Anda di halaman 1dari 15

Nama : Apsas Saputra

Nim : 07011181621177
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara (Kelas B)
Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik
Kampus : Universitas Sriwijaya Indralaya
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi
Dosen : Dra. Martina, M.Si.
Tanggal Pertemuan : 17 Januari 2018 (pertemuan ke-2)

Review materi tentang sudut pandang perilaku organisasi

Perilaku organsisasi adalah perilaku individu yang berada dalam organisasi.

perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia

dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh

organisasi terhadap manusia, sedang aspek kedua pengaruh manusia terhadap organisasi.

Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu yang terdapat

dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu pe-ngkajian masalah perilaku organisasi jelas

akan meliputi atau menyangkut pembahasan mengenai perilaku individu. Ilmu perilaku

organisasi tidak berdiri dengan sendirinya, namu juga bekerja sama dengan ilmu

pengetahuan lainnya, seperti ilmu ekonomi, ilmu psikologi, ilmu hukum, ilmu antropologi,

dan ilmu sosial.

Faktor terbentuknya perilaku seseorang, yaitu:

1. Genetika, Genetika adalah faktor yang berasal dari tali kekeliargaan

2. Lingkungan, Lingkungan adalah faktor yang berasal dari eksternal seperti sekolah,

masyarakat dan tempat bermain

3. Pengalaman, pengalaman adalah faktor yang dialami oleh individ untuk sebagai

pembelajaran

4. Pendidikan, pendidikan adalah yang berasal dari pengetahuan yang kita dapat

selama menempuh pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi.

1
Hasil Bacaan tentang sudut pandang perilaku organisasi

Fenomena PNS membolos saat jam kerja


Sumber bacaan : https://husnaramadhini.wordpress.com/2014/07/18/fenomena-pns-
membolos-saat-jam-kerja/

Para pns yang kepergok sedang tidak dalam jam kerja mereka ada yang sedang

makan di beberapa tempat makan ada juga yang terlihat sedang berbelanja dan mereka

ditangkap oleh satpol pp dan kemudian akan di beri sanksi dari kantor. Bukan hanya sekali

atau dua kali para pns tersebut melanggar peraturan disaat jam kerja mereka namun telah

berkali-kali mereka melakukan pelanggaran tersebut namun tidak jera juga. Banyak pns

yang membolos demi memenuhi kebutuhan merakapada saat itu saja. Entah apa yang

mendasari para pns tersebut melakukan pelanggaran di saat jam kerja, namun

penyimpangan tersebut karena adanya sifat dari masing-masing orang. ” Satuan Polisi

Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung akan mulai mengintensifkan razia kepada para

Pegawai Negri Sipil (PNS) yang keluyuran saat jam kerja. Hasilnya, puluhan pns terjaring

dan dipergoki sedang berbelanja saat jam kerja.

Kaitan hasil bacaan dengan materi adalah perilaku seseorang itu dibentuk

berdasarkan genetika, lingkungan, pengalaman, dan pendidikan. Perilaku PNS yang bolos

saat jam kerja itu tidak sesuai dengan etika. Jadi, para pns melakukan penyimpangan karna

disebabkan oleh beberapa factor, entah dari factor eksternal ataupun internal. Manusia

memiliki dorongan-doroangan yang berasal dari id dan ego. jika salah satu pns mendapat

dorongan eksternal seperti di ajak oleh teman-teman yang lain untuk melakukan

penyimpangan dan pns tersebut menerima ajakan tersebut maka itu telah mendapat

dorongan dari luar atau eksternal. Hal itu membuat para PNS banyak bolos pada saat jam

kerja, seharusnya adanya sanksi dan peraturan yang ketat sehingga para PNS tidak bisa

melakukan bolos saat jam kerja.

2
Tanggal pertemuan : 24 Januari 2018 (pertemuan ke-3)

Review materi tentang sifat dasar manusia

Semua benda yang hadir di muka bumi ini tidak memiliki arti terkecuali dengan

hadirnya sifat tertentu padanya. Dengan adanya sifat yang melekat padanya, suatu benda

memiliki nilai atau kualitas tertentu. Tidak hanya itu, bahkan, ‘ada’ merupakan sifat yang

menjadi titik tolak seluruh benda, baik itu ‘ada’ yang wujud maupun ‘ada’ yang meta.

Tidaklah bernilai suatu benda tanpa hadirnya sifat padanya. Manusia merupakan salah

makhluk yang hadir di muka bumi, maka ia pun memiliki nilai dengan adanya sifat yang

hadir padanya. Sifat ‘ada’ wujud yang menjadi titik tolak tentu hadir padanya. Dengan

keberadaan tersebut, manusia bisa diketahui, dipahami, dan dinilai, baik secara relatif

maupun mutlak.

Sifat dasar manusia itu terdapat sifat negatif dan sifat positif. Sifat negative adalah

sifat buruk yang terdapat dalam diri manusia, sedangkan sifat positif adalah sifat positif

atau hal positif dalam diri manusia. Dalam sifat negatif dan sifat positif itu harus lebih

dominan positif dari pada sifat negatif agar tidak terpengaruh.

15 Karakter atau sifat dasar manusia yang menuju prestasi, yaitu:

1. Menjadi pendengar yang baik 9. Kepercayaan diri dalam hal positif

2. Kemampuan yang dimiliki 10. Kepemimpinan

3. Kemampuan menyesuaikan (bersosialisasi) 11. Komunikasi

4. Daya tahan terhadap tekanan 12. Antusian (semangat)

5. Intergritas pribadi 13. Tepat waktu

6. Keseimbangan emosional 14. Energi fisik

7. Kreatifitas prakasa 15. Kerja keras

8. Sifat yang agresif

3
Hasil Bacaan tentang sifat dasar manusia

Sifat dasar manusia yang positif menuju prestasi

Sumber bacaan : https://supeksa.wordpress.com/2010/11/24/prestasi-sikap-positif-

dan-upaya-untuk-berprestasi/

Selain harus dilakukan sesuai dengan potensi, usaha meraih prestasi juga harus

dibarengi dengan langkah-langkah pengembangan potensi yang tepat. Untuk meraih pretasi

potensi harus dikembangkan. Pengembangan potensi tersebut harus dilakukan dengan cara

belajar, berlatih, dan memperaktikan secara teratur, berkesinambungan, tekutn, dan ulet.

Usaha pengembangan potensi untuk meraih prestasi juga membutuhkan beberapa

sikap yang positif. Sikap positif yang dimaksud adalah sikap yang mendukung

terwujudnya prestasi. Sikap ini harus ditumbuhkan karena usaha meraih prestasi umumnya

tidak selalu berjalan mulus dan menghasilkan sukses. Sikap positif penting yang

diperlukan antara lain, yaitu optimis, berfikir dan berperasaan positif, disiplin, tidak lekas

puas,dengan hasil yang dicapai, tidak mudah menyerah, berani mengambil risiko, dan

berlajar dari pengalaman.

Sikap-sikap positif yang harus dimiliki seseorang untuk meraih prestasi menurut

A.A Qowiy, yaitu :

1. Tegar menghadapi kesulitan. 6. Membiasakan diri bekerja keras.

2. Mengambil hikmah kesulitan. 7. Menikmati indahnya kesulitan

3. Gigih mencari ilmu. 8. Menjalin kerjasama saling menguntungkan.

4. Berani mengambil resiko. 9. Tekun berdoa kepada Tuhan.

5. Tenang dalam bertindak. 10. Mengembangkan sikap yang tawakal


4
Tanggal pertemuan : 31 Januari 2018 (pertemuan ke-4)
Review materi tentang karakteristik organisasi

Perilaku organisasi adalah individu yang berada dalam organisasi. Abdul Azis

Wahab (2008:4) menjelaskan beberapa karakteristik dari organisasi diantaranya adalah 1)

Sebuah entitas sosial; 2) Bertujuan atau diarahkan oleh tujuan (goal directed) 3) Memiliki

sistem kegiatan terstruktur yang disengaja dan; 4) dengan batas-batas yang jelas.

Sedangkan menurut Gerlof (1998:6) karakteristik dari sebuah organiasi yaitu : 1) Tujuan;

2) Orang; 3) Rencana

Rumus : P= F (I, L)

Ket : p : perilaku

F : fungsi

I : individu

L : lingkungan

Sedangkan beberapa pendapat lain mengenai karakteristik organisasi adalah: (1)

Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang

ditetapkan. (2) Dikembangkan untuk mencapai tujuan, (3) Secara sadar dikoordinasi dan

dengan sengaja disusun, (4) Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif

dapat diidentifikasi. Karakterisktik individu dalam organisasi, yaitu bahwa seorang

individu dengan lingkunganya menentukan perilaku keduanya secara langsung, individu

dengan organisasi keduanya mempunyai sifat-sifat khusus atau karakteristik sendiri, dan

jika kedua karakteristik ini berinteraksi maka akan menimbulkan perilaku individu dalam

organisasi.

5
Hasil bacaan tentang karakteristik organisasi

Analisis perilaku individu dalam organisasi

Perilaku individu merupakan suatu perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu

atau cara ia bertindak terhadap suatu kegiatan dengan menggunakan keterampilan mereka.

Adanya keterampilan tidak terpisah dari latar belakang pengetahuan didalam suatu

organisasi perilaku individu mencerminkan setiap perilaku manajer terhadap bawahanya

dimana jika dia memperlakukan bawahanya dengan baik maka suatu hubungan antara

bawahan dan atasan terjalin dengan baik sehingga terjalin kerjasama yang baik pula.

Karakteristik individu dalam organisasi antara lain :

1. Karakteristik biografis yaitu karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin, dan status

kawin yang objektif dan masa kerja.

2. Kemampuan yaitu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu

pekerjaan. Kemampuan intelektual, merupakan kemampuan yang diperlukan untuk

mengerjakan kegiatan mental. misalnya : berpikir, menganalisis, memahami. yang mana

dapat diukur dalam berbrntuk tes (tes IQ). Dan setiap orang punya kemampuan yang

berbeda. Kemampuan fisik, merupakan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan

tugas yang menuntut stamina, kecekatan dan kekuatan.

3. Kepribadian merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain.

kepribadian terbentuk dari faktor keturunan, juga lingkungan (budaya, norma keluarga dan

pengaruh lainnya), dan juga situasi.

4. Proses belajar (pembelajaran) adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan

meramalkan perilaku, dan pahami bagaimana orang belajar.

5. Sikap adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak

menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa.

6
Tanggal pertemuan : 07 Febuari 2018 (pertemuan ke-5)

Review materi tentang mengelola individu

Menurut Gibbons, faktor yang mempengaruhi dalam mengelola individu, yaitu:

1. Pembawaan sejak lahir, seperti bentuk wajah, badan yang kurang menguntungkan

(harus menerima kekurangan) terpenting bersifat wajar dan optimis.

2. Kesehatan fisik dan mental

3. Kebersihan pribadi.

4. Latar belakang ekonomi dan budaya.

Karakteristik individu merupakan suatu proses psikologi yang mempengaruhi

individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta

pengalaman karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang

menggerakkan dan mempengaruhi perilaku individu.

Faktor yang mempengaruhi karakterisitik individu , yaitu:

1. Pengaruh faktor kognitif, Cara penalaran (kognitif) seseorang terhadap sesuatu obyek

selalu berbeda dengan orang lain. Artinya, obyek yang sama, mungkin akan mendapat

penalaran yang berbeda dari dua orang atau lebih.

2. Pengaruh faktor afektif, Menerima atau memperhatikan, Merespon, Menghargai,

Mengorganisasikan nilai Mewatak meurupakan garis besar pengaruh faktor afktif.

3. Pengaruh faktor psikomotor, Orang yang telah sampai pada tingkat puncak keterampilan

psikomotor dalam menanggapi sesuatu bisa sampai pada penciptaan teknologi baru. Jadi

keterampilan psikomotor berpengaruh terhadap perbedaan individual.

7
Hasil bacaan tentang mengelola individu

Langkah nyata KAI melawan korupsi

Sumber bacaan : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3367081/langkah-

nyata-kai-melawan-korupsi

PT KAI pun gencar melakukan pembinaan terhadap seluruh pegawai hingga keakar

rumputnya agar senantiasa menjunjung tinggi nilai integritas dalam bekerja. Pembinaan

dilakukan dalam berbagai jenjang mulai dari Basic Development Program, Junior Manager

Development Program, Manager Development Program, hingga Executive Development

Program. Tak hanya itu, pembinaan secara aktif menyasar hingga seluruh pelosok daerah

operasional dan divisi regional PT KAI pun dilakukan. Setelah mengenalkan budaya kerja

berintegritas bagi seluruh individu, PT KAI pun gencar menerapkan tata kelola perusahaan

yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Tak bisa dipungkiri, GCG merupakan

keharusan dan landasan penting bagi keberhasilan mewujudkan visi dan misi serta

kelangsungan usaha perusahaan. Penerapan GCG saat ini tidak hanya sebagai pemenuhan

kewajiban saja, namun telah menjadi kebutuhan dalam menjalankan kegiatan bisnis

perusahaan dalam rangka menjaga pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, meningkatkan

nilai perusahaan, dan sebagai upaya meingkatkan kuliatas pelayanan

Kaitan hasil bacaan dengan berita adalah terdapat pengaruh faktor psikomotor,

yang dimana pengaruh faktor psikomotor adalah Orang yang telah sampai pada tingkat

puncak keterampilan psikomotor dalam menanggapi sesuatu bisa sampai pada penciptaan

teknologi baru. Jadi keterampilan psikomotor berpengaruh terhadap perbedaan individual.

Pada berita diatas PT KAI meluncurkan inovasi berupa Good governance (GCG), yang

dimana GCG merupakan keharusan dan landasan penting bagi keberhasilan mewujudkan

visi dan misi serta kelangsungan usaha perusahaan.

8
Tanggal pertemuan : 14 Febuari 2018 (Pertemuan ke-6)

Review materi tentang kelompok dan organisasi

Menurut Edgar h. Schein, kelompok adalah sejumlah orang yang mengadakan

interaksi satu sama lain dan mengakui kalau ada anggota kelompok. Perilaku organisasi

adalah sebuah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan perilaku kelompok dalam

organisasi, dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Perilaku itu penting dipelajari sebab

perilaku akan mempengaruhi performa/kinerja individu yang bersangkutan.

Jenis-jenis kelompok dalam organisasi, yaitu:

1. Formal, Kelompok formal adalah kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh organisasi tersebut. Tuntutan dan proses

organisasi mengarah pada pembentukan jenis-jenis kelompok yang berbeda.

2. Informal, Kelompok informal adalah pengelompokan orang-orang secara alamiah dalam

suatu situasi kerja sebagai tanggapan terhadap kebutuhan social. Dengan kata lain

kelompok informal tidak muncul sebagai hasil rencana yang disengaja tetapi

berkembang secara agak alamiah.

3. Primer, Kelompok primer adalah kelompok yang bersifat keakraban, bekerja sama,

berkomunikasi secara langsung, loyal dan memiliki tanggapan yang sama atas nilai-nilai

dari para anggotanya.

4. Terbuka, kelompok terbuka adalah kelompok yang berinteraksi melakukan perubahan

(inovatif) dan terbuka untuk segala perubahan.

5. Tetutup, kelompok tertutup adalah kelompok yang mempertahankan tradisi-tradisi

kelompok sendiri tanpa menghiraukan perubahan.

6. Referensi, kelompok referensi adalah sebagai acuan pengambilan keputusan kelompok

lain.

9
Hasil Bacaan tentang kelompok dan organisasi

Perilaku organisasi yang menyimpang (Tawuran 2 desa yang menewaskan 1 korban)

Sumber bacaan : https://daerah.sindonews.com/read/1216746/22/tawuran-dua-desa-

di-pati-1-warga-tewas-1498568051

PATI - Aksi tawuran antara warga Desa Wegil dan Prawoto, Kecamatan Sukolilo,

Pati, Jawa Tengah menyebabkan satu orang tewas dalam bentrokan tersebut pada Selasa

(27/6/2017). Korban tewas atas nama M Riyanto (22) warga RT 02/04 Dusun Karang

Tandan, Desa Prawoto , Kecamatan Sukolilo, Pati. Korban meregang nyawa, usai

mengalami luka serius pada bagian kepala dan kepala belakang, akibat hantaman benda

keras salah satu pelaku.. Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Pati AKP Galih Wisnu

Pradipta, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (27/6/2017) dinihari sekitar pukul 01.30

WIB. Sebelumnya, pelaku yang merupakan kelompok pemuda dari Desa Wegil, berniat

keluar dari desa usai minum-minuman keras. Sampai di Gapura Desa Prawoto, para pelaku

kemudian terlibat tawuran dengan para pemuda Desa Prawoto yang tengah berkumpul.

Saat tawuran terjadi, salah satu pelaku berinisial A (19) menghantam kepala korban

dengan botol minuman pada kepala bagian depan dan belakang.

Kaitan hasil bacaan dengan materi adalah adanya kelompok primer dalam kasus

tersebut, Kelompok primer adalah kelompok yang bersifat keakraban, bekerja sama,

berkomunikasi secara langsung, loyal dan memiliki tanggapan yang sama atas nilai-nilai

dari para anggotanya. Namun dalam hal tersebut terdapat 2 kelompok primer yang

menjalin komunikasi antar kelompok masing- masing. Akan tetapi terjadi penyimpangan

antar kedua kelompok tersebut, yaitu kedua kelompok primer tersebut terjadi konflik yang

disebabkan akibat dendam lama kedua desa. Hal tersebut menyebabkan terjadinya konflik

antar kedua desa tersebut dan mengakibatkan terjadinya korban jiwa.

10
Tanggal pertemuan : 21 Febuari 2018 (pertemuan ke-7)
Review materi tentang stress pegawai

stres kerja adalah suatu tanggapan penyesuaian diperantarai oleh perbedaan-

perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari

setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan

psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang.

Secara umum, seseorang yang mengalami stres pada pekerjaan akan menampilkan

gejala-gejala yang meliputi 3 aspek, yaitu

1. Physiological memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada metabolisme tubuh,

meningkatnya kecepatan detak jantung dan napas, meningkatnya tekanan darah, timbulnya

sakit kepala dan menyebabkan serangan jantung.

2. Psychological memiliki indikator yaitu: terdapat ketidakpuasan hubungan kerja, tegang,

gelisah, cemas, mudah marah, kebosanan dan sering menunda pekerjaan.

3. Behavior memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada produktivitas,

ketidakhadiran dalam jadwal kerja, perubahan pada selera makan, meningkatnya konsumsi

rokok dan alkohol, berbicara dengan intonasi cepat, mudah gelisah dan susah tidur.

Faktor terjadinya stress pada pegawai, yaitu:

1. Ketegangan yang berlarut-larut dan Tekanan fisik atau emosi pada seseorang

2. Akibat dari tantangan, kesulitan, ancaman ataupun ketakutan terhadap bahaya

kehidupan yang sulit terpecahkan

3. Seringkali mengalami kegagalan, akan merasakan keluhan yang membutuhkan medis.

Stressor adalah sumber penyebab timbulnya stress pada diri sendiri. Stressor yang

sering dihindari permunculanya, yaitu tidak merasa dihargai, tidak memiliki tujuan,

persoalan keluarga, berbagai kebutuhan tidak dipenuhi, kurang waktu, kebosanan,

perubahan yang sering terjadi, rasa tidak aman, dan pertentangan dengan orang lain.

11
Hasil bacaan tentang stress pegawai

Ratusan Buruh Foxconn Ancam Bunuh Diri Massal

Sumber bacaan : https://tekno.tempo.co/read/376623/ratusan-buruh-foxconn-ancam-

bunuh-diri-massal

TEMPO.CO, Jakarta - Foxconn kembali menjadi sorotan atas kondisi

pekerjanya. Dikutip dari ZDNet, Rabu, 11 Januari 2012, pada minggu lalu, sekitar 300

pekerja di Wuhan, Cina, ini beramai-ramai naik ke atap perusahaan dan mengancam

akan melakukan bunuh diri massal. Ini terjadi pada pabrik Foxconn yang memproduksi

Xbox 360 milik Microsoft. Pangkal permasalahan ini terjadi pada saat para buruh

meminta kenaikan gaji. Foxconn menolak dan meminta para buruh memilih antara tetap

bekerja dengan bayaran yang lama atau berhenti bekerja dan diberikan pesangon.

Menurut media Cina, Want China Times, sebagian buruh memilih mundur, namun

perusahaan yang merakit PS3, Nintendo Wii, dan iPhone ini ternyata tidak

membayarkan pesangon seperti yang dijanjikan pada awalnya. Ancaman bunuh diri

terpaksa dilakukan karena para buruh memiliki daya tawar yang rendah. Mereka tidak

memiliki serikat pekerja, sementara bila mogok, mereka akan dengan mudah digantikan

pekerja baru.

Kaitan berita dengan materi adalah adanya ketidakpuasan hubungan kerja, tegang,

gelisah, cemas, mudah marah, kebosanan dan sering menunda pekerjaan. Pada perusahaan

Foxconn ini para pegawai meminta kepada pimpinan untuk menaikan gaji mereka

dikarenakan mereka sudah bekerja lama di perusahan Foxconn tersebut tidak pernah

dinaikan gajinya dan tidak ada serikat pekerja, sementara bila mogok, mereka akan

dengan mudah digantikan pekerja baru. Hal itulah membuat para pegawai tertekan

dengan perusahaan Foxconn tersebut. Hal hasil seluruh pegawai melakukan ancaman

bunuh diri.

12
Tanggal pertemuan : 28 Febuari 2018 (pertemuan ke-8)
Review materi tentang konlik

Konflik merupakan suatu masalah sosial yang timbul karena ada perbedaan

pendapat maupun pandangan yang terjadi dalam msaayarakat dan negara. Biasanya konflik

muncul akibat tidak adanya rasa toleransi dan saling mengerti kebutuhan masing-masing

individu.

Konflik yang dialami manusia ada 2, yaitu:

1. Konflik Pribadi, yaitu konflik antara individu yang satu dengan individu yang lain

terhadap diri seseorang dengan batinnya sendiri, antara kemauan dan kemampuan

2. Konflik kelompok, yaitu konflik antara individu dalam kelompok tertentu atau

antar kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Faktor terjadinya Konflik, yaitu:

1. Saling tergantung satu sama lain, akibatnya terjadi konflik bila satu dari mereka

tidak sejalan.

2. Memiliki perbedaan tujuan, perbedaan tujuan Tujuan dalam mendapatkan sesuatu

menjadi pemicu timbulnya konflik.

3. Memiliki perbedaan pandangan atau persepsi, karena adanya perbedaan persepsi.

Perbedaan persepsi dan pandangan menyebabkan orang mudah terpancing emosi

dan terjadilah konflik.

4. Faktor eksternal (adu domba, provokator)

Jenis-jenis konflik, yaitu:

1. Konflik dalam diri individu

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama

3. Konflik amtara individu dengan kelompok

4. Konflik antara individu dengan kelompok yang sama

5. Konflik antara organisasi dengan organisasi.

13
Hasil bacaan tentang konflik

Konflik Antar Suku di Sampit (2001)

Sumber bacaan : https://www.boombastis.com/konflik-sara/60197

Barangkali kerusuhan yang terjadi di Sampit adalah kerusuhan antar suku paling

mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia. Konflik ini diduga akibat adanya warga

Dayak yang dibantai oleh Warga Madura yang menetap di sana. Versi lain mengatakan

jika kedua suku saling membakar rumah dan mengakibatkan Suku Dayak yang memenuhi

hampir semua wilayah Kalimantan Tengah murka. Akibat hal ini, 500 orang dikabarkan

meninggal dunia. Dari jumlah itu 100 di antaranya mengalami pemenggalan kepala oleh

Suku Dayak. Pemenggalan ini dilakukan oleh Suku Dayak karena mereka ingin

mempertahankan wilayah yang saat itu mulai dikuasai oleh Suku Madura. Pihak

Kepolisian setempat sebenarnya sudah menangkap orang-orang yang dianggap sebagai

dalang dari kerusuhan. Namun setelah ditangkap, Kantor Polisi justru dikepung oleh Suku

Dayak hingga Polisi tepaksa melepaskan kembali tahanan. Konflik yang terjadi di tahun

2001 ini akhirnya berakhir setelah setahun berlangsung.

Kaitan hasil bacaan dengan materi adalah adanya Memiliki perbedaan tujuan,

perbedaan tujuan , tujuan dalam mendapatkan sesuatu menjadi pemicu timbulnya konflik.

Pada kasus sampit ini disebabkan adanya warga Dayak yang dibantai oleh Warga Madura

yang menetap di sana. Dengan hal itu menjadi pemacu terjadinya konflik antar warga

dayak dan Madura tersebut. Pada kasus ini terdapat 500 orang meninggal dunia akibat

konflik tersebut. Dari 500 tersebut terdapat 100 orang meninggal dikarenakan

pemenggalan kepala oleh suku dayak. Pemenggalan yang dilakukan suku dayak ini Karen

suku dayak ingin mempertahankan wilayah yang dikuasai oleh Madura.

14
KESIMPULAN

Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku

manusia dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh

organisasi terhadap manusia, sedang aspek kedua pengaruh manusia terhadap organisasi.

Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu yang terdapat

dalam organisasi tersebut. Dalam perilaku organisasi setiap individu dalam organisasi

memiliki sifat masing-masing. Sifat tersebut berdasarkan sifat dasar yang berasal dalam

diri individu. Sifat dasar manusia itu terdapat sifat negatif dan sifat positif. Sifat negative

adalah sifat buruk yang terdapat dalam diri manusia, sedangkan sifat positif adalah sifat

positif atau hal positif dalam diri manusia. Dalam sifat negatif dan sifat positif itu harus

lebih dominan positif dari pada sifat negatif agar tidak terpengaruh.

Perilaku individu maupun kelompok dapat mempengaruhi perilaku organisasi,

dimana aspek lingkungan, politik, sosial, keluarga dan aspek lainnya ikut andil membentuk

kepribadian masing-masing individu. Jika dalam sebuah organisasi ditemukan adanya

perselisihan kelompok tertentu, maka penyatuan langkah menuju sebuah tujuan tidak akan

tercapai, sehingga perlu adanya penyikapan yang relevan terhadap masing-masing individu

maupun kelompok tersebut. Dalam sebuah organisasi yang diharapkan selalu eksis dalam

bidang yang digeluti, maka tidak lain akan menghadapi peluang dan tantangan yang harus

siap dalam menyikapi perilaku organisasi. Adapun peluang dan tantangan tersebut

diantaranya: Merespon dunia global, Mengelola keragaman anggota organisasi,

Meningkatkan kualitas dan produktivitas, Merespon kurangnya tenaga, Meningkatkan

layanan costumer, Menstimulus inovasi dan perubahan, Meningkatkan perilaku etis.

15

Anda mungkin juga menyukai