Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi


parsial/penuh, atau kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa
dan yang dilakukan pada waktu lalu ditandai dengan gangguan fungsi
sosial/okupasi. Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan
keyakinan, ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa
diubah dengan logika/bukti-bukti yang nyata. Waham adalah keyakinan isi
pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan
inteligensi dan latar belakang kebudayaan walaupun hal-hal itu mustahil.
Waham merupakan keyakinan seseorang berdasarkan penelitian
realistis yang salah, keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat
intelektual dan latar belakang budaya (Keliat, BA, 1998). Waham adalah
kepercayaan yang salah terhadap objek dan tidak konsisten dengan latar
belakang intelektual dan budaya (Rawlins, 1993). Waham dibangun atas
unsur-unsur yang tidak berdasarkan logika, individu tidak mau melepaskan
wahamnya, walaupun telah tersedia cukup bukti-bukti yang objektif tentang
kebenaran itu. Biasanya waham digunakan untuk mengisi keperluan atau
keinginan-keinginan dari penderita itu sendiri. Waham merupakan suatu
cara untuk memberikan gambaran dari berbagai problem sendiri atau
tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita biasanya:
a. Keinginan yang tertekan.
b. Kekecewaan dalam berbagai harapan.
c. Perasaan rendah diri.
d. Perasaan bersalah.
e. Keadaan yang memerlukan perlindungan terhadap ketakutan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari gangguan waham?


2. Apa saja penyebab dan macam- macam waham?
3. Bagaimana konsep keperawatan pada pasien waham?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien gangguan waham?

1.3 Tujuan

Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran umum tentang penerapan proses
asuhan keperawatan terhadap klien dengan gangguan alam perasaan
(waham).

Tujuan Khusus
a. Perawat mampu melaksanakan pengkajian terhadap pasien dengan
gangguan waham.

1
b. Perawat mampu menyusun diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil
pengkajian
c. Perawat mampu menyusun perencanaan keperawatan terhadap pasien
dengan keluhan gangguan waham dengan kebutuhan pasien.
d. Perawat mampu melakukan intervensi tindakan yang nyata sesuai
dengan perencanaan tindakan keperawatan dan prioritas masalah.
e. Perawat mampu menentukan permasalahan yang dihadapi klien dan
dengan memperhatikan pohon masalah dapat diketahui penyeba
sampai pada efek dari masalah tersebut.

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari waham.


2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti apa saja penyebab juga
macam-macam gangguan waham.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana konsep keperawatan
yang diberikan pada pasien waham.
4. Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada keluarga
dan pasien dengan gangguan waham.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gangguan Alam Perasaan

Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi


parsial/penuh, atau kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang bias
dan yang dilakukan pada waktu lalu ditandai dengan gangguan fungsi
sosial/okupasi. Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan
keyakinan, ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa
diubah dengan logika/bukti-bukti yang nyata.Waham adalah keyakinan isi
pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atautidak cocok dengan
inteligensi dan latar belakang kebudayaan walaupun hal-hal itu
mustahil.Waham adalah kepercayaan yang salah dan berfikir yang tidak
sesuai dengan orang lain dan kontradiksi dengan realitas sosial (Stuart dan
Sundeen, 1995).

2.2 Etiologi

1. Teori Psikodinamika
Teori psikoanalitik berfokus pada hubungan anak dan orang tua, yang
tidak memuaskan sejak dini, dengan proses berduka yang tak terselesaikan.
Ini mengakibatkan individual terfiksasi pada tahap marah, dari proses
berduka, dan mengarahkannya ke diri sendiri. Ego tetap lemah sementara
superego menjadi luas dan menjadi sifat menghukum. Teori kognitif
menunjukkan keyakinan bahwa depresi terjadi sebagai akibat dari gangguan
kognitif, menimbulkan evaluasi negatif tentang diri selama proses pikir
terganggu. Individu menjadi pesimis dan memandang diri terhadap
berharga dan tidak adekuat, serta hidup dalam keputusasaan.

2. Teori Biologi
Karena adanya beberapa kekuatan/pengaruh dari beberapa penyakit
keluarga yang mempunyai gejala yang sama.

3. Teori Dinamika Keluarga


Karena orang tua yang terlalu pemarah, menuntut dan kaku, tidak percaya
pada diri sendiri, mudah tersinggung.
Rentang respon neurologist :

Respon adaptif  Ilusi


 Reaksi
 Pikiran logis emosional berlebih
 Persepsi akurat  Perilaku ganjil
 Emosi  Menarik diri
 Konsisten
dengan pengalaman Respon maladaptif
 Perilaku cocok
 Pikiran  Kelainan pikiran/ delusi
kadang terganggu  Halusinasi

3
 Delusi
 Ketidakmampuan untuk
mengalami emosi
 Isolasi sosia

4
2.3 Psikopatologi Waham

Seseorang yang merasa terancam dengan orang lain, atau dirinya


sendiri mempunyai pengalaman kecemasan dan timbul perasaan bahwa
sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi dan menyangkal ancaman
tersebut, terhadap persepsi diri atau objek realita melalui manifestasi, kesan
terhadap suatu kejadian atau suatu keadaan dilanjutkan dengan
memproyeksi pikiran dan perasaannya ke lingkungan, sehingga pikiran,
perasaan keinginannya yang negatif dan tidak dapat diterima akan datang
dari luar dirinya, akibatnya orang tersebut berusaha untuk memberi alasan
atau rasional tentang interprestasi perangai (dirinya sendiri/ terhadap
realitas dirinya sendiri dan orang lain).

2.4 Manifestasi Klinis

1. Yakin bahwa pikirannya bertanggung jawab terhadap


kejadian/bencana.
2. Berpikir bahwa dirinya mendapat kekuatan super dari yang maha
kuasa.
3. Curiga, pemarah, takut, ditunjukkan pada lingkungan atau orang lain.
4. Perhatian menurun, sulit berkonsentrasi pada aktivitas
sederhana/kejadian.
5. Pola bicara tidak logis/inkoheren.
6. Pola tidur tidak teratur.
7. Ambivalen.

2.5 Macam-Macam Waham

1. Waham agama : yaitu keyakinan klien terhadap suatu agama secara


berlebihan.
2. Waham kebesaran : yaitu keyakinan klien yang berlebihan terhadap
dirinya atau kekuatannya.
3. Waham somatik : klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu,
terserang penyakit atau di dalam tubuhnya terdapat binatang.
4. Waham curiga : klien yakin bahwa ada orang/sekelompok orang yang
sedang mengancam dirinya.
5. Waham nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di
dunia ini/ sudah meninggal dunia.
6. Waham sisip pikir : yaitu klien yakin bahwa orang lain mengetahui isi
pikirannya, padahal ia tidak pernah menyatakan pikirannya pada
orang tersebut.
7. Waham kontrol pikir : yaitu klien yakin bahwa pikirannya dikontrol
oleh kekuatan luar.

2.6 Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian :
1. Faktor predisposisi

5
a. Perkembangan: Ketidakmampuan, individu dalam menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan, misal rasa saling percaya yang tidak
terbina, kegagalan dalam mengungkap perasaan dan pikiran.
b. Lingkungan Yang tidak terapeutik sering mengancam dan
menimbulkan cemas berkepanjangan.
c. Interaksi
1) Curiga merasa diawasi, kaku dan tidak toleran terhadap dirinya.
2) Yang perlu diantisipasi, yaitu memperhatikan dalam perubahan
penampilan, persepsi dan isi pikir.
3) Tidak mampu memfokuskan pikiran dan tidak terselesaikan, tidak
mampu mengorganisasikan pikiran untuk menyelesaikan masalah.

2. Faktor Presipitasi
a. Faktor internal Merasa gagal, kehilangan sesuatu yang bermakna,
secara berulang dan ketakutan karena adanya penyakit fisik.
b. Faktor eksternal Adanya trauma/serangan fisik, kehilangan hubungan
penting dengan orang yang berarti dan adanya kritikan dari orang
lain.
c. Faktor biokimia Kadar dopamine yang meningkat di atas, kelebihan
dopamin akibat meningkatnya produksi dan pelepasannya.

3. Faktor perilaku
a. Dimensi fisik
1. Nutrisi tidak adekuat terhadap delusi yang menyiksa.
2. Kesukaran tidur
3. Kesenangan dan keindahan, kurang perhatian ketika area pada
delusi.
4. Aktivitas tidak fungsional. Kebiasaan pengobatan menolak tidak
menurut aturan hidup karena takut akan membahayakan (waham
penganiayaan)
5. Perilaku destruktif
a. Kurang pengontrolan pikiran berdasarkan delusi.
b. Usaha bunuh diri
c. Pembunuhan

b. Dimensi emosional
1) Ekspresi emosi, kadang-kadang tidak ada
2) Takut yang berlebihan
3) Mencurigai orang lain/tidak percaya pada orang lain
4) Kasar, tidak menghargai, sukar marah
5) Terlihat bingung dan senang berfantasi
6) Merasa bersalah
7) Bermusuhan

c. Dimensi sosial
1) Percaya diri tidak realistik
2) Curiga
3) Menarik diri dan isolasi
4) Merasa dirinya orang terkenal/hebat.

