Anda di halaman 1dari 17

RESUME 1

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN


DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

Nama Mahasiswa : Sujanah


Tanggal : 22 Maret 2021
Inisial Pasien : Tn. AT
Usia : 39 Tahun
Diagnosa Medis : limfadenopati

A. Pengkajian Primer
Deskripsi Kasus :
Klien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pukul 11.40 WIB dengan
keluhan mengalami nyeri kepala ± 1 tahunan , tampak benjolan dikepala dan pipi
kanan, muntah-muntah ±3 hari, batuk-batuk + keluar darah dari hidung, kliem
tampak lemah dan klien mempunyai riwayat kejang 1 bulan yang lalu. Klien
memiliki riwayat penyakit hipertensi 2 tahun yang lalu
 Airway :
Jalan nafas bersih dan paten, tidak terdapat benda asing yang berpotensi
menghalangi saluran pernapasan seperti polip, ataupun oedema.
 Breathing :
Irama pernapasan tampak reguler, tidak tedapat suara nafas tambahan seperti
mengi, wheezing, ronchi, snoring, ataupun gurgling, bunyi nafas terdengar
vesikuler pada kedua lapang paru, pergerakan dada dan pengembangan paru
simetris. Tidak terdapat tanda-tanda mengalami sesak, dan tidak terdapat
penggunaan otot nafas cuping hidung. Respiration Rate : 21 x/menit.
 Circulation :
Sirkulasi baik, warna kulit pucat, Akral teraba hangat, nadi karotis dan radial
pasien teraba kuat dan reguler, turgor kulit normal.Capillary Refill Time < 3
detik. Tidak terdapat perdarahan, tekanan darah : 92/78 mmHg, Heart Rate :
105x/m SpO2 : 98 %.
RESUME 1

 Disability :
GCS: Eye: 3 Verbal: 5 Motorik: 6, kesadaran klien composmentis, klien
merespon dengan memberikan rangsangan suara saat dipanggil. Klien tampak
kurang fokus ketika diajak berinteraksi.
 Exposure :
Mata disebelah kiri terasa nyeri, gatal, bengkak pada kelopak matanya, tampak
kemerahan, penglihatan kabur, terdapat cairan yang keluar dari mata,
konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik, pupil anisokor. Klien tampak
terpasang infus Asering 20 tpm pada ekstremitas kiri atas. Suhu klien : 36 0C.
 Folley Catheter :
Tidak terpasang Catheter
 Gastric Tube :
Tidak terpasang NGT
 Heart Monitor :
Tidak terpasang EKG

B. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


1. Memberikan bed-rest ketika klien datang
2. Anamnesa klien : Mengobservasi tanda-tanda vital (Tekanan darah : 92/78
mmHg ; Heart Rate : 105 x/m ; SpO2 : 98 % ; Respiration rate : 20 x/m)
3. Memasangan infus asering 20 tpm dan pengambilan sampel
4. Mengajarkan dan menganjurkan klien untuk memanajemen nyeri dengan
teknik relaksasi nafas dalam
5. Menganjurkan untuk memenuhi asupan nutrisi yang adekuat dengan makan
dengan porsi sedikit tetapi sering
C. Evaluasi Hasil Tindakan
1. Subjektif :
 Klien mengatakan bahwa ia tidak mampu menahan nyeri pada kepala dan
pipi kanannya
 Klien mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan pada kepalanya sangat nyeri
seperti ditusuk-tusuk
 Klien mengatakan penglihatannya terasa kabur
RESUME 1

 Klien mengatakan nyeri yang dirasakan terasa menyebar kebagian kepala,


tidak nafsu makan dan merasa mual.
2. Objektif :
 Klien tampak masih lemah
 Ekpresi wajah klien tampak meringis
 Klien tampak menunjukkan perilaku memegang kepalanya
 Klien tampak kurang fokus ketika diajak berinteraksi
 Mata disebelah kanan terasa nyeri, bengkak pada kepala dan pipi kanan, ,
penglihatan kabur, konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik, pupil
anisokor
 Klien tampak terpasang infus asering 20 tpm pada ekstremitas kiri atas
3. Analisa :
Masalah nyeri akut belum teratasi
4. Planning :
 Klien akan dipindahkan ke ruangan C dan diobservasi lebih lanjut dengan
rencana pemeriksaan radiologi CT Scan.
 Memberikan lingkungan yang nyaman & aman bagi pasien.
 Klien akan dijadwalkan operasi ketika keadaan sudah stabil.

