Skripsi diajukan sebagai tugas akhir Strata-1 (S-1) pada :::' akultas Psikologi
Disusun Oleh
NURJANAH
101070023079
Dibawah bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Ah
~>zi Saloom M. Si
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF l-llDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H / 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Peri/aku Seksual Pada Remaja Yang Berpacaran
dan Remaja Yang Tidak berpacaran" tel ah diujikan dalam sidang
munaqasah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggai ':'.6 Februari 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
I
Ketua M rahgkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Hartati M. Si
Anggota:
Penguji I Penguji I
"-.~-----
Ora.
Pembimbing I
Pe'?
/~Y/
Gazi Saloom. M. Si
Imam Syafi'i
Nurjanah
DAFTAR ISi
Halaman Judul..............................................................................................................
Halaman Persetujuan................................................................................................... ii
Halaman Pengesahan................................................................................................. iii
Motto ............................................................................................................................... iv
Dedikasi.......................................................................................................................... v
Abstraks.......................................................................................................................... vi
Kata Pengantar............................................................................................................. viii
Daftar lsi ......................................................................................................................... xi
Daftar Tabel, skema.................................................................................................... xiii
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah saat dimana pertama kali tumbuhnya keinginan individu
untuk memiliki hubungan dekat dengan lawan jenis karena salah satu tugas
baik dengan teman sejenis maupun dengan lawan jenis. Ketika seseorang
menginjak masa remaja, mulai ada ketertarikan pada lawan jenisnya. Hal ini
tersebut biasa disebut sebagai "puppy love" atau lebih dikenal sebagai cinta
pribadi individu Jawan jenis seks atau untuk mengekspresikan rasa sayang
Siapapun mengalami masa remaja, sebagai masa yan9 dinilai paling indah
seksual dan perasaan tertarik kepada Jawan jenis. Pada fase inilah umumnya
remaja akan mengalami ketertarikan kepada lawan jenis. Biasanya hal ini
Proses pacaran dianggap sebagian remaja sebagai bagian dari proses untuk
jauh lagi, proses pacaran itu dapat mengantar mereka menuju jenjang
ketika sudah mengarungi bahtera rumah tangga nantinya. Namun, tak jarang
proses penjajakan cinta itu berhenti pada satu orang saja. Artinya, ketika
tidak ada lagi kecocokan di antara mereka, perpisahan dengan mudah terjadi.
Atau, mereka menjajaki cinta tak hanya pada satu pasangan saja demi
3
mencari seseorang yang dinilai paling pas dan tepat untuk dijadikan
pasangan.
Fenomena yang kini marak ialah proses pacaran tidak lagi menjadi orientasi
remaja berpacaran yaitu hanya sebagai having fun, agar tidak ketinggalan
Bagi sebagian remaja, pacaran bahkan dimaknai sebagai ajang adu gengsi
semata, demi menjauhkan diri dari status jomblo, yang berarti negative
dikalangan remaja (tak laku). Hal ini, tak ayal lagi mempengaruhi perilaku
cinta, salah satunya adalah infatuation. Infatuation adalah cinta yang bangkit
karena ketertarikan fisik dan dorongan seksual, cinta seperti ini yang dialami
ketertarikan fisik.
Menurut Sears,dkk (1994) ada dua bentuk cinta, yaitu cinta birahi dan cinta
dan perasaan lega, altruisme dan kecemburuan yang muncul bersama dalam
Dorongan cinta birahi yang tidak terkendali dapat menjadi pembenaran yang
tepat untuk melakukan perilaku yang umumnya tidak dapat diterima secara
dekat dengan orang yang memiliki kesamaan seperti dalam sikap, perilaku,
karakteristik, nilai-nilai dan gaya hidup. Selain itu ketertarikan fisik juga
menjadi faktor yang cukup kuat. Menurut Skipper dan Nass (dalam
Grinder, 1978) dan Rice (1990) ada beberapa alasan mengapa remaja
hubungan romantik yang terjadi pada remaja awal, sebagian besar remaja
pada saat pacaran ini, Feiring (da/am Santrock, 2001) menemukan bahwa
aktivitas yang paling sering dilakukan oleh remaja dalam berpacaran adalah
Masa pacaran adalah sa/ah satu masa yang biasa dija/ani remaja, karena
terhadap lawan jenis dan keinginan membentuk hubungan yang lebih baik
pacaran (dating),
Islam. Sebab sue/ah menjadi jamak, bahwa perilaku pacaran melahirkan hal-
hal negatif, seperti menyerempet dosa, frustrasi, depresi, bunuh diri akibat
berbuat maksiat.
perbuatan yang kejf dan )a/an yang buruk". (Q.S Al-lsra: 32)
Dalam penelitian yang ditemukan oleh Yuni Astuti tentang perilaku pacaran
pada remaja bahwa sebagian besar proses pacaran pada remaja mengarah
pacaran, selanjutnya lebih dari pada itu. Dan ciuman menjadi hal biasa untuk
pacaran remaja usia belasan tahun sekarang ini sudah berubah. Sekadar
Mau tak mau, aktivitas pacaran yang disebut sebagai proses pengenalan diri
dan penjajakan kepada pasangan mereka itu lambat laun menjadi ekspresi
pasangannya.
7
Ciuman pada awalnya adalah untuk menunjukkan rasa hormat mereka pada
pulang. Ciuman seperti ini biasa dilakukan setiap hari. Namun ketika
ciuman dibagian dahi dan pipi sebagai pelepas kangen. Ketika cinta dan
komitmen mereka bertambah, tak ayal lagi ciuman di leher dan bibir menjadi
alasan pengikat cinta mereka. Dan itu harus ada. Ciuman yang dulu dianggap
menjadi pemicu ciuman pada daerah erotis itu". Selain itu, ada beberapa
perilaku seksual lain yang mulai banyak dilakukan rernaja. Serperti meraba
akhir-akhir ini banyak rernaja dengan motif tak jelas berani melakukan
ponsel.
yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis rnaupun dengan
rnulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan
8
sebagai pasangan suami isteri kelak. Dalam proses pacaran ini biasanya
yang mengadakan kontak fisik antara dua orang yang saling mencintai dan
berubah. Misalnya pada kasus hamil di luar nikah, belum lagi tekanan dari
masyarakat yang menolak keadaan tersebut. Resiko yang lain adalah putus
berikut:
b. Hal apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku seksual pada remaja?
antara remaja putra dan putri yang berlangsung di luar pernikahan dan
tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, mulai dari perasaan
3. Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah remaja yang belum
menikah.
10
1. 4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah " Apakah ada perbedaan
perilaku seksual pada remaja yang berpacaran dan r·emaja yang tidak
berpacaran"
Dengan kata lain penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
ilmu pengetahuan
11
1. 6. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
BAB II. Landasan Teori terdiri dari Pengertian Pacaran, Pacaran Pada
BAB IV. Presentasi dan Analisa Data, terdiri dari Gambaran Umum Subjek
remaja pria dan wanita. Jadi, melalui kelompok sebaya atau peer group
remaja pria dan wanita saling berinteraksi, kemudian melalui pacaran terjadi
menjelaskan arti dari pacaran, ada beberapa istilah yang digunakan untuk
(1978) dating adalah salah satu aktivitas sosial remaja, yang biasanya
dimulai dangan berpacaran dalam waktu yang lama sebelum mereka serius
memikirkan pernikahan.
ta'aruf ada tahap saling mengenal (introducing process), saat simpati ada
proses menyapa dan bertanya kabar (greeting process), saat memasuki area
curhat, seorang itu tidak cukup pada menyentuh tapi sudah ada embrassing
Islam" menyatakan bahwa pacaran adalah hubungan pria dan wanita diawali
•
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pacaran adalah
hubungan antara pria dan wanita yang diawali dari perkenalan dilanjutkan
dan membutuhkan komitmen dari kedua belah pihak, serta bertujuan untuk
Proses berpacaran pada umumnya berawal dari usia rernaja, proses ini
terjadi pada saat individu berada dalam sistem pendidikan atau fungsi sosial
lainnya, atau melalui kontak dengan media massa (Turner dan Helms, 1995).
15
Care dan Lloyd (dalam Turner dan Helms, 1995) mengatakan bahwa pacaran
berkomitmen dan bertanggung jawab untuk menikah (dalam Jersild et. al,
Menurut Rice (1990) manfaatnya antara lain adanya teman untuk melakukan
pacaran ini, Jersild et.al (1978) mengemukakan bahwa t1ngkah laku remaja
tempat hiburan dan pada umumnya pacaran malibatkan kontak fisik dari
penelitian yang dilakukan oleh Feiring ditemukan bahwa aktivitas yang paling
16
makan malam, jalan-jalan ke Mall atau ke Sekolah, pergi ke pesta dan saling
Bila dilihat dari sudut pandang Islam, sesungguhnya Islam tidak mengenal
pada hal-hal yang sesungguhnya sudah dilarang oleh agama dan banyak
berbenturan dengan konsep dan nilai Islam. Pacaran seperti remaja sekarang
banyak berbenturan dengan konsep dan nilai Islam. Oleh karena itu, untuk
menjaga agar tidak terjadi pergaulan bebas (free sex), Islam melarang bagi
pria dan wanita yang bukan muhrim berdua-duaan diternpat sepi. Dalam
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
Hal ini diatur oleh Allah agar para remaja dapat mengendalikan pandangan
(kematangan fungsi tubuh), fisiologis (usia baligh: mimpi basah dan haidh
memandang mata sebagai panca indera yang sangat peka terhadap seks (Al-
Mukaffi, 2001 ).
perhiasannya, kecua/i (yang biasa) nampak dari padanya ..... (Q:S. An-Nur
31 ).
laki dan perempuan terutama dalam bergau/. Bergaul dalam artian disini
18
adalah bergaul yang tanpa batas. Hal ini dimaksudkan hanya untuk
Meski demikian, dalam Islam sudah jelas ajaran tentang hubungan antara
y ~3 '\}le .ili I ~ .ili I Jy.-i.J Jl.3 ,Jl.3 _,_,,~ Lr. ill I .lF UC-
. - .11 - · . \ .:U\..9
~ ~
. ' ·::.\~ o;.lJ\
' <'.:.3~ .<:·,A • L.:; ..i\ · LlL~i
. r-- c--- LY' . • :.
~
013.J) >-4-3 4.l .:Uµ r~~ ~ c.!h·i ..1.1 r1 U""3 •rY.U ~13
(Fi.S.J~1
SAW kepada kami : " Wahai sekalian pemuda, barang siapa diantara kalian
mampu kawin, maka hendaklah dia menikah, karena pernikahan itu lebih
mampu menahan pandangan mata dan lebi/1 menjaga kemaluan. Dan barang
siapa yang tidak sanggup menikah, maka hendaklah dia berpuasa, karena
manusia. Timbulnya rasa cinta kasih adalah fitrah bagi manusia yang
diciptakan oleh Allah, tanpa cinta kasih kehidupan manusia terasa hampa.
19
Untuk itu Allah menimbulkan dihati laki-laki perasaan cinta kepada wanita dan
begitu juga sebal!knya. Akan tetapi kecintaan kepada lawan jenis ini harus
disertai dengan tuntunan akhlak dan pegangan agama yang kuat. Mengingat
sedang jatuh cinta adalah sangat penting sekali sebagai benteng diri agar
tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang dapat merusak dirinya.
matang dengan teman sebaya baik yang sejenis maupun /awan jenis
(Hurlock, 2000). Hal ini tercapai dalam bentuk persahabatan yang dijalin
Apa yang menyebabkan remaja saling tertarik satu sama lain, sehingga
untuk dekat dengan orang yang memiliki kesamaan seperti dalam sikap,
cinta, salah satunya adalah infatuation. Infatuation adalah cinta yang bangkit
karena ketertarikan fisik dan dorongan seksual. Cinta seperti ini yang sering
20
dialami oleh para remaja Penyebab tumbuhnya cir1ta seperti ini biasanya
dengan alasan cintalah banyak pria dan wanita menjalin hubungan yang
yang sangat kuat dari rasa suka adalah: kualitas pribadi individu lain,
Menurut Rice (1990) beberapa hal yang menjadi alasan mengapa remaja
berpacaran adalah:
2. Kebersamaan
4. Bersosialisasi
sikap, perasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh remaja itu sendiri.
6. Penyeleksian pasangan
sosial.
