Pada bab ini akan menyajikan hasil dari penelitian tentang ”Hubungan
frekuensi media pornografi dengan perilaku seksual pranikah remaja di SMA Negeri
1 Kenduruan Tuban”.
Pada hasil penelitian ini akan ditampilkan gambaran umum lokasi penelitian,
kali pacaran, hal yang pernah dilakukan ketika pacaran, tempat berpacaran, dan
alasan melakukan seks. Serta ditampilkan pula data khusus responden yang meliputi
frekuensi media pornografi dan perilaku seksual pranikah, serta adanya hubungan
38
2
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar dari responden
mempunyai usia pertama pacaran >15 tahun yang berjumlah 23 orang (57,5%),
hampir setengahnya memiliki usia 13-15 tahun yang berjumlah 17 orang (42,5%).
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan hal yang dilakukan di SMAN 1
Kenduran Tuban.
No. kategori frekuensi %
1. Ngobrol 0 0%
2. nonton film 0 0%
3. Jalan 6 15%
4. berpegangan tangan 2 5%
5. Berpelukan 6 15%
6. cium pipi 2 5%
7. cium bibir 6 15%
8. cium leher 6 15%
9. raba payudara 6 15%
10. melakukan seks oral 6 15%
Total 40 100%
(Sumber : Data Primer, 2017)
Dari tabel 4.2 dapat diketahui responden sebagian kecil memiliki kategori
(15%), memiliki kategori cium bibir berjumlah 6 orang (15%), memiliki kategori
cium leher 6 orang (15%), memiliki kategori raba payudara 6 orang (15%), memiliki
kategori melakukan seks oral 6 orang (15%), memiliki kategori berpegangan tangan 2
Seksual.
kategori terangsang karena dirayu berjumlah 24 orang (60%), sebagian kecil memiliki
kategori ingin tahu rasanya berjumlah 8 orang (20%), dan yang memiliki kategori
Seksual.
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa setengah dari responden mempunyai
(45%) dan sebagian kecil memiliki frekuensi media pornografi kadang - kadang
Beresiko 25 62,5%
Tidak beresiko 15 37,5%
Total 40 100
(Sumber : Data Primer, 2017)
(37,5%).
6
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Media Pornografi Dengan Perilaku Seksual Pranikah
seksual pranikah
frekuensi media total
Resiko tidak beresiko
pornografi
frekuensi % frekuensi % frekuensi %
sering 1 2,5% 1 2,5% 2 5%
selalu 6 15% 12 30% 18 45%
kadang-kadang 18 45% 2 5% 20 50%
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa frekuensi media pornografi sering memiliki
Dari tabel diatas diketahui bahwa α 0,03 dan tingkat signifikasi 0,05
didapatkan 0,03< 0,05 dengan r value 0,510 menunjukkan bahwa ada hubungan
bulan cenderung mengalami menopause lebih lama dari pada yang menggunakan
4.2 Pembahasan
7
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 dari seluruh responden sebagian
orang (38%). Dari data primer mengenai alasan menggunakan kontrasepsi hormonal
suntik 1 bulan sejumlah 15 orang (72%) dengan alasan mendapatkan informasi dari
bidan dan hampir setengahnya sejumlah 6 orang (28%) mengatakan mengikuti suami.
besar sejumlah 8 orang (61,5%) beralasan menghemat biaya, sedang sebagian kecil
dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (cyclofem) dan
bulan mengandung hormon progesteron yang hanya dapat mencegah kehamilan dan
suntik adalah mencegah ovulasi, mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit
Pada dasarnya sama antara kontrasepsi hormonal suntik 1 bulan dan 3 bulan,
yang membedakan isi hormone yang ada di dalamnya yaitu pada suntik 1 bulan
terdapat hormon estrogen dan progesteron sedang suntik 3 bulan hanya terdapat
hormon progesteron. Sehingga pada pengguna suntik 1 bulan akan selalu terpenuhi
kebutuhan hormon estrogen dan progesteron sedang pengguna suntik 3 bulan hanya
terpenuhi kebutuhan hormon progesteron. Dan untuk kepatuhan bagi wanita usia
subur untuk suntik 1 bulan terlaksana rutin, sedang yang suntik 3 bulan sering lupa
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 dari seluruh responden diperoleh
hasil setengah responden memiliki usia menopause > 52 tahun (lambat) sejumlah 17
orang (50%), sedang usia 45-52 tahun (normal) sejumlah 16 orang (47%), dan
terjadi antara usia 45-50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan masa
berhentinya haid sama sekali (Kasdu, 2002). Mulyani (2013) menyatakan beberapa
faktor yang berhubungan dengan menopause yaitu usia pertama kali menstruasi
perkawinan, jumlah anak dan usia melahirkan anak terakhir), riwayat keluarga,
efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99% dan 100% dalam mencegah
kehamilan. Kontrasepsi suntik yakni bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena
angka kegagalan penggunaannya lebih kecil, hal ini dikarenakan wanita tidak perlu
mengingat untuk meminum pil dan tidak ada penurunan efektivitas seperti diare.
