Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI KEUANGAN II

SAP 8

PERUBAHAN METODA AKUNTANSI

Nama Kelompok :

Anak Agung Dwi Kristiyanthi (1607531158)

Destha Della Pragaswari (1607531159)

Evelin Budiarti (1607531167)

Ni Luh Putu Eka Suarniti (1607531168)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA
11.1 PENGERTIAN PERUBAHAN METODE AKUNTANSI

Alternatif akuntansi menyebabkan komparabilitas laporan antarperiode dan antarperusahaan


menjadi berkurang dan data kecenderungan historis yang bermanfaat menjadi tidak jelas. Oleh
karena itu, FASB membentuk kerangka pelaporan yang mencakup tiga jenis perubahan
akuntansi, yaitu:

1. Perubahan Prinsip Akuntansi. Perubahan dari satu akuntansi yang berlaku umum ke
prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya.
2. Perubahan Estimasi Akuntansi. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi
baru atau pengalaman tambahan.
3. Perubahan Pelaporan Entitas. Perubahan dari pelaporan sebagai salah satu jenis entitas
ke jenis entitas lainnya.

Kategori keempat ini memerlukan perubahan akuntansi, walaupun tidak diklasifikasikan


sebagai perubahan akuntasi

4. Kesalahan Dalam Laporan Keuangan. Kesalahan sebagai akibat dari kesalahan


matematis, kesalahan dalam menerapkan prinsip akuntansi, atau pengawasan atau
penyalahgunaan fakta yang ada pada saat penyusunan laporan keuangan.

FASB mengklasifikasikan perubahan dalam kategori ini karena karakteristik individual dari
setiap kategori membutuhkan metode yang berbeda untuk mengakui perubahan dalam laporan
keuangan.

11.2 PERUBAHAN PRINSIP AKUNTANSI

Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi yang
berlaku umum ke yang lainnya. Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk melaporkan
perubahan prinsip akuntansi, yaitu:

1. Pelaporan perubahaan pada periode berjalan


Pengaruh kumulatif dari penggunaan metode baru dilaporkan sebagai pos luar
biasa. Pengaruh kumulatif adalah perbedaan laba tahun sebelumnya antara metode baru
dan metode lama. Penyesuaian dilaporkan hanya dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Perusahaan tidak mengubah laporan keuangan tahun sebelumnya.
2. Pelaporan perubahan secara retrospektif
Penyesuaian retrospektif (retrospective application) akan menyusun kembali
laporan keuangan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan prinsip baru yang
diterapkan. Perusahaan menyajikan pengaruh kumulatif dari perubahan sebagai
penyesuaian atas laba ditahan awal di tahun paling awal yang disajikan dalam
laporannya.
3. Pelaporan perubahan secara prospektif (di masa depan)
Pada pendekatan ini, hasil yang telah dilaporkan sebelum biasanya tidak diubah.
Saldo awal tidak perlu disesuaikan.

FASB mensyaratkan perusahaan agar menggunakan pendekatan retrospektif, karena


pendekatan ini menyediakan informasi yang lebih berguna bagi para pemakai laporan keuangan
disbanding pendekatan pengaruh kumulatif maupun pendekatan prospektif.

11.3 PERUBAHAN TAKSIRAN

Perubahan Estimasi Akuntansi

Penyusunan laporan keuangan memerlukan estimasi dampak dari kondisi-kondisi dan


peristiwa di masa dtang. Berikut ini adalah contoh pos-pos yang memerlukan estimasi

a) Piutang tak tertagih


b) Keusangan Persediaan
c) Umur manfaat dan nilai sisa aktiva
d) Periode yang menerima manfaat dari biaya yang ditangguhkan
e) Kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan
f) Cadangan mineral yang dapat dipulihkan kembali
g) Perubahan metode penyusutan

Perubahan estimasi harus ditangani secara propektif. Yaitu, tidak ada perubahanyang harus
dibuat dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya. Jadi, pengaruh dari semua perubahan estimasi
diperhitungkan pada (1) periode perubahan jka perubahan itu hanya mempengaruhi periode
bersangkutan atau (2) perubahan periode dan periode di masa datang jika perubahan tersebut
mempengaruhi keduanya. Akibatnya perubahan estimasi dipandang sebagai koreksi atau
penyesuaian normal yang berulang, hasil alami dari proses akuntansi dan perlakuan retrospektif
dilarang. Kesimpulannya perusahaan memperhitungkan perubahan metode penyusutan sebagai
perubahan estimasi yang dipengaruhi oleh perubahan prinsip akuntasi.

Pelaporan Perubahan Dalam Entitas

Suatu perubahan akuntansi yang terjadi pada laporan keuangan yang sebenarnya
merupakan laporan dari entitas berbeda harus dilaporkan dengan menyatakan kembali laporan
keuangan yang disajikan selama periode sebelumnya, guna menunjukkan informasi keuangan
bagi entitas pelaporan yang baru selama semua periode.

