diuntungkan dari segi strateegis, merupakan
jalur ramai kota penghubung antara Pekanbaru dengan Dumai. Dengan
topografi yang berbukit dan berlembah ternyata dibawah tanah wilayah
Kecamatan Minas memiliki cadangan minyak mentah yang cukup besar
dan hingga saat ini masih berproduksi.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 164


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Kandis
Camat : Indra Atmaja, S.Sos, M.Si
Sekcam : Turyono, S.Sos

Kecamatan Kandis merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Minas


pada akhir tahun 2002. Kecamatan Kandis yang pusat pemerintahannya
berada di Kelurahan Telaga Sam Sam memiliki 104.645 ha dengan jarak
±145 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan d apat
ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Kandis memiliki 10 (sepuluh)
desa/kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 58.746 jiwa yang
terdiri dari laki-laki berjumlah 30.617 jiwa dan perempuan berjumlah
28.129 jiwa.

Kecamatan Kandis berbatasan dengan :


 Utara : Kabupaten Bengkalis
 Selatan : Kabupaten Kampar
 Barat : Kabupaten Rokan Hulu
 Timur : Kecamatan Minas, Kecamatan Sungai Mandau

Dengan topografi yang berbukit dan berlembah Kecamatan Kandis


merupakan daerah lintas Sumatera yang ramai dilalui kendaraan. Selain
itu di daerah ini juga banyak terdapat perkebunan kelapa sawit yang
dikelola oleh swasta.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 165


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Siak
Camat : Dra. Hj. Rahmawita Q.
Sekcam : OK.M. Rendra DP, S.STP

Pemerintah Kecamatan Siak sebelumnya merupakan bagian dari


Kabupaten Bengkalis kemudian terpisah menjadi wilayah kecamatan di
Kabupaten Siak berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999. Kecamatan Siak yang
pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Kampung Dalam. Kecamatan
Siak juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Siak dengan luas
daerah sebesar 398,38 km2. Kecamatan Siak memiliki 8 (delapan)
desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 0,25 jiwa/Km2.
Jumlah penduduk Kecamatan Siak berjumlah 22.725 jiwa yang terdiri dari
laki-laki 11.573 jiwa dan perempuan 11.152 jiwa.

Kecamatan Siak berbatasan dengan lima kecamatan :


 Utara : Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Bunga Raya
 Selatan : Kecamatan Mempura
 Barat : Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Mempura
 Timur : Kecamatan Sungai Apit

Hampir seluruh desa di Kecamatan Siak berada di daerah aliran Sungai


Siak sehingga keseharian penduduk wilayah ini banyak pula yang
menggantungkan kehidupan mereka dengan memanfaatkan keberadaan
Sungai Siak. Kecamatan Siak merupakan kota peninggalan dari Kerajaan
Siak yang padanya terdapat Istana Siak dan pusat pemerintahan kerajaan
pada waktu itu. Pada tahun 1999 bersamaan dengan terbentuknya
kabupaten Siak, Kota Siak Sri Indrapura menjadi Ibukota Kabupaten Siak.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 166


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Sungai Apit


Camat : Djoko E, S. Sos.Msi
Sekcam : Suparni, S.Sos

Kecamatan Sungai Apit yang sebelumnya merupakan bagian dari


Kabupaten Bengkalis terpisah menjadi wilayah kecamatan di Kabupaten
Siak berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999. Kecamatan Sungai Apit sudah
ada sebelum terbentuknya Kabupaten Siak. Kecamatan Sungai Apit yang
pusat pemerintahnnya berada di Kelurahan Sungai Apit dengan jarak
±60 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak memiliki luas wilayah
sebesar 219.995 ha yang dapat ditempuh melalui jalan darat maupun
sungai. Kecamatan Sungai Apit memiliki 1 (satu) kelurahan dan 14 desa
dengan kepadatan penduduk sebesar 0,12 jiwa/km2. Jumlah penduduk
Kecamatan Sungai Apit berjumlah 27.688 jiwa yang terdiri dari laki-laki
berjumlah 13.906 jiwa dan perempuan berjumlah 13.782 jiwa.