D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis (inflamasi,
neoplasma)
2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis
E. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan bahwa ia memiliki riwayat
penyakit hipertensi sudah sejak 2 tahun yang
lalu.
b. Riwayat Keluarga : Klien mengatakan bahwa pada keluarganya tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti asma,
hipertensi, diabetes mellitus, jantung dll.
c. Riwayat Hospitalisasi : Klien mengatakan ia tidak sudah sering di rawat di
RESUME 1

RS sintang dan RS sudarso sudah yang ke 2 kalinya


dengan ini.
d. Riwayat Obat : Klien mengatakan bahwa obat-obat yang pernah
mengkonsumsi obat-obatan yang ia peroleh ketika
berobat di rumah sakit sintang serta mengatakan
pernah menggunakan obat-obat tradisional seperti
jamu/air rebusan.
2. Alergi : Klien mengatakan ia tidak memiliki riwayat alergi
terhadap obat ataupun makanan
3. Medikasi : Klien mengatakan lupa nama obat yang diberikan
rumah sakit, klien juga mengatakan sering
mengkonsumsi obat warung yaitu bodrex untuk
meredakan nyeri kepalanya.
4. Post Illnes :Klien mengatakan ia memiliki riwayat penyakit
hipertensi sudah sejak 2 tahun yang lalu.
5. Last Meal : Klien mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan, ia
diberikan bubur dan hanya makan 1 sendok saja.
6. Event/Environtment : Klien terpasang selimut, bengkak pada kepala dan
pipi kanan, , penglihatan kabur, konjungtiva
ananemis, sklera tidak ikterik, pupil anisokor, Suhu
klien : 36 0C.

7. Pemeriksaan Fisik Head to Toe


a. Kepala : Bentuk tidak simetris, terdapat benjolan di frontal, rambut
berwarna hitam, dan pendek tidak terlihat kotor, rambut kering
dan mudah rontok.
b. Wajah : Bentuk wajah asimetris, terdapat pembengkakan pada area
maxilaris. Respon rangsangan sentuhan normal.
c. Mata : Mata disebelah kanan terasa nyeri, bengkak pada kelopak
matanya, penglihatan kabur, konjungtiva ananemis, sklera tidak
ikterik, pupil anisokor, Klien merasa pandangannya kabur.
d. Hidung : Bentuk hidung simetris, posisi tepat berada ditengah, tidak ada
RESUME 1

sekret, tidak ada polip, tidak ada sumbatan benda asing lainnya,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada pernapasan cuping hidung.
e. Mulut : Bentuk mulut simetris, warna membran mukosa pucat dan bibir
kering, tidak terdapat oedema pada sekitar mulut.
f. Telinga : Bentuk telinga simetris, ukuran telinga simetris antara telinga
kanan dan kiri, terdapat serumen berwarna kuning, tidak
terdapat tanda-tanda infeksi, peradangan, maupun nyeri tekan
pada telinga.
g. Leher : Terdapat nyeri tekan pada bagian leher bawah, tidak terdapat
oedema di leher, tidak ada kelenjar tiroid, kelenjar getah bening,
dan tidak ada distensi vena jugularis, refleks menelan klien
normal dan tidak ada kesulitan dalam menelan.
h. Dada : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler, Irama pernapasan tampak
reguler, tidak tedapat suara nafas tambahan seperti mengi,
wheezing, ronchi, snoring, ataupun gurgling, bunyi nafas
terdengar vesikuler pada kedua lapang paru, pergerakan dada
dan pengembangan paru simetris. Tidak terdapat tanda-tanda
mengalami sesak, dan tidak terdapat penggunaan otot nafas
cuping hidung. Respiration Rate : 20 x/menit.
i. Abdomen: Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada
abdomen, tidak ada lesi, tidak terdapat pembengkakan pada
perut, bising usus 13 kali / menit.
J.Ekstremitas: Bentuk dan ukuran simetris, tidak terdapat edema pada
ekstremitas atas dan bawah, , rentang kekuatan otot ektremitas
bawah 4/4. Tampak terpasang infus asering 20 tpm pada
ekstremitas atas kiri.
k. Genetalia : Klien tampak tidak terpasang selang kateter
l. Integumen: Warna kulit sawo matang, akral teraba hangat, tampak pucat,
tidak terdapat lesi pada area ektremitas, capillary refill time < 3
detik. Suhu klien : 36 0C.
RESUME 1

