Anda di halaman 1dari 4

Melukis dengan Cat Air di Wadah Palet atau Botol

1.

1
Isilah dua gelas air dan letakkan di samping area kerja. Saat melukis dengan cat
air Anda akan membutuhkan banyak air bersih. Letakkan setidaknya 2 gelas air di
samping area kerja agar Anda tidak perlu terus-menerus beranjak dan mengambil
yang baru. Gunakan satu gelas air untuk mencuci kuas setelah selesai
menggunakan warna tertentu, dan gelas kedua untuk mencelupkan dan membasahi
kuas bersih sebelum digunakan melukis.
 Jika air di salah satu gelas sudah keruh kecokelatan atau kehitaman, buanglah dan
ambil segelas air bersih yang baru.

2.

2
Remas dan teteskan cat air dari botol ke atas palet. Kalau Anda menggunakan
cat air dalam wadah, Anda tidak perlu melakukan langkah ini, tetapi mungkin Anda
masih perlu menggunakan palet untuk mencampur warna. Pisahkan cat sesuai
warna dan gunakan sisa palet untuk membuat campuran warna sekunder atau
tersier. Anda bisa membuat lebih banyak warna dari yang sudah ada dengan
mencampurkannya.
 Anda bisa menggunakan palet kayu atau plastik yang bisa dicuci setelah digunakan,
atau palet kertas berbentuk buku yang bisa langsung dibuang.
 Tiga warna primer adalah merah, biru, dan kuning yang tidak bisa dibuat dengan
mencampurkan warna-warna lain. Namun Anda bisa mencampurkan warna-warna
primer ini untuk membuat warna sekunder.[2] Warna sekunder antara lain jingga,
ungu, dan hijau. Warna sekunder bisa dicampur lagi untuk membuat enam warna
tersier.[3]

3.

3
Basahi kuas dalam air bersih. Mungkin biasanya Anda langsung mencelupkan
kuas ke dalam cat, tetapi cat air harus ditambahkan air terlebih dulu. Pastikan
kuasnya basah dan pisahkan satu gelas air bersih hanya untuk membasahi kuas
yang belum dicelupkan ke cat.
 Warna-warna yang lembut hanya perlu ditambahkan sedikit air, sementara cat
dengan pigmen warna yang pekat bisa ditambahkan banyak air dan tidak akan
kehilangan tingkat kepekatannya.[4]
 Untuk mendapatkan ujung lancip dari bulu kuas yang membulat, peganglah kuas
dan kibaskan selagi masih basah. Anda harus melakukannya di atas tisu agar cat
dan air tidak terciprat ke mana-mana.

4.
4
Celupkan kuas ke dalam cat dan buatlah genangan di atas palet. Kalau Anda
menggunakan cat botolan, celupkan kuas basah ke dalam warna yang ingin
digunakan. Setelah itu, pindahkan cat pada kuas ke atas palet dengan gerakan
memutar. Tambahkan lebih banyak air sampai Anda membuat genangan cat yang
bisa membasahi kuas. Kalau Anda menggunakan cat pada wadah, genangan air
akan terbentuk di atas warna yang hendak digunakan. Terus tambahkan air pada
kuas hingga terbentuk genangan cat.
 Ketika Anda mencampurkan dua warna, lakukan di tempat terpisah untuk warna
baru tersebut.

5.

5
Sapukan kuas dan lihatlah hasilnya. Sapukan dari satu sisi ke sisi lain dalam
bentuk garis tebal. Miringkan kertas gambar Anda agar cat air turun dan tidak
menggenang pada permukaan kertas. Warna cat air di kertas akan lebih encer
daripada warna yang masih di botol, tetapi masih tetap senada. Jika Anda ingin
mendapatkan hasil yang lebih pekat, pulaskan lebih banyak cat pada area yang
sama.
 Anda bisa mengecat gambar dari sketsa pensil atau langsung melukis tanpa sketsa
terlebih dulu.
 Cat air tidak serumit seperti cat minyak atau akrilik, tetapi itulah yang membuatnya
unik.
 Sebelum melukis sebuah benda, Anda harus mengenali karakteristik dan efek yang
dihasilkan oleh cat air terlebih dahulu.
6.
6
Diamkan lukisan hingga mengering selama setidaknya 30 menit. Jangan
menggosok maupun menyentuh permukaan lukisan jika tidak ingin hasilnya
tercoreng. Letakkan lukisan di tempat yang kering dan tunggulah untuk melihat
hasilnya. Setelah cat air benar-benar kering, warnanya akan tampak lebih pudar
dibandingkan ketika masih basah.
 Tidak seperti lukisan cat minyak, lukisan cat air biasanya bisa diselesaikan dengan
cepat.

Anda mungkin juga menyukai