Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut IndonesiaOnline.com(2013),"gonore (GO) adalah penyakit menular
seksual yang paling sering terjadi. Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit
yang ditularkan secara langsung dari seseorang ke orang lain melalui kontak seks.
Namun penyakit gonore ini bisa ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang
dekat. Kuman patogen tertentu yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan,
transfusi darah, alat suntik yang digunakan untuk obat bius".
"Gonorea merupakan penyakit menular yang paling sering di jumpai di berbagai
negara yang lebih maju. Rerata di negara-negara ini adalah 5-10 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan negara yang kurang maju"(Linda, 2008). "Penyakit ini ditularkan
melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah kencing nanah. Penyakit ini
menyerang organ seks dan organ kemih. Selain itu menyerang selaput lendir mulut,
mata, anus, dan beberapa bagian organ tubuh lainnya. Bakteri yang membawa penyakit
ini dinamakan gonococcus. Kokus gram negative yang menyebabkan penyakit ini yaitu
Neisseria Gonorrhoeae". (Ajen Dianawati, 2003).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, dapat diperoleh rumusan masalah berikut ini.
1. Apa definisi penyakit gonore?
2. Apa penyebab penyakit gonore?
3. Apa gejala penyakit gonore?
4. Apa pengobatan penyakit gonore?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut tujuan penulisan makalah ini.
1.3.1 Mengetahui definis penyakiti gonore.
1.3.2 Mengetahui penyebab penyakit gonore.
1.3.3 Mengetahui gejala penyakit gonore.
1.3.4 Mengetahui pengobatan penyakit gonore.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gonore


Menurut Wikipedia(2016),"kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris:
gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher
rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa
menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di
dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi".
Sedangkan menurut Muhajir(2007:226),"gonore atau kencing nanah merupakan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea. Penyakit
ini ditularkan melalui hubungan seksual dari pasangan yang telah terinfeksi. Bakteri
Neisseria gonorrhea berpindah melalui cairan vagina dan sperma".
2.2 Penyebab Gonore
Menurut Intan dan Iwan(2012:26),"penyebabnya adalah bakteri Nisseria
gonorrhea dengan masa inkubasi antara 2-10 hari setelah masuk ke dalam tubuh.
Umumnya pada wanita tidak menimbulkan tanda dan gejala. Tanda dan gejala ini bisa
ditemukan pada sebagian wanita ketika melakukan pemeriksaan antenatal dan
pemeriksaan IUD ".
Menurut Satriyo(2014),"familia Neisseriacea meliputi spesies Neisseria dan
Moraxella catarrhalis seperti acinetobacter dan kingella serta spesies moraxella lainnya.
Neisseria adalah cocci gram negatif yang biasanya berpasangan. Nisseria gonorrhea
(gonococci) dan neisseria meningtidis (meningcocci) adalah pathogen pada manusia dan
biasanya ditemukan bergabung atau didalam sel polimorfonuklear".
"Bakteri ini masuk melalui lapisan dalam uretra (saluran kemih), leher rahim,
rectum (jalur usus ke anus) dan tenggorokkan atau bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya"(Susanti, 2013).

2
2.3 Gejala Gonore
"Gonore (GO atau kencing nanah): pada laki-laki dan perempuan sering sekali
menyebabkan kemandulan. Pada perempuan, GO dapat diturunkan pada bayi yang baru
lahir berupa infeksi pada mata yang dapat berakibat kebutaan"(Saroha, 2009:341).
"Gejala yang ditunjukkan pada laki-laki dan perempuan berbeda. Gejala pada
laki-laki yaitu rasa sakit pada waktu buang air kecil dan ereksi serta keluar nanah dari
saluran urine, terutama pada pagi hari. Gejala pada perempuan yaitu nyeri pada perut
bagian bawah dan kadang disertai keputihan, alat kelamin terasa sakit atau gatal dan
rasa sakit atau panas jika buang air kecil"(Suyitno dan Sukirman, 2008:30). Keputihan
yang dialami pada wanita berwarna kehijauan dan beraroma tidak sedap. Hal itu
menandakan adanya ketidaknormalan pada alat kelamin bagian dalam.
Sedangkan menurut Retno Palupi(2012) :
a) Gejala pada laki – laki :
a. Pada pria, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
b. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian
diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.
c. Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin
memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis
tampak merah dan membengkak. Pada wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu
7-21 hari setelah terinfeksi.
b) Gejala pada wanita :
a. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau
bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya tertular.
b. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan
gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya
cairan dari vagina dan demam.
c. Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan
rectum, menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan
hubungan seksual.
d. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di sekitar
lubang vagina.

