Latar Belakang
Sebagian besar vertebrata darahnya berwarna merah, kecuali pada
Amphioxus dan Leptocephalus. Sifat darah berbeda dengan air, darah memiliki
berat jenis antara 1,050-1,060 dan memiliki viskositas sekitar 5 kali lebih tinggi
daripada air.
Komponen darah terdiri dari 2 bagian yaitu komponen cair yang disebut
plasma darah dan komponen seluler yang terdiri dari sel-sel darah. Kedua
komponen tersebut dapat dipisahkan (disentifus). Bagian atas adalah komponen
cair (plasma darah) dan bagian bawah adalah komponen seluler.
Plasma darah merupakan cairan transparan yang berwarna kekuning-
kuningan volumenya ±55%. Sedangkan komponen seluler terdiri dari sel-sel
darah yang volumenya ±45%. Di dalam plasma darah terdapat 90% air, 7-8%
protein yang larut, 1% elektrolit dan 1-2% berbagai macam zat antara lain
glukosa, asam amino, lemak, vitamin, urea, asam urat, gas-gas yang larut dan
hormone. Zat lain adalah asam piruvat dan asam laktat yang merupakan
intermediate metabolit, dan elektrolit yang sangat penting yaitu ion-ion natrium,
klorida dan bikarbonat. Ion-ion lainnya kalium, magnesium, dan fosfat jumlahnya
sangat sedikit.
Dibanding dengan zat-zat lainnya protein memiliki prosentase paling tinggi
karena protein di dalam darah ini memiliki fungsi yang lebih kompleks dibanding
dengan zat-zat lainnya. Fungsi protein tersebut adalah (1)Transpor CO 2 dan O2,
(2) Memiliki pH (buffer), (3) Menarik dan mengikat kation anorganik, (4)
Berperan dalam proses pembekuan darah, (5) Mengikat dan mengedarkan
Natrium, (6) Menyediakan sumber natrium untuk dirinya sendiri, (7) Mengatur
mekanisme kekebalan tubuh, dan (8) Mengatur tekanan darah di dalam
pembuluh.
Selain itu warna darah juga dapat disebabkan oleh keberadaan protein yang
berfungsi sebagai transport oksigen. Hemoglobin merupakan salah satu protein
yang berikatan dengan heme (bentuk porfirin yang mengandung Fe).
Hemoglobin memiliki distribusi yang luas dan hampir ditemukan pada semua
filum hewan.
Pada vertebrata hemoglobin ditemukan di dalam eritrosit, akan tetapi pada
hewan invertebrata ditemukan secara bebas atau mirip dengan jaringan lainnya.
Pigmen protein lain selain hemoglobin adalah hemeritin, eritrokruorin dan
hemekuprein (Wilson, 1979).
Protein plasma berperan dalam pengaturan pH. Peran ini akan terlihat pada
saat pH darah turun yang dapat membahayakan organism, maka protein plasma
akan mengikat ion hydrogen yang selanjutnya akan bergabung dengan kation
anorganik membentuk NaHCO3, KHCO3 dan fosfat. Adanya ketiga zat inilah
yang menyebabkan darah dapat berfungsi sebagai buffer, karena ketiga zat
tersebut di dalam jaringan akan mengalami ionisasi.
Pada kegiatan ini anda diharapkan dapat membuktikan bahwa di dalam darah
terdapat berbagai macam zat antara lain adalah protein, karbohidrat, dan lemak.
Sedangkan unsur-unsur yang akan diuji keberadaannya adalah unsur Natrium
dan Klorida.
B. Tujuan
Mengetahui secara kualitatif keberadaan protein dan glukosa di dalam darah,
serta unsur kalsium dan Klorida.
C. Ruang Lingkup
Praktikum ini hanya dilakukan oleh seluruh mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA
UM angkatan 2016.
D. Alat dan Bahan
Bahan kimia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Na Oksalat, asam asetat,
reagen Millon, Benedict, perak nitrat, asam klorida dan aquades. Darah yang
akan digunakan adalah darah segar lembu untuk di ambil plasma darahnya.
Pada kegiatan ini digunakan sentifus (alat pemusing) yang berfungsi untuk
memisahkan sel darah dari plasmanya. Di dalam sentrifus terdapat 4, 8 atau 16
tabung reaksi tersusun melingkar. Kecepatan pemutaran berkisar pada 0-10.000
rpm (round per menit), tergantung dari jenis/ merknya. Pada saat digunakan maka
sentrifus harus ditutup rapat-rapat dan jangan dibuka sebelum putarannya
berhenti (bila putarannya mendadak dihentikan) akan berbahaya karena akan
menyebabkan zat yang disentrifus tumpah.
E. Metode Penelitian
1. Persiapan Pengambilan Darah (darah beroksalat)
Larutkan 1 gram Na Oksalat dalam 20 cc NaCl 0,9% kemudian masukkan 500
cc darah lembu ke dalam campuran tersebut.
2. Pembuatan Plasma Oksalat
a) Masukkan 25 cc (sesuai dengan ukuran tabung sentrifus) darah ke
dalam sentrifus, selanjutnya dilakukan pemusingan 2500 rpm selama
satu jam. Setelah pemusingan pada dasar tabung terlihat sedikit
endapan berwarna putih. Endapan ini akan dipakai untuk uji adanya
Kalsium (Ca).
b) Di atas endapan putih terlihat supernatan dan residu yang berupa
sel-sel darah merah. Dengan menggunakan pipet tetes pisahkan
supernatan (= plasma oksalat) dan masukkan ke dalam tabung
reaksi.
3 Pembuatan filtrat
- Ambil 10 cc plasma oksalat, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan
100 cc aquades kemudian panaskan sampai mendidih. Pada saat mendidih
tambahkan 2-3 tetes asam asetat encer. Setelah dingin saringlah dengan
menggunakan corong dan kertas saring. Koagulum yang tertinggal pada
kertas saring akan digunakan untuk uji protein, sedangkan filtratnya untuk
uji karbohidrat dan klorida (Cl).
4. Uji Protein, Glukosa, Klorida (Cl), dan Kalsium (Ca)
- Uji protein
Ambil koagulan dari kertas saring, tambahkan beberapa tetes aquades,
kemudian tambahkan beberapa tetes (± 10 tetes) Millon. Amati perubahan
warna yang terjadi.
- Uji Glukosa
Masukkan 5 cc fitrat dalam tabung reaksi. Tambahkan beberapa tetes
larutan Benedict, kemudian panaskan. Amati perubahan warna yang terjadi.
- Uji Klorida (Cl)
Masukkan 5 cc filtrat ke dalam tabung reaksi. Tambahkan beberapa tetes
perak nitrat. Amati perubahan warna yang terjadi.
- Uji Kalsium (Ca)
Untuk uji kalsium digunakan endapan putih yang diperoleh dari kegiatan 2.
Tuangkan residu berwarna merah, sampai habis. Teteskan 1-2 tetes HCl
pada endapan. Untuk mengendapkan kembali, tambahkan larutan Na
Oksalat.