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
(Tanggal : 22 Maret 2021)
 Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
GDS 87 mg/dL 70 – 150
Ureum 21,8 mg/dL 13, 0 – 43,0
Kreat 0,86 mg/dL 0,60 – 1,20
SGOT 2.8 U/L 1,0 – 40,0
SGPT 10,1 U/L 1,0 – 34,0

 Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan Hasil Satuan Metode Nilai Rujukan
Na+ 135,9 mmol/L ISE 135 – 147
K+ 2,90 mmol/L ISE 3,50 – 5,0
Cl- 93,2 mmol/L ISE 95 – 105
Ca- 1,09 mmol/L ISE 1,00 – 1,50

 Pemeriksaan Hematologi
(Tanggal : 22 Maret 2021)
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 12,25 103/uL 4,5 – 11
Eritrosit 3,82 106/uL M : 4,6 – 6,0 F: 4,6 – 6,0
Hemoglobin 11.2 g/dL M : 14 - 18 F: 12 – 16
Hematokrit 33.0 % M : 36– 54 F: 36-54
MCV 85.3 fL 82 - 92
MCH 28.5 Pg 27,0 - 31,0
MCHC 33.9 g/dL 32,0 - 37,0
Trombosit 535 103/uL 150 - 440
RDW-CV 45 % 11,5 14,5
RDW-SD 14.6 fL 35 - 47
PDW 7,5 fL 9,0 - 13,0
MPV 8.5 fL 7,2 - 11,1
P-LCR 0,43 % 15,0 -25,0

G. Pengobatan/ Terapi
 IVFD asering 20 tpm,
 Inj. Tramadol , Ketorolac, Ondansentron (1 Amp)
 Inj. Ranitidine (50 mg) (2 x 1 Amp).
RESUME 1

 Inj. Paracetam (2x3 gr)


 Sucrafat 3x1 cth
 Pregabolin 1x75 mg
 Alprazolain 1x0,5 mg
H. Monitor Klien
 Monitor tanda tanda vital
 Monitor keluhan nyeri yang dirasakan klien
 Monitor asupan nutrisi yang adekuat
I. Evaluasi Diri
 Dapat bekerjasama dengan teman satu profesi dengan baik
 Dapat menerapkan komunikasi yang efektif dengan klien dan
keluarganya
 Dapat menerapkan penggunaan APD secara tepat sesuai kebutuhan.
 Melakukan tindakan dengan respon cepat, tanggap, dan
bertanggungjawab
 Dapat mengetahui masalah keperawatan klien yaitu nyeri akut dan
resiko kekurangan nutrisi sehingga dapat mengurangi rasa nyeri dan
mengajarkan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat.
 Dapat memberikan tindakan keperawatan kepada klien sesuai dengan
masalah keperawatan yang ada secara tepat.

J. Analisa Data
No. Analisa Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : (Agen pencendera Nyeri Akut
 Klien mengatakan ia mengeluhkan nyeri biologis, ( inflamasi,
neoplasma)
pada kepala (frontal) dan pipi kanannya
Inflamasi, neoplasma,
 Klien mengatakan bahwa ia terkadang tidak
mampu menahan nyeri yang dirasakannya Mempengaruhi massa
apalagi ketika dimalam hari terasa sangat
proptosis
sakit sehingga membuat sulit untuk tidur
Neuplasia

Pengkajian PQRST Tumor pada orbita


 P : Klien mengatakan nyeri pada kepala dan
pipi kanan yang membengkak tanpa tahu
RESUME 1

penyebabnya. Sekitar sudah 1 tahun an yg Metastasis

lalu
Mutasi gen
 Q : Klien mengatakan ia merasakan nyeri
Pertumbuhan sel
pada kepala seperti ditusuk-tusuk.
abnormal
 R : Klien mengatakan nyeri pada kepala
Destruktif saraf
menyebar kebagian kepala
 S : Klien mengatakan nyeri pada kepala
Pengeluaran substansi
yaitu nyeri berat dengan skala 8. bradikinin

 T : Klien mengatakan nyeri yang Merangsang saraf


dirasakannya hilang datang, dan timbul perasa nyeri
secara terus-menerus ketika dimalam hari.
Data Objektif : Keluhan nyeri

