Oleh:
KELOMPOK 9C
2017
I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Melakukan kalibrasi tekanan
2. Menentukan ketidakpastian Tipe-A dan Tipe-B
Nilai
Instrumen yang diuji Error
Standar Rata-rata
Tekanan
Run 1 Run 2 Run 3 Run 1 Run 2 Run 3 Uji Error
(psi)
0,66666666 0,66666666
0 0,5 0,5 1
0,5 0,5 1 7 7
1,96666666 0,96666666
1 1,9 2 2
0,9 1 1 7 7
2,93333333 0,93333333
2 2,9 3 2,9
0,9 1 0,9 3 3
3 4 4 4 1 1 1 4 1
4 5 5 5 1 1 1 5 1
5 6 6 6 1 1 1 6 1
6 7,1 7,1 7,1 1,1 1,1 1,1 7,1 1,1
8,13333333 1,13333333
7 8,1 8,1 8,2
1,1 1,1 1,2 3 3
9,16666666 1,16666666
8 9,2 9,1 9,2
1,2 1,1 1,2 7 7
10,1666666 1,16666666
9 10,2 10,1 10,2
1,2 1,1 1,2 7 7
11,3333333 1,33333333
10 11,4 11,3 11,3
1,4 1,3 1,3 3 3
9 10,2 10,5 10,5 1,2 1,5 1,5 10,4 1,4
9,76666666 1,76666666
8 9,8 9,8 9,7
1,8 1,8 1,7 7 7
8,96666666 1,96666666
7 9 9 8,9
2 2 1,9 7 7
7,53333333 1,53333333
6 7,5 7,5 7,6
1,5 1,5 1,6 3 3
6,76666666 1,76666666
5 6,8 6,7 6,8
1,8 1,7 1,8 7 7
4 5,1 5,2 5,2 1,1 1,2 1,2 5,16666666 1,16666666
7 7
4,06666666 1,06666666
3 4 4,1 4,1
1 1,1 1,1 7 7
3,03333333 1,03333333
2 3 3 3,1
1 1 1,1 3 3
1 2 2,1 2,2 1 1,1 1,2 2,1 1,1
0,83333333 0,83333333
0 0,8 0,7 1
0,8 0,7 1 3 3
1.5
Error
0.5
0
0 2 4 6 8 10 12
Nilai Standar
8
Pengukuran Naik
InstrumenyangDiuji
0
0 2 4 6 8 10 12
Nilai Standar
Kurva Kalibrasi untuk Hubungan antara Standar dan Instrumen yang Diuji (Pengukuran Naik)
12
f(x) = 1.05x + 0.81
10 R² = 1
iuji
Linear ()
enyangD
4
Instrum
0
0 2 4 6 8 10 12
Nilai Standar
Kurva Kalibrasi untuk Hubungan antara Standar dan Instrumen yang Diuji (Pengukuran Turun)
12
f(x) = 1.07x + 0.99
10 R² = 0.99
6
Linear ()
enyangDiuji
4
Instrum
0
0 2 4 6 8 10 12
Nilai Standar
3.1 Akurasi
Variabel Pengukuran
Nilai Standar Akurasi
0 ± 1,0
1 ± 1,2
2 ± 1,1
3 ± 1,1
4 ± 1,2
5 ± 1,8
6 ± 1,6
7 ± 2,0
8 ± 1,8
9 ± 1,5
10 ± 1,4
Persentasi Span
3.2 Presisi
3.3 Histeresis
Histeresis ditentukan dengan melihat selisih terbesar antara
penyimpangan saat pengukuran naik dan turun. Dari tabel, selisih terbesar
terjadi pada pengukuran naik dan turun didapatkan nilai histeresis sebesar
0,9.
ketidakpastian=
√ Σ( y− yc) ²
n−2
ketidakpastian=
√ 32,13666667
21−2
ketidakpastian=
√ 32,13666667
19
Ketidakpastian=± 1,300539699
0.04
0.02
0
0 2 4 6 8 10 12
-0.02
-0.04
Nilai Standar
2. Kurva kalibrasi untuk hubungan antara penunjukan instrumen yang diuji dan standar :
8
6
Pengukura
4 n Naik
2 Pengukura
n Turun
0
0 2 4 6 8 10 12
-2
Nilai Standar
Kurva Kalibrasi Pengukuran Naik
12
10
f(x) = 1x + 0.05
Instrumen yang Diuji
8 R² = 1
0
0 2 4 6 8 10 12
Nilai Standar
10
f(x) = 1x + 0.04
Instrumen yang Diuji
8 R² = 1
0
0 2 4 6 8 10 12
Nilai Standar
4. Ketidakpastian Tipe-B
Akurasi
Variabel Terukur
Persentasi Span
Histeresis
Histeresis ditentukan dengan melihat selisih terbesar antara penyimpangan saat
pengukuran naik dan turun. Dari tabel dapat dilihat selisih terbesarnya yaitu 0,1 pada
beberapa nilai standar dan run. Jadi nilai histeresisnya 0,1.
Ketidakpastian tipe B
Pada praktiknya ketidakpastian tipe-B dilakukan bila pengukuran naik dan turun
dilakukan tiga kali. Dalam tabel-1, error negatif maksimum adalah -0,1 yang terjadi
dalam run-3 pada nilai standar 0 saat pengukuran naik. Error positif maksimum adalah
0,1 yang terjadi dalam run-1 pada nilai standar 3 saat pengukuran turun, sehingga akurasi
pengukuran adalah 0,1. Atau ketidakpastian pengukuran adalah ± 0,1 (diambil
penyimpangan terbesar).
5. Ketidakpastian Tipe-A
Ketidakpastian A
Ketidakpastian =
√
Σ( y − yc) 2
n−2
=
= ±
√
0,084444
19
0,066666
IV. PEMBAHASAN
Rima Amira Darmawanti (161411084)
Pada percobaan kalibrasti tekanan, bertujuan untuk melakukan kalibrasi
tekanan dan menentukan ketidakpastian tipe-A dan tipe-B. Selain itu, tujuannya
yaitu untuk mengetahui nilai ketelitian (presisi), ketepatan (akurasi), dan nilai
histeresis dari instrumen pressure meter (alat pengendalian tekanan).Kalibrasi
tekanan sendiri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa
adanya nilai zero, span, akurasi, dari sebuah alat ukur tekanan haruslah sesuai
dengan nilai tekanan yang sebenarnya atau sesuai dengan standar yang ada.
Dalam praktikum dilakukan pembacaan tekanan dengan menggunakan
pressure meter analog dan digital dengan manual control 45. Pengukuran yang
digunakan yaitu pengukuran naik dan turun. Pengukuran naik adalah pengukuran
yang dilakukan pada tekanan saat nilai standar instrumen ukur mengalami
kenaikan (0-10 psig). Sedangkan pengukuran turun adalah pengukuran yang
dilakukan pada tekanan saat nilai standar instrumen ukur mengalami penurunan
(10-0 psig). Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali run agar didapat nilai
akurasi, presisi, dan histeresis dari alat tersebut.
Pengukuran dilakukan dengan membaca nilai tekanan yang terdapat pada
pressure meter analog dan digital setiap kenaikan nilai standar 1 psig. Setelah
didapat data instrumen yang diuji pada setiap run, dibuat kurva kalibrasi untuk
error, kurva kalibrasi hubungan instrumen yang diuji terhadap nilai standar,
persamaan regresinya, nilai akurasi, presisi, histeresis, ketidakpastian tipe B dan
ketidakpastian tipe A.
Berdasarkan pengolahan data didapat :
Pressure Meter Digital
y = 1,0024x + 0,0364, R² =
Persamaan Regresi Linier Turun 0,9998.
Dari kedua pressure meter (analog dan digital) terdapat data error. Adanya
error disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kesalahan membaca pressure meter,
atau dari kondisi alat yang kurang baik sehingga adanya nilai presisi dan akurasi.
Pada pressure meter analog dan digital menghasilkan nilai presisi yang rendah
dan nilai akurasi yang tinggi. Rendahnya nilai presisi dan tingginya nilai akurasi
menunjukan bahwa alat dalam kondisi yang kurang baik, yaitu dapat dilihat dari
tidak stabilnya jarum pada pressure meter saat pembacaan tekanan.
Dalam praktikum ini dilakukan pengukuran naik dan turun dengan tiga
kali pengulangan. Pada pengukuran naik dilakukan saat tekanan 0 psi – 10 psi dan
pengukuran turun dilakukan saat tekanan 10 psi – 0 psi. Setelah mendapatkan
data praktikum, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai akurasi, presisi,
histeresis dan nilai ketidakpastian.
Dan besaran dari tekanan digital yaitu nilai presisi sebesar 0,055873 ; histeresis
sebesar 0,1 ; ketidakpastian tipe-B sebesar ±0,1 ; ketidakpastian tipe-A sebesar
±0,066666.
Pada pengukuran naik dan turun terjadi perbedaan yang lumayan jauh dan juga
rendahnya nilai presisi dan tingginya nilai akurasi menandakan bahwa alat dalam
kondisi kurang baik dan juga terjadi kesulitan dalam membaca tekanan pada
pressure meter karena jarumnya tidak stabil.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :
A. Pressure Meter Analog