Samet dan Kelly (dalam Rice, 1990) mengatakan bahwa motif utama dari
Sedangkan menurut Skipper dan Nass (dalam Grinder, 1978) ada beberapa
senang, mencari status, belajar bergaul atau bersosialisasi dan untuk memilih
d. Menilai karakter
e. Berpegangan tangan
f. Pergi berduaan
g. Berciuman
keluar terhadap masalah tersebut. Tidal< jarang orang tua dan masyarakat
mengenal lebih lanjut dan menambah taraf keintiman mereka dan senantiasa
memanfaatkan waktu dan usia yang dijalani dengan mereguk cinta yang
sebesar-besarnya.
pacaran hendaknya remaja jangan sampai terlalu jauh baik dari segi
rasa sayang, kalau bisa jangan seperti itu meskipun pacaran sebaiknya jika
perasaan hutang budi. Apalagi kalau sampai membeli rumah atau barang-
barang lain secara bersama-sama. Hal ini akan memicu sesuatu yang tidak
24
diinginkan dikemudian hari, karena siapa yang bisa menjamin bahwa akan
ada jodoh diantara mereka. Alangkah baiknya jika mernka yang sedang
dipihak lain kadang muncul pula pelukan, ciuman, atau lebih jauh lagi. Hal ini
kian dianggap biasa ketika banyak muncul lagu-lagu yang bertema cinta
dengan bumbu ciuman dan pelukan, sementara banyak gadis yang hamil
Pandangan lbnu Qayyim mengenai ha! ini adalah bahwa "hubungan intim
karena bila kedua telah merasakan kelejatan dan cita rasa cinta maka akan
sesuatunya mudah, kecil dan bisa dilakukan selama masih ada harapan
cintanya. Sedangkan pada saat putus asa dia tidak takut kepada halangan
umumnya orang yang sedang jatuh cinta jatuh cinta lid<lk akan tenang
sebelum membalas dendam untuk dirinya clan cintanya yang hilang. Jika
tidak bisa membalas dendam karena suatu sebab, mereka memilih bunuh
berfaedah dan tidak murni yang berlandaskan pada clasar yang salah.
Tumbuhnya rasa cinta kasih adalah fitrah bagi manusia yang diciptakan oleh
Allah SWT, agar kehidupan manusia tentram dan bahagia. Tanpa cinta kasih
dengan wanita ada rasa cinta dan ingin dicintai oleh kaum laki-laki. Hal ini
apa yang diingini, yaitu. cinta syahwat kepada i<aum wanita,harta yang
banyai< dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan
sawah ladang. /tu/ah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat
yang dibangun dalam perkawinan adalah cinta yang dijamin oleh Allah, sebab
dua kelompok besar yaitu "nafsu yang dirahmatr dan nafsu yang tidak
menyatu diluar perkawinan. Hal ini biasanya dilakukan dengan dalih sebagai
suatu bentuk penjajakan guna mencari partner yang ideal dan serasi bagi
Dalam buku yang berjudul Psikologi Islam, Sayyid Mujtaba Musafi Lari (dalam
Khalifah, 2002) mengatakan bahwa cinta merupakan landasan dari aman dan
berkembang bersama waktu. Tidak ada yang ternilai di dunia ini dari pada
cinta.
"Pergaulan dengan lawan jenis yang tidak disertai dengan tuntunan akhlaq
bebas''. Hal ini diungkapkan oleh Fuad Kauma (1997) yang berjudul Sensasi
Remaja Di Masa Puber. Untuk menjaga agar tidak ter1adi pergaulan bebas,
Islam telah melarang laki-laki berduaan di tempat sepi, sebab kondisi seperti
sebagai salah satu jalan untuk mengungkapkan rasa cinta dan pemuasan
hawa nafsu.pergaulan pria dan wanita sebelum menikah bila diatur dengan
ajaran Islam dapat merugikan wanita, karena dalam pergaulan pria selalu
1----.,~,,-~----..- ... ~-'~''''''''~·~~~·'*'-"~·-..-..._~,- ..
Ium ...
I SYABll ·''.
':'>\MJI
,11K11HTA
II 28
k----·-·····---···-·-...----------·--...J
Kita sering terlena oleh kehidupan perkawinan orang-orang Baral, seperti di
merupakan bagian integral dari pemurtadan yang mereka lakukan. Allah dan
perempuan yang bukan muhrimnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
(3 2 .· .,.\ Y-",:11.) ~
... ~L- .b ~\.9
3 -
·.u~ ;U1-~.Y Y.YJ ':f3
·• . 11 I',_~.
Artinya: " Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah
perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk ". ( Q.S Al- lsra : 32 )
sudah karunia dari Allah dan yang kedua adalah Karena pergaulan bebas.
29
psikologis, agama dan lain-lain, dari dimensi agama ya1tu erat kaitannya
dengan norma dan hukum agama yang melarang umatnya untuk tidak
seksual bisa diekspresikan dalam berbagai perilaku, namun tentu saja tidak
dorongan seksual atau perilaku seksual ada yang aman dan ada yang tidak
aman. Baik secara fisik, psikis, maupun sos1al. Setiap perilaku seksual
Pada masa remaja anak-anak sudah mulai teriarik dan rnenaruh minat
heteroseksual, dan ini biasanya berpusat pada satu orang khusus (Pikunas,
1976). Biasanya minat ini ditampilkan dalam bentuk pacaran. Bagi orang
pada orang yang dicintainya. Ekspresi kasih sayang ini b1asanya ditunjukkan
secara fisik maupun non fisik, ta pi menu rut Hurlock ( 1973), adakalanya kedua
hal tersebut biasa dilakukan. Oleh karena itu kini banyak remaja yang telah
30
berperilku seksual dari berciuman, berpelukan dan ada pula yang sampai
orgasme.
yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan
mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu dan
sayang yang bersifat fisik perilaku seksual yang dilakukan mempunyai titik
maupun caranya ada!ah normal dan perilaku seksual ini tidak terbatas hanya
dua orang yang berlainan jenis yang mempengaruhi kegiatan seksual serta
sudah cukup banyak tahu tentang seks baik lewat media massa atau buku
porno atau melalui pembicaraan dari mulut ke mulut. lnformasi itu mungkin
sudah mulai matang dan siap menjalankan fungsi reproduksi (Pikunas, 1976).
lni di satu pihak, di pihak lain norma agama yang ada tidak memperbolehkan
pernikahan.