Kecamatan Sungai Apit berbatasan dengan :


 Utara : Kabupaten Bengkalis
 Selatan : Kabupaten Pelalawan
 Barat : Kecamatan Siak, Kecamatan Bunga Raya
 Timur : Kabupaten Bengkalis

Sebagai kecamatan yang terletak di muara Sungai Siak dan di tepian


Selat Panjang, Sungai Apit merupakan jalur ramai penghubung antara
Bengkalis Pekanbaru dan Batam serta menjadi tempat persinggahan
kapal-kapal dari atau ke Selat Melaka. Daerah ini juga merupakan
sentra pengembangan tanaman pangan seperti padi, sayur mayur, dan
buah-buahan.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 167


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Sei Mandau


Camat : IRWAN K, S.sos, MM
Sekcam : T. MUCHTAR,
S.sos, M.SII

Kecamatan Sungai Mandau merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan


Minas berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001.
Kecamatan Sungai Mandau yang pusat pemerintahannya berada di
Desa Muara Kelantan memiliki luas wilayah 1.704,92 km2 dengan jarak
±80 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh
melalui jalan darat dan sungai. Kecamatan Sungai Mandau memiliki
9 (sembilan) desa dengan kepadatan penduduk sebesar 3,89 jiwa/km2.
Adapun jumlah penduduknya berjumlah 6.628 jiwa dengan jumlah
laki-laki sebanyak 3.426 jiwa dan perempuan sebanyak 3.202 jiwa.

Kecamatan Sungai Mandau berbatasan dengan :


 Utara : Kabupaten Bengkalis
 Selatan : Kecamatan Siak, Kecamatan Koto Gasib,
Kecamatan Minas
 Barat : Kecamatan Minas, Kecamatan Kandis
 Timur : Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Bengkalis

Kecamatan Sungai Mandau secara umum berada pada daerah aliran


Sungai Mandau dengan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran
rendah dengan rawa-rawa, umumnya hubungan transportasi antar
daerah melalui jalan sungai sehingga perkembangan ekonomi berjalan
lambat akibat sulit dan mahalnya transportasi.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 168


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Kerinci
Kanan
Camat : Zainal Abidin, S.STP
Sekcam : Hendra Adi N, S.STP,
M.Si

Kecamatan Kerinci Kanan merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan


Siak berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001. Pusat
pemerintahan Kecamatan Kerinci Kanan berada di Desa Kerinci Kanan
dengan luas wilayah sebesar 306,30 km2 yang jaraknya ±80 km dari pusat
pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalur darat.
Kecamatan Kerinci Kanan memiliki 12 desa dengan kepadatan penduduk
sebesar 78,20 jiwa/km2. Adapun jumlah penduduknya berjumlah 23.952
jiwa yang terdiri dari laki-laki dengan jumlah 12.409 jiwa dan perempuan
berjumlah 11.543 jiwa.

Kecamatan Kerinci Kanan berbatasan dengan :


Utara : Kecamatan Tualang, Kecamatan Lubuk Dalam,
Kecamatan Dayun
Selatan : Kabupaten Pelalawan
Barat : Pekanbaru
Timur : Kabupaten Pelalawan

Kecamatan Kerinci Kanan secara umum berada pada daerah perbukitan


dengan mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa
sawit, sebagian wilayah kecamatan ini juga dilalui jalan lintas timur
Sumatera yang selalu ramai.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 169


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Lubuk Dalam


Camat : Adyta Chitra Smara,
S.STP
Sekcam : Turyono S.Sos., M.Si.

Kecamatan Lubuk Dalam merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan


Kerinci Kanan. Kecamatan Lubuk Dalam dengan pusat pemerintahannya
berada di Desa Lubuk Dalam memiliki luas daerah sebesar 229,93 km2
yang jaraknya ±50 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat
ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Lubuk Dalam memiliki 7 (tujuh)
desa dengan kepadatan penduduk sebesar 83,53 jiwa/km2. Jumlah
penduduknya berjumlah 20.359 jiwa yang terdiri dari laki-laki dengan
jumlah 10.378 jiwa dan perempuan berjumlah 9.981 jiwa.

Kecamatan Lubuk Dalam berbatasan dengan :


 Utara : Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Dayun
 Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan
 Barat : Kecamatan Tualang
 Timur : Kecamatan Dayun

Secara garis besar wilayah Kecamatan Lubuk Dalam terdapat banyak


lahan perkebunan yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit yang
sebagian besar dimiliki oleh Perusahaan swasta dan masyarakat sekitar.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 170


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Tualang
Camat : Zulkifli, S.Sos
Sekcam : Zalik Efendi, S.Sos

Kecamatan Tualang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak


berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001. Kecamatan
Tualang yang pusat pemerintahannya berada di Desa Perawang Barat
memiliki luas wilayah sebesar 382,97 km2 dengan jarak 49 km dari pusat
pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui darat
maupun sungai. Kecamatan Tualang memiliki 9 (sembilan) desa/kelurahan
dengan kepadatan penduduk sebesar 283,51 jiwa/km2. Kecamatan
Tualang merupakan kecamatan yang terbanyak jumlah penduduknya di
wilayah Kabupaten Siak dengan jumlah 108.575 jiwa yang terdiri dari laki-
laki berjumlah 56.734 jiwa dan perempuan berjumlah 51.841 jiwa.

