IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Angelina
NIM : 03031281419150
Shift/Kelompok : Jumat Siang/1
I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Medium
1
2
Kenaikan permukaan, ada koloni yang rata dengan permukaan dan ada yang
timbul. Halus kasar permukaan koloni dan wajah permukaan, permukaan koloni
ada yang mengkilap dan ada yang suram. Lalu syarat warna, karena kebanyakan
koloni berwarna putih kekuningan, tetapi ada juga yang berwarna coklat,
kehitaman, jingga, biru, hijau dan ungu. Lalu yang terakhir adalah kepekatan,
karena ada beberapa koloni yang lunak, ada yang keras dan ada juga yang kering.
misalnya kaldu nutrisi, tauge agar, wortel agar. Kemudian yang terkahir media
sintetik, yang merupakan media yang disusun oleh senyawa kimia seperti media
untuk pertumbuhan dan pengembangbiakkan bakteri clostridium.
III.3.3.Sifat
Penggunaan mikroba bukan hanya pertumbuhan dan pengembangbiakan
mikroba, tetapi juga untuk tujuan lain, yaitu untuk isolasi, seleksi, evaluasi, dan
diferensiasi biakkan yang didapatkan. Berdasarkan pada sifat-sifatnya media
dibedakan menjadi media umum, medi penggaya, media selektif, media
dioferensiasi, media pengujian, dan media perhitungan. Media umum Media yang
digunakan untuk perkembangbiakkan dan pertumbuhan dari satu ataupun lebih
mikroba secara umum. seperti kaldu nutrisi untuk bakteri. Misalnya pada agar
nutrisi untuk bakteri, agar tauge atau agar kentang desktrose untuk jamur.
Media penggaya adalah media yang dapat dipergunakan dengan maksud
memberi kesempatan kepada jenis mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih
cepat dari jenis lainnya yang sama. Dengan berada di dalam satu bahan misalnya
pada kaldu lelenit. Media selektif, merupakan media yang hanya ditumbuhi oleh
satu atau lebih mikroba tertentu tetapi mematikan untuk jenis-jenis lainnya.
Contohnya agar ENDO, agar SS, dan lain-lain . Media dioferensiasi, medium yang
dapat ditumbuhi semacam organisme dengan memberikan ciri-ciri tertentu.
Mikroorganisme tersebut mampu menguraikan salah satu bahan pembuat medium
dimana mikroorganisme lain juga yang sama-sama tumbuh disitu tidak mampu.
Contohnya agar darah, agar cesin, metilen biru dan lainnya.
Media pengujian, media untuk pengujian senyawa tertentu dengan bantuan
mikroba. Media perhitungan, media untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu
bahan media ini dapat berbentuk media umum, selektif, diferensial, dan penguji .
Beberapa cara untuk mensterilkan medium yaitu, mensterilkan cukup dengan cara
mendidihkan medium tersebut, selama beberapa jam, maka semua benih
kehidupan kan mati. Hal ini dilakukan oleh Spallanzani (1729-1788), untuk
membuktikan tidak mungkin abioginesis. Tindalisasi, yaitu mendidihkan medium
dengan uap dalam beberapa menit. Diamkan selama satu hari, spora akan tumbuh
7
menjadi bakteri vegetatif dan medium didihkan lagi beberapa menit . Pada hari
ketiga medium tersebut didihkan lagi, dengan jalan inilah diperoleh medium steril.
Autoklaf merupakan alat yang berupa tangki minyak yang diisi uap.
Medium yang akan disterilkan ini ditempatkan dalam autoklaf selama 15 hingga
20 menit, tergantung dengan banyaknya medium. Medium yang akan disterilkan
ini sebaiknya diletakkan didalam botol yang cukup kecil, lalu setelah pintu
autoklaf ini ditutup rapat, barulah pipa kran uap dapat dibuka dan temperaturnya
akan naik sampai 121°C. Setelah cukup waktu yang telah ditentukan, kran uap
kemudian ditutup dan suhu akan mulai turun sedikit demi sedikit. Autoklaf dibuka
secara perlahan bila thermometer telah menunjukan angka nol, setelah dingin
kemudian dikeluarkan dari autoklaf dan setelah stabil disimpan dalam lemari es.
Terakhir adalah dengan penyaringan (filterisasi) yaitu medium yang disaring
dengan saringan porselin, maka zat organik tidak mengalami penguraian sama
sekali, sehabis penyaringan medium masih perlu dipanasi dialam autoklaf
meskipun tidak selama 15 menit dan temperature 121oC.
Penyaringan dengan saringan yang terbuat dari asbes karena mudah
dibersihkan. Penyimpanan medium, sebelum digunakan medium yang sudah
disterilkan, baik medium cair maupun medium padat bisa disimpan didalam
tabung-tabung gelas berupa erlenmeyer atau tabung reaksi sebanyak 10-15 ml.
Hal ini bertujuan untuk agar diri nantinya diperlukan untuk mengisi cawan petri,
atau sebanyak 5-7 ml untuk membuat agar miring. yang nantinya diperlukan
untuk menanam biakkan agar miring dibuat dengan cara memiringkan tabung
reaksi yang berisi medium setelah disterilkan sebelum medium menjadi padat.
3.5. Mikroba
3..5.1. Fungi (Cendawan atau Jamur)
Fungi atau jamur merupakan suatu organisme yang tidak berklorofil
sehingga mikroorganisme ini bersifat heterotrof. Fungi atau jamur ini berbeda
dengan bakteri yang tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Tubuh jamur ada pula
yang terdiri dari satu sel dan ada pula yang multisel. Yang bersel banyak,
tubuhnya berbentuk benang, yang disebut hife dan bercabang-cabang membentuk
miselium. Habitat atau tempat tumbuhnya adalah tempat lembab yang banyak
mengandung zat organic dan kurang cahaya matahari serta agak masam.
Fungi dapat berkembang dengan menggunakan dua cara yaitu yang
pertama, tak kawin (aseksual) merupakan perkembangan fungi dengan spora,
membelah diri, fragmentasi, dan dengan konidium. Kemudian yang kedua adalah
kawin (seksual) yaitu dengan konjugasi, askospora dan basidiospora. Fungi
tergolong dalam divisi Thallophyta, terbagi dalam 5 kelas, yaitu :
1. Mycomycetes
2. Phycomycetes
3. Ascomycetes
4. Basidiomycetes
5. Deuteromycetes
Fungi adalah organisme heterotrof dimana seluruh kebutuhan makanannya
diperoleh dari organisme lain maupun dari sisa-sisa organisme lain, sehingga
11