BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagaimana yang telah kita pelajari dari uraian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
adalah sebagai berikut :
1. Riba sebagai salah satu praktik sistem perekonomian sudah terjadi sejak sebelum datangnya
Islam. Namun, sampai pada saat ini riba masih menyelimuti dari berbagai praktik
perekonomian pada masyarakat modern.
2. Riba juga berkembang di saat era globalisasi ini, sehingga konsep riba menjadi kabur,
khususnya pada masalah bunga (interest) yang akhir-akhir ini dipraktikkan oleh lembaga atau
institusi-institusi baik institusi keuangan ataupun institusi perdagangan (bank memberikan
bunga; dealer memberikan bunga tambahan pada sistem kredit).
3. Riba merupakan pengambilan keuntungan secara tidak sehat dalam sistem perekonomian dan
menimbulkan kerugian salah satu pihak, Dengan demikian dalam ekonomi syariah riba secara
tegas di haramkan.
3.2 Saran
Dalam pandangan Islam menurut Al-Qu’an dan Ekonomi Islam bahwa hukum antara riba
dan bunga bank adalah haram. Karena hukum asal riba adalah haram baik itu dalam Al-
Qur’an, Hadis, dan Ijtihad. Seluruh ummat Islam wajib untuk meninggalkannya, serta
menjauhinya yakni dengan cara bertaqwa kepada Allah. Dan riba juga merupakan salah satu
perbuatan yang tidak menyenangkan dalam hukum syariah yang dipengaruhi oleh
pengambilan keuntungan yang dapat merugikan salah satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Basyir, Ahmad Azhar, Hukum Adat Bagi Umat Islam,Yogyakarta: Nur cahaya, 1983.
Ibnu Hajar Al ‘Asqalāni, Bulughul Marām, Alih Bahasa, A. Hassan, Bandung: CV. Diponegoro,
1991.
Muhraji, Dahwan, materi yang di sampaikan pada perkuliahan ekonomi syariah, 10 September
2009.
Schacht, Joseph, Pengantar Hukum Islam, alih bahasa: Joko Supomo, Yogyakarta: Islamika,
2003.
Plato dan Aristoteles, bekerjasama dalam praktik konsep bunga, (Yogyakarta; 1983).