 Klien tampak lemah


 Tampak benjolan dikepala hingga pipi dan Nyeri Akut
mata
 Ekpresi wajah klien tampak meringis
 Klien tampak kurang fokus ketika diajak
berinteraksi
 kepala disebelah kiri terasa nyeri, bengkak
pada kepala dan pipi, penglihatan kabur
(mata kanan), kongjubtiva anemis
 Tekanan darah : 92/78 mmHg, N: 105 x/m ;
R : 20 x/m SpO2 : 98 % , Suhu klien : 36 0C.
 Klien tampak tepasang infus asering 20 tpm
pada ekstremitas kiri atas.
2. Data Subjektif : Faktor psikologi (Nyeri, Resiko Defisit
 Klien mengatakan bahwa ia sama sekali keengganan untuk Nutrisi
tidak nafsu untuk makan karena nyeri yang makan)

dirasakan
Inflmasi, neoplasma
 Klien mengatakan bahwa ia hanya makan
Mempengaruhi massa
bubur 1 sendok saja
 Klien mengatakan ia merasa mual dan tidak proptosis
nyaman perutnya.
Neuplasia
Data Objektif:
 Klien tampak lemah Tumor pada orbita

 BB terakhir : 44 TB : 159 cm
 Membran mukosa pucat dan kering Metastasis

 Klien tampak kurang fokus ketika diajak


Mutasi gen
RESUME 1

berinteraksi
Pertumbuhan sel
 Tekanan darah : 92/78 mmHg, N: 105 x/m ; abnormal
R : 20 x/m SpO2 : 98 %, Suhu klien : 36 0C.
Destruktif saraf
 Klien tampak terpasang infus asering 20
tpm pada ekstremitas kiri atas Pengeluaran substansi
bradikinin

Merangsang saraf
perasa nyeri

Keluhan nyeri

Penurunan nafsu
makan, anoreksia,
nausea
Resiko Defisit Nutrisi

G. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis (inflamasi,
neoplasma)
2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (Nyeri, keengganan
untuk makan)
RESUME 1

H. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
(SLKI) (SIKI)
1. Nyeri Akut (D.0077) Luaran Utama : Tingkat Nyeri ( L.08066 Intervensi Utama: Manajemen Nyeri (I. 08238)
Nyeri akut berhubungan dengan agen ) Observasi:
cedera biologis (inflamasi, neoplasma) Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. Monitor TTV
Data Subjektif : selama 1x6 jam diharapkan tingkat nyeri
pasien berkurang dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
 Klien mengatakan ia mengeluhkan
 Keluhan nyeri berkurang Intensitas nyeri
nyeri pada kepala dan pipi kanan
 Ekspresi meringis berkurang
3. Identifikasi skala nyeri
 Pengkajian PQRST  Kesulitan tidur menurun
 P : Klien mengatakan ia merasakan  Pola tidur membaik 4. Identifikasi respons nyeri non verbal
nyeri pada pada kepala yang  Tekanan darah dalam batas norma; Terapeutik
 Nafsu makan meningkat
membengkak tanpa tahu 5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis.teknik relaksasi nafas dalam)
penyebabnya, nyeri pada kepala
6. Batasi pengunjung dan jam besuk
seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada 7. Fasilitasi Istirahat dan tidur
kepalanya menyebar kebagian Kolaborasi
seluruh kepala, , nyeri pada kepala 8. Kolaborasi pemberlan analgetik.
yaitu nyeri berat dengan skala 8 dan
dirasakannya hilang datang.
Data Objektif :
 Klien tampak lemah
 Ekpresi wajah klien tampak
meringis
 Kepala, mata pipi kanan klien
tampak membesar dan bengkak di
RESUME 1

