Dosen Pembimbing :
drg. Siti Rusidiana Puspa Dewi, M.Kes
Kelompok 10 :
1. Wenny Heryulianingsih 04031281320006
2. Nabilah Nazalika 04031281320007
3. Abubakar Lutfi 04031281320009
4. RA Septiana S Z 04031281320010
Melanoma
Melanoma adalah tumor ganas yang dimulai pada sel (melanosit) yang
memproduksi pigmen berwarna dikulit.
Etiologi:
Melanoma terjadi terutama pada permukaan kulit yang terpapar sinar
matahari dan jarang pada rongga mulut.
30% melanoma berasal dari lesi-lesi berpigmen yang telah ada
sebelumnya. Warnanya biasanya gelap dan bervariasi dari coklat, abu-abu,
biru atau hitam. Paling sering terjadi pada linggir alveolar atas, palatum, gusi
anterior dan mukosa bibir
Gambaran Klinis:
Ciri klinis utama yang membedakannya adalah warna-warna yang multipel
(kombinasi merah dan biru hitam dan putih), perubahan ukuran, tepi yang
tidak teratur dan tidak jelas, lesi-lesi tambahan timbul disekitarnya, tanda-
tanda radang seperti daerah perifer yang merah, perdarahan dan ulserasi,
keras pada palpasi, kelenjar-kelenjar limfe regional yang keras sekali.
Lesi dapat tampak rata atau menonjol, berpigmen atau tidak berpigmen.
Lesi berpigmen biasanya berwarna coklat tua, abu-abu, biru atau hitam.
Melanoma dimulai sebagai bercak kecil pada permukaan atau sedikit
menonjol, yang tumbuh dengan perlahan dan menyebar ke lateral setelah
beberapa bulan. Tanda identifikasi awal adalah lesi asimetris, tepinya tidak
teratur, warnanya didalam lesi bervariasi, dan diameternya membesar.
Pada akhirna akan muncul lesi yang gelap, tidak bergerak dan menonjol.
Tanda-tanda tahap lanjut mencakup perdarahan dan ulserasi, keras, dan
nodus limfatik regional mengeras. Melanoma intraoral sangat berbahaya
dan lebih serius dibandingkan melanoma kutaneus karena dapat
mengalami metastasis dini dan meluas, yang mengakibatkan prognosisnya
buruk.
Perawatan: Biopsi eksisi, pengangkatan secara operasi, dan rujukan untuk
dilakukan pemeriksaan medis menyeluruh guna melihat adanya metastasis.
Gambar 9. Hairy tounge pada permukaan dorsal lidah dengan warna kuning-
coklat pada papila filiformis dan pigmentasi coklat kehitaman pada hairy
tongue akibat merokok.
Gambaran Klinis:
Hairy tounge dapat berwarna kuning , putih, hijau, coklat, atau hitam,
sehingga diisebut lidah putih, yellow, brown, green, black hairy tounge. Warna
lesi adalah hasil dari faktor intrinsik dikombinasikan dengan faktor ekstrinsik (
makanan, minuman, atau noda tembakau). Hairy tongue terjadi lebih sering
pada pria dan terutama pada orang yang berusia diatas 30 tahun. Kondisi ini
dimulai pada bagian tengah lidah, didekat foramen caecum dan menyebar ke
lateral serta anterior. Papila filiformis yang terkena berubah warna, memanjang
secara progresif dan dapat mencapai panjang beberapa milimeter.
Tato
Tato disebabkan oleh penanaman pigmen eksogen yang tidak disengaja atau
memang dikehendaki ke dalam mukosa. Jenis intraoral yang paling umum
adalah tato amalgam.
Tato amalgam tampak berupa pewarnaan yang tidak menonjol, berwarna abu-
abu gelap sampai biru kehitaman, yang biasanya tidak teratur bentuknya dan
variasi ukurannya. Keadaan ini berasal dari terjebaknya amalgam pada luka
jaringan lunak, seperti soket pencabutan atau abrasi gingiva dari bur yang
berputar.
Tato amalgam biasanya terlihat pada gingiva di daerah posterior, di dekat
restorasi amalgam yang besar atau emas cor. Lesi ini tidak terbatas pada
gingiva dan dapat juga terlihat di lingir tak bergigi, mukosa vestibulum,
palatum, mukosa bukal, dan dasar mulut.
Jenis tato lain yang terlihat di rongga mulut adalah luka karena grafit pensil
(implantasi grafit) dan tato tinta India.
Implantasi grafit tampak berupa makula fokal yang berwarna abu-abu, setelah
adanya trauma yang membuat ujung pensil terbenam ke dalam mukosa.
Daerah yang sering terkena adalah bibir dan palatum
Tato tinta India adalah temuan yang kadang-kadang terlihat di mukosa labial
bibir bawah yang kadangkala membentuk suatu tulisan.
Gambar 10. Tato amalgam
Bismuthism
Bismuth biasanya digunakan dalam obat-obat diare non spesifik (suppositoria)
dan pengobatan sifilis (bentuk garam) yang jika digunakan dalam jangka
waktu panjang akan mengakibatkan endapan difuse dari dari logam tersebut
dalam gusi
Gejala klinis :
Mulut bau logam, ANUG, gingivostomatitis. Ulserasi dangkal, besar,
dan sakit. Warna biru kehitaman.
Pigmentasi bismuth jarang terlihat pada anak-anak atau wanita selama
kehamilan
Diagnosa ditegakkan dengan paper taste yang disisipkan pada sulkus gusi dan
pemeriksaan lab (urin)
Perawatan:OHI
Gambar 11. Bismuthism. Gingiva menunjukkan garis hitam yang disebabkan
deposisi bismuth.
Lead Poisoning (Keracunan Timah)
Etiologi :
Penyerapan timah hitam ini sering melalui saluran pencernaan dan
paru-paru. Biasa terjadi pada pekerja pabrik
Keracunan timah akan mempengaruhi sistem saraf pusat dan perifer juga pada
gastrointestinal (mual, muntah, kolik), dan efek paling serius dari timah adalah
lead enchepalophaty (retardarsi mental, cerebral palsy, kejang)
Gambaran Klinis:
Gejala yang penting adalah rasa logam pada mulut. Tanda – tanda pada
mulut yang terlihat bila keracunan berat dan akut dan kebersihan mulutnya
buruk maka terdapat garis timah atau lead line. Garis ini berwarna hitam abu-
abu dan terdapat sepanjang margin gingival
Diagnosa klinik keracunan timah berupa pengukuran kadar timah dalam darah
(95% timah hitam dalam darah ditemukan dalam eritrosit) dan secara
radiografi tulang menunjukan gangguan metabolisme kalsium yang terjadi
akibat aktivitas timah pada proses osteoklasik dan resorpsi kalsium
Perawatan: dengan menjauhkan penderita dari sumber elemen toksik,
pemberian EDTA (Calcium Edetate) atau penicilamin (kasus akut).
Gambar 12. Lead pigmentation pada margin gingiva.
Mercuryalism (Ptyalism)
Etiologi:
Akibat kontak dalam pekerjaan, overdosis dari obat-obatan, upaya
bunuh diri, pengobatan sendiri dengan senyawa merkuri. Merkuri dapat
diserap dengan cepat melalui inhalasi, ditelan, injeksi, dan dioleskan
Gejala umum meliputi kolik intestinal, diare, sakit kepala, insomnia, tremor
jari-jari. Gejala di ginjal menunjukkan intoksikasi yang parah dan dapat
menyebabkan kematian. Kontak yang lama dan terus menerus dapat
mengakibatkan perubahan neurologik yang permanen
Gambaran Klinis:
Manifestasi oral berupa suatu peningkatan yang mencolok dari aliran
saliva yang kental sekali (ciri khas merkurialism), hot mouth, rasa gatal dan
rasa metalik, bibir kering, pecah-pecah dan bengkak, lidah membengkak,
kelenjar ludah dan limfe membesar. Pigmentasi keabu-abuan yang pucat dan
difuse dari gingiva alveolar terkadang terlihat, juga terdapat ulserasi pada
mukosa mulut, palatum dan tenggorokan
Diagnosa berdasarkan anamnesa
Perawatan sistemik meliputi bed rest dan program diet yang sesuai dengan
kerusakan ginjalnya. Th/ dari lesi mulut mengikuti terapi ANUG.
Argyria
Etiologi : penggunaan perak sebagai obat (nasal drops, gastritis).
Gejala dan gambaran klinis :
Rasa sakit, pigmentasi pada kulit, warna abu-abu kehitaman (state
grey, ungu/biru, kadang terlihat berkilau → metallic luster)
Intraoral : pigmentasi pada gingiva dan mukosa mulut
Diagnosa melalui anamnesa (riwayat pekerjaan), biopsi
Perawatan: penggunaan obat dihentikan, injeksi Na Tiosulfat 6%, Kalium
Ferrosianida
Auric Stomatitis
Etiologi: Penggunaan emas sebagai obat dalam bentuk garam aurum
Reaksi toksik berupa dermatitis atau stomatitis (ulserasi, vesikel)
Garam-garam emas digunakan dalam terapi rheumatoid artritis, lupus
eritematosus, leprosi, dan lesi dermatologi lainnya yang resisten terhadap
bentuk terapi yang lazim
Diagnosa ditegakkan berdasarkan riwayat pemberian senyawa emas untuk
kepentingan terapi (anamnesa)
Perawatan: penghentian terapi obat, secara paliatif dengan obat kumur yang
mengandung alkali lemah.
Arsenic
Etiologi : keracunan arsen pada polusi pabrik atau pengobatan yang dilakukan
Gastritis kronis dan kolitis sering menjadi satu-satunya gejala yang nampak.
Keratosis telapak tangan dan kaki biasa dijumpai
Dermatitis, pigmentasi dan ulserasi dari kulit dapat terjadi akibat terapi arsenik
yang lama dan terus menerus misalnya dengan larutan Fowler’s
Gejala intraoral berupa mulut terasa kering dan sakit, warna merah pada
mukosa mulut
Perawatan: obat kumut (diklonin solution), anestesi topikal
Stomatitis akibat Cu, Cr, Cd, Zn
Copper
Pigmentasi hijau kebiruan (bluish green line) pada gigi dan gingiva
Chromium = Cadmium
Klinis : rasa terbakar pada mulut, terasa kering, ulserasi, pigmentasi oranye
pada gigi
Zinc
Gejala akut : demam, rasa terbakar, gangguan GIT, berkeringat, nadi cepat,
tenggorokan bagian atas kering
Gejala kronis : metallic taste, pigmen abu-abu kebiruan, destruksi prosesus
alveolaris → kehilangan gigi spontan, KGB dan kelenjar ludah membesar
Keracunan Fosfor
Gejala klinis : phossy jawpada mandibula, periosteitis, osteomielitis
Suatu daerah nekrosis setempat mungkin timbul dari tempat terjadinya trauma,
sisa akar, gigi karies dan poket periodontal
Lesi ini disertai rasa sakit dan kadang-kadang disertai bau bawang putih
Proses nekrotik dapat menyebar dan dapat menyebabkan gigi lepas secara
spontan
Th/ OHI, pembedahan
Daftar Pustaka:
P. Langalais, Robert. Craig S. Miller, Jill S. Nield-gehrig. 2013. Atlas
Berwarna Lesi Mulut yang Sering Ditemukan Edisi 4. Jakarta: EGC.
Michael Glick. Burket’s Oral Medicine 12th Ed. People’s Medical Publishing
House. 2015