MENGENDALIKAN SIFAT
RESUME
Disusunoleh :
Kelompok 4 / Offering A
1. NovelaMemiasih (160341606093)
2. Bagus Priyambudi (160341606047)
C. Penemuan Lain Yang Terkait Dengan Hubungan Antara Gen Dan Sintesis
Polipeptida
Penataan Ulang Gen
DNA beberapa organisme eukariotik saat ini diketahui dapat menggunakan
pengaturan gen untuk mengubah keadaan ekspresi gen. Menurut Freifelder (1985),
organisme eukariotik memiliki beberapa mekanisme untuk menata ulang segmen
tertentu dari DNA secara terkontrol, serta memiliki mekanisme untuk menambahkan
jumlah gen tertentu ketika diperlukan. Contoh DNA yang antara lain ditemukan
dalam Saccharomyces cereviciae, Drosophila, Trypanosoma, serta limfosit B
manusia. Hal itu bahkan mengusulkan bahwa penataan kembali urutan molekul
DNA juga mungkin terlibat dalam proses peraturan selama pengembangan. Tetapi di
sisi lain, tampaknya DNA seperti ini jarang ditemukan.
Penyusunan ulang gen terkait dengan ekspresi gen hingga tingkat fenotip . Di
sisi lain, Menurut semua informasi yang telah dilaporkan, mengasumsikan bahwa
setiap perubahan fenotipik harus diproses oleh perubahan polipeptida terkait.
Transkip ekson yang melingkar dari mRNA gen pengkode pada organisme
eukariotik terjadi dengan beberapa cara. Tidak semua dari transkripsi akan selalu
menjadi bagian dari mRNA. Dua contoh fenomena ini terdeteksi pada Drosophila yang
mengalami transkripsi melingkar dari gen ekson antennepedia yang sama dengan gen
ekson trypomyosin.
Contoh lain dari fenomena ini dalah ekson splicing alternative transkripsi dari
gen sapi pengkodean mRNA preprotachykinin. Hal ini dapat terlihat ada lebih dari satu
jenis polipeptida yang dihasilkan dari satu molekul prekursor mRNA. Terkait dengan
konteks ini, mRNA prekursor awal akan diproses menjadi dua jenis yang terpisah dari
mRNA preprotachykinin. Dua jenis mRNA preprotachykinin kemudian akan
diterjemahkan lalu memproduksi dua jenis protein yang disebut neuropeptida P dan K.
Dua jenis neuropeptida ini adalah komponen pemancar sistem saraf sensorik disebut
tachykinin, dan setiap komponen memiliki peran yang berbeda dalam phusiologicalnya.
Neuropeptida P dominan terutama dalam jaringan saraf, tetapi neuropeptida K yang
lebih dominan dalam intestinum serta jaringan tiroid.
Saat ini sudah diketahui ada gen tertentu pada gen lain. Fenomena ini disebut
gen overlapping. Fenomena pertama gen yang overlapping terdeteksi pada fag Φx174.
Fag ini memiliki DNA untai tunggal kromosom 5386 nukleotida. DNA hanya
mengkode 1795 asam amino yang cukup untuk menyusun 5-6 protein. Tetapi fag ini
mampu sintesis protein lebih dari 11protein dari 2300 asam amino. Ada tujuh gen yang
saling tumpang tindih (A, A ', C, D, E, B, dan K) fag Φx174. Bahkan sekuens K yang
saling tumpang tindih juga menjadi bagian dari urutan pengkodean yang menentukan C
polipeptida. Sekuen A' adalah benar-benar dalam sekuen A bahkan dua sekuen terakhir
berada pada nukleotida yang sama, namun sekuen E dimulai dalam menentukan urutan
D polipeptida. Gen lain tang terdeteksi mengalami overlapping adalah gen fag GH,
SV40, X, E.coli dan tikus .
Terkait dengan gen yang overlapping, ada dua cara membacanya. Gen yang
tumpang tindih memungkinkan memiliki cara pembacaan yang sama, serta pembacaan
yang berbeda. Berdasarkan laporan overlapping gen-gen, hal ini menunjukkan bahwa
gen-gen tersebut terjadi secara khusus pada virus,bakteri, dan yang mempunyai genom
kecil lainnya. Jadi,gen overlapping akan mengoptimiskan fage DNA yang berukuran
kecil. Disisi lain, ini juga menunjukkan bahwa peristiwa gen-gen overlapping
mempunyai resiko bagi mereka sendiri. Beberapa mutasi gen bisa mengubah lebih dari
satu polipeptida.
Pada saat ini diketahui bahwa tidak semua gen mentranskrip RNA yang akan
ditranslasi untuk menghasilkan polipeptida. Beberapa gen mentranskrip tRNA, rRNA
sebagai snRNA. RNA tersebut tidak ditranslasi untuk menghasilkan polipeptida,
walaupun secara langsung terlibat dalam sintesis polipeptida.
Karena hanya mRNA saja yang akan ditranslasi untuk memproduksi polipeptida
sedangkan tRNA, rRNA, sebagai snRNA tidak akan ditranslasi, maka hipotesis one
gene one polipeptide terlihat mengabaikan gen tRNA, dan gen rRNA.
Berdasarkan fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis one gene one
polipeptide tida sesuai pada semua organisme dari virus sampai organisme eukariotik
tingkat tinggi. Keberlakuannya hanya pada virus tertentu dan organisme prokariotik.
Satu contoh gen yang mengendalikan lebih dari satu sifat atau
kemampuan seperti termaksud adalah gen yang pada D.melanogaster. sudah
diketahui bahwa individu yang bersifat homozigot untuk gen vg (vg/vg),
disamping mempunyai sayap vestigial, juga mempunyai balancei ( halter )
yang termodifikasi, pasangan bristle dorsal tertentu berposisi tegak, organ
reproduksi agak berbeda, umur yang lebih pendek, serta mengalami
penurunan fecunditas.
PERTANYAAN:
Jawaban: Karena tidak setiap gen ditranskrip menjadi mRNA, terdapat beberapa
gen yang ditranskrip menjadi tRNA, rRNA dan snRNA. Produk dari gen-gen
tersebut tidak ditranslasi menjadi protein melainkan hanya berperan dalam
membantu proses translasi/sintesis protein saja. Sehingga dalam sintesis
diperlukan banyak enzim dalam transkripsi