SALURAN KEMIH
Oleh
M. Sudrajat Pambudi (1601200018)
Rohmatun Nazila (1601200027)
Mita Agustina (1601200030)
Eka Fajar Dwi Meisari (1601200031)
Ayu Istiqomah (1601200032)
Alfan Mahrus (1601200038)
Firatika Izza (1601200039)
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu istilah umum yang dipakai
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu tanda umum yang ditunjukkan
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang
infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian,
panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria dan
adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus
urinarius. Akibatnya UTI pada pria jarang terjadi, namun ketika gangguan ini
terjadi kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari
traktus urinarius.
c. Hematuria
a. Demam
b. Menggigil
e. Malaise
f. Pusing
C. ETIOLOGI
1. Dapat berasal dari organisme pada feses yang naik dari perineum uretra
kemih.
6. Kontaminasi fekal.
melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang
Dua jalur utama terjadi infeksi saluran kemih ialah hematogen dan
ascending. Tetapi dari kedua cara ini, ascending-lah yang paling sering terjadi.
tubuh yang rendah karena menderita suatu penyakit kronik atau pada pasien
bisa juga timbul akibat adanya infeksi di salah satu tempat misalnya infeksi
S.Aureus pada ginjal bisa terjadi akibat penyebaran hematogen dari fokus
kemih dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih bawah. Infeksi ascending
juga bisa terjadi oleh adanya refluks vesico ureter yang mana mikroorganisme
yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada
permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai
a. Pielonefritis akut
b. Pielonefritis kronik
F. KOMPLIKASI :
2) Gagal ginjal
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut Mary. 2014 mineral terlarut lain dapat mencetuskan terbentunya batu.
peka.
2) Cystoscopy
memindahkan tumor kecil, batu dan benda asing dan untuk mendilatasi
prostat.
Tes ini mengukur tingkat PSA didalam darah. Tingkat PSA akan naik pada
kanker prostat.
5) Pengumpulan urin 24 jam
Ini adalah tes diagnostik yang melibatkan pengumpulan urin pasien selama
6) Urinalysis
Urinalysis (analisa urin) adalah pengujian urin secara fisik, kimia, dan
ISP, untuk memeriksa diabetes karena kelebihan kadar glukosa, dan untuk
kekuatan dan volume per detik aliran urin dari kandung kemih ketika
pasien buang air kecil ke dalam mesin tes. Tes ini membantu
mengevaluasi seberapa baik atau seberapa buruk pasien buang air kecil.
8) Voiding cystogram
ke dalam kandung kemih via kateter Foley ke dalam sluran tubuh. Setelah
yang menyebabkan suasana urin alkali jika terdapat disuria berat dan
negatif dan obat tersebut harus tinggi konsentrasinya dalam urin. Wanita
dengan bakteriuria asimtomatik atau gelaja ISK bagian bawah cukup diobati
urin porsi tengah seminggu kemudian, jika masih positif harus dilakukan
Prostatitis yang menyumbat leher kandung kemih; batu prostat; atau prostatitis
tunggal dan diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Terdapat 2 jenis ISK rekuren.
Yang paling sering adalah kuman baru pada setiap serangan, biasanya pada
wanita dengan gejala sistitis akut rekuren atau pasien dengan kelainan
anatomi.
Pasien diminta banyak minum agar sering berkemih dan dianjurkan untuk
minum antibiotik segera setelah berhubungan intim. Pada kasus sulit dapat
diberikan profilaksis dosis rendah sebelum tidur setiap malam, misalnya nitro
Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan atas:
factor kausatif (mis: batu, abses), jika muncul salah satu, harus segera
terhadap bakteri ini. Pyridium, suatu analgesic urinarius juga dapat digunakan
2. Interansi obat
3. Efek samping obat
ginjal
Resiko pemberian obat pada usia lanjut dalam kaitannya dengan faal ginjal:
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Identitas penanggung
2) Riwayat kesehatan :
3) Pengkajian fisik :
4) Riwayat psikososial :
rumah.
3. Intervensi
Kriteria Hasil :
Intervensi :
1) Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas
38,5’C
tubuh
indikasi
keadaan penderita.
kering.
Kriteria :
Intervensi :
vesika urinaria.
Kriteria Hasil :
meringankan nyeri.
dapat di toleran.
merilekskan otot-otot
3) Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
rumah.
Kriteria hasil :
2) Klien tenang
Intervensi :
1) Kaji tingkat kecemasan
dialaminya.
pembedahan.
obstruksi sekunder
obstruksi diuresis.
5. Intervensi
1. Dx I : Nyeri berhubungan dengan incisi pembedahan dan posisi
selama pembedahan
adekuat.
Kriteria hasil:
hilang
1. Monitor dan catat adanya rasa nyeri, lokasi, durasi dan faktor
abdomen tegang)
operasi.
nyeri meningkat
Kriteria : Pasien dapat buang air kecil teratur bebas dari distensi
kandung kemih
denganteknik steril
operasi.
2. Atur posisi selang kateter dan urin bag sesuai gravitasi dalam
keadaan tertutup.
5. Monitor urine setiap jam (hari pertama operasi) dan setiap 2 jam
Kriteria hasil:
(adanyasumbatan, kebocoran).
menjamin dressing
Rasional : agar tidak terjadi infeksi pada luka yang dialami klien.
4. Dx. IV : Resiko tinggi kekurangan cairan yang berhubungan dengan
tanda -tanda vital stabil, nadi perifer teraba, pengisian perifer baik,
100-200 ml/.
penggantian.
6. Implementasi
pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu
2000)
7. Evaluasi
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah,
Parsudi, Imam A. (1999). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: FKUI
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi