Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SENI BUDAYA

DIBUAT OLEH :
RACHMAT REYVAN FAUZAN – X MIPA 7 (24)

TUGAS SENI BUDAYA


MEMBUAT MAKALAH TENTANG :
SENI RUPA DUA DIMENSI
(LUKISAN DENGAN MEDIA CAT AIR)
SENI RUPA DUA DIMENSI
(LUKISAN DENGAN MEDIA CAT AIR)
Seni lukis merupakan pengembangan dari kegiatan menggambar yang
diwujudkan melalui karya dua dimensi bermediakan kanvas atau media datar
lainnya dari objek tiga dimensi. Lukisan merupakan hasil seni lukis berupa
tampilan yang memiliki nilai estetika. Sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan
apa yang ada dalam objeknya. Objek yang biasanya dipakai untuk melukis, seperti
flora, fauna, manusia, alam dan lingkungan. Bisa juga berisi ungkapan ekspresif
dari seniman berupa komposisi bentuk nonrepresentatif (tidak menyerupai apa
pun). Ciri khas dari karya seni lukis biasanya didasarkan pada corak, gaya, teknik,
bahan, dan alat pada karya melalui pertimbangan yang estetis. Sederhananya, seni
lukis adalah satu di antara cabang seni rupa tertua yang tercipta dari imajinasi
seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang,
maupun bidang dan bentuk. Objek yang biasanya dipakai untuk melukis, seperti
flora, fauna, manusia, alam dan lingkungan. Bisa juga berisi ungkapan ekspresif
dari seniman berupa komposisi bentuk nonrepresentatif (tidak menyerupai apa
pun). Ciri khas dari karya seni lukis biasanya didasarkan pada corak, gaya, teknik,
bahan, dan alat pada karya melalui pertimbangan yang estetis. Sederhananya, seni
lukis adalah satu di antara cabang seni rupa tertua yang tercipta dari imajinasi
seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang,
maupun bidang dan bentuk.

 Jenis-jenis seni lukis


Berikut jenis-jenis aliran seni lukis yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda:

1. Klasisme
2. Romantisme
3. Realisme
4. Naturalisme
5. Ekspresionisme
6. Surealisme
7. Abstrak
8. Gotik
9. Futurisme
10.Konstruktivisme
 Teknik-teknik yang digunakan dalam seni lukis

- Teknik aquarel
Teknik aquarel adalah jenis teknik lukis yang memanfaatkan cat air sebagai bahan
lukis dengan cara mengoleskan warna secara tipis.
- Teknik plakat
Teknik plakat menggunakan bahan cat air, cat akrilik, dan cat minyak dengan
mengoleskan warna secara tebal dengan komposisi cat yang lebih kental. Terdapat
perbedaan dengan teknik aquarel terkait cara mengoles dan komposisi catnya.
- Teknik pointillis
Teknik pointillis merupakan teknik yang membutuhkan suatu kesabaran yang
lebih. Hal ini dikarenakan teknik lukis ini menggunakan titik-titik agar
menghasilkan tampilan lukisan yang indah dan menawan.
- Teknik spray
Teknik spray merupakan teknik lukis gaya baru dengan menyemprotkan cat ke
papan atau media lukis. Teknik lukis ini sering digunakan untuk melukis grafitti di
dinding-dinding.
- Teknik basah
Melukis dengan teknik basah dilakukan dengan cara mengencerkan cat minyak
menggunakan bahan-bahan tertentu seperti linseed oil. Bila cat minyak telah
diencerkan dengan kekentalan tertentu, barulah cat tersebut dioleskan pada media
lukis. Kuas yang dipakai untuk melukis dengan teknik ini adalah kuas dengan bulu
panjang.
- Teknik kering
Melukis dengan teknik kering dilakukan tanpa menggunakan cat minyak. Teknik
ini seringkali digunakan dengan hanya menggunakan alat pensil, crayon atau
spidol. Namun, dalam melukis yang lebih khusus, digunakan kuas yang kering dan
tidak berminyak.
- Teknik campuran
Melukis dengan teknik campuran mengombinasikan dua teknik atau lebih untuk
menghasilkan suatu karya yang lebih elegan. Sebagai contoh, kamu dapat
mengombinasikan teknik kering dan teknik basah dengan cara memanfaatkan
teknik kering terlebih dahulu, kemudian melapisinya dengan teknik basah.
MELUKISAN DENGAN MEDIA CAT AIR TERMASUK
DALAM JENIS TEKNIK AQUAREL
Ada banyak sekali teknik melukis dengan cat air, tapi yang paling banyak
digunakan adalah:

1. Washes, Ini teknik melukis dengan cat air yang paling mendasar. Caranya
adalah dengan membasahi kertas yang akan digunakan, lalu tinggal
meletakkan warna di atas permukaan kertas dari atas ke bawah, sebelum
akhirnya membiarkan lukisan itu kering secara alami, atau kalau ingin cepat,
bisa juga mengeringkannya dengan dryer.
2. Glazing, Hampir mirip dengan washes, tapi cat yang digunakan harus sangat
tipis. Warna yang paling ideal untuk cara ini adalah rose madder (permanent
rose), cobalt blue, dan auroline. Setiap glaze harus kering dulu sebelum
ditimpa dengan warna lainnya.
3. Wet in Wet, Proses ini dilakukan dengan mewarnai kertas yang basah
dengan kuas berukuran besar atau spons basah. Hasilnya adalah bentuk dan
warna yang samar-samar namun indah dan lembut.
4. Dry Brush, Gunakan kuas yang sudah dicelup dalam cat, lalu sapukan kuas
ke atas kertas yang kering. Jangan gunakan terlalu banyak air dalam proses
ini. Hasilnya adalah efek “kering” di setiap sudut gambar yang dibuat.
5. Lifting Off, Ini adalah proses menghilangkan cat yang sudah disapukan di
atas kertas. Begitu lukisan yang kita buat kering, basahkan bagian yang
ingin kita “angkat”, lalu serap airnya dengan sehelas kertas tisu. Hasilnya
adalah garis dan bentuk yang ujungnya terlihat “keras”.
6. Dropping in Color, Proses ini dilakukan untuk menambahkan warna pada
daerah yang basah di sebuah lukisan, agar lukisan itu terlihat lebih membaur
dan alamiah.

