Anda di halaman 1dari 7

STANDAR PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Tn.

DENGAN ISOLASI SOSIAL DIRUANG WALET

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA

DOSEN PEMBIMBING:
Djoko Priyono, S.Kep., Ns., M. Kep

PEMBIMBING KLINIK:
Ns Rara Anggraini, M. Kep,. Sp. Kep. J

DISUSUN OLEH:
SUJANAH
I4051201002

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
TANGGAL: 14 JANUARI 2021

Nama Pasien : Tn. Tohe


Ruang : Walet

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien :
Klien tampak menarik diri, lebih suka menyendiri dan sulit berhubungan/berinteraksi
dengan orang lain.
b. Diagnosa Keperawatan Jiwa :
Isolasi Sosial
c. Tujuan Keperawatan :
1) Kognitif, klien mampu :
a. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
b. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c. Memiliki keberanian berinteraksi
d. Memiliki motivasi berinteraksi
e. Memiliki inisiatif berinteraksi
2) Psikomotor, klien mampu :
a. Melakukan interaksi dengan orang lain
b. Melakukan kegiatan bersama dengan orang lain
c. Melakukan kegiatan sosial
3) Afektif, klien mampu :
a. Merasakan manfaat dari latihan bersosialisasi
b. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
d. Rencana Tindakan Keperawatan :
Strategi Pelaksanaan 1 (SP 1)
 Mengidentifikasi penyebab Isolasi Sosial
 Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
 Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
 Mengajarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu orang
 Menganjurkan kepada klien untuk memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan 2 (SP 2)
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
 Memberikan kesempatan kepada klien mempraktikkan cara berkenalan dengan
satu orang
 Membantu klien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan 3 (SP 3)
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
 Memberikan kesempatan kepada klien berkenalan dengan dua orang atau lebih
 Menganjurkan kepada klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
e. Tindakan Keperawatan
1.) Tindakan Keperawatan
a. Pengkajian :Kaji tanda dan gejala isolasi social serta penyebabnya
b. Diagnosis :Jelaskan proses terjadinya isolasi sosial
c. Tindakan :
● Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
● Diskusikan keuntungan melakukan kegiatan bersama orang lain
● Latih klien berkenalan
● Latih klien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sehari-
hari
● Latih klien kegiatan sosial : berbelanja, kerumah ibadah, ke
arisan, ke bank dan lain-lain
2.) Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
a. Tanyakan siapa saja orang yang tinggal satu rumah dengan klien
b. Tanyakan siapa orang terdekat dengan klien dan apa sebabnya.
c. Tanyakan siapa orang yang tidak dekat dengan klien dan apa sebabnya
3.) Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
a. Tanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain
b. Tanyakan apa yang menyebabkan klien tidak ingin berinteraksi dengan orang
lain
c. Diskusikan pada klien keuntungan bila klien memiliki banyak teman dan
bergaul akrab dengan mereka.
d. Diskusikan pada klien kerugian bila klien tidak memiliki banyak teman dan
tidak bergaul akrab dengan mereka.
e. Jelaskan pengaruh isolasi social terhadap kesehatan fisik klien.

