PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi sebagian besar pendidik, istilah pengukuran, penilaian, evaluasi adalah istilah yang
pembelajaran diupayakan untuk berlaku objektif, adil dan menyeluruh, oleh karena itu
penggunaan alat ukur yang handal dan terpercaya mutlak untuk dilaksanakan dengan cara-
Dalam melakukan evaluasi terdapat subjek dan sasaran evaluasi, dimana subjek
evaluasi merupakan orang yang melakukan pekerjaan evaluasi yang ditentukan oleh suatu
aturan pembagiaan tugas atau ketentuan yang berlaku. Sedangkan sasaran evaluasi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
penilaian (assessment) dan evaluasi (evaluation), terlebih lagi bagi orang-orang yang bergelut
di bidang pendidikan. Namun, pada praktiknya sering kali terjadi kerancauan atau tumpang
tindih (overlap) dalam menggunakan ketiga istilah tersebut. Hal tersebut mungkin dapat
dipahami mengingat ketiga istilah tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain.
1. Pengertian Pengukuran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengukuran adalah proses, cara perbuatan
b. Menurut Guilford (1982), pengukuran merupakan proses penetapan angka terhadap suatu
c. Menurut Wiersma dan Jurs (1990), pengukuran adalah penilaian numerik terhadap fakta-
fakta dari objek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu (Djaali dan
2
2. Pengertian Penilaian
Penilaian berarti menilai sesuatu. Penilaian menurut Griffin dan Nix dalam Sumarno (2011)
seseorang atau sesuatu. Menilai pada hakikatnya adalah mengambil suatu keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, panjang atau pendek, pandai atau
bodoh, dan lain sebagainya, dimana keputusan itu diambil berdasarkan apakah sesuai atau
tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Penilaian itu sendiri bersifat kualitatif.
Contohnya; seorang siswa yang mampu menjawab tes hasil belajar sebanyak 90% atau lebih
dari semua soal yang diberikan, dapat dinilai bahwa siswa tersebut tergolong pandai. Berarti,
berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan, bukan hanya keberhasilan belajar
saja, tetapi mencakup semua proses belajar mengajar. Oleh karena itu, penilaian tidak
terbatas pada karakteristik siswa, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar,
3.Pengertian Evaluasi
Evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian. Evaluasi memiliki pengertian yang berbeda-
a. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977), evaluation refer to the act or
process to determining the value of something. Dari definisi tersebut, maka istilah evaluasi
ini menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk
3
b. Menurut Stufflebeam dkk (1971), evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan
(Daryanto, 2008:
c. Menurut Ralph Tailor (1950), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah
d. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1), evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan
untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama
evaluasi dalamhal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak
decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara
berkesinambungan. Berarti kalau evaluasi pendidikan adalah proses yang dilakukan oleh
seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program telah
Berdasarkan beberapa pengertian dari pengukuran, penilaian, dan evaluasi di atas, dapat
diketahui bahwa antara ketiga istilah tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lainnya
4
yaitu berupa suatu hierarki. Penilaian mencakup pengukuran, sedangkan evaluasi mencakup
menjebak. Pada dasarnya penilaian dan evaluasi memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah kedua istilah tersebut sama-sama memiliki pengertian menilai atau
menentukan nilai sesuatu yang bersifat kualitatif. Sedangkan, perbedaan kedua istilah
tersebut adalah terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian
lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti
prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal. Ruang
lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem dan dapat
dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal. Pengukuran lebih membatasi
pada gambaran yang bersifat kuantitatif, sedangkan penilaian dan evaluasi lebih bersifat
kualitatif. Ketiga istilah tersebut dapat dilihat perbedaannya dari tabel nilai hasil ujian mata
Keputusan
Peserta Skor Nilai
Lulus amat baik
Pata Bundu 85 B (plus)
Lulus amat baik
Sunandar 87 A (minus)
Lulus baik
Arifin Ahmad 75 B
Lulus sangat baik
Surono 90 A
Lulus baik
Ramly 80 B
Keterangan:
5
1. Skor merupakan kegiatan hasil pengukuran
3. Klasifikasi Lulus baik, Lulus amat baik, dan Lulus sangat baik adalah
hasil evaluasi.
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran
tertentu. Misalnya, mengukur waktu dengan jam, mengukur suhu dengan termometer,
mengukur massa dengan timbangan, mengukur kecepatan dengan spidometer, mengukur kuat
arus listrik dengan ampere meter, mengukur kemampuan siswa dengan tes, dan lain
sebagainya, dimana pengukuran bersifat kuantitatif yaitu berupa angka atau bilangan.
Contohnya; Pengukuran yang dilakukan oleh tukang kayu dalam pembuatan meja, kursi,
menguji daya tahan baterai, pengukuran untuk menguji kekuatan aspal terhadap tekanan
c. Pengukuran yang digunakan untuk menilai, yang dilakukan dengan jalan menguji
Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh orang, hal atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang
jelas.
6
Penilaian dapat didefinisikan suatu proses untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang
menggunakan instrumen tes maupun non-tes. Jadi maksud penilaian adalah memberikan nilai
adalah:
perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah
Pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu pertama penggunaan angka atau skala
tertentu, dan kedua menurut suatu aturan atau formula tertentu. Contoh kegiatan pengukuran
adalah ketika kita mengukur tinggi atau berat badan seseorang. Kita akan mengetahui berapa
tingginya atau beratnya. Atribut atau karakteristik yang kita cari dari contoh pengukuran
tersebut yaitu tinggi atau berat, kemudian hasil pengukuran tersebut kita akan memperoleh
7
1. Dilakukan secara tidak langsung. Contohnya, mengukur kepandaian peserta didik
4. Bersifat relatif, berarti tidak sama atau tidak selalu tetap dari waktu kewaktu yang
lain.
karena terletak pada alat ukurnya, orang yang melakukan evaluasi, peserta didik yang
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran, penilaian, evaluasi, dan asesmen merupakan istilah-istilah yang sangat akrab
dengan hal evaluasi, khususnya evaluasi hasil belajar. Oleh karena itu untuk melakukan suatu
pengukuran, penilaian dan evaluasi, maka kita harus mengetahui apa saja tujuan dari
ketiganya. Kita juga harus mengetahui karakteristik pengukuran, penilaian dan evaluasi, serta
persamaan dan perbedaannya agar evaluasi hasil belajar yang akan kita laksanakan bisa
berjalan dengan baik dan benar. Semuanya itu sebagai satu kesatuan yang akan menentukan
kualitas pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik masing-
9
DAFTAR PUSTAKA
10