Contoh perubaahan dalam entitas pelaporan :

1) Menyajikan laporan konsolidasi untuk menggantikan laporan dari kelompok perusahaan


individual.
2) Mengubah anak perusahaan tertentu yang terdiri dari kelompok perusahaan di mana
laporan keuangan konsolidasi disajikan
3) Mengubah perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan
4) Perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas atau konsolidasi untuk anak perusahaan dan
investasi. Perubahan dalam entitas pelap0ran bukan berasal dari penciptaan, pemutusan,
pembelian, disposisi anak perusahaan atau unti bisnis lainnya.

11.4 PELAPORAN PERUBAHAN DALAM KESALAHAN

Pelaporan Koreksi Kesalahan

Kesalahan signifikan akan menyebabkan lebih saji atas aktiva atau laba. Namun para
investor perlu mengetahui potensi pengaruh dari semua kesalahan. Bahkan mengklasifikasikan
yang “tidak berbahaya” dapat berpengaruh rasio yang penting. Dan juga kesalahan tertentu dapat
menandakan kelemahan dalam kendali internal yang dapat memicu kesalahan lain yang lebih
signifikan.

Berikut ini adalah contoh-contoh dari kesalahan akuntansi :


1) Perubahan dari prinsip akuntansi yang tidaka berlaku umum ke prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Dasar pemikiran dari hal ini adalah bahwa periode sebelumnya telah
disajikan secara tidak benar
2) Kesalahan matematis yang diakibatkan oleh penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya.
3) Perubahan estimasi yang terjadi karena estimasi-estimasi itu tidak dibuat dengan jujur.
Contoh, penggunaan tariff penyusutan yang secara jelas tidak realistis
4) Kelalaian, seperti kegagalan untuk megakrualkan atau menangguhkan beban atau
pendapatanntertentu di akhir periode
5) Penggunaan fakta yang tidak benar, seperti kegagalan untuk menggunakan nilai sisa
dalam menghitung dasar penyusutan untuk pendekatan garis lurus
6) Klasifikasi biaya yang tidak tepat sebagai beban dan bukan sebagai aktiva serta
sebaliknya.

Laporan Periode Tunggal

Neraca tahun bersangkutan atau tahun berjalan tidak akan menyatakan kewajiban pajak
yang ditangguhkan terkait bangunan dan akun Akumulasi Penyusutan, Bangunan kini dilaporkan
ulang dengan nilai yang lebih besar. Laporan Laba Rugi tidak akan terpengaruh.

Laporan Komparatif

Jika laporan keuangan komparatif dibuat, maka penyesuaian harus dilakukan guna
mengkoreksi jumlah semua akun yang terpengaruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan
untuk semua periode pelaporan. Data dari setiap tahun yang telah disajikan harus dinyatakan
kembali sampai benar dan setiap penyesuaian susulan harus ditampilkan sebagai penyesuaian
periode sebelumnya atau laba ditahan selema periode terdahulu dilaporkan.

11.5 IKHTISAR PERUBAHAN AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHAN


Penerapan pedoman untuk pelaporan perubahan akutansi dan koreksi kesalahan,
bertujuan untuk melayani pemakai laporan keuangan yang memerlukan ketepatan,
pengungkapan penuh dan informasi yang tidak menyesatkan. Perubahan prinsip akuntansi
dianggap tepat hanya apabila perusahaan menunjukkan prinsip akuntansi alternatif yang berlaku
umum telah diadopsi lebih disukai daripada prinsip sebelumnya. Dalam menerapkan pedoman
profesi akuntansi, preferensi di antara prinsip akuntansi harus ditentukan atas dasar apakah
prinsip yang baru dapat memperbaiki pelaporan keuangan bukan atas dasar dampak pajak
penghasilan semata.
Perubahan prinsip akuntansi menggunakan pendekatan retrospektif dengan:
a. Mengganti laporan keuangan dari semua periode lalu disajikan.
b. Pengungkapan pada tahun perubahan pengaruh pada laba bersih dan laba per saham
untuk seluruh periode sebelumnya disajikan.
c. Pelaporan penyesuaian awal saldo laba saldo dalam laporan laba ditahan pada tahun
disajikan
Perubahan estimasi akuntansi menggunakan pendekatan periode berjalan dan prospekif :
a. Pelaporan laporan keuangan saat ini dan masa depan atas dasar baru.
b. Menyajikan laporan keuangan periode sebeum seperti yang dilaporkan sebelumnya.
c. Membuat tidak ada penyesuaian terhadap saldo pembukaan periode saat ini untuk
pengaruh pada periode sebelumnya.
Perubahan dalam entitas pelaporan menggunakan pendekatan retroaktif dengan :
a. Mengulang pelaporan keungan dari semua periode lalu disajikan.
b. Pengungkapan pada tahun perubahan efek pada laba bersih pada pendapatan data per
saham untuk semua sebelumnya periode yang disajikan.
Perubahan karena kesalahan dengan menggunakan pendekatan retroaktif dengan :
a. Memperbaiki semua laporan keuangan periode lalu disajikan.
b. Mengulang saldo awal ,saldo laba ditahan untuk periode pertama disajikan saat pengaruh
kesalahan terjadi pada periode sebelumnya.
Apabila standar FASB menciptakan prinsip baru akan menunjukkan prefensi atau penolakan atas
prinsip akuntansi spesifik, maka perubahan secara jelas dianggap dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai