Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan pertolongan-Nya
makalah ini dapat diselesaikan dengan penuh kemudahan. Dalam menyelasaikan makalah
kewirausahaan ini penulis mendapatkan bantuan dari beberapa referensi dan alhamdulilah
penulis dapat melaksanakannya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi,
bahasan maupun tulisannya.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun sangat saya harapkan untuk dijadikan sebagai koreksi maupun acuan yang
memberikan nilai tambah untuk lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini menjadi bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi
pembaca.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian wirausaha........................................................................................................ 3
2.2 Etika wirausaha ................................................................................................................ 3
2.3 Tujuan dan manfaat etika wirausaha ................................................................................ 4
2.4 Lingkup tanggung jawab sosial ........................................................................................ 5
a. Tanggung jawab terhadap lingkungan ............................................................................. 5
b. Tanggung jawab terhadap konsumen ............................................................................... 5
c. Tanggung jawab terhadap karyawan ................................................................................ 6
d. Tanggung jawab terhadap investor .................................................................................. 6
2.5 Mengelola program tanggung jawab sosial ...................................................................... 6
BAB III ........................................................................................................................................... 7
PENUTUP....................................................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................................................. 7
Daftar pustaka ................................................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam
berperilaku di dalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabikan betapa
pentingnya etika di dalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan
yang mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan.
Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut akan tidak
berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan
pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan
sebagainya. Orang – orang wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya
di masayarakat.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun
harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk
dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang
tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika
bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua
anggota suatu kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan mampu mengembangkan etika
(patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan kewirausahaan yang seimbang, selaras, dan
serasi.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian wirausaha?


b. Bagaimana etika wirausaha?

1
c. Apa tujuan dan manfaat etika wirausaha?
d. Apa saja lingkup tanggung jawab sosial?
e. Bagaimana mengelola program tanggung jawab sosial?

1.3 Tujuan

a. Mampu menjelaskan apa itu wirausaha


b. Mampu menjelaskan bagaimana etika wirausaha
c. Mampu menjelaskan tujuan dan manfaat etika wirausaha
d. Mampu menjelaskan bagaimana lingkup tanggung jawab sosial
e. Mampu menjelaskan cara mengelola program tanggung jawab sosial

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian wirausaha

Secara sederhana wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil
risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan merupakan kemmpuan dalam menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Maksudnya, bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal
menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan
inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya yang akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.
Untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara memiliki modal sekaligus menjadi
pengelola, menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra, hanya menyerahkan
tenaga namun dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti kepemilikan usaha.

2.2 Etika wirausaha

Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan, pada saat itu Raja-
raja perancis sering mengundang para tamu dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu
undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti waktu acara dan
pakaian yang harus dikenakan.
Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering disebut
sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku
perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat,
karena norma-norma atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-beda. Dalam
etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:
3
a. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
b. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
c. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
d. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.
e. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
yang dapat mencurigakan.
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah
sebagai berikut:
a. Kejujuran, tanpa kejujuran usaha tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra
kerjanya.
b. Bertanggung jawab, tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh
karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.
c. Menepati janji, sekali saja seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain
terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati
sebelumnya.
d. Disiplin, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
e. Taat hukum, pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang
berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah.
f. Suka membantu, pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi banyak orang.
g. Komitmen dan menghormati, pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan
dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain.
h. Mengejar prestasi, pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi
mungkin.

2.3 Tujuan dan manfaat etika wirausaha

Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa tujuan etika yang selalu
ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:

4
a. Untuk persahabatan dan pergaulan, etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan,
pelanggan atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Jika karyawan, pelanggan, dan
masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.
b. Menyenangkan orang lain, jika kita ingin dihormati, maka hormatilah orang lain. Jika
pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan
mengulangnya kembali suatu waktu.
c. Membujuk pelanggan, berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk calon
pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika yang ditunjukan seluruh karyawan
perusahaan.
d. Mempertahankan pelanggan, ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit
daripada mencari pelanggan.
e. Membina dan menjaga hubungan, hindari adanya perbedaan paham atau konflik.

