A. Pengkajian Primer
Deskripsi Kasus :
Klien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pukul 11.40 WIB dengan
keluhan mengalami nyeri kepala ± 1 tahunan , tampak benjolan dikepala dan pipi
kanan, muntah-muntah ±3 hari, batuk-batuk + keluar darah dari hidung, kliem
tampak lemah dan klien mempunyai riwayat kejang 1 bulan yang lalu. Klien
memiliki riwayat penyakit hipertensi 2 tahun yang lalu
Airway :
Jalan nafas bersih dan paten, tidak terdapat benda asing yang berpotensi
menghalangi saluran pernapasan seperti polip, ataupun oedema.
Breathing :
Irama pernapasan tampak reguler, tidak tedapat suara nafas tambahan seperti
mengi, wheezing, ronchi, snoring, ataupun gurgling, bunyi nafas terdengar
vesikuler pada kedua lapang paru, pergerakan dada dan pengembangan paru
simetris. Tidak terdapat tanda-tanda mengalami sesak, dan tidak terdapat
penggunaan otot nafas cuping hidung. Respiration Rate : 21 x/menit.
Circulation :
Sirkulasi baik, warna kulit pucat, Akral teraba hangat, nadi karotis dan radial
pasien teraba kuat dan reguler, turgor kulit normal.Capillary Refill Time < 3
detik. Tidak terdapat perdarahan, tekanan darah : 92/78 mmHg, Heart Rate :
105x/m SpO2 : 98 %.
RESUME 1
Disability :
GCS: Eye: 3 Verbal: 5 Motorik: 6, kesadaran klien composmentis, klien
merespon dengan memberikan rangsangan suara saat dipanggil. Klien tampak
kurang fokus ketika diajak berinteraksi.
Exposure :
Mata disebelah kiri terasa nyeri, gatal, bengkak pada kelopak matanya, tampak
kemerahan, penglihatan kabur, terdapat cairan yang keluar dari mata,
konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik, pupil anisokor. Klien tampak
terpasang infus Asering 20 tpm pada ekstremitas kiri atas. Suhu klien : 36 0C.
Folley Catheter :
Tidak terpasang Catheter
Gastric Tube :
Tidak terpasang NGT
Heart Monitor :
Tidak terpasang EKG
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis (inflamasi,
neoplasma)
2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis
E. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan bahwa ia memiliki riwayat
penyakit hipertensi sudah sejak 2 tahun yang
lalu.
b. Riwayat Keluarga : Klien mengatakan bahwa pada keluarganya tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti asma,
hipertensi, diabetes mellitus, jantung dll.
c. Riwayat Hospitalisasi : Klien mengatakan ia tidak sudah sering di rawat di
RESUME 1
sekret, tidak ada polip, tidak ada sumbatan benda asing lainnya,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada pernapasan cuping hidung.
e. Mulut : Bentuk mulut simetris, warna membran mukosa pucat dan bibir
kering, tidak terdapat oedema pada sekitar mulut.
f. Telinga : Bentuk telinga simetris, ukuran telinga simetris antara telinga
kanan dan kiri, terdapat serumen berwarna kuning, tidak
terdapat tanda-tanda infeksi, peradangan, maupun nyeri tekan
pada telinga.
g. Leher : Terdapat nyeri tekan pada bagian leher bawah, tidak terdapat
oedema di leher, tidak ada kelenjar tiroid, kelenjar getah bening,
dan tidak ada distensi vena jugularis, refleks menelan klien
normal dan tidak ada kesulitan dalam menelan.
h. Dada : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler, Irama pernapasan tampak
reguler, tidak tedapat suara nafas tambahan seperti mengi,
wheezing, ronchi, snoring, ataupun gurgling, bunyi nafas
terdengar vesikuler pada kedua lapang paru, pergerakan dada
dan pengembangan paru simetris. Tidak terdapat tanda-tanda
mengalami sesak, dan tidak terdapat penggunaan otot nafas
cuping hidung. Respiration Rate : 20 x/menit.
i. Abdomen: Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada
abdomen, tidak ada lesi, tidak terdapat pembengkakan pada
perut, bising usus 13 kali / menit.