6
d. Dimensi spiritual
1) Kepercayaan yang berlebihan
2) Tidak mampu menikmati hidup
3) Merasa dirinya Tuhan
4. Mekanisme koping
a. Denial : menghindari kenyataan yang tidak diinginkan.
b.Proyeksi : mengatakan harapan,pikiran,perasaan,motivasi sendiri
sebagai harapan.
c. Disosiasi : memisahkan diri dari lingkungan.

2.7 Diagnosa Keperawatan

Pohon Masalah
Akibat Kerusakan komunikasi verbal

Masalah utama
Proses pikir waham

Penyebab Gangguan harga diri rendah

Diagnosa Keperawatan :
1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham.

2.8 Perencanaan
1. Diagnosa 1 : Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan
perubahan proses pikir waham. Tujuan umum : Klien dapat melakukan
komunikasi verbal. Tujuan khusus :
1.Klien dapat membina hubungan saling percaya
2.Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
3.Klien dapat membina hubungan realitas
4.Klien dapat menggunakan obat dengan benar.

Perencanaan :
a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
b. Jangan menambah dan mendukung waham klien
c. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan terlindung
d. Observasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari-hari dan
perawatan diri.
e. Beri tujuan pada penampilan dan kemampuan klien yang realitas.
f. Observasi kebutuhan sehari-hari.
g. Bicara dengan klien dalam kontak realitas
h. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok
i. Diskusikan dengan keluarga tentang gejala waham, cara merawatnya.

7
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 pengkajian
I. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 34 Tahun
Informal : Orang tua klien
Agama : Islam
Alamat : Timur Indah

II. Alasan Masuk


Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa,
dan Ketergantungan Obat, karena klien sering melamun ngoceh sendirian,
selalu merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal yang
terlalu mewah dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa
ada orang yang akan merebut jabatan klien.

III. Faktor Predisposisi


Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan,
selama ini klien belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal
bersama kedua orang tuanya. Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun
yang lalu, klien tidak memiliki seorang anakpun dari istrinya ini, klien
mengatakan dulu ia bekerja di sebuah perusahaan dan adanya pembagian
pendapatan yang tidak merata. Klien menginginkan sebuah mobil tapi tidak
dikabulkan oleh keluarga. Keluarga klien mengatakan klien sering
melamun, ngoceh sendirian, selalu merasa dikejar-kejar, bercerita hal-hal
yang terlalu mewah dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien,
adanya orang yang mau merebut posisi jabatannya.

IV. Faktor Presipitasi


Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar,
tidur-tiduran, berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak
bercerita, selalu bercerita bahwa ia memiliki jabatan yang tinggi.
Masalah keperawatan :
1. Kerusakan komunikasi verbal
2. Harga diri rendah

V. Fisik
a. Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,5oC
N : 84 kali/menit
RR : 22 kali/menit

b. Ukur : TB : 168 cm, BB : 65 kg


Tidak ada keluhan fisik

8
VI. Psikologi Sosial
1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki / perempuan meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal satu rumah

: Bercerai
Sejak perceraian Tn. A tinggal dengan ayah dan dua orang saudaranya.

2. Konsep Diri
a. Citra diri: Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau
kekurangan pada dirinya.
b. Identitas: Saya adalah seorang pekerja di PT. karet, sekarang saya
tidak bekerja lagi.
c. Peran: Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang
yang lainnya.
d. Ideal diri: Jika saya sembuh nanti saya ingin melanjutkan kuliah.
e. Harga diri: Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak
dibelikan mobil.

Masalah keperawatan : Waham kebesaran


3. Hubungan Sosial
Orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah istrinya, sebelum
mengalami gangguan kejiwaan, klien sering aktif dalam organisasi
masyarakat.

4. Spiritual
Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu
mengikuti/melaksanakan sholat 5 waktu.

9
VII. Status Mental

a. Penampilan: Cara berpakaian klien kurang rapi, tapi selalu bersih


karena diganti tiap hari.
b. Pembicaraan: Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. A
tidak mau memulai pembicaraan bila tidak dimulai duluan, tidak mau
memulai pembicaraan bila tidak dimulai duluan, dan kadang-kadang
membisu, klien sering tidak nyambung dengan pertanyaan perawat.
Masalah keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal.
c. Aktivitas motorik: Tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan
dan merentang kaki.
d. Alam perasaan: Gembira yang berlebihan, karena merasa mobil baru
akan menjemputnya pulang. Masalah keperawatan : Waham kebesaran.
e. Interaksi selama wawancara Selalu mempertahankan pendapatnya
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal.
f. Persepsi: Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita
dari satu topik ke topik lain yang masih ada hubungan. Masalah
Keperawatan : perubahan persepsi sensori.
g. Isi pikir: Selalu meninggi setiap semua cerita. Masalah keperawatan :
Waham kebesaran.
h. Tingkat kesadaran: Tn. A kelihatan bingung.
i. Memori: Klien tidak ingat siapa nama isteri klien.
j. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Klien dapat berhitung sederhana
dengan baik.

3.2 Analisa Data

Masalah
No. Data Keperawatan
Data Subjektif : Waham
1. - Klien mengatakan kebesaran
adanya orang yang
ingin merebut
posisinya.
Data Objektif :
- Cerita selalu
meninggi bicara
spontan dan lambat.

Pohon Masalah

Kerusakan Komonikasi Verbal


Akibat

Perubahan proses pikir waham


Maslah utama
kebesaran

10
Harga diri rendah kronis
Penyebab

Diagnosa Keperawatan :
1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan
perubahan proses pikir waham kebesaran.

11
3.3 STRATEGI PELAKSANAAN TINDDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A Pertemuan ke- : 1 (pertama)

Umur : 34 tahun No. RM : 03.44.xx

Masalah : Waham Kebesaran Tanggal : 26 Mei 2012

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
DS: Klien suka berbicara sendiri dan berbicara ada yang mengejar
DO:
- Klien suka bercerita meninggi, spontan dan lambat
- Klien ingin berbicara jika orang lain yang memulai pembicaraan
- Klien sering tidak nyambung saat diajak berbicara
2. Masalah/diagnosis keperawatan
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
3. Tujuan khusus keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
c. Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
d. Klien dapat berhubungan dengan realitas
4. Tindakan keperawatan
a. Kontak sering dan singkat
b. Observasi tingkahlaku dan ucapan yang terkait dengan waham
kebesaran
c. Dorong klien untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
“Selamat pagi pak! : Perkenalkan saya perawat M, hari ini, saya yang akan
merawat bapak. Saya disini setiap hari senin-jumat. Jam 08.00-14.00. jika bapak
butuh bantuan bisa panggil saya dan sekarang kita akan berbincang-bincang selama
30 menit ya disini.”
“Maksud kedatangan saya kesini untuk membantu dan merawat bapak disini.”
“Kalau boleh tahu siapa nama bapak? Senang dipanggil apa? Baik bapak A kita
mulai saja pembicaraan kita. Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
keluarga dan teman-teman bapak A? Mau di mana kita bercakap-cakap?
Bagaimana kalau di Taman belakang? Mau berapa lama? Bagaimana kalau 15
menit saja?”

2. Kerja
“Saya tau bahwa bapak A adalah seoarang direktur di perusahaan besar, tetapi sulit
bagi saya untuk mempercainya karena bapak ada di sini dan tidak sedang bekerja
di perusahaan manapun. Dapat kita lanjutkan yang tadi terputus?”

12
“ tapi dari tadi saya lihat bapak A seperti sedang gelisah, bisakah bapak A
menceritakan apa yang sedang bapak A rasakan?”
“ ooh,,,jadi bapak A sedang merasa tidak dihargai karena banyak orang sedang
mengejar-ngejar uang ingin mengambil harta, rumah, mobil ataupun perusahaan
bapak A”.
“ Siapa yang ingin mengambil harta bapak A? “ jadi orang tua bapak A yang ingin
merebutnya?” tapi kalo bapak A sendiri inginya bagaimana?”
“ Bagus,kalau bapak ingin bekerja lagi. Bagaiman kalau bapak mulai melakukan
hal yang bapak A suka.”
“Bagaimana apa bapak setuju? Nah, Coba kita tuliskan rencana bapak tersebut
seperti apa?”. “Wah bagus sekali, dengan begitu bapak memiliki kegiatan di luar.
Karena pasti bosan jika di rumah terus, ya? “

3. Terminasi
“ Bagaimana jika kegiatan ini bapak coba lakukan, bapak A setuju ?”
“ apa saja yang tadi sudah kita bicarakan? Bagus!”
“Bagaimana jika saya datang dua hari lagi ?”.
”Kita akan bercakap-cakap tentang kemampuan yang bapak miliki. Mau dimana
kita bercakap-cakap ? Bagaimana jika di sini lagi di waktunyang sama?“.
“Baiklah, terima kasih bapak A,sampai jumpa!”

13
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A Pertemuan ke- : 2 (dua)

Umur : 34 tahun No. RM : 03.44.xx

Masalah : Waham Kebesaran Tanggal : 27 Mei 2012

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
DS: Klien dapat menjawab keadaannya “baik.” Dan “masih” mengingat perawat.
DO:
- Klien sudah bisa berinteraksi
- Klien jarang menatap mata perawat
- Klien bersikap agak cuek atau acuh
2. Masalah/diagnosis keperawatan
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
3. Tujuan khusus keperawatan
a. Klien dapat memperluas kesadaran diri
b. Klien menyelidiki dirinya
c. Klien dapat mengevaluasi dirinya
4. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan rencana kegiatan yang diinginkan
b. Diskusikan mengenai hobi yang disukai
c. Beri kesempatan melakukan cara yang dipilih untuk berinteraksi dan
berikan pujian bila berhasil.
d. Tanyakan hasil upaya yang telah dilakukan.
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
“Selamat pagi bapak A? Bagaimana perasaan anda hari ini? Masih ingat dengan
saya kan?”
“ apakah bapak A sudah mengingat apa saja hobi yang bapak?” “ bagaimana jika
kita berbicara hobi tersebut sekarang:” ”bagus. sesuai janji kita kemarin kita
akanbercakap-cakap disini. Kita akan bercakap-cakap dan latihan hobi bak
tersebut selama 30 menit.”
2. Kerja
“ apa saja hobi bapak A? Saya catat y!”
“ Wah, ternyata bapak A pandai bermain baminton ya, tidak semua orang dapat
bermain badminton seperti itu lho.”
” nah,, bagus sekali itu. Bisa bapak peragakan pada saya bagaiman cara bermain
badminton?” bagus sekali (memberi aplaus)”. “Coba kita buat jadwal untuk
kemapuan bapak A ini ya, berapa kali sehari/seminggu Pak A mau bermain
badminton?” “ Apa yang bapak harapkan dari kemampuan bermain badminton
ini?”

14
“Selain bermain badminton, hobi apalagi yang bisa bapak lakukan.”
“Bagus sekali, pak.Ternyata bapak A, aktif bersosialisasi dengan warga di
kampung bapak,dengan mengikuti kegiatan permainan itu ya.”

3. Terminasi
:”Bagaimana perasaan bapak sekarang setelah berbincang-bincang hobi bapak
sekaligus memperagakannya?” ” bagus! cobalah melakukan hobi bapak tadi, untuk
mengisi waktu luang bapak A. Mau jam berpa ? bagaimana kalau tetap jam 08.00
-08.30 ya ?”
” Bapak A mau dimana ?” ”ya sudah, sampai ketemu 2 hari lagii ya, pak. Terima
kasih.”

15
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A Pertemuan ke- : 3 (tiga)

Umur : 34 tahun No. RM : 03.44.xx

Masalah : Waham Kebesaran Tanggal : 28 April 2012

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
DS: “ pasien sudah dapat melakukan aktivitas dengan yang baik”.
DO:
- Klien dapat beraktifitas secara mandiri
- Klien bisa melaksanakan rencana kegiatan harian.
2. Masalah/diagnosis keperawatan
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
3. Tujuan khusus keperawatan
a. Klien dapat beraktivitas seperti biasa.
b. Klien bisa minum obat dengan mandiri.
c. Klien dapat mengenal obat dengan baik.
4. Tindakan keperawatan
a. Beri penjelasan mengenai jenis obat yang akan dikonsumsi.
b. Berikan obat sesuai terapi yang dianjurkan.
c. Susun jadwal minum obat.

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
“Selamat pagi Bapak A? Bagaimana perasaan anda hari ini? Bagaimana pak, sudah
dicoba latihan badmintonnya?”
“Bagus sekali. Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaiman kalau sekarang
kita membicarakan tentang obat yang abang minum?”
”apakah siang ini bapak A sudah minum obat ?”
” Baik, pagi ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang bapak A
minum. Berapa macam obat yang diminum dan jam berapa saja obat diminum?” ”
Bagus sekali ternyata bapak masih ingat. Bapak A perlu minum obat ini agar
pikirannya tenang, tidurnya juga tenang,”
2. Kerja
” ada bedanya atau tidak setelah minum obat secara teratur, Apakah pikiran bapak
A lebih tenang?minum obat sangat penting agar pikiran bapak lebih tenang.”
“Obatnya ada tiga macam.ini yang warna oranye namanya obat (chlorpromazine,
CPZ, ) gunanya agar tenang. Obat yang berwarna putih (tpyhexillpendil, THP)
gunanya agar bapak A merasa rileks dan tidak kaku, dan yang warna merah jambu
(haloperidol, HLP) berfungsi untuk menenangkan pikiran dan membuat pikiran
menjadi teratur. Semua obat ini di minum 3 kali sehari, setiap pukul 7 pagi, 1

16
siang, dan 7 malam. Bila nanti setelah minum obat mulut pak A terasa kering,
untuk membantu mengatasinya bapak dapat banyak minum dan mengisap-isap es
batu. Pastikan obatnya benar, artinya bapak harus benar-benar memastikan bahwa
itu obat yang benar-benar punya bapak. jangan sampai keliru dengan obat milik
orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat di minum pada waktunya,
dengan cara diminum sesudah makan dan tepat jamnya. Bapak juga perhatikan
berpa jumlah obat sekali minum, dan Bapak juga harus cukup minum 10 gelas
perhari Obat-obat ini harus diminum secara teratut dan kemungkinan besar dalam
waktu yang lama. Agar tetap tenang sebaiknya bapak tidak menhentikan sendiri
obat yang diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter. Setelah itu coba bapak
rasakan kembali perbedaan antara sebelu dan sesudah minum obat.bagaimana
mengerti pak ?”

3. Terminasi
”Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang mengenai obat? Apa
saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
”Bagus. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan bapak. Jangan lupa minum
obatnya dan nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster.”
” Jadwal yang kita buat kemarin dilanjutkan ya pak !” “Pak, dua hari lagi kita
ketemu lagi untuk melihat jadwal yang telah dilaksanakan. Bagaiman jika seperti
biasanya, pukul 8 dan di sini?”
” Terima kasih, pak. Sampai jumpa.”

17
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A Pertemuan ke- : keluarga 1

Umur : 34 tahun No. RM : 03.44.xx

Masalah : Waham Kebesaran Tanggal : 30 April 2012

C. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
DS: “ keluarga menyambut kedatangan perawat”.
DO:
- Klien dapat mengenal keluarganya.
- Klien bisa diterima kembali oleh keluarga.
2. Masalah/diagnosis keperawatan
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
3. Tujuan khusus keperawatan
a. Keluarga dapat berinteraksi dengan klien.
b. Keluarga bisa membantu klien untuk melakukan health education.
c. Keluarga dapat membantu klien dalam minum obat.
4. Tindakan keperawatan
a. Beri penjelasan mengenai penyakit klien.
b. Berikan penjelasan mengenai obat yang dikonsumsi klien.
c. Susun jadwal minum obat klien.

D. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
“Selamat pagi Bapak? “ perkenalkan pak saya perawat M yang merawat anak
bapak. Nama bapak siapa? Senangnya dipanggil apa?” “pak, hari ini kita akan
berdiskusi tentang masalah anak bapak dan bantuan apa yang bisa bapak berikan
kepada anak bapak. Kita mau berdiskusi di mana? Bagaimana jika di ruang tamu
ini”. bagaimana kalau 30 menit?
2. Kerja
masalah apa yang bapak alami dalam merawat pak A?dan apa yang bapak
lakukan?dalam menghadapi sikap anak Bapak yang mengaku sebagai seorang
direktur di sebuah perusahaan. Untuk itu saya akan jelaskan sikap dan cara
menghadapinya. Setiap kali pak A bahwa dia adalah seorang direktur. “ ya, gejala
yang dialami oleh anak bapak itu disebutwaham, yaitu suatau keyakinan yang kuat
dan dipertahankan secara terus-menerus. Yang harus bapak lakukan pertama kali
adalah, bapak mengatakan : “Bapak mengerti A merasa seorang nabi, tetapi sulit
bagi bapak untuk percaya karena setahu bapak kamu sudah lama berhenti bekerja.”
Yang kedua : Bapak harus lebih sering memuji bapak A jika ia melakukan hal-hal
yang baik. Ketiga: Hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh anggota keluarga
yang berinteraksi dengan bapak A. Bapak dapat bercakap-cakap dengan pak A

18
tentang kebutuhan yang diinginkan pak A,mis,”Bapak percaya A punya
kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada bapak, A kan punya
kemampuan bermain badminton.” Keempat : Bagaimana kalau dicoba sekarang ?
Bapak dapat memberikan pujian pada pak A jika ia mau melakukan) Selain itu,pak,
bantu anak bapak minum obat secara teratur jangan menghentikan obat tanpa
konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih anak bapak untuk
minum obat secara teratur. Jadi, bapak dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada
tiga macam, yang berwarna oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,namanya
THP berfungsi untuk membuat bapak A rileks, yang berwarna bmerah jambu,
namanya HLP gunanya menenangkan pikiran. Semua obat ini harus di minum 3
kali sehari pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam. Obat harus selalu diminum untuk
mencegah kekambuhan. Bapak A sudah mempunyai jadwal minum obatjika dia
minta obat sesuai jadwalnya beri dia pujian. Apakah bapak sudah mengerti?”

3. Terminasi
“Bagaiman perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?” “ Setelah ini coba bapak
lakukan semua yang sudah saya jelaskan tadi. Baiklah bagaimana kalau dua hari
lagi saya datnag kembali lagi ke sini dan kita akan coba melakukan langsung cara
merawat pak A sesuai dengan pembicaraan kita tadi. Pukul berapa kita bertemu ?”
” Terima kasih, pak. Sampai jumpa.”

19
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A Pertemuan ke- : keluarga 2

Umur : 34 tahun No. RM : 03.44.xx

Masalah : Waham Kebesaran Tanggal : 02 Mei 2012

E. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
a. DS: “ keluarga tersenyum dan menjawab sapaan perawat”.
b. DO:
- Keluarga dan klien terlihat akrab.
- Klien bisa diterima kembali oleh keluarga.
2. Masalah/diagnosis keperawatan
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
3. Tujuan khusus keperawatan
a. Keluarga dapat membantu memberikan kegiatan positiv.
b. Keluarga bisa membantu menjelaskan tentang kegiatan yang dapat dilakukan.
c. Keluarga dapat mengetahui cara merawat klien.
4. Tindakan keperawatan
a. Beri kegiatan baru kepada klien.
b. Berikan penjelasan kegiatan tersebut
c. Susun jadwal kegiatan klien.

F. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
“selamat pagi, bagaimana perasaanny hari ini pak?” “ Bagaimana pak, ada
pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari yang lalu?”. “ Sekarang
kita akan coba di sini dulu, setelah itu baru kita coba langsung pada anak bapak?” “
Sekarang anggap saya pak A, yang sedang menaku-ngaku sebagai seorang pejabat
tinggi, coba bapak praktikkan cara bicara yang benar bila A sedang dalam keadaan
demikian.” “Bagus, betul begitu caranya. Sekarang coba bapak praktikkan cara
memberi pujian!”

2. Kerja
“Sekarang coba cara memotivasi pak A agar minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya,sesuai jadwal.” “ Bagus sekali, ternyata bapak mengerti cara merawat pak
A. Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada bapak A?” “ Selamat
pagi pak A,disini ada bapak yang akan membantu pak A, dalam melakukan kegiatan
yang telah kita susun kemarin. Silahkan , pak?” “bagus sekali, bagaimana perasaan
bapak A?” “kalau begitu bapak ingin melihat jadwal harian Tn. A.” “kalau begitu
saya dan bapak kembali ke ruangan perawat dulu ya, pak A ?”

20
3. Terminasi
” Setelah ini coba bapak lakukan tiap kali, bapak datang untuk membesuk pak A.
Bagaimana kalau kita dua hari lagi bertemu dan membahas tentang jadwal kegiatan .
kita bertemu di tempat ini ya bapak. Jam berapa bapak bisa datang? “baik kalau
begitu sampai jumpa kembali.”

21
3.4 Analisa Proses Interaksi Pasien 1

Inisial Klien : Tn.A Nama Perawat :


Tujuan : Membantu mengetahui kebutuhan yang Perawat M
tidak terpenuhi Tanggal : 26
Tempat : Pav 6 RSAL April 2012
Waktu : 08.00
- 08.30
Deskripsi : Klien memakai baju lengan pendek celana panjang, rambut tersisir
klien tapi kurang rapi, klien tampak berjalan mondar-mandir dan
: berbicara sendiri
Lingkungan Duduk di kamar berdampingan dengan klien, dalam kamar klien
tampak sepi hanya 2 klien yang berada di kamar.

Analisa
Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Berpusat Pada Rasional
Pada Perawat
Pasien
P : “ Selamat pagi, pak P : Tersenyum menatap Tn. A, Berharap Tn.A Tn. A terlihat Salam merupakan
?” bicara dengan nada ceria, dan mau menerima peduli dngan penghargaan dan
ramah. Berdiri dihadapan Tn. A kehadirannya, kehadiran P perhatian bagi
sambil mengulurkan tangan agar interaksi seseorang
K : “Selamat pagi,sus.” K : Tn. A melihat kearah P dan berjalan lancar
menjawab dan tidak ada
penolakan

P : “ Perkenalkan saya P : Bicara perlahan dan tegas, Perawat senang Tn.A terlihat Pertanyaan yang
perawat M, hari ini,saya dengan tetap mempertahankan karena yakin menerima jelas akan
yang akan merawat kontak mata. bahwa Tn.A kehadiran perawat menumbuhkan rasa
bapak. Saya disini menerima percaya
setiap hari senin-jumat. kedatangan P
Jam 08.00-14.00. jika
bapak butuh bantuan
bisa panggil saya dan
sekarang kita akan
berbincang-bincang
selama 30 menit ya

22
disini.”
K : “ iya K : Menjawab singkat, ekspresi
wajah bingung namun tetap
menatap perawat.

P: “Kalau boleh tahu P : Berbicara dengan lembut dan Memperlihatkan Pertanyaan terbuka
siapa nama bapak? jelas dan tetap mempertahankan perhatian pada digunakan untuk

Senang dipanggil apa? kontak mata Tn. A dan memberi


memberi kesempatan Tn. A
Bagaimana jika saya
kesempatan Tn.A mengungkapkan
panggil bapak X
mengungkapkan perasaannya.
saja?”
perasaanya
K :”Bapak A saja.” K : Menatap dengan pandangan Tampak ada
bingung keraguan untuk
cerita
P : ”Baik pak A, kita P : mempertahankan kontak
mulai pembicaraan mata dengan Tn. A
kita. Bagaimana kalau
kita bercakap-cakap
tentang keluarga dan
teman-teman Tn. A?
Mau di mana kita
bercakap-cakap?
Bagaimana kalau di
Taman belakang?
Mau berapa lama?
Bagaimana kalau 15
menit saja?”

K : ”Iya. Saya ini K: menjawab dengan


seoarang direktur menganggukkan kepala
lho,sust. Tapi ada orang
jahat yang hendak
mencuri jabatan saya.”
P : “Saya tau bahwa P : Bicara lembut dengan jelas Berharap Tn. A Mengarahkan Tn.
bapak A adalah dan tetap mempertahankan sadar terhadap A untuk berpikir
seoarang direktur di
perusahaan besar, kontak mata realita yang secara realita
tetapi sulit bagi saya sebenarnya
untuk mempercainya

23
karena bapak ada di
sini dan tidak sedang
bekerja di perusahaan
manapun. Dapat kita
lanjutkan yang tadi
terputus?” “ tapi dari
tadi saya lihat bp. A
seperti sedang
gelisah, bisakah bp.
A menceritakan apa
yang sedang bp. A
rasakan?”

K : “saya mengiginkan K : Memandang perawat dengan Tn. A langsung


mobil, sust, tapi ekspresi wajah datar bercerita kepada
keluarga saya tidak mau perawat
membelikanya. Saya
merasa tidak dihargai. ”

P :”O...Jadi bapak P : tetep mempertahankan Senang karena


merasa tidak dihargai kontak mata dengan Tn. A klien mau cerita
karena banyak orang
sedang mengejar-
ngejar uang ingin
mengambil harta,
rumah, mobil ataupun
perusahaan bapak A”.
K :”(diam)” K : Kontak mata dipertahankan Lega karena telah
dengan sedikit anggukan kepala bercerita
P :” Siapa menurut
bapak, yang tidak
menghargai, bapak A?”
K :”keluarga saya. Ibu
dan ayah saya.”

P : “Jadi orang tua


bapak yang tidak
menghargai bapak. Lalu
bapak A sendiri
inginnya bagaimana ?”.

24
K : “Saya ingin bekerja
lagi. Saya ingin
menghasiklkan banyak
uang. Agar saya bisa
membeli semua
keinginan saya. Mobil,
apartemen,semuanya
sust .”

P: “ Bagus,kalau bapak
ingin bekerja lagi.
Bagaiman kalau bapak
mulai melakukan hal
yang bapak A suka.”

K : “iya.”

P: “Coba kita tuliskan


rencana tersebut .”

K : “ Ya, sust. Saya


tidak ingin hanya diam
di kamar ini saja. Saya
ingin bermain
badminton sperti di
kampung saya dulu.”

P : “Wah bagus sekali,


dengan begitu bapak
memiliki kegiatan di
luar. Karena pasti bosan
jika di rumah terus, ya?

K : “Iya.”
P :”Bagaimana perasaan P : Bicara lembut dan jelas dan Mencoba Tn,. A mulai timbul Mengkaji
bapak A setelah tetap mempertahankan kontak menggali kepercayaan kemampuan yang
berbincang-bincang mata perasaan Tn. A dengan perawat dimiliki klien

25
dengan saya?” setelah
berbincang-
bincang
K :”Sedikit tenang.” K : Memandang perawat dengan
ekspresi wajah datar

P :”Bisakah bapak A P : Kontak mata dipertahankan


ceritakan pada saya, apa dengan sedikit anggukan kepala
yang kita bicarakan
tadi?”
K : “kegiatan yang ingin K : Memandang perawat dengan
saya lakukan,main ekspresi wajah datar
badminton,sust.”

P : “ Bagaimana jika
kegiatan ini bapak coba
lakukan, bapak A setuju
?”

K :”Iya.”

P : “Bagaimana jika
saya datang dua hari lagi
?”

K : “Iya, sust.”

P :”Kita akan bercakap-


cakap tentang
kemampuan yang bapak
miliki. Mau dimana kita
bercakap-cakap ?
Bagaimana jika di sini
lagi di waktunyang
sama?“.

26
K : “ Iya.”

P : “Baiklah, terima
kasih bapak A,sampai
jumpa!”

27
Analisa Proses Interaksi Pasien 2

Inisial Klien : Tn.A Nama : Perawat M


Tujuan : Melatih klien mengidentifikasi kemampuan positif dan Tanggal: 27 April
membantu mempraktikkannya 2012
Tempat : Pav 6 RSAL Waktu : 08.00 -
08.30
Deskripsi : Klien memakai baju lengan pendek celana pendek, rambut tersisir rapi,
klien : klien melamun, wajah kelihatan binggung
Lingkungan Duduk di kamar berdampingan dengan klien, dalam kamar klien tampak
sepi hanya 2-3 klien yng berada di kamar.

Analisa
Komunikasi Analisa Berpusat
Komunikasi Nonverbal Berpusat Pada Rasional
Verbal Pada Pasien
Perawat
P : “ Selamat pagi, P : Tersenyum menatap Berharap Tn. A Tn. A terlihat Salam merupakan
pak . Bagaimana TN.A, bicara dengan nada menerima kehadiran P peduli dengan penghargaan dan
perasaan bapak A ceria, dan ramah. Berdiri lagi dan berharap Tn. A kehadiran P perhatian bagi
saat ini?” dihadapan Tn. Asambil masih ingat dengan P seseorang
tersenyum

K : “ baik” K : tn. A melihat kearah P


dan menjawab
P :” bagus!!masih P : menatap dengan ceria Tn. A terlihat datar
inget dengan saya ?” dan berdiri di depan Tn. A
K :”masih.” K : melihat ke arah P

P :”Apakah bapak A P : Berbicara dengan lembut Berharap Tn. A mau Tn. A terlihat Kontrak awal yang
sudah mengingat apa dan jelas dan tetap menceritakan semua antusias untu k jelas akan
saja hobi bapak? ” mempertahankan kontak yang sudah ia lakukan menceritakan menumbuhkan rasa
mata percaya pada Tn. A
K :”iya.” K : menatap P
P :”Bagaiman kalau P : mempertahankan kontak
kita bicarakan hobi mata dengan Tn. A
itu sekarang ?”

28
K :”iya,sust.” K : menatap P dengan
ekspresi senang

P :”bagus. sesuai P : tetap mempertahankan Perawat senang karena Tn. A terlihat


janji kita kemarin kontak mata dan sedikit yakin bahwa Tn. A antusias untuk
kita akanbercakap- menganggukan kepala memerlukan penjelasan mendengarkan cara
cakap disini. Kita lebih lanjut yang kedua
akan bercakap-cakap
dan latihan hobi bak
tersebut selama 30
menit.”
K :”mengangguk.” K : menatap P dan
tersenyum

P :”Apa saja hobi P : Berbicara dengan tegas Berusaha menjelaskan Membantu agar Tn.
bapak ?Saya catat dan jelas dan tetap dan memperagakan A mampu
ya?” mempertahankan kontak dengan baik dan benar mengingat dan
mata menggali
K : “ Saya tidak kemampuan positif
punya banyak hobi, yang da dalam
tapi sayapaling suka dirinya sekaligus
badminton. Dulu meperagakan cara
saya pernah menjadi mempraktikkannnya
juara saat lomba
agustusan di
kampung.”

P : “Wah..,rupanya
bapak A pandai
bermain baminton
ya, tidak semua
orang dapat bermain
badminton seperti itu
lho.”

K : “Iya,sust.
Namanya juga hobi,

29
sudah pasti saya
tekuni.”

K : menatap P dan
meragakannya dengan baik
P :” nah,, bagus P : mempertahankan kontak Memberi pujian kepada Tn. A antusias
sekali itu. Bisa mata dan memberi Tn. A agar lebih untuk
bapak peragakan semangat pada Tn. A semangat memperagakannya
pada saya bagaiman di depan perawat.
cara bermain
badminton?”
K : :”Begini caranya K : menatap P dan
(memperagakankan meragakannya dengan baik
cara bermain
badminton). ”
P :” bagus! P : mempertahankan kontak MemberI pujian pada Tn. A tampak
(memberikan mata dan memberi Tn. A senang mendengar
aplaus)” semangat pada Tn. A pujian P

K : “(diam dan K : menatap P dan sedikit


duduk kembali)” menganggukan kepala

P : “Coba kita buat P : mempertahankan


jadwal untuk kontak mata sambil
kemapuan bapak A mencatat jadwal dan
ini ya, berapa kali mengajukan pertanyaan
sehari/seminggu Pak selanjutnya
A mau bermain
badminton?”

K : “sekali dalam
sehari,sust.”

P : “ Apa yang bapak


K : menatap P dan
harapkan dari
kemampuan bermain

30
badminton ini?” menjawab dengan antusias

K : “Saya ingin
menjadi juara lagi di
kampng saya, sust.”

P : “Selain bermain
badminton, hobi
apalagi yang bisa
bapak lakukan.”

K : “Kadang-kadang
saya bermain catur
dengan anak-anak
muda di kampung
saya.”

P : “Bagus
sekali,pak.Ternyata
bapak A, aktif
bersosialisasi dengan
warga di kampung
bapak,dengan
mengikuti kegiatan
permainan itu ya.”
P :”Bagaimana P : mempertahankan kontak Berharap Tn. A Tn. A senang Pertanyaan terbuka
perasaan bapak mata dan berbicara dengan mengungkapkan menceritakan dan digunakan untuk
sekarang setelah lembut dan jelas. perasaannya memperagakan memberi kesempatan
berbincang-bincang kemampuannnya di Tn. A
hobi bapak sekaligus depan P mengungkapkan
memperagakannya?” perasaannya.
K :Saya sangat K : menatap P dengan Member pujian agar Tn.
senang sekali, sust.” tersenyum A semakin semangat
melakukan kegiatan
positif .
P :” bagus!cobalah P :mempertahankan kontak
melakukan hobi mata dan berbicara dengan

31
bapak tadi, untuk tegas dan ceria pada O
mengisi waktu luang
bapak A. Mau jam
berpa ? bagaimana
kalau tetap jam
08.00 -08.30 ya ?
K:”iya sust.” K :menatap dengan ekpresi
senang
P :” Bapak A mau P : melihat P dengan Tn. A terlihat
dimana ?” tersenyum antusias
K :”di taman saja K : menatap dengan Senang karena Tn. A
sust.” ekspresi senang sudak benar-benar
percaya dan menerima P

P :”ya sudah, sampai P : mempertahankan kontak


ketemu 2 hari lagii mata dan ekspresi ceria dan
ya, pak. Terima sedikit menganggukan
kasih.” kepala
K : “iya.” K : senyum dan
menganggukan kepala

32
Analisa Proses Interaksi Pasien 3

Inisial Klien : Tn.A Nama Perawat :


Tujuan : Melatih pasien cara minum obat yang Perawat M
benar Tanggal : 28
Tempat : Pav 6 RSAL April 2012
Waktu : 08.00
- 08.30
Deskripsi : Klien memakai kaos lengan pendek dan celana pendek,
klien penampilan klien terlihat bersi dan rapi, klien tampak melamun.
: Duduk di bangku taman berhadapan dengan pasien
Lingkungan

Analisa
Komunikasi Analisa Berpusat
Komunikasi Nonverbal Berpusat Pada Rasional
Verbal Pada perawat
pasien
P : “ Selamat pagi, P : Tersenyum menatap Tn.A, Berharap Tn. A Tn. A terlihat Salam merupakan
pak ?” bicara dengan nada ceria, dan menerima kehadiran P peduli dengan penghargaan dan
ramah. Berdiri dihadapan Tn.A lagi dan berharap Tn. A kehadiran P perhatian bagi
sambil tersenyum masih ingat dengan P seseorang
K : “ Pagi,sust.” K : Tn.A melihat kearah P dan
menjawab

P :”Bagaimana P : menatap dengan ceria dan Berharap Tn. A merasa Tn. A terlihat Pertanyaan terbuka
perasaan bapak A berdiri di depan Tn. A senang senang dan digunakan untuk
pagi ini?” menyambut memberi
kedatangan P kesempatan Tn. A
mengungkapkan
perasaannya
K :”Sudah lebih baik, K : melihat kearah P dengan
sust.” tersenyum

P :”Bagaiman P : mempertahankan kontak Berharap Tn. A Kegiatan


pak,sudah dicoba mata dan berbicara dengan melakukan jadwal membantu Tn. A

33
latihan lembut dan jelas kegiatan yang telah mengisi waktu
badmintonnya?” disusun luangnya
K : “(mengangguk).”
P : “Bagus sekali.
Sesuai dengan janji
kita dua hari yang
lalu bagaiman kalau
sekarang kita
membicarakan
tentang obat yang
bapak minum?”
K : “( diam).” Tn.A senang P
memperhatikan
P :”apakah siang ini K : menatap P sambil tersenyum Berharap Tn.A
bapak A sudah dan sedikit menganggukan kepal menjawab dengan jujur
minum obat ?”
K :”belum sust.” P : menatap Tn. A dengan sdikit Tn.A senang P
menganggukan kepala memperhatikan
K : menjawab dan sedikit
menggelengkan kepala.

P :” Baik, pagi ini P : mempertahankan kontak Berharap Tn. A bersedia Menggali ingatan
kita akan mata dan menjelaskan dengan berdiskusi tentang obat- klien tentang
mendiskusikan lembut dan tegas obat yang diminum pengobatan yang
tentang obat-obatan dijalankan
yang bapak A
minum. Berapa
macam obat yang
diminum dan jam
berapa saja obat
diminum?”
K :”(berpikir) ada K : menjawab dengan menatap P Tn. A
tiga 3 sepertinya sust. bersemangat
Minumnya pagi, untuk berdiskusi
sore, dan malam.” dengan P tentang
P :” Bagus sekali obat-obat yang

34
ternyata bapak masih diminum
ingat. Bapak A perlu
minum obat ini agar
pikirannya tenang,
tidurnya juga
tenang,”
P :” ada bedanya P :mepertahankan kontak mata Berharap Tn. A Menjelaskan
atau tidak setelah sambil menyiapkan obat Tn. A memperhatikan apa tentang obat-obatan
minum obat secara yang diberikan P agar Tn.A dapat
teratur, Apakah mengerti tentang
pikiran bapak A obat-obatan yang
lebih tenang?minum selama ini ia
obat sangat penting konsumsi
agar pikiran bapak
lebih tenang.”

K : “(diam)” K : menatap P dengan pandagan Tn. A binggung


datar tidak dapat
menjawab
pertanyaan P
P :” Obatnya ada tiga P :mempertahankan kontak Berharap Tn. A
macam.ini yang mata, sambil menunjukkan obat- memperhatikan apa
warna oranye obanya dan menjelaskannya yang P jelaskan dan
namanya obat dengan jelas dan tegas. berharap Tn. A mengerti
(chlorpromazine, apa yang dijelaskan
CPZ, ) gunanya agar
tenang. Obat yang
berwarna putih
(tpyhexillpendil,
THP) gunanya agar
bapak A merasa
rileks dan tidak kaku,
dan yang warna
merah jambu
(haloperidol, HLP)
berfungsi untuk

35
menenangkan pikiran
dan membuat pikiran
menjadi teratur.
Semua obat ini di
minum 3 kali sehari,
setiap pukul 7 pagi, 1
siang, dan 7 malam.
Bila nanti setelah
minum obat mulut
pak A terasa kering,
untuk membantu
mengatasinya bapak
dapat banyak minum
dan mengisap-isap es
batu. Pastikan
obatnya benar,
artinya bapak harus
benar-benar
memastikan bahwa
itu obat yang benar-
benar punya bapak.
jangan sampai keliru
dengan obat milik
orang lain. Baca
nama kemasannya.
Pastikan obat di
minum pada
waktunya, dengan
cara diminum
sesudah makan dan
tepat jamnya. Bapak
juga perhatikan berpa
jumlah obat sekali
minum, dan Bapak
juga harus cukup
minum 10 gelas

36
perhari Obat-obat ini
harus diminum
secara teratut dan
kemungkinan besar
dalam waktu yang
lama. Agar tetap
tenang sebaiknya
bapak tidak
menhentikan sendiri
obat yang diminum
sebelum
berkonsultasi dengan
dokter. Setelah itu
coba bapak rasakan
kembali perbedaan
antara sebelu dan
sesudah minum
obat.bagaimana
mengerti pak ?”
K :”iya sust.”
K : memeperhatikan P dan Berharap cara-
menjawabnya dengan sedikit cara yang sudah
menganggukan kepala di berikan
perawat
bermanfaat

P :”Bagaimana P : menatap Tn. A dengan Berharap Tn. A merasa Berharap semua Pertanyaan terbuka
perasaan bapak ekspresi tersenyum lega dan senang latihannya dapat membuat
setelah kita berhasil dan Tn.A dapat
berbincang-bincang pikiran Tn. A mengungkapkan
mengenai obat? Apa lebih tenang serta semua perasaan dan
saja nama obatnya? teratur dapat menggali
Jam berapa minum inggatan Tn.A
obat?”

K :”Senang sust. K : menatap P dengan

37
Nama obatnya tersenyum sambil berusaha
CPZ,THP, dan HLP. mengingat jawaban dari
Diminum jam pertanyaan P
7pagi,1 siang,dan
7malam”
P :”Bagus. Mari kita P : tetep mempertahankan Berharap Tn. A dapat
masukkan pada kontak mata menyebutkan obat-obat
jadwal kegiatan yang harus diminum
bapak. Jangan lupa
minum obatnya dan
nanti saat makan
minta sendiri
obatnya pada suster.”
K : “Iya.”
P :” Jadwal yang kita K : menatap P dan dengan Berharap Tn. A
buat kemarin tersenyum mematuhi
dilanjutkan ya pak !” pengobatan yang
K : “ Baik sust.” diberikan
P : “Pak, dua hari P : menatap Tn. A dengan BerharapTn. A masih
lagi kita ketemu lagi ekspresi ceria mau bertemu lagi
untuk melihat jadwal dengan P
yang telah
dilaksanakan.
Bagaiman jika
seperti biasanya,
pukul 8 dan di sini?”
K :”iya sust.” K : tersenyum dan sedkit
P :” Terima kasih, menganggukan kepala
pak. Sampai jumpa.”

38
Analisa Proses Interaksi Keluarga 1

Inisial Klien : Tn.A Nama Perawat :


Tujuan : Memberikan pendidikan kesehatan Perawat M
kepada keluarga tentang waham. Tanggal : 30
Tempat : Pav 6 RSAL April 2012
Waktu : 08.00
- 08.20
Deskripsi : Memakai baju lengan panjang dan celana panjang,penampilan rapi
klien : dan bersih
Lingkungan Berdiskusi di ruang perawat.

Analisa
Komunikasi Analisa Berpusat Berpusat
Komunikasi Verbal Rasional
Nonverbal Pada perawat Pada
keluarga
P : “ Selamat pagi pak?” P : Tersenyum menatap Berharap keluarga bisa Salam merupakan
keluarga sambil keluarga, menerima penjelasan penghargaan dan
berbicara dengan nada dari perawat, agar perhatian bagi
ceria dan ramah, berdiri interaksi berjalan seseorang.
dihadapan keluarga dengan lancer.
sambil mengulurkan
tangan.
Keluarga: “selamat pagi”. Keluarga: melihat kearah Keluarga
perawat sambil menjawab terlihat bisa
dan mengulurkan tangan. menerima.

P: “ perkenalkan pak saya P: berbicara dengan Senang karena keluarga Perkenalan yang
perawat M yang merawat ramah tetapi tetap tegas. memperhatikan dengan jelas dapat
anak bapak. Nama bapak baik. menumbuhkan rasa
siapa? Senangnya dipanggil percaya kepada
apa?” keluarga.

Keluarga : “ Nama saya Keluarga: menjawab Keluarga


Suparman. Suster bisa dengan tersenyum. merasa se nang
panggil saya Pak Parman karena merasa

39
saja.” anaknya
mendapat
perhatian.
P: “pak, hari ini kita akan P: berbicara perlahan dan Berharap keluarga mau Penjelasan yang
berdiskusi tentang masalah ramah. diajak berdiskusi. baik dan ramah
anak bapak dan bantuan dapat
apa yang bisa bapak menumbuhkan rasa
berikan kepada anak bapak. percaya keluarga.
Kita mau berdiskusi di
mana? Bagaimana jika di
ruang tamu ini”
Kelurga : “Baik, sust. Keluarga: menjawab dan Keluarga
Terserah suster saja.” tersenyum. merasa senang
dan menyambut
dengan baik.
P: bagaimana kalau 30 P : berbicara perlahan dan
menit? ramah.
Keluarga: menjawab dan
tersenyum.
Keluarga : iya dengan
senang hati.

P: masalah apa yang bapak P : bertanya dengan Berharap keluarga Bertanya kepada
alami dalam merawat pak ramah dan sopan. menjawab dengan kelurga tentang apa
A?dan apa yang bapak antusias. yang dilakukan
lakukan?dalam menghadapi dirumah mengenai
sikap anak Bapak yang pasien dapat
mengaku sebagai seorang membantu evaluasi
direktur di sebuah perawat
perusahaan. Untuk itu saya
akan jelaskan sikap dan
cara menghadapinya. Setiap
kali pak A bahwa dia
adalah seorang direktur.