Kecamatan Tualang berbatasan dengan :


 Utara : Kecamatan Minas
 Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan
 Barat : Kecamatan Minas, Kota Pekanbaru
 Timur : Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Lubuk Dalam

Kecamatan Tualang secara umum berada pada daerah dataran dengan


mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa sawit
dan karet serta kecamatan ini merupakan salah satu sentra industri di
Kabupaten Siak.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 171


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Koto Gasib


Camat : Arlisman, S.Sos
Sekcam : Ari Darmawan

Kecamatan Koto Gasib merupakan pemekaran dari Kecamatan Tualang.


Kecamatan Koto Gasib yang pusat pemerintahannya berada di Desa
Pangkalan Pisang memiliki luas daerah 703,7 km2 dengan jarak ±45 km
dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui
jalan darat maupun sungai. Kecamatan Koto Gasib memiliki
11 desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 28,97 jiwa/km2.
Jumlah penduduk Kecamatan Koto Gasib berjumlah 20.359 jiwa yang
terdiri dari laki-laki berjumlah 10.378 jiwa dan perempuan berjumlah
9.981 jiwa.

Kecamatan Koto Gasib berbatasan dengan :


 Utara : Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Siak,
 Selatan : Kecamatan Lubuk Dalam
 Barat : Kecamatan Tualang
 Timur : Kecamatan Dayun, Kecamatan Mempura

Kecamatan Koto Gasib secara umum berada pada daerah dataran dengan
mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan
karet selain itu kecamatan ini terdapat pelabuhan yang melakukan
kegiatan ekspor impor sehingga dapat menggerakkan perekonomian
masyarakat sekitarnya.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 172


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Dayun
Camat : Drs. Marwoto
Sekcam : Hendy Derhavin,
SE, MM

Kecamatan Dayun merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak


yang dilaksanakan pada tahun 2001 berdasarkan pada Perda Nomor 13
Tahun 2001 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak.
Kecamatan Dayun yang pusat pemerintahannya berada di Desa Dayun
memiliki luas daerah sebesar 1.373,52 Km2 dengan jarak ±21 km dari
pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalan
darat. Kecamatan Dayun memiliki 11 desa dengan kepadatan penduduk
sebesar 20,45 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kecamatan Dayun
berjumlah 28.083 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 14.710 jiwa
dan perempuan berjumlah 13.373 jiwa.

Kecamatan Dayun berbatasan dengan lima kecamatan :


 Utara : Kecamatan Mempura
 Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Pelalawan
 Barat : Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto Gasib,
Kecamatan Kerinci Kanan
 Timur : Kecamatan Sungai Apit

Desa-desa di sekitarnya berasal dari Unit Pemukiman Transmigrasi


(UPT) dari PTPN V yang mengembangkan komoditas kelapa sawit.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 173


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Bunga Raya


Camat : Dicky Syofian, S.STP
Sekcam : Indra Maryanto, S.Kom

Kecamatan Bunga Raya merupakan pemekaran dari Kecamatan Sungai


Apit berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 13 Tahun
2001. Pusat pemerintahan Kecamatan Bunga Raya berada di Desa Bunga
Raya memiliki jarak ±20 km dari pusat pemerintah Kabupaten Siak yang
dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Bunga Raya memiliki luas
daerah sebesar 195,49 km2. Kecamatan Bunga Raya memiliki 10 (sepuluh)
desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 1,15 jiwa/km2.
Jumlah penduduk Kecamatan Bunga Raya berjumlah 22.454 jiwa yang
terdiri dari laki-laki 11.867 jiwa dan perempuan 10.587 jiwa.

Kecamatan Bunga Raya berbatasan dengan :


 Utara : Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Bengkalis
 Selatan : Kecamatan Siak
 Barat : Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Siak
 Timur : Kecamatan Sungai Apit

Penduduk Kecamatan Bunga Raya pada umumnya adalah para


transmigran yang terbiasa dengan pengolahan pertanian teknis. Daerah
Bunga Raya merupakan kawasan pertanian, pengembangan tanaman
pangan dan holtikultura. Daerah ini merupakan penghasil padi. Di
samping itu juga terdapat ternak atau potensi hewan peliharaan
masyarakat, seperti sapi, kambing, dan unggas khususnya ayam
pedaging.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 174


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Mempura
Camat : Hendy Derhavin,
SE, MM
Sekcam : Sri Rahayu Fitri,
S.STP

Kecamatan Mempura merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak


berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2006. Kecamatan
Mempura yang pusat pemerintahannya berada di Benteng Hilir memiliki
luas wilayah sebesar 1.113,38 km2. Kecamatan Mempura memiliki 8
(delapan) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 11,3
jiwa/km2. Jumlah penduduk Kecamatan Mempura yaitu sebanyak 12.576
jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 6.233 jiwa dan perempuan
berjumlah 6.341 jiwa.

