Anda di halaman 1dari 7

1.

Herma Parking Building

Sebuah struktur unik yang berada dii perkotaan Seoul, Korea, sangat mencerminkan sebuah bangunan museum atau galeri tetapi didalam
facade mewah terdapat sebuah tempat parkir.
Sebuah langkah arsitektural yang kuat dibutuhkan untuk meningkatkan property value untuk fasilitas komersial sekitar. Solusinya adalah sebuah
bangunan tempat parkir yang tidak terlihat seperti sebuah tempat parkir, menekankan pada desain eksterior daripada kebutuhan minimum struktur.
Efeknya, ia ingin memenuhi 2 tujuan, mendapatkan efek profitabilitas dan estetika di daerah pusat kota dengan mengkombinasikan sebuah ikon dengan
sebuah bangunan yang besar fungsinya.Pada fasade nya, Bangunan ini menggunakan Polycarbonate lima lapis, melapisi bagian dalamnya dengan warna
putih dan bagian luarnya ungu, dengan lapisan IR dan UV meningkatkan difraksi cahaya. Hasilnya, mengikuti sudut pandang, fasadenya terlihat
menunjukan warna ungu yang buram.

desain sudut lipatan polycarbonate pada 60 sampai 150, agar sudut yang sedikit demi sedikit berbeda sudutnya menghasilkan aliran seirama dengan
kecepatan kendaraan di jalan. polycarbonate merupakan material netral yang sempurna.
Bangunan ini juga memiliki bukaan yang terinspirasi pada garis-garis radiator mobil yang kemudian menyediakan ventilasi alami. Juga bukaan ini
di desain untuk mendapatkan view dari dalam ke luar bangunan. Bukaan ini seperti menjadi mata, ventilasi, dan juga ornamen dekorasi untuk
bangunan yang dilapisi oleh diamond-shaped patter yang terbuat dari stainless steel.
Bangunan ini menggunakan 5 dari 6 karakteristik yang dituliskan Charles Jenks,yaitu:
 Inside-out (penampakan bagian luar- dalam),dengan menonjolkan penggunaan fasad Polycarbonate pada bangunan dengan warna putih
dan bagian luarnya ungu, dengan lapisan IR dan UV meningkatkan difraksi cahaya
 Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan),penggunaan fasad yang mendapatkan view dari dalam ke luar bangunan menjadi
mata, ventilasi, dan juga ornamen dekorasi untuk bangunan yang dilapisi oleh diamond-shaped patter yang terbuat dari stainless steel.
 . Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan pergerakan),pada fasad yang digunakan
 A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat),pada struktur fasad yang ditonjolkan
 Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi)
2. BMW WELT

BMW welt dibuka pada Oktober 2007 di Munich, pada distrik Milbertshofen dimana pabrikan otomotif ini mendirikan pabrik pertamanya pada
tahun 1917. Di desain oleh Viennese architects COOP HIMMELB(L)AU, menghadirkan landmark baru di bagian utara kota bersamaan dengan kompleks
olimpiade. Berbagai area dalam BMW welt diakomodasi dibawah sebuah atap serupa awan yang memiliki luas 16,000m dengan tinggi 15 meter
dan seluruhnya dilapisi cladding panel stainless steel yang hanya ditopang oleh beberapa kolom dan titik suport.

Bentuk dan lokasinya membuat 2 kerucut setinggi 28 meter ini sebagai tempat ideal untuk pameran. Frame dari kerucutnya diambil dari figure
rotational hyperboloid, adalah struktur segitiga dari hollow steel. Air Dingin atau panas disirkulasikan melalui profil baja yang dilas dalam sirkulasi
tertutup untuk menghangatkan bangunan pada saat musim dingin dan mendinginkan pada musim panas.

Untuk kulit luarnya, 900 panel yang berbeda digunakan, tiap panel berbeda ukuranya untuk menempati dimensi berbeda dari bingkai-bingkai depan
cladding terluar dengan jarak 300 sampai 1200 mm dari kaca adalah lembaran perforated stainless steel yang menyediakan solar shading. Bagian
bawahnya terdapat ruang yang dapat diakses untuk kebutuhan pemeliharaan.

Bangunan ini menggunakan 5 dari 6 karakteristik yang dituliskan Charles Jenks,yaitu:

 Inside-out (penampakan bagian luar- dalam),


 Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan),
 Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan pergerakan),
 A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat),
 Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi)
3. Galleria Centercity, Cheonan, Korea Selatan

Galleria Centercity merupakan sebuah respon dari situasi arus pemasaran yang ada di Asia, dimana pertokoan besar dapat beroperasi menjadi sebuah
tempat pertemuan sosial dan semi budaya dimana kualitas ruang publik di dalam bangunan tersebut diberlakukan sebagai desain aspek integral.
Galleria Centercity menjadi sebuah departement store yang telah disiapkan untuk program budaya seperti pameran dan fashion show. Seluruh
pemograman ruang Chonan Galleria dirancang dengan tujuan khusus yang saling terintegrasi antara ruang di dalam gedung dengan ruang di luar gedung
dengan strategi desain global, seperti halnya sejumlah ruang budaya dan masyarakat (ruang seni dan pusat budaya serta ruang VIP) terintegrasi dengan
ruang di bawah tanah yang memuat foodcourt dan supermarket.

pengolahan fasade Galleria Centercity memiliki desain yang cukup unik yaitu menciptakan efek moire dan memproyeksikan animasi serta pola
cahaya pada kulit bangunan pada siang dan malam hari dari dua lapisan foil. Penciptaan sebuah efek moire ini menjadi salah satu daya tarik dari
bangunan ini, kulit bangunan menciptakan ilusi dengan menampilkan sebuah animasi yang terus menerus berubah yang juga memanfaatkan cahaya
serta struktur dari fasade itu sendiri. Animasi yang ditampilkan meliputi isu-isu yang berkaitan dengan departement store, fashion¸ peristiwa, seni dan
kehidupan publik.

Bangunan ini menggunakan 5 dari 6 karakteristik yang dituliskan Charles Jenks,yaitu:


• Inside-out (penampakan bagian luar- dalam),
• Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan),
• Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan pergerakan),
• A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat),
• Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi),
4. Reichtag Dome

Gedung bernama Reichstag Dome tersebut desainnya ditujukan untuk mendorong proses pemerintahan yang lebih transparan. Gedung berbentuk kubah,
merupakan struktur berlapis metal dan kaca berkilau, dengan sebuah jalur ramp berbentuk spiral menuju teras atap. Teras itu menawarkan pemandangan
360 derajat ke arah pusat kota Berlin.

Bagian Interior yang diperlihatkan keluar dengan penggunaan material penutup yang transparan, seperti kaca. Fungsi-fungsi yang umumnya
tertutup/ditutupi namun ditonjolkan keluar, seperti fungsi servis dan utilitas.
kualitas keindahan hampir selalu ditonjolkan secara jelas tanpa terkecuali, kegunaan yang lebih luas dari kaca yang transparan dan tembus cahaya,
pelapisan dari pipa-pipa saluran, tangga dan struktur, serta penekanan pada escalator dan lift sebagai suatu unsur yang bergerak merupakan karateristik
dari bangunan high-tech.

Bangunan ini menggunakan 5 dari 6 karakteristik yang dituliskan Charles Jenks,yaitu:


 Inside-out (penampakan bagian luar- dalam),
 Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan),
 Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan pergerakan),
 A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat),
 Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi),
5. Pampidou Center

"Le Centre national d’art et de culture Georges-Pompidou (CNAC)", "Centre Georges-Pompidou", "Centre Pompidou", atau sekedar "Beaubourg"
merupakan sebutan bagi gedung yang ada di atas lahan seluas dua hektar di 19 Rue Beaubourg, Paris, Prancis. Ternyata, gedung ini tidak hanya sebatas
fasadnya yang unik.
bangunan Pampidou Center menggunakan warna-warna yang cerah. Hal ini ditujukan untuk memberikan perbedaan yang jelas mengenai jenis struktur
dan utilitas, juga untuk mempermudah para teknisi dalam membedakannya dan memahami penggunaannya secara efektif.
Bangunan ini memiliki konsep kejujuran strutur dan utilitas. Rangka awal bangunan ini adalah dua kolom di ujung yang dihubungkan oleh truss dan
ditabilkan oleh kolom metal yang ditanamkan ke dalam tanah. Kemudian rangka tersebut dibuat menjadi lima tingkat dan pada bagian terluar diberi rangka
silang untuk fasade sekaligus penghubung antar trave dan lantai. Bangunan ini memliki luas sebesar 70.800 m2 tanpa kolom di bagian tengah tiap lantainya.