2.4 Lingkup tanggung jawab sosial

Seorang pengusaha memiliki tanggung jawab yang besar kepada banyak pihak. Dalam
tanggung jawab sosial, seorang pengusaha setidaknya memiliki tanggung jawab terhadap empat
pihak, yakni lingkunga, konsumen, karyawan dan investornya.

a. Tanggung jawab terhadap lingkungan


Bentuk tanggung jawab pengusaha terhadap lingkungan dapat diwujudkan dengan
meminimalkan polusi dan kerusakan lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Contohnya, perusahaan dapat menggunakan penghisap zat-zat beracun pada asap yang
dikeluarkan dari produksi untuk meminimalkan polusi udara, membuat penampungan
limbah yang menyerap zat-zat berbahaya sebelum dialirkan ke aliran sungai untuk
meminimalkan polusi air, dan meminimalkan sampah yang dikeluarkan dengan
menggunakan bahan-bahan yang dapat di daur ulang untuk meminimalisir polusi air.
b. Tanggung jawab terhadap konsumen
Bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen dapat diwujudkan dengan
menyediakan produk yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai. Konsumen
memiliki hak untuk memperoleh produk yang aman, memperoleh informasi mengenai
produk yang digunakan, hak untuk didengarkan dan hak untuk memilih apa yang hendak

5
dibeli. Tanggung jawab perusahaan terhadap konsumennya juga termasuk dengan
memperhatikan etika dalam beriklan, antara lain dengan tidak membuat janji-janji
tentang sebuah produk yang tidak ditepati oleh perusahaan.
c. Tanggung jawab terhadap karyawan
Bentuk tanggung jawab yang dapat diberikan perusahaan kepada karyawan adalah
dengan melakukan berbagai aktivitas, seperti rekruitmen, pelatihan, promosi dan
kompensasi sesuai dengan hak-hak yang harus diperoleh karyawan.
d. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung jawab terhadap investor dapat dilakukan misalnya dengan memberikan laporan
keuangan dengan jujur dan sesuai keadaan, tidak memberikan informasi kepada investor-
investor tertentu saja dan memberikan laporan keuangan sesuai dengan aturan dalam
laporan keuangan yang berlaku.

2.5 Mengelola program tanggung jawab sosial

Sebuah tanggung jawab sosial tidak akan berlangsung dengan baik apabila tidak dikelola
dengan baik pula. Sebuah program tanggung jawab sosial membutuhkan program yang
diorganisasikan dan dikelola dengan hati-hati. Secara umum, manajer harus melakukan hal-hal
berikut:

1. Tanggung jawab sosial harus dimulai dari tingkatan manajemen puncak karena tanpa
dukungan dari manajemen puncak tidak akan ada program yang berjalan sukses.
2. Sebuah komite atau panitia yang terdiri dari manajer-manajer tertinggi harus
mengembangkan sebuah rencana yang merinci tingkat dukungan manajemen.
3. Seorang eksekutif atau manajer harus bertanggung jawab dalam pengimplementasian
program yang telah direncanakan.
4. Perusahaan harus melakukan audit sosial, yaitu analisis sistematis mengenai penggunaan
dana dan pencapaiannya terhadap tujuan tanggung jawab sosialnya.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.


Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk
menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya yang akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Seorang wirausaha harus memiliki etika dalam
menjalankan usahanya, yaitu antara lain: Sikap dan perilaku; Penampilan; Cara berpakaian; Cara
berbicara; dan Gerak-gerik.
Dalam etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: Persahabatan dan pergaulan;
Menyenangkan orang lain; Membujuk pelanggan; Mempertahankan pelanggan; Membina dan
menjaga hubungan; serta Berusaha menarik pelanggan.

Seorang pengusaha memiliki tanggung jawab yang besar kepada banyak pihak. Dalam
tanggung jawab sosial, seorang pengusaha setidaknya memiliki tanggung jawab terhadap empat
pihak, yakni lingkunga, konsumen, karyawan dan investornya.

3.2 Saran

Kegiatan kewirausahaan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan, namun
tidak tau dimana posisinya. Oleh sebab itu untuk menjadi wirausahawan yang sukses, alangkah
baiknya dipahami dan diaplikasikan etika dalam berwirausaha, agar mudah dalam pencapaian
tujuan perusahaan.

7
Daftar pustaka

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. JAKARTA.PT. RajaGrafindo Persada.


Moerdiyanto. Membangun etika bisnis keiwausahaan
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Moerdiyanto,%20M.Pd./DIKTAT%2
0MEMBANGUN%20ETIKA%20BISNIS%20KEWIRAUSAHAAN-4.pdf) diakses 30 januari
2018.
Kurdi, 2011. Etika dan hukum kewirausahaan.
(http://aseranikurdi.files.wordpress.com/2011/08/etika-dan-hukum-kewirausahaan.pdf) diakases
30 januari 2018.
Ciputra, 2016. Tanggung jawab seorang pengusaha.
(http://ciputrauceo.net/blog/2016/7/28/tanggung-jawab-seorang-pengusaha) diakses 30 januari
2018.

Anda mungkin juga menyukai