Kecamatan Mempura berbatasan dengan :


 Utara : Kecamatan Siak
 Selatan : Kecamatan Dayun, Kecamatan Bunga Raya
 Barat : Kecamatan Siak, Kecamatan Dayun
 Timur : Kecamatan Bunga Raya

Hampir seluruh desa di Kecamatan Mempura berada di daerah aliran


sungai yaitu Sungai Mempura, sehingga dengan demikian sebagian besar
wilayahnya merupakan dataran rendah. Demikian pula dengan
keseharian penduduk wilayah ini banyak pula yang menggantungkan
kehidupan mereka dengan memanfaatkan keberadaan Sungai Mempura.
Wilayah Kecamatan Mempura terdiri dari dataran rendah dan berbukit-
bukit dengan struktur tanah pada umumnya terdiri dari tanah podsolik
merah kuning dari batuan dan aluvial serta tanah organosol dan gley
humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 175


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Sabak Auh


Camat : Wan Saiful Effendi,
AP, MSi
Sekcam : M. Hasanal Lutfi, S.STP

Kecamatan Sabak Auh merupakan pemekaran dari Kecamatan Sungai Apit


berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2007. Kecamatan
Sabak Auh yang beribukota di Kelurahan Bandar Sungai berjarak 47 km
dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dengan luas wilayah sebesar
105,1 km2. Kecamatan Sabak Auh memiliki 8 (delapan) desa/kelurahan
dengan kepadatan penduduk 104,88 jiwa/km2. Jumlah penduduk
Kecamatan Sabak Auh berjumlah 11.023 jiwa yang terdiri dari laki-laki
berjumlah 5.626 jiwa dan perempuan berjumlah 5.397 jiwa.

Kecamatan Sabak Auh berbatasan dengan :


 Utara : Kabupaten Bengkalis
 Selatan : Kecamatan Sungai Apit
 Barat : Kecamatan Bunga Raya
 Timur : Kabupaten Bengkalis

secara umum berada pada daerah aliran Sungai Siak serta di sebagian
tempat merupakan pantai landai yang berhadapan dengan Pulau Tebing
Tinggi dan Pulau Padang wilayah Kabupaten Bengkalis. Wilayah
Kecamatan Sabak Auh memiliki posisi yang sangat strategis karena
merupakan pintu gerbang wilayah Kabupaten Siak dari arah timur yang
berbatas langsung dengan Kabupaten Bengkalis. Berada di jalan lintas
Provinsi Pekanbaru – Sungai Pakning dan di alur pelayaran sungai Siak.

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 176


Sekilas Info Kecamatan

Kecamatan Pusako
Camat : Drs. Kharial A, M.Si
Sekcam : Yufrinur, S.Sos

Kecamatan Pusako merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Bunga


Raya berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007.
Kecamatan Pusako yang pusat pemerintahannya berada di Desa Dusun
Pusaka memiliki luas wilayah sebesar 224,22 km2 dengan jarak ±54 km
dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui
jalan darat. Kecamatan Pusako memiliki 7 (tujuh) desa dengan kepadatan
penduduk sebesar 25,62 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kecamatan Pusako
sebanyak 5.744 jiwa yang terdiri laki-laki bejumlah 2.935 jiwa dan
perempuan berjumlah 2.809 jiwa.

Kecamatan Pusako berbatasan dengan :


 Utara : Kecamatan Sabak Auh
 Selatan : Kecamatan Mempura
 Barat : Kecamatan Bunga Raya
 Timur : Kecamatan Sungai Apit

Mayoritas penduduk Kecamatan Pusako terlibat dalam kegiatan sektor


pertanian yang meliputi sektor perkebunan dan kehutanan. Adapun
komoditi yang dapat dijadikan unggulan adalah kelapa sawit, karet dan
kayu sedangkan produksi hasil hutan berupa kayu akasia. Potensi bahan
tambang yang ada dikecamatan pusako yaitu minyak bumi dimana
bahan-bahan tambang ini sudah dikelola dan dieksplorasi oleh BOB
(Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu).

Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 177

Anda mungkin juga menyukai