Anda di halaman 1dari 7

28 Mei 2018 [REVIEW ARTICLE]

Systematic Review:

Efektifitas Perawatan paliatif Home Care pada pasien dengan AIDS


Sujanah
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
Abstrak

Latar belakang: AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) merupakan


kumpulan gejala yang menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang yang
disebabkan oleh virus human immune-deviensi, dimana sampai sekarang vaksin
untuk AIDS belum ditemukan, selain itu orang yang menderita AIDS juga menderita
tekanan mental dan penderitaan batin akibat biaya pengobatan yang mahal beserta
dikucilkan atau dijauhi orang-orang. perawatan paliatif bukan lah suatu perawatan
kuratif dimana untuk penyembuhan penyakit, atau pun pengurangan penderitaan
penyakit seseorang. Jadi perawatan paliatif ialah sifatnya mendukung penderita AIDS
yang bertujuan agar kualitas hidup pasien meningkat. Metode: Penulisan systematic
review ini menggunakan metode pengumpulan dari berbagai sumber ilmiah berupa
jurnal penelitian dengan studi kepustakaan. Hasil: Hasil penulisan systematic review
menunjukkan bahwa keikursertaan keluarga dalam perawatan paliatif home care
sangat efektif digunakan karena dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kesimpulan: semakin tinggi perawaatan homecare pasien AIDS maka semakin
tinggi juga semangat hidup pasien HIV/AIDS, sehingga dapat tercapai kualitas hidup
yang optimal.

Kata kunci : Paliatif, Home Care, HIV/AIDS

Sujanah |I1031151050 1
28 Mei 2018 [REVIEW ARTICLE]

PENDAHULUAN (31%), keluarga (18%) dan tempat


HIV /AIDS merupakan kerja (18%). Pada penelitian Oktarina
salah satu masalah kesehatan paling tentang sikap masyarakat Indonesia
dahsyat di seluruh dunia dan terutama terhadap Orang Dengan HIV/AIDS
di negara berkembang. Human menyebutkan bahwa sebagian besar
Immunodeficiency Virus (HIV) responden memperlihatkan sikap
merupakan salah satu masalah penolakan terhadap ODHA (62,7%)
kesehatan yang paling serius. Berbagai dan sisanya (37,3%) memperlihatkan
upaya telah dilakukan pencegahan dan sikap positif atau menerima. Sikap
pengendalian Human penolakan dan diskriminasi pada
Immunodeficiency Virus /Acquired ODHA di masyarakat dipengaruhi oleh
Immune Deficiency Syndrome banyak faktor, salah satunya adalah
(HIV/AIDS), Namun bahwa sikap pengetahuan tentang HIV/AIDS.
penolakan (intoleran) pada Orang Berbagai penelitian juga menegaskan
Dengan HIV/AIDS merupakan bahwa secara statistik, semua domain
hambatan utama. Sikap penolakan yang berhubungan dengan
merupakan salah satu bentuk stigma, pengetahuan tentang HIV/AIDS
dimana stigma terkait AIDS sendiri memiliki hubungan yang positif
mengarah pada segala persangkaan, dengan sikap terhadap Orang Dengan
sikap negatif dan penolakan yang HIV/AIDS. Upaya meningkatkan
ditujukan kepada Orang Dengan pengetahuan mengenai HIV/AIDS
HIV/AIDS serta individu, kelompok dalam banyak penelitian juga
atau komunitas yang berhubungan membuktikan bahwa pengetahuan
dengan Orang Dengan HIV/AIDS merupakan salah satu faktor yang
tersebut. Sedangkan di Asia, suatu paling mempengaruhi terjadinya
hasil survei menyatakan bahwa 80 % pengurangan sikap penolakan dan
responden mengalami sikap penolakan diskriminasi terhadap Orang Dengan
dan diskriminasi termasuk di dalamnya HIV/AIDS (S, S., & Ronoatmodjo,
sector kesehatan (54%), komunitas 2017).

Sujanah |I1031151050 2
28 Mei 2018 [REVIEW ARTICLE]

Negara-negara yang memiliki and pilot evaluation of a home-based


data HIV/AIDS hampir 35 % palliative care training and support
menyatakan bahwa >50 % perempuan package for young children in southern
dan laki-laki Orang Dengan Africa. BioMed Central” dengan
HIV/AIDS mengalami sikap meneliti peran keluarga, pengasuh yg
penolakan yang berujung pada bertugas melakukan perawatan paliatif
diskriminasi di lingkungannya anak dirumah dimana anak dapat
(Thompson, et al, 2012). Menurut menghabiskan waktu berkualitasnya
Schietinger, H. (2015), tujuan dengan keluarga maupun orang tua,
perawatan paliatif secara khusus agar anak tidak merasa sedih dengan
adalah mencoba mencegah atau penyakit yang dideritanya. Perawatan
mengurangi penderitaan spiritual, paliatif yang berbasis perawatan
emosi, dan fisik yang sering kali dirumah harus dilakukan pelatihan
menyertai. Pasien dengan diagnosa komprehensif terlebih dahulu oleh tim
penyakit seperti kanker tidak hanya HCBC (Home Community Based
membutuhkan kontrol fisik dan gejala Care). Tujuan berbasis perawatan di
3 penyakit seperti nyeri, nausea/ rumah ialah untuk memperluas
vomitus, anoreksia, dan masalah cakupan perawatan kesehatan dan
pernapasan, tetapi juga membutuhkan menjangkau sebagian besar keluarga
bantuan untuk menerima keadaan yang rentan. Itu bergantung pada
berkaitan dengan penyakitnya seperti keyakinan bahwa keluarga
masalah isolasi sosial, ketergantungan, ditempatkan dengan baik, dengan
cemas, sedih, marah, keletihan, dukungan dari rumah dan komunitas
depresi, dan perubahan kepribadian. berbasis peduli, untuk memainkan
peran kunci dalam pengiriman sebuah
kontinum perawatan holistik dari onset
LITERATURE REVIEW melalui penyakit, kronisitas dan,
Pada Penelitaian (Naicker, et al berpotensi kematian.
,2013) yang berjudul “Development

Sujanah |I1031151050 3
28 Mei 2018 [REVIEW ARTICLE]

Berdasarkan Penelitian (Herce, layanan, terintegrasi dengan HIV /


M.,et al , 2014) yang berjudul” AIDS dan Kaposi pengobatan
Assessing and Responding to sarkoma, dan menyediakan hubungan
Palliative Care Needs in Rural Sub- baru dengan psikososial layanan
Saharan Africa: Results from Model dukungan, yang mencapai beberapa
Rural Intervention and Situation hasil yang menguntungkan meskipun
Analysis in Malawi” hasilnya tantangan yang ditimbulkan oleh
perawatan paliatif yang dilakukan di pengaturan pedesaan, sumber daya
rumah dengan ruang lingkup antara terbatas. Kita berhipotesis bahwa
pasien maupun pengasuh keluarga. retensi yang lebih tinggi yang kami
Memberikan Pelayanan keperawatan amati adalah karena kunjungan rumah
paliatif di daerah perdesaan terutama pasien yang dilakukan oleh tim klinis
di Melawi Afrika Sub-suhara sudah perawatan paliatif Neno dan pekerjaan
beberapa evaluasi yang diterbitkan dari VHW dan relawan perawatan berbasis
program perawatan paliatif dengan rumah yang aktif menghubungkan
akun terbatas dari model layanan pasien ke layanan perawatan paliatif
perawatan paliatif yang berhasil dan disediakan dukungan psikososial.
melakukan pengiriman yang relevan Terlebih lagi, ART nasional yang
ke daerah pedesaan. Orang-orang efektif program, didukung oleh Neno
Afrika Paliative Care Research oleh PIH intervensi berbasis
Network telah mengidentifikasi masyarakat, juga mungkin telah
deskripsi dan mengevaluasi model berkontribusi pada retensi yang
inovatif dari pemberian layanan menguntungkan di antara Pasien yang
perawatan paliatif sebagai area terinfeksi HIV.
prioritas untuk penelitian perawatan
paliatif. Kami menggambarkan sebuah
Berdasarkan penelitian Souza, P,.
program perawatan paliatif tingkat
et al (2016). Palliative care for patients
kabupaten yang inovatif, yang
with yang berjudul “HIV/AIDS
menggunakan jaringan penyedia

Sujanah |I1031151050 4
28 Mei 2018 [REVIEW ARTICLE]

admitted to intensive care units. Rev permintaan untuk konsultasi perawatan


Bras Ter Intensive” hasilnya paliatif, dan penundaan ini mungkin
menunjukkan Hasil ini menunjukkan telah membatasi adopsi paliatif yang
bahwa sebagian besar dari ini kondisi sesuai ukuran. Parameter yang telah
pasien memperburuk dikarenakan digunakan baru - baru ini adalah status
permintaan konsultasi tinggi (88%), immunovirological saat masuk. Kami
dan terutama 19 pasien (15% dari total secara terpisah menganalisis pasien
permintaan) meninggal sebelum yang yang diprediksi penyakit terminal.
diberikan evaluasi dari hasil Dalam kelompok ini, angka
konsultasi. Hasil ini menunjukkan kematiannya bahkan lebih tinggi dari
kemungkinan keterlambatan dalam pada total sampel pasien yang
dievaluasi oleh tim perawatan paliatif evaluasi pasien dengan paliatif Tim
(99% versus 88%). Hasil ini perawatan, ada pengurangan signifikan
menunjukkan bahwa manfaat untuk dalam penggunaan produk darah,
meminta tim perawatan paliatif, antibiotik, profilaksis untuk
termasuk manajemen gejala dan oportunistik infeksi untuk pasien yang
dukungan untuk keluarga, dapat sakit parah.
membantu mengintegrasikan
perawatan intensif dan paliatif. Setelah

Sujanah |I1031151050 5
Sedangkan pada penellitian (Souza, P,.
EFEK INTERVENSI pada MASALAH et al, 2016) hasilnya sangat jelas tetapi
PENELITIAN saran untuk penelitian selanjutnya tidak ada.
Pada penelitian (Naicker, et al 2013),
SIMPULAN
masalah yang diteliti ialah perawatan paliatif
yang dilakukan di Rumah sakit tidak efektif
Dari hasil dan pembahasan systematic
karena anak jauh dari orang yang dicintai
review yang bersumber dari berbagai jurnal
dan berada di lingkungan yang tidak
penelitian dengan menggunakan metode
dikenalnya. Keluarga mungkin harus
studi kepustakaan, secara keseluruhan hasil
menghabiskan waktu berkualitas bersama
menunjukkan bahwa perawatan paliatif
anak mereka.
homecare sangat berguna untuk
Pada penelitian (Herce, M.,et al, 2014)
meningkatkan kualitas hidup pasien
penelitian ini berfokus pada intervensi
HIV/AIDS sangat kuat, karena adanya
perawatan paliatif home care dipedesaan
hubungan yang bermakna antara perawatan
dengan masalah sumber daya yang terbatas
paliatif yang dilakukan dirumah dengan
dan tantangan yang ada di pedesaan.
kualitas hidup pasien HIV/AIDS yang
Pada penelitian (Souza, P,. et al, 2016)
menjalani pengobatan dan perawatan untuk
penelitian ini perawatan paliatif yang
kesembuhannya, dalam arti semakin tinggi
berbasis konsultasi dengan paasien yang
perawaatan homecare pasien AIDS maka
cukup tinggi sehingga tidak bisa ditangani
semakin tinggi juga semangat hidup pasien
dengan sepenuhnya.
HIV/AIDS, sehingga dapat tercapai kualitas
DISKUSI hidup yang optimal.
Pada penelitian (Naicker, et al, 2013)
hasil dan metode ditampilkan dengan jelas, DAFTAR PUSTAKA
tetapi tidak ada saran untuk penelitian Naicker, S., Richter, L., Stein, A., Campbell,
selanjutnya. L., & Marston, J. (2013).
Pada Penelitian (Herce, M.,et al, 2014) Development and pilot evaluation of
peneliti kurang menjelaskan lebih rinci a home-based palliative care training
mengenai kesimpulan dari jurnal tersebut. and support package for young
children in southern Africa. BioMed
Central, 1-13.
Sujanah |I1031151050 6
S, S., & Ronoatmodjo, S. (2017). Hubungan Antiretroviral Adherence for Persons
antara pengetahuan hiv/aids dengan With HIV: Evidence-Based
sikap penolakan terhadap orang Recommendations From an
dengan hiv/aids (odha) pada International Association of
masyarakat indonesia (analisis lanjut Physicians in AIDS Care Panel.
survei demografi dan kesehatan Annals of Internal Medicine, 159,
indonesia 2012). jurnal Kedokeran 819-833.
Reproduksi, 1-12.

Souza, P., Miranda, E., & Forte, D. (2016).


Palliative care for patients with
HIV/AIDS admitted to intensive care
units. Rev Bras Ter Intensiva, 1-9.

Herce, M., Elmore, S., Kalanga, N., Keck,


J., Wroe, E., Phiri, A., & dkk. (2014).
Assessing and Responding to
Palliative Care Needs in Rural Sub-
Saharan Africa: Results from a
Model Rural Intervention and
Situation Analysis in Malawi. Plos
One, 1-18.

SCHIETINGER, H. (2015). Supportive and


Palliative Care for People Living
with HIV/AIDS. Common Health, 2-
8.

Thompson, M. A., Mugavero, M. J., Amico,


R. K., Cargill, V. A., Chang, L. W.,
gross, R., . . . Nachega, J. B. (2012).
Guidelines for Improving Entry Into
and Retention in Care and

Sujanah |I1031151050 7

Anda mungkin juga menyukai