J.Ekstremitas: Bentuk dan ukuran simetris, tidak terdapat edema pada
ekstremitas atas dan bawah, , rentang kekuatan otot ektremitas
bawah 4/4. Tampak terpasang infus asering 20 tpm pada
ekstremitas atas kiri.
k. Genetalia : Klien tampak tidak terpasang selang kateter
l. Integumen: Warna kulit sawo matang, akral teraba hangat, tampak pucat,
tidak terdapat lesi pada area ektremitas, capillary refill time < 3
detik. Suhu klien : 36 0C.
RESUME 1
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
(Tanggal : 22 Maret 2021)
Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
GDS 87 mg/dL 70 – 150
Ureum 21,8 mg/dL 13, 0 – 43,0
Kreat 0,86 mg/dL 0,60 – 1,20
SGOT 2.8 U/L 1,0 – 40,0
SGPT 10,1 U/L 1,0 – 34,0
Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan Hasil Satuan Metode Nilai Rujukan
Na+ 135,9 mmol/L ISE 135 – 147
K+ 2,90 mmol/L ISE 3,50 – 5,0
Cl- 93,2 mmol/L ISE 95 – 105
Ca- 1,09 mmol/L ISE 1,00 – 1,50
Pemeriksaan Hematologi
(Tanggal : 22 Maret 2021)
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 12,25 103/uL 4,5 – 11
Eritrosit 3,82 106/uL M : 4,6 – 6,0 F: 4,6 – 6,0
Hemoglobin 11.2 g/dL M : 14 - 18 F: 12 – 16
Hematokrit 33.0 % M : 36– 54 F: 36-54
MCV 85.3 fL 82 - 92
MCH 28.5 Pg 27,0 - 31,0
MCHC 33.9 g/dL 32,0 - 37,0
Trombosit 535 103/uL 150 - 440
RDW-CV 45 % 11,5 14,5
RDW-SD 14.6 fL 35 - 47
PDW 7,5 fL 9,0 - 13,0
MPV 8.5 fL 7,2 - 11,1
P-LCR 0,43 % 15,0 -25,0
G. Pengobatan/ Terapi
IVFD asering 20 tpm,
Inj. Tramadol , Ketorolac, Ondansentron (1 Amp)
Inj. Ranitidine (50 mg) (2 x 1 Amp).
RESUME 1
J. Analisa Data
No. Analisa Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : (Agen pencendera Nyeri Akut
Klien mengatakan ia mengeluhkan nyeri biologis, ( inflamasi,
neoplasma)
pada kepala (frontal) dan pipi kanannya
Inflamasi, neoplasma,
Klien mengatakan bahwa ia terkadang tidak
mampu menahan nyeri yang dirasakannya Mempengaruhi massa
apalagi ketika dimalam hari terasa sangat
proptosis
sakit sehingga membuat sulit untuk tidur
Neuplasia
lalu
Mutasi gen
Q : Klien mengatakan ia merasakan nyeri
Pertumbuhan sel
pada kepala seperti ditusuk-tusuk.
abnormal
R : Klien mengatakan nyeri pada kepala
Destruktif saraf
menyebar kebagian kepala
S : Klien mengatakan nyeri pada kepala
Pengeluaran substansi
yaitu nyeri berat dengan skala 8. bradikinin
dirasakan
Inflmasi, neoplasma
Klien mengatakan bahwa ia hanya makan
Mempengaruhi massa
bubur 1 sendok saja
Klien mengatakan ia merasa mual dan tidak proptosis
nyaman perutnya.
Neuplasia
Data Objektif:
Klien tampak lemah Tumor pada orbita
BB terakhir : 44 TB : 159 cm
Membran mukosa pucat dan kering Metastasis
berinteraksi
Pertumbuhan sel
Tekanan darah : 92/78 mmHg, N: 105 x/m ; abnormal
R : 20 x/m SpO2 : 98 %, Suhu klien : 36 0C.
