Anda di halaman 1dari 11

MEDIA BERKARYA

SENI RUPA

Modul pembelajaran Seni Budaya SMA

Disusun oleh: Nur Cahyadi, S.Pd


Dunia seni rupa selalu berubah dari waktu ke waktu. Pada era klasik karya
lukis selalu menggunakan cat minyak dan karya yang paling bagus adalah karya
yang memiliki tingkat akurasi kemiripan dengan objek aslinya. Di era modern,
standar seni mulai berubah. Media berkarya seni sangatlah beragam, karya yang
bagus adalah yang mampu menampilkan sisi keunikan dari senimannya yang
berbeda dari yang lain. Seniman modern bebas mengekspresikan idenya ke dalam
karya seni sesuai dengan imajinasi dan kreatifitasnya. Hal ini menimbulkan tidak
terbatasnya eksplorasi media, alat, bahan, dan teknik dalam mencipta karya seni.

(lukisan Monalisa-1517) (lukisan Madona-2019)


Karya leonardo Da-VincI Karya Veronica Castelo

Pada gambar di atas nampak sekali perbedaan bentuk estetis dari kedua
karya tersebut. Seni yang baik tidak selalu yang mirip secara akurat dengan objek
aslinya, namun juga harus dapat menunjukkan keunikan ide, imajinasi, dan
kreatifitas dari setiap senimannya.
Media seni rupa yang sering kita temui kebanyakan media konvensional
seperti cat minyak, cat air, crayon, dan pensil warna, akan tetapi masih banyak
media yang lain yang dapat kita eksplor untuk menghasilkan karya yang artistik
dan estetik.

A. Media berkarya seni 2 dimensi


Masing-masing media seni 2 dimensi memiliki karakteristik yang
berbeda, misalnya anatar cat minyak dan cat akrilik, media pensil warna
dan krayon. Berikut jenis-jenis media berkarya seni rupa 2 dimensi:
1. Cat minyak
Cat minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen
warna yang diikat (direkat) dengan media minyak pengikat pigmen warna
yaitu minyak linen dapat juga dengan minyak papaver dalam bentuk pasta,
sedangkan untuk mengencerkan cat menggunakan minyak terpentin.
Campuran minyak membuat cat jenis ini memberi efek kecerahan
warna yang cemerlang. Selain itu cat membentuk pasta liat sehingga
memberikan efek tekstur yang mengesankan bila diolah dengan baik.
Membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat cat ini kering
sentuh (disentuh dengan jari tangan), untuk kering sempurna keadaan tipis
bisa beberapa minggu dan jika keadaan tebal bisa beberapa bulan bahkan
bisa beberapa tahun kemudian, jika belum kering sempurna akan lunak jika
kena udara lembap.
Dalam kurun waktu beberapa tahun, warna yang dihasilkan akan
menjadi kekuningan jika kena udara lembap pada lukisan warna putih.
Untuk warna lain tidak mengalami perubahan warna kekuningan.
Kelebihan cat minyak gradasi warna yang dicapai paling lebar tidak
dapat dicapai oleh cat jenis lain juga daya tahan terhadap waktu paling
awet. Kelemahanmya cat minyak bau cat menyengat dan memerlukan
tekhnik yang lebih rumit, jika tidak memahami tekhnik menggunakan cat
minyak dalam waktu di atas satu tahun cat minyak ini dapat menjadi retak
rambut atau retak telur, ini membuat beberapa seniman beralih kepada cat
pengencer air yaitu cat akrilik. Tekhnik cat akrilik lebih mudah tidak berisiko
retak rambut dan bau cat tidak menyengat.
View on Delft
Johannes Vermeer
Tinggi: 96,5 cm; lebar: 117,5 cm
Tahun: 1661

2. Cat Akrilik
Cat akrilik adalah cat yang cepat kering yang terbuat dari pigmen
yang tersuspensi dalam emulsi polimer akrilik. Cat akrilik larut dalam air,
tetapi menjadi tahan air saat kering. Tergantung pada seberapa banyak cat
diencerkan dengan air, atau dimodifikasi dengan gel akrilik, media, atau
pasta, lukisan akrilik jadi dapat menyerupai cat air, gouache atau lukisan
minyak, atau memiliki karakteristik uniknya sendiri yang tidak dapat dicapai
dengan media lain.
Cat akrilik biasanya lebih halus dan mudah untuk digunakan.
Biasanya cat ini diwadahi dengan tube ataupun wadah kecil. Karakteristik
cat akrilik warnanya yang cenderung cerah dan halus.