Keluarga : saya bingung Keluarga: menjawab Keluarga

40
apa yang harus saya dengan antusias. sangat antusias
lakukan jadi saya kurung dalam
aja dia dikamar dan apa menjawab
sebenarnya yang dialami pertanyaan.
oleh anak saya, tolong
jelaskan?”.
P: “ ya, gejala yang dialami P : menjelaskan dengan Berharap keluarga dapat Keluarga Penjelasan dan
oleh anak bapak itu jelas, ramah dan tegas. menerima penjelasan sangat pengetahuan dari
disebutwaham, yaitu suatau Keluarga: memperhatikan dengan baik. memperhatiakn perawat sangatlah
keyakinan yang kuat dan penjelasan perawat. penjelasan yang penting bagi
dipertahankan secara terus- diberikan keluarga pasien
menerus. Yang harus perawat. dirumah.
bapak lakukan pertama kali
adalah, bapak mengatakan :
“Bapak mengerti A merasa
seorang nabi, tetapi sulit
bagi bapak untuk percaya
karena setahu bapak kamu
sudah lama berhenti
bekerja.”
Yang kedua : Bapak harus
lebih sering memuji bapak
A jika ia melakukan hal-hal
yang baik.
Ketiga: Hal-hal ini
sebaiknya dilakukan oleh
seluruh anggota keluarga
yang berinteraksi dengan
bapak A. Bapak dapat
bercakap-cakap dengan pak
A tentang kebutuhan yang
diinginkan pak
A,mis,”Bapak percaya A
punya kemampuan dan
keinginan. Coba ceritakan
kepada bapak, A kan punya

41
kemampuan bermain
badminton.”
Keempat : Bagaimana
kalau dicoba sekarang ?
Bapak dapat memberikan
pujian pada pak A jika ia
mau melakukan)
Selain itu,pak, bantu anak
bapak minum obat secara
teratur jangan
menghentikan obat tanpa
konsultasi. Terkait dengan
obat ini, saya juga sudah
melatih anak bapak untuk
minum obat secara teratur.
Jadi, bapak dapat
mengingatkan kembali.
Obatnya ada tiga macam,
yang berwarna oranye
namanya CPZ gunanya
agar tenang,namanya THP
berfungsi untuk membuat
bapak A rileks, yang
berwarna bmerah jambu,
namanya HLP gunanya
menenangkan pikiran.
Semua obat ini harus di
minum 3 kali sehari pukul 7
pagi, 1 siang, dan 7 malam.
Obat harus selalu diminum
untuk mencegah
kekambuhan. Bapak A
sudah mempunyai jadwal
minum obatjika dia minta
obat sesuai jadwalnya beri
dia pujian. Apakah bapak

42
sudah mengerti?”
Keluarga : “Iya saya
mengerti sust.”

P : “Bagaiman perasaan
bapak setelah kita
bercakap-cakap?”
Keluarga: “ Saya sudah
banyak mengerti dan tahu
keadaan anak saya dan cara
mengatasinya.”
P: “ Setelah ini coba bapak P: bertanya kepada Keluarga senang Perawat merasa Membuat rencana
lakukan semua yang sudah keluarga. mendapatkan banyak senang bisa pertemuan kembali
saya jelaskan tadi. Baiklah Keluarga: menjawab pengetahuan. menjelaskan untuk memastikan
bagaimana kalau dua hari dengan tersenyum dengan baik. keluarga mengerti
lagi saya datnag kembali dan dapat
lagi ke sini dan kita akan memperaktikkan
coba melakukan langsung langsung di depan
cara merawat pak A sesuai pasien
dengan pembicaraan kita
tadi. Pukul berapa kita
bertemu ?”
Keluarga: “baik.jam 8 pagi
saja,sust.”
P : “baik, terima kasih,pak.
sampai jumpa!”

43
Analisa Proses Interaksi Keluarga 2

Inisial Klien : Tn.A Nama Perawat :


Tujuan : Melatih keluarga praktik merawat pasien Perawat M
langsung di depan pasien. Tanggal : 02
Tempat : Pav 6 RSAL Mei 2012
Waktu : 08.00
- 08.30
Deskripsi : Klien memakai baju lengan panjang, penampilan klien terlihat
klien : rapi dan bersih.
Lingkungan Diskusi dimulai di ruang perawat kemudian keluarga
mempraktikan langsung kepada klien di depan kamar klien.

Analisa
Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Berpusat Rasional
Pada perawat
Pada keluarga
P: “selamat pagi, P: Tersenyum menatap Berharap keluarga Salam merupakan
bagaimana perasaanny hari keluarga sambil keluarga, berantusias. penghargaan dan
ini pak? berbicara dengan nada ceria perhatian bagi
dan ramah, berdiri dihadapan seseorang.
keluarga sambil
mengulurkan tangan.
Keluarga:” selamat pagi, Keluarga: membalas uluran Keluarga
alhamdulillah baik. “ tangan dan tersenyum. berharap
P : “ Bagaimana pak, ada memberikaan
pertanyaan tentang cara penjelasan baik.
merawat yang kita
bicarakan dua hari yang
lalu?”
Keluarga : “Saya rasa,
semuanya sudah cukup
jelas sust.”
P : “ Sekarang kita akan
coba di sini dulu, setelah itu
baru kita coba langsung
pada anak bapak?”

44
Keluarga : “ Baik, sust.”
P: “ Sekarang anggap saya P: bertanya kepada kelurga Keluarga senang Perawat merasa Melatih keluarga
pak A, yang sedang dengan nada tegas dan dapat membantu senang. dengan pasien di
menaku-ngaku sebagai ramah. anaknya. rumah sakit dapat
seorang pejabat tinggi, coba menambah
bapak praktikkan cara Keluarga: mempratekkan apa pengetahuan
bicara yang benar bila A yang apa yang sudah keluarga tentang
sedang dalam keadaan dijelaskan oleh perawat. pasien.
demikian.”
Keluarga : “ Bapak tau,
kamu seorang pejabat
tinggi. Tapi sulit bagi bapak
untuk mempercainya
karena kamu sudah lama
berhenti bekerj, nak.”
P : “Bagus, betul begitu
caranya. Sekarang coba
bapak praktikkan cara
memberi pujian!”
Keluarga : “Bagus
sekali,nak. Ternyata kamu
masih ingat cara bermain
badminton. Hebat sekali.”
P : “Sekarang coba cara
memotivasi pak A agar
minum obat dan melakukan
kegiatan positifnya,sesuai
jadwal.”
Keluarga : “Nak, agar kamu
lekas sembuh dan pikiran
kamu lebih tenang, obatnya
diminum secara teratur.
Kamu juga harus mengisi
kegiatan yang positif untuk
mengisi waktu luangmu.
Kamu harus cepat sembuh,

45
agar bisa berkumpul
bersama keluarga dan bisa
bekerja seperti dulu lagi.”
P : “ Bagus sekali, ternyata
bapak mengerti cara P : tersenyum dan menatap
merawat pak A. Bagaimana Tn. A
kalau sekarang kita
mencobanya langsung
kepada bapak A?”
Keluarga : “Baik,sust.”
Keluarga : menatap Tn. A
P : “ Selamat pagi pak dengan lembut dan bertanya
A,disini ada bapak yang
akan membantu pak A, Tn. A : menghampiri
dalam melakukan kegiatan keluarga dan mencium
yang telah kita susun tangan orang tuanya sambil
kemarin. Silahkan , pak?” tersenyum dan menjawab
Keluarga : “Bagaimana
keadaanmu, nak?”
Tn. A :”Baik pak. “
Keluarga : “Apa saja yang Keluarga : menghampiri Tn.
kamu lakukan untuk A dan bertanya dengan
mengisi waktu luangmu lembut
nak?” Tn.A : menjawab dengan
Tn. A :” Saya bermain antusias dan senang.
badminton pak. Saya P : memperhatikan
senang sekarang saya sudah percakapan antara Tn. A dan
memiliki kegiatan dan keluarga dengan antusias
pikiran saya menjadi lebih
tenang,”
Keluarga : “ Bagus sekali,
nak. Ternyata kamu masih
ingat cara bermain
badminton. Hebat sekali.
Selain melakukan hobimu
itu, agar kamu lekas

46
sembuh dan pikiran kamu
lebih tenang, obatnya
diminum secara teratur.
Kamu juga harus mengisi
kegiatan yang positif untuk
mengisi waktu luangmu.
Kamu harus cepat sembuh,
agar bisa berkumpul
bersama keluarga dan bisa
bekerja seperti dulu lagi.
Kamu pasti rindu pada
keluarga, ya kan?”
Tn. A : “Iya,pak. Saya
ingin segera pulang.”
Keluarga: “Bagus.”
P: “bagus sekali,
bagaimana perasaan bapak
A?”
Tn. A: “senang sekali.”
P: “kalau begitu bapak
ingin melihat jadwal harian
Tn. A.”
Keluarga: “wah, bagus
sekali.”
P: “kalau begitu saya dan
bapak kembali ke ruangan
perawat dulu ya, pak A ?”
K : “(mengangguk)”
P: “bagaimana perasaan P: menatap ke wajah Merasa senang Merasa senang mengevaluasi
pak setelah mempratikkan keluarga dengan tersenyum. karena keluarga bisa dapat belajar perasaan keluarga
cara merawat anak mempratekkan banyak dari dapat membantu
bapak?”. dengan baik. perawat langkah perawat
selanjutnya.
Keluarga: “ saya senang
sekali sust, karena saya bisa
membantu anak saya.”

