PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain mempengaruhi laba
yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
Penentuan harga jual produk, tidak dapat dilakukan sekali saja tetapi harus selalu dievaluasi
dan disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi perusahaan. Ira Marsalina (2015)
menyatakan bahwa penetapan harga jual digunakan sebagai dasar penentuan tingkat laba dan
penilaian efisiensi usaha. Harga jual adalah semua komponen biaya yang dibebankan ke
dalam produk yang dihasilkan ditambah persentase keuntungan yang diinginkan perusahaan.
Tujuan penentuan harga jual yang dilakukan perusahaan terhadap produk yang dihasilkan
sebagai berikut (Kotler, 1996:356): Kelangsungan hidup perusahaan., Peningkatan arus
keuntungan, Kepemimpinan kualitas produk, Meningkatkan penjualan, Mempertahankan dan
meningkatkan bagian pasar, Menstabilkan harga.
Pendekatan dalam penentuan harga pokok produk yang memperhitungkan unsur unsur
biaya terdiri dari 2 pendekatan yaitu Metode Harga Pokok Produksi Penuh/Full Costing dan
Metode Harga Pokok Produksi Variabel/Variable Costing. Full costing adalah metode
penetuan harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik baik yang variabel maupun yang tetap, sedangkan variabel costing
adalah metode penetuan harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang variabel.
Masalah penentuan harga jual bersifat sangat penting terutama bagi Perusahaan Dagang
dalam mengembangkan usahanya. Usaha Galon Embun yang bergerak di bidang penjualan air
minum isi ulang , dimana usaha ini tergantung pada volume penjualan. Proses penentuan
harga jual harus dilakukan secara efektif dan efisien untuk menunjang proses penjualan.
Selama ini , Usaha Galon Embun belum menerapkan analisis metode full costing . Usaha
ini biasanya dalam melakukan perhitungan harga pokok dan harga jual produknya dilakukan
dengan metode yang relatif sangat sederhana dan belum menerapkan perhitungan harga pokok
produksi sesuai dengan kaidah akuntansi .
1
Hasil dari observasi dan wawancara dengan pemilik usaha, strategi atau tindakan yang
dilakukan pemilik untuk menghadapi sesama pesaing yaitu menjual produk dengan harga
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Proses Penjualan juga selalu menjaga dan
menigkatkan kualitas dari produk air minum isi ulang.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul Penetuan Harga Jual
pada Galon Embun dengan menggunakan pendekatan Full Costing.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara perhitungan harga jual
2. Bagaimana cara penetapan harga jual yang dilakukan oleh Galon Embun?
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
Biaya bahan baku langsung xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx
--------- +
Harga pokok produksi xxx
4
BAB III
PEMBAHASAN
Galon Embun merupakan Depot air minum isi ulang yang terletak di Jln. Srigunting No 15
dimana usaha ini berdiri sejak tahun 2013 , usaha ini dikelola oleh Bapak Ikhsan beserta
Istrinya . Galon Embun menjual air minum isi ulang dengan harga Rp 5000 per galon isi 19
Liter. Dan dalam 1 hari Galon Embun bisa menjual air minum isi ulang dengan kisaran ±350
Galon. Usaha ini bisa memperoleh omset ± Rp 52.500.000,- per bulan. Hal - hal yang
dipertimbangkan Galon Embun dalam penentuan harga jual air minum isi ulang yaitu :
5
Galon Embun juga mempertimbangkan harga dari pesaing dalam penentuan harga jual
dengan membandingkan apakah produk kompetitor sebanding dengan produknya.
6. Memonitor harga
Setelah harga ditentukan, Galon Embun juga memonitor harga secara berkelanjut untuk
menentukan tingkat keuntungan yang didapatkan dan harga yang sesuai dengan keinginan
konsumen.
Peralatan:
Jenis Banyak Harga Satuan Jumlah
Tendon 5kubik 1 5.000.000 5.000.000
Tendon 3kubik 1 3.000.000 3.000.000
Tendon 1kubik 1 2.500.000 2.500.000
Lampu UV 3.000.000 3.000.000
Pipa Air 2 1.250.000 2.500.000
Tabung Media 2 750.000 1.500.000
Housing Filter 10 100.000 1.000.000
Total Rp 18.500.000
6
Biaya Tenaga Kerja Pengolahan Air Minum
1 Tenaga Kerja
= Rp 50.000 per hari
= Rp 1.500.000 per bulan
Bahan Penolong:
Jenis Banyak Harga Satuan Jumlah
Lem 10 37.000 370.000
Paris Sirika 1 Pak 300.000 300.000
Karbon Aktif 2 Pak 350.000 700.000
Total Rp 1.370.000
Tota Rp 4.320.000
7
Biaya Gaji dan Upah Tenaga Kerja Distribusi / Penjualan
= Jumlah TK x Upah per hari
= 4 x Rp 175.000
= Rp 700.000 per hari
= Rp 21.000.000 per bulan
Penentuan Harga Jual dengan Pendekatan Full Costing pada Galon Embun
Unsur Biaya
Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Rp 10.500.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.500.000
BOP Tetap & Variabel Rp 4.320.000
Total Biaya Produksi Rp 16.320.000
Volume Produksi
= 350 x 30 hari
= 10.500 galon per bulan
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil observasi dan wawancara ini adalah penentuan
harga jual dari Galon Embun menggunakan full costing, prinsip yang diterapkan pemilik
usaha adalah memberikan kepuasan konsumen dengan menjaga kualitas air minum agar terasa
selalu segar tanpa ada bau tanah dan dari perhitungan harga jual tersebut. Depot air minum isi
ulang Galon Embun ini bisa memperoleh Omset mencapai ± Rp 52.500.000 per bulan dengan
asumsi 30 hari kerja per bulan.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dari Galon Embun dalam penentuan harga jual
yaitu Menentukan berapa keuntungan yang ingin dihasilkan dari produk tersebut, menentukan
prioritas usaha, mempertimbangkan kemampuan konsumen, Biaya produksi, Mengetahui
harga competitor, Memonitor harga.
B. Saran
Berdasarkan hasil observasi pada galon embun, kami dari kelompok menyarankan agar
galon embun :
1. Mempertahankan kualitas air galon embun yang sudah dikenal banyak konsumen
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pada penjualan air galon, misalnya cepat tanggap
melayani konsumen agar konsumen puas dan tetap berlangganan.
3. Sebaiknya identifikasi biaya pada proses produksi secara akurat, agar dihasilkan
perhitungan harga pokok produk yang akurat untuk kelangsungan usaha galon embun
kedepannya.
10
11