Anda di halaman 1dari 5

Teks Laporan Seni Grafis

Cetak Datar

Oleh:

Bungaran Christian Dimitri Tampubolon

Imanuel Billy Andino

SMPK COR JESU

Tahun Ajaran 2018-2019

Malang, Februari 2019

Pengertian
Cetak datar atau Planography print merupakan salah satu jenis teknik seni rupa
grafis yang cukup populer di bidang seni grafis. Teknik
mencetak/memperbanyak/memproduksi suatu gambar/tulisan dengan menggunakan media
cetakan yang mempunyai permukaan datar/rata. Permukaannya yang berupa bidang datar
tersebut menggunakan prinsip saling menolak dan menerima antara lain tinta dan air. Teknik
cetak datar sendiri terdiri dari beberapa macam, salah satunya adalah monotype atau
monoprint yang menjadi bagian penting dalam perkembangan seni grafis di masyarakat
eropa ataupun Indonesia.
Selain monotype print, ada juga teknik Lithography yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu lithos (batu) dan graphien (menulis). Lithography merupakan jenis seni grafis cetak
datar dengan menggunakan acuan cetak dari lempengan batu kapur. Media batu kapur
digunakan karena memiliki sifat dapat menghisap tinta cair dan lemak.

Prosedur
1. Secara Umum (Mesin fotocopy)
 Memakai acuan berupa plat yang sudah terdapat bagian BM dan BTM
 Selanjutnya, BM akan menarik tinta sedangkan bagian BTM akan menarik air
(tujuan BTM menarik air agar tinta tidak mengenai BTM)
 Tinta yang sudah mengenai plat akan ditransfer terlebih dahulu di Blangked
(tinta tidak mengenai permukaan cetak, melainkan melalui perantara terlebih
dahulu. Hal ini menyebabkan gambar yang ada di pelat terbaca/tidak terbalik)
 Setelah mengenai blangked, tinta ditransfer ke permukaan cetak (kertas),
pemindahan tinta dari silinder blangked ke permukaan cetak dibantu olah
silinder tekan

2. Monoprinting (Air)
 Siapkan baki berisi air (besar baki tergantung ukuran media cetak)
 Air di tuangkan cat minyak warna, kemudian ditiup atau diaduk untuk
mendapatkan gambar yang diinginkan
 Letakkan kertas diatas air yang telah digambari
 Kertas ditekan sambil diratakan, pastikan tidak ada udara yang masuk
 Angkat kertas dari air, keringkan

3. Lithography (Batu Kapur)


 Diawali dengan penggambaran lukisan yang akan dicetak pada lempengan
batu kapur
 Setelah itu, media lain seperti kertas, dijiplak pada lempengan batu kapur.
Sehingga pada saat kertas diambil, gambar tersebut telah mengecap pada
kertas.
Keunikan Gagasan Karya Seni Rupa Terapan
Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu
karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan muncul karena perlu akan suatu
alat bantu dalam kehidupan sehari-hari, tersedianya bahan, kebutuhan ekonomi, daya
kreativitas, dsb. Seseorang yang kreatif akan selalu memanfaatkan segala sesuatu yang
memungkinkan untuk dijadikan sebagai benda yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Keunikan gagasan berkarya seni rupa terapan Nusantara, yaitu dipengaruhi oleh
kreativitas penggagasnya, budaya setempat, bahan yang digunakan, alat dan teknik
pengerjaannya, fungsi atau kegunaan, serta keindahannya. Pada awalnya karya rupa
terapan (seni kriya) yang dihasilkan lebih menekankan fungsi praktisnya, tanpa
mempertimbangkan bunsur-unsur estetikanya. 
Penggunaan ragam hias mulai nampak pada zaman budaya logam yang disebabkan
terjadinya pergeseran fungsi, misalnya kapak corong dan candrasa digunakan sebagai
upacara ritual adat sehingga dilengkapi dengan motif hias yang unik. Keunikan gagasan
juga nampak pada ragam hias yang merupakan perpaduan ragam hias nusantara dengan
pengaruh ragam hias dari budaya asing. Hal ini dapat ditemukan pada peralatan rumah
tangga pada zaman Hindu-Budha yang dihiasi ornament-ornamen berupa stilasi flora (daun,
buah, bunga dari tumbuhan) dan fauna (kala, naga) dalam bentuk yang bervariasi.

Fungsi Seni Rupa Terapan Nusantara Berdasarkan Sosial Budaya


Seni merupakan bagian dari kehidupan manusia, sebagai kebutuhan jasmani dan rohani.
Secara umum fungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 Seni Murni
Seni yang lebih mementingkan nilai estetis yang berkaitan dengan kebutuhan
emosi/rohani.
Contoh: lukisan, patung, dan seni kriya murni
 Seni Terapan
Seni yang memiliki nilai estetika dan lebih menekankan pada fungsional secara
fisik/jasmani.
Contoh: furniture, kriya keramik, kriya batik, dsb.
Secara kuantitatif fungsi seni rupa dapat dikembangkan menjadi dua jenis, yaitu:

 Fungsi individu
Sebagai media ekspresi bagi senimannya dalam menyatakan atau mengungkapkan
jiwa dan perasaannya serta dapat berkomunikasi dengan orang lain.
 Fungsi sosial budaya
Sebagai sarana dalam kehidupan masyarakat. Fungsi ini dapat dikelompokkan
menjadi 4 jenis, yaitu:
a) Bidang rekreasi
Sebagai hiburan atau media rekreasi. Contoh pameran lukisan dan pameran
karya seni kriya.
b) Bidang komunikasi
Sebagai media komunikasi dalam bentuk pesan estetika dan fungsional.
Contoh: karya lukisan, gambar poster, gambar reklame, dsb.
c) Bidang pendidikan,
Sebagai media untuk memudahkan dalam menerima informasi pendidikan.
Contoh: gambar poster, gambar ilustrasi, bentuk model/alat peraga, dsb.
d) Bidang keagamaan
Sebagai sarana estetika dan religius pada tempat suci serta pada lambang-
lambang keagamaan.
Contoh: hiasan/motif pada bangunan suci, tulisan kaligrafi, sarana upacara
dalam agama Hindu, dsb

Anda mungkin juga menyukai