 Bahan dan Alat

Media berkarya dalam seni lukis meliputi bahan dan alat. Bahan dan alat
yang digunakan terdiri dari:

1. Pensil
2. Penghapus
3. Kuas
4. Kanvas
5. Cat air
6. Paet cat
 Cara Melukis dengan Cat Air di Wadah Palet atau Botol

1. Isilah dua gelas air dan letakkan di samping area kerja. Saat melukis
dengan cat air Anda akan membutuhkan banyak air bersih. Letakkan
setidaknya 2 gelas air di samping area kerja agar Anda tidak perlu terus-
menerus beranjak dan mengambil yang baru. Gunakan satu gelas air untuk
mencuci kuas setelah selesai menggunakan warna tertentu, dan gelas kedua
untuk mencelupkan dan membasahi kuas bersih sebelum digunakan melukis.
 Jika air di salah satu gelas sudah keruh kecokelatan atau kehitaman,
buanglah dan ambil segelas air bersih yang baru
.
2. Remas dan teteskan cat air dari botol ke atas palet. Kalau Anda
menggunakan cat air dalam wadah, Anda tidak perlu melakukan langkah ini,
tetapi mungkin Anda masih perlu menggunakan palet untuk mencampur
warna. Pisahkan cat sesuai warna dan gunakan sisa palet untuk membuat
campuran warna sekunder atau tersier. Anda bisa membuat lebih banyak
warna dari yang sudah ada dengan mencampurkannya.
 Anda bisa menggunakan palet kayu atau plastik yang bisa dicuci setelah
digunakan, atau palet kertas berbentuk buku yang bisa langsung dibuang.
 Tiga warna primer adalah merah, biru, dan kuning yang tidak bisa dibuat
dengan mencampurkan warna-warna lain. Namun Anda bisa
mencampurkan warna-warna primer ini untuk membuat warna sekunder.
Warna sekunder antara lain jingga, ungu, dan hijau. Warna sekunder bisa
dicampur lagi untuk membuat enam warna tersier.

3. Basahi kuas dalam air bersih. Mungkin biasanya Anda langsung


mencelupkan kuas ke dalam cat, tetapi cat air harus ditambahkan air terlebih
dulu. Pastikan kuasnya basah dan pisahkan satu gelas air bersih hanya untuk
membasahi kuas yang belum dicelupkan ke cat.
 Warna-warna yang lembut hanya perlu ditambahkan sedikit air, sementara
cat dengan pigmen warna yang pekat bisa ditambahkan banyak air dan
tidak akan kehilangan tingkat kepekatannya.
 Untuk mendapatkan ujung lancip dari bulu kuas yang membulat, peganglah
kuas dan kibaskan selagi masih basah. Anda harus melakukannya di atas
tisu agar cat dan air tidak terciprat ke mana-mana.
4. Celupkan kuas ke dalam cat dan buatlah genangan di atas palet. Kalau
Anda menggunakan cat botolan, celupkan kuas basah ke dalam warna yang
ingin digunakan. Setelah itu, pindahkan cat pada kuas ke atas palet dengan
gerakan memutar. Tambahkan lebih banyak air sampai Anda membuat
genangan cat yang bisa membasahi kuas. Kalau Anda menggunakan cat pada
wadah, genangan air akan terbentuk di atas warna yang hendak digunakan.
Terus tambahkan air pada kuas hingga terbentuk genangan cat.
 Ketika Anda mencampurkan dua warna, lakukan di tempat terpisah untuk
warna baru tersebut
.
5. Sapukan kuas dan lihatlah hasilnya. Sapukan dari satu sisi ke sisi lain dalam
bentuk garis tebal. Miringkan kertas gambar Anda agar cat air turun dan tidak
menggenang pada permukaan kertas. Warna cat air di kertas akan lebih encer
daripada warna yang masih di botol, tetapi masih tetap senada. Jika Anda
ingin mendapatkan hasil yang lebih pekat, pulaskan lebih banyak cat pada area
yang sama.
 Anda bisa mengecat gambar dari sketsa pensil atau langsung melukis
tanpa sketsa terlebih dulu.
 Cat air tidak serumit seperti cat minyak atau akrilik, tetapi itulah yang
membuatnya unik.
 Sebelum melukis sebuah benda, Anda harus mengenali karakteristik dan
efek yang dihasilkan oleh cat air terlebih dahulu.

6. Diamkan lukisan hingga mengering selama setidaknya 30 menit. Jangan


menggosok maupun menyentuh permukaan lukisan jika tidak ingin hasilnya
tercoreng. Letakkan lukisan di tempat yang kering dan tunggulah untuk
melihat hasilnya. Setelah cat air benar-benar kering, warnanya akan tampak
lebih pudar dibandingkan ketika masih basah.
 Tidak seperti lukisan cat minyak, lukisan cat air biasanya bisa
diselesaikan dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai