Anda di halaman 1dari 4

Bagian Bagian Jangka Sorong

Jangka sorong terdiri dari dua bagian kaki pengukur, yaitu bagian yang cembung untuk
mengukur panjang benda dan bagian yang cekung ke dalam untuk mengukur diameter dalam
sebuah benda, misalnya diameter cincin. Bagian-bagian ini sering juga disebut sebagai bagian
rahang jangka sorong (rahang tetap dan rahang sorong). Rahang tetap memiliki skala yang
disebut skala utama. Satu bagian skala utama, besar panjangnya 1 mm. Sedangkan, bagian
rahang sorong memiliki 10 bagian skala yang disebut dengan skala nonius. Skala nonius
dinamakan juga skala Vernier, untuk menghormati nama penemunya Piere Vernier, ahli
teknik berkebangsaan Prancis. Panjang 10 skala nonius adalah 9 mm. Jadi, 1 bagian skala
nonius (jarak antara dua garis skala nonius yang berdekatan) sama dengan 0,9 mm.Untuk
melihat secara langsung bagian-bagian dari jangka sorong,perhatikan gambar dibawah ini:

Fungsi Jangka Sorong


Fungsi jangka sorong adalah untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman
lubang benda, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Dengan ketelitian yang dimiliki (0,005
cm), jangka sorong sering difungsikan dalam pengukuran tebal pelat tembaga. Selain itu,
jangka sorong juga berfungsi untuk mengukur diameter dalam dan diameter luar sebuah pipa.
Bagian-bagian Jangka Sorong
Bagian-bagian jangka sorong dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Sumber gambar: ecatalog.mitutoyo.com

Cara Membaca Jangka Sorong

Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:

1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah)
merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di
sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala
utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar
diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier
yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas.
Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.

Contoh Soal Jangka Sorong


Contoh Soal 1

Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter.

Solusi:

Pembacaan skala utama= 10 cm (angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala
vernier disebelah kanannya).

Pembacaan skala vernier/ skala nonius= 0,02 cm (garis kedua setelah nol pada skala vernier
tepat lurus dengan garis diatasnya).

Jadi, hasil pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm

Atau 100,2 mm.

Contoh Soal 2
Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan skala utama
centimeter seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil perhitungan akhir
dari pengukuran diatas dalam satuan milimeter.

Solusi:

Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala
utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya).

Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier
yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala vernier
yang terukur adalah 0,75 mm.

Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm + 0,75 mm = 11,75 mm

Atau 1,175 cm.

Anda mungkin juga menyukai