Semua Mechanical, Electrical, dan Plumbing diekspos dengan setiap saluran diberi warna berbeda, termasuk juga elevator khusus loading barang. Hal
tersebut dimaksudkan untuk member kesan playful. Walaupun utilitas diekspos, hal tersebut justru tidak memberikan kesan ‘berantakan’ pada bangunan
ini, karena setiap ruangan dengan fungsi berbeda diberika perlakuan berbeda terhadap desainnya yang responsive terhadap kejujuran utilitas.

Bangunan ini menggunakan 6 karakteristik yang dituliskan Charles Jenks,yaitu:


 Inside-out (penampakan bagian luar- dalam),
 Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan),
 Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan pergerakan),
 Flat Bright Colouring (pewarnaan yang menyala dan merata),
 A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat),
 Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi),
KESIMPULAN:
 Arsitektur yang bermaterial utama kaca dan baja.
 Mengekspresikan ‘kejujuran’ suatu bangunan yang ditampilkan melalui struktur
dan MEE yang diekspose.
 Biasanya membutuhkan ide-ide tentang produksi industri.
 Digunakan oleh industri-industri lainnya tidak hanya sebagai bangunan namun juga
sebagai sumber imajinasi.
AULIA PUTRI
1507117693
STUPA 7 THEORY

HI-TECH
Menurut Charles Jenks dalam buku High Tech Maniera, elemen servis dan struktur pada
suatu bangunan high tech hampir selalu diperlihatkan di eksterironya sebagai ornament
dan sclupture. Bangunan high tech juga diperlihatkan dengan menggunakan kaca buram
maupun transparan, ducting yang saling tumpang tindih, tangga, escalator dan lift juga
warna – warna cerah yang bertujuan membedakan fungsi masing – masing elemen struktur
dan servis.
Dalam tulisannya Charles Jenks mengenai arsitektur High-tech, “The Battle of High-tech,
Great Building with Great Fault”. Charles Jenks juga menuliskan 6 karakteristik High-tech
building, yang intinya:
1. Inside-out (penampakan bagian luardalam)
Pada bangunan high tech, struktur, area servis dan utilitas dari suatu bangunan hampir selalu
ditonjolkan pada eksteriornya baik dalam bentuk ornament ataupun sculpture.
2. Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan)
High tech menekankan pada pemahaman konstruksinya, bagaimana, mengapa dan apa dari suatu
bangunan. Di antaranya hubungan dari struktur, pemakuan, flanges, dan pipa-pipa salurannya,
sehingga dapat dimengerti, baik oleh orang awam maupun para ilmuan.
3. Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan pergerakan)
Bangunan high tech selalu menampilkan ketiga unsur ini semaksimal mungkin. Karakter dari
bangunan high tech dapat dilihat pada penggunaan yang lebih luas material kaca (transparan dan
tembus cahaya), pelapisan pipa-pipa jaringan utilitas (layering), alat transportasi bangunan seperti
tangga, eskalator atau lift (movement).
4. Flat Bright Colouring (pewarnaan yang menyala dan merata)
Warna cerah yang digunakan dalam bangunan high tech memiliki makna asosiatif, di samping dari
segi fungsionalnya untuk membedakan jenis struktur dan utilitas bangunan. Warna kuning, merah,
biru yang cerah merupakan warna dari mesinmesin industri, mobil, kapal, traktor, dan benda-benda
teknologi masa sekarang.
5. A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat)
Baja-baja tipis yang bersilangan diibaratkan sebagai kolom Doric bagi high tech, dilihat dari
penampakan dan penyusunannya. Pengekspresian dan pengaplikasian menurut hierarki yang
menjadikan kejelasan dari bagian-bagian tersebut. Landasan pemikiran yang luas pada kreasi adalah
dalam pembentukan elemen yang mudah dan logis, mudah penyimpanannya serta mudah
pemasangannya.
6. Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi)
Penggunaan high tech merupakan harapan di masa yang akan datang, meliputi penggunaan material,
warna dan penemuan-penemuan baru lainnya.

Anda mungkin juga menyukai