didorong oleh hasrat seksual baik dengan diri sendiri maupun dengan orang
sebagai pasangan suami isteri kelak. Dalam proses pacaran ini biasanya
mengadakan kontak fisik antara dua orang yang saling rnencintai dan sangat
Sementara akibat dari psikososial yang tirnbul dari perilaku seksual adalah
berubah. Misalnya pada kasus hamil diluar nikah, belum lagi tekanan dari
rnasyarakat yang menolak keadaan tersebut. Resiko yang lain adalah putus
Mengapa saat ini ada beberapa remaja khususnya remaja putri yang berani
teman, mengikuti arus atau mode, namun ada pula 11ang karena tertipu atau
diperkosa (kompas, 5 Oktober 1992). Tetapi pada dasarnya ada yang sering
beranggapan bahwa seks adalah salah satu bentuk ekspresi darl perasaan
Namun kenyataan yang ada sekarang ini, di luar dijual kondom dan alat-alat
disewakan. Tentu saja hal ini mempermudah juga bagi anak-anak yang
punya cukup uang, punya kesempatan, ditambah lagi dengan acara televisi
dan media elektronik yang dapat menyajikan adegan yang porno, juga
Sedangkan menurut Turner dan Helms (1983) hal ini mendorong .remaja
kepuasan seks.
diberikan oleh remaja putra dan putri dalam hal melakukan hubungan
keintiman
hubungan seks sebelum menikah. Bagi remaja yano tidak dapat menahan
Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan
meniru apa yang dilihat atau didapat dari media massa, karena pada
e. Orang tua
f. Pergaulan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat.
makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat, sebagai akibat
menggunakan waktu luang, berada dalam kelompok yang tidak baik dan
sebagainya.
tetangga.
Remaja yang ing1n memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap seks,
selalu mencari sumber infcrmasi untuk memuaskan rasa ingin tahunya itu.
Oleh karena itu perlu dibenkan informasi seks yang benar dan
Demikianlah kira-kira beberapa faktor dan alasan mengapa saat ini telah
ringan hingga yang berat, yaitu antara lain adalah: berpegangan tangan,
I
37
kelamin dengan mulut (oral seks), saling menernpelkan alat kelamin di luar
1. Masturbasi/ onani
Akibat rnaraknya film pornografi banyak remaja yang tidak kuasa rnenahan
Ghifari (2004) rnasturbasi berasal dari bahasa /a tin masturbatio yang berarti
tangan (mastur, tangan dan bat10; menodai). Jadi dapat clikatakan bahwa
2. Berpegangantangan
3. Berciuman
Perilaku ini mulai dari hanya sekedar ciuman ringan sampai pada deep
kissing yang menggunakan dan memainkan lidah dan bibir. Biasanya ciuman
Yaitu aktivitas fisik secara seksual antara laki-laki dan perempuan yang lebih
diinginkan walaupun tanpa melepas pakaian karena sperma tetap bisa masuk
berenang masuk ke dalam rahim jika tertumpah pada celana dalam yang
5. Berhubungan intim
Yaitu adanya kontak atau penetrasi penis ke dalam vagina. Pada umumnya
hubungan seks ini merupakan tujuan akhir dari perilaku seks lainnya, karena
melakukan itu orang dapat mencapai orgasme yang dirasakan sebagai suatu
intercours17).
dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin, misalnya pada remaja putri
putra mengalami pembesaran suara, tumbuh bulu di dada, kaki dan kumis
(Yusuf, 2001)
Seks adalah bagian dari kehidupan manusia, sesuatu yang ada dan tidak
Remaja merupakan masa yang paling kritis sekaligus paling rentan terhadap
remaJa yang selalu berusaha mencari lebih banyak informasi mengenai seks,
juga bagaimana tingkah laku perasaan atau ernosi yang berasosiasi dengan
:,endiri diartikan dengan aktifitas atau tingkah laku seksual yang berhubungan
adalah pembentukan hubungan baru dan yang lebih matang dengan lawan
jenis, kondisi sekarang ini sering terjadi adalah adanya istilah berpacaran
yaitu dengan menjalin hubungan cinta kasih dengan lawan jenis sebelum
adanya akad nikah. Salah satu perwujudan dari kapasitas keintiman adalah
menjalin cinta kasih dengan lawan jenis yang disahkan dalam suatu ikatan
latar belakang keagamaan yang kurang sering terjadi adanya remaja yang
melakukan hubungan suami istri sebelum menikah atau dengan kata lain
perz1naan.
sekarang sudah menjadi gaya hidup remaja. Sering dengan peri/aku dan
kehamilan tidak diinginkan (KTD) atau pengguguran paksa yaitu aborsi. Pada
saat hal ini terjadi, terdapat berbagai masalah yang dihadapi oleh remaja
tersebut, meskipun perilaku tersebut sudah dianggap sebagai hal biasa oleh
norma, nama baik keluarga juga sudah barang tentu alasan hukum agama
mengalami mulai adanya rasa ketertarikan antar lawan jenis, yang kemudian
diekspresik'ln melalui sebuah ikatan yang biasa disebut oleh remaja dengan
istilah berpacaran.
Proses berpacaran dianggap sebagai suatu hal yang biasa dijalani pada
masa remaja. Dengan sebuah harapan bahwa dengan berpacaran tidak akan
Namun fenomena yang terjadi saat ini justru berubah. Berpacaran yang pada
seksual pada rnasa berpacaran yang dilakukan oleh remaja dimulai dari hal
43
alat kelamin diluar pakaian, meraba alat kelamin dibalik pakaian, mencium
merangsang atau dirangsang alat kelamin dengan mulut (oral seks), saling
perilaku seksual yang telah dianggap wajar pada masa berpacaran aclalah
berciuman (kissing), yang justru telan keluar dari budaya ketimuran bangsa.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pacaran yang dilakukan remaja saat ini selalu
norma kesusilaan. Namun saat ini justru remaja sudah tidak mengindahkan
cinta untuk melakukan perilaku seksual yang tanpa dosa. Cinta inilah yang
Namun demikian perilaku seksual yang dilakukan sebagian remaja saat ini
tetapi dapat juga dilakukan tanpa ada rasa cinta dan tanpa adanya status
sesuai dengan ajaran Islam yaitu bahwa perilaku seksual hanya dapat
dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki sebuah ikatan yaitu ikatan
1. U!N \.~'''!''''·
t/4 '1 l
.•
c --
,-,·
-
•s1:1AHJt1)
-~-·-------------~--
·---------..........}
Artinya : " Saya bertanya kepada Rasulallah tentang pandangan yang tiba-
Dipertegas lagi sebagai tafsirnya ucapan Rasulallah SAW kepada Ali bin Abi
Thalib R. A
yang lain, karena sesungguhnya buatmu adala/J pertama dan bukan yang
" Pandangan mata itu adalah anak pana/J beracun dari anak pana/J iblis,
berpacaran) untuk saat ini telah marak terjadi baik dilakukan oleh remaja
biasanya berada pada masa remaja madya dan remaja akhir. Alasan remaja
ikutan, karena mengikuti arus mode dan ada juga yang mengatasnamakan
cinta. Mereka menganggap bahwa seks adalah ekspres1 dari perasaan cinta.
Seks memang merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat
ditolak, jika tidak dapat dikendalikan dan diatur dengan baik maka seks dapat
adalah hamil di luar nikah, yang dapat berujung kepada pengguguran paksa
atau aborsi.
47
Na mun demikian tak dapat dipungkiri bahwa hampir sebagian besar remaja
dilakukan remaja yang berpacaran? Hal inilah yang ingin diketahui penulis
mengingat seks merupakan sesuatu yang tak dapat ditolak dan menjadi
tidak berpacaran
Perilaku Seksual
/
Remaja berpacaran Remaja tidak
Perilaku seksual : berpac:aran
1. Masturbasi/ onani Perilaku seksual :
2. Berpegang tangan Onani/ Masturbasi
3. Berciuman
4. Petting
2. 4. Hipotesis
1. Hiotesis Nol (Ho) : Tidak ada perbedaan yang signifikan peri!aku
berpacaran.
berpacaran
BAB 3
METODOLOGI PENELITllAN
dimana data atau hasilnya diolah dan disajikan dengan menggunakan angka-
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data. dan penampilan dari
hasil penelitiannya.
penelitian yang dilakukan untuk membandingkan dua atau tiga kejadian dan
dan perbedaan fenomena yang selanjutnya mencari arti atau persamaan dan
Definisi Variabel
menjadi obyek penelitian yang dianggap sebaga faktor yang berperan dalam
Dalam penelitian ini, penulis menyajikan dua variabel, yaitu variabel bebas
atau yang dipandang sebagai akibat. Adapun kedua variabe/ tersebut adalah
Variabel bebas (X1) yaitu Remaja yang berpacaran, (X2) remaja yang tidak
berikut:
51
a. Pacaran adalah hubungan antara pria dan wanita yang diawali dari
pihak serta bertujuan untuk lebih saling rnengenal dan rnenikrnati aktivitas
sosial bersama.
b. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesarna jenis. Sedangkan
3. 2. Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut Sugiono (2002) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau Subyek yang rnernpunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
Sampel
Guilford dan Fruchter (1978) menje/askan sampe/ yang berjumlah sedikitnya
distribusi sampel tersebut tidak menyeleweng jauh dari kurva normal. Lebih
dalam jumlah yang kecil. Terlebih lagi penggunaan sampel dalam jumlah
yang semakin besar, juga akan meningkatkan reliabilitas dari hasil penelitian
tersebut. Oleh karena itu jumlah sampel yang akan diteliti adalah 60 orang
dimana tidak semua anggota populasi memilil<i kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel penelitian. Seperti yang dikatakan oleh k:idder dan Judd
Pernyataan Kidder dan Judd tersebut menjelaskan bahwa dengan metode ini,
terwakili dalam sampel dan tidak dapat dipastikan bahwa semua kelompok
digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas. Yang dimaksud oleh Kidder
memenuhi kriteria dan yang bersedia menjadi responden adalah sampel yang
Hal tersebut didukung oleh pernyataan Kidder dan Judd, (dalam Anggraini,
" In incidental sampling, one simply reaches. Out and takes cases that are at
hand, continuing the process until the sample reaches a designated size ".
Pernyataan Kidder dan Judd tersebut menjelaskan bahwa dengan tekhnik ini,
merupakan individu yang pertama kali ditemui atau dapat merupakan individu
yang memiliki hubungan yang dekat dengan peneliti. Seperti yang digunakan
" The term incidental sampling is applied to those wich are taken because
responden dalam jumlah yang cukup banyak dalam waktu yang relatif
pelaksanaan penelitian.
55
jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidek Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS). Penulis menetapkan penskoran dari 1-4 untuk dua
katagori Favorable dan Unfavorable. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.1
Bobot Nilai
-
P'oi~1--~ Favorable unfavorable
c---------~
STS SS
I 2 TS s
)_ _3 --
s TS
----1 STS
L 4 SS _L
56
Tabel 3.2
Blue Print Skala Perilaku Sek~ula~:~~be/um Uii Co ba
r~
Perilaku Seksual lndikator rable Unfavorable Jumlah
- - - - - ---- - - ---- -·--- ---- ~·--
i~-12~
c. Fantasi 1 11 2
.. ------- -----
2 Berpegangan Tangan a. Menggenggam 59 37, 51 4
··- ------- -·
b. Menggandeng 8 2
.•.
c. Meremas
-----·
·-1 -··1-
·---1---------2
------ --------
4
----~
22
-
2
3 Berciuman a. Mencium Tangan 1 25 2
t~-7:~:
------
b. Mencium Kening 47 ____
____ .,
10,40 4
------·····---·
c-:- Mendum Pli:T·-· 56 38, 50,60
'··--..·-- - - ·
6
--
-~117is~o~
d."Mencium bibif____ 39,48 27, 33, 52,54 8
---- - - - · - - ·
4 Petting/ Bercumbu a. Mencumbu Leher 2,41 19, 30, 36 6
---i-·
18 23, 35
_n~i;,5:4~
b. Meraba Payudara 4
1-. ....,____
- -··------ - ----· -----------·- ~-------
__ •.=t~--~30----
··------·--·· ·--~---- -·----------
___
Total 30 60
\_.... , .. --
dahulu dilakukan uji coba atau try out pada tanggal 10 oktober 2006, hal ini
responden.
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungs;nya. Suatu tes atau
alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang
sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 1997). Untuk melihat
validitas suatu tes dapat dilihat dari validitas item yang berfungsi untuk
Skor setiap item pada satu pernyataan dikorelasikan clengan skor total.
pada taraf signifikan 0,01 atau 0,05. Untuk menguji validitas pada penelitian
LXY-(L){ )(Ly)! N
rxy = Jrf X; -(L: X)'I NITi Y' -(2:: l~)' I NJ
Keterangan:
Tabel 3.3
Blue Print Hasil Uji Coba lnstrumen§_k§l§_Eerilaku Seksual
L___
f
·-o~.-P-e-ril-a-ku_S_e-ksual lndikato:_ Favorab Unfavorable Jumlah
'"3
1 Masturbasi I Onani \a. Tangan -·· 13*, 58* 4
b. Benda 2* 9* 2
c. Fantasi 1* 11* 2
--------- ·--~ --·--------- ---
2 Berpegangan Tangan a. Menggenggam 12', 59 * 37*, 51* 4
-------------··--- ·-·---- ---------·--- .
b. Menggandeng 4* 8* 2
---------· ·-- -------------------····-·-- ----
c. Meremas 14* 22* 2
------- ------~~------- --- --- ----·-·· ---
3 Berciuman a. Mencium Tangan 21* 25* 2
--
b. Mencium Kening 3*, 47* 1 O*, 40* 4
---
c. Mencium Pipi ----i-7•:29•,-56' 38, 50*, 60* 6
I
d. Mencium bibir 3·9•48* 27*, 33*, 52*, 54'
· - \17*, 20*, 8
4 Petting/ Bercumbu a. Mencumbu Leher--1'28*, 32*·,--4
--
1* 19, 30*, 36* 6
b. Meraba Payudara 6", 18* 23*, 35* 4
--- ··-
c. Meraba Ala! Kelamin 15*, 43, 5 5* 46, 49*, 57, 6
- - - - - - - - - - - - - - - - + - - - - - - - - - - - - - _,, ___________ ,_ ------
5 Hubungan lntim Bersenggama 16*, 24*, 26* '45* :l1*, 34*, 42*, 53* 8
~------------- --- --- -
Total 30
_ _.
30
______ .._ ____ 60
---
Ket::* Valid
Seperti digambarkan pada tabe/ 3.3 maka dari 60 item pernyataan yang di
13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,
34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56,
58, 59, 60. dan 5 item yang tidak valid yaitu nomor 19, 313, 43, 46, 57.
59
Tabel 3.4
-
vorable Unfavorable Jumlah
-··--------
5, 4'1 13, 53 4
·---··----
2 9 2
···- ·---····--·
c. Fantasi ·-1· 1 11 2
f-c---1=---,,,---~--+------------J
2 Berpegangan Tangan a. Menggenggam 12, 54 36,47 4
-----
b. Menggandeng 4 8 2
C, Meremas
·--·-·---,-- ---------------
14
-
21 2
3 Berciuman ---+a-._M_e_n-ci-um_T_a--ng-an .. --1--20- - - -
1
24 2
b. Mencium ~er1in~~ ~-) 43
3, 10, 38 4
-- -- -----------··
----·-
c. Mencium Pipi I 7, 28, 52 46, 55 5
------------
d. Mencium bibir 117, 19, 37,44 26, 32,48,50 8
-
,...--c=--~--ta-_~M~e-n_c
4 Petting/ Bercumbu __
u_milu-Leher j27 -- -------------
31, 39 29, 35 5
--------·-
b. Meraba Payucia;:;J-j 6, 18 22, 34 4
-----..----·----
c. MerabaAl·at-Kelamin r· 15, 51 45 3
5 Hubungan lntim Bersenggama ~~-~-2 - - - - - - - - -
------·-... --t
3, 25, 42 30, 33,40,49 8
Total I -
29
________ ,, ___ ---- 26 55
Cronbach pada program excel dengan rumus sebagai berikut (Azwar, 1997).
60
a[-1£_1 [1 - L .'.'.!
K·lJ 5/1:' 2
2
j
Keter<tngan:
a = Koejlsien Rwalibitas
K = Hanyaknya Helahan Tes
J =l,2, . .. K
.\:I' Varian Helah(111 J
2
.\'.\' = Varian Skor Tes
skala perlaku seksual ini sangat baik dan dapat dipercaya, karena mendekati
angka 1,00.
penelitian ini menggunakan Hes sebagai analisa data yaitu kelompok sampel
yang mengukur perbdaan rata-rata hitungnya (mean) "hanya" terdiri dari dua
salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk mengu.1i kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean
signifikan antara remaja yang berpacaran dan remaja yang tidak berpacaran.
T- /'v/x-My
SDbm
Keterangan
Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS for
lapangan, yaitu :
Setelah instrumen penelitian selesai disusun, peneliti melakukan try out pada
kepada 65 responden.
3. Tahap Pelaksanaan
Setelah melakukan try out, peneliti melakukan uji coba instrumen untuk
Pada tahap ini, peneliti melakukan edit terhadap data yang masuk dan
melakukan skoring setiap hasil skala yang telah diisi oleh masing-masing
jenis kelamin dan usia. Hasil penelitian terdiri dari hasil utama dan hasil
tambahan.
15 25%
---
'-·····-···--j--
Laki-laki
--
15 25%
Perempuan 15 25% Perempuan 15 25%
Total 30 / 50% Total 30 50%
~--·· ..·-----·---
Tabel 4.2
dalam mengolah data. uji persyaratan yang digunakan disini adalah uji
yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni
Tabel 4.3
Tests of Normality
--~--···--
... _. ----
Jenis Kolmogoro hapiro-Wilk
kelamin Statistic -rdf Sig.
-···-~
tingkat signifikansi atau nilai probabilitas berada diatas 0.05 maka dapat
seksual pada wanita adalah normal. Sedangkan perilaku seksual pada laki-
laki berdasarka uji normalitas data Shapiro Wilk diperoleh nilai probabilitas
0.12, ini menunjukkan tingkat signifikan atau nilai probabilitas berada diatas
0.05, maka dapat dinyatakan distribusi perilaku seksual pada laki-laki adalah
data Shapiro Wilk diperoleh nilai probabilitas 0.137, ini menunjukkan tingkat
signifikansi atau nilai probabilitas berada diatas 0.05 maka dapat dinyatakan
Tabel 4.4
Group Statistick
Status N I I Mean
!
Std
Deviation
Std.
Error
Mean
_3 _[ ~~1 3.· 7--6-67
1
Perliaku
Seksual
Remaja yang berpacaran ___ __ci
Re~~r~~~~~~d~-~---j
30 9 5 6000 i 26.40361
i
22.11506
4.82062
4.03764
Dari tingkat perilaku seksual pada kedua kelompok diperoleh hasil bahwa
---·----·----·------
E
0
z -1
0
0
0
w -2 ----- . ------~-,----~--.,,--·-·--·-
),·) '> ";
"' '°" '" '° '"' 1:(• 110 1~0 1$(
Qb$(>rv&d Value
;;
§ -5 ~
0
z
~
., 0
z
E
0
00 - - ..- - - - - - · · · - - - -------
11
0
,;
" '
>
0
20
,,--oo
'" " w 00 100 120 ~ 100 llli
0 ' ------~·w--;oo- 120 140-100 11)(
2. Uji Homogenitas
Tabel 4.5
Uji Homogenitas
Levene
Statistic
cff1 df2 Sio.
Perilaku Seksual Based on Mean .000 1 58 .995
Based on Median .000 1 58 .993
Based on Median
.000 1 50.248 .993
and with adiusted df
-
Based on trimmed
.001 1 58 .978
mean
.. - - -
Dari tabel d1atas, d1dapat angka s1gnif1kans1 0,995 untuk perilaku seksual
pada remaja yang berpacaran. Dan pada perilaku seksual remaja yang tidak
bahwa ada persamaan perilaku seksual antara remaja yang berpacaran dan
Uji-t atau asumsi dasar uji-t, antara lain untuk menguji hipotesis nihil (nol),
data, pengujian homogenitas dan data yang digunakan adalah data interval.
program SPSS Versi 11.5 diperoleh hasil bahwa t hitung sebesar 2,889
sedangkan t label sebesar 2,021 dengan taraf signifikansi 0,05 yang berarti
t hitung t tabel
Cl= 0,05; df =
2,889 2,021
..
yang signifikan antara remaja yang berpacaran dengan remaja yang tidak
5.1. Kesimpulan
perilaku seksual yang signifikan antara remaja yang berpacaran dan tidak
2,021 dengan taraf signifikansi 0.05 yang berarti t-h1tun 9 lebih besar dari t-tabel,
5.2. Diskusi
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa data yang dipero\eh dari lapangan
bahwa tidak ada perbedaan peri\aku seksua\ antara remaja yang berpacaran
ternyata ada perbedaan perilaku seksua\ pada remaja yang berpacaran dan
remaja yang tidak berpacaran. Dengan kata lain bahwa ada perbedaan
71
perilaku seksual antara remaja yang berpacaran dan remaja yang tidak
berpacaran.
Mengapa saat ini ada beberapa remaja khususnya remaja putri yang
teman, mengikuti arus atau mode, namun ada pula yang karena tertipu atau
perkawinan. Hal ini biasanya dilakukan dengan dalih sebagai suatu bentuk
penjajakan guna mencari partner yang ideal dan serasi bagi masing-masing
berpisah dalam waktu yang pendek saja tidak tertahan rasanya. Dan
kuat.
kenyataan bahwa mereka saling jatuh cinta,dan adanya l<ebutuhan fisik dan
Skipper dan Nass (dalam Grinder, 1978) dan Rice (1990) ada beberapa
perbedaan alasan yang diberikan oleh remaja putra dan remaja putri dalam
hubungan romantik yang terjadi pada remaja awal, seba~1ian besar remaja
yang paling sering dilakukan oleh remaja dalam berpacaran adalah nonton
5.3. Saran
perbaikan dan pengembangan ini lebih lanjut, juga untuk perbaikan pola
perilaku, yaitu :
1. Saran Teoritis
lain.
2. Saran Praktis
dengan catatan selama study mereka kawin secara sah dan belum
Hal ini terkait dengan mereka yang tidak mampu menahan nafsu
DAFTAR PUSTAKA
Media Dakwah.
Ali Akbar. (1986). Seksualitas ditinjau dari hulwm Islam. Jakarta : Gha/ia cet.
Ke 3.
Ashari , dkk, (2005) Analisis Statistik Dengan Microcoff Excel dan SPSS.
Yogyakarta : Andi.
Aziz, Bachtiar (2004), Cinta Remaja: Mengungkap Pola dan Perilaku Cinta
Duvall. E. M & Miller. B.C. (1985). Marriage & Family Development (61h ed).
Press.
Rice, F. Philips (1990), The Adolescence. Massac Hustts: Allyn and Bacon
Persad a.
Sears, David, 0, et, al, Psikologi Sosial, Michael Adryanto dan savitri
Adapun dalam pengisian kuosioner ini, tidak ada jawaban yang benar atau
sa/ah, jawaban yang diberikan. Sesuai dengan kode etik, peneliti akan
menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban yang akan diberikan. Dimohon
untuk menjawab se/uruh pernyataan dengan sebaik-baiknya, serta tidak
melewatkan satupun pernyataan. Diharapkan jawaban yang diberikan ada/ah
jawaban yang sesuai dengan keadaan Saudara/I alami dengan keadaan
yang sebenar-benarnya.
Alas bantuan dan kerjasama yang baik, Saya ucapkan terima kasih.
Nurjannah
101070023079
Pernyataan kesediaan Responden
Nama lengkap
Tempat Tnggal Lahir
Jenis Kelamin : (laki-laki/ perempuan)*
Pekerjaan
Alamat
Menyatakan bahwa
Tertanda,
( .. .. . .)
Nam a
Jenis Kelamin
Usia
Di bawah ini terdapat pernyataan. Silahkan Anda baca dan pahami setiap
pernyataan tersebut, kemudian silanglah (X) huruf di belakang masing-masing
pernyataan, sesuai dengan pendapat Anda.