3
e. Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus
(lubang dubur) bisa menderita gonore pada rektumnya.
f. Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar
cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh
lendir dan nanah.
g. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendir dan cairan di dinding rektum
penderita.
h. Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita
gonore bisa menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal).
i. Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri
tenggorokan dan gangguan menelan.
j. Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar
(konjungtivitis gonore).
k. Bayi baru lahir bisa terinfeksi oleh gonore dari ibunya selama proses persalinan,
sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya
keluar nanah.
l. Pada orang dewasa, bisa terjadi gejala yang sama, tetapi seringkali hanya 1 mata
yang terkena.
m. Jika infeksi ini tidak diobati bisa terjadi kebutaan.
2.4 Pengobatan Gonore
Menurut Obi Andareto(2015:23), "pengobatan gonore biasanya dengan suntikan
tunggal seftriakson ultra muskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per
oral (melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore
telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan
mendapatkan antibiotik intravenal (melalui pembuluh darah, infus)".
"Banyak antibiotik yang aman dan efektif untuk mengobati gonore, membasmi
N. gonorrhoeae, menghentikan rantai penularan, mengurangi gejala, dan mengurangi
kemungkinan terjadinya gejala sisa. Pilihan utama adalah penisilin + probenesid,
kecuali di daerah yang tinggi insidens Neissria gonorrhoeae penghasil penisilinase
(NGPP)" (Sjaiful, Wresti, Farida, dan Jubianto, 1999:49).

4
Menurut halosehat.com(2014), berikut ini langkah-langkah pengobatan atau
terapi gonore dengan bantuan antibiotik:
1. Pemberian penisilin prokain sebanyak 4,8 juta IU IM. Obat tersebut diberikan selama 2
hari berturut-turut dan sifatnya adalah untuk skin test terlebih dahulu.
2. Pemberian kanamisin sebanyak 2 gram IM dengan dosis tunggal.
3. Pemberian amoksilin atau ampisilin sebanyak 3,5 gram dosis tunggal secara oral.
Pengobatan ini akan lebih efektif dengan di tambahkan probenesid 1 gram.
4. Pemberian tetrasiklin cap 4×500 mg selama 5 hari atau dengan dosis awal 1500 mg dan
dilanjutkan dengan 4×500 mg selama 4 hari.
5. Pemberian kontrimoksasol tablet 480 dengan takaran 1×4 tablet selama 5 hari.
6. Apabila terjadi komplikasi maka diberikan amoksilin atau ampisilin sebanyak 3,5 gram
dosis tunggal kemudian dilanjutkan dengan 4×500 mg selama 10 hari. Setelah itu dokter
akan melakukan pengamatan serta pemberian ulang pada hari ke 3, 7, dan 14, setelah itu
dilanjutkan setiap bulan selama 3 bulan.
7. Pemberian ceftriakson intramuskuler (melalui otot) dengan metode suntikan tunggal.
8. Pemberian antibiotik melalui oral selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin).
9. Terapi di atas juga diberikan kepada partner seks penderita secara bersamaan. Pada
masa pemberian terapi ini sebaiknya kegiatan seks dihentikan dahulu.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit gonore (GO) adalah penyakit menular seksual yang sering terjadi dan
paling mudah terjadi. Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan
secara langsung dari seseorang ke orang lain melalui kontak seks. Namun penyakit
gonore ini dapat juga ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman
patogen tertentu yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi
darah, alat suntik yang digunakan untuk obat bius"(Indonesia Online.com, 2013).
Penyakit ini terkenal sebagai penyakit yang mematikan bagi masyarakat awam.
Bahkan, masih ada yang mengira bahwa penyakit ini adalah penyakit kutukan. Penyakit
ini disebabkan karena bakteri yang menempel pada alat kelamin pria maupun wanita
yang suka bergonta-ganti pasangan, pasangan yang berhubungan seks oral maupun anal
tanpa memperhatikan kebersihan, berhubungan seks tanpa menggunakan alat pelindung
kondom. Penyakit ini dapat menyerang pria maupun wanita. Penyebab lain terinfeksi
penyakit ini adalah sering menggunakan toilet umum yang kebersihannya minim,
terutama pada toilet duduk. Dan yang paling rawan adalah wanita, karena alat kelamin
wanita sangat sensitif dengan benda asing, terutama bakteri. Jadi bagi wanita harus lebih
berhati-hati apabila akan menggunakan toilet umum terutama toilet umum yang berjenis
toilet duduk.
Pengobatan pada penyakit gonore bisa diobati dengan cara diinjeksi obat-obatan
seperti seftriakson ultra muskuler dan bisa juga dengan oral. Adapun cara lain yaitu
dengan menghentikan rantai penularan dan mengurangi gejala yaitu dengan penisilin
dan probenesid. Pengobatan ini harus dilakukan secara rutin dan harus dalam
pengawasan dokter, karena seandainya penyakit ini belum sembuh total dan penderita
melakukan hubungan seksual maka kemungkinan besar pasangannya akan tertular
penyakit gonore.
3.2 Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jadi diharapkan
untuk para pembaca untuk lebih mengembagkannya lagi. Jadikan makalah ini sebagai
pertimbangan pengembangan dari penyakit yang telah dibahas diatas.

Anda mungkin juga menyukai