sebelah kanan diameter +10 cm,


tampak warna kulit pucat
 Tekanan darah : 92/78 mmHg, N:
105 x/m ; R : 20x/m SpO2 : 98 %
 Klien tampak tepasang infus asering
20 tpm pada ekstremitas kiri atas.
2. Resiko Defisit Nutrisi (D.0032) Luaran Utama: Intervensi Utama : Manajemen Nutrisi (I.03119)
Resiko Defisit Nutrisi berhubungan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Observasi :
dengan faktor psikologis (Nyeri, keperawatan selama 1x6 jam diharapkan 1. Monitor TTV
keengganan untuk makan) nafsu makan meningkat. Kriteria hasil : 2. Identifikasi status nutrisi
3. Identifikasi makanan yang disukai
Data Subjektif :  Keinginan untuk makan meningkat
4. Monitor asupan makanan
 Klien mengatakan bahwa ia sama  Asupan makanan dan cairan meningkat Terapeutik :
sekali tidak nafsu untuk makan  Stimulus untuk makan membaik 5. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
karena nyeri yang dirasakan  Nafsu makan meningkat 6. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Klien mengatakan bahwa ia hanya Edukasi :
makan bubur 1 sendok saja
7. Anjurkan posisi duduk jika mampu
 Klien mengatakan ia merasa mual
8. Anjurkan makan sedikit tapi sering
dan tidak nyaman perutnya.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( mis.
Data Objektif:
 Klien tampak lemah Pereda nyeri, antiemetic)

 BB terakhir : 44 TB : 159 cm
 Membran mukosa pucat dan kering
 Klien tampak kurang fokus ketika
RESUME 1

diajak berinteraksi
 Tekanan darah : 92/78 mmHg, N:
105 x/m ; R : 20 x/m SpO2 : 98 %,
Suhu klien : 36 0C.
 Klien tampak terpasang infus
asering 20 tpm pada ekstremitas kiri
atas

I. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


RESUME 1

NO. DIAGNOSA TANGGAL WAKTU IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN Paraf


1. Nyeri akut berhubungan Senin, Intervensi Utama: Manajemen Nyeri (I. 08238) S:
dengan agen cedera biologis 22/03/2021 Observasi:  Klien mengatakan bahwa ia masih
(inflamasi, neoplasma) 14.10 1. Menganamnesa klien merasakan nyeri pada kepala yang
Data Subjektif : Respon: Klien sangat kooperatif saat ditanya membesar dan membengkak
 Klien mengatakan ia 14.08 2. Mengukur Tanda-tanda vital;  Klien mengatakan bahwa setelah
mengeluhkan nyeri pada TD: 112/75 mmHg teknik relaksasi nafas dalam nyeri
kepala dan pipi kanan N: 88 x/m yang dirasakannya masih belum
 Pengkajian PQRST RR: 19 x/m bekurang
 P : Klien mengatakan ia S: 38OC  Klien mengatakan bahwa ia tidak
merasakan nyeri pada SPO2 : 99%. bisa tidur karena nyeri timbul hilang
pada kepala yang Respon: Klien mengatakan perasaannya masih datang dengan skala 7 yaitu nyeri
membengkak tanpa tahu lemah, klien merasa demam berat.
penyebabnya, nyeri pada 14.10 3. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,  Klien mengatakan nyeri yang
kepala seperti ditusuk- frekuensi, kualitas, Intensitas nyeri dirasakan pada matanya masih terasa
tusuk, nyeri pada Respon : klien dapat menjelaskan keluhan nyeri yang menyebar kebagian seluruh kepala,
kepalanya menyebar dirasakannya O:
kebagian seluruh kepala, , 14.11 4. Mengidentifikasi skala nyeri  Klien tampak lemah
nyeri pada kepala yaitu Respon : klien mengatakan nyeri yang dirasakan  Klien tampak tirah baring
nyeri berat dengan skala 8 berat dengan skala 8  Akral teraba hangat
dan dirasakannya hilang 14.12 5. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal  Klien terpasang infus aserimg 20 di
datang. Respon : ekpresi wajah klien meringis ekstremitas atas kiri
Data Objektif : Terapeutik  Ekspresi wajah tampak meringis
 Klien tampak lemah 15.00 6. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk  Kepala, pipi, mata kanan membesar
RESUME 1

