Silvia Putri
Fitra Deni
Ashry Salamayrika Rahmawati
Ariana Sofa Rambe
Rizky Suaida
ABSRAK
Green Intellectual capital merupakan sumber daya pengetahuan dalam bentuk
karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang dimana perusahaan
menggunakannnya untuk proses penciptaan nilai (value creation) bagi perusahaan.
Semakin baik perusahaan dalam mengelola value added intellectual capitalnya maka
akan semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan tersebut. Riset ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh green intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Metode
penelitian adalah metode literature. Data penelitian diperoleh dengan cara
mengumpulkan berbagai jurnal dan artikel sebagai sumber pembahasan.
A. LATAR BELAKANG
Financial performance didefinisikan sebagai ukuran subjektif yang
menggambarkan efektivitas penggunaan asset oleh perusahaan dalam menjalankan
bisnis utamanya dan meningkatkan pendapatan. Kinerja Keuangan (Financial
Performance) pada dasarnya diperlukan sebagai alat untuk mengukur financial health
(kesehatan perusahaan). Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana
maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006:239).
Clarke et al. (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
green intellectual capital (GIC) dan kinerja keuangan pada tahun 2004-2008. Hasil dari
2
penelitian ini membuktikan bahwa green intellectual capital tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan. Hasil penelitian Astrian dan Saarce (2016) menunjukkan adanya
pengaruh positif dan signifikan antara green intellectual capital terhadap kinerja
keuangan. Firer & Williams (2003) melakukan penelitian perusahaan publik sektor
perdagangan di Afrika Selatan. Hasil penelitian tidak menemukan pengaruh yang
signifikan dari green intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian
Laurensia dan Hatane (2015), mengungkapkan hasil pengukuran atas ketiga komponen
green intellectual capital menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan green
intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Apabila semakin baik perusahaan dalam
mengelola value added green intellectual capitalnya maka akan semakin baik pula
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Studi literature menunjukkan bahwa hasil
beberapa penelitian yang berbeda karena terdapat perbedaan jumlah sampel yang diteliti
dan sektor yang diteliti.
Hasil penelitian yang berbeda-beda tersebut membuat penelitin ingin melihat
bagaimana pengaruh green intellectual capital terhadap kinerja keuangan dalam
literature yang ada.
bagi perusahaan yang nantinya dapat menciptakan value added yang berguna untu
perusahaan sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan tersebut.
Green Intellectual capital merupakan sumber daya pengetahuan dalam bentuk
karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang dimana perusahaan
menggunakannnya untuk proses penciptaan nilai (value creation) bagi perusahaan
(Bukh et al., 2005). Green Intellectual capital mencakup tentang pengetahuan
karyawan, organisasi dan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah dan
keunggulan yang kompetitif. Green Intellectual capital merupakan bagian dari aset
tidak berwujud yang memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing
perusahaan dan juga dapat dimanfaatkan secara efektif oleh manajemen untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Hubungan green intellectual capital dengan kinerja keuangan perusahaan telah
dibuktikan secara empiris oleh beberapa peneliti dalam berbagai pendekatan di
beberapa negara. Firer dan Williams (2003) dalam Ulum (2008), Chen et al.(2005) dan
Tan et al.(2007) telah membuktikan bahwa GIC (VAIC™) mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Hudson (1993) dalam Bontis et al., (2000) mendefinisikan human capital
sebagai kombinasi warisan genetik, pendidikan, pengalaman, dan perilaku tentang
hidup dan bisnis. Drapper (1997) dalam Ulum (2009) mendefinisikan human capital
sebagai akumulasi nilai investasi pada pelatihan, kompetensi, serta masa depan
karyawan.
Meskipun karyawan dipertimbangkan menjadi aset perusahaan yang paling
penting dalam pembelajaran organisasi, tetapi mereka tidak dimiliki oleh perusahaan.
Human Capital penting karena merupakan sumberdaya inovasi dan strategi yang
terbarukan, meskipun berasal dari brainstorming dalam penelitian laboratorium,
lamunan di kantor, membuka kembali data yang lama, perancangan kembali proses
baru, peningkatan kemampuan personal (Bontis et al., 2000).
Tema utama pada relational capital adalah pengetahuan yang menempel pada
saluran pemasaran dan hubungan dengan pelanggan yang dikembangkan oleh
perusahaan melalui proses alur bisnis. Drapper (1997) dalam Ulum (2009)
mendefinisikan relational capital sebagai nilai dasar pelanggan, hubungan dengan
pelanggan, serta potensi pelanggan. Relational capital meliputi pengetahuan yang
4
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Astrian dan Saarce (2016), yang
mengungkapkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan green intellectual capital
terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian Tara dan Hatane (2015), juga mengungkapkan
bahwa ada pengaruh signifikan green intellectual capital terhadap kinerja keuangan dan
Nilai Perusahaan. Hasil penelitian Andrian dan Saarce (2014), juga mengungkapkan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan antara green intellectual capital (VAIC) terhadap
kinerja keuangan dan nilai perusahaan.
green Intellectual Capital berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan. Semakin baik
green Intellectual Capital perusahaan maka akan semakin mendukung peningkatan kinerja
keuangan perusahaan. Temuan ini konsistensi dengan Resource based theory yang
menyatakan bahwa keberadaan sumber daya perusahaan merupakan pemicu di balik
keunggulan bersaing dan capaian kinerja keuangan perusahaan.
Kesimpulan
Green Intellectual capital merupakan sumber daya pengetahuan dalam bentuk
karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang dimana perusahaan
menggunakannnya untuk proses penciptaan nilai (value creation) bagi perusahaan.
Hasil riset-riset masih menunjukkan temuan yang berbeda. Studi literature
menunjukkan bahwa hasil beberapa penelitian yang berbeda karena terdapat perbedaan
5
jumlah sampel yang diteliti dan sektor yang diteliti. Apabila semakin baik perusahaan
dalam mengelola value added green intellectual capitalnya maka akan semakin baik
pula kinerja keuangan perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian Gozali dan Saarce Elsye Hatane (2014), Pengaruh green Intelektual Capital
terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan khususnya di Industri
Keuangan dan Industri Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2012, Business Accounting Review Vol. 2, NO.2, 208-217.
Astriana Ivony Sunur and Saarce Elsye Hatane (2016), Pengaruh green Intellectual
Capital terhadap Kinerja Keuangan melalui INnovatif Capability pada Hotel dan
Restoran di Surabaya. Business Accounting Review, Vol. 4, No. 1, 397- 408.
Firer S., & Williams M. (2003) green Intellectual capital and traditional measures of
corporate performance. Journal of green Intellectual capital,11, 23-44.
Tan, Hong Pew, David Plowm an dan Phil Hancock. 2007. “ green Intellectual Capital
and Financial Returns of Companies.” Journal of green Intellectual Capital. Vol
8, No. 1, pp.76-95.
Tara, L. dan Saarce Elsye Hatane (2015). Pengaruh green Intellectual Capital Dalam
Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan (Studi Empirik Pada Perusahaan
6
Industri Sektor Konsumsi Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-
2012). Business Accounting Review, 3(1), 33-44.
Ulum, I. Ghozali, I., & Chariri, A. (2009). Green Intellectual capital dan Kinerja
Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial least squaress.
Simposium Nasional Akuntansi.