(Contoh karya seni cat akrilik)


3. Cat Air
Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang
menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium
permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas.
Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya.  Hasil karya lukisan
cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung
teknik yang digunakan.
Lukisan cat air dimulai dari penemuan kertas di Tiongkok sekitar 100 M. Pada
abad 12 bangsa Moor memperkenalkan kertas ke Spanyol dan kemudian menyebar ke
Italia beberapa dekade berikutnya. Pabrik kertas tertua terletak di Fabriano, Italia yang
didirikan tahun 1276, dan Arches, Prancis pada tahun 1492.
Cat air digunakan dengan kuas lancip dan bentuk kuas lainya yang berbulu
lembut dan menggunakan air yang berlebih, tetapi bisa pula dicampurkan dengan
material lain. Biasanya cat akrilik. Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan
warna yang terang dan segar. Warna ini dihasilkan oleh cahaya yang mampu menembus
lapisan cat yang transparan.
Warna putih biasanya dihasilkan dari bagian-bagian yang tidak diberi lapisan cat.
Sangat jarang lukisan yang sengaja memberikan lapisan putih dari cat air.
Menggunakan cat warna butuh kesabaran yang tinggi. Teknik yang umum
digunakan biasanya dihasilkan dari lapisan-lapisan yang saling ditimpakan setelah
lapisan sebelumnya telah kering untuk menghasilkan gradasi warna yang diinginkan.
Namun teknik lain wet-on-wet yang menimpakan warna di atas lapisan yang masih
basah juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal. Risiko
buruknya adalah kertas menjadi melengkung atau robek jika terlalu banyak
menggunakan air dan terlalu banyak gesekan kuas dengan permukaan kertas. Jika kertas
melengkung atau bergelombang kertas dapat disetrika supaya kertas rata seperti
semula.

Contoh lukisan cat air


Warna nampak transparan
dan terdapat bekas air

4. Pastel (krayon)
Adalah sebuah medium seni dalam bentuk stik atau batangan, yang terbuat dari
serbuk yang direkatkan dengan gom arab dan dibentuk menjadi batangan-batangan
yang rapuh. Jika digosokkan ke kertas yang cukup kasar, ikatan tersebut akan lepas dan
serbuk warna akan menempel pada kertas.
Pastel telah digunakan oleh seniman sejak era Renaissans, dan memperoleh
popularitas pada abad ke-18, ketika sejumlah seniman ternama menjadikan pastel
sebagai medium primer mereka.
Karya seni yang dibuat menggunakan pastel disebut pula sebagai gambar pastel
atau lukisan pastel. Pastel digunakan sebagai kata kerja yang berarti untuk
memproduksi karya seni dengan pastel; sebagai kata sifat yang berarti berwarna pucat.
Warna-warna pastel terlihat cemerlang, hampir menyamai cat minyak. Hanya
saja kelemahan dari penggunaan pastel adalah tidak menempel terlalu kuat. Sedikit
getaran bisa merontokkan ikatan dengan kertas. Untuk itu biasanya diberikan fiksatif.
Pastel memberikan warna yang sangat kuat jika dilapiskan di atas warna
komplementernya. Namun menjadi sangat lemah jika ditimpakan di atas warna
analogus. Selain itu warna-warna gelap menjadi tidak kuat jika ditimpakan di atas warna
terang.
Sangat sulit untuk menghapus warna pastel secara sempurna. Biasanya yang
dihasilkan dengan mengesekkan penghapus di atas pastel malah efek smudge.
Untuk mengatasi kelemahan pastel kapur konvensional, dikembangkan pula
pastel minyak. Pastel ini merekat kuat di berbagai media, seperti kanvas, papan keras,
atau tripleks.

Contoh lukisan pastel


Warna nampak lembut dan
cenderung tidak detail

5. Pensil warna
Adalah media seni yang dibangun dari inti berpigmen sempit yang
dibungkus dalam silinder kayu. Tidak seperti pensil grafit dan arang , inti
pensil warna adalah lilin - atau berbasis minyak dan mengandung proporsi
pigmen , aditif, dan zat pengikat yang bervariasi. Ada pensil yang larut
dalam air (cat air) dan ada pula pensil pastel yang dapat dilarutkan dengan
minyak terpentin.
Tidak ada perbedaan kualitas secara umum antara pensil warna
berbasis lilin/minyak dan yang larut dalam air, meskipun beberapa
produsen menilai pensil larut air mereka kurang cepat menempel pada
kertas dibandingkan dengan pensil berbasis lilin/minyak.
Ciri utama pensil warna adalah bekas goresan/arsirannya yang
nampak bergaris-garis. Namun jika dikerjakan dengan cermat dapat pula
menghasilkan lukisan yang halus.

Contoh lukisan objek bunga


dengan media pensil warna

6. Spidol
Spidol adalah sejenis pena yang memiliki sumber tinta sendiri dan ujungnya
terbuat dari serat berpori dan ditekan seperti kain. Spidol permanen terdiri dari wadah
(kaca, aluminium atau plastik) dan inti dari bahan penyerap. Isi ini berfungsi sebagai
wadah tinta. Bagian atas spidol mengandung mata pena yang dibuat pada waktu
sebelumnya dari bahan yang terasa keras, dan sebuah penutup untuk mencegah spidol
mengering. Sampai awal 1990-an pelarut yang paling umum digunakan untuk tinta
adalah toluena dan xilena. Kedua zat ini berbahaya dan ditandai dengan aroma yang
sangat kuat. Saat ini, tinta biasanya dibuat berdasarkan alkohol (mis. 1-propanol, 1-
butanol, alkohol diaseton, dan kresol).
Spidol mempunyai banyak sebutan dalam pelbagai bahasa, antara lain marker
pen, fineliner, marking pen, felt-tip marker, felt-tip pen, flow, marker (sebutan umum
dalam bahasa Inggris). Sementara itu, negara tetangga Malaysia dan Singapura
menyebut marker saja, dan Filipina menyebutnya pantel pen. India menyebutnya sketch
pens, Australia menyebutnya texta dan masih banyak sebutan di beberapa negara
lainnya.
Ciri khas lukisan dengna spidol warna adalah warnanya yang sangat terang.
Spidol tidak dapat dicampur dengan warna lain, namun dapat dipadukan dengan media
lain seperti cat air dan cat akrilik.

Contoh lukisan dengan


spidol warna
Nampak warna sangat
terang dan terdapat bekas
spidolnya

7. Media Kolase
Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas,
kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase
merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan
bahan. Bentuk tiga dimensi kolase dapat disebut dengan kolase tiga dimensi
atau asemblase.  Selama bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan
menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya.
Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak di mana
karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai.
Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Dalam
seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kalau
menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, material tersebut harus
masih dapat dikenali bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.
Dalam sejarahnya, seni kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kirakira
pada abad 17. Selanjutnya seni ini kian berkembang di Prancis, Inggris, Jerman, dan
kota-kota lain di Eropa. Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman karena
unik dan menuntut kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max
Ernst terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai objek
lainnya.Henri Mattise adalah salah satu seniman yang beralih kepada seni kolase ketika
jari-jari tangannya terserang arthritis sehingga tak mampu melukis lagi.

Contoh seni kolase


berbahan koran dan
majalah bekas
Tugas Mandiri

Analisa dengan seksama media apa yang digunakan pada gambar lukisan
berikut dan jelaskan ciri khas dari lukisan tersebut!

Gambar 1 gambar 2

Gambar 3 gambar 4
Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8
Tabel pengamatan
No Karya Media Ciri-ciri/karakter
.
1 Gambar 1
2 Gambar 2
3 Dst…
4
5
6
7
8

Catatan: Buatlah tabel seperti di atas di buku tulis lalu upload ke google classroom!

Anda mungkin juga menyukai