Destruktif saraf
Klien tampak terpasang infus asering 20
tpm pada ekstremitas kiri atas Pengeluaran substansi
bradikinin
Merangsang saraf
perasa nyeri
Keluhan nyeri
Penurunan nafsu
makan, anoreksia,
nausea
Resiko Defisit Nutrisi
G. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis (inflamasi,
neoplasma)
2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (Nyeri, keengganan
untuk makan)
RESUME 1
H. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
(SLKI) (SIKI)
1. Nyeri Akut (D.0077) Luaran Utama : Tingkat Nyeri ( L.08066 Intervensi Utama: Manajemen Nyeri (I. 08238)
Nyeri akut berhubungan dengan agen ) Observasi:
cedera biologis (inflamasi, neoplasma) Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. Monitor TTV
Data Subjektif : selama 1x6 jam diharapkan tingkat nyeri
pasien berkurang dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Klien mengatakan ia mengeluhkan
Keluhan nyeri berkurang Intensitas nyeri
nyeri pada kepala dan pipi kanan
Ekspresi meringis berkurang
3. Identifikasi skala nyeri
Pengkajian PQRST Kesulitan tidur menurun
P : Klien mengatakan ia merasakan Pola tidur membaik 4. Identifikasi respons nyeri non verbal
nyeri pada pada kepala yang Tekanan darah dalam batas norma; Terapeutik
Nafsu makan meningkat
membengkak tanpa tahu 5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis.teknik relaksasi nafas dalam)
penyebabnya, nyeri pada kepala
6. Batasi pengunjung dan jam besuk
seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada 7. Fasilitasi Istirahat dan tidur
kepalanya menyebar kebagian Kolaborasi
seluruh kepala, , nyeri pada kepala 8. Kolaborasi pemberlan analgetik.
yaitu nyeri berat dengan skala 8 dan
dirasakannya hilang datang.
Data Objektif :
Klien tampak lemah
Ekpresi wajah klien tampak
meringis
Kepala, mata pipi kanan klien
tampak membesar dan bengkak di
RESUME 1
BB terakhir : 44 TB : 159 cm
Membran mukosa pucat dan kering
Klien tampak kurang fokus ketika
RESUME 1
diajak berinteraksi
Tekanan darah : 92/78 mmHg, N:
105 x/m ; R : 20 x/m SpO2 : 98 %,
Suhu klien : 36 0C.
Klien tampak terpasang infus
asering 20 tpm pada ekstremitas kiri
atas
Ekpresi wajah klien mengurangi rasa nyeri (mis.teknik relaksasi nafas dan bengkak +10 cm, tampak warna
tampak meringis dalam) kulit pada wajah pucat
Kepala, mata pipi kanan Respon : Klien mengatakan bahwa setelah teknik Konjungtiva ananemis, sklera tidak
klien tampak membesar relaksasi nafas dalam nyeri yang dirasakannya masih ikterik, pupil anisokor.
dan bengkak di sebelah belum bekurang TD : 112/78 mmHg N : 88 x/m S:
kanan diameter +10 cm, 15.15 7. Membatasi pengunjung dan jam besuk 37.6 0 C R: 19 x/m, Spo2 : 99%
tampak warna kulit pucat Respon: Klien tampak tenang A : Masalah nyeri belum teratasi
Tekanan darah : 92/78 15.20\ 8. Memfasilitasi istirahat dan tidur
mmHg, N: 105 x/m ; R : Respon : klien tidak dapat istirahat dengan nyaman P : Terapi lanjut, observasi Tanda-
20x/m SpO2 : 98 % dan tidur dengan nyenyak tanda vital
Klien tampak tepasang Kolaborasi
infus asering 20 tpm pada 15.30 9. Mengkolaborasi pemberlan analgetik (Injeksi
ekstremitas kiri atas. ranitidin 2x1 A ,Ceftriaxone (2X1 gr), Ketorolac 3x
3 gr, PCT 3X 500 mg
Respon : klien mengatakan yang penting nyerinya
berkurang dan demam turun
2. Resiko Defisit Nutrisi berhubungan
Senin, Intervensi Utama : Manajemen Nutrisi (I.03119) S:
dengan faktor psikologis (Nyeri,22/03/2021 Observasi : Klien mengatakan bahwa ia masih
keengganan 14.12 1. Menganamnesa klien tidak nafsu untuk makan karena
untuk makan) Respon: Klien sangat kooperatif saat ditanya nyeri yang dirasakan nya
Data Subjektif : 14.13 2. Mengukur Tanda-tanda vital; Klien mengatakan saat ini terasa
Klien mengatakan bahwa TD: 112/78 mmHg mual dan perut yang tidak nyaman
ia sama sekali tidak nafsu N: 88 x/m O:
untuk makan karena nyeri RR: 19 x/m Klien tampak lemah
RESUME 1
infus asering 20 tpm pada 14.30 8. Menganjurkan posisi duduk jika mampu
ekstremitas kiri atas Respon : klien mengatakan bahwa ia tidak mampu
RESUME 1