 Ekpresi wajah klien mengurangi rasa nyeri (mis.teknik relaksasi nafas dan bengkak +10 cm, tampak warna
tampak meringis dalam) kulit pada wajah pucat
 Kepala, mata pipi kanan Respon : Klien mengatakan bahwa setelah teknik  Konjungtiva ananemis, sklera tidak
klien tampak membesar relaksasi nafas dalam nyeri yang dirasakannya masih ikterik, pupil anisokor.
dan bengkak di sebelah belum bekurang  TD : 112/78 mmHg N : 88 x/m S:
kanan diameter +10 cm, 15.15 7. Membatasi pengunjung dan jam besuk 37.6 0 C R: 19 x/m, Spo2 : 99%
tampak warna kulit pucat Respon: Klien tampak tenang A : Masalah nyeri belum teratasi
 Tekanan darah : 92/78 15.20\ 8. Memfasilitasi istirahat dan tidur
mmHg, N: 105 x/m ; R : Respon : klien tidak dapat istirahat dengan nyaman P : Terapi lanjut, observasi Tanda-
20x/m SpO2 : 98 % dan tidur dengan nyenyak tanda vital
 Klien tampak tepasang Kolaborasi
infus asering 20 tpm pada 15.30 9. Mengkolaborasi pemberlan analgetik (Injeksi
ekstremitas kiri atas. ranitidin 2x1 A ,Ceftriaxone (2X1 gr), Ketorolac 3x
3 gr, PCT 3X 500 mg
Respon : klien mengatakan yang penting nyerinya
berkurang dan demam turun
2. Resiko Defisit Nutrisi berhubungan
Senin, Intervensi Utama : Manajemen Nutrisi (I.03119) S:
dengan faktor psikologis (Nyeri,22/03/2021 Observasi :  Klien mengatakan bahwa ia masih
keengganan 14.12 1. Menganamnesa klien tidak nafsu untuk makan karena
untuk makan) Respon: Klien sangat kooperatif saat ditanya nyeri yang dirasakan nya
Data Subjektif : 14.13 2. Mengukur Tanda-tanda vital;  Klien mengatakan saat ini terasa
 Klien mengatakan bahwa TD: 112/78 mmHg mual dan perut yang tidak nyaman
ia sama sekali tidak nafsu N: 88 x/m O:
untuk makan karena nyeri RR: 19 x/m  Klien tampak lemah
RESUME 1

yang dirasakan S: 38OC  Klien tampak tirah baring


 Klien mengatakan bahwa SPO2 : 99%.  Akral teraba hangat
ia hanya makan bubur 1 Respon: Klien mengatakan perasaannya masih  BB terakhir : 44 kg, TB : 159 kg
sendok saja lemah  Membran mukosa pucat dan kering
 Klien mengatakan ia 14.15 3. Mengidentifikasi status nutrisi  Klien terpasang infus asering 20 di
merasa mual dan tidak Respon : klien mengatakan ia tidak nafsu makan ekstremitas atas kanan
nyaman perutnya. dikarenakan nyeri yg dirasakan  Klien tampak tidak memiliki
14.17 4. Mengidentifikasi makanan yang disukai selera untuk makan
Data Objektif: Respon : klien mengatakan bahwa saat ini a tidak A : Masalah resiko defisit nutrisi
 Klien tampak lemah selera untuk makan apapun belum teratasi
 BB terakhir : 44 TB : 159 14.18 5. Memonitor asupan makanan
cm Respon : klien mengatakan ia tidak ingin makan dulu P : Terapi lanjut, monitor asupanan
 Membran mukosa pucat Terapeutik : nutrisi dan cairan yang
dan kering 14.20 6. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang adekuatmenunggu antrian kamar
 Klien tampak kurang sesuai kosong
fokus ketika diajak
Respon : klien tampak tidak memiliki keinginan
berinteraksi
untuk makan
 Tekanan darah : 92/78 14.21
7. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
mmHg, N: 105 x/m ; R :
Respon : klien mengatakan ia tidak selera makan
20 x/m SpO2 : 98 %, Suhu
bubur dengan lauk ikan
klien : 36 0C.
 Klien tampak terpasang Edukasi :

infus asering 20 tpm pada 14.30 8. Menganjurkan posisi duduk jika mampu
ekstremitas kiri atas Respon : klien mengatakan bahwa ia tidak mampu
RESUME 1

untuk duduk karena merasa lemah


14.41 9. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
Respon: klien tampak tidak mengikuti anjuran yang
diperintahkan
Kolaborasi :
10. Mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
15.00
MECOBOLAMIN 2x500 mg, (Injeksi ranitidin 2x1
A ,Ceftriaxone (2X1 gr), Ketorolac 3x 3 gr, PCT 3X
500 mg
Respon : klien mengatakan bahwa mual dan perut
yang tidak nyaman berkurang
RESUME 1

Pontianak, 22 Maret 2021


Mahasiswa Preseptorsip Ruangan

Sujanah Ns. Susi Lestari, S.Kep


I4051201002

Anda mungkin juga menyukai