No Pernyataan --
SS s TS STS
1 Saya berfantasi seksual untuk mengisi waktu
Juanq --·-·--- -·
2 Setelah saya menonton film porno, saya
terangsang untuk melakukan masturbasi dengan
sabun
·-
3 Saya akan mencium kening pacar sebagai
4
unqkaean rasa sa:iiang
Saya bahagia bergandengan tangan dengan
mesra bersama pacar di temeat umum
..._ _I
___ __
I
5 Ketika sepi saya suka bermasturbasi dengan ----1
--·rtangan _ _ ··---··------···-·-···· ---··--·-··-·---··--·----!-----'---~
6 Meraba payudara pasangan wanita adalah hal
,___,~v~a_ng_ biasa dilakukan remaja pr_ia saat berpacaran -~----+---1---+---
7 Mencium pipi pacar di tempat umum adalah hal
yang wajar dilakukan --~--l-----1----1---
8 Saya enggan bergandengan tangan dengan
mesra bersama pacar di temoat umum
f----l-'--'-'_;c_c_-"-''-=-"----'--"-"--'----'--'-',____'-'-'-'-'-"-------1-----+--------+--
9 Meskipun saya telah menonton film porno, saya
tidak terangsang melakukan masturbasi dengan
sabun
f----l_c;_c;'-'-'-'-'-----------------------+--·--+--I---+----'
10 Mengungkapkan rasa sayang terhadap pacar
tidak harus mencium keningnya ·--··--·-··-----+---1----1---
11 Saya enggan berfantasi seksual meskipun di
waktu luang
12 Saya bahagia dapat menggenggam tangan pacar
sava saat mengutarakan perasaan --i----1----+----+--
' 13 Sava tidak berani bermasturbasi denqan tanqCl_!_l____+ - - - - ---+---+---
14 Saya akan meyakinkan pacar dengan meremas
tanaannya
15 Jika ada kesempatan, saya ingin meraba alat
kelamin pacar sava
16 Berhubungan intim dengan pacar boleh saja
r
dilakukan jika memakai alat pengaman/kondom ___ 1----1--....--4--+---....--4
17 Menurut saya percumbuan di bibir sangat
menyenangkan dan dapat mengundang nafsu
birahi
~-+------------------- ·----·-~·-----------1---·-l--~---I
18 Pasangan saya/pacar saya pernah meraba
daerah seputar buah dada sava
--+---~-------"----------··------t----1----1----l
19 Sava suka mencium bibir saat berpacaran
20 Mencium tangan pacar saat bertemu/berpisah
adalah hal yang wajar dilakukan
21 Saya meyakinkan perasaan pacar tidak harus
meremas tangannya
22 Bercumbuan di sekitar payudara dapat membuat
sava menvesal
__ ,-1-~~--'----,------,---------------1---1---+-----1
23 Menurut saya hubungan intim merupakan bentuk
keseriusan dengan pacar
24 Saya malu mencium tangan pacar saat
bertemu/berpisah
25 Saya menyalurkan hasrat seksual dengan
melakukan hubunqan intim denqan pacar
26 Percumbuan di bibir dapat merusak percintaan
27 Jika kencan dengan pacar, saya merasa senang
bercumbu di sekitar leher
28 Sava senana iika pacar saya mencumbu di e!r._i__~--~--~--'----"
-·------
saya :
- --
29 Meskipun sedang nonton film di bioskop, saya
tidak pernah melakukan percumbuan di sekitar
leher denaan pacar sava -- ~-
- Cases
Valid Missina Total
jenis kelamin N N- - -
Percent · - - - - Percent N Percent
perilaku seksual laki-laki 30 100.0IYo 0 .0°/o 30 100.0%
perempuan 30 100.0% 0 .0°/o 30 100.0%
Descriptives
- jenis kelamin
Statistic Std. Error
---------~ · · · - - · · - - ···--··--·--·--·---
perilaku seksual laki-laki Mean 113.4333 4.12441
95% confidence-rc0-wer8our1ci____
·------·
104.9980
Interval for Mean Upper Bound
121.8687
------·
\ 5% Trimmed Mean 114.0185
Median 117.5000
Variance 510.323
Std. Deviation 22.59033
---
Minimum 73.00
Maximum 142.00
Range 69.00
Interquartile Range 42.5000
Skewness -.372 .427
Kurtosis -1.324 .833
perempuan Mean 95.9333 4.78958
95o/o Confidence Lower Bound 86.1375
Interval for Mean Upper Bound
105.7291
..
5% Trimmed Mean 94.4630
Median 91.0000
Variance 688.202
Std. Deviation 26.23361
Minimum 57.00
Maximum 171.00
Range 114.00
Interquartile Range 37.2500
Skewness .844 .427
Kurtosis 1.027 .833
Tests of Normality
Kolmoaorov-Smirnov!al Shaoiro-Wilk
jenis kelamin Statistic df Sig. Statistic df Sia.
perilaku seksual laki-laki .145 30 .107 .906 30 .012
perempuan .142 30 .127 .947 30 .137
a L1lliefors Significance Correction
--
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sia.
perilaku seksual Based on Mean .000 1 58 .995
Based on Median .000 1 58 .993
Based on Median and
with adjusted df .000 1 50.248 .993
----
Based on trimmed
.001 1 58 .978
mean
perilaku seksual
Normal Q-Q Plots
60 16(
Observed Value
Normal Q-Q Plot of perilaku seksual
D
1.5
D
D
1.0 D
D
/0
D
.5 8 ./
Cl,/
0
0.0 D /
9--"/
Cii ,o
E
~
-.5 /0
0 JI
z -1.0
D
-0
Q)
aY
u /'/
Q) -1.5 /
c. /o
x
w -2.0 . . . . . .
18(
40 60 80 100 120 140 160
Observed Value
0
0
·.O
0
--
0 0
Cii -.2
0
E
~
0 0
0
0 D
z 0 0
0
E -.4
0
.)::
>
Q)
0 ·.6
80
.
90 100
. .
110
.
130
. 0
.
15(
70 120 140
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of perilaku seksual
1.0 0
.8
.6
.4
Cii 0 D
E~
.2 0
0 0 0
z 0.0
00 n 0 -
0 0
-
E "a 0
0
~ 0
-.2 0
0
>
<!>
0 0
0
0 -.4
. . 100 120
. .
140
- - -18(.
160
40 60 80
Observed Value
3.72
3.70
3.68
3.66
3.64
u
C\l
<!> 3.62 0
~
c.
(j) 3.60
4.5 4.6 4.7 4.8
Level
Group Statistics
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Eoualit of Means
95% Confidence
Sig. Mean Std. Error
F Sig. t df Interval of the
2-tailed) Difference Difference
Difference
Lower Upper
1ku Equal variances
.000 .995 2.769 58 .008 17.!iOOO 6.32067 4.84781 30.15219
Jal assumed
Equal variances
2.769 56.750 .008 17.5000 6.32067 4.84187 30.15813
not assumed - ---------
st
Group Statistics
--------,----
Std. Error
status N Mean Std. Deviation
Mean
ku seksual berpacaran 30 113.7667 26.40361 4.82062
tidak berpacaran 30 95.6000 22.11506 4.03764
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis *****•k
RELIABI L I T Y AN A L Y S I s s c A L r: (A L P fl A)
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 116.7692 662.2740 25.7347 60
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
N of Cases 65.0 N of Items 60
Alpha . 9482
R E L I A B I L I T Y ANALYSIS SCl\LE (A L P H A)
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 105. 7231 638.2659 25. 2639 55
Item-total Statistics
. ''''1'1I' S""''.
• th;•;:~
... -· --~--·-
-
. .,. ·--·- -··-- -"~-~-··~-'~' ~
<eli.abil i. ty Coefficients
~ of Cases 65.0 N of It ems 55
Upha .9554