2. Proses Pelaksanaan Tindakan


Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya sujanah mahasiswa perawat untan yang
bertugas pagi ini pak. Boleh saya tahu namanya siapa? Senangnya dipanggil dengan
nama panggilan apa pak? Saya panggil pak Tohe ya?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana tidurnya semalam pak, Nyenyak tidak ?“Apa yang bapak Tohe rasakan
saat ini?Sudah berapa lama pak Tohe merasa kesepian ?. Apa yang telah pak Tohe
lakukan untuk mengatasi rasa kesepian?”
c. Kontrak
1) Topik:
“Hari ini atau pagi ini saya ingin berdiskusi dengan bapak tentang penyebab
bapak merasa kesepian. Nah, selanjutnya kita akan latihan bagaimana caranya
umtuk mengatasi rasa kesepian tersebut. Tujuannya agar bapak mau
bersosialisasi dengan orang lain.”.
2) Tempat:
“pak maunya kita bercakap-cakap dimana? Mau disini atau bpak punya tempat
yang bapak sukai? Bagaimana kalau kita duduk diruangan ini?”
3) Waktu:
“pak Tohe ingin bercakap-cakap berapa lama?Kalau 30 menit ibu mau?”
Kerja (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)
a. Pengkajian
 Penyebab
“pak Tohe masih ingat nggak kenapa bapak tidak ingin bergaul sama orang
lain? Bapak masih ingat juga kenapa ibu tidak ingin bicara sama orang lain?”
 Tanda dan Gejala
“Apa yang pak Tohe rasakan saat sedang bersama dengan orang lain ? Apakah
karena sikap atau perilaku orang lain terhadap bapak yang membuat bapak
jadi tidak ingin bergaul? Atau ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika
bergaul dengan orang lain pak ?”
 Akibat
“Apakah bapak tahu ruginya bila kita tidak bergaul dengan orang lain? Apakah
bapak tahu keuntungannya kalau kita bergaul dengan orang lain? Nah sekarang
kita sudah mengetahui penyebab bapak tidak mau bergaul dengan orang lain
kemudian kerugian dan keuntungannya jika kita bergaul dengan orang lain?”
b. Diagnosis
“pak Tohe lebih suka menyendiri, tidak sering bicara sama orang lain atau sama
teman-teman disini. Sehingga kondisi ini membuat pak Tohe tidak ingin keluar
kamar, tidak ingin bicara sama yang lain. Apakah setelah ini bapak mau belajar
untuk bicara sama teman bapak, bicara sama saya, bicara sama orang lain
kembali?”
c. Tindakan
“Baiklah pak, kalau begitu saya akan bantu pak Tohe untuk mengatasi masalah
bapak, yang tidak ingin bergaul dengan orang lain”
 Bantu klien untuk bias menyebutkan siapa saja orang yang tinggal satu rumah
dengannya
“pak Tohe, masih ingat tidak bapak dulu tinggal dengan siapa aja?”
 Bantu klien untuk bias menyebutkan siapa orang yang dekat dengannya dan apa
sebabnya
“pak Tohe masih ingat tidak bapak lebih suka bicara dengan siapa? Kenapa
pak?”
 Bantu klien untuk bias menyebutkan siapa orang yang tidak dekat dengannya dan
apa sebabnya
“pk Tohe masih ingat bapak jarang sekali bicara dengan siapa? Kenapa pak?”
 Bantu klien untuk bias menjelaskan tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang
lain
“Biasanya bapak lebih senang melakukan apa atau lebih sering melakukan apa
dulu?”
 Bantu klien untuk bisa menjelaskan apa penyebab klien tidak ingin berinteraksi
dengan orang lain
“pak Tohe masih ingat kenapa sekarang bapak tidak ingin mencoba berinteraksi
dengan orang lain?”
 Diskusikan keuntungan bila klien memiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka
“pak Tohe perlu tahu kenapa kita harus bergaul akrab sama orang lain”
 Diskusikan kerugian bila klien tidak memiliki banyak teman dan tidak bergaul
akrab dengan mereka
“pak Tohe juga harus tahu kalau kita tidak punya teman apa dampaknya untuk
bapak”
 Berikan penjelasan mengenai pengaruh isolasi social terhadap kesehatan fisik
klien
“Sekarang bapak sudah tahu apa pengaruhnya untuk bapak sekarang tentang
keuntungan dan kerugian kita bergaul sama orang lain atau orang disekitar
bapak. Jadi saya harap pak Tohe bisa mencoba bergaul kembali sama orang lain
ya pak”
Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi Klien (Subjektif):
“Bagaimana sekarang perasaan pak Tohe setelah berbicara dengan saya?”
 Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement):
“pak Tohe bisa menjelaskan kembali tidak apa yang saya sampaikan tadi sama
bapak?Bagus sekali ya pak”
b. Tindak Lanjut Klien (Apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan yang telah
dilakukan):
“Selanjutnya mari kita buat jadwal berbincang-bincang seperti ini ya pak. Kalau
saya masukkan kegiatan berbincang-bincang tadi kejadwal kegiatan hari ini pak,
apakah pak tohe mau ?”.
c. Kontrak yang akan datang
 Topik
“Hari selanjutnya, saya akan Tanya sama bapak apakah sudah bapak lakukan
dan adakah manfaatnya. Kemudian nanti kita diskusikan kembali hal-hal yang
belum bapak sampaikan atau ada yang ingin bapak sampaikan”
 Waktu
“Kita bertemu kembali hari jumatb ya pak”
 Tempat
“Kalau kita lakukan disini aja lagi gimana pak?”
Catatan :
SP dibuat setiap hari pratik sebelum melakukan pre conference dengan pembimbing klinik.

Anda mungkin juga menyukai