Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Konsentrasi Hidrogen Peroksida (H2O2) Terhadap Derajat Putih dan Nilai Gizi

Sarang Burung Walet Hitam (Collocalia maxima).

Effect of Hydrogen Peroxide (H2O2) on white degree and nutrient value


of the black swiftlet nest

Rustama Saepudin

Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu


Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu Telp. (0736) 21170 Pst 219.

ABSTRACT

The study of whitening proses of black swiftlet nest has been done by using Hydrogen Peroxide (H2O2). The
other aspect that has been studied was the effect of Hydrogen Peroxide (H2O2) on nutrition contain of the
nest. Bengkulu Province produced more than 1.5 tonage of black nest. However, the price of those was much
lower due to the quality of the nest was very low. To overcome those problem the study of whitening was
able to improve the quality of the black nest. The aim of the study was to find out the optimum consentration
of Hydrogen Peroxide (H2O2) on black nest whitening proses. The design was Randomized Sampling with 3
treatments and 2 replications. As the result the concentration of 8.5% of Hydrogen Peroxide (H2O2) gave the
best effect on white degree of swiftlet black nest.

Key word: Hydrogen Peroxide, Swift let, Black nest.

ABSTRAK

Pemutihan sarang wallet hitam dengan menggunakan larutan Hidrogen Peroksida (H2O2). Telah
dilaksanakan dengan kajian utama pada pengaruh derajat putih dan penurunan nilai nutrisinya. Potensi
Sarang wallet hitam di Propinsi Bengkulu tergambar dengan hasil panen sekitar 1500 kg per tahunnya.
Namun demikian kualitas sarangnya masih rendah. Untuk meningkatkan kualitas sarang dapat dilakukan
dengan proses pemutihan tanpa mengurangi nilai gizi dari sarang tersebut. Metode penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan dua ulangan. Hasil kajian
menunjukan bahwa konsentrasi 8,5 % Hidrogen Peroksida (H2O2). Memberikan hasil terbaik dengan derajat
putih yang meningkat serta penurunan nutrisi yang masih rendah.

Kata kunci: Hidrogen Peroksida, Sarang, hitam, walet.

PENDAHULUAN

Sarang burung walet merupakan salah mencapai 1,5 ton/tahun. Namun sarang burung
satu potensi sumber daya alam hayati yang walet yang dihasilkan sebagian besar sarang
cukup lama dikenal dan dikelola oleh burung walet sarang hitam yang kualitasnya
masyarakat Bengkulu. Di samping sebagai rendah. Di pasaran, harga sarang burung walet
sumber pendapatan masyarakat, selama ini sangat tergantung pada kualitas sarang. Salah
sarang burung walet juga merupakan sumber satu faktor penentu kualitas sarang adalah
pendapatan asli daerah (PAD) yaitu melalui warna sarang. Winarno (1994) dalam Chendra
penarikan pajak.Sarang burung walet di (1997), mengemukakan bahwa warna sarang
Bengkulu berasal dari gedung walet dan gua burung walet yang bermutu baik adalah sarang
yang cukup banyak. Oleh karena itu burung walet yang berwarna putih bersih,
produksi sarang burung walet di Bengkulu sedangkan yang bermutu rendah adalah
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 2, No 1, Januari – Juni 2007 41
berwarna kecoklatan atau kehitaman, kotor - Penimbangan sarang burung walet sebelum
dan ada warna lain. Selain itu juga mutu dibersihkan
dapat ditentukan dari bentuk sarang yang - Sarang burung walet dibersihkan dengan
dihasilkan, tebal tipisnya, kebersihan dan sikat halus dan pingset dari bulu, kotoran,
kadar air (Nazaruddin dan A. Widodo, 1997). kutu dan lain-lain.
Di Bengkulu sarang burung walet yang - Air digunakan secukupnya.
dihasilkan sebagian besar adalah sarang
burung walet sarang hitam yang kualitasnya Prosedur kerja proses pemutihan
rendah. Upaya peningkatan kualitas sarang - Pembersihan secara fisik
burung walet sarang hitam dengan cara - Perendaman sarang burung walet sarang
pemutihan telah dilakukan oleh Triani (2000), hitam dengan larutan hidrogen peroksida
yaitu dengan menggunakan larutan pada konsentrasi 0% (P0), 6,5% (P1), 7% (P2),
7,5% (P3), 8% (P4), dan 8,5% (P5) dengan 4
Hidrogen Peroksida (H2O2) hingga 8 %
kali ulangan untuk setiap perlakuan dengan
menunjukkan hasil yang baik. Untuk
menggunakan rancangan acak lengkap
mendapatkan konsentrasi Hidrogen (RAL).
Peroksida yang paling tepat perlu dilakukan - Waktu perendaman selama 5 menit untuk
penelitian lanjutan, berupa perlakuan setiap perlakuan.
pemberian larutan Hidrogen Peroksida
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap Prosedur kerja pengurangan residu H2O2
derajat putih dan kandungan zat gizinya, - Setelah dilakukan pemutihan, selanjutnya
sehingga diharapkan burung walet sarang adalah tahap pencucian dengan air mengalir
dan perendaman dengan air hangat pada
hitam atau sarang mutu bulu dapat
suhu 50 0 C kemudian dilakukan pengeringan
ditingkatkan mutunya menjadi sarang mutu
sarang burung walet yang telah diproses
perak dengan harga jual yang lebih tinggi. dengan oven pada suhu 55 0 C selama 12 jam.
Penelitian ini bertujuan untuk - Pengukuran derajat putih dengan
mendapatkan konsentrasi Larutan Hidrogen menggunakan chromameter.
Peroksida yang optimal dan mengetahui nilai
gizi sarang burung walet sarang hitam Analisis kandungan zat gizi sarang burung
setelah proses pemutihan. walet sarang hitam.
- Energi. Diukur dengan menggunakan boom
kalori meter.
MATERI DAN METODE
- Kadar air. Diukur dengan menimbang berat
awal (berat basah) kemudian dikeringkan
Peralatan yang digunakan adalah dalam oven selama 24 jam pada suhu 60 0 C.
cawan porselin, sikat halus, pinset, Berat yang hilang merupakan berat air yang
timbangan analitik,labu takar, pipet, alat terkandung dalam bahan tersebut.
analisis proksimat, oven, chromameter, - Protein, karbohidrat dan lemak. Dianalisis
spectrophometer, dan alat-alat lain yang dengan alat analisis proksimat.
dibutuhkan. Bahan-bahan yang digunakan - Kalsium, Pospor dan zat Besi diukur dengan
dalam penelitian ini terdiri atas bahan baku spectrophometer.
dan bahan kimia. Bahan baku adalah sarang
Variabel yang diamati
burung walet sarang hitam sebanyak 150
- Warna (derajat putih). Derajat putih diukur
gram dari daerah Napal Putih, Bengkulu dengan menggunakan chromameter.
Utara. Bahan kimia yang digunakan adalah - Perubahan nilai gizi antara lain : energi,
Hidrogen peroksida (H2O2), bahan kimia kadar air, protein,karbohidrat,lemak,
analisis serta air bebas ion. kalsium, pospor dan zat besi.

Tahap Penelitian Analisis Data


Prosedur kerja pembersihan fisik Data dasar yang diperoleh dilakukan
analisis keragaman berdasarkan rancangan acak
Pengaruh Konsentrasi Hidrogen Peroksida (H2O2) 42
lengkap. Perbedaan yang terdapat pada nilai meningkatnya derajat putih sarang burung walet
rata-rata perlakuan di uji lanjut dengan uji sarang hitam tersebut berhubungan dengan
DMRT (Duncan Multiple Range Test)
reaksi H2O2 dengan komponen kimia sarang
burung walet, terutama protein, karbohidrat dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
mineral yang menyebabkan perubahan dari
Proses Pemutihan dan Derajat Putih putih kecoklatan menjadi putih. Hal ini
(perubahan warna) sejalan dengan yang dikemukakan oleh Winarno
Selama ini proses pemutihan (1994) dalam Chendra (1997), bahwa konsentrasi
merupakan rahasia dari setiap pengusaha bahan pemutih yang digunakan mempunyai arti
sarang burung walet. Proses pemutihan penting karena besarnya konsentrasi yang
sarang burung walet sebenarnya cukup diberikan mempengaruhi beberapa hal seperti :
sederhana hanya meliputi pembersihan fisik,
efektifitas pemutihan, waktu proses, jumlah
pencucian atau perendaman, pencucian
residu yang mungkin tertinggal dan faktor
kedua dengan tujuan menghilangkan residu
pertimbangan ekonomi.
bahan pemutih dan pengeringan. Namun
demikian pemutihan sarang burung walet
membutuhkan kesabaran, ketelitian yang Kandungan zat gizi sarang burung walet sarang
tinggi dan keterampilan karena sarang hitam
burung walet mempunyai sifat yang mudah Kandungan energi
rusak serta harganya yang mahal.
Hasil pengukuran rataan derajat Hasil pengukuran kandungan energi yang
putih dengan menggunakan alat terdapat pada sarang burung walet sarang hitam
chromameter terhadap sarang burung walet tertera pada lampiran.
sarang hitam dengan larutan H2O2 pada Hasil sidik ragam ternyata perlakuan
konsentrasi 0% (P0), 6,5% (P1), 7% (P2), 7,5% memberikan pengaruh yang berbeda nyata
(P3), 8% (P4) dan 8,5% (P5) dapat dilihat terhadap kandungan energi yang terdapat
pada lampiran. didalam sarang burung walet sarang hitam,
Hasil sidik ragam ternyata perlakuan sehingga peningkatan konsentrasi H2O2
berpengaruh nyata terhadap penurunan
memberikan pengaruh yang berbeda nyata
kandungan energi dari sarang burung walet
terhadap derajat putih sarang burung walet
sarang hitam yang diputihkan.Hasil analisis
sarang hitam, sehingga peningkatan
lebih lanjut dengan uji DMRT dapat dilihat
konsentrasi bahan pemutih berpengaruh terjadinya penurunan kandungan energi seiring
nyata pada peningkatan derajat putih dari dengan peningkatan konsentrasi H2O2,
sarang burung walet sarang hitam yang kemungkinan ini disebabkan terjadinya
diputihkan. Analisis lebih lanjut dengan uji penurunan kandungan zat-zat sumber energi
DMRT menunjukkan bahwa konsentrasi (protein, karbohidrat dan lemak). Hal ini sejalan
8,5% mempunyai nilai rata-rata tertinggi. dengan yang dikatakan oleh Anggorodi (1985),
Dengan demikian konsentrasi H2O2 yang bahwa energi disimpan dalam karbohidrat,
lemak dan protein bahan makanan.
dipilih untuk memutihkan sarang burung
walet sarang hitam adalah konsentrsi 8,5 %,
Kandungan Protein
karena pada lampiran tersebut terlihat
adanya kecenderungan bahwa peningkatan Rataan kandungan protein sarang burung
pemberian konsentrasi H2O2 dapat walet sarang hitam selama penelitian dapat
meningkatkan derajat putih sarang burung dilihat pada lampiran.
walet sarang hitam. Diduga penyebab
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 2, No 1, Januari – Juni 2007 43
Dari hasil sidik ragam ternyata basa. Hal ini dipertegas oleh Tillman et al.
perlakuan memberikan pengaruh yang (1998), bahwa glikogen adalah pati dalam tubuh
berbeda nyata terhadap kandungan protein hewan diketemukan dalam jaringan tubuh
yang terdapat dalam sarang burung walet hewan dan jasad renik tertentu yang mudah
sarang hitam yang diputihkan, sehingga larut dalam larutan asam maupun basa.
peningkatan konsentrasi bahan pemutih
berpengaruh nyata pada penurunan Kandungan Lemak
kandungan protein. Analisis lebih lanjut
dengan uji DMRT terlihat adanya Rataan kandungan lemak yang terdapat
kecenderungan penurunan kandungan didalam sarang burung walet sarang hitam
protein seiring dengan peningkatan tertera pada lampiran. Hasil sidik ragam
konsentrasi H2O2 yang diberikan. Di duga ternyata perlakuan pemberian konsentrasi H2O2
penyebab penurunan kandungan protein yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang
sarang burung walet sarang hitam tersebut berbeda nyata terhadap kandungan lemak yang
berhubungan dengan reaksi antara H2O2 terdapat dalam sarang burung walet sarang
dengan glikoprotein yang mudah larut dalam hitam yang diputihkan. Tetapi menunjukkan
larutan basa yang menyebabkan terputusnya perbedaan yang nyata dengan sarang burung
ikatan antara glikogen dan protein yang walet sarang hitam tanpa pemberian H2O2
terdapat dalam sarang burung walet sarang (kontrol). Hal ini kemungkinan pada perlakuan
hitam yang diputihkan. Hal ini sesuai pemberian H2O2 terjadi proses hidrolisis lemak
dengan Wahju (1992), yang dan tingginya kandungan asam lemak jenuh
mengklasifikasikan protein atas dasar : daya yang mudah larut dalam air. Hal ini dipertegas
larut di dalam air, larutan garam, basa dan oleh Wahju (1992), yang menyatakan bahwa
larutan-larutan etanol. persentase absorbsi dari lemak dipengaruhi oleh
panjangnya rantai dari asam-asam lemak,
Kandungan Karbohidrat banyaknya ikatan rangkap dalam asam lemak
dan komposisi bahan makanan itu sendiri.
Rataan kandungan karbohidrat yang
terdapat didalam sarang burung walet Kandungan Mineral
sarang hitam tertera pada lampiran.Hasil
sidik ragam ternyata perlakuan memberikan Hasil pengukuran kandungan zat mineral
pengaruh yang berbeda nyata terhadap dalam sarang burung walet sarang hitam tertera
kandungan karbohidrat yang terdapat di pada lampiran.Menurut Tillman et al. (1998),
dalam sarang burung walet sarang hitam yang dimaksud dengan mineral yaitu 96 unsur
yang diputihkan. Adanya peningkatan kimia seperti yang tercantum dalam tabel
konsentrasi bahan pemutih berpengaruh periodik dan semuanya ada kemungkinan untuk
nyata terhadap penurunan kandungan menjadi mineral yang penting dalam makanan.
karbohidrat. Analisis lebih lanjut dengan uji Hasil analisis sidik ragam ternyata
DMRT menunjukkan bahwa konsentrasi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda
8,5% mempunyai nilai rata-rata terkecil. nyata terhadap kandungan mineral, sehingga
Terjadinya penurunan kandungan protein peningkatan konsentrasi bahan pemutih
ternyata diikuti pula oleh menurunnya berpengaruh nyata pada penurunan kandungan
kandungan karbohidrat seiring dengan zat-zat mineral yang terdapat di dalam sarang
meningkatnya konsentrasi H2O2. Hal ini burung walet sarang hitam yang diputihkan.
disebabkan karbohidrat yang terdapat di Hasil analisis lebih lanjut dengan uji DMRT
dalam sarang burung walet sarang hitam menunjukkan bahwa konsentrasi 8,5 %
berbentuk glikogen, yaitu karbohidrat yang mempunyai nilai rata-rata kandungan mineral
mudah larut dalam larutan asam maupun terendah, tetapi tidak berbeda secara statistik

Pengaruh Konsentrasi Hidrogen Peroksida (H2O2) 44


dengan nilai rata-rata pada konsentrasi 8 %. Pemutihan sarang burung walet hitam
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dengan pemberian konsentrasi hidrogen
pemberian konsentrasi H2O2 pada sarang peroksida sebesar 8,5%.memberikan hasil yang
burung walet sarang hitam mengakibatkan lebih putih. Ada kecenderungan semakin tinggi
semakin rendahnya kandungan zat-zat pemberian konsentrasi hidrogen peroksida
mineral (Ca, P dan Fe). Di duga terjadinya semakin menurunkan kandungan energi,
penurunan kandungan mineral ini protein, karbohidrat, lemak, kalsium, pospor dan
disebabkan terlarutnya zat-zat mineral zat besi.
tersebut dengan larutan hidrogen peroksida
karena bereaksi dengan larutan H2O2 yang DAFTAR PUSTAKA
bersifat basa.
Anggorodi., 1985. Kemajuan Mutahir Dalam
Kadar Air Ilmu Makanan Ternak. Universitas
Indonesia Press. Jakarta
Rataan kadar air sarang burung walet Chendra, A., 1997. Mempelajari Proses
sarang hitam selama penelitian dapat dilihat Pemutihan Sarang Burung Walet secara
pada lampiran.Berdasarkan hasil sidik ragam Optimal. Skripsi S1. Fakultas Teknologi
bahwa masing-masing perlakuan tidak Pertanian. IPB. Bogor.
mempengaruhi kadar air yang terdapat di Juju Wahju., 1992. Ilmu Nutrisi Ternak Unggas.
dalam sarang burung walet sarang hitam Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
yang diputihkan. Hal ini disebabkan karena Nazaruddin dan A. Widodo., 1997. Sukses
faktor lingkungan, tempat sarang menempel, Merumahkan Walet. Penebar Swadaya.
kebersihan dan makanan tidak berpengaruh Jakarta.
terhadap kadar air pada sarang burung walet Tillman. A. D., H. Hartadi., S.Reksohadiprodjo,
sarang hitam, meskipun oleh Nazaruddin S.Prawirokusumo, S. Lebdosoekojo, 1998.
dan A. Widodo (1997), dikatakan bahwa Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
faktor-faktor tersebut penting dan sangat Triani., 2001. Proses Pemutihan Sarang Burung
berpengaruh terhadap warna sarang, namun Walet Hitam (C. maxima) dengan
tidak berpengaruh terhadap kadar air yang Menggunakan Hidrogen Peroksida (H2O2).
terdapat didalam sarang burung walet. Skripsi S1. Fakultas Pertanian Jurusan
Peternakan. Universitas Bengkulu.
SIMPULAN

Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 2, No 1, Januari – Juni 2007 45


Rataan hasil pengukuran derajat putih.

Perlakuan
Variabel
P0 P1 P2 P3 P4 P5
Derajat Putih(%) 15,79 e 41,87 d 45,60 c 51,32 b 55,98 a 56,11a

Rataan hasil pengukuran kandungan zat gizi, kadar air dan zat mineral selama penelitian.

Perlakuan
Variabel
P0 P1 P2 P3 P4 P5

Energi (kalori) 320,13a 234,71b 232,8b 217,4c 209,2cd 202,42d

Protein (g) 37,65a 29,02b 28,55b 27,14c 26,46d 26,08d

Karbohidrat (g) 32,40a 30,26b 29,30c 29,14c 29,01c 28,06d

Lemak (g) 0,45a 0,35b 0,362b 0,36b 0,362b 0,36b

Kalsium (mg) 38,16a 24,46b 24,50b 24,23c 23,33d 23,29d

Pospor (mg) 8,50a 7,80b 7,58c 7,62c 7,33d 7,47cd

Besi (mg) 15,70a 12,39b 12,33bc 12,33bc 12,29c 12,28c

Kadar air (%) 15,81a 15,78a 15,74a 15,72a 15,68a 15,65a


Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05); P0 : Konsentrasi H2O2 0%; P1
: Konsentrasi H2O2 6,5%; P2 : Konsentrasi H2O2 7%; P3 : Konsentrasi H2O2 7,5%; P4 : Konsentrasi H2O2 8%; P5 :
Konsentrasi H2O2 8,5%

Pengaruh Konsentrasi Hidrogen Peroksida (H2O2) 46

Anda mungkin juga menyukai