a.

Satu baris, satu kasir (single line single stage)

Pelanggan mengantre pada satu baris antrean, misalnya menunggu bus.

b. Satu baris, kasir berurutan (single line, squental stages)

Pelanggan bebrapa operasi pelayanan, mislanya pada kafetaria. Dalam sistem ini, bila satu bagian
macet akan menyebabkan proses berjalan lebih lama dari bagian lain.

c. Baris parallel pada banyak kasir (parallel lines to multiple servers)

Sistem ini menawarkan lebih dari satu counter layanan. Sistem ini memperbolehkan untuk
memilih, kelemahannya adalah antrean akan bergerak dalam kecepatan yang berbeda, karena
mungkin terdapat transaksi yang rumit.
d. Baris khusus/bertanda (designed lines)

Barisan antrean dibedakan berdasar kategori tertentu dari pelanggan, misalnya antrean pelanggan
dengan kartu anggota, antrean pelanggan berbelanja dengan keranjang dan antrean pelanggan
yang berbelanja dengan troli.

e. Satu baris banyak kasir, seperti ular (single line to multiple servers [“snake”])

Pelanggan menunggu dalam satu barisan yang biasanya berkelok dan dipisahkan pembatas.
Ketika seseorang mencapai ujung antrean dia bisa memilih counter yang kosong, biasanya
diterapkan di bank, kantor pos, dan bandara. Sedangkan ritel, biasnya tipe antrean ini agak kurang
sesuai karena antrean akan terlihat semakin panjang dengan adanya jajaran troli yang dibawa oleh
pelanggan. Keunggulannya adalah menyulitkan orang yang berusaha untuk menerobos dan bisa
menahan konsumen untuk meinggalkan antrean sebelum dilayani.

f. Memakai nomor, bisa dengan satu atau bayak kasir (take a number, can be single or
multiple servers)
 Dalam sistem ini konsumen datang, mengambil nomor, dan kemudian dipanggil sesuai urutan.
Cara ini menghilangkan kemungkinan seorang konsumen untuk berdiri dan mengantre, ia bisa
duduk atau melakukan hal lain tanpa risiko kehilangan antrean. Biasanya diterapkan pada agen
perjalanan yang besar dan beberapa restoran. Sedangkan pada ritel jenis antrean ini kurang sesuai.

5. Reneging

Reneging adalah keputusan pelanggan untuk meinggalkan antrean sebelum dilayani karena menunggu
terlalu lama dari yang dibayangkan. Penyedia layanan perlu memperkirakan berapa lama waktu
menunggu sebelum kehilangan konsumen.