SENI RUPA
Pada gambar di atas nampak sekali perbedaan bentuk estetis dari kedua
karya tersebut. Seni yang baik tidak selalu yang mirip secara akurat dengan objek
aslinya, namun juga harus dapat menunjukkan keunikan ide, imajinasi, dan
kreatifitas dari setiap senimannya.
Media seni rupa yang sering kita temui kebanyakan media konvensional
seperti cat minyak, cat air, crayon, dan pensil warna, akan tetapi masih banyak
media yang lain yang dapat kita eksplor untuk menghasilkan karya yang artistik
dan estetik.
2. Cat Akrilik
Cat akrilik adalah cat yang cepat kering yang terbuat dari pigmen
yang tersuspensi dalam emulsi polimer akrilik. Cat akrilik larut dalam air,
tetapi menjadi tahan air saat kering. Tergantung pada seberapa banyak cat
diencerkan dengan air, atau dimodifikasi dengan gel akrilik, media, atau
pasta, lukisan akrilik jadi dapat menyerupai cat air, gouache atau lukisan
minyak, atau memiliki karakteristik uniknya sendiri yang tidak dapat dicapai
dengan media lain.
Cat akrilik biasanya lebih halus dan mudah untuk digunakan.
Biasanya cat ini diwadahi dengan tube ataupun wadah kecil. Karakteristik
cat akrilik warnanya yang cenderung cerah dan halus.
4. Pastel (krayon)
Adalah sebuah medium seni dalam bentuk stik atau batangan, yang terbuat dari
serbuk yang direkatkan dengan gom arab dan dibentuk menjadi batangan-batangan
yang rapuh. Jika digosokkan ke kertas yang cukup kasar, ikatan tersebut akan lepas dan
serbuk warna akan menempel pada kertas.
Pastel telah digunakan oleh seniman sejak era Renaissans, dan memperoleh
popularitas pada abad ke-18, ketika sejumlah seniman ternama menjadikan pastel
sebagai medium primer mereka.
Karya seni yang dibuat menggunakan pastel disebut pula sebagai gambar pastel
atau lukisan pastel. Pastel digunakan sebagai kata kerja yang berarti untuk
memproduksi karya seni dengan pastel; sebagai kata sifat yang berarti berwarna pucat.
Warna-warna pastel terlihat cemerlang, hampir menyamai cat minyak. Hanya
saja kelemahan dari penggunaan pastel adalah tidak menempel terlalu kuat. Sedikit
getaran bisa merontokkan ikatan dengan kertas. Untuk itu biasanya diberikan fiksatif.
Pastel memberikan warna yang sangat kuat jika dilapiskan di atas warna
komplementernya. Namun menjadi sangat lemah jika ditimpakan di atas warna
analogus. Selain itu warna-warna gelap menjadi tidak kuat jika ditimpakan di atas warna
terang.
Sangat sulit untuk menghapus warna pastel secara sempurna. Biasanya yang
dihasilkan dengan mengesekkan penghapus di atas pastel malah efek smudge.
Untuk mengatasi kelemahan pastel kapur konvensional, dikembangkan pula
pastel minyak. Pastel ini merekat kuat di berbagai media, seperti kanvas, papan keras,
atau tripleks.
5. Pensil warna
Adalah media seni yang dibangun dari inti berpigmen sempit yang
dibungkus dalam silinder kayu. Tidak seperti pensil grafit dan arang , inti
pensil warna adalah lilin - atau berbasis minyak dan mengandung proporsi
pigmen , aditif, dan zat pengikat yang bervariasi. Ada pensil yang larut
dalam air (cat air) dan ada pula pensil pastel yang dapat dilarutkan dengan
minyak terpentin.
Tidak ada perbedaan kualitas secara umum antara pensil warna
berbasis lilin/minyak dan yang larut dalam air, meskipun beberapa
produsen menilai pensil larut air mereka kurang cepat menempel pada
kertas dibandingkan dengan pensil berbasis lilin/minyak.
Ciri utama pensil warna adalah bekas goresan/arsirannya yang
nampak bergaris-garis. Namun jika dikerjakan dengan cermat dapat pula
menghasilkan lukisan yang halus.
6. Spidol
Spidol adalah sejenis pena yang memiliki sumber tinta sendiri dan ujungnya
terbuat dari serat berpori dan ditekan seperti kain. Spidol permanen terdiri dari wadah
(kaca, aluminium atau plastik) dan inti dari bahan penyerap. Isi ini berfungsi sebagai
wadah tinta. Bagian atas spidol mengandung mata pena yang dibuat pada waktu
sebelumnya dari bahan yang terasa keras, dan sebuah penutup untuk mencegah spidol
mengering. Sampai awal 1990-an pelarut yang paling umum digunakan untuk tinta
adalah toluena dan xilena. Kedua zat ini berbahaya dan ditandai dengan aroma yang
sangat kuat. Saat ini, tinta biasanya dibuat berdasarkan alkohol (mis. 1-propanol, 1-
butanol, alkohol diaseton, dan kresol).
Spidol mempunyai banyak sebutan dalam pelbagai bahasa, antara lain marker
pen, fineliner, marking pen, felt-tip marker, felt-tip pen, flow, marker (sebutan umum
dalam bahasa Inggris). Sementara itu, negara tetangga Malaysia dan Singapura
menyebut marker saja, dan Filipina menyebutnya pantel pen. India menyebutnya sketch
pens, Australia menyebutnya texta dan masih banyak sebutan di beberapa negara
lainnya.
Ciri khas lukisan dengna spidol warna adalah warnanya yang sangat terang.
Spidol tidak dapat dicampur dengan warna lain, namun dapat dipadukan dengan media
lain seperti cat air dan cat akrilik.
7. Media Kolase
Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas,
kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase
merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan
bahan. Bentuk tiga dimensi kolase dapat disebut dengan kolase tiga dimensi
atau asemblase. Selama bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan
menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya.
Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak di mana
karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai.
Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Dalam
seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kalau
menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, material tersebut harus
masih dapat dikenali bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.
Dalam sejarahnya, seni kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kirakira
pada abad 17. Selanjutnya seni ini kian berkembang di Prancis, Inggris, Jerman, dan
kota-kota lain di Eropa. Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman karena
unik dan menuntut kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max
Ernst terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai objek
lainnya.Henri Mattise adalah salah satu seniman yang beralih kepada seni kolase ketika
jari-jari tangannya terserang arthritis sehingga tak mampu melukis lagi.
Analisa dengan seksama media apa yang digunakan pada gambar lukisan
berikut dan jelaskan ciri khas dari lukisan tersebut!
Gambar 1 gambar 2
Gambar 3 gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
Gambar 7 Gambar 8
Tabel pengamatan
No Karya Media Ciri-ciri/karakter
.
1 Gambar 1
2 Gambar 2
3 Dst…
4
5
6
7
8
Catatan: Buatlah tabel seperti di atas di buku tulis lalu upload ke google classroom!