Wanita dapat menopause dengan lambat dipengaruhi oleh dua hormon yaitu
estrogen dan progesteron selama wanita masih mendapatkan hormon estrogen maka
Kelurahan Pandanwangi Kota Malang pada tabel 4.6, dari total 34 responden di
dapatkan data bahwa sebagian kecil sejumlah 1 orang wanita (4,5%) mengalami
menopause cepat (<45th) pada wanita yang memiliki riwayat menarche <12 tahun.
Dari 16 orang wanita yang mengalami menopause normal (45-52 th), hampir
setengahnya mengalami usia menarche <12 tahun berjumlah 10 orang (45,5%), dan
sebagian kecil mengalami usia menarche 12-16 tahun berjumlah 6 orang (18%). Dari
usia menarche pada usia <12 tahun berjumlah 11 orang (50%), sedang yang
mengalami usia menarche 12-16 tahun berjumlah 4 orang (40%), dan yang
mengalami usia menarche pada usia < 16 tahun berjumlah 2 orang (100%).Hal ini
dalam tubuh estrogen dan progesteron sudah mulai berperan penting dalam proses
berfungsi dengan baik, sehingga semakin muda wanita mengalami menarche maka
Pandanwangi Kota Malang pada tabel 4.7 sebagian kecil wanita (7%) mengalami
menopause cepat (<45th) yang mengalami usia melahirkan <16 tahun.Dari 16 orang
<16 tahun berjumlah 8 orang (53%), dan yang mengalami usia pertama melahirkan
16-35 tahun berjumlah 8 orang (42%). Dari 17 orang wanita mengalami menopause
lambat (>52th) mayoritas mengalami usia pertama melahirkan pada usia 16-35 tahun
berjumlah 11 orang (58%), dan yang mengalami usia melahirkan <16 tahun
bahwa semakin tua orang melahirkan anak, semakin tua pula memasuki usia
menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat
Menopause
Koefisien kontingensi diketahui bahwa α 0,03 dan tingkat signifikasi 0,05 didapatkan
0,03< 0,05 dengan r value 0,510 menunjukkan bahwa Ada hubungan antara
Menurut Baziad (2002), hal ini disebabkan karena kandungan hormon dari
kedua metode kontrasepsi tersebut berbeda, pada suntik 1 bulan mengandung hormon
estrogen dan progesteron sehingga masih dapat stabil di dalam tubuh dan siklus
menstruasi akan berlangsung dengan baik. Sedangkan pada suntik 3 bulan hanya
Baziad (2003), komponen utama estrogen dalam suntik 1 bulan adalah etinilestradiol.
Etinilestradiol disebut juga estrogen yang kuat karena memiliki efek yang sangat kuat
merupakan estrogen utama pada wanita usia reproduksi yang begitu memasuki masa
menopause produksinya oleh ovarium akan berkurang, oleh sebab itu masih dapat
menstruasi. Selain teori Baziad (2003), ada teori lain yang mendukung hasil
penelitian menurut Hartanto (2006), mekanisme kerja pada suntik 1 bulan yaitu
pelepasan ovum yang terlalu dini dari ovarium. Sedang pada suntik 3 bulan hanya
memiliki satu hormon dan tidak memiliki hormon estrogen. Menurut penelitian yang
telah dilakukan Herdini (2014) didapatkan data dari 55 responden di kota Salatiga
Wanita yang mengalami menopause normal yaitu dengan jumlah yaitu 34 orang (61,8
kontrasepsi hormonal (suntik) 1 bulan akan mengalami masa menopause lebih lama.
usia menopause dipengaruhi dari adanya hormon yang terkandung dalam kontrasepsi
progesteron. Hormon yang paling berperan penting dengan usia menopause yakni
normal (45-52 th), hampir setengahnya mengalami usia menarche <12 tahun
berjumlah 10 orang (45,5%), dan sebagian kecil mengalami usia menarche 12-16
tahun berjumlah 6 orang (18%). Dari 17 orang wanita yang mengalami menopause
lambat (>52th) mayoritas mengalami usia menarche pada usia <12 tahun berjumlah
11 orang (50%), sedang yang mengalami usia menarche 12-16 tahun berjumlah 4
orang (40%), dan yang mengalami usia menarche pada usia < 16 tahun berjumlah 2
menarche, maka hormon di dalam tubuh estrogen dan progesteron sudah mulai
bahwa organ reproduksi sudah berfungsi dengan baik, sehingga semakin muda wanita
13
mengalami menarche maka akan semakin tua wanita mengalami menopause (Kasdu,
2002).
Pandanwangi Kota Malang pada tabel 4.7 sebagian kecil wanita (7%) mengalami
menopause cepat (<45th) yang mengalami usia melahirkan <16 tahun.Dari 16 orang
<16 tahun berjumlah 8 orang (53%), dan yang mengalami usia pertama melahirkan
16-35 tahun berjumlah 8 orang (42%). Dari 17 orang wanita mengalami menopause
lambat (>52th) mayoritas mengalami usia pertama melahirkan pada usia 16-35 tahun
berjumlah 11 orang (58%), dan yang mengalami usia melahirkan <16 tahun
bahwa semakin tua orang melahirkan anak, semakin tua pula memasuki usia
menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat
adalah :
realibilitas.