47
P: :” Setelah ini coba bapak K: menjawab dan membalas
lakukan tiap kali, bapak senyuman dari perawat.
datang untuk membesuk
pak A. Bagaimana kalau
kita dua hari lagi bertemu
dan membahas tentang
jadwal kegiatan . kita
bertemu di tempat ini ya
bapak. Jam berapa bapak
bis a datang?
Keluarga:” bagaimana
kalau kita bertemu jam
09.00 pagi?”
P: “baik kalau begitu P: Mengucap salam dan
sampai jumpa kembali.” mengulurkan tangan.
Keluarga:mengulurkan
tangan dan tersenyum

48
3.5 Asuhan keperawatan
Nama : Tn. A
Ruang : Murai

Tanggal Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf


26 Kerusakan 1. SP 1 Pasien “Selamat siang pak” S : Nama saya Tn. A, saya suka
mei komunikasi (tersenyum) dipanggil A
2012 verbal - Bina Hubungan saling percaya. O: Suara pelan, Bicara spontan,
O8.0 berhubunga - Memperkenalkan diri Ekspresi tenang
0- n dengan - Berjabat tangan A : Adanya hubungan saling percaya
08.30 waham - Duduk bersebelahan P : Pertemuan berikutnya klien dapat
- Membuat kontrak mengidentifikasi kemampuan yang
- Menunjukkan sikap empati dimiliki.
- Nama saya, mahasiswa STIKES
HangTuah Surabaya praktek di
sini selama satu minggu.

27 Kerusakan 2. SP 2
Mei komunikasi - Mengingat kontrak, topik, waktu S :Saya adalah seorang tempat
2012 verbal dan tempat konsultan masalah pertanian dan
08.00 berhubunga - apakah Bapak masih ingat saya bekerja di perusahaan karet
- n dengan pertemuan kita yang kemarin, dan pertamina, saya di sini lagi
08.30 waham - pertemuan sekarang kita akan menunggu sebuah mobil baru
membicarakan apa ? datang.
- Mengevaluasi kemampuan dx 1 O : Bicara spontan Pelan, Inkoheren
apakah Bapak mengingat salah ? terkadang, Ekspresi tenang, Kontak
- Membantu klien mengidentifikasi mata lama
kemampuan yang dimilikinya. A : Waham klien telah diketahui dan
- Apa contoh keberhasilan yang mengidentifikasi apa, yang menjadi
telah Bapak raih ? kemampuan klien
- Mendorong klien untuk P : Pertemuan berikutnya klien dapat
mengungkapkan perasaannya menjelaskan obat yang dikonsumsi.
untuk bercerita.
- Memberi pujian kepada klien atas
ungkapan
- selama interaksi, bagus bapak
sudah banyak bercerita tentang diri
Bapak.
- Menyimpulkan kemampuan selama
interaksi
- Tadi Bapak mengatakan bahwa
Bapak adalah sebagai seorang
tempat konsultan masalah
pertanian, bapak orang yang hebat
!!, hanya saja karena mobil belum
diberikan bapak jadi istirahat dan
menunggu di sini.
- Mengakhiri pertemuan “Baiklah
pak pertemuan kita cukup sampai
di sini.

49
- Besok kita bertemu lagi pada jam
13.00 Wib, kita akan bicara
mengidentifikasikan kebutuhan
yang tidak terpenuhi.

28 Kerusak 3. SP 3 S : Klien mengatakan saya ingin dan


Mei an - mendiskusikan tentang obat-obatan harus memiliki sebuah mobil.
2012 komuni yang bapak A minum. Berapa O : Emosi sedikit meningkat, Suara
08.00 kasi macam obat yang diminum dan pelan, Kontak mata
- verbal jam berapa saja obat diminum. A : Telah dapat mengidentifikasi jenis
08.30 berhubu - minum obat secara teratur, Apakah obat yang dikonsumsi.
ngan pikiran bapak A lebih P : Pertemuan berikutnya klien dapat
dengan tenang?minum obat sangat penting berhubungan dengan realitas.
waham agar pikiran bapak lebih tenang.
- Menjelaskan Obatnya ada tiga
macam. ini yang warna oranye
namanya obat (chlorpromazine,
CPZ, ) gunanya agar tenang. Obat
yang berwarna putih
(tpyhexillpendil, THP) gunanya
agar bapak A merasa rileks dan
tidak kaku, dan yang warna merah
jambu (haloperidol, HLP)
berfungsi untuk menenangkan
pikiran dan membuat pikiran
menjadi teratur. Semua obat ini di
minum 3 kali sehari, setiap pukul 7
pagi, 1 siang, dan 7 malam. Bila
nanti setelah minum obat mulut
pak A terasa kering, untuk
membantu mengatasinya bapak
dapat banyak minum dan
mengisap-isap es batu. Pastikan
obatnya benar, artinya bapak harus
benar-benar memastikan bahwa itu
obat yang benar-benar punya
bapak. jangan sampai keliru
dengan obat milik orang lain. Baca
nama kemasannya. Pastikan obat di
minum pada waktunya, dengan
cara diminum sesudah makan dan
tepat jamnya. Bapak juga
perhatikan berpa jumlah obat sekali
minum, dan Bapak juga harus
cukup minum 10 gelas perhari
Obat-obat ini harus diminum
secara teratut dan kemungkinan
besar dalam waktu yang lama.
Agar tetap tenang sebaiknya bapak
tidak menhentikan sendiri obat

50
yang diminum sebelum
berkonsultasi dengan dokter.
Setelah itu coba bapak rasakan
kembali perbedaan antara sebelu
dan sesudah minum obat.
- masukkan pada jadwal kegiatan
bapak. Jangan lupa minum obatnya
dan nanti saat makan minta sendiri
obatnya pada Pak, dua hari lagi kita
ketemu lagi untuk melihat jadwal
yang telah dilaksanakan. Bagaiman
jika seperti biasanya, pukul 8

30 Kerusak 4. SP Keluarga 1 S : Keluarga klien mengetahui kondisi


April an Pasien “Selamat siang pak” anaknya.
2012 komuni (tersenyum) O : Kontak mata melihat perawat
08.00 kasi - Bina Hubungan saling percaya. sambil mengulurkan tangan.
- verbal - Memperkenalkan diri A : Keluarga klien menjawab
08.20 berhubu - Berjabat tangan pertanyaan perawat.
ngan - Duduk bersebelahan P : Pertemuan berikutnya keluarga
dengan - Membuat kontrak pasien harus membantu dalam
waham - Menunjukkan sikap empati memberikan pendidikan
- Nama saya, mahasiswa STIKES kesehatan.
HangTuah Surabaya praktek di
sini selama satu minggu.
- Memberikan penjelasan mengenai
kondisi bapak A.
- Membantu merawat bapak A.

02 Kerusak 5. SP Keluarga 2 S : Keluarga klien mengatakan sudah


Mei an - Bapak masih ingat apa-apa saja tahu tentang bentuk dan nama obat
2012 komuni yang sudah kita bicarakan sesuai serta dosis untuk dimakan
08.00 kasi kontrak ? O : Memperhatikan obat yang
- verbal - Mengobservasi tindakan keluarga diperlihatkan oleh perawat
08.20 berhubu dengan perawat yang menjadi Menanyakan satu persatu obat
ngan bapak A. yang dikenal.
dengan - Mendiskusikan dengan keluarga A : Dapat menyebutkan jenis dan
waham klien memberikan macam-macam nama obat dan guna obat
obat yang dimakan CPZ (warnanya P : Klien dapat berhubungan dengan
k warna oranye namanya obat realitas.
(chlorpromazine, CPZ, ) gunanya
agar tenang. Obat yang berwarna
putih (tpyhexillpendil, THP)
gunanya agar bapak A merasa
rileks dan tidak kaku, dan yang
warna merah jambu (haloperidol,
HLP) berfungsi untuk
menenangkan pikiran dan membuat
pikiran menjadi teratur. Semua
obat ini di minum 3 kali sehari,

51
setiap pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7
malam.

52
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/ penuh, atau
kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan yang dilakukan pada waktu lalu
ditandai dengan gangguan fungsi sosial/okupasi. Waham adalah gangguan proses pikir yang
ditandai dengan keyakinan, ide-ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa
diubah dengan logika atau bukti-bukti yang nyata.

4.2 Saran

Agar dapat memberikan dukungan mental dan seoptimal pada pasien dalam proses
penyembuhan dan mampu merawat pasien di rumah agar tidak kambuh lagi hari ini.
Dikarenakan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi pasien untuk cepat
sembuh dan meningkatkan harga diri pasien serta kepercayaan pasien.

53
DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E. Doenges. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC.

Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Budi Ana Keliat, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga.


Jakarta : PT. Fajar Interpratama